Anda di halaman 1dari 20

TUGAS AKHIR JARINGAN MULTIMEDIA

Improved Secured Video Streaming

Novan Satya Prathama


5112201031

DOSEN PEMBIMBING
Tohari Ahmad, S.Kom., MIT., Ph.D.
NIP. 197505252003121002

Pembimbing II
NIP.

PROGRAM STUDI MAGISTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013

i
ABSTRAK

Teknologi video streaming yang semakin berkembang demi kebutuhan video-on-


demand dan kebutuhan game telah menuntut adanya perkembangan pula dalam hal
keamanan. Proses keamanan video streaming yang memungkinkan dalam hal
bertambahnya kinerja prosesor dan daya baterai yang digunakan, perlu diimprovisasi agar
sesuai dengan berbagai kebutuhan video streaming di berbagai device.
Beberapa penelitian telah dilakukan guna mengamankan video streaming. Baik dalam
hal enkripsi, kompresi, hingga konfigurasi RTP.
Pada penelitian ini, diharapkan mampu mengimprovisasi metode-metode pengamanan
dalam hal video streaming.

Kata kunci: video, streaming, sekuritas

ii
[halaman ini sengaja dikosongkan]

iii
Improved Secured Video Streaming

Student Name : Novan Satya Prathama


NRP : 5112201031
Supervisor : Tohari Ahmad, S.Kom., MIT., Ph.D.

ABSTRACT

Video streaming technology has growth for needs on video-on-demand and game. It’s
also require the growth for security itself. Secured video streaming has more
performance for processor and battery to use it. It need to be improved so that it can used
by any device.
There is some research has done for secured video streaming, both in encryption,
compression, and RTP configuration.
The writer hope there is a method to improve the secured video streaming.

Keywords: video, streaming, security

iv
[halaman ini sengaja dikosongkan]

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................... II

ABSTRACT ............................................................................................................................ IV

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... VI

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 2
1.5 Kontribusi Penelitian ................................................................................................. 2
1.6 Batasan Masalah ........................................................................................................ 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................... 4

2.1 Kajian Pustaka 1 ........................................................................................................ 4


2.2 Kajian Pustaka 2 ........................................................................................................ 5
2.3 Kajian Pustaka 3 ........................................................................................................ 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 8

3.1 Tahapan Penelitian ..................................................................................................... 8


3.1.1 Perancangan Algoritma ............................................................................................. 8
3.1.2 Pengujian dan Evaluasi ............................................................................................. 8
3.1.3 Analisis Hasil ............................................................................................................ 8

3.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

vi
[halaman ini sengaja dikosongkan]

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi game dan video-on-demand saat ini sedang mengalami perkembangan.
Tentunya game dan video-on-demand tersebut membutuhkan video streaming yang
lancar. Namun di dalam proses streaming tersebut juga diperlukan keamanan yang
memadai.
Seiring berkembangnya zaman, untuk melakukan video streaming sudah bisa
dilakukan melalui mobile device. Video streaming yang aman seharusnya dapat dilakukan
di device apapun, tak hanya di PC saja. Namun pada kenyataannya proses komputasi
pada mobile device tidak bisa disamakan dengan proses komputasi pada PC. Semakin
besar proses pengaman yang diberikan pada video streaming, maka akan membutuhkan
kinerja prosesor dan daya baterai yang tinggi.
MJPEG merupakan tipe video yang setiap frame terdiri dari sebuah gambar dengan
tipe JPEG. Proses enkripsi bisa dilakukan dengan menggunakan metode AES (Advanced
Encryption Standard) di setiap frame video tersebut. Semakin rumit proses enkripsi,
maka akan semakin tinggi kinerja prosesor dan daya baterai yang digunakan.
Penelitian yang sudah ada [1] menunjukkan bahwa metode enkripsi yang dilakukan
masih diperlukan pengembangan. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk
mengimprovisasi metode yang telah dikemukakan pada penelitian sebelumnya dengan
harapan bahwa metode tersebut mampu dijadikan sebagai metode pengaman video
streaming yang baru.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diangkat dalam pembuatan tesis ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Semakin dibutuhkannya video streaming yang lancar namun tetap aman.
2. Metode yang rumit dalam proses pengamanan video streaming akan membuat kinerja
prosesor dan daya baterai menjadi semakin tinggi.

1
2

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat video streaming yang lancar dan aman dengan mengimprovisasi metode
yang sudah ada.
2. Membuat proses pengamanan pada video streaming agar tidak membuat kinerja
prosesor dan daya baterai menjadi tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan adanya pengembangan atau improvisasi metode yang ada, maka diharapkan
akan membuat video streaming semakin lancar, aman, dan efisien dengan memperhatikan
kinerja prosesor dan daya baterai agar dapat dipakai di device apapun.

1.5 Kontribusi Penelitian


Kontribusi penelitian terletak pada pengembangan metode yang digunakan untuk
mengamankan video streaming.

1.6 Batasan Masalah


Batasan masalah pada pembuatan tesis ini adalah sebagai berikut:
1. Video yang digunakan bertipe MJPEG.
3

[halaman ini sengaja dikosongkan]


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka 1


MJPEG merupakan tipe video yang terdiri dari gambar bertipe JPEG di setiap frame-
nya. JPEG terdiri dari blok di dalam gambarnya. Encoding JPEG dimulai dengan
membagi blok-nya menjadi bentuk matriks 8*8. Kebanyakan informasi gambar disimpan
di dalam matriks 0,0 dalam blok tersebut. Matriks 0,0 di dalam blok tersebut dinamakan
dengan DC Coefficient. Sedangkan sisa dari matriks dalam blok tersebut dinamakan
dengan AC Coefficient.

Gambar 2.1. DC Coefficient

Encoding yang dilakukan pada blok gambar JPEG dimulai dari DC Coefficient.
Proses scan selanjutnya pada AC Coeeficient dilakukan dengan cara zig-zag seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.2. sehingga informasi yang penting pada gambar terintegrasi
menjadi satu.

Gambar 2.2. Scan zig-zag untuk AC Coefficient

4
5

Tiap gambar JPEG yang ada di dalam video MJPEG dapat diterapkan enkripsi jenis
AES (Advanced Encryption Standard). Terdapat 4 skenario enkripsi yang digunakan,
yaitu enkripsi 100 %, enkripsi 50 %, even-less encryption, dan minimum encryption.

2.1.1. Enkripsi 100 %

Enkripsi AES yang diterapkan pada skenario jenis ini adalah dengan cara memberikan
enkripsi pada setiap bit yang ada di dalam video MJPEG.
Enkripsi jenis ini memerlukan daya baterai dan kinerja prosesor yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis skenario enkripsi lainnya. Sehingga lebih tepat digunakan
untuk video streaming pada mobile device yang memiliki performa tinggi atau juga bisa
diterapkan pada PC.

2.1.2. Enkripsi 50 %

Setiap image JPEG mengandung Y (atau luminance) dan komponen Cb dan Cr (atau
chrominance). Pada skenario enkripsi ini, memanfaatkan daya penglihatan manusia yang
terbatas. Pada dasarnya, sebenarnya manusia lebih melihat intensitas cahaya (luminance)
dibandingkan dengan warna (chrominance) pada saat melihat sebuah gambar. Sehingga
komponen Y lebih diprioritaskan untuk mendapatkan enkripsi lebih dibandingkan dengan
komponen chrominance.

2.1.3. Even-less encryption

Pada enkripsi jenis ini, yang diberi enkripsi AES adalah DC Coefficient dan AC
Coefficient yang paling berdekatan dengan DC Coefficient.

2.1.4. Minimum encryption

Pada skenario enkripsi jenis ini, yang diberi enkripsi AES hanyalah DC Coefficient
saja.

2.2 Kajian Pustaka 2


Dalam kriptografi, Advanced Encryption Standard (AES) merupakan standar enkripsi
dengan kunci-simetris yang diadopsi oleh pemerintah Amerika Serikat. Standar ini terdiri
atas 3 blok cipher, yaitu AES-128, AES-192 and AES-256, yang diadopsi dari koleksi
6

yang lebih besar yang awalnya diterbitkan sebagai Rijndael. Masing-masing cipher
memiliki ukuran 128-bit, dengan ukuran kunci masing-masing 128, 192, dan 256 bit.
AES telah dianalisis secara luas dan sekarang digunakan di seluruh dunia, seperti halnya
dengan pendahulunya, Data Encryption Standard (DES).
AES diumumkan oleh Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST) sebagai
Standar Pemrosesan Informasi Federal (FIPS) publikasi 197 (FIPS 197) pada tanggal 26
November 2001 setelah proses standardisasi selama 5 tahun, di mana ada 15 desain
enkripsi yang disajikan dan dievaluasi, sebelum Rijndael terpilih sebagai yang paling
cocok. AES efektif menjadi standar pemerintah Federal pada tanggal 26 Mei 2002 setelah
persetujuan dari Menteri Perdagangan. AES tersedia dalam berbagai paket enkripsi yang
berbeda. AES merupakan standar yang pertama yang dapat diakses publik dan sandi-
terbuka yang disetujui oleh NSA untuk informasi rahasia.
Rijndael dikembangkan oleh dua kriptografer Belgia, Joan Daemen dan Vincent
Rijmen, dan diajukan oleh mereka untuk proses seleksi AES. Rijndael adalah permainan
kata dari kedua nama penemu..

2.3 Kajian Pustaka 3


RTMP (Real Time Messaging Protocol) dikembangkan oleh Macromedia untuk
kebutuhan streaming audio, video, dan data melalui internet, di antara Flash Player dan
sebuah server. Macromedia yang sekarang dimiliki oleh Adobe, dulu pernah membuat
sebuah versi protokol yang dapat digunakan oleh umum namun belum selesai.
Protokol RTMP memiliki beberapa variasi :
1. Protokol “Plain” yang menggunakan port number 1935 secara default.
2. RTMPS, merupakan RTMP yang melalui koneksi TLS/SSL.
3. RTMPE, merupakan RTMP yang menggunakan mekanisme pengaman yang dimiliki
oleh Adobe. Mekanisme yang digunakan menggunakan kriptografi primitif. Tapi pada
dasarnya RTMP jenis ini sebenarnya masih memiliki kekurangan, karena proses
pengaman yang digunakan belum aktual.
4. RTMPT, merupakan RTMP yang dirangkum bersama dengan request HTTP guna
melintasi firewall. RTMPT sering memanfaatkan request pada port 80 dan 443. Sesi
yang dirangkum bisa saja mengandung plain RTMP, RTMPS, ataupun RTMPE di
dalamnya.
7

[halaman ini sengaja dikosongkan]


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


Agar proses penelitian berjalan secara sistematis maka penelitian ini akan
dilaksanakan dalam beberapa tahapan sebagai berikut :

3.1.1 Perancangan Algoritma


Guna mengembangkan metode yang sudah ada, maka penulis mencoba
gabungkan metode setting konfigurasi RTMP dengan metode enkripsi JPEG pada
video jenis MJPEG yang ditransfer. Enkripsi jenis even-less encryption cukup
mengambil beberapa AC Coefficient yang berdekatan dengan DC Coefficient. Agar
mempersingkat waktu enkripsi dan mengurangi beban proses dan beban daya baterai,
maka AC Coefficeint yang dienkripsi adalah sejumlah 1/4 * ukuran frame. Scan zig-
zag AC Coefficient yang dilakukan dapat dimanfaatkan saat proses enkripsi dan
memilah mana AC Coefficent yang perlu dienkripsi dan mana yang tidak perlu.

3.1.2 Pengujian dan Evaluasi


Pengujian dilakukan pada sebuah server dan client melalui LAN yang
terkoneksi menggunakan kabel. Komputer server yang digunakan adalah sebuah
komputer desktop dengan prosesor Pentium 4 CPU @ 2.53GHz dan memori sebesar
768MB. Client yang digunakan adalah komputer notebook Athlon64 3000+ CPU @
1.8GHz dan memori sebesar 512MB. Pengujian dilakukan dengan cara server
mengirimkan video streaming MJPEG dengan 30 frames/detik. Video yang digunakan
memiliki masing-masing frame JPEG sebanyak 500 buah yang memiliki ukuran
320*240.

3.1.3 Analisis Hasil


Hasil penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu berdasarkan frame yang
dapat diakses per detik dan berdasarkan kinerja prosesor yang diperlukan untuk tiap
proses enkripsi.

8
9

Hasil yang diperoleh saat penelitian sebelumnya dapat disajikan dalam dua
grafik berikut ini.

Gambar 3.1. Grafik hasil analisa berdasarkan frame per detik yang mampu diakses

Gambar 3.2. Grafik hasil analisa berdasarkan kinerja prosesor yang diperlukan

Grafik yang terdapat pada Gambar 3.1. menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkatan enkripsi yang dilakukan, maka semakin rendah frame yang dapat diakses
per detik. Sedangkan pada grafik pada Gambar 3.2. menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkatan enkripsi yang dilakukan, maka semakin tinggi pula kinerja prosesor
yang dibutuhkan.

3.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Tesis

September Oktober Nopember Desember Januari


Aktivitas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Perancangan Algoritma
Implementasi
Pengujian dan Evaluasi
10

Analisis Hasil
Penyusunan Buku Tesis
11

[halaman ini sengaja dikosongkan]


DAFTAR PUSTAKA

[1] L. Chen, N. Shashidhar, Q. Liu. Scalable Secure MJPEG Video Streaming. 2012 26th
International Conference on Advanced Information Networking and
Applications Workshops. Department of Computer Science. Sam Houston State
University. Huntsville, TX, USA.
[2] Advanced Encryption Standard (AES). Federal Information Processing Standards
(FIPS) Publication 197, 26 November 2001, diperoleh saat 06 Nopember 2013.
http://csrc.nist.gov/publications/fips/fips197/fips-197.pdf
[3] M. Baugher, D. McGrew, M. Naslund, E. Carrara, dan K. Norrman. “The Secure
Real-time Transport Protocol (SRTP)”. IETF RFC 3711 (proposed standard,
errata exist), Maret 2004. http://tools.ietf.org/html /rfc3711
[4] Data Encryption Standard (DES). Federal Information Processing Standards (FIPS)
Publication 46-3, 25 Oktober 1999, diperoleh saat 06 Nopember 2013.
http://csrc.nist.gov/publications/fips/fips46-3/fips46-3.pdf
[5] H. Schulzrinne, S. Casner, R. Frederick, and V. Jacobson. “RTP: A Transport
Protocol for Real-Time Applications”. IETF RFC 3550, Juli 2003, diperoleh
saat 06 Nopember 2013 from http://www.ietf.org/rfc/rfc3550. txt
[6] H. Schulzrinne, A. Rao, and R. Lanphier. “Real Time Streaming Protocol (RTSP)”.
IETF RFC 2326 (proposed standard), April 1998.
http://www.ietf.org/rfc/rfc2326.txt
[7] Advanced Encryption Standard. Wikipedia, akses saat 06 Nopember 2013.
http://en.wikipedia.org/wiki/Advanced_Encryption_Standard
[8] Real Time Messaging Protocol. Wikipedia, akses saat 06 Nopember 2013.
http://en.wikipedia.org/wiki/Real_Time_Messaging_Protocol

12

Copy protected with Online-PDF-No-Copy.com

Anda mungkin juga menyukai