Anda di halaman 1dari 9

: penjelasan prosedur pembuatan karya kerajinan ukir kayu.

Nama usaha/industri
Alamat :
Jenis bahan kerajinan :
Karya Ukir Kayu
Nama produk kerajinan :
:
Teknik pembuatan dan
prosedurnya Membuat Menentukan Menentukan Keselamatan Proses
rancangan bahan alat kerja Kerja
Pengelolaan sumber daya :
usaha 1. Merancang Produk Kerajinan Ukir Kayu
Menentukan fungsi dan : Merancang sering kita kenal dengan istilah ”desain”.
kualitas produk Jadi dalam hal ini merancang gambar desain awal dalam
Menentukan segmentasi : membuat sebuah produk kerajinan sebelum dibuat.
pasar Adapun kelengkapan dalam gambar rancangan tersebut
: sebaiknya mencakup: gambar tampak depan, tampak
Menentukan teknik produksi
samping dan tampak atas serta ukurannya yang jelas.
: Selain itu, harus ada gambar potongannya dan gambar
perspektifnya. Kelengkapan gambar tersebut diharapkan
Foto-foto atau sketsa
memudahkan perajin yang akan mengerjakan produk
kerajinan tersebut, tidak kesulitan dan tidak terjadi
kesalahan.
B. Produksi Kerajinan Ukir Kayu
Indonesia sangat kaya dengan hasil karya kerajinan yang 2. Bahan Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
tersebar di seluruh daerah. Keanekaragaman karya kerajinan Bahan yang digunakan untuk membuat karya kerajinan
tersebut harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan Yang ukir kayu harus diperhatikan, baik dari jenis kayu ataupun
Maha Esa. Sebagai warga negara yang bangga terhadap dari kualitas tekstur kayunya, karena akan memengaruhi
budaya nusantara, kita berkewajiban untuk melestarikan dan dan menentukan hasil dari produk yang akan dibuat.
mengembangkannya. Berikut ini akan dibahas proses Tidak semua bahan kayu dapat diukir dengan kualitas
produksi kerajinan dari bahan keras, yaitu pembuatan karya standar. Bahan ukiran kayu harus dipilih jenis kayu yang
kerajinan kayu. Proses pembuatan karya kerajinan kayu memiliki serat padat, lurus, tidak terlalu keras, dan tidak
berikut ini merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan dari mudah pecah serta kembang susutnya rendah.
bahan keras, kamu boleh mencari alternatif lain disesuaikan Jenis kayu yang baik untuk pekerjaan ukiran dan yang
dengan kekayaan alam yang ada di daerah kamu. Prosedur biasa digunakan di sentra-sentra ukiran di Indonesia
pembuatan karya kerajinan ukir kayu dapat digambarkan antara lain: kayu jati, mahoni, cendana, eboni.
pada diagram berikut ini:

24 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 25


a. Kayu Jati e. Kayu Cendana
Kayu ini sangat cocok untuk bahan kerja ukir karena Kayu cendana merupakan jenis kayu berkarakter
memiliki serat yang padat, lurus, berwarna cokelat khusus yaitu baunya yang sangat harum. Kayu ini
kekuning-kuningan. Kadar kembang susut kayu jati termasuk jenis kayu keras yang memiliki serat serta
relatif kecil dan tidak mudah retak atau daya retaknya tekstur halus. Kayu cendana banyak tumbuh di Nusa
Tenggara Timur dan Flores. Sentra industri yang
relatif rendah. Kayu ini banyak digunakan untuk
banyak memanfaatkan kayu cendana untuk produk
produksi mebel ukir pada sentra-sentra industri mebel ukiran adalah Bali, terutama untuk jenis ukiran cindera
di Indonesia seperti Jepara, Surakarta, Bali, dan mata.
daerah lainnya.Hutan jati produksi banyak tumbuh di
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumbawa, Sumatra, dan 3. Alat Pendukung Produk Kerajinan Ukir Kayu
Sulawesi. Peralatan yang digunakan untuk produksi kerajinan kayu
harus standar dan sesuai dengan fungsinya. Jika benda
b. Kayu Mahoni yang akan dikerjakan produk ukiran, maka yang
Kayu mahoni juga cocok untuk benda kerja ukiran. digunakan adalah seperangkat peralatan ukir. Jika untuk
Kayu ini berwarna cokelat kemerah-merahan, kerja sekrol maka peralatan sekrol yang digunakan. Alat
mempunyai serat yang padat, memiliki tekstur halus finishing disesuaikan juga dengan teknik dan bahan
dan kembang susutnya relatif rendah.Hutan produksi finishing apa yang akan digunakan.
kayu mahoni banyak terdapat di Pulau Jawa. Berikut ini merupakan contoh bahan dan alat yang
digunakan untuk pembuatan karya kerajinan ukir kayu.
c. Kayu Sonokeling Adapun peralatan yang pokok dibutuhkan dalam
berkarya kerajinan ukir kayu antara lain seperti berikut.
Kayu sonokeling juga cocok untuk karya kerajinan
ukiran. Kayu ini berwarna cokelat kemerah-merahan,
a. Pahat Ukir
mempunyai serat yang padat, memiliki tekstur halus
Alat pokok dalam kerja
dan kembang susutnya relatif rendah.Kayu sonokeling
memiliki sifat lebih keras daripada kayu jati, seratnya ukir adalah seperangkat
padat dan keras, berwarna cokelat keungu-unguan pahat ukir yang terbuat
dengan garis kehitam-hitaman dan cokelat kekuning- dari besi dan dicampur
kuningan dan kembang susut relatif rendah. Hutan dengan baja sehingga
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
produksi kayu sonokeling banyak terdapat Jawa sifatnya kuat, keras dan
Gambar 1.13Pahat Lurus (penyilat)
Tengah dan Jawa Timur. Pohon kayu ini banyak tajam. Biasanya 1 set 10 bilah, dan Lengkung (penguku)
ditanam oleh masyarakat. pahat ukir terdiri atas. berjumlah 20 bilah

• 20 bilah pahat
d. Kayu Eben bentuk penguku/mata pahat lengkung
Jenis kayu eben sering disebut kayu hitam, kayu • 10 bilah pahat bentuk penyilat/mata pahat bentuk
areng, kayu kamuni, atau kayu wawana. Kayu ini lurus
banyak tumbuh di Indonesia (Maluku, Kalimantan, • 1 s.d. 3 bilah pahat bentuk pengot/mata pahat
bentuk miring
dan Sulawesi). Kayu eben berwarna hitam dengan
• 5 s.d. 13 bilah pahat bentuk kol/mata pahat
garis-garis putih yang cukup lebar pada setiap alur bentuk cekung
seratnya. Kayu ini termasuk jenis kayu keras, serat • 3 s.d. 5 bilah pahat bentuk V (ve/pahat coret)
dan teksturnya mirip dengan kayu sonokeling.

26 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 27


c) Pahat pengot digunakan
untuk membersihkan sudut/
1) Pahat Penguku sela-sela dasaran ukiran
a) Pahat penguku dalam yang sulit dijangkau dengan
satu set pahat ukir pahat perata/penyilat
berjumlah 20 bilah
b) Ukuran lebar pahat (Sumber: Dokumen
dimulai dari paling Kemdikbud)
kecil 1,5 mm sampai Gambar 1.16Detail Pahat
4) Pahat Kol Pengot
dengan 40mm.
c) Panjang pahat 220- (Sumber: a) Pahat kol dalam 1 set
250 mm, tebal kurang Dokumenbentuk
1.14Detail Kemdikbud)
pahat pahat berjumlah 5 -10
Gambar
lebih 1,5 mm. Penguku (lengkung) bilah
d) Fungsi pahat penguku b) Ukurannya mulai dari
digunakan untuk membuat ukiran bentuk paling kecil 5 mm
lengkung, melingkar, membuat bentuk cembung, sampai dengan 45 mm,
cekung, ikal, dan pecahan/cawenan panjang 220-250 mm,
tebal kurang lebih 0,75 (Sumber: Dokumen
mm. Kemdikbud)
2) Pahat Penyilat c) Fungsi pahat kol untuk Gambar 1.17Pahat Kol
atau pahat bentuk Cekung
a) Pahat penyilat dalam membuat pahatan/ukiran berjumlah sekitar13 bilah
satu set pahat ukir bentuk cekung yang
berjumlah 10 bilah dalam seperti alur lengkung, juga biasa untuk
b) Ukuran lebar dimulai membuat hiasan texture untuk karya seni. Pahat ini
dari paling kecil 1 mm juga digunakan untuk mengerjakan bagian-bagian
sampai dengan 40mm cekung yang tidak dapat dikerjakan dengan pahat
panjang 220-250 mm, penguku.
tebal kurang lebih 1,5 (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
mm Gambar 1.15Detail bentuk pahat 5) Pahat Coret
c) Fungsi pahat penyilat Penyilat (lurus) a) Pahat coret dalam
untuk membuat pahatan/ 1 set pahat ukir
ukiran bentuk garis lurus dan bentuk dasaran/ berjumlah 1 – 3
lemahan. bilah.
b) Ukuran lebar dimulai
dari yang paling
3) Pahat Pengot kecil 3 mm sampai
a) Pahat pengot dalam 1 set pahat ukir berjumlah dengan1,5 cm.
1- 3 bilah c) Fungsi pahat coret
b) Bentuk mata pahat miring menyudut,ukuran yang untuk membuat
biasa dipakai antara 4 mm sampai dengan 10 pahatan/ukiran (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
mm, panjang 220-250 mm, tebal kurang lebih 1,5 Gambar 1.18 Pahat V (Ve) bentuk
isian/hiasan daun ujungnya segitiga seperti huruf V
mm. atau bunga, dan Berjumlah 4 bilah / menyesuaikan
texture untuk karya kebutuhan
seni.

28 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 29


b. Palu Kayu
Palu kayu merupakan alat
yang penting dalam kerja e. Sikat Ijuk
ukiran kayu.Ada 2 macam Dalam kerja ukiran
palu: terbuat dari bahan diperlukan pula sikat
kayu dan dari bahan ijuk yang berfungsi
karet. Dua jenis palu untukmembersihkan
tersebut dapat digunakan kotoran kayu pada
untuk memukul pahat, ukiran yang telah
tetapi lebih tepat jika (Sumber: Dokumen Kemdikbud) selesai diukir.
menggunakan palu kayu, Gambar 1.19 Palu terbuat dari (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
bahan kayu yang berserat padat
karana lebih lembut dan ulet dan keras Gambar 1.22 Sikat Ijuk
kenyal.
f. Mesin Sekrol
c. Meja Kerja Mesin ini sangat penting dalam kerja ukir terutama
saat kita mengerjakan ukiran yang berlobang. Mesin
Meja kerja merupakan
ini sangat banyak digunakan di sekolah terutama pada
alat untuk melaksanakan
Program Keahlian Kayu, juga pada industri mebel dan
proses kerja, karena meja
ukiran. Mesin jenis ini buatan pabrik yang memiliki
sarana memudahkan
keterbatasan ukuran dalam memotong/melubang
dalam proses mengukir.
papan kerja, mesin ini hanya dapat melubangi papan
Meja kerja yang standar
dengan ketebalan maksimal 3 cm, dan panjang benda
untuk kerja ukir adalah
kerja maksimal 40 cm persegi. Perusahaan-
yang kuat, kokoh dan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
dengan ketebalan bahan Gambar 1.20 Meja Kerja perusahaan mebel di Jepara umumnya menggunakan
yang cukup, sehingga mesin skrol (dikenal dengan nama mesin bobok/
ketika proses pemahatan dilakukan tidak menimbulkan pelobang) rakitan sendiri yang mampu melobang
pantulan atau getaran yang keras pada meja. pada papan kerja tebal 4 cm dengan ukuran panjang
lebih dari 1 meter persegi.
d. Klem
Klem meja biasa dikenal
berbentuk huruf F dan
C, dalam proses ukiran
kayu klem merupakan alat
bantu yang sangat penting.
Disamping berfungsi untuk
memegang benda kerja
tidak bergerak ke sana- (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
kemari, juga berfungsi Gambar 1.21Klem F dan Klem
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
menjaga kayu agar posisi C
Gambar 1.23 Mesin sekrol kecil
kayu flet dengan meja kerja
sehingga klem dapat terhindar kerusakan benda kerja.

30 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 31


g. Pensil Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang
Pensil merupakan peralatan yang digunakan untuk dirancang untuk memotong kayu. Jenis gergaji ini
membuat desain sebelum praktik dilakukan, pensil digunakan untuk menyayat/memotong melintang
juga berfungsi untuk memberi kamu atau keterangan jaringan serat kayu.
pada bagian-bagian yang diperlukan.
m. Ketam Tangan
h. Penggaris
Ketam adalah alat per-
Penggaris sangat diperlukan dalam proses mengukur kakas yang digunakan
atau menentukan ukuran. Selain itu, penggaris juga untuk untuk menghaluskan,
membuat garis lurus pada waktu proses mendesain.
meratakan dan memben-
i. Kertas Gambar tuk potongan-potongan
Untuk membuat desain, diperlukan kertas sesuai kayu. Ketam badan kayu
dengan kebutuhan. Selain itu diperlukan juga adalah ketam tradisional
kertas tipis sejenis kertas kalkir, berfungsi untuk yang sudah sejak dahulu (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
memindahkan desain yang kemudian ditempel pada dipakai oleh tukang kayu Gambar 1.25 Ketam Kayu
papan yang akan diukir di pedesaan. Badan ke-
tam berbentuk segi empat dan terbuat dari kayu pilihan.
j. Lem Kayu Alas ketam dibuat rata dan halus karena berfungsi seba-
Lem sangat perlu disediakan dalam proses kerja gai penuntun mata ketam agar penyayatan merata dan
mengukir. Lem kayu berguna untuk menempelkan konstan. Di tengah badan kayu, dibuat berlubang segi
kertas pola pada papan yang akan diukir. Lem empat untuk menempatkan mata ketam. Ukuran tidak
kayu juga berguna untuk mengantisipasi jika terjadi terstandar secara pasti, namun antara 10 s.d. 50 cm.
ukirannya patah atau kayunya retak, sehingga dapat Dalam jangka waktu tertentu, badan ketam harus diganti
segera dilem menjadi bagus kembali. karena mengalami keausan.
k. Kertas Ampelas
Kertas ampelas digunakan untuk proses penghalusan n. Meteran
ukiran setelah proses pemahatan selesai. Kertas
ampelas memiliki jenis tekstur halus dan kasar Meteran merupakan alat
yang berbeda dan biasanya dibedakan dengan yang digunakan untuk
ukuran nomor. Jika nomornya rendah biasanya jenis mengukur panjang sebuah
ampelasnya kasar. Makin banyak ukuran nomor, benda, biasanya terbuat
makin halus jenis teksturnya. dari bahan logam. Jika di
tarik ukuran panjangnya
l. Gergaji Belah ada yang 2 meter, 3 meter
Gergaji pembelah adalah dan ada juga yang lebih. (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
gergaji dengan gerigi Gambar 1.26 Meteran
dirancang untuk membelah
kayu. Gergaji pembelah
digunakan untuk menggergaji
kayu searah jaringan serat
kayu.
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Gambar 1.24 Gergaji

32 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 33


o. Bor h. Jika sudah selesai bekerja, kita wajib membersihkan
Mesin bor tangan digunakan kotoran sisa pahatan kemudian mengembalikan pahat
untuk membuat lubang pada tempatnya.
pada kayu, besi, plastik, dan i. Limbah dikelola dengan baik.
bahan lainnya. Jenis benda
kerja tersebut menentukan
5. Proses Produksi Kerajinan Ukir Kayu
jenis mata bor yang
digunakan. (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Proses kerja dilakukan sesuai prosedur yang benar
Gambar 1.27 Bor manual sehingga dapat menghindari kesalahan-kesalahan dan
akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah
4. Keselamatan Kerja langkah-langkah kerja yang harus dilakukan ketika akan
Keselamatan kerja merupakan sikap pada saat kita melakukan kerja mengukir.
bekerja. Hal ini berhubungan dengan cara memperlakukan
alat dan bahan kerja, serta bagaimana mengatur alat dan a. Penyiapan bahan
benda kerja yang baik dan aman karena berhubungan Prinsip kegiatan penyiapan bahan adalah menyiapkan
dengan orang atau manusianya. kayu yang akan diukir sesuai ukuran yang ditentukan.
Perlengkapan dan manfaat kesehatan dan keselamatan Kegiatan ini meliputi mengukur, memotong, dan
kerja dalam kerja ukir antara lain seperti berikut. menghaluskan permukaan kayu.

a. Sebelum bekerja hendaknya memastikan terlebih b. Penyiapan alat


dahulu tentang ruangan yang bersih dan terang serta Prinsip kegiatan penyiapan alat adalah memilih alat
fentilasi udara yang cukup supaya ruang kerja menjadi yang akan digunakan dan mengondisikan alat dalam
nyaman. keadaan siap pakai sehingga benar-benar siap
b. Pakailah pakaian kerja untuk melindungi dan digunakan untuk mengukir. Alat yang tumpul harus
menghindari kotoran kayu pada saat kerja ukir. diasah hingga tajam.
c. Pakailah sepatu kerja, pada saat kerja ukir agar
c. Membuat Rancangan/Gambar Kerja
terhindar dari kecelakaan/terkena pahat apabila jatuh
Sebelum menentukan benda kerja/produk terlebih
dari meja kerja.
dahulu mendesain karya kerajinan yang akan dibuat.
d. Jika perlu, pakailah kaos tangan, terutama pada waktu
Pelajarilah beberapa motif yang bisa diukir serta di
kita sedang mengasah pahat dan merawat pahat agar
mana penerapannya. Hal ini dapat diawali dengan
tangan kita tidak terluka dan tidak kotor. belajar membuat sketsa-sketsa desain yang paling
e. Masker, digunakan pada waktu kita sedang sederhana yaitu dengan motif-motif geometris dan
membersihkan ukiran, pengamplasan dan finishing. penerapannya. Contoh motif geometris dan
f. Jika sedang bekerja tidak diperkenankan bergurau/ penerapannya pada produk kerajinan, tampak pada
bercanda, karena dikawatirkan akan terjadi kecelakaan Gambar 1.28.
kerja.
g. Atur yang rapi pahat ukir di atas meja sehingga tidak
berantakan dan akan memudahkan ketika memilih
pahat saat bekerja.

34 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 35


(Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Gambar 1.29 Penerapan motif geometris Gambar 1.30 Motif geometris pada
pada tempat tisu benda hias

50 cm

20 cm
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
(Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.31 Papan sesuai ukuran
Gambar 1.28 Motif geometris

Berikut ini merupakan contoh desain kapstok berukir dengan motif


tradisional Kalimantan Barat (Motif Dayak). Kamu diharapkan dapat
membuat desain-desain lain sesuai dengan kreativitas kamu.
Spesifikasi ukuran yang di buat adalah sebagai berikut:

Ukuran : Panjang 50 cm
: Lebar 20 cm
: Tebal 2 cm

36 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 37


f. Menyekrol (krawangan)
Menyekrol adalah proses melubang/memotong motif
menjadi tembus yang sering disebut ukir krawangan.
Proses ini tidak selalu dilakukan dalam proses
mengukir, bergantung pada keinginan dalam
membentuk ukirannya. apakah menginginkan ukiran
krawangan atau tidak.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)


Gambar 1.32 Sketsa desain kapstok
d. Menyiapkan Pola
Prinsip penyiapan pola
adalah menyiapkan atau
membuat gambar sesuai
bentuk dan ukuran yang
akan diukir. Gambar pola ini (Sumber: Dokumen Kemdikbud) (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Gambar 1.35 Proses menyekrol/ Gambar 1.36 Hasil setelah selesai di
sekaligus akan digunakan
memotong sekrol
sebagai acuan/pedoman
untuk kerja mengukir
supaya bentuk dan ukuran (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
g. Memahat Awal (getak’i)
tidak menyimpang dari Gambar 1.33 Desain dipola
ketentuan. dengan ukuran 1 : 1 Permulaan pekerjaan mengukir adalah membuat
“bukaan” ukiran. Bukaan adalah membentuk ukiran
e. Menempel Pola pada Papan yang Sudah Disiapkan secara garis besar dan dalam keadaan kasar dan
Setelah proses memola selesai, maka langkah selanjutnya global. Pada tahapan ini, diperlihatkan arah dan
adalah menempel pola pada papan yang sudah disiapkan. bentuk ukiran, seperti: bentuk bulat, cekung, tinggi
Caranya : papan diberi lem secukupnya dan diratakan, atau rendah sebatas getakan garis pola sehingga jika
pola direkatkan pada papan yang sudah diberi lem, dari gambar atau pola yang telah ditempel terkelupas,
satu tepi ke tepi yang lain kemudian pola ditekan pelan- motifnya tidak hilang.
pelan hingga posisi gambar rata, halus dan tepat.

(Sumber: Dokumen Kemdikbud)


Gambar 1.37 Cara getak’i
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
Gambar 1.34 Memberikan lem pada papan

38 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 39


h. Memahat Bagian Dasaran (lemahan) k. Mengampelas (menghaluskan)
Memahat pada dasaran/ Pengampelasan dilakukan setelah proses mengukir
lemahan dilakukan apabila selesai. Pengampelasan harus dilakukan dengan hati-
ukirannya tidak tembus/ hati karena jika pengampelasan dilakukan
krawangan, sehingga sembarangan,
motifnya akan terlihat jika pengampelasan akan
lemahannya sudah selesai merusak bentuk ukiran
di buat. Ini salah satu yang sudah bagus.
contoh proses lemahan (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Pemilihan kasar halusnya
pada bidang ukiran motif Gambar 1.38 Proses lemahan kertas ampelas juga harus
yang lain. benar, jangan sampai
ukiran yang sudah halus
kemudian rusak akibat (Sumber: Dokumen Kemdikbud)
i. Membentuk ukiran penggunaan kertas Gambar 1.41 Ukiran yang siap
ampelas yang kasar. difinishing
Proses ini merupakan
proses pembentukan tinggi
rendahnya motif, atau timbul l. Finishing
cekungnya motif sehingga Finishing sangat menentukan hasil akhir dari
membentuk sebuah ukiran pembuatan karya ukiran. Oleh karena itu tahap ini
yang indah dan menarik. harus dilakukan secara hati-hati dan benar supaya
hasil akhir menjadi lebih baik. Finishing merupakan
(Sumber: Dokumen Kemdikbud)
proses penyelesaian akhir sebuah pekerjaan.
Gambar 1.39 Proses Finishing pada contoh proses berkarya di atas dapat
pembentukan
menggunakan bahan politur teknik kuas dan oles. Jika
j. Memberi Benangan proses finishing selesai dilanjutkan dengan
(Coretan) pada Motif pemasangan gantungan.
Membuat garis-garis pecahan
pada ukiran yang sudah Tugas Individu LK-5
terbentuk secara halus sesuai
dengan gambar, sehingga 1. Jelaskan keselamatan kerja pada produksi kerajinan ukir
bentuk lebih hidup, dinamis kayu.
termasuk bentuk cawenannya. (Sumber: Dokumen 2. Jelaskan peralatan dan bahan yang diperlukan pada
Kemdikbud) pembuatan karya kerajinan ukir kayu.
Gambar 1.40 Proses
3. Jelaskan proses proses pembuatan karya kerajinan ukir
benangan
kayu.

40 Kelas XI / SMA /MA/SMK/MAK Semester 2 Prakarya dan Kewirausahaan 41

Anda mungkin juga menyukai