Anda di halaman 1dari 4

http://daerah.sindonews.

com/read/1063346/192/gizi-buruk-bocah-9-tahun-di-

polman-ini-dilarikan-ke-rs-1448061189

https://kikizone.wordpress.com/2011/11/03/hak-anak/

http://alwi-hafiz.blogspot.co.id/2011/09/pelanggaran-ham-anak.html

http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-hak-asasi-anak-tujuan-

dan-prinsip.html
KASUS GIZI BURUK DI SULAWESI BARAT TERKAIT DENGAN PELANGGARAN HAM ANAK

Andina Prabandari

110120150010

Meskipun di Indonesia telah di atur Undang Undang tentang HAM, masih banyak

pula pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia. Pelanggaran HAM yang

baru-baru ini sedang marak adalah pelanggaran hak asasi perlindungan anak. Padahal

di dalamnya sudah terdapat Undang Undang yang mengatur di dalamnya, antara lain

Undang Undang No. 4 tahun 1979 diatur tentang kesejahteraan anak, Undang Undang

No. 23 tahun 2002 diatur tentang perlindungan anak, Undang Undang No. 3 tahun

1997 tentang pengadilan anak, Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990 diatur tentang

ratifikasi konvensi hak anak. Jenis bentuk pelanggaran HAM pun beragam. Contoh

pelanggaran HAM pada anak-anak dapat terjadi saat hak anak di abaikan. Anak

merupakan masa depan bangsa, jadi tidak ada pengecualian, hak asasi manusia untuk

anak perlu di perhatikan. Contoh-contoh pelanggaran hak asasi manusia pada anak

seperti pembuangan bayi, penelantaran anak, gizi buruk hingga penularan HIV/Aids.

Contoh pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi pada anak adalah gizi buruk

(marasmus kwasiokor) yang berdasarkan dari UNICEF, badan PBB untuk perlindungan

anak, jumlahnya mencapai 10 juta jiwa di Indonesia. Seorang anak berusia 9 tahun di

Polewali Mandar, Sulawesi Barat, harus dirawat di rumah sakit. Rini, bocah tersebut,

adalah warga kurang mampu yang tinggal di Lingkungan Mangaramba, Kelurahan

Takatidung, Kecamatan Polewali. Akibat mengalami penyusutan tubuh secara drastis,

kulit bocah malang ini terutama pada bagian kaki mengelupas. Rini dilarikan ke rumah
sakit oleh pihak puskesmas setempat setelah menemukan bocah malang ini hanya

terbaring lemas di rumahnya. Bocah malang ini tak bisa berjalan. Bahkan, dalam

tujuh bulan terakhir Rini sudah tak bisa ke sekolah secara rutin.

Hak asasi merupakan hak mendasar yang dimiliki setiap manusia semenjak dia

lahir. Hak pertama yang kita miliki adalah hak untuk hidup seperti di dalam Undang

Undang No. 39 tahun 1999 pasal 9 ayat (1) tentang hak asasi manusia, “Setiap orang

berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf hidupnya”, ayat

(2) “Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera, lahir dan

bathin”, dan ayat (3) “Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Menurut Konvensi Hak Anak bahwa anak adalah setiap manusia yang berusia

dibawah 18 tahun bahkan UUPA No. 23 Tahun 2002 mendefinisikan anak sejak di

dalam kandungan untuk lebih memberikan perlindungan yang menyeluruh terhadap

anak.

Sumber lain menyebutkan bahwa anak adalah “setiap manusia” yang belum

berumur 18 tahun, dan “setiap manusia” diartikan bahwa tidak boleh ada pembeda-

bedaan atas dasar apapun, termasuk atas dasar ras, warna kulit, jenis kelamin,

bahasa, agama, keyakinan politik atau keyakinan lainnya, kebangsaan, asal-usul etnik

atau sosial, kekayaan, cacat atau tidak, status kelahiran ataupun status lainnya, baik

pada diri si anak maupun pada orangtuanya.

Sedangkan yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia merupakan hak yang

melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup

dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Konvensi Hak Anak menyebutkan, ada 4
hak pokok yang dimiliki seorang anak yaitu hak untuk hidup (survival) , hak

berkembang (development) , hak mendapat perlindungan (protection) , dan hak

berpartisipasi (participation).

Anda mungkin juga menyukai