Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERMATA BINTARO

Nomor: 003/HRD/RSIAPB…………..

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan : Direktur
Instansi : RSIA Permata Bintaro

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama RSIA Permata Bintaro, yang selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama Lengkap :
Tempat/Tgl Lahir :
Alamat :
NIK :
No. Telepon/HP :
Email :
Jabatan : Dokter spesialis ……………….

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, yang untuk selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Pada hari ini, ….. tanggal …… , bulan………… tahun …………, kedua belah pihak secara sadar
mengadakan perjanjian kontrak kerja, dengan isi sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing dapat disebut juga sebagai “Pihak“ dan
bersama-sama sebagai “Para Pihak“.

Latar Belakang :

1. PIHAK PERTAMA adalah pengelola RSIA Permata Bintaro


2. PIHAK KEDUA adalah dokter, dokter spesialis di bidang ...........
3. PIHAK PERTAMA bermaksud untuk bekerjasama dengan PIHAK KEDUA dimana PIHAK KEDUA
diperkenankan untuk praktek di Rumah Sakit dan PIHAK PERTAMA akan membantu
menyediakan ruangan, alat kesehatan dan obat yang diperlukan.
4. Para Pihak sepakat akan hal-hal berikut ini:
Pasal 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA

1) Para Pihak dengan ini setuju untuk saling bekerjasama dimana PIHAK KEDUA
diperkenankan secara paruh/purna waktu untuk melakukan pelayanan medis dan/atau
pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahlian/spesialisasi PIHAK KEDUA di
Rumah Sakit, baik rawat jalan, rawat inap, tindakan medis dengan mendapat bantuan
tenaga kesehatan dari PIHAK PERTAMA. (redaksional disesuaikan dengan jenis dokter yang
menjadi mitra)
2) Para Pihak sepakat bahwa hubungan hukum antara para pihak adalah hubungan kerjasama
dan PIHAK KEDUA bukanlah karyawan PIHAK PERTAMA.
3) PIHAK KEDUA dalam menjalankan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya
wajib mematuhi :
a. Segala ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit, termasuk Standard Operating
Procedure, peraturan-peraturan disiplin, medical staf by laws dan Buku Pedoman
Pelayanan Medis yang ada pada Rumah Sakit,
b. Peraturan-peraturan/standar pelayanan organisasi profesi yang relevan, kode etik
profesi dan Rumah sakit, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA
diawasi oleh PIHAK PERTAMA

Pasal 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini berlaku selama Dua Tahun terhitung mulai tanggal …………….., sampai dengan
…………………. jangka waktu Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan kesepakatan para
pihak, apabila tidak ada permintaan tertulis pemutusan oleh salah satu pihak.

Pasal 3
PEMBAGIAN RUANGAN DAN WAKTU

PIHAK KEDUA dalam melakukan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya, baik
untuk pasien rawat jalan dan rawat inap, setuju mematuhi pengaturan ruangan dan waktu
sebagaimana ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA. Adapun jadwal waktu yang telah disepakati
tersebut adalah:
Senin : Pukul ……. sampai dengan pukul ……..
Selasa : Pukul ……. sampai dengan pukul ……..
Rabu : Pukul ……. Sampai dengan pukul ……..
Kamis : Pukul ……. sampai dengan pukul ……..
Jum’at : Pukul ……. Sampai dengan pukul ……..
Sabtu : Pukul ……. Sampai dengan pukul ……..

Pasal 4
PERSYARATAN PROSEDURAL KERJA

1) Dalam melaksanakan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA senantiasa berada dalam keadaan sehat
fisik dan mental, memiliki integritas moral yang sesuai dengan etika kedokteran dan
standar perilaku profesi, memiliki kecakapan profesional sesuai dengan bidang
spesialisasi/keahliannya, memiliki ijin untuk praktek sesuai keahliannya serta memenuhi
Ketentuan Pasal 1 ayat (3).
2) PIHAK KEDUA tunduk dan patuh pada putusan PIHAK PERTAMA sehubungan dengan hal-hal
sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas.

Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN

Tanpa mengurangi hak dan kewajiban Para Pihak lainnya berdasarkan Perjanjian ini, Para
Pihak mempunyai hak dan kewajiban, masing-masing harus dilaksanakan dan ditaati
berlandaskan pada standar profesi, sebagai berikut :

1) PIHAK PERTAMA
Mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut :

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN :
1. Menyediakan tempat rawat jalan dan rawat inap yang layak serta sarana dan
prasarananya (yang memenuhi unsur kewajaran) bagi pasien yang dirawat PIHAK
KEDUA.
2. Memberikan ijin tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk memberikan pelayanan medis
dan/atau pelayanan kesehatan lainnya, baik rawat jalan maupun rawat inap di Rumah
Sakit.
3. Menghormati standar profesi medis PIHAK KEDUA.
4. Membayar Jasa Medis (sebagaimana terlampir) dan guarantee fee sebesar …………..,
PIHAK KEDUA yang diperoleh karena melakukan pelayanan medis dan/atau pelayanan
kesehatan lainnya di Rumah Sakit, sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 6 Perjanjian
ini dan/atau perjanjian-perjanjian lain yang mungkin dibuat kemudian berdasarkan
syarat-syarat yang disepakati Para Pihak.

HAK-HAK :
1. Menetapkan/menentukan luasnya ruang lingkup ketentuan-ketentuan yang berlaku di
Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) Perjanjian ini dengan tetap
mengindahkan dan berlandaskan kepada persyaratan dasar pelayanan medis.
2. Bilamana diperlukan, atas pertimbangan dari Komite Medik Rumah Sakit, dapat
mengubah dan/atau membatalkan Perjanjian ini.
3. Melakukan pemotongan atas penghasilan/pendapatan PIHAK KEDUA yang diperoleh
PIHAK KEDUA sehubungan dengan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan
lainnya yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Pasal 7 Perjanjian ini.
4. Memberikan sanksi administratif, bentuk sanksi tersebut ditentukan berdasarkan
kebijakan PIHAK PERTAMA, kepada PIHAK KEDUA bila berhalangan hadir tanpa alasan
yang wajar (alasan tersebut wajib diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA sebelumnya) dan/atau tidak menunjuk penggantinya apabila tidak hadir.
Sehubungan dengan hal di atas, PIHAK PERTAMA berhak menunjuk dokter pengganti
PIHAK KEDUA dengan STR yang sama dengan berkonsultasi dan persetujuan dari PIHAK
KEDUA.
5. Membatalkan Perjanjian ini dan/atau meminta ganti rugi apabila PIHAK KEDUA
melakukan hal-hal yang dinyatakan dalam Pasal 13 Perjanjian ini.
2) PIHAK KEDUA
Mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :

HAK-HAK :
1. Mendapat pembagian jasa medis dari PIHAK PERTAMA atas pelayanan medis dan/atau
pelayanan kesehatan lainnya yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA di Rumah Sakit
sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 6 Perjanjian ini dan/atau perjanjian-perjanjian
lain yang mungkin dibuat kemudian berdasarkan syarat-syarat yang disepakati Para
Pihak.
2. Dengan memenuhi unsur kewajaran, mendapat prasarana dan sarana administratif dan
medis serta bantuan tenaga kesehatan dari PIHAK PERTAMA yang diperlukan oleh PIHAK
KEDUA di dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini di
Rumah Sakit.
3. Memperoleh proses pemeriksaan internal atas dugaan kesalahan atau pelanggaran yang
dilakukan, baik di bidang administratif maupun di bidang medis teknis.

KEWAJIBAN-KEWAJIBAN :
1. Memperlihatkan dokumen asli dan memberikan salinan/copy untuk disimpan oleh
PIHAK PERTAMA, dokumen-dokumen yang menyangkut keahliannya/spesialisasinya dan
dokumen yang membuktikan kewenangan melakukan pekerjaan sebagai dokter
dibidang keahliannya yang diterbitkan oleh institusi yang berwenang kepada PIHAK
PERTAMA.
2. Hadir di Rumah Sakit sesuai dengan jadwal yang telah disepakati bersama atau pada
saat diperlukan atau dalam keadaan-keadaan mendesak untuk kepentingan pasien.
3. Mematuhi semua peraturan, kebijakan, visi, misi, tata tertib, prosedur, dan segala
ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit, yang berkaitan dengan bidang tugasnya
berdasarkan perjanjian ini.
4. Mematuhi norma etika kedokteran dan menghormati norma etika Rumah Sakit yang
berlaku di Indonesia serta ketentuan sebagaimana dimaksud di dalam pasal 1 ayat (3)
Perjanjian ini yang telah ditetapkan dan diterbitkan PIHAK PERTAMA.
5. Melaksanakan profesi sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh organisasi
profesinya serta melaksanakan tindakan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya
hanya dalam batas-batas kompetensinya.
6. Senantiasa memberikan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya
secara optimal sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan medis yang
ditetapkan oleh organisasi profesinya dan/atau oleh instansi yang berwenang dan
standar pelayanan medis yang berlaku di Rumah Sakit.
7. Menunjuk dokter pengganti yang mempunyai keahlian di bidang yang sama yang telah
terikat di dalam perjanjian dengan PIHAK PERTAMA atau tidak, baik dokter purna
waktu maupun dokter paruh waktu, untuk menggantikan PIHAK KEDUA di dalam
memberi pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya terhadap pasien
yang wajib dirawat oleh PIHAK KEDUA di Rumah Sakit sehingga tugas dan pekerjaan
PIHAK KEDUA tetap terselenggara di Rumah Sakit.
8. Senantiasa merujuk pasien kepada tenaga medis lain di Rumah Sakit dalam hal PIHAK
KEDUA merasakan terdapat hal-hal atau masalah-masalah yang diluar kompetensinya
dan/atau di luar kewenangannya, berdasarkan kepatutan yang dianut dalam praktek
profesi kedokteran dalam menetapkan jenis kasus yang harus dirujuk tersebut.
9. Membantu kepentingan lain Rumah Sakit yang berhubungan dengan keahlian PIHAK
KEDUA.
10. Menjaga nama baik Rumah Sakit dan menjaga kerahasiaan segala hal yang diketahui
selama berpraktek di RSIA Permata Bintaro.
11. Selama jangka waktu Perjanjian ini dan perpanjangannya (jika ada), memelihara
keabsahan dan keberlakuan ijin sebagaimana dimaksud dalam angka 1 Pasal ini. Dan
berkewajiban senantiasa memperbaharui perijinan terkait keprofesian yang digunakan
di RSIA Permata Bintaro.

Pasal 6
BAGIAN PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA akan memberikan kepada PIHAK KEDUA bagian atas jasa-jasa pelayanan
medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya yang dilakukan PIHAK KEDUA di Rumah Sakit
berdasarkan Perjanjian ini, yang bentuk, besar dan cara pembayarannya akan diatur di dalam
lampiran tersendiri yang tetap merupakan bagian dan kesatuan yang tak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

Pasal 7
PAJAK
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menanggung dan membayar seluruh pajak yang dikenakan kepadanya
berdasarkan peraturan yang berlaku atas pendapatan yang diperoleh dari pemberian jasa-jasa
pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya di Rumah Sakit dan PIHAK PERTAMA akan
melakukan pemotongan pajak-pajak tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 8
KOMITE MEDIS
PIHAK PERTAMA telah membentuk KOMITE Medis yang bersama-sama dengan Wakil Direktur
Medik PIHAK PERTAMA akan mengawasi pelaksanaan Perjanjian ini. Komite Medis juga dapat
memberi masukan, usulan dan/atau pertimbangan kepada PIHAK PERTAMA sehubungan
dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

Pasal 9
TATA CARA DAN PROSEDUR PELAYANAN MEDIS

1) PIHAK KEDUA setuju untuk ikut berperan aktif menyusun berbagai prosedur pelayanan
medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya yang sesuai dengan standar profesi
spesialisasinya untuk disampaikan pada PIHAK PERTAMA agar PIHAK PERTAMA dapat
menetapkannya sebagai standar pelayanan medis dalam rangka upaya Para Pihak
memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien/klien yang wajib dirawat oleh PIHAK
KEDUA yang dirawat di Rumah Sakit.
2) PIHAK PERTAMA setuju untuk memberikan fasilitas dan kemudahan yang ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA, kepada PIHAK KEDUA dalam rangka menyusun prosedur pelayanan medis
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 10
PENGGUNAAN ALAT- ALAT MEDIS DAN OBAT-OBATAN

1) PIHAK KEDUA tidak membawa dan/atau menggunakan alat-alat medis dari luar Rumah
Sakit tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA kecuali dalam keadaan darurat
dalam hal mana PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas penggunaan alat-alat
medis tersebut.
2) Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan alat-alat medis yang dibawa oleh
PIHAK KEDUA untuk digunakan di Rumah Sakit maka segala akibat yang timbul termasuk
pembiayaannya sesuai dengan pembagian antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA atas
penggunaan alat medis tersebut.
3) Para Pihak setuju bertanggung jawab atas akibat yang timbul dari penggunaan alat-alat
medis tersebut termasuk pembiayaannya sesuai kesepakatan Para Pihak sebagaimana
tercantum dalam ayat (2).
4) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak membawa dan/atau menggunakan obat-obatan, bahan
farmasi, dan bahan kimia lainnya dari luar Rumah Sakit tanpa persetujuan tertulis dari
PIHAK PERTAMA.
5) Dalam hal PIHAK PERTAMA menyetujui penggunaan obat-obatan, bahan farmasi, dan
bahan kimia lainnya yang dibawa oleh PIHAK KEDUA untuk digunakan di tempat PIHAK
PERTAMA maka segala akibat yang timbul termasuk pembiayaannya yaitu sesuai dengan
pembagian antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA atas penggunaan obat-obatan, bahan
farmasi dan bahan kimia tersebut.

Pasal 11
ETIKA KERJA DAN KEWENANGAN MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS

1) PIHAK KEDUA setuju untuk mematuhi norma etika kedokteran dan menghormati norma etika
rumah sakit yang berlaku di Indonesia serta ketentuan khusus yang diatur di dalam Rumah
Sakit sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 3 Perjanjian ini yang telah ditetapkan dan
diterbitkan PIHAK PERTAMA serta mematuhi ketentuan dalam Pasal 1 ayat (3);
2) PIHAK KEDUA setuju untuk senantiasa memberikan pelayanan medis dan/atau pelayanan
kesehatan lainnya secara optimal sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan
medis yang ditetapkan oleh organisasi profesinya dan/atau oleh instansi yang berwenang
dan standar pelayanan medis yang berlaku di Rumah Sakit.
3) PIHAK KEDUA setuju untuk senantiasa merujuk pasien kepada tenaga medis lain di Rumah
Sakit dalam hal PIHAK KEDUA merasakan terdapat masalah yang diluar kompetensinya
dan/atau di luar kewenangannya.
4) PIHAK KEDUA setuju untuk memperhatikan pertimbangan Komite Medis dalam menetapkan
jenis kasus yang harus dirujuk sesuai dengan ketentuan ayat (4).

Pasal 12
RAHASIA RUMAH SAKIT

1) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk, dengan alasan apapun, merahasiakan semua informasi
perihal Rumah Sakit atau hal-hal lain yang berhubungan dengan Rumah Sakit, baik yang
diperoleh PIHAK KEDUA secara langsung maupun tidak langsung, baik selama Perjanjian ini
berlangsung maupun setelah Perjanjian ini berakhir.
2) Kerahasiaan informasi sebagaimana dimaksud di dalam ayat (1) pasal ini dapat meliputi,
tetapi tidak terbatas pada, segala peristiwa yang terjadi di Rumah Sakit, antara lain
manajemen rumah sakit, keadaan keuangan, personalia rumah sakit, klien/pasien, dokumen
dan prosedur pengoperasian usaha PIHAK PERTAMA dan/atau hal-hal lainnya yang secara
umum dikatagorikan sebagai rahasia rumah sakit dalam arti seluas-luasnya.
3) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak menyalin atau meng ”copy” seluruh atau sebagian baik
secara mekanik, elektronik, atau dengan jalan apapun sebagian atau semua dokumen milik
PIHAK PERTAMA.
4) PIHAK KEDUA setuju untuk tidak melakukan penambahan dan/atau pengurangan atas
dokumen Rumah Sakit secara melawan hukum.
Pasal 13
LARANGAN DAN SANKSI

Di dalam melaksanakan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA terikat untuk mematuhi dan menghindari
larangan-larangan sebagaimana tercantum di bawah ini, yang berakibat dapat dijatuhi sanksi
pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA dengan mengesampingkan
ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang diperlukannya
persetujuan pengadilan untuk mengakhiri Perjanjian, yaitu :
1) Melanggar peraturan-peraturan, persyaratan-persyaratan, prosedur serta disiplin kerja
yang ditetapkan dan berlaku di rumah sakit PIHAK PERTAMA, baik yang khusus diatur di
dalam Perjanjian ini maupun yang dibuat sebagai ketentuan tata laksana hubungan kerja
harian, termasuk, tetapi tidak terbatas pada Buku Pedoman Pelayanan Medis, termasuk
bekerja di rumah sakit lain pada waktu dimana PIHAK KEDUA seharusnya bekerja di Rumah
Sakit.
2) Membawa dan/atau menggunakan alat-alat medis, obat-obatan, bahan farmasi, dan
bahan kimia lainnya dari luar Rumah Sakit tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
3) Membawa dan/atau menggunakan tenaga kesehatan untuk membantu PIHAK KEDUA di
dalam melaksanakan pelayanan medis dan/atau pelayanan kesehatan lainnya di Rumah
Sakit dari luar Rumah Sakit.
4) Menyalin atau meng ”copy” seluruh atau sebagian baik secara mekanik, elektronik, atau
dengan jalan apapun sebagian atau semua dokumen milik PIHAK PERTAMA.
5) Membuka atau membocorkan informasi yang merupakan rahasia Rumah Sakit, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk dan cara apapun.
6) Melakukan perbuatan yang membahayakan Rumah Sakit, pasien/klien, atau petugas yang
bekerja pada PIHAK PERTAMA.
7) Mempergunakan barang milik PIHAK PERTAMA dengan tidak sah untuk kepentingan pribadi.
8) Memberi keterangan palsu.
9) Menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya.
10) Dengan sengaja merusak barang milik PIHAK PERTAMA.
11) Meminta atau menerima pemberian dari siapapun sebagai imbalan jasa selain yang telah
disepakati bersama oleh Para Pihak.
12) Mempengaruhi pimpinan, keluarga pimpinan, atau petugas yang bekerja pada PIHAK
PERTAMA untuk berbuat sesuatu yang melanggar hukum dan atau norma kesusilaan.
13) Menghina secara kasar atau mengancam pimpinan, keluarga pimpinan, atau petugas yang
bekerja pada PIHAK PERTAMA.
14) Ijin Praktek PIHAK PERTAMA dicabut dan/atau dibekukan sementara oleh pihak yang
berwenang.
15) PIHAK KEDUA tidak menjaga nama baik Rumah Sakit dan/atau PIHAK PERTAMA.
16) Melayani pasien yang tidak terdaftar di Rumah Sakit.
17) Tersangkut dalam kasus hukum

Pasal 14
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

1) Perjanjian ini akan berakhir dalam hal-hal :


a. Berakhirnya jangka waktu Perjanjian sebagaimana diatur dalam pasal 2 Perjanjian ini;
b. PIHAK KEDUA melanggar ketentuan tentang larangan yang berakibat dijatuhinya sanksi
diputuskannya secara sepihak Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA; sebagaimana diatur di
dalam pasal 13 Perjanjian ini dan / atau tidak memenuhi salah satu atau lebih
kewajiban sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 6 Perjanjian ini;
c. Dalam hal diluar kemampuannya, PIHAK PERTAMA tidak dapat lagi mengusahakan
pengoperasian Rumah Sakit.
d. Keputusan Dewan Penasehat Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 (A) (2)
Perjanjian ini.

2) Dalam hal terjadi FORCE MAJEURE seperti bencana alam, revolusi, pemberontakan atau
tindakan / kebijakan pemerintah yang mengubah secara drastis keadaan sosial masyarakat
serta nilai materi dan jasa, maka tidak diperlukan pemberitahuan terlebih dahulu oleh Para
Pihak untuk menghentikan pengoperasian dan / atau pelayanan kesehatan dari Rumah Sakit,
dan oleh karena itu demi hukum Perjanjian ini berakhir kecuali disepakati lain oleh Para
Pihak.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju untuk tidak saling menuntut hak apapun akibat
terhentinya pengoperasian Rumah Sakit akibat keadaan sebagaimana dimaksud di atas.
3) Para Pihak setuju untuk mengeyampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Indonesia sepanjang diperlukannya persetujuan pengadilan untuk mengakhiri Perjanjian ini.

Pasal 15
TANGGUNG-JAWAB HUKUM KEPADA PIHAK KETIGA

1) Dalam hal terjadi kesalahan atau kelalaian medik yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA yang
menimbulkan tuntutan ganti rugi oleh pihak ketiga, maka Para Pihak akan bertemu untuk
menemukan cara penyelesaian yang terbaik.
2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas ditanggung dan dibayar oleh
PIHAK KEDUA.
3) Dalam hal kesalahan atau kelalaian tersebut terbukti dilakukan PIHAK PERTAMA selaku
korporasi Rumah Sakit, maka ganti rugi dibayar sepenuhnya oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 16
DOMISILI HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1) Segala perselisihan atau sengketa yang timbul antara Para Pihak berdasarkan Perjanjian
akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2) Bilamana selambat-lambatnya dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari musyawarah
untuk mufakat tidak tercapai, maka Para Pihak memilih jalur Mediasi untuk menyelesaikan
perselisihan atau sengketa tersebut.

Pasal 17
LAIN-LAIN

1) Kecuali untuk hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 (A) (2), perubahan atas ketentuan-
ketentuan Perjanjian ini harus disepakati secara tertulis oleh Para Pihak.
2) Pemberitahuan. Setiap pemberitahuan, korespondensi atau komunikasi yang berhubungan
dengan Perjanjian ini dilakukan dalam bahasa Indonesia dan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

a. Secara tertulis dengan diserahkan langsung dengan tanda terima yang memadai, atau
dengan surat tercatat atau dengan jasa kurir, atau dengan faksimili (dalam hal dengan
faksimili harus ditegaskan kembali dengan surat tertulis yang diserahkan secara
langsung atau dengan surat tercatat, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah
pengiriman faksimili tersebut, akan tetapi tidak diterimanya penegasan tersebut tidak
mengurangi kesahan dari pemberitahuan yang telah secara nyata dilakukan dengan
faksimili tersebut).
b. Pemberitahuan, korespondensi atau komunikasi tersebut dianggap telah diterima, jika
dengan faksimili pada waktu dikirimkan pemberitahuan, korespondensi atau
komunikasi tersebut, dan jika dengan diserahkan langsung pada waktu diserahkan, dan
jika dengan surat tercatat atau jasa kurir adalah 3 (tiga) hari setelah pengiriman .
c. PERJANJIAN ini tunduk pada dan ditafsirkan menurut hukum yang berlaku di Republik
Indonesia
d. Apabila salah satu ketentuan dalam PERJANJIAN ini dianggap tidak sah, tidak berlaku
atau tidak dapat dilaksanakan sehubungan dengan suatu undang-undang  yang berlaku
atau putusan pengadilan atau badan administrasi Pemerintah yang berwenang, maka
ketentuan-ketentuan lain dalam PERJANJIAN ini tidak akan mempengaruhi atau
menjadikan tidak sah karenanya.

PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing ditandatangani diatas materai
secukupnya dan keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama guna kepentingan Para
Pihak.

Tangerang Selatan,……………. 2019

Mengetahui,

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(……………………………..) (……………………………….)

Anda mungkin juga menyukai