Anda di halaman 1dari 8

Nama : Tini Nursolihat

NIM : 030117852

Prodi : Akuntansi Khusus Semester VII

Mata Kuliah : Analisis Investasi dan Pasar Modal

1.1 Instrumen investasi dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu:

1) Instrumen Investasi Riil

Instrumen Investasi Riil merupakan investasi kepada barang fisik seperti


pembelian rumah, gudang, dan barang fisik tidak bergerak serta barang fisik
bergerak lainnya.

2) Instrumen Investasi Finansial

Instrumen Investasi Finansial merupakan investasi kepada instrument finansial,


antara lain saham/efek, obligasi dan surat berharga lainnya yang bisa
dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Instrumen berpendapatan tetap ( Fixed Income )

b. Instrumen berpendapatan tidak tetap

Instrumen berpendapatan tetap ( Fixed Income), adalah Instrumen yang memberikan


penghasilan tetap selama periode instrument tersebut.
Adapun Instrumen Investasi Aset Finansial sebagai berikut:
1) Rekening Giro/Koran

2) Tabungan atau Deposito

3) Negotiable Certificate Deposits (NCD)

4) Promisorry Notes

5) Commercial Paper (CP)

Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau seseorang untuk


mendapatkan dana dan mempunyai kewajiban yang harus dibayar ketika jatuh
tempo. Penerbit surat utang ini harus mengajukan rating (peringkat) kepada
perusahaan pemeringkat

6) Repurchases Agreement (REPOs)


Sebuah instrument investasi yang diterbitkan oleh penerbit untuk
mendapatkan dana dari pihak pemilik manakala adanya jaminan instrument
keuangan dan dibeli kembali oleh penerbit pada jatuh tempo dan jika tidak
dibeli kembali maka menjadi milik pembeli instrument tersebut. REPOs ini
tidak lain merupakan tindakan pihak tertentu menggadaikan instrument asset
finansial untuk mendapatkan dana.

7) Medium Term Notes (MTN)

Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan yang periode di atas 1 tahun dan
kurang dari 5 tahun dan membayar bunga secara berkala. Tidak memerlukan
pemeringkat untuk perusahaan yag menerbitkan MTN ini.

8) Obligasi

Surat utang yang diterbitkan oleh Perusahaan atau pemerintah dalam rangka
mendapatkan dan dan adanya pembayaran bunga secara berkala yang dikenal
sebagai coupon. Harus dilakukan peringkat utang oleh lembaga pemeringkat
efek

9) Obigasi Konversi (Convertible Bond)


Obligasi yang pada periode tertentu dapat dikonversikan dengan saham dari
penerbit obligasi tersebut. Obligasi ini memberikan opsi bagi pembelinya
untuk mengkonversikannya menjadi saham dengan harga dan ketentuan yang
telah disepakati.

10) Obligasi Tukar ( Exchangeable Bond)


Obligasi konversi, tetapi konversi sahamnya bukan kepada penerbit obigasi
melainkan kepada perusahaan afiliasi penerbit obligasi

11) Saham
Bukti kepemilikan atas perusahaan dan tidak mempunyai jatuh tempo serta
tidak mempunyai hak medapatkan pendapatan secara berkala. Pemilik saham
akan mendaoatan Deviden dari investasi saham yang dilakukannya. Bila
Perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham ini akan mendapatkan
pembagian assets paling akhir dan bila tidak ada lagi yang tersisa, maka
pemegang saham ini tidak mendapatkan apa-apa.

12) Reksa Dana


Kumpulan dana dari investor yang diinvestasikan pada intrumen efek dan
dikelola oleh Manajer Investasi. Investor memiliki dana pada Reksa dana dan
Reksa Dana melakukan investasi pada instrumen efek.

13) Opsi
Hak yang dimiliki oleh pemegangnya untuk membeli atau menjual
Underlying asset pada harga tertentu untuk periode tertentu pula. Hak tersebut
dapat dieksekusi dan juga tidak usah dieksekusi oleh Pemegang (pembeli)
opsi tersebut.

14) Warrant
Instrumen investasi yang mempunyai keharusan membeli saham perusahaan
pada periode tertentu dan memiliki jatuh tempo. Warrant ditukarkan kepada
saham yag diterbitkan perusahaan dan diperdagangkan di Bursa dimana harga
tergantung kepada harga saham. Warrant ini diterbitkan ketika perusahaan
melakukan Offering saham pada saat IPO dan penawaran Obligasi secara
cuma-cuma dengan maksud sebagai pemanis dari IPO saham dan obligasi
tersebut.

15) Rights

Hak yang harus dimiliki oleh pemegang saham untuk membeli saham yang
akan dikeluarkan perusahaan di mana perusahaan sedang melakukan Right
Issues. Right ini mempunyai periode perdagangan yang singkat dan tercantum
nilai harga saham dibeli pada periode right issue tersebut

16) Futures
Instrumen investasi yang diperdagangkan di Bursa ketika pembeli berhak
membeli atau menjual instrument asset finansial atau komoditi pada harga
tertentu dan periode tertentu. Pasar yang mentransaksikan futures ini adalah
PT Bursa Berjangka Jakarta untuk Komoditi dan PT Bursa Efek Jakarta untuk
Aset Finansial.

17) Forward
Instrumen investasi yang dilaksanakan di luar bursa karena merupakan
kesepakatan dua pihak di mana pembeli dan penjual sepakat melakukan
transaksi jual-beli instrument asset finansial atau komoditi pada harga tertentu
dan periode tertentu. Transaksi ini dikenal dengan transaksi Over The Counter
(OTC).

18) SWAP
Kesepakatan antara dua pihak atau melalui bank untuk mempertukarkan arus
kas yang dimiliki masing-masing, sehingga masing-masing merasa
diuntungkan dengan transaksi tersebut. Transaksi yang dipertukarkan yaitu
tingkat bunga dan valuta asing.

1.2
a. Diketahui :
- Dana 500 Jt
- Beli Emas 50%
- Margin/3 bulan 2% = 8%/tahun
- Sisanya di depositokan dengan return 5% p.a
Jawaban :
Emas : 50% x Rp 500.000.000 = Rp 250.000.000
Margin : 8% x Rp 250.000.000 = Rp 20.000.000

Deposito : 5% x Rp 250.000.000 = Rp 12.500.000


Pajak : 20% x Rp 12.500.000 = Rp 2.500.000 -
= Rp 10.000.000
Return/Pendapatan = Rp 20.000.000 + 10.000.000 = Rp 30.000.000

b. Diketahui :
- Dana 500 Jt
- Tanah 50%
- Dijual dengan return 12%
- ORI 50% dengan return 9% p.a

Jawaban :
Tanah : 50% x Rp 500.000.000 = Rp 250.000.000
BPHTB : 5% x Rp 250.000.000 = Rp 12.500.000 -
= Rp 237.500.000
Return : 12% x Rp 237.500.000 = Rp 28.500.000
ORI : 9% x Rp 250.000.000 = Rp 22.500.000
Return/Pendapatan = Rp 51.000.000

c. Diketahui :
- Deposito 75%
- Return 7,5% p.a sebelum dipotong pajak pendapatan bunga
- ORI 10% dengan return 8,5% p.a
- Disimpan 15%
Jawaban :
Deposito : 75% x Rp 500.000.000 = Rp 375.000.000
Return : 7,5% x Rp 375.000.000 = Rp 28.125.000
Pajak : 20% x 28.125.000 = Rp 5.625.000 -
Setelah dikurangi Pajak = Rp 22.500.000

ORI : 10% x Rp. 500.000.000 = Rp 50.000.000


Return : 8,5% x Rp 50.000.000 = Rp 4.250.000

Disimpan : 15% x Rp 500.000.000 = Rp 75.000.000


Return/Pendapatan = Rp 22.500.000 + Rp 4.250.000 =26.750.000

Kesimpulan :
Dari soal diatas dapat disimpulkan bahwa investasi yang menguntungkan
yaitu investasi tanah dan ORI dengan mendapatkan return sebesar Rp
51.000.000 setelah dikurangi BPHTB. karena saat penjualan tanah
mendapatkan return sebesar 12% atau Rp 28.500.000dan saat membeli ORI
sebesar 9% atau Rp 22.500.000.

Analisis Bisnis dan Risiko


- Investasi Emas merupakan logam yang mempunyai nilai yang sangat tinggi.
Emas telah terbukti sebagai sarana penyimpanan kekayaan yang tahan baik
terhadap inflasi maupun deflasi. Permintaan terhadap emas tidak pernah
berkurang akibatnya harga emas cenderung memiliki kenaikan dari tahun ke
tahun. Namun adapun risiko dalam investasi emas itu sendiri yaitu di Indonesia
masih dianggap perhiasan, penjual terkena PPN 10% (Sesuai Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/KMK.03/2002, bisa diperhitungkan
secara Netto antara pajak pengeluaran dan pajak masukan toko emas yang harus
dibayar penjual emas adalah 2%) selain itu ).
Risiko untuk investasi emas ini terjadi karena fluktuatifnya sektor LM ini
terhadap kondisi perekonomian global. Kenaikan Kurs Dolar selalu berbanding
terbalik dengan investasi di LM. Invesatasi bodong dengan asset Emas pernah
terjadi sekitar tahun 2000an. Namun membeli LM baik melaui PT.Antam
( Aneka Tambang ) lebih safety dibandingkan melalui agen yang tidak resmi ,
sedangkan jika membeli di Bursa Berjangka pastikan sudah terdaftar di OJK dan
BAPPETI. Indonesia merupakan kawasan pertambagan yang cukup besar nilai
depositnya sehingga prospek bisnis LM ini masih menjanjikan ke depannya.
- Investasi deposito merupakan saran investasi yang menguntungkan karena telah
dijamin sepenuhnya dengan aman oleh LPS. Menggunakan deposito berarti nilai
pokok dari uang yang distorkan akan terjaga dengan baik.
Adapun risikonya yaitu hasil imbal pada deposto ini terbliang rendah, deposito
lemah tehadap inflasi.
- Investasi tanah adalah investasi yang menguntungkan karena nilai investasi
tanah terus naik dan tidak adanya penyusutan, tanah bisa untuk dijual lagi ataupun
bisa digunakan untuk membangun usaha.
Adapun risiko investasi tanah daya jual investasi tanah tergantung lokasi, tidak
bisa dijadikan sumber penghasilan tetap danadanya risiko “penyerobotan” tanah
kosong.
- Investasi ORI merupakan investasi yang secara langsung turut mendukung
pembangunan infrastrktur ( jalan tol,bandara,pelabuhan,jembatan ) karena dana
masyarakat melalui ORI ini dialokasikan oleh pemerintah untuk mendanai
pembangunan nasional. Investasi ini tergolong aman karena di back up ( dijamin )
oleh pemerintah meskipun imbal hasilnya tidak sebesar investasi lain. ORI
mempunyai beberapa kelebihan antara lain pada saat diterbitkan tingkat kupon
yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito bank
BUMN, kupon dibayarkan tiap bulan, likuid dan berpotensi mendatangkan capital
gain
Risiko yang ditimbulkan cukup kecil sepanjang perekonomian nasional berjalan
dengan track record t benar. Jika ekonomi nasional memburuk akan
mempengaruhi investor lokal maupun luar untuk membeli ORI ini,.Prospek
invesatsi ORI cukup baik apalagi saat ini sistem digital diterapkan di pasar modal.
Selain itu risiko pada ORI ada kemungkinan investor mengalami penurunan harga
ORI pasar sekunder, adanya kesulitan untuk menjual ORI dipasar sekunder dan
produk-produk obligasi terkena pengaruh dari pergerakan suku bunga (BI RATE).

Anda mungkin juga menyukai