Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di

seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya,

jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang

tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat

akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut.

Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan saraf yang kompleks, sangat khusus dan

saling berhubungan satu dengan yang lainnya. System saraf mengkoordinasi, menafsirkan

dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh

yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya.

Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh

hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah

berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi

kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan member respon terhadap suatu

rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam

bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan

penghantar impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun ada pula

gerak yang terjadi tanpa di sadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui

jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensoris di bawah ke otak untuk selanjutnya

diolah oleh otak kemudian hasil olahan oleh otak berupa tanggapan, di bawah oleh saraf

motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.


Hal-hal tersebutlah yang melatarbelakangi di adakannya percobaan dengan judul

jaringan saraf. Agar kita dapat melihat secara langsung bagian-bagian histologi dari

jaringan ini, selain itu kita juga dapat membandingkan secara langsung melalui

mikroskop perbedaan dari jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk mempelajari sel – sel penyusun jaringan saraf.

2. Untuk mempelajari struktur selubung – selubung pada serabut saraf.

3. Untuk mempelajari susunan komponen – komponen saraf beserta jaringan pengikat

yang menyelaputinya.
BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat

Alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop.

3.2 Bahan

Bahan yang di gunakan adalah preparat histologis yaitu jaringan saraf

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang di gunakan dalam praktikum ini adalah yaitu:

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Letakkan preparat histologis jaringan saraf dibawah mikroskop

3. Melakukan pengamatan preparat di bawah mikroskop pada pembesaran 10x dan 40x

4. Kemudian buatlah gambar pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai