Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PERILAKU PELAYANAN KEFARMASIAN

“Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Penggunaan Suplemen Kesehatan


di Masa Pandemi Covid-19 pada warga Desa Pemecutan Kelod Denpasar”

Dosen Pengampu :
Ainun Wulandari, S. Farm., M. Sc., Apt.

Disusun oleh:

Ni Putu Elsa Nidya 19330715 / Kelas A

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2020
Hubungan Pengetahuan terhadap Perilaku Penggunaan Suplemen Kesehatan di Masa
Pandemi Covid 19 pada warga Desa Pemecutan Kelod Denpasar
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan terhadap perilaku
penggunaan suplemen kesehatan di Masa Pandemi Covid 19 pada warga Desa Pemecutan
Kelod Denpasar

1. Pemilihan Teori
Teori Lawrence Green
Pemilihan teori Green karena teori ini merupakan pendekatan yang jelas
tentang perilaku manusia dan telah terbukti berdasarkan riset-riset sebelumnya.
Perilaku yang diamati adalah penggunaan suplemen kesehatan di masa pandemi covid
19 yang marak di masyarakat, perilaku ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Pada teori Green disebutkan bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi
oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku
(non-behavior causes). Dimana faktor perilaku itu sendiri terbentuk dari 3 faktor,
salah satunya adalah faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud
dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya. Oleh
karena menurut teori Green pengetahuan adalah salah satu faktor pembentuk perilaku
seseorang tentang kesehatan, sehingga teori ini dipilih. Penelitian lain yang
memperkuat pernyataan tersebut yaitu adanya peningkatan pengetahuan akan
menyebabkan meningkatnya jumlah individu yang memiliki perilaku pengobatan
sesuai aturan (Supardi, 2004).

2. Perilaku Yang Akan Diamati : penggunaan suplemen kesehatan di masa pandemi


covid-19.

3. Landasan Teori
Suplemen Kesehatan yaitu merupakan produk untuk melengkapi kebutuhan
zat gizi, meningkatkan, memelihara, dan atau mempunyai nilai gizi dan/atau efek
fisiologis, memperbaiki fungsi kesehatan, mengandung satu atau lebih bahan berupa
vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat
dikombinasi dengan tumbuhan (BPOM, 2019).
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh
seseorang tentang sesuatu hal yang didapat secara formal maupun informal. Menurut
teori Green menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan faktor awal dari suatu
perilaku yang diharapkan dan pada umumnya berkorelasi positif dengan perilaku.
Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka
menengah (intermediate impact) dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku
kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat
sebagai keluaran (outcame) pendidikan kesehatan (Soekidjo Notoatmodjo, 2007:106)
Konsep umum yang digunakan untuk mendiagnosis perilaku adalah konsep
dari Lawrence Green. Teori Lawrence green (1980) mencoba menganalisis perilaku
manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi
oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar perilaku
(non-behavior causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari
3 faktor, yang meliputi faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pendukung
(enabling factor), dan faktor pendorong (reinforcing factor).
a. Faktor predisposisi (predisposing factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan, kepercayaan, nilai, keyakinan, dan sebagainya. Faktor-faktor
tersebut mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam perilaku
kesehatan.

b. Faktor pendukung (enabling factor)


Faktor yang memungkinkan terjadinya perilaku. Faktor ini meliputi
lingkungan fisik, tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana kesehatan.

c. Faktor pendorong (reinforcing factor)


Faktor yang memperkuat terjadinya perubahan perilaku. Faktor ini meliputi
sikap dan praktik petugas kesehatan maupun tokoh masyarakat (Notoatmodjo,
2003).

Model teori ini dapat digambarkan sebagai berikut:


B = f (PF, EF, RF)

Dimana:
B = Behavior
PF = Predisposing factors
EF = Enabling factors
RF = Reinforcing factors
F = Fungsi

(Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo


(2003)).

4. Hipotesis
Ada pengaruh pengetahuan terhadap perilaku penggunaan suplemen kesehatan di
masa pandemi covid 19 di Desa Pemecutan Kelod Denpasar

5. Kerangka Teori
Perilaku penggunaan
Faktor predisposisi suplemen kesehatan di
masa pandemi covid 19
- Pengetahuan ⇆

Faktor pendukung Kurang informasi

- Ketersediaan fasilitas kesehatan Sukarnya memperoleh suplemen


kesehatan di apotek
Teori L. Green - Akses informasi
Naiknya harga suplemen kesehatan
- Lingkungan
Penyakit

Faktor pendorong
- Petugas kesehatan
- Tokoh masyarakat

Gambar: Kerangka teori penelitian model Lawrence W. Green (1980)


6. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep
satu terhadap lainnya dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010:100).
Kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel bebas Variabel terikat

Pengetahuan Perilaku penggunaan


mengenai suplemen kesehatan di
suplemen masa pandemi covid
kesehatan 19

7. Indikator Kuesioner
Pengetahuan responden mengenai suplemen kesehatan :
1) Jenis suplemen kesehatan
2) Indikasi suplemen kesehatan
3) Dosis suplemen kesehatan
4) Efek samping
5) Aturan pemakaian
6) Kontraindikasi

Perilaku Responden dalam Pemilihan Suplemen Kesehatan

1) Tepat indikasi
2) Tepat kondisi

8. Kuesioner dan Pilihan Jawaban


Kuesioner Pengetahuan (Benar/salah) benar skor = 1, salah skor = 0.
1) Suplemen vitamin C dan D merupakan jenis suplemen kesehatan yang
digunakan selama pandemi covid-19 (benar/salah)
2) Mengkonsumsi suplemen kesehatan dapat meningkatkan sistem imun tubuh
(benar/salah)
3) Suplemen kesehatan dapat dikonsumsi 1x sehari (benar/salah)
4) Suplemen kesehatan dikonsumsi saat sebelum makan (benar/salah)
5) Suplemen kesehatan dapat dikonsumsi selama belum kadaluwarsa meski telah
terjadi perubahan warna, bau, dan bentuk (benar/salah)
6) Penggunaan suplemen vitamin c aman digunakan untuk ibu hamil
(benar/salah)
7) Konsumsi suplemen kesehatan tidak boleh dibarengi dengan susu atau
makanan (benar/salah)
Kuesioner perilaku (Nilai respon: 1 selalu, 2 biasanya, 3 terkadang, 4 jarang, 5 tidak
pernah).
1) Mengkonsumsi suplemen kesehatan saat kondisi tubuh kurang fit, membuat
saya merasa lebih baik
2) Saya mencari informasi terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi suplemen
kesehatan
3) Sebelum mengkonsumsi suplemen kesehatan, saya membaca aturan pakai dan
peringatan yang tertera pada kemasan
4) Saya memeriksa tanggal kadaluwarsa obat sebelum mengkonsumsinya
5) Jika saya belum mengerti cara aturan pakai obat, saya bertanya kepada
apoteker
6) Saya mencari suplemen kesehatan di apotek atau toko obat terdekat

Pernyataan dengan pilihan jawaban menggunakan skala Likert. Skor kuesioner


perilaku adalah: selalu skor 5, biasanya skor 4, terkadang skor 3, jarang skor 2, tidak
pernah skor 1.
DAFTAR PUSTAKA

Green, Lawrence, 1980. Health Education: A Diagnosis Approach, The John Hopkins
University, Mayfield Publishing Co

Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Supardi, S. et al., 2004. Pengaruh Penyuluhan Obat Terhadap Peningkatan Perilaku


Pengobatan Sendiri Yang Sesuai Dengan Aturan. Buletin Penelitian Kesehatan Volume
32 no 4 hal 178-187.

Wido Mukti, Asri. 2020. Hubungan Pengetahuan terhadap Perilaku Penggunaan Suplemen
Kesehatan Warga Kebonsari Surabaya di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sains
Farmasi, Volume 1 No. 1.

Anda mungkin juga menyukai