KEBIDANAN KOMUNITAS
Disusun Oleh :
TAHUN 2020
PENDAMPINGAN BUKU KIA
1. Pemberian ASI.
2. Menjaga bayi tetap hangat.
3. Pelayanan pada saat kunjungan neonatal
4. Tanda bahaya pada bayi barulahir.
5. Pelayanan essensial pada bayi baru lahir dan cuci tangan dengansabun.
2. Waktu
Waktu merupakan sumber daya yang tidak dapat ditambah,
diakumulasi atau diganti. Sumber daya waktu yang dipunyai oleh setiap
orang adalah sama yaitu sebesar 24 jam sehari
Sumber daya keluarga merupakan modal yang harus dikelola dengan baik
oleh seluruh anggota keluarga untuk mencapai kesejahteraan keluarga. Sumber
daya keluarga terdiri dari: sumber daya manusia, sumber daya waktu, dan sumber
daya materi. Dalam mengelola sumber daya keluarga, keluarga perlu melakukan
tahapan perencanaan, pelaksanaa, monitoring dan evaluasi.
A. LATAR BELAKANG
Pada tanggal 29 juni ditetapkan sebagai hari keluarga nasional,
Keberhasilan program keluarga berencana (KB) merupakan gerakan KB
yang berkembang menjadi gerakan keluarga sejahtera, sehingga Angka
kelahiran (total fertility rate), jumlah rata-rata anak dalam keluarga
menurun dari 5,6 orang (th 1970), menjadi 2,78 orang per keluarga pada
tahun 1997.
Berdasarkan pasal 4 uu no 12 tahun 1992, ditetapkan tujuan
pembangunan keluarga sejahtera:
1. Mengembangkan kualitas keluarga dapat timbul rasa aman,
tenteram harapan masa depan lebih baik
2. Mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin
1. Keluarga Sejahtera
a. Dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah
b. Mampu memenuhi kebutuhan hidup spirituil dan materiil yang
layak
c. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,
d. Memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antar anggota
keluarga dengan masyarakat dan lingkungan
2. Keluarga
Unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas: suami- isteri atau
suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya
3. Keluarga Berencana
Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan, untuk mewujudkan
keluarga kecil, bahagia, sejahtera
4. Kualitas Keluarga
Kondisi keluarga yang mencakup aspek pendidikan, kesehatan,
ekonomi, sosial budaya, kemandirian keluarga, mental, spiritual dan
nilai-nilai agama, dasar mencapai keluarga sejahtera
C. TAHAPAN KELUARGA
Tujuan:
A. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari
dua atau lebih alternatif. Dasar pengambilan keputusan adalah tindakan
pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi
yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu di antara alternatif-
alternatif yang dimungkinkan
1. Teknik Brainstorming
Untuk mendapatkan banyak ide dari sekelompok manusia dalam waktu
singkat.
2. Teknik Delphi
Mengkombinasikan informasi dan wawasan dari para pengambil
keputusan dengan menghilangkan kelemahan interaksi tatap muka à
kuesioner
3. Teknik Kelompok Nominal
Penggabungan dua teknik sebelumnya
Manajemen keuangan terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-
masing dan di satukan menjadi satu kesatuan yang komplit. Menurut
G.R.Terry, manajemen adalah “Suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah
tujuan-tujuan organisasianal atau maksud-maksud yang nyata”.
1. Perencanaan Keuangan
2. Penganggaran Keuangan
Manajemen keuangan berfungsi menjadi tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
4. Pencarian Keuangan
5. Penyimpanan Keuangan
6. Pengendalian Keuangan
7. Pemeriksaan Keuangan
Untuk melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar
tidak terjadi penyimpangan.
1. Konsistensi (consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari
waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh
disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang
tidak konsisten tehadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda
bahwa manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas(accountability)
3. Transparansi (transparancy)
5. Integritas (integrty)
6. Pengelolaan (stewardship)
b. Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
Manajemen waktu adalah Proses Pribadi, harus Sesuai Dengan Gaya &
Lingkungan Anda Sendiri. Manajemen waktu yang baik dibutuhkan suatu
sistem agar antara waktu dan pekerjaan keduanya bisa mendapat bagian yang
sama.
3. Mencari Tempat Kerja Dekat Rumah, pilihlah tempat kerja yang jaraknya
lebih dekat dengan rumah. Secara signifikan hal ini juga dapat menambah
waktu pertemuan bersama keluarga.
7. Target, jangan pasang target terlalu tinggi dalam pekerjaan tetapi tetap
disesuaikan dengan kemampuan.
Materi : Pendamping Buku KIA pada ibu hamil
A. Pemberdayaan Ekonomi
1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi
Istilah pemberdayaan semakin populer dalam konteks
pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Pemberdayaan ini
berkembang dari realitas individu atau masyarakat yang tidak berdaya
atau pihak yang lemah (powerless). Ketidakberdayaan atau memiliki
kelemahan dalam aspek: pengetahuan, pengalaman, sikap,
keterampilan, modal usaha, networking, semangat, kerja keras,
ketekunan, dan aspek lainnya. Kelemahan dalam berbagai aspek tadi
mengakibatkan ketergantungan, ketidakberdayaan, dan kemiskinan.
Pemberdayaan (empowerment) merupakan konsep yang berkaitan
dengan kekuasaan (power). Istilah kekuasaan seringkali identik dengan
kemampuan individu untuk membuat dirinya atau pihak lain
melakukan apa yang diinginkannya. Kemampuan tersebut baik untuk
mengatur dirinya, mengatur orang lain sebagai individu atau
kelompok/ organisasi, terlepas dari kebutuhan, potensi, atau keinginan
orang lain.
Pemberdayaan tidak sekedar memberikan kewenangan atau
kekuasaan kepada pihak yang lemah saja. Dalam pemberdayaan
terkandung makna proses pendidikan dalam meningkatkan kualitas
individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mampu berdaya,
memiliki daya saing, serta mampu hidup mandiri. Upaya tersebut
merupakan sebuah tahapan dari proses pemberdayaan dalam
mengubah perilaku baru yang lebih baik, dalam meningkatkan kualitas
hidup dan kesejahteraan manusia.
Ekonomi sebagai suatu usaha mempergunakan sumber-sumber
daya secara rasional untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
sesungguhnya melekat pada watak manusia. Tanpa disadari, kehidupan
manusia sehari-hari didominasi kegiatan ekonomi.
3. Prinsip-prinsip Pemberdayaan
Prinsip pemberdayaan masyarakat sebagai berikut:
a. Kegiatan pemberdayaan didasarkan kepada kebutuhan, masalah,
dan potensi sasaran. Hakikatnya, setiap manusia memiliki
kebutuhan dan potensi dalam dirinya. Proses pemberdayaan
dimulai dengan menumbuhkan kesadaran kepada sasaran akan
potensi dan kebutuhannya yang dapat dikembangkan dan
dierdayakan untuk mandiri. Proses pemberdayaan juga dituntut
berorientasi kepada kebutuhan dan potensi yang dimiliki sasaran.
b. Sasaran pemberdayaan adalah sebagai subjek atau pelaku dalam
kegiatan pemberdayaan, oleh karena itu sasaran menjadi dasar
pertimbangan dalam menentukan tujuan, pendekatan dan bentuk
aktivitas pemberdayaan.
c. Pemberdayaan berarti menumbuhkan kembali nilai, budaya dan
kearifan-kearifan lokal yang memiliki nilai luhur dalam
masyarakat. Budaya dan kearifan lokal seperti sifat gotong royong,
kerjasama, hormat kepada yang lebih tua, dan kearifan lokal
lainnya sebagai jati diri masyarakat perlu ditumbuh kembangkan
melalui berbagai bentuk pemberdayaan sebagai modal sosial dalam
pembangunan
d. Pemberdayaan merupakan sebuah proses yang memerlukan waktu,
sehingga dilakukan secara bertahap, dan berkesinambungan. Tahap
ini dilakukan secara logis dari yang sifatnya sederhana menuju
yang komplek.
e. Kegiatan pendampingan atau pembinaan perlu dilakukan secara
bijaksana, bertahap, dan berkesinambungan.kesabaran dan kehati-
hatian dari agen pemberdayaan perlu dilakukan terutama dalam
menghadapi keragaman karakter, kebiasaan, dan budaya
masyarakat yang sudah tertanam lama.
f. Pemberdayaan tidak bisa dilakukan dari salah satu aspek saja,
tetapi perlu dilakukan secara holistik terhadap semua aspek
kehidupan yang ada dalam masyarakat.
g. Pemberdayaan perlu dilakukan terhadap kaum peremuan terutama
remaja dan ibu-ibu muda sebagai potensi besar dalam
mendongkrak kualitas kehidupan keluarga dan pengentasan
kemiskinan.
h. Pemberdayaan dilakukan agar masyarakat memiliki kebiasaan
untuk terus belajar, belajar sepanjang hayat (lifelong
learning/education). Individu dan masyarakat perludibiasakan
belajar menggunakan berbagai sumber yang tersedia. Sumber
belajar tersebut bisa: pesan, orang (termasuk masyarakat
disekitarnya), bahan, alat, teknik, dan juga lingkungan disekitar
tempat mereka tinggal. Pemberdayaan juga perlu diarahkan untuk
menggunakan prinsip belajar sambil bekerja (learning by doing).
i. Pemberdayaan diarahkan untuk menggerakkan partisipasi aktif
individu dan masyarakat seluas-luasnya. Partisipasi ini dimulai dari
tahapan perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, evaluasi,
termasuk partisipasi dalam menikmati hasil dari aktivitas
pemberdayaan
B. Ekonomi Kreatif
1. Pengertian Ekonomi Kreatif
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan
masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang,
dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat
digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis
barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi,
sekarang dan dimasa depan, kepada berbagai individu dan golongan
masyarakat.
Definisi ekonomi kreatif adalah sebuah konsep diera ekonomi baru
yang mengintensifkan informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan
ide dan keluasaan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai
faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.
Ekonomi kreatif adalah suatu konsep untuk merealisasikan
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas.
Pemanfaatan sumber daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tidak
terbatas, yaitu, ide, gagasan, bakat dan kreativitas. Nilai ekonomi dari
suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan
baku atau sistem produksi seperti di era industri, tetapi lebih kepada
pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan
teknologi yang semakin maju. Industri tidak dapat lagi bersaing
dipasar dengan hanya mengandalkan harga atau kualitas produk saja,
tetapi harus bersaing berbasiskan kreativitas, inovasi dan imajinasi.
Jadi, yang dimaksud ekonomi kreatif dalam penelitian ini adalah
ekonomi suatu penciptaan berbasis ide-ide dan kreativitas sumber daya
manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi.
C. Pendapatan Ekonomi
1. Pengertian Pendapatan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pendapatan adalah hasil
kerja (usaha dan sebagainya). Sadono Sukirno mendefinisikan
pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk
atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian,
mingguan, bulanan, dan tahunan.
Pendapatan adalah arus kas masuk atau peningkatan lain dari suatu
asset suatu entitas atau pelunasan utang-utangnya (atau kombinasi dari
keduanya) yang dihasilkan dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian jasa, atau aktifitas-aktifitas lainnya yang merupakan operasi
utama atau operasi sentral yang berkelanjutan dari entitas tersebut.
2. Jenis-jenis Pendapatan
Ada beberapa jenis pendapatan yaitu:
a. Pendapatan Aktif
Pendapatan Aktif atau earning income adalah pendapatan
yang dihasilkan karena bekerja secara aktif. Contoh : pendapatan
seorang karyawan atau seorang pemilik usaha.
b. Pendapatan Portofolio
Pendapatan Portofolio akan didapatkan jika berinvestasi
pada produk-produk keuangan, misalnya: Reksadana, Obligasi atau
saham.
c. Pendapatan Pasif
Pendapatan pasif adalah pendapatan yang dihasilkan sebuah
sistem yang bekerja menghasilkan uang. Misal: Royalti dari
menulis buku, rekaman.
3. Ekonomi Keluarga
Definisi Ilmu Ekonomi mempelajari bagaimana manusia
menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi
keinginannya yang tidak terbatas. Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua,
yaitu ekonomi mikro dan makro. Ekonomi mikro adalah salah satu
cabang ilmu ekonomi yang pembahasannya menitikberatkan pada
prilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar.
pembahasan mengenai perekonomian secara keseluruhan.
Ilmu ekonomi mikro memberikan suatu metode kepada seseorang
atau suatu rumah tangga untuk mengelola sumberdaya ekonomi yang
dimiliki agar dapat dimanfaatkan secara efisien. Sedangkan ekonomi
makro adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang menitikberatkan
pembahasan mengenai perekonomian secara keseluruhan.
Didalam ekonomi mikro membahas tentang perilaku individu
rumahtangga, maka dalam ekonomi makro, pembahasannya mengenai
perilaku rumah tangga adalah semua rumah tangga yang terdapat
dalam suatu perekonomian.
Istilah keluarga (families) adalah orang-orang yang memiliki ikatan
sosial-biologis melalui pernikahan, kelahiran, tidak hidup bersama, dan
menggunakan sumber daya secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Ekonomi keluarga merupakan salah satu unit kajian ekonomi pada
unit paling kecil (keluarga) dari sistem ekonomi yang lebih besar,
semisal perusahaan dan negara.
Istilah ekonomi keluarga harus didahului dengan penjelasan
tentang konsep ekonomi. Ekonomi sebagai disiplin ilmiah termasuk ke
dalam ilmu sosial yang mengkaji masalah utama yakni kelangkaan,
suatu kondisi yang disebabkan oleh kombinasi yang tidak seimbang
antara keinginan yang tidak terbatas dan sumber daya yang terbatas.
Baik keluarga maupun organisasi formal, keduanya dibentuk untuk
memperoleh keuntungan. Keuntungan sebagai faktor yang memotivasi
dan mempengaruhi prilaku manusia, baik itu keluarga maupun
organisasi sosial lain semisal perusahaan dan sejenisnya. Kajian
ekonomi keluarga merupakan kajian ekonomi yang dikhususkan pada
keluarga, bukan pada lembaga ekonomi lain seperti perusahaan,
pemerintah, dan sebagainya.
A. Kebutuhan Keluarga
Keluarga merupakan suatu kelompok sosial pertama dan utama
yang ada di dalam masyarakat, atau sering diartikan bahwa keluarga
merupakan suatu unit masyarakat terkecil yang dalam hubungannya
dengan individu sering dikenal dengan sebutan primary group,
keluarga merupakan sekumpulan orang (suami isteri dan anak) yang
hidup bersama untuk waktu selama mungkin dan mempunyai tujuan,
kehidupan keluarga mula - mula terbentuk dari ikatan atau perjanjian
dua orang manusia yang berbeda jenis kelamin untuk mengadakan
hubungan sosialisasi melalui ikatan biologis, sosisal dan religius
dengan rasa penuh kasih dan sayang, kemudian dari persekutuan
hidup tersebut melahirkan keturunan baru yang disebut dengan anak
sebagai penerus kehihupan selanjutnya, dan timbullah apa yang
disebut keluarga.
Maciver dan Page (M.I Soelaeman, 1994 : 9) menyebutkan lima
ciri khas yang menandai dan yang umum mengenai keluarga
yaitu :
a. Adanya hubungan yang berpasangan antara kedua jenis (pria
dan wanita).
b. dikukuhkan oleh suatu perkawinan.
c. adanya pengaruh terhadap keturunan (anak) yang dilahirkan
dalam rangka hubungan tersebut.
d. Adanya kehidupan ekonomis yang diselenggarakan bersama.
Diselenggarakannya kehidupan berumah tangga
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang pokok, dasar, atau
utama yang harus dipenuhi seseorang. Kebutuhan yang lain tidak
bisa terpenuhi ketika kebutuhan utama ini belum terpenuhi.
Contoh Beberapa Kebutuhan Primer
a. Sandang (Pakaian) ialah untuk melindungi dari panas dan
dingin, meliputi baju dan celana.
b. Pangan (Makan) yakni salah satu kebutuhan untuk makan
dan minum untuk mendapat energi beraktivitas.
c. Papan (Rumah) sebagai tempat tinggal dan tempt berlindung.
d. Kesehatan yaitu agar manusia tetap bertahan hidup.
e. Pendidikan ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah suatu bentuk dari kebutuhan nomor
dua yang dipenuhi setelah kebutuhan primer.Kebutuhan sekunder
bersifat melengkapi kebutuhan primer.
Contoh Beberapa Kebutuhan Sekunder
a. Handphone atau Smartphone untuk keperluan komunikasi
dan hiburan.
b. Komputer atau laptop untuk dapat membantu menyelesaikan
tugas dan pekerjaan serta keperluan hiburan.
c. Internet untuk bisa membantu mengakses informasi dan
komunikasi.
d. Kendaraan pribadi untuk suatu keperluan transportasi dan
mobilitas, seperti sepeda, sepeda motor, dan mobil.
e. Alat elektronik ialah meliputi TV, radio, mesin cuci, kipas
angin, AC, kulkas, kamera, microwave, dan lain-lain.
3. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan Tersier merupakan kebutuhan yang terdapat setelah
kebutuhan primer dan sekunder jika telah terpenuhi. Kebutuhan
tersier sering disebut dengan kebutuhan akan barang
mewah.Kebutuhan tersier ini bersifat prestisius.Kebutuhan tersier
ini bertujuan untuk meningkatkan status sosial seseorang atau
berkaitan dengan memenuhi kebutuhan hobby yang dimilikinya.
Contoh Beberapa Kebutuhan Tersier
a. Kendaraan mewah yaitu seperti mobil sport, motor sport, jet
pribadi, kapal pesiar, dan lain-lain.
b. Perhiasan untuk bisa meningkatkan sebuah status sosial,
seperti cincin emas, kalung berlian, gelang mutiara, dan
sebagainya.
c. Rumah mewah juga yang termasuk rumah bertingkat,
apartemen, villa, rumah dengan kolam renang, dan
sebagainya.
d. Pakaian branded ini dari brand dan merk terkenal yang
harganya mahal.
e. Aksesoris dan barang-barang antik yang mahal seperti
lukisan, guci, vas bunga, jam tangan, dan aksesoris lainnya.
f. Liburan ke luar negeri yang akan menghabiskan biaya
akomodasi dan transportasi lebih tinggi.
4. Fungsi Religius
Fungsi keluarga yang berkewajiban memperkenalkan dan
mengajak anggota keluarga serta anak pada kehidupan beragama,
dengan tujuan bukan sekedar untuk mengetahui kaidah-kaidah
agama melainkan untuk menjadi insan beragama, sebagai abdi
yang sadar akan kedudukannya sebagai mahluk yang diciptakan
dan dilimpahi nikmat tanpa henti sehingga menggugahkan untuk
mengisi dan mengarahkan hidupnya untuk mengabdi kepada Allah
dan menuju ridhoNya
5. .Fungsi ekonomis
Fungsi keluarga yang sangat vital sekali bagi kehidupan
keluarga dimana keluarga mempunyai kewajiban untuk
mensejahterakan anggota keluarganya untuk kelangsungan hidup
keluarga selanjutnya. Fungsi ekonomis ini meliputi pencarian
nafkah, perencanaannya serta pembelanjaan dan pemanfaatannya.
6. Fungsi biologis
Fungsi keluarga yang sangat penting juga berhubungan
pemenuhan kebutuhan - kebutuhan biologis anggota keluarga
diantaranya adalah akan keterlindungan fisik dari rasa lapar, haus
kedinginan kepanasan kelelahan dan kebutuhan seksual bagi
pasangan suami istri kebutuhan seksual ini selain untuk
mencurahkan rasa kasih sayang juga untuk mendapatkan
keturunan.
Fungsi keluarga yang sangat penting juga berhubungan
pemenuhan kebutuhan - kebutuhan biologis anggota keluarga
diantaranya adalah akan keterlindungan fisik dari rasa lapar, haus
kedinginan kepanasan kelelahan dan kebutuhan seksual bagi
pasangan suami istri kebutuhan seksual ini selain untuk
mencurahkan rasa kasih sayang juga untuk mendapatkan
keturunan.
Fungsi - fungsi keluarga diatas baik secara umum ataupun
secara khusus apabila berjalan dengan baik akan turut pula
mempengaruhi jiwa seluruh anggota keluarga khususnya anak
dalam bertindak, bersikap dan berkepribadian dalam kehidupannya
sehari - hari baik dalam lingkungan keluarga ataupun diluar
lingkungan
B. Posyandu
1. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah akronim dari Pos Pelayanan Keluarga Berencana
- Kesehatan Terpadu, merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersama Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu
dan bayi.
2. Tujuan dan Manfaat Posyandu
a. Tujuan Posyandu
Menurut Suharsimi (1998), tujuan umum dari posyandu
adalah menunjan percepatan penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Sedangkan
tujuan khusus posyandu yaitu:
1) Meningkatkan peran masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama
yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
2) Meningkatnya peran lintas sektor dalam
penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan
dengan penurunan AKI dan AKB.
3) Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB.
b. Manfaat Posyandu
1) Bagi Masyarakat
a) Memperoleh kemudahan untuk
mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB.
b) Memperoleh bantuan secara
profesional dalam pemecahan
masalah kesehatan teruta terkait kesehatan
ibu dan anak.
2) Bagi Kader, Pengurus Posyandu dan Tokoh
Masyarakat
a) Mendapatkan informasi terdahulu tentang
upaya kesehatan yang terkait dengan
penurunan AKI dan AKB.
b) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam
membantu masyarakat menyelesaikan
masalah kesehatan terkait dengan penuruna
AKI dan AKB.
3) Bagi Puskesmas
a) Optimalisasi fungsi puskesmas sebagi pusat
penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
b) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat
dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai
kondisi setempat.
4) Bagi Sektor Lain
a) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat
dalam pemecahan masalah sektor terkait,
utamanya yang terkait dengan upaya
penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi
setempat.
b) Meningkatkan efisiensi memlalui pemberian
pelayanan secara terpadu sesuai dengan
tupoksi masing-masing sektor.
3. Sasaran dan Fungsi Posyandu
a. Sasaran Posyandu
Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya :
1) Bayi
2) Anak Balita
3) Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu
menyusui
4) Pasangan Usia Subur (PUS)
b. Fungsi Posyandu
1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam
alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada
masyarakat dan antarsesama masyarakat dalam
rangka mempercepat penurunan AKI dan AKB.
2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB
4. Kegiatan Pokok Posyandu
a. KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
b. KB (Keluarga Berencana)
c. Imunisasi
d. Gizi
e. Penanggulangan diare
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
5. Pelaksanaan Layanan Posyandu
Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan
sistem 5 meja yaitu:
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
• Imunisasi
• Pemberian vitamin A dosis tinggi.
• Pembagian pil KB atau kondom.
• Pengobatan ringan.
• Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK
sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis.
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
6. Keberhasilan Posyandu
a. Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
S : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik
b. Keberhasilan Posyandu berdasarkan:
D : Baik/ kurangnya peran serta masyarakat
N : Berhasil tidaknya program posyandu.
(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007)
7. Kegiatan Posyandu
a. Jenis pelayanan minimal kepada anak
1) Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak,
perhatian harus diberikan khusus terhadap anak
yang selama ini 3 kali tidak melakukan
penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik
sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya
berada di bawah garis merah KMS.
2) Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin
A.
b. Pelayanan tambahan yang diberikan
1) Pelayanan ibu hamil dan menyusui.
2) Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
yang diintegenerasikan dengan program Bina
Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain
lainnya.
(Bagian Kependudukan dan Biostatik FKM USU. 2007)
Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah
kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah
ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru
tersebut misalnya:
- Bina Keluarga Balita (BKB);
- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);
- Bina Keluarga Lansia (BKL);
- Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);
- Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.
(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
8. Penyelenggaraan Posyandu
a. Penyelenggara Posyandu
Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya terdiri dari
ketua, sekretaris, dan bendahara.
Berikut ini beberapa kriteria pengelola Posyandu:
1) Sukarelawan dan tokoh masyarakat setempat.
2) Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif
tinggi, dan mampu memotivasi masyarakat.
3) Bersedia bekerja secara sukarela bersama
masyarakat.
(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
b. Waktu dan Lokasi Posyandu
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau
dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan
perkantoran, atau tempat khusus yang dibangun oleh
swadaya masyarakat. Tempat penyelenggaraan kegiatan
Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang mudah
dijangkau oleh masyarakat.
(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
9. Pembentukan Posyandu
Langkah-langkah pembentukan Posyandu.
a. Mempersiapkan para petugas/aparat sehingga bersedia
dan memiliki kemampuan mengelola serta membina
Posyandu.
b. Mempersiapkan masyarakat, khususnya tokoh
masyarakat sehingga bersedia mendukung
penyelenggaraan Posyandu.
c. Melakukan Survei Mawas Diri (SMD) agar masyarakat
mempunyai rasa memiliki, melalui penemuan sendiri
masalah yang dihadapi dan potensi yang dimiliki.
d. Membentuk dan memantau kegiatan Posyandu dengan
kegiatan pemilihan pengurus dan kader, orientasi
pengurus dan pelatihan kader Posyandu, pembentukan
dan peresmian Posyandu, serta penyelengaraan dan
pemantauan kegiatan Posyandu.
(Pusat Promosi Kesehatan.2012)
A. Pengertian Keluarga
Adapun ciri-ciri umum keluarga yang dikemukakan oleh Mac Iver and
Page (Khairuddin, 1985: 12), yaitu:
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara.
B. Definisi Keluarga
E. Struktur Keluarga
F. Fungsi Keluarga
4. Fungsi perlindungan
5. Fungsi reproduksi
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
7. Fungsi ekonomi
G. Dukungan Keluarga
a. Dukungan informasi
b. Dukungan penilaian
c. Dukungan instrumental
d. Dukungan emosional