Dasar Teknik Listrik Arus Searah PDF
Dasar Teknik Listrik Arus Searah PDF
ajar
anEl
ekt
roni
kadanMekat
roni
kaSMK
DASARTEKNIKLI
STRIK
ARUSSEARAHMODUL
PEMBELAJARANTEKNIK
ELEKTRONI
KA
Ol
ehDodiPr
iyant
o,S.
Pd.(
SMKNeger
i1Panyi
ngki
ran)
Di
susunolehgur
u- gur
uSMKy angt
elahmel
aksanakan
pr
ogram magangindustr
idiJerman
2017
Dir
ekt
oratPembinaanSMK
Dir
ekt
oratJender
alPendi
dikanDasardanMenengah
Kementer
ianPendidi
kandanKebudayaan
DASAR TEKNIK LISTRIK ARUS SEARAH
MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA
Untuk Sekolah Menengah Kejuruan
Edisi Tahun 2017
Pengarah:
Drs. H. Mustaghfirin Amin, M.B.A.
Direktur Pembinaan SMK
Penanggung Jawab:
Arie Wibowo Khurniawan, S.Si. M.Ak.
Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK
Ketua Tim:
Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A.
Kasi Evaluasi, Subdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK
Penyusun:
Dodi Priyanto, S.Pd. (SMK Negeri 1 Panyingkiran Majalengka)
ISBN : 978-602-50369-6-5
Penerbit:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Gedung E, Lantai 13
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
KATA PENGANTAR
KASUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI
i
Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada
semua pihak yang terus memberikan kontribusi dan dedikasinya
untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan. Buku
ini diharapkan dapat menjadi media informasi terkait upaya
peningkatan kualitas lulusan dan mutu Sumber Daya Manusia
(SDM) di SMK yang harus dilakukan secara sistematis dan
terukur.
Jakarta, 2017
Kasubdit Program dan Evaluasi
ii
Kata Pengantar KATA PENGANTAR
PENULIS
Modul Dasar Teknik Listrik Arus Searah, ini disusun berdasarkan tuntutan
pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses
sains dan diselaraskan dengan hasil dari program “Implementasi Kurikulum
SMK Berbasis Industri Di Jerman Bidang Elektronika Tahun 2017”.
Dalam penulisan ini, jika terdapat kekeliruan penulisan pada modul ini
maka diharapkan kritik dan sarannya. Saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan Modul pembelajaran ini.
Dodi Priyanto,S.Pd.
iii
DAFTAR ISI
Daftar Isi
iv
c. Kegiatan Belajar ke- 3 ............................................... 31
1.Tujuan Kegiatan Pembelajaran ............................. 31
2. Uraian Materi ......................................................... 31
3. Rangkuman ........................................................... 39
4. Tugas ..................................................................... 40
5. Tes Formatif .......................................................... 40
6. Kunci Jawaban Formatif....................................... 43
7. Lembar Kerja ......................................................... 43
d. Kegiatan Belajar ke-4................................................ 55
1.Tujuan Kegiatan Pembelajaran ............................. 55
2. Uraian Materi ......................................................... 55
3. Rangkuman ........................................................... 66
4. Tugas ..................................................................... 67
5. Tes Formatif .......................................................... 68
6. Kunci Jawaban Formatif....................................... 70
7. Lembar Kerja ......................................................... 71
e. Kegiatan Belajar ke-5................................................ 86
1.Tujuan Kegiatan Pembelajaran ............................. 86
2. Uraian Materi ......................................................... 86
3. Rangkuman ........................................................... 98
4. Tugas ..................................................................... 99
5. Tes Formatif .......................................................... 100
6. Kunci Jawaban Formatif....................................... 102
7. Lembar Kerja ......................................................... 102
BAB III. EVALUASI.......................................................................... 107
A. Kognitif Skill ................................................................. 107
B. Psikomotor Skill........................................................... 111
C. Attitude Skill ................................................................. 120
D. Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standar............. 121
E. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan ..................... 122
F. Kunci Jawaban ............................................................ 123
BAB IV. PENUTUP ......................................................................... 125
Daftar Pustaka ............................................................................... 126
v
PETA KEDUDUKAN MODUL
Peta Kedudukan Modul
Pemeliharan Peralatan
Rangkaian Elektronika
Pembuatan dan
Sistem Kontrol
Perekaayasaan
Sistem Robotik
Sistem Kontrol
Perekayasaan
Sensor dan
Interface
Aktuator
Pemrograman
Teknik Listrik
Teknik Dasar
Teknik Kerja
Elektronika
Simulasi
Bengkel
Teknik
Digital
Teknik
Kelas X
vi
GLOSARIUM
Glosarium
vii
Neutron : Neutron adalah Partikel listrik yang tidak bermuatan
(netral)
NTC : NTC atau Negative temperature koefisien adalah
resistor yang peka terhadap perubahan suhu, apabila
suhunya naik maka tahananya akan semakin turun.
Proton : Proton adalah Partikel listrik yang mengandung
muatan positip
PTC : PTC atau Positive temperature koefisien adalah
resistor yang peka terhadap perubahan suhu, apabila
suhunya naik maka tahananya akan semakin naik.
Resistor : Resistor adalah Komponen listrik/elektronika yang
dapat dipakai untuk menghambat arus listrik yang
mengalirinya
Semi : adalah zat yang dapat kurang bagus dalam
konduktor menghantarkan menghantarkan arus listrik, Pada
bidang elektronika bahan yang sering digunakan bahan
silicon dan germanium sebagai dasar pembuatan
komponen aktif
Sistem Satuan : adalah sistem satuan atau besaran yang paling umum
Internasional digunakan. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem
MKS, yaitu panjang (meter), massa (kilogram), dan
waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara resmi
digunakan di semua negara di dunia kecuali Amerika
Serikat (yang menggunakan Sistem Imperial), Liberia,
dan Myanmar. Dalam sistem SI terdapat 7 satuan
dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi..
Tegangan : Tegangan listrik adalah Antara dua benda yang tidak
Listrik sama sifat muatannya terdapat beda tegangan
listriknya
Variabel : Variabel adalah dapat berubah-ubah nilanya
VDR : VDR adalah “Voltage Dependent Resistor“
semikonduktor yang secara prinsip sebagai
penggabungan secara anti pararel dari hubungan seri
PN Junction.
viii
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Standar Kompetensi
BAB I - Pendahuluan 1
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
KI-3 Memahami, 3.1 Memahami struktur material
menerapkan dan kelistrikan
menganalisa 3.2 Memaha-mi peng-gunaan satuan
pengetahuan faktual, dasar listrik menurut sistem
konseptual, dan internasional (System
prosedural berdasarkan International Units-SI).
rasa ingin tahunya 3.3 Menganalisis hukum-hukum
tentang ilmu kelistrikan dan teori kelistrikan.
pengetahuan, teknologi, 3.4 Memahami fungsi rangkaian
seni, budaya, dan resistor rangkaian kelistrikan.
humaniora dalam 3.5 Menganalisis rangkaian kapasitor
wawasan pada rangkaian kelistrikan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidangkerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah
KI-4 Mengolah, menalar, dan 4.1 Mengklasifikasikan material
menyaji dalam ranah kelistrikan menggunakan tabel
konkret dan ranah periodik
abstrak terkait dengan 4.2 Mencontohkanpenggunaan
pengembangan dari satuan dasar listrik menurut
yang dipelajarinya di sistem internasional (Le Systeme
sekolah secara mandiri, International d’Unites-SI)
B. Deskripsi
Modul dengan judul “Dasar Teknik Listrik Arus Searah” merupakan
modul untuk suplemen tambahan dari buku Teknik Dasar listrik yang telah terbit
sebagai bahan bahan ajar yang digunakan sebagai bahan ajar dan panduan
praktek peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk
salah satu bagian dari kompetensi Penerapan Konsep Dasar Teknik Listrik,
Bidang Keahlian Teknik Elektronika. Modul Dasar Teknik Listrik Arus Searah
merupakan modul teori dan praktikum yang memuat penerapan dari hukum-
hukum kelistrikan, serta memuat kajian atau teori dalam menganalisa
rangkaian.
Modul ini terdiri atas 5 (lima) kegiatan belajar mengenal komponen
pasif yang sering digunakan di Industri yang mencakup juga analisa rangkaian
listrik yang banyak aplikasinya sampai ke pengisian dan pengosongan
kapasitor. Dengan menguasai modul ini diharapkan peserta diklat mampu
menganalisis rangkaian listrik arus searah dan menerapkan rangkaian listrik
yang sering digunakan di industri. Dengan modul ini diharapkan proses belajar
mengajar akan menjadi program dan terencana untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan pada siswa didik.
BAB I - Pendahuluan 3
C. Waktu
Waktu yang digunakan untuk mempelajari modul ini adalah:
Jam Pelajaran
KB Materi
1 Jam = 45 menit
1 Struktur Material Kelistrikan 8 jam
Satuan Dasar Listrik Menurut Sistem 8 jam
2
Internasional
Hukum-Hukum Kelistrikan pada Rangkaian 12 jam
3
Listrik
4 Resistor dalam Rangkaian Listrik 12 jam
5 Rangkaian Kapasitor 8 jam
Total 48 jam
D. Prasyarat
Untuk melaksanakan mempelajari modul Modul Dasar Teknik Listrik
Arus Searah ini memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki peserta
diklat, yaitu :
1. Peserta diklat telah memahami konsep dasar fisika teknik.
2. Peserta diklat telah memahami komponen-komponen dasar kelistrikan,
seperti sumber tegangan, komponen pasif.
3. Peserta diklat dapat menggunakan alat ukur analog maupun digital.
F. Tujuan Akhir
Tujuan akhir dari penggunaan modul ini, diharapkan siswa memiliki
kinerja sebagai berikut:
BAB I - Pendahuluan 5
G. Cek Penguasaan Standar Kompetensi
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan jalan melingkari
jawaban yang benar.
1. Bagian terkecil dari benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, adalah
merupakan pengertian dari
a. Zat
b. Molekul
c. Unsur
d. Atom
e. Spektrum
2. Diketahui sebuah atom memiliki 20 elektron, berapa elektron yang berada
pada kulit terluar dari atom tersebut.
a. 2
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
3. Satuan tegangan listrik adalah..
a. ohm
b. volt
c. ampere
d. watt
e. farad
4. yang merupakan satuan dasar SI adalah…
a. panjang dengan satuan km
b. massa dengan satuan gram
c. waktu dengan satuan jam
d. kuat arus dengan satuan Ampere
e. Temperatur dengan satuan fahrenheit
5. Suatu rangkaian memiliki sumber tegangan sebesar 6V, arus yang mengalir
pada penghantar tersebut sebesar 0,25A. Nilai tahanan yang musti
diberikan pada rangkaian tersebut adalah..
a. 1,5 volt
b. 12 ampere
BAB I - Pendahuluan 7
-
a. Resistor
b. Induktor
c. Capasitor
d. Dioda
e. Transistor
B. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1
2. Uraian Materi
a) Bagian-bagian Atom
(1) Benda
Setiap sesuatu yang dapat diraba atau dirasakan didalam dunia ini
dinamakan sebagai zat (benda). Benda yang ada di bunia ini terbagi atas tiga
bagian yaitu:
1. Benda padat, contohnya: Besi, kayu, kaca, keramik, kawat dan lain
lain.
2. Benda cair, contohnya: Air, sirup, kecap, dll.
3. Benda gas, contohnya: Udara, gas elpiji, asap, dll
BAB II - Pembelajaran 9
(2) Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dari benda yang masih dapat dibagi-
bagi lagi dan masih tetap mengandung unsur kimiawi dari bendanya.
(3) Atom
Atom adalah satuan yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di
sekitar kita. Atom terdiri atas tiga jenis partikel sub atom:
elektron, yang memiliki muatan negatif;
proton, yang memiliki muatan positif;
netron, yang tidak bermuatan
Setiap unsur adalah unik yang dibedakan oleh jumlah proton yang
terdapat dalam atom dari unsur tersebut. Setiap atom memiliki jumlah elektron
yang sama dengan jumlah proton; bila ada perbedaan atom tersebut disebut
ion.
Banyak unsur lain yang diciptakan manusia, namun mereka biasanya
tidak stabil dan dengan spontan berubah menjadi unsur kimia natural yang
stabil melalui proses radioaktifitas.
Meskipun hanya terdapat 91 unsur di alam, tetapi atom-atom tersebut
dapat terjadi ikatan satu sama lain menjadi molekul dan jenis senyawa kimia
lainnya. Molekul terbentuk dari banyak atom. Molekul air merupakan kombinasi
dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Pusat dari atom disebut inti atom atau nucleus (lihat gmbar 2.1). Inti
atom terdiri dari proton dan neutron. Banyaknya proton dalam inti atom disebut
nomor atom, dan menentukan berupa elemen apakah atom itu.
Ukuran inti atom jauh lebih kecil dari ukuran atom itu sendiri, dan
hampir sebagian besar tersusun dari proton dan neutron, hampir sama sekali
tidak ada sumbangan dari elektron.
Proton dan netron memiliki massa yang hampir sama, dan jumlah dari
kedua massa tersebut disebut nomor massa, dan beratnya hampir sama
dengan. Massa dari elektron sangat kecil dan tidak menyumbang banyak
kepada massa atom.
Jumlah proton dan netron menentukan tipe dari nukleus atau inti
atom. Proton dan neutron hampir memiliki massa yang sama, dan kombinasi
jumlah, jumlah massa, rata-rata sama dengan massa atomik sebuah atom.
Kombinasi massa dari elektron sangat kecil secara perbandingan terhadap
massa nukleus, di karenakan berat dari proton dan neutron hamper 2000 kali
massa elektron.
(2) Neutron
BAB II - Pembelajaran 11
(3) Proton
Dalam fisika, proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif
sebesar 1.6 × 10-19 coulomb dan massa 1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1800
kali massa sebuah elektron.
Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang
berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi
inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama
dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan
menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah
nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau
berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
(4) Elektron
Elektron pertama kali ditemukan oleh J.J. Thomson di Laboratorium
Cavendish, Universitas Cambridge, pada tahun 1897, pada saat beliau sedang
mempelajari "sinar katoda". Elektron adalah partikel subatomik. Memiliki
muatan listrik negatif sebesar -1.6 × 10-19coulomb, dan massanya 9.10 × 10-31
kg.
Elektron umumnya ditulis sebagai e. Elektron memiliki partikel lawan
yang dikenal sebagai positron, yang identik dengan dirinya namun bermuatan
positif.
Atom tersusun dari inti berupa proton dan neutron serta elektron-
elektron yang mengelilingi inti tadi. Elektron sangat ringan jika dibandingkan
dengan proton dan neutron.Sebutir proton sekitar 1800 kali lebih berat daripada
elektron.
c) Elektron Valensi
Konfigurasi elektron merupakan susunan elektron dalam atom. Di
bawah ini kita akan mempelajari tentang penentuan konfigurasi elektron dari
unsur dan menentukan elektron valensi dari konfigurasi elektron tersebut.
BAB II - Pembelajaran 13
2 He :2
10 Ne : 2 8
18 Ar :2 8 8
36 Kr :2 8 18 8
54 Xe : 2 8 18 18 8
86 Rn :2 8 18 32 18 8
d) Arus Elektron
Jika elektron valensi bergerak, lepas bebas dari pengaruh inti atom,
serta terdapat suatu aliran (net flow), aliran ini dikenal sebagai arus listrik. Ini
dapat dibayangkan sebagai serombongan domba yang bergerak bersama-
sama ke utara namun tanpa diikuti oleh penggembalanya. Muatan listrik dapat
diukur secara langsung menggunakan elektrometer. Arus listrik dapat diukur
secara langsung menggunakan galvanometer.
Apa yang dikenal dengan "listrik statis" bukanlah aliran elektron sama
sekali. Ini lebih tepat disebut sebagai sebuah "muatan statik", mengacu pada
sebuah benda yang memiliki lebih banyak atau lebih sedikit elektron daripada
BAB II - Pembelajaran 15
dari aliran partikel bermuatan dari salah satu arah, atau bahkan bersamaan dari
kedua arah. Konvensi positif ke negatif digunakan luas untuk menyederhanakan
kondisi ini.
Secara logika memang gaya menarik itu akan lebih besar dari gaya yang
tertarik dan arus pada beban juga bermuatan positif maka disepakati sebagai
arah arus listrik akan mengalir dari terminal positif ke terminal negatif. Maka
berdasarkan kesepakatan Arus Listrik didefinisikan sebagai dari positif ke
negatif sampai hari ini.
e) Bahan-bahan Listrik
BAB II - Pembelajaran 17
5. Test Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1) Bagian terkecil dari benda yang masih dapat dibagi-bagi lagi, adalah
merupakan pengertian dari..
a. Atom
b. Molekul
c. Benda
d. Ion
e. Spectrum
2) Didalam sebuah susunan atom, bagian inti atom terdapat muatan..
a. Electron-neutron
b. Proton-neutron
c. Electron-newtron
d. Proton-newtron
e. neutron-newton
3) Didalam sebuah susunan atom, bagian kulit atom bermuatan..
a. Positif
b. Netral
c. Negatif
d. Positif-negatif
e. tak bermuatan
4) Suatu muatan atom yang berada pada kulit terluar yang biasanya
mudah berpindah-pindah dari satu atom ke atom yang lain disebut..
a. Atom valensi
b. Muatan valensi
c. Proton valensi
d. Elektron valensi
e. Neutron valensi
5) Diketahui sebuah atom dengan nomor unsur 17 CL berapa elektron
yang berada pada kulit terluar dari atom tersebut..
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
BAB II - Pembelajaran 19
d. Transformator
e. Induktor
6. Kunci Jawaban
1) b 6) a
2) b 7) c
3) c 8) d
4) d 9) b
5) e 10) a
7. Lembar Kerja
Isilah soal dibawah ini dengan benar!
1) Apakah yang dimaksud benda, dan sebutkan jenis-jenis benda yang ada di
alam semesta ini dan berikan contohnya masing-masing tiga!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2) Gambarkan suatu bentuk susunan atom, dan jelaskan apa yang dimaksud
Neutron, Proton dan Elektron!
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………..
3) Apakah yang dimaksud dengan Arus listrik!
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………..
2. Uraian Materi
a) Sistem Satuan Dasar Internasional
b) Satuan Turunan
Satuan turunan merupakan satuan yang diturunkan dari satuan pokok.
Satuan dasar dapat dikombinasikan untuk mendapatkan satuan pengukuran
besaran lainnya yang disebut satuan turunan. Sebagai tambahan ada dua dari
satuan tanpa dimensi yaitu radian (rad) dan steradian (sr), 20 satuan turunan
lainnya memiliki satuan nama yang khusus.
BAB II - Pembelajaran 21
Tabel 3.2 Nama satuan turunan yang berasal dari satuan dasar SI
Ekspresi dalam
Besaran Simbol satuan Ekuivalen
satuan dasar SI
frekuensi hertz Hz 1/s s−1
sudut radian rad m/m satuan tak
berdimensi
sudut ruang steradian sr m2/m2 satuan tak
berdimensi
gaya, berat newton N kg⋅m/s2 kg⋅m⋅s−2
tekanan pascal Pa N/m2 kg⋅m−1⋅s−2
energi, usaha, joule J N•m kg⋅m2⋅s−2
kalor C•V
W•s
Satuan umum lainnya, seperti liter, bukan merupakan satuan SI, tetapi
diterima untuk digunakan dengan SI
BAB II - Pembelajaran 23
(a) Arus searah
Arus searah (bahasa Inggris direct current atau DC) adalah aliran
elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi
potensialnya lebih rendah. Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai
(termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel surya. Arus searah biasanya
mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir
pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara
Hal lain yang penting setelah besar tahanan (hambatan) adalah besar
daya resistor. Daya resistor merupakan kekuatan yang dimiliki oleh resistor
dalam menerima kuat arus listrik. Daya listrik didefinisikan sebagai laju
hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah
watt.
Rumus:
Keterangan :
P = adalah daya (watt )
I = adalah arus (ampere )
V = adalah perbedaan potensial (volt )
BAB II - Pembelajaran 25
Satuan SI turunan untuk daya adalah watt (W). Namun ada beberapa
kondisi menggunakan satuan mili watt (mW), kilowatt (kW) dan adapula yang
menggunkan satuan Mega watt (MW) . Berikuta adalah konversinya:
1 watt = 103 mW
1 watt = 10-3 kW
1 watt = 10-6 MW
1
𝐺𝐺𝐺𝐺 =
𝑅𝑅𝑅𝑅
Dimana:
G = Konduktansi dengan satuan Siemens atau mho
R = Hambatan dengan satuan Ohm
4. Tugas
Tentukan besaran-besaran yang ada pada di satuan pokok SI maupun turunan
beserta satuanya yang termasuk dalam besaran kelistrikan.
5. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1) Di bawah ini yang merupakan besaran pokok menurut standard
internasional adalah
a. kilogram dan watt
b. kilogram dan celcius
c. meter dan detik
d. meter dan celcius
e. celcius dan watt
BAB II - Pembelajaran 27
2) Perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik
dinamakan..
a. Tegangan
b. Arus
c. Hambatan
d. Daya
e. Energi
3) Listrik dapat mengalir melalui bahan penghantar, satuan arus listrik
dinamakan..
a. Volt
b. Ohm
c. Ampere
d. Watt
e. Joule
4) Komponen yang mempunyai sifat menghambat arus listrik dinyatakan
dalam satuan..
a. Volt
b. Ohm
c. Ampere
d. Watt
e. Joule
5) Laju hantaran energi dalam suatu rangkaian dinamakan sebagai
a. Tegangan Listrik
b. Arus Listrik
c. Hambatan Listrik
d. Daya Listrik
e. Energi Listrik
6) Besaran gaya turunan dari besaran-besaran..
a. Massa, waktu
b. Massa, panjang
c. Panjang, waktu
d. Massa, panjang, waktu
e. Massa, luas, panjang
BAB II - Pembelajaran 29
6. Kunci Jawaban Formatif
1) C 6) D
2) A 7) C
3) C 8) C
4) B 9) D
5) D 10) E
7. Lembar Kerja
Jelaskan pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan benar.
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan besran pokok SI dan turunan!
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Uraian Materi
a) Hukum Ohm
Misalnya pada sebuah rangkaian yang terdiri lampu dan baterai, lampu
yang dinyalakan dengan satu buah baterai akan menyala redup, dengan tiga
baterai lebih terang, karena arus yang mengalir lebih besar. Jadi semakin besar
beda potensial semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan
Keterangan :
V = Beda Potensial (volt)
I = Kuat arus (ampere)
R = Hambatan (Ohm) atau (Ω)
Satuan hambatan listrik yang lebih besar dinyatakan dalam kilo ohm
(kΩ) atau mega ohm (MΩ).
BAB II - Pembelajaran 31
Contoh menggunakan hukum ohm dalam rangkaian listrik sederhana seperti
dibawah ini!
Penyelesaian:
Diketahui: U = 12 V
I = 62 mA
Ditanyakan: R = ?
Jawaban:
b) Hukum Kirchoff
Pada rangkaian listrik kita dapat menggabungkan beberapa rangkaian
sederhana yang disebut dengan rangkaian majemuk. Rangkaian majemuk
mengikuti hukum Kirchhof diantaranya yaitu:
Sebagai contoh perhatikan gambar 4.2 . Kamu bisa lihat bahwa ada
aliran arusnya menuju (masuk) titik percabangan dan arus meninggalkan
(keluar) dari titik percabangan. Maka dapat kita hitung bahwa:
BAB II - Pembelajaran 33
Contoh Soal!
1. Lihat gambar dibawah!
Jika diketahui:
I1 = 2A I4 = 3A
I2 = 1.5A I5 = ...?
I3 = 0.5 A
Penyelesaian:
Diketahui: I1 = 2A
I2 = 1,5A
I3 = 0,5A
I4 = 3A
Ditanyakan: I5…….?
Jawab:
I1 + I2 + I3 = I4 + I5
I5 = (I1 + I2 + I3) – (I4)
I5 = (2 + 1,5 + 0,5) – 3
I5 = 4 – 3
I5 = 1A
Penyelasian!
Diketahui: V = 24 V
R1 = 220 Ω
R2 = 470 Ω
Jawab:
Hal lain yang penting setelah besar tahanan (hambatan) adalah besar
daya resistor. Daya resistor merupakan kekuatan yang dimiliki oleh resistor
BAB II - Pembelajaran 35
dalam menerima kuat arus listrik. Daya listrik didefinisikan sebagai laju
hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya listrik adalah
watt.
Keterangan :
P adalah daya (watt atau W)
I adalah arus (ampere atau A)
V adalah perbedaan potensial (volt atau V)
atau
d) Energi Listrik
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan
listrik. Energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan
tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu
penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali suatu
peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain
Lampu merupakan alat listrik yang memiliki hambatan, jika digunakan
tentunya memerlukan tegangan, arus listrik, dan waktu penggunaan.
Hambatan, tegangan, kuat arus, dan waktu itulah yang mempengaruhi besar
energi listrik. Bagaimanakah merumuskan hubungan energi listrik dengan
hambatan, tegangan, kuat arus, dan waktu?
BAB II - Pembelajaran 37
Besar energi listrik dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut.
W=V.I.t
Dengan: W= besar energi listrik (joule)
V = besar tegangan listrik (volt)
I = besar kuat arus listrik (ampere)
t = selang waktu (sekon)
Satuan energi listrik dalam SI adalah joule (J). Adapun, satuan energi
listrik yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kWh (kilowatt
hour atau kilowatt jam). Dalam hal ini: 1 kWh = 1 kilo × 1 watt × 1 jam
1 kWh = 1.000 × 1 watt × 3.600 sekon
1 kWh = 3.600.000 watt sekon
1 kWh = 3,6 × 106 joule
Penyelesaian!
Diketahui: P = 1.200 W
t = 1 h / hari
= 1 h x 365 (dalam satu tahun)
= 365 h
Rating = Rp. 1000/ kWh
3. Rangkuman
a) Pernyataan George Simon Ohm yang dikenal dengan nama hukum
Ohm berbunyi,“Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu
jika suhu penghantar tetap”.
b) Hukum Kirchoff I berbunyi ”Jumlah arus yang menuju (masuk) titik
percabangan sama dengan arus yang meninggalkan (keluar) dari titik
percabangan ”
c) Hukum Kirchoff II Berbunyi ” Dalam sebuah rangkaian tertutup jumlah
gaya gerak listrik (E) sama dengan jumlah penurunan potensial (i.R)”
d) Daya pada suatu beban merupakan kekuatan yang dimiliki oleh dalam
dalam menerima kuat arus listrik. Daya listrik didefinisikan sebagai
BAB II - Pembelajaran 39
laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya
listrik adalah watt.
e) Energi adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik.
4. Tugas
Jelaskan pertanyaan berikut dengan jelas dan benar!
1) Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12 volt dipakai untuk
menyalakan lampu pijar, jika kuat arus yang mengalir pada lampu
tersebut sebesar 2A, maka berapakah tahanan dari lampu tersebut!
2) Sebuah belitan pemanas listrik mempunyai nilai tahanan sebesar 50
Ohm dan memerlukan kuat arus sebsar 0.5 A berapakah sumber
tegangan yang dibutuhkan untuk dapat memanaskan belitan pemanas
tersebut!
3) Sebuah tegangan PLN sebesar 220 V digunakan untuk melayani beban
berupa lampu sebesar 100 Watt. Hitunglah berapa kuat arus yang
mengalir supaya lampu tersebut dapat menyala!
4) Sebuah tegangan PLN sebesar 220V dihubungkan dengan tahanan
listrik yang mempunyai nilai resistansi sebesar 110 ohm, hitunglah
berapa besar daya yang dibutuhkan pada tahanan tersebut !
5. Tes Formatif
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1) Sebuah solder menggunakan tegangan listrik sebesar 220 Volt. Jika
pada solder tersebut mengalirkan arus sebesar 200 mA, maka daya
listrik yang terpakai pada solder tersebut adalah …
a. 1,1 watt
b. 4,4 watt
c. 44 watt
d.110 watt
e. 440 watt
BAB II - Pembelajaran 41
6) Sebuah lampu mempunyaidaya 20 Watt. jika arus yang disediakan
0,08 Ampere. Maka berapa besar tegangan yang digunakan .
a. 55V
b. 220 V
c. 220V
d. 250 V
e. 275 V
7) Sebuah motor listrik dioperasikan rata-rata dua jam per hari memiliki
daya sebesar 1.000 W. Tentukan berapa biaya yang mesti dikeluarkan
untuk konsumsi listrik pada motor listrik tersebut selama satu tahun
apabila biaya per kWh listrik tarifnya Rp. 1.500,-.
a. Rp. 438000,-
b. Rp. 547500,-
c. Rp. 500000,-
d. Rp. 600000,-
e. Rp. 700000,-
8) Sumber tegangan DC sebesar 12V untuk menyalakan beban 2 buah
lampu dengan tegangan 12V yang dipasang parallel dengan arus
sebesar 62 mA. Tentukan berapa daya total kedua lampu tersebut.
a. 744 mW
b. 744 W
c. 1,488 W
d. 1488 W
e. 150 W
9) Pada gambar di bawah diketahui tegangan sumber sebesar 24V, R1
sebesar 470 Ω dan R2 sebesar 330 Ω, hitung besar tegangan pada R1
.
a. 14, 1 volt
b. 9,9 volt
c. 10 volt
d. 14 volt
e. 12 volt
7. Lembar Kerja
Job Sheet I
Percobaan Hukum Ohm (mengukur arus dan tegangan)
a) Alat dan Bahan:
1) Resistor 330 Ω/2W…...................................................1 buah
2) Project board…… ........................................................1 buah
3) Power Suply ……........................................................ 1 buah
4) Multimeter ....................................................................2 buah
5) Kabel…….....................................................................6 buah
b) Gambar Kerja
DC POWER
SUPLAY 0-10V
Gambar Skema
BAB II - Pembelajaran 43
Gambar Rangkaian
c) Keselamatan Kerja
1. Lepaskan tegangan suplai ke sirkuit listrik.
2. Atur model selektor dengan variabel yang diperlukan untuk
pengukuran arus dan tegangan pada multimeter.
3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala ukur pada display alat ukur.
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur tegangan DC dan arus searah.
2. Pilih Resistor 330 Ohm
3. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
4. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan dari 0 V
sampai dengan 10 V.
5. Amati jarum penujuk atau display, jika rentang pengukuran masih
memungkinkan, secara bertahap beralih ke rentang pengukuran yang
kecil, untuk mendapat hasil pengukuran yang akurat.
6. Baca hasil pengukuran dan catat pada tabel pengukuran
7. Buatlah grafik berdasarkan hasil pengukuran pada tabel
f) Grafik
mA
10
Vo tage U
BAB II - Pembelajaran 45
g) Kesimpulan
Job Sheet 2
Percobaan Hukum Kirchoff I
Gambar Skema
Gambar Rangkaian
BAB II - Pembelajaran 47
c) Keselamatan Kerja
1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.
2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran arus pada
multimeter.
3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala ukur pada display alat ukur.
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur arus searah.
2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai
dengan 10 V.
4. Amati jarum penujuk atau display, jika rentang pengukuran masih
memungkinkan, secara bertahap beralih ke rentang pengukuran yang
kecil, untuk mendapat hasil pengukuran yang akurat.
5. Baca hasil pengukuran dan catat pada tabel pengukuran
6. Buktikan kebenaran hukum kirchoff I berdasaran hasil pengukuran dan
buat kesimpulanya.
Besaran
Tahanan (Ω) 100 330 470
Arus (mA)
I total (mA)
Job Sheet 3
Percobaan Hukum Kirchoff II
b) Gambar Kerja
Gambar Skema
BAB II - Pembelajaran 49
Gambar Rangkaian
c) Keselamatan Kerja
1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.
2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran tegangan pada
multimeter.
3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala ukur pada display alat ukur.
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur tegangan DC.
2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai
dengan 12 V.
4. Amati jarum penujuk atau display, jika rentang pengukuran masih
memungkinkan, secara bertahap beralih ke rentang pengukuran yang
kecil, untuk mendapat hasil pengukuran yang akurat.
5. Ukur tegangan pada sumber, lampu 1 dan lampu 2
6. Baca hasil pengukuran dan catat pada tabel pengukuran
7. Buktikan kebenaran hukum kirchoff II berdasaran hasil pengukuran
dan buat kesimpulanya.
f) Kesimpulan
Job Sheet 4
Percobaan Pengukuran Daya
BAB II - Pembelajaran 51
b) Gambar Kerja
Gambar Skema
Gambar Rangkaian
c) Keselamatan Kerja
1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.
2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran arus dan
tegangan pada multimeter.
3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala ukur pada display alat ukur.
Lampu P1
Lampu P2
BAB II - Pembelajaran 53
g) Kesimpulan
2. Uraian Materi
Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai
sifat menghambat arus listrik Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa
disimbolkan Ω.
BAB II - Pembelajaran 55
a) Resistor Tetap (Fixed)
Resistor Tetap
BAB II - Pembelajaran 57
Pemberian nilai untuk resistor karbon selalu dengan gelang kode
warna, kecuali untuk resistor chip sudah memakai angka. Untuk resistor
berbahan wire wounded selalu nilai ditulis langsung pada badan resistor.
Contoh pembacaan kode warna resistor 4 dan 5 warna :
1. Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Ungu (70)
Gelang 3 = Coklat (101)
Gelang 4 = emas (5 % )
Nilai resistor tersebut adalah :
270 X 101= 2700 Ω = 2k7 Ω ± 5 %
2. Gelang 1 = Merah ( 2 )
Gelang 2 = Kuning (4 )
Gelang 3 = Hitam (0 )
Gelang 4 = Hitam ( 100)
Gelang 5 = Coklat ( 1 % )
Nilai Resistor adalah :
240 X 100= 240 Ω ± 1 %
Contoh Soal!
Hitung nilai resistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai seperti di
bawah ini !
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2 ohm
R2 = 4 ohm
R3 = 3 ohm
Ditanyakan: Rs = ........ ?
Dijawab :
R s = R 1+ R 2 + R 3
Rs = 2 + 4 + 3
Rs = 9, Jadi nilai resistor pengganti adalah 9 ohm.
BAB II - Pembelajaran 59
(2) Rangkaian Resistor Paralel
Contoh Soal !
Hitung nilai resistor pengganti pada rangkaian dibawah ini!
Penyelesaian:
Ada rangkaian seri antara Resistor 4 ohm dan 2 ohm
Maka:
RS = 4Ω + 2Ω = 6Ω
Sehingga rangkaian dapat diganti menjadi:
BAB II - Pembelajaran 61
Selanjutnya adalah rangkaian paralel antara 6 ohm, 6 ohm, dan 6 ohm : 1/ Rp
= 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
Rp = 2 ohm
Karena nilai dari masing-masing resistor sama yaitu 6 ohm, maka dapat juga
dihitung dengan:
Rp = R / n
Rp = 6 / 3 = 2 ohm
(2) Potensiometer yaitu jenis resistor yang dapat di rubah nilainya dengan
cara diputar atau digeser dengan menggunakan tangan. Gambarnya bisa
dilihat pada gambar dibawah.
NTC
PTC
BAB II - Pembelajaran 63
Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu di sekitar
Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding terbalik / Negatif). Sedangkan
untuk Thermistor PTC, semakin tinggi suhu disekitarnya, semakin tinggi pula
nilai resistansinya (berbanding lurus / Positif).
Pada umumnya Thermistor NTC dan Thermistor PTC adalah
Komponen Elektronika yang berfungsi sebagai sensor pada rangkaian
Elektronika yang berhubungan dengan Suhu (Temperature). Suhu operasional
Thermistor berbeda-beda tergantung pada Produsen Thermistor itu sendiri,
tetapi pada umumnya berkisar diantara -90°C sampai 130°C. Beberapa aplikasi
Thermistor NTC dan PTC di kehidupan kita sehari-hari antara lain sebagai
pendeteksi Kebakaran, Sensor suhu di Engine (Mesin) mobil, Sensor untuk
memonitor suhu Battery Pack (Kamera, Handphone, Laptop) saat Charging,
Sensor untuk memantau suhu Inkubator, Sensor suhu untuk Kulkas, sensor
suhu pada Komputer dan lain sebagainya.
Thermistor NTC atau Thermistor PTC merupakan komponen
Elektronika yang digolongkan sebagai Komponen Transduser, yaitu komponen
ataupun perangkat yang dapat mengubah suatu energi ke energi lainnya. Dalam
hal ini, Thermistor merupakan komponen yang dapat mengubah energi panas
(suhu) menjadi hambatan listrik. Thermistor juga tergolong dalam kelompok
Sensor Suhu.
http://teknikelektronika.com/pengertian-thermistor-ntc-ptc-karakteristik/
(2) VDR
VDR adalah “Voltage Dependent Resistor“ semikonduktor yang secara
prinsip sebagai penggabungan secara anti pararel dari hubungan seri PN
Junction. Ketika sebuah tegangan variabel DC disambungkan ke VDR (Voltage
Dependent Resistor) tanpa memperhatikan polaritas, arus mengalir
menyebabkan tegangan diseluruh PN Junction yang terhubung seri. Oleh
karena itu, mempunyai tahanan tinggi saat tegangan rendah dan bertahanan
rendah saat tegangan tinggi.
VDR disebut juga sebagai varistor yaitu suatu resistor dengan nilai
tahanan yang variabel non-linier tergantung dari nilai tegangan yang diberikan
pada VDR tersebut. Nilai resistansi VDR akan tinggi pada saat tegangan yang
http://elektronika-dasar.web.id/voltage-dependent-resistor-vdr/
BAB II - Pembelajaran 65
(3) LDR (Light Dependent Resistor)
Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis
Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada
intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada
saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam
kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR adalah untuk menghantarkan arus
listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan
menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.
Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya
yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo
Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi
Cahaya Terang. LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen
Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam
Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu
Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain
sebagainya.
3. Rangkuman
a) Resistor adalah yang mempunyai sifat menghambat arus listrik.
Satuan nilai dari resistor adalah ohm, biasa disimbolkan Ω.
b) Adapun fungsi dari Resistor adalah :
• Sebagai pembagi arus
• Sebagai penurun tegangan
• Sebagai pembagi tegangan
• Sebagai penghambat aliran arus listrik.
4. Tugas
a) Tentukan berapa nilai resistor dibawah ini dengan menggunakan tabel
warna!
Resistor Nilai
c) Kesimpulan
………………………………………………………………………………………………………………………
BAB II - Pembelajaran 67
5. Test Formatif
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1) Sebuah rangkaian seri dengan : Tegangan sebesar 12V, R1 =12 Ω, R2
=10 Ω dan R3= 190 Ω. besar Rtotal nya adalah..
a. 100 Ω
b. 150 Ω
c. 121 Ω
d. 200 Ω
e. 212 Ω
2) Sebuah rangkaian pararel terdiri atas tiga resistor dengan R1 = 12 Ω , R2 =
4 Ω dan R3= 2 Ω, hitunglah R totalnya.
a. 16 Ω
b. 10 Ω
c. 12 Ω
d. 1,2 Ω
e. 2,1 Ω
3) Dibawah ini merupakan fungsi sebuah resistor, kecuali
a. Sebagai penghambat aliran arus listrik
b. Sebagai pembagi tegangan
c. Sebagai tahanan listrik
d. Sebagai penghambat aliran arus listrik
e. Sebagai penyimpan muatan listrik
4) Jenis resistor yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu.
Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya
disebut..
a. LDR
b. NTC
c. PTC
d. Trimpot
e. VDR
BAB II - Pembelajaran 69
9) Lihatlah gambar di bawah ini. Jlka nilai harnbatan Rl : 600 Ω, R2: 400 Ω, R3:
200 Ω. dihubungkan dengan sumber tegangan: 12V maka arus yang
mengalir pada R2 sebesar....
a. 0,2 mA
b. 2 mA
c. 20 mA
d. 50 rnA
e. 0,2 A
10) Dari gambar di bawah, diketahui Rl: 4 k Ω dan R2//RL= 8 k Ω. Jika di berikan
tegangan baterai U: l2V, maka besar tegangan pada R2 adalah ...
a. 2 volt
b. 8 volt
c. 6 volt
d. 9 volt
e. 4 volt
b) Gambar Kerja
R1 = 100 Ω
R2 = 330 Ω
R3 = 220 Ω
BAB II - Pembelajaran 71
Hitung R23 !
Hitung Rtotal !
R1 = 100 Ω
R2 = 330 Ω
R3 = 220 Ω
Hitung R12 !
Hitung Rtotal !
BAB II - Pembelajaran 73
Lembar jawaban job sheet 4
Soal No.1
A. Mencari nilai R23
Soal No.2
Job Sheet 5
Analisis rangkaian seri paralel pada rangkaian listrik
Cari nilai Rtotal dan Daya keseluruhan berdasarkan data hasil pengukuran
Gambar skema
Gambar rangkaian
BAB II - Pembelajaran 75
c) Keselamatan Kerja
1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.
2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran arus dan
tegangan pada multimeter.
3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala ukur pada display alat ukur.
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur arus dan tegangan DC.
2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai
dengan 10 V.
4. Amati jarum penujuk atau display, jika rentang pengukuran masih
memungkinkan, secara bertahap beralih ke rentang pengukuran yang
kecil, untuk mendapat hasil pengukuran yang akurat.
5. Ukur arus dan tegangan pada R1, R2 dan R3.
6. Baca hasil pengukuran dan catat pada tabel pengukuran
7. Buktikan kebenaran perhitungan rumus daya berdasaran hasil
pengukuran dan buat kesimpulanya.
Mengukur Tegangan
VR1 (V) VR2 (V) VR3 (V)
R total =…..
P total =….
Job Sheet 6
Percobaan resistor variabel dalam rangkaian listrik
b) Gambar Kerja
Hitung tegangan di R1 dan R2!
Gambar skema
BAB II - Pembelajaran 77
Gambar rangkaian
c) Keselamatan Kerja
1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.
2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran tegangan pada
multimeter.
3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala ukur pada display alat ukur.
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur tegangan DC.
2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai
dengan 10 V.
4. Pindahkan posisi potensio dari posisi 0 sampai dengan 10
5. Baca hasil pengukuran dan catat pada tabel pengukuran
6. Buat grafik hasil pengukuran resistor terhadap tengangan.
7. Buktikan kebenaran dengan membandingkan perhitungan rumus
kirchoff II untuk pembagi tegangan dan hasil pengukuran dan buat
kesimpulanya.
BAB II - Pembelajaran 79
g) Kesimpulan
Joob Sheet 7
Percobaan NTC dalam rangkaian listrik
b) Gambar Kerja
Ujilah karakteristik NTC pada gambar dibawah ini!
Gambar skema
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur tegangan DC.
2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan dari 0V
sampai dengan 25 V.
4. Baca hasil pengukuran arus dan tegangan dan catat pada tabel
pengukuran
5. Buat grafik hasil pengukuran arus tegangan dan hambatan untuk
melihat karakteristik NTC.
6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran.
BAB II - Pembelajaran 81
e) Tabel Hasil Pengukuran
Job Sheet 8
Percobaan LDR dalam rangkaian listrik
b) Gambar Kerja
Ujilah karakteristik LDR pada gambar dibawah ini!
BAB II - Pembelajaran 83
Gambar skema
Gambar rangkaian
d) Keselamatan Kerja
1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.
2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran arus, tegangan
dan hambatan pada multimeter.
3. Pada mode pilihan hambatan pastikan alat ukur tepat menujuk angka
nol, jika tidak kalibrasi terlebih dahulu.
4. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala uku pada display alat ukur.
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur tegangan DC.
2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai
dengan 12 V.
4. Lakukan tiga kali percobaan dengan yaitu:
Kondisi LDR di tutup dengan tangan
Kondisi LDR saat dapat cahaya normal dari ruangan
f) Kesimpulan
BAB II - Pembelajaran 85
e. Kegiatan Belajar 5
Rangkaian Kapasitor
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini siswa dapat:
a) Menjelaskan pengertian kapasitor
b) Membedakan satuan-satuan kapasitor
c) Menerangkan fungsi kapasitor
d) Mengklasiikasi jenis-jenis kapasitor
e) Menghigtung rangkaian kapasitor seri dan parallel
f) Mengukur kapasitor
g) Menganalisis pengisian dan pengosongan kapasitor.
1. Uraian Materi
a) Pengertian Kapasitor
b) Satuan Kapasitor
Kapasitas sebuah kapasitor dinyatakan dalam satuan Farrad (F)
namum 1 Farrad adalah harga yang sangat besar sekali untuk sebuah
kapasitor. Di pasaran kapasitor umumnya dijual dalam ukuran kapasitas yang
jauh lebih kecil dari 1 Farrad. Untuk kapasitor polar (dwi kutub) dengan bahan
dielektrik larutan elektrolit dijual dengan satuan mikro Farrad, umumnya dari 0,1
c) Fungsi kapasitor
Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis
Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan
BAB II - Pembelajaran 87
Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian
Elektronika memerlukannya.
Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam
Rangkaian Elektronika :
• Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
• Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating
Current)
• Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)
• Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)
• Sebagai Kopling
• Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator
• Sebagai Penggeser Fasa
• Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang
digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)
Kapasitor ini diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu
positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk
seperti pada gambar 6.1
BAB II - Pembelajaran 89
.
Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif
(-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari
Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini
memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor
Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe
Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi
dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu,
Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada
umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di
Handphone dan Laptop.
BAB II - Pembelajaran 91
.
(b). Trimmer
http://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-jenis-
kapasitor/
Seperi halnya pada resistor, kapasitor dapat dirangkai secara seri dan
pararel. Untuk lebi jelasnya perhatikan gambar 6.8 dan 6.9 dibawah ini.
berikut:
Pada penyusunan kapasitor secara seri seperti pada gambar 33, kita
dapatkan bahwa arus yang melewati kapasitor bernilai tetap sedangkan
tegangan yang melewatinya berubah- ubah atau berbeda oleh:
BAB II - Pembelajaran 93
f). Cara Menguji Kapasitor
Secara umum, rumus pengisian kapasitor untuk tegangan dan arus dapat
dinyatakan seperti berikut :
BAB II - Pembelajaran 95
Apabila digambarkan dalam grafik maka tegangan dan arus pada pengisian
kapasitor akan membentuk grafik eksponensial seperti berikut.
Lamanya proses pengosongan kapasitor ini juga ditentukan oleh nilai R-C yang
dipakai pada rangkaian. Berikut adalah rumus umum untuk pengosongan
kapasitor.
• tegangan kapasitor saat dikosongkan selama t detik, VC(t)
BAB II - Pembelajaran 97
Apabila digambarkan dalam grafik maka tegangan dan arus pada
pengosongan kapasitor akan membentuk grafik eksponensial. grafik seperti
berikut.
http://teimra.blogspot.de/2016/02/pengisian-dan-pengosongan-
kapasitor.html
3. Rangkuman
a) Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi
di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan
internal dari muatan listrik.
b) Kapasitas sebuah kapasitor dinyatakan dalam satuan Farrad (F) namum 1
Farrad adalah harga yang sangat besar sekali untuk sebuah kapasitor
c) Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian
Elektronika :
• Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik
4. Tugas
• Berdasarkan pada rangkaian pengisian kapasitor dibawah, dimana : Vsumber
= 12 V ; R = 5KΩ ; C = 1000µF.
Tentukan :
a. Konstanta waktu sat pengisian (T)
b. Arus awal yang mengalir pada rangkaian (io)
c. Tegangan da arus kapasitor setelah saklar ditutup selama 10 ms
d. Waktu pengisian yang dibutuhkan agar tegangan kapasitor terisi 100
%. (Vc)
BAB II - Pembelajaran 99
5. Tes Formatif
1) Satuan kapasitor adalah...
a. Ohm
b. Farad
c. Ampere
d. Volt
e. watt
2) Dibawah ini merupakan fungsi sebuah Kapasitor, kecuali..
a. Sebagai kopling antara rangkaian
b. Sebagai filter dalam rangkaian power
c. Sebagai penguat arus listrik
d. Sebagai penyimpan muatan listrik
e. Sebagai filter ripple gelombang
3) Fungsi kapasitor pada rangkaian catu daya adalah…
a. Menurunkan tegangan yang diinginkan.
b. Mengubah tingkat tegangan bolak balik ke tegangan searah.
c. Memproses fluktuasi dan memfiter penyearahan yang
menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.
d. Meregulasi tegangan supaya tegangan keluaran mempunyai nilai
tegangan yang konstan
e. Menyangga tegangan listrik (buffer)
4) Berdasarkan gambar kapasitor di bawah ini, maka besar nilai kapasitor
total (CAS) adalah ...
a. 1,5 uF
b. 7,5 uF
c. 21,67 uF
d. 30 uF
e. 45 Uf
b. Coupling
c. By pass
d. Penyearah
e. Decoupling
b. Disconecting
c. Filtering
d. Buffering
e. Charging
b. 10 nF
c. 15 nF
d. 20 nF
e. 53 nF
7. Lembar Kerja
Job Sheet 11
Percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor
Gambar rangkaian
d) Langkah kerja
1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika
mengukur tegangan DC.
2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan
gambar kerja.
3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai
dengan 10 V.
4. Lakukan 2 kali percobaan dengan yaitu:
Pada saat pengisian kapasitor
Pada saat pengosongan kapasitor
5. Baca hasil pengukuran arus dan tegangan dan catat pada tabel
pengukuran
6. Buat grafik tegangan terhadap waktu
7. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran.
g) Kesimpulan
A. Kognitif Skill
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1) Didalam sebuah susunan atom, bagian inti atom terdapat muatan..
a. Electron-neutron
b. Proton-neutron
c. Electron-newtron
d. Proton-newtron
e. neutron-newton
2) Suatu muatan atom yang berada pada kulit terluar yang biasanya
mudah berpindah-pindah dari satu atom ke atom yang lain disebut..
a. Atom valensi
b. Muatan valensi
c. Proton valensi
d. Elektron valensi
e. Neutron valensi
3) Diketahui sebuah atom dengan nomor unsur 17 CL berapa elektron
yang berada pada kulit terluar dari atom tersebut..
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
4) Bahan yang mengandung unsur silikon dan germanium termasuk
bahan listrik yang bersifat sebagai ..
a. Konduktor
b. Semikonduktor
c. Isolator
d. Transformator
e. Induktor
b. 9,9 volt
c. 10 volt
d. 14 volt
e. 12 volt
b. 7,5 uF
c. 21,67 uF
d. 30 uF
e. 45 uF
B. Psikomotor Skill
1. Kegiatan -1
a) Tugas :
1) Secara mandiri (individu), simulasikan arah arus elektron dan
arah arus listrik konvensional.
2) Secara mandiri (individu), kelompokan sebanyak mungkin
benda-benda yang ada di alam semesta ini berdasarkan jenis
bahan kelistrikan (Konduktor, Isolator dan Semi Konduktor
b) Prosedur:
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Simulasikan arah arus elektron dan arah arus arus
konvensional dengan menggunakan menggunakan
gambar.
3) Indentifikasikan benda-benda yang ada di alam sekitar
dan tentukan benda-benda tersebut ke dalam bahan
kelistrikan (konduktor, semikonduktor dan isolator).
b) Prosedur:
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Buatlah soal perhitungan sederhana tentang beban, gaya,
usaha, dan daya.
3) Selesaikan soal perhitungan tersebut.
3. Kegiatan -3
a) Tugas :
Secara mandiri melakukan Percobaan pembuktian hukum Ohm
dengan mengukur tahanan dan arus listrikHukum Ohm (mengukur
arus dan tahanan)
DC POWER
SUPLAY 10V R
Gambar Skema
Gambar Rangkaian
d) Keselamatan Kerja
1) Lepaskan tegangan suplai ke sirkuit listrik.
2) Atur model selektor dengan variabel yang diperlukan untuk
pengukuran arus dan tahanan pada multimeter.
3) Jika menggunakan avometer analog periksa bahwa jarum penunjuk
menunjukan angka nol jika tidak maka kalibrasi terlebih dahulu.
4) Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak
melampaui skala ukur pada display alat ukur.
g) Kesimpulan
4. Kegiatan -4
a) Tugas :
Secara mandiri melakukan Percobaan karakteristik VDR dalam
rangkaian listrik.
c) Gambar Kerja
Gambar skema
Gambar rangkaian
g. Kesimpulan
g) Kesimpulan
C. Attitude Skill
Pada saat melakukan praktikum, aspek yang dinilai antara lain :
1. Sikap Kerja
2. Ketelitian
3. Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
4. Waktu
Multimeter
Jumper Cable
https://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_turunan_SI
https://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik
https://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_listrik
https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_listrik
http://nurmungil.com/menetukan-elektron-valensi-unsur-dari-konfigurasi-
elektron
https://riyadiprie.wordpress.com/artikel/
http://servicemanualtv.blogspot.de/2014/02/fungsi-resistor-dalam-
elektronik.html
http://teknikelektronika.com/pengertian-thermistor-ntc-ptc-karakteristik/
http://elektronika-dasar.web.id/voltage-dependent-resistor-vdr/
http://teknikelektronika.com/pengertian-ldr-light-dependent-resistor-cara-
mengukur-ldr/
http://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-jenis-
kapasitor/
http://teimra.blogspot.de/2016/02/pengisian-dan-pengosongan-
kapasitor.html
126