Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

DISUSUN OLEH :

ELDA MAYSARI

(1814301012)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2020
A. PENGERTIAN
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badan
lahirnya saat kelahiran kurang dari 2500 gram. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir
kurang dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut bayi premature (premature
baby). Pada tahun 1961 oleh WHO semua bayi yang baru lahir dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram disebut Low Birth Weight Infants (BBLR).

BBLR merupakan bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki berat badan kurang dari
2500 gram atau sampai dengan 2499 gram.

BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, terjadi
gangguan pertumbuhan dan pematangan (maturitas) organ yang dapat menimbulkan
kematian (Hidayat, 2008).

B. ETIOLOGI
Penyebab  bayi dengan berat badan lahir rendah dapat disebabkan oleh beberapa
faktor (Muslihatun, 2010) antara lain:
1. Premature Murni
a. Faktor Ibu
1) Penyakit ibu : toksaemia, gravidarum, perdarhan antepartum, trauma fisik dan
psikologis, nefritis akut, diabetes mellitus.
2) Usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, multi gravid dengan jarak
persalinan terlalu dekat.
3) Keadaan sosial : social ekonomi rendah, perkawinan tidak sah.
4) Ibu perokok, peminum alkohol, dan pecandu narkotika.
b. Faktor janin
Hidramnion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.
c. Faktor lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi dan zat racun.
2. Dismature
Dismatur (IUGR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan dikarenakan mengalami gangguan pertumbuhan dalam
kandungan. IUGR dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Proportionate  IUGR
Janin yang menderita distress yang lama dimana gangguan pertumbuhan terjadi
berminggu-minggu sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat,
panjang dada, lingkaran kepala dalam proporsi yang seimbang, akan tetapi
keseluruhannya masih dibawah masa gestasi yang sebenarnya. Bayi ini tidak
menunjukkan adanya Wasted  oleh karena retardasi pada janin terjadi sebelum
terbentuknya adipose tissue.

b. Disporpotionate IUGR
Trejadi karena distress subakut gangguan terjadi beberapa minggu sampai
beberapa hari sampai janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala
normal akan tetapi berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi
tampak Wasted dengan tanda-tanda sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit,
kulit kering keriput dan mudah diangkat bayi kelihatan kurus dan lebih panjang.
          Faktor yang mempengaruhi BBLR pada dismatur antara lain:
a. Faktor ibu : Hipertensi dan penyakit ginjal kronik, perokok, pendrita penyakit
diabetes militus yang berat, toksemia, hipoksia ibu, (tinggal didaerah pegunungan,
hemoglobinopati, penyakit paru kronik) gizi buruk, Drug abbuse, peminum
alcohol
b. Faktor utery dan plasenta : Kelainan pembuluh darah, (hemangioma) insersi tali
pusat yang tidak normal, uterus bicornis, infak plasenta, tranfusi dari kembar yang
satu kekembar yang lain, sebagian plasenta lepas
c. Faktor janin : Gemelli, kelainan kromosom, cacat bawaan, infeksi dalam
kandungan, (toxoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpez, sifillis)
d. Penyebab lain iKeadaan sosial ekonomi yang rendah, tidak diketahui.

C. Tanda dan Gejala Berat Badan Lahir Rendah


Selain memiliki berat badan lahir yang lebih rendah dari bayi normal, bayi BBLR juga
akan tampak:

 Lebih kurus.

 Memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit.

 Memiliki ukuran kepala yang besar dibanding ukuran tubuh lainnya.

Bayi BBLR juga sering dilahirkan secara prematur. Masalah yang umum ditemui pada
bayi seperti ini adalah:

 Memiliki kadar gula dalam darah yang rendah (hipoglikemia).

 Memiliki masalah dalam menyusu.

 Memiliki hambatan dalam menaikkan berat badan.

 Kesulitan untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat pada temperatur
yang normal.

 Memiliki terlalu banyak sel darah merah yang membuat darah terlalu kental
(polisitemia).

KLASIFIKASI
Bayi berat badan lahir rendah dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. Prematur Murni/Bayi Kurang Bulan
Masa gestasi < 37 minggu (259 hari) dan berat badan sesuai dengan berat badan
untuk masa gestasi itu, atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa
kehamilan (NKB-SMK).
2. Dismaturitas/Bayi Kecil Masa Kehamilan
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk masa gestasi itu, bayi
mengalami retardasi pertumbuhan intra uterin dan merupakan bayi yang kecil untuk
masa kehamilannya tersebut (KMK).
Berat badan kurang dari seharusnya yaitu dibawah persentil ke-10 (kurva pertumbuhan 
intra uterin Usher Lubchenco) atau dibawah 2 Standar Deviasi (SD) (kurva pertumbuhan
intra uterin Usher dan Mc. Lean).
Bayi berat badan lahir rendah dapat dibedakan berdasarkan penanganan dan usia
kehamilan ( Meddow, 2003)   yaitu antara lain:

a. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah
dibedakan dalam:
1) Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2499 gram.
2) Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram.
3) Bayi Berat Lahir Ekstrim rendah (BBLER), berat lahir < 1000 gram.
b. Berdasarkan berat badan menurut usia kehamilan dapat digolongkan:
1) Kecil Masa Kehamilan (KMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB dibawah
persentil 3 untuk jenis kelamin dan masa kehamilan
2) Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diantara
persentil ke-3 dan ke-97 kurva pertumbuhan janin.
3) Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB diatas
persentil ke-90 pada kurvapertumbuhan.

D. PATOFISIOLOGI
Semakin kecil dan semakin prematur bayi, maka akan semakin tinggi risiko
gizinya (Betz, 2003). Beberapa faktor yang memberikan efek pada masalah gizi.
1. Menurunnya simpanan zat gizi, cadangan makanan di dalam tubuh sedikit. Hampir
semua lemak, glikogen, dan mineral seperti zat besi, kalsium, fosfor, dan seng
dideposit selama 8 minggu terakhir kehamilan.
2. Meningkatnya kebutuhan energi dan nutrien untuk pertumbuhan dibandingkan
BBLC.
3. Belum matangnya fungsi mekanis dari saluran pencernaan. Koordinasi antara reflek
hisap dan menelan, dengan penutupan epiglotis untuk mencegah aspirasi
pneoumonia belum berkembang dengan baik sampai kehamilan 32 – 34 minggu.
Penundaan pengosongan lambung atau buruknya motilitas usus sering terjadi pada
bayi preterm.

Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan, pada bayi preterm mempunyai


lebih sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan
mengabsorbsi lemak dibandingkan dengan bayi aterm. Produksi amilase pankreas dan
lipase, yaitu enzim yang terlibat dalam pencernaan lemak dan karbohidrat juga
menurun. Begitu pula kadar laktose (enzim yang diperlukan untuk mencerna susu) juga
sampai sekitar kehamilan 34 minggu.

Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja nafas dan kebutuhan kalori yang
meningkat. Masalah pernafasan juga akan mengganggu makanan secara oral. Potensial
untuk kehilangn panas akibat permukaan tubuh dibanding dengan BB dan sedikitnya
jaringan lemak di bawah kulit. Kehilangan panas ini akan meningkatkan kebutuhan
akan kalori.

PATHWAY

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan diagnostik yang biasanya dilakukan pada bayi dengan berat badan
lahir rendah (Sitohang, 2004) adalah:
1. Radiologi
a. Foto thoraks/baby gram pada bayi baru lahir dengan usia kehamilan kurang bulan,
dapat dimulai pada umur 8 jam.
b. USG kepala terutama pada bayi dengan usia kehamilan 35 minggu dimulai pada
umur 2 hari.
2. Laboratorium
a. Jumlah sel darah putih: 18.000/mm3, netrofil meningkat sampai 23.000-
24.000/mm3, hari pertama setelah lahir yang akan menurun kadarnya jika ada
infeksi atau sepsis.
b. Hematokrit: 43%-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau haemorhagic perinatal)
c. Hemoglobin: 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan anemia atau
hemolisis berlebihan).
d. Bilirubin total: 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari, dan 12
mg/dl pada 3-5 hari.
e. Dextrostic: tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-
rata 40-50 mg/dl meningkat 60-70 mg/dl pada hari ke-3
f. Pemantauan elektrolit (Na, K, Cl): biasanya dalam batas normal pada awalnya.
g. Gula darah (8–12 jam post natal).
h. Analisa gas darah
i. Tes kocok/shake test
Interpretasi:
1) (+) : Bila terdapat gelembung-gelembung yang membentuk cincin artinya
surfaktan terdapat dalam paru dengan jumlah cukup.
2) (-) : Bila tidak ada gelembung berarti tidak ada surfaktan.
3) Ragu : Bila terdapat gelembung tapi tidak ada cincin.

F. PENATALAKSANAAN
Menurut Hidayat, 2008 setelah bayi lahir dilakukan :
1. Tindakan Umum
a. Membersihkan jalan nafas.
b. Mengusahakan nafas pertama dan seterusnya.
c. Perawatan tali pusat dan mata.
2. Tindakan Khusus
a. Suhu tubuh dijaga pada 36,5-37,5 oC pengukuran aksila, pada bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 35 minggu perlu perhatian ketat, bayi dengan BBL 2000
garm dirawat dalam inkubator atau dengan boks kaca menggunakan lampu.
b. Awasi frekwensi pernafasan pada 24 jam pertama untuk mengetahui sindroma
aspirasi mekonium.
c. Setiap jam hitung frekwensi pernafasan, bila > 60x/mnt lakukan foto thorax.
d. Berikan oksigen sesuai dengan masalah pernafasan yang didapat.
e. Pantau sirkulasi dengan ketat (denyut jantung, perfusi darah, tekanan darah).
f. Awasi keseimbangan cairan.
g. Pemberian cairan dan nutrisi bila tidak ada masalah pernafasan dan keadaan umum
baik:
1) Berikan makanan dini early feeding untuk menghindari terjadinya hipoglikemia.
2) Periksa kadar gula darah 8–12 jam post natal.
3) Periksa refleks hisap dan menelan.
4) Motivasi pemberian ASI.
5) Pemberian nutrisi intravena jika ada indikasi, nutrien yang dapat diberikan
meliputi; karbohidrat, lemak, asam amino, vitamin, dan mineral.
6) Berikan multivitamin jika minum enteral bisa diberikan secara kontinyu.

h. Tindakan pencegahan infeksi:


1) Cara kerja aseptik, cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
2) Mencegah terlalu banyak bayi dalam satu ruangan.
3) Melarang petugas yang menderita infeksi masuk ke tempat bayi dirawat.
4) Pemberian antibiotik sesuai indikasi.
5) Membatasi tindakan seminimal mungkin.
i. Mencegah perdarahan berikan vitamin K 1 mg dalam sekali pemberian.

G. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG

No Data Pendukung Masalah Keperawatan


.
1. Data Subjektif: - Hipotermia
Data Objektif:
 Kulit teraba dingin
 Menggigil
 Suhu tubuh dibawah nilai normal
 Akrosianosis
 Brakikardi
 Dasar kuku sianotik
 Hipoglikemia
 Hipoksia
 Pengisian kapiler >3 detik
 Konsumsi oksigen meningkat
 Ventilasi menurun
 Piloereksi
 Takikardia
 Vasokontriksi perifer
 Kutis memorata (pada neonatus)
2. Data Subjektif: - Ikterik neonatus
Data Objektif:
 Profil darah abnormal (hemolysis, bilirubin
serum total >2mg/dL. Bilirubin serum total
pada resiko tinggi menurut usia normogram
spesifik waktu)
 Membrane mukosa kuning
 Kulit kuning
 Sklera kuning
3. Data Subjektif: Gangguan ventilasi spontan
 Dyspnea
Data Objektif:
 Penggunaan otot bantu nafas meningkat
 Volume tidal menurun
 PCO2 meningkat
 PO2 menurun
 SaO2 menurun
 Gelisah
 Takikardia

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipotermia b.d penurunan laju metabolisme
2. Ikterik neonatus b.d usia kurang dari 7 hari
3. Gangguan ventilasi spontan b.d gangguan metabolism

I. TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN KRITERIA HASIL


1. Hipotermia b.d penurunan laju metabolisme
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x 24 jam, maka
termoregulasi neonates membaik.
Kriteria hasil :
 Menggigil menurun
 Suhu tubuh meningkat
 Suhu kulit meningkat
2. Ikterik neonatus b.d usia kurang dari 7 hari
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x 24 jam, maka adaptasi
neonates membaik.
Kriteria hasil :
 Berat badan meningkat
 Membrane mukosa kuning menurun
 Kulit kuning menurun
 Prematuritas menurun
 Aktivitas ekstremitas membaik
 Respons terhadap stimulus sensorik membaik
3. Gangguan ventilasi spontan b.d gangguan metabolisme
Tujuan : setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x 24 jam, maka ventilasi
spontan meningkat
Kriteria hasil :
 Volume tidal menurun
 Dyspnea menurun
 Penggunaan otot bantu nafas menurun
 PCO2 membaik
 PO2 membaik

J. INTERVENSI DAN RASIONAL


No. Diagnosa keperawatan Intervensi keperawatan
1. Hipotermia  Monitor suhu tubuh
 Identifikasi penyebab hipotermia
 Monitor tanda dan gejala akibat
hipotermia
 Sediakan lingkungan yang hangat
 Lakukan penghangatan yang pasif
 Lakukan penghangatan pasif
internal
2. Ikterik neonatus  Monitor ikterik pada sclera dan
kulit bayi
 Identifikasi kebutuhan cairan sesuai
dengan usia gestasi dan berat badan
 Monitor suhu dan tanda vital setiap
4 jam sekali
 Monitor efek samping fototerapi
 Siapkan lampu fototerapi dan
incubator atau kotak bayi
 Lepaskan pakaian bayi kecuali
popok
 Berikan penutup mata pada bayi
 Ukur jarak antara lampu dan kulit
bayi
 Biarkan tubuh bayi terpapar sinar
fototerapi secara berkelanjutan
 Ganti segera alas dan popok bayi
jika bab/bak
 Gunakan linen berwarna putih agar
memantulkan cahaya sebanyak
mungkin
 Anjurkan ibu menyusui sekitar 20-
30 menit
3. Gangguan ventilasi spontan  Identifikasi adanya kelelahan otot
bantu otot nafas
 Identifikasi efek perubahan posisi
terhadap status pernafasan
 Monitor status respirasi dan
oksigenasi
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Berikan posisi semifowler atau
fowler
 Fasilitasi mengubah posisi
senyaman mungkin
 Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan
 Ajarkan mengubah posisi secara
mandiri
 Kolaborasi pemberian
bronchodilator, jika perlu

K. DAFTAR PUSTAKA
PPNI.2016.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) edisi 1.Jakarta: DPP PPNI
PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) edisi ke 1 cetakan ke
II.Jakarta:DPP PPNI
PPNI.2018.Standar Intervensi Keperwatan Indonesia (SIKI) edisi 1 cetakan ke
II.Jakarta.DPP PPNI
https://putranusantarab16.blogspot.com/2018/01/askep-asuhan-keperawatan-lp-laporan-
PENDAHULUAN.BBLR-PREMATUR-NANDA-NIC-NOC.html. (diakses pada tanggal
23 november 2020)
https://www.alodokter.com/berat-badan-lahir-rendah#:~:text=Ciri%20dan%20Gejala
%20Berat%20Badan,besar%20dibanding%20ukuran%20tubuh%20lainnya. (diakses pada
tanggal 23 november 2020)
https://www.google.com/search?
q=pathway+bblr&safe=strict&sxsrf=ALeKk03JTwrEktK0mjZwRfCduBhwHDIwhg:160
6141303478&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=bae9xi6uV2KorM
%252CYPWUdBj5jLBhyM%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kRVuAaG75HcFa4QozIDZ99WpwhWTQ&sa=X&ved=2ahUKEwiu-
OjO7pjtAhWFjeYKHZt-
CCAQ9QF6BAgCEAQ&biw=1366&bih=657#imgrc=bae9xi6uV2KorM . (diakses pada
tanggal 23 november 2020)

Anda mungkin juga menyukai