Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

RISIKO DAN HAZARD K3 PADA PASIEN DAN PERAWAT DALAM SETIAP


TAHAPAN PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN
DI KLINIK UTAMA SUKMAWIJAYA
SAMPANG

LOGO

Disusun Oleh:
KELOMPOK I :
1. MABRUROH
2. RAHMAWATI NINGSIH
3. DEVINA WULANDARI

PRODI S1 KEPERAWATAN (NON REGULER)


STIKES NAZHATUT THULLAB SAMPANG
2020
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB 2 KONSEP K3secaraumum
BAB 3 ANALISA KASUS
3.1 RingkasanKasus
3.2 Analisa Kasusdisesuaikandengantahapanasuhankeperawatan yang didapat
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFATAR PUSTAKA
LAMPIRAN screanshootkasus yang diangkat, bolehdarisumber media cetakatau online
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa sehingga kami dapat menyusun makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi makalah ini agar kedepannya lebih baik.
Kata keterbatasan waktu kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap pekerjaan pasti masing-masing memiliki tingkat resiko, bahaya. Keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman,
nyaman dan mencapai produktifitas setinggi-tingginya. Upaya K3 diharapkan dapat
mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan maupun penyakit akibat melakukan pekerjaan
yang dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu manusia, bahan dan metode yang digunakan.
Risiko menurut KBBI adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan dan
membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Risiko (risk) yaitu menyatakan
kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada periode waktu tertentu
(Tarwaka,2008). Risiko adalah probabilitas timbulnya konsekuensi yang merusak atau
kerugian yang sudah diperkirakan seperti hilangnya nyawa, cederanya orang-orang,
terganggunya harta benda, penghidupan, dan aktivitas ekonomi, atau rusaknya lingkungan,
yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara bahaya yang ditimbulkan alam atau
diakibatkan manusia serta kondisi yang rentan (ISDR, 2004).
Hazard atau bahaya adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) atau penyakit akibat kerja. Hazard adalah suatu
kondisi secara alamiah, maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan
kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia (BNPB, 2008).
Organisasi Buruh Dunia (International Lobour Organization-ILO,2013) menyebutkan
bahwa, setiap 15 detik terdapat seorang pekerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan
kerja dan setiap 15 detik terdapat 160 orang pekerja yang mengalami sakit akibat
kecelakaan. Setiap hari terdapat 6.300 orang meninggal dunia sebagai akibat dari kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja serta terhitung lebih dari 2,3 juta kematian pertahunnya. ILO
menambahkan bahwa terdapat sebanyak 317 juta kecelakaan terjadi setiap tahunnya,
akibatnya banya diantaranya kehilangan pekerjaan.
Secara umum risiko bahaya dalam kegiatan Rumah Sakit dalam aspek kesehatan kerja,
antara lain berasal dari sarana kegiatan di Poliklinik, ruang perawatan, laboratorium, kamar
rontgent, kamar operasi, instalasi gizi, laundry, ruang medical record, bagian rumah tangga
(housekeeping), farmasi, sterilisai alat-alat kedokteran, air limbah, sampah medis, dan
sebagainya.
Manajemen K3 adalah upaya terpadu untuk mengelola risiko yang ada dalam aktivitas
perusahaan yang dapat mengakibatkan cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan
terhadap perusahaan. Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazzard
Identification, Risk Assement and Risk Control (HIRARC). Manajemen ini adalah bagian
dari manajemen risiko yang menentukan arah penerapan K3 dalam perusahaan (Ramli,2010)
Menurut ILO, Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah menjaga dan meningkatkan
kesejahteraan fisik, mental, dan social seluruh para pekerja dan pada semua sector
pekerjaan, melindungi pekerja dari resiko yang berdampak buruk pada kesehatan,
menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai dengan kondisi fisiologi
dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja serta pekerja dengan pekerjaannya.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui konsep K3 secara menyeluruh
b. Menghindari resiko dan hazard pada perawat dan pasien di Klinik Utama
Sukmawijaya
c. Mengetahui tatalaksana pencegahan K3
1.3 Manfaat
a. Terciptanya rasa aman dan nyaman pada pasien dan petugas medis
b. Tercapainya tujuan K3 dalam pemberian asuhan keperawatan
c. Petugas medis lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan keperawatan
BAB II
KONSEP K3
2.1 Konsep K3 Secara Umum
Kesehatan dan keselamatan kerja secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit
akibat kerja. Adapun di Negara Indonesia dalam UUD 1945 yang mengisyaratkan bahwa
setiap warga Negara republic Indonesia berhak mendapatkan pekerjaan yang layak bagi
kemanusiaan, dan pekerjaan baru memenuhi kelayakan bagi kemanusiaan apabila
keselamatan tenaga kerja dalam menjalankan pekerjaan terjamin.
Kesehatan kerja adalah kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental emosi, atau rasa
sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Keselamatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang
mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cedera.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah suatu kondisi kerja yang terbebas dari
risiko kecelakaan yang dapat mengakibatkan cidera, penyakit, kerusakan serta gangguan
lingkungan. Pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan,
penelitian dan juga mencakup berbagai tindakan maupun displin medis. Rumah sakit adalah
tempat kerja yang memiliki potensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Bahan mudah
terbakar, gas medic, radiasi pengion, dan bahan kimia merupakan potensi bahaya yang
memiliki risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, Rumah Sakit membutuhkan perhatian
khusus terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, staf dan umum (Sadaghiani,2001 dalam
Omrani dkk., 2015).
BAB III
ANALISA KASUS
3.1 Ringkasan Kasus
Pasien Ny. Y dengan kasus hamil besar berencana melakukan operasi Caesar di tanggal
yang telah ditetapkan. Secara fisik kondisi pasien dalam keadan stabil, namun direncanakan
operasi Caesar karena berat badan bayi yang besar sekaligus pasien tersebut mempunyai
berat badan yang besar. Berat badannya berkisar 120 kg. Singkat cerita operasi berjalan
lancar, namun post operasi pasien harus dipindahkan dari bed operasi menuju bed transport
pasien. Dimana pada saat itu perawat ruang operasi yang bertugas hanya terdiri dari 3 orang,
dua perempuan dan satu laki-laki, karena memang kurangnya petugas jaga diruang operasi
tersebut. Kami sebagai petugas yang berjaga merasa khawatir saat akan memindahkan
pasien, dimana berat badan pasien yang tidak sebanding dengan petugas yang berjaga saat
itu. Selain itu kurangnya fasilitas yang dapat digunakan untuk mempermudah perpindahan
pasien, maka dengan tenaga yang ada kami berusaha untuk memindahkan pasien. Tenaga
yang terbatas dan berat badan yang berat membuat kami terpaksa mengabaikan resiko yang
ada. Hal tersebut kami sadari bahwa sangat berisiko baik bagi petugas maupun pasien. Salah
satunya adalah petugas bisa saja mengalami cidera tulang karena memaksakan untuk
memindahkan pasien, dan pasien juga bisa beresiko terjatuh karena tidak kuatnya tenaga
petugas.

3.2

Anda mungkin juga menyukai