Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler dan Aliran darah plasenta terhenti pada saat tali
pusat di klem. Tindakan ini menyebabkan suplai oksigen melalui plasenta
terputus. Sirkulasi janin memiliki karekteristik berupa sistem bertekanan
rendah.
Metabolisme Glokusa Untuk mengfungsikan otak dalam jumlah tertentu.
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang
bayi harus mulai mempertahankan kadar glokusa darahnya sendiri.
Konsep mengenai adaptasi bayi baru lahir dengan Memulai segera
pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi. Konsep ini merupakan hal
yang insesial pada kehidupan ekstra uteri. Dan dalam 24 jam setelah lahir,
sistem ginjal, gastrointestinal, hematologi, metabolic, dan sistem neurologis
bayi baru lahir harus berfungsi secara memadai untuk mempertahankan
kehidupan ekstra uteri.

B. Tujuan
Untuk mengetahui adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di
Luar Uterus

1
BAB II

PEMBASAN

I. Adaptasi Fisiologis Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di Luar


Uterus

Konsep mengenai adaptasi bayi baru lahir adalah sebagai berikut :


1. Memulai segera pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi. Konsep
ini merupakan hal yang insesial pada kehidupan ekstra uteri.
2. Dalam 24 jam setelah lahir, sistem ginjal, gastrointestinal, hematologi,
metabolic, dan sistem neurologis bayi baru lahir harus berfungsi secara
memadai untuk mempertahankan kehidupan ekstra uteri.

Setiap bayi baru lahir akan mengalami periode transisi yaitu :

1. Periode ini merupakan fase tidak stabil 6 – 8 jam pertama kehidupan,


yang akan di lalui oleh seluruh bayi dengan mengabaikan usia gestasi
atau sifat persalinan atau melahirkan.
2. Pada periode pertama reaktivitas (segera setelah lahir), akan terjadi
pernafasan cepat ( mencapai 80 x/menit) dan pernafasan cuping hidung
yang berlangsung sementara, retraksi, serta suara seperti mendengkur
dapat terjadi. Dennyut jantung dapat mencapai 18- x/menit selama
beberapa menit kehidupan.
3. Setelah respon awal ini, bayi baru lahir ini akan menjadi tenang, releks
dan jatuh tertidur. Tidur pertama ini (dikenal sebagai fase tidur) terjadi
dalam 2 jam setelah kelahiran dan berlangsung beberapa menit sampai
beberapa jam.
4. Periode kedua reaktivitas, di mulai ketika bayi bangun, ditandai dengan
respon berlebihan terhada stimulus, perubahan warna kulit dari merah
muda menjadi agak sianosis dan denyut jantung cepat.
5. Lendir mulut dapat menyebabkan masalah yang bermakna misalnya
tersedak atau aspirasi, tercekik dan batuk.

2
A. Sistem Kardiovaskuler dan Darah
Aliran darah plasenta terhenti pada saat tali pusat di klem. Tindakan ini
menyebabkan suplai oksigen melalui plasenta terputus. Sirkulasi janin
memiliki karekteristik berupa sistem bertekanan rendah. Sebagian besar darah
janin yang treoksigenisasi melalui paru, dan mengalir ke atrium kanan dan kiri
melalui poramen ovale. Darah yang kayya oksigen ini kemudian secara
istimewa mengalir ke otak dan ekstrimitas atas melalui duktus arteriosus.
Karena tali pusat di klem, sistem bertekanan rendah yang ada pada unit janin
pada plasenta terputus, selanjutnya sirkulasi bayi baru lahir menjadi tertutup,
bertekanan tinggi dan berdiri sendiri.
1. Berbagai perubahan anatomi berlangsung setelah lahir. Beberapa
perubahan terjadi dengan cepat, dan sebagian lagi terjadi seiring dengan
waktu.

Struktur Sebelum Lahir Setelah Lahir


Vena umbilikalis Membawa darah arteri Menutup ; menjadi
ke hati dan jantung ligamentum teres
hepatis
Arteri umbilikalis Membawa darah Menutup ; menjadi
arteriovenosa ke ligamentum venosom
plasenta
Duktus penosus Pirau darah arteri ke Menutup ; menjadi
dalam vena cava ligamentum arteriosum
inferior
Foramen ovale Menghubungkan atrium Biasanya menutup;
kanan dan kiri kadang-kadang
terbuka
Paru – paru Tidak megandung Berisi udara dan
udara dan sangat sedikit disuplai darah dengan
mengandung darah baik
berisi cairan
Arteri pulmunalis Membawa sedikit darah Membawa banyak
ke paru – paru adarh ke paru
Aorta Menerima darah dari Menerima darah
kedua ventrikel hamya dari ventrikel

3
kiri
Vena cava inferior Membawa darah vena Membawa darah
dari tubuh dan darah ahanya dari atrium
arteri dari plasenta kanan

2. Sirkulasi perifer lambat, yang menyebabkan akrosianosis (pada tangan,


kaki, dan sekitar mulut).
3. Denyut nadi berkisar 120 – 160 x/menit saat bangun dan 100 x/menit saat
tidur.
4. Rata – rata tekanan darah adalah 80/46 mmHg dan bervariasi sesuai
dengan ukuran dan tingkat aktivitas bayi.
5. Nilai hematologi normal pada bayi daapt dilihat pada table

Parameter Kisaran Normal


Hemoglobin 15 – 20 g/dL
Sel-sel darah merah 5,0 – 7,5 juta/mm3
Hematokrit 43 – 61%
Sel-sel darah putih 10.000 – 30.000 /mm3
Neutrofil 40 – 80 %
Eosinofil 2–3%
Limfosit 3 – 10 %
Monosit 6 – 10 %
Sel-sel darah putih yang imatur 3 – 10 %
Trombosit 100.000 – 280.000 /mm3
Retikulosit 3–6%
Volume darah Pengkleman tali pusat dini : 78 mL/kg
Pengkleman tali pusat lambat : 98,6
mL/kg
Hari ketiga setelah pengkleman tali
pusat dini : 82,3 mL/kg
Hari ketiga setelah pengkleman tali
pusat lambat : 92,6 mL/kg

Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi peningkatan


oksigen. Sebaliknya, tekanan karbon dioksida kan mengalami penurunan. Hal
ini mengakibatkan terjadinya penurunan resistansi pembuluh darah dari arteri
pulmunalis mengalir ke paru-paru dan duktus arteriosus tertutup. Setelah tali

4
pusat di potong alirah adarah dari plasenta terhendi dan foramen ovale
tertutup.

B. Metabolisme Glokusa
Untuk mengfungsikan otak dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan
penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glokusa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir,
glokusa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). Koreksi penurunan
kadar gula darah dapat dilakukan dengan tiga cara :
1. Melalui penggunaan ASI
2. Melalui penggunaan cadangan glikogen
3. Melalui pembuatan glokusa dari sumber lain terutama lemak.

BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup,
akan membuat glokusa dari gllikogen ( glikogenesis). Hal ini hanya terjadi
jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi yang sehat akan
menyimpan glokusa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-
bilan terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir
yang mengakibatkan hipoksia akan mengguanakan cadangan glikogen dalam
jam-jam pertama kelahiran. Keseimangan glokusa tidak sepenuhnya tercapai
dalam 3 – 4 jam kelhairan pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan
glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko.
Bayi yang lahir kurang bulan (premature), lewat bulan (postmatur), bayi yang
mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stress janin merupakan
resiko utama, karena simpanan energy berkurang (digunakan sebelum lahir).

Gejala hipoglekimi dapat tidak jelas dan tidak khas, meliputi : kejang –
kejang halus, sianosis, apneo, tangis lemah, lrtargi, lunglai, dan menolak
makanan. Hipoglekimi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka
panjang higlekimi adalah kerusakan yang meluas di seluruh sel – sel otak.

C. Sistem Ginjal
1. Laju filtrasi glomerulus relative rendah pada saat lahir di sebabkan oleh
tidak adekuatnya area permuaan kafiler glomerulus.

5
2. Meskipun keterbatasan ini tidak mengancam bayi baru lahir yang normal,
tetapi menghambat kapasitas bayi untuk berespon trehadap stressor.
3. Penuruan kemampuan untuk mengekskresikan obat-obatan dan kehilangan
cairan yang berlebihan mengakibatkan asidosis dan ketidakseimbangan
cairan.
4. Sebagian besar bayi baru alhir berkemih dalam 24 jam pertma setelah lahir
dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama; setelah itu mereka berkemih 5-
20 kali dalam 24 jam.
5. Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat; noda kemerahan
(debu batu bata) dapat di amati pada popok karena Kristal asam urat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep mengenai adaptasi bayi baru lahir dengan Memulai segera
pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi. Konsep ini merupakan hal
yang insesial pada kehidupan ekstra uteri. Dan dalam 24 jam setelah lahir,
sistem ginjal, gastrointestinal, hematologi, metabolic, dan sistem neurologis

6
bayi baru lahir harus berfungsi secara memadai untuk mempertahankan
kehidupan ekstra uteri.

DAFTAR PUSTAKA

Sondakh jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta.
Erlangga.
http://bidandhila.blogsppot.co.id/2009/01/perubahan-fisiologi-adaftasi-fisik-
pada.html?m=1

7
8

Anda mungkin juga menyukai