PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kardiovaskuler dan Aliran darah plasenta terhenti pada saat tali
pusat di klem. Tindakan ini menyebabkan suplai oksigen melalui plasenta
terputus. Sirkulasi janin memiliki karekteristik berupa sistem bertekanan
rendah.
Metabolisme Glokusa Untuk mengfungsikan otak dalam jumlah tertentu.
Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang
bayi harus mulai mempertahankan kadar glokusa darahnya sendiri.
Konsep mengenai adaptasi bayi baru lahir dengan Memulai segera
pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi. Konsep ini merupakan hal
yang insesial pada kehidupan ekstra uteri. Dan dalam 24 jam setelah lahir,
sistem ginjal, gastrointestinal, hematologi, metabolic, dan sistem neurologis
bayi baru lahir harus berfungsi secara memadai untuk mempertahankan
kehidupan ekstra uteri.
B. Tujuan
Untuk mengetahui adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di
Luar Uterus
1
BAB II
PEMBASAN
2
A. Sistem Kardiovaskuler dan Darah
Aliran darah plasenta terhenti pada saat tali pusat di klem. Tindakan ini
menyebabkan suplai oksigen melalui plasenta terputus. Sirkulasi janin
memiliki karekteristik berupa sistem bertekanan rendah. Sebagian besar darah
janin yang treoksigenisasi melalui paru, dan mengalir ke atrium kanan dan kiri
melalui poramen ovale. Darah yang kayya oksigen ini kemudian secara
istimewa mengalir ke otak dan ekstrimitas atas melalui duktus arteriosus.
Karena tali pusat di klem, sistem bertekanan rendah yang ada pada unit janin
pada plasenta terputus, selanjutnya sirkulasi bayi baru lahir menjadi tertutup,
bertekanan tinggi dan berdiri sendiri.
1. Berbagai perubahan anatomi berlangsung setelah lahir. Beberapa
perubahan terjadi dengan cepat, dan sebagian lagi terjadi seiring dengan
waktu.
3
kiri
Vena cava inferior Membawa darah vena Membawa darah
dari tubuh dan darah ahanya dari atrium
arteri dari plasenta kanan
4
pusat di potong alirah adarah dari plasenta terhendi dan foramen ovale
tertutup.
B. Metabolisme Glokusa
Untuk mengfungsikan otak dalam jumlah tertentu. Dengan tindakan
penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus mulai
mempertahankan kadar glokusa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir,
glokusa darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). Koreksi penurunan
kadar gula darah dapat dilakukan dengan tiga cara :
1. Melalui penggunaan ASI
2. Melalui penggunaan cadangan glikogen
3. Melalui pembuatan glokusa dari sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang cukup,
akan membuat glokusa dari gllikogen ( glikogenesis). Hal ini hanya terjadi
jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang cukup. Bayi yang sehat akan
menyimpan glokusa dalam bentuk glikogen terutama di hati, selama bulan-
bilan terakhir dalam rahim. Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir
yang mengakibatkan hipoksia akan mengguanakan cadangan glikogen dalam
jam-jam pertama kelahiran. Keseimangan glokusa tidak sepenuhnya tercapai
dalam 3 – 4 jam kelhairan pada bayi cukup bulan. Jika semua persediaan
glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam keadaan berisiko.
Bayi yang lahir kurang bulan (premature), lewat bulan (postmatur), bayi yang
mengalami hambatan pertumbuhan dalam rahim dan stress janin merupakan
resiko utama, karena simpanan energy berkurang (digunakan sebelum lahir).
Gejala hipoglekimi dapat tidak jelas dan tidak khas, meliputi : kejang –
kejang halus, sianosis, apneo, tangis lemah, lrtargi, lunglai, dan menolak
makanan. Hipoglekimi juga dapat tanpa gejala pada awalnya. Akibat jangka
panjang higlekimi adalah kerusakan yang meluas di seluruh sel – sel otak.
C. Sistem Ginjal
1. Laju filtrasi glomerulus relative rendah pada saat lahir di sebabkan oleh
tidak adekuatnya area permuaan kafiler glomerulus.
5
2. Meskipun keterbatasan ini tidak mengancam bayi baru lahir yang normal,
tetapi menghambat kapasitas bayi untuk berespon trehadap stressor.
3. Penuruan kemampuan untuk mengekskresikan obat-obatan dan kehilangan
cairan yang berlebihan mengakibatkan asidosis dan ketidakseimbangan
cairan.
4. Sebagian besar bayi baru alhir berkemih dalam 24 jam pertma setelah lahir
dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama; setelah itu mereka berkemih 5-
20 kali dalam 24 jam.
5. Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat; noda kemerahan
(debu batu bata) dapat di amati pada popok karena Kristal asam urat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep mengenai adaptasi bayi baru lahir dengan Memulai segera
pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi. Konsep ini merupakan hal
yang insesial pada kehidupan ekstra uteri. Dan dalam 24 jam setelah lahir,
sistem ginjal, gastrointestinal, hematologi, metabolic, dan sistem neurologis
6
bayi baru lahir harus berfungsi secara memadai untuk mempertahankan
kehidupan ekstra uteri.
DAFTAR PUSTAKA
Sondakh jenny. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Jakarta.
Erlangga.
http://bidandhila.blogsppot.co.id/2009/01/perubahan-fisiologi-adaftasi-fisik-
pada.html?m=1
7
8