Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS JAMBUK
Jln. Trans Kalimantan RT. 03 Jambuk Kecamatan Bongan Email: Pkmjambuk@gmail.com Kode Pos 75572

KERANGKA ACUAN
PROGRAM UPAYA KESEHATAN KERJA
NOMOR:

I. Pendahuluan
Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025 adalah
perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah resiko penyakit terjadinya penyakit ; melindungi diri dari ancaman penyakit
dan masalah kesehatan lainnya : sadar hukum , serta berprestasi aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe
community ).
Dengan berlandaskan pada dasar Pembangunan Kesehatan dan untuk
mewujudkan visi Indonesia Sehat 2025, ditetapkan 4 (empat ) misi Pembangunan
Kesehatan, yang salah satunya , yaitu : Kesadaran, kemauan, dan kemampuan setiap
individu, keluarga dan masyarakat untuk menjaga kesehatan,memimih, dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, sangat menentukan keberhasilan
pembangunan kesehatan.
Dalam undang – undang Nomor 23 tahun 1992 pasal 23 tentang kesehatan kerja
disebutkan bahwa upaya kesadaran kerja wajib diselenggarakan pada setiap tempat
kerja., khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan bagi pekerja
agar pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan
masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejelas
dengan program perlindungan tenaga kerja.

II. Latar Belakang


Program kesehatan kerja merupakan suatu upaya kesehatan kerja bagi
masyarakat pekerja. Bentuk upaya pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat pekerja mencakup upaya peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Undang – undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
menyebutkan bahwa daerah diberi wewenang yang luas, nyata dan bertanggung
jawab secara proporsional . Sebagai penjabaran lebih lanjut telah dikeluarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan Kewenagan Propinsi sebagai Daerah Otonom. Salah satunya bidang kesehatan
termasuk kesehatan kerja menjadi kewenangan daerah yang wajib dilaksanakan
oleh Kabupaten/ Kota
Dibeberapa daera di Indonesia Pelayanan kesehatan kerja belum banyak
dilakukan, hal ini berdasarkan hasil need assessment survey yang dilakukan –pada
beberapa propinsi di Indonesia. Secara faktual menggambarkan wawasan mengenai
yang kesehatan kerja masih kurang dan sumber daya manusia di bidang K3 masih
kurang serta sistem informasi kesehatan kerja yang masih belum dilaksanakan.
Salah satu permasalahan kesehatan nasional, baik masa kini maupun dekade
mendatang adalah penanggulang dan penatalaksanaan berbagai penyakit yang
berkaitan dengan adanya peningkatan intensitas industrialisasi. Berbagai penyakit
sehubungan dengan pencemaran lingkungan maupun penyakit-penyakit yang
diperoleh dari tempat kerja atau karena pekerjaannya diperkirakan akan meningkat
baik kuantitas maupun itensitasnya. Untuk itu diperlukan perencanaan maupun
pengembangan institusi pelayanan yang memiliki kemampuan, mutu pelayanan
dalam satu kerangka sistem rujukan yang berkesinambungan.
Penatalaksanaan penyakit akibat kerja (PAK ) dan penyakit akibat hubungan
kerja (PHAK ) ,haruslah dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan suatu bentuk
atau pola pelayanan dasar. Peran serta masyarakat dan rujukan upaya kesehatan
dengan kata lain penata-laksanaan penyakit akibat kerja, harus harus dilakukan dan
dikembangkan secara berjenjang dan memiliki sistem rujukan dari bentuk pelayanan
yang paling sederhana sampai bentuk pelayanan yang sesuai dengan kemajuan
IPTEK, tanpa mengabaikan bentuk – bentuk partisipasi masyarakat dan kerja sama
lintas sektor pada setiap jenjang pelayanan.
Di Puskesmas Klangenan terdapat 2 Pos UKK yang telah terbentuk dan berdiri
sejak tahun 2008 yaitu pos ukk Prima di desa Serang ( Pandai besi ) dan pos ukk
Sehat di desa Danawinangun (tahu) masih produktif dan kejadian akibat kerja
sekurang – kurangnya sekali dalam sebulan datang berobat ke tempat pelayanan
Pos UKK. Dari data tersebut maka prioritas upaya kesehatan kerja yang bermutu di
Puskesmas Klangenan adalah :
a. Pendataan semua kelompok kerja yang ada diwilayah kerja puskesmas
b. Pelayanan Kesehatan kerja dasar
c. Pelayanan penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK ), Penyakit Akibat
Hubungan Kerja ( PHAK ) , dan Kecelakaan Kerja (KAK )
d. Kerjasama jejaring dalam rangka sistem penetalaksanaan pelayanan
kesehatan kerja.
III. Tujuan Umum dan Khusus
A. Tujuan umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat pekerja yang
bermutu, merata dan terjangkau untuk meningkatkan produktivitas kerja
masyarakat pekerja dan kondisi kerja yang aman, sehat dan produktif
B. Tujuan Khusus
1. Tersedianya standar pelayanan kesehatan kerja dasar
2. Medorong terbentuknya jejaring kerja pelayanan kesehatan kerja dasar yang
sadar mutu / berkualitas
3. Memelihara dan meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektor, toma ,
Organisasi dan dunia usaha dalam pembinaan pelayanan kesehatan kerja
dasar.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Didalam Penilaian dan pengendalian resiko
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala dan
Gedung
khusus ( sebelum mutasi, setelah cuti sakit/ cuti panjang,
kejadian luar biasa ) purna bakti
Diagnosis dini dan pengobatan segera penyakit akibat kerja
dan kecelakaan kerja
Pelayanan IGD
Pelayanan kesehatan umum, kuratif dan rehabilitasi
Promosi kesehatan ditempat kerja
Tindakan preventif bagi managemant dan kendali biaya dari
resiko kesehatan dan keselamatan kerja
Pencegahan kecelakaan
Surveilans kesehatan kerja dan lingkunagan kerja
Pencatatan, pelaporan, dokumentasian
Kegiatan Diluar Gedung Pengumpulan data dasar
Pemetaan jenis usaha,jumlah pekerja dan perkiraan faktor
resiko dan besarnya masalah
Pertemuan koordinasi tingkat kecamatan dengan lintas
sektor
Pertemuan dengan pengusaha dan serikat pekerja
Pelatihan pekerja dan pengusaha oleh puskesmas

Kunjungan lapangan
Menentukan tindakan perbaikan
Pemberian motifasi pengusaha
Memfasilitasi pembentukan Pos UKK sektor Formal dan
Informal

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Secara umum dalam melaksanakan kegiatan upaya kesehatan kerja adalah
berdasarkan petunjuk Standar Pelayanan Puskesmas dan mengikuti siklus PDCA
( Plan,Do, Chek, Action )
1. Sosialisasi pelayanan kesehatan kerja
2. Pelayanan kesehatan kerja paripurna
a. Identifikasi jenis usaha / kerja dan resiko
b. Penyuluhan
c. Pemeriksaan kesehatan
3. Pemeriksaan tempat kerja
4. Terbentuknya Pos UKK
5. Terlaksananya pertemuan lintas program dan lintas sektor
6. Terlatihnya Pelatihan P3k dan kader PosUKK

RINCIAN KEGIATAN, SASARAN KHUSUS, CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiata Sasaran Rincian Sasaran Cara Melaksanakan
n Umum Kegiatan Kegiatan
Pokok
1 Kegiata Kinerja Penilaian dan
n Pelayanan pengendalian resiko
Pemeriksaan Tersusunnya Sesuai SOP
Di Kesehatan
kesehatan sebelum panduan dan SOP
Dalam Kerja di
bekerja, berkalan dan pemeriksaan
Gedung puskesmas
khusus (sebelum kesehatan calon
mutasi, setelah cuti pekerja
sakit/ cuti panjang,
kejadian luar biasa )
dan purnabakti
Diagnosis dini dan Tersusunya 1. Penyusunan
pengobatan segera panmduan dan Panduan
penyakit akibat kerja SOP penangganan klinis DX dan
dan kecelakaan kerja PAK dan KK pengobatan
Buku register RJ. PAK dan KK
RI. IGD 2. Pelayanan Di
IGD, rawat
jalan dan
rawat inap
Pelayanan kesehatan Buku Register RJ. Sesuai SOP
umum kuratif dan RI. IGD
rehabilitasi SOP Rawat Jalan
Promosi kesehatan Panduan Penyuluhan
ditempat kerja penyuluhan KK ditempat kerja
tentang :
a. Resiko
pekerjaan
dan
pencegahann
ya
b. Hygiene
perorangan
c. Jenis-jenis
APD
pemakaian
d. Norma sehat
dalam
bekerja
budaya K3
e. Gizi kerja
f. Sanitasi
industri
Tindakan preventif Terkumpulnya 1. Pencatatan
bagi managemen dan data identifikasi identifikasi
kendali biaya dan potensi resiko dan
resiko kesehatan dan kesehatan pengukuran
keselamatan kerja ditempat kerja potensi
resiko
kesehatan di
tempat kerja
2. Meremondasi
kan
perbaikan
lingkungan
kerja bila ada
ketidak
sesuaian
3. Memberikan
pertimbangan
kebijakan
tentang
kesehatan
kerja kepada
pimpinan
managemen
Pencegahan 1. Terkumpuln 1. Iventarisasi
kecelakaan ya data jenis
identifikasi pekerjaan
potensi agar dapat
resiko mengetahui
kesehatan resiko yang
ditempat miungkin
kerja timbul
2. Tersusunya 2. Pemantauan
panduan kondisi
pelaatihan tempat
P3k kerja
3. Tersusunya 3. Pelatihan
panduan P3K
pelatihan 4. Pelatihan
kader Pos kader POS
UKK UKK

Pencatatan, Format laporan Rekapitulasi data


pelaporan dan bulanan dari Buku register
dokumentasi BP dan Pcare online
BPJS
2 Kegiata Terciptanya Pengumpulan data Tersusunnya data Identifikasi dan
n diluar kerjasama dasar jenis usaha, pengukuran potensi
gedung lintas pekerjaannya, dan resiko kesehatan di
program , resikonya tempat kerja
lintas
sektor,tokoh
masyarakat
dan
pengusaha
upaya
kesehatan
kerja
Pemetaan jenis Tersusunya data Identifikas dan
usaha, jumlah dan pemetaan pengukuran potensi
pekerja dan perkiraan resiko kesehatan di
faktor resiko dan tempat kerja
besarnya masalah
Pertemuan koordinasi Terjadwalnya Sosialisasi kegiatan
tingkat kecamatan rencana kesehatan kerja
dengan lintas sektor pertemuan dan bagi tokoh
terwujudnya masrakat, lintas
dukungan dari program dan lintas
lintas program, sektoral dunia
lkintas sektor dan usaha
tokoh masyarakat
Pertemuan dengan Terwujudnya Pertemuan tingkat
pengusaha dan dukungan kecamatan
serikat pekerja pengusaha dan
serikat pekerja
Pelatihan pekerja dan Tersusunnya Pelatihan didalam
pengusaha oleh panduan pelatihan gedung puskesmas
puskesmas P#K dan kader maupun diluar
Pos UKK gedung, bisa di
perusahaan yang
bersedia menjadi
tempat pelatihan
Kunjungan lapangan Buku Laporan 1. Mengumpulk
menetukan tindakan Kunjungan andata
perbaikan identifikasi
potensi
resiko
kesehatan
ditempat
kerja.
2. Memantau
kondisi
tempat kerja
Pemberian motivasi Memberikan
pengusaha pertimbangan
kebijakan tentang
kesehatan kerja
kepada pimpinan
manajemen
Memfasilitasi Terbentuknya Pos Sesuai SOP
pembentukan Pos UKK
UKK sektor formal
dan informal

VI. SASARAN
Masyarakat pekerja home industri pekerja informal yang ada di wilayah puskesmas
Klangenan seperti usaha tahu, pandai besi, kapal – kapalan, kue basah / kering dan
masakan, batako dan usaha bakso

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelayanan kesehatan kerja di lakukan setiap 1 bulan sekali pada minggu kedua dan
ke empat pada hari selasa di desa Serang dan kamis didesa Danawinangun
 
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan
jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil – hasil yang dicapai pada bulan tersebut

IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Sistem ini diperlukan untuk “ Feed back mechanism “ ( individual kasus maupun
hasil surveilans ) seperti pemantauan prevalensi, insiden penyakit dan angka
kecelakaan akibat kerja.
Sistem pencatatan dan pelaporan ini penting dalam perencanaan managemen
kesehatan kerja menggunakan dan mengikuti sistem yang sudah ada dan
mengamati azas kewilayahan ( Wilayah kerja puskesmas ) seperti SIMKK.
Sistem ini perlu kerjasama dengan poliklinik perusahaan Dinas Kesehatan
dan lintas sektor setempat untuk pemantauan dan analisis PAK, PAHK dan KK.
Jenis pelaporan dan frekuensinya disesuaikan dengan sistem informasi
Managemen.
Kesehatan kerja ( SIM – KK ) yang berlaku, untuk saat ini pelaporan masih
menggunakan format laporan manual.

X. Penutup
Pelayanan kesehatan kerja dasar merupakan upaya penatalaksanaan
PAK, PHAK dan KK dilakukan secara sistematik terrencana dan dilaksanakan pada
setiap jenjang sesuai dengan kewenangannya selain itu diperlukan kerjasama /
jejaring lintas program atau lintas sektor dalam rangka sistem penatalaksanaan
pelayanan kesehatan kerja untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kerja.

Mengetahui, Mengetahui, Klangenan, 02 Januari 2018


Kepala UPT Penanggung Jawab Pelaksana
Puskesmas Klangenan UKM Puskesmas Program K3
Klangenan

dr. H. Asep Effi Rusmaladewi, Skep. Ners


Firmansjah,MH.Kes Sri Mega,S.Tr.Keb Nip.19670602 199401 2 001
NIP. 19700904 200112 1 Nip.19691024 199003
002 2 003

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 279 MENKES / SK / IV / 2006
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA KEPERAWATAN
KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan


strata I dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat mempunyai
peranan penting dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
b. Bahwa dalam rangka mengoptimalisasih dan mengintergrasikan semua
upaya keperawatan kesehatan di puskesmas agar pelayanan yang diberikan
bermutu, holistik dan kompherensip perlu adanya suatu pedoman yang
ditetapkan dengan keputusan Menteri Kesehatan
Mengingat : 1. UU Nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan ( Lembaran Negara tahun 1992 )
Nomor 100 Tambahan lembaran – Negara Nomor
3495 )
2. UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara tahun
2004 Nomor 125 . Tambah Lembaran Negara Nomor 4432 )
3. UU Nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran ( Lembar Negara Tahun
2004 Nomor 116 Tambah Lembaran Negara Nomor 4431 )
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 , tentang Tenaga Kesehatan
( Lembar Negara Tahun 1996 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637 )
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239 / Menkes / SK / 2001 / Tentang
Registrasi dan Praktek Perawat
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 145 / MenKes / SK / X / 2003 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 / MenKes / SK / IV / 2004 Tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 839 / MenKes / SK / VI / 2009 Tentang
Pengembangan Managemen Kinerja Perawat dan Bidan di Rumah Sakit di
Puskesmas
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1575 / MennKes / SK / XI / 2005 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Depkes

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN
PENYELENGGARAAN UPAYA PERKESMAS DI PUSKESMAS
Kedua : PEDOMAN PENYELENGGARAAN UPAYA PERKESMAS DI
Puskesmas sebagai mana tercantum dalam lampiran keputusan
Ketiga : Pedoman Penyelenggaraan Upaya Perkesmas di puskesmas
sebagaimana yang dimaksud dalam diktum kedua digunakan sebagai acuan
dalam penyelenggaraan Perkesmas di puskesmas
Ketempat : Pembinaan dan pengawasan pelaksana penyelenggaraan
Perkesmas puskesmas di laksanakan oleh Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota dengan melibatkan organisasi Profesi sesuai
dengan Tugas dan Fungsi masing - masing
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 21 April 2006
MENTERI KESEHATAN

Dr.dr. SITI FADILAH SUPARI, SP.JP ( K )

Anda mungkin juga menyukai