Anda di halaman 1dari 17

Andina Prabandari

110120150010
1. Pembuatan adonan kerupuk

Posisi kerja :
Proses menguleni adonan dilakukan sambil berdiri dengan
meja kerja permanen setinggi 50 cm yang terbuat dari
ubin/kayu dan berat adonan 6-8 kg.
2. Pencetakan

Posisi kerja :
Pekerjaan pencetakan dilakukan sambil duduk di lantai.
3. Pengkukusan

Posisi kerja :
Pekerjaan memindahkan kerupuk setelah selesai dikukus
dilakukan pada posisi duduk di lantai / jongkok.
4. Penjemuran

Posisi kerja :
Berdiri dengan tempat jemuran (para-para) yang terlalu
rendah
5. Penggorengan

Posisi kerja :
Proses penggorengan dilakukan dengan posisi berdiri dengan 2
penggorengan dan tinggi wajan 70 cm; selesai digoreng kerupuk
dikemas dalam kaleng besar. Aliran udara di bagian ini kurang baik
6. Pengemasan

Posisi kerja :
Proses pengemasan dalam posisi berdiri membungkuk.
Landasan Hukum mengenai Ergonomi

• Undang-undang No. 13 tahun 2003


• Undang-undang No. 3 tahun 1951
• Undang-undang No. 21 Tahun 2003
• Undang-undang No. 1 tahun 1970
• Undang-undang No. 3 tahun 1992
• Undang-undang No. 32 tahun 2004, Jo. PP No. 25 Tahun 2000
• Kepmendagri No. 130-67 Tahun 2002
• Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka

• Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja


dalam lingkungan

• Ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh


manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi

• Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja


dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu,
cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan
tubuh manusia.
Tujuan utama dari ergonomi adalah mempelajari batasan-
batasan pada tubuh manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungan kerjanya baik secara jasmani maupun psikologis.
Selain itu juga untuk mengurangi datangnya kelelahan yang
terlalu cepat dan menghasilkan suatu produk yang nyaman, enak
dipakai oleh pemakainya
• Sikap dan posisi kerja.
• Anthropometri dan dimensi ruang kerja.
• Kondisi lingkungan kerja.
• Energi kerja yang dikonsumsikan.
• Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja.
• Energi kerja yang dikonsumsikan.
Sasaran yang harus dicapai dengan penelitian cara kerja ini
adalah untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik guna
peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja.
Usaha ini dapat dilakukan dengan cara:
• Melakukan perbaikan tata letak tempat kerja
• Melakukan analisa dan perbaikan elemen gerakan.
• Desain tempat kerja dan peralatan.
• Biomekanika adalah aplikasi ilmu matematika teknik untuk
analisa sistem kerangka otot manusia. Biomekanika
mempelajari manusia dari segi kemampuan-kemampuannya
seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, dan ketelitian
• contoh tabel dari kegiatan menjinjing beban yang disarankan :
Jenis kelamin Umur(th) Beban yang disarankan (kg)

Laki-laki 16-18 15-20

>18 40

wanita 16-18 12-15

>18 15-20
• Kelelahan fisik
a.Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata (kelelahan
visual), Mata merupakan indera yang mempunyai peranan
penting dalam penyelesaian pekerjaan.
b.Kebisingan.Pengaruh kebisingan secara keseluruhan adalah
Kerusakan pada indera pendengaran. Gangguan komunikasi
dan timbulnya salah pengertian
• Kelelahan yang patologis
• Psikologis dan emotional fatique
• Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia Pencahayaan dan ventilasi harus memadai
• Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan
siang.
• Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor.
• Tempo kegiatan tidak harus terus menerus
• Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau
memungkinkan.
• Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalampeningkatan semangat kerja.
• Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja.
• Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja
• Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya;
o Pekerja remaja
o Wanita hamil dan menyusui
o Pekerja yang telah berumur
o Pekerja shift
Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat
bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif
dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu
kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua
pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan
masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan
pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas
program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya.

Anda mungkin juga menyukai