Anda di halaman 1dari 14

PENGALAMAN PERAWAT DALAM PENGURUSAN PERIJINAN PRAKTIK

MANDIRI KEPERAWATAN DI KABUPATEN BADUNG PROVINSI BALI

Taukhit1,
Dosen AKPER Notokusumo Yogyakarta
tauhid_psik@yahoo.co.id

Abstrak

Perawat memiliki wewenang untuk membuka praktik mandiri keperawatan


sebagai salah satu pelayanan kesehatan. Namun pada kenyataannya praktik mandiri
keperawatan masih ada kendala dalam prosedur pengurusan pendirian. Tujuan penelitian
ini untuk melakukan analisa mendalam pengalaman perawat dalam pengurusan perijinan
praktik mandiri keperawatan di Kabupaten Badung Propinsi Bali. Penelitian
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan utama terdiri
lima perawat pemilik praktik mandiri keperawatan. Informan triangulasi adalah dari ketua
PPNI dan tiga pasien. Analisa data menggunakan metode perbandingan tetap menurut
Glaser & Strauss. Penelitian menunjukkan pada tahapan proses pengurusan perijinan
pendirian praktik mandiri keperawatan sudah mengacu ketentuan perundangan yang
berlaku tentang penyelenggaraan praktik perawat. Pengurusan perijinan meliputi
pengurusan berkas persyaratan di Dinas Kesehatan, visitasi tempat praktik dan
pemenuhan ketentuan setalah Surat Ijin Prakti Perawat (SIPP). Perlu dikembangkan
standar mutu pelayanan praktik mandiri keperawatan dan peningkatan keterlibatan
organisasi profesi dalam pembinaan perawat yang membuka praktik mandiri.

Kata kunci: perawat, praktik mandiri

A. PENDAHULUAN melakukan praktik asuhan


keperawatan sesuai dengan standar
Perawat merupakan tenaga
etik dan standar profesi yang
kesehatan terbesar di Indonesia
berlaku (Kemenkes, 2013).
yaitu sebesar 32,8% dari total
Dalam Peraturan Menteri
tenaga kesehatan yang ada.
Kesehatan Republik Indonesia
Berdasarkan data dari Profil
Nomor 17 Tahun 2013 Tentang
Kesehatan Tahun 2013 jumlah
Perubahan Atas Peraturan Menteri
tenaga keperawatan yang ada di
Kesehatan Nomor
Indonesia sebanyak 288.045
HK.02.02/Menkes/148/I/2010
perawat (Kemenkes, 2013). Sebagai
tentang Izin dan Penyelenggaraan
sebuah profesi kesehatan, perawat
Praktik Perawat disebutkan bahwa
memiliki kewenangan untuk
perawat dapat menjalankan praktik perawat dapat membuka praktik
pada fasilitas pelayanan kesehatan mandiri dan pasal 3 dijelaskan
yang meliputi fasilitas pelayanan bahwa perawat yang menjalankan
kesehatan di luar praktik mandiri praktik mandiri wajib memiliki
dan atau praktik mandiri. SIPP (kemenkes, 2010). Namun
Berdasarkan Permenkes tersebut ternyata di berbagai daerah di
maka perawat secara legal dapat Indonesia melaporkan adanya
menjalankan praktik mandiri, perawat yang membuka praktik
sehingga Permenkes tersebut dapat mandiri tanpa memiliki SIK dan
dijadikan pedoman dalam SIPP (Triwibowo, 2010). Menurut
pelaksanaannya dan merupakan Bangka Pos, berdasarkan catatan
wujud perlindungan hukum dalam Persatuan Perawat Nasional
pelaksanaan praktik mandiri Indonesia (PPNI) Bangka Belitung,
perawat (UU No 38 Tahun 2014). dari 300 perawat di kota Pangkal
Permenkes tersebut semakin Pinang belum satupun yang
diperkuat dengan telah disahkannya memiliki SIK dan SIPP (Bangka
Undang-Undang 38 Tahun 2014 Pos, 2009). Padahal banyak yang
Tentang Keperawatan yang mana di memberikan pengobatan medis
dalamnya disebutkan dengan tegas kepada masyarakat. Demikian juga
tentang bolehnya perawat yang diberitakan dalam Batam Pos,
melakukan praktik mandiri seorang perawat diperiksa oleh
keperawatan (Kemenkes, 2001). Polsek setempat karena membuka
Akan tetapi dalam praktik perawat tanpa izin dari
pelaksanaanya terdapat Dinas Kesehatan Kabupaten atau
kesenjangan antara kondisi ideal Kota (Batam Pos, 2009). Hal yang
dengan kenyataan dari sama terjadi di Gunung Kidul
implementasi peraturan tersebut. Yogyakarta, banyak perawat yang
Pada Permenkes RI Nomor 148 membuka praktik mandiri
Tahun 2010 tentang Izin dan tertangkap oleh sweeping yang
Penyelenggaraan Praktik Perawat dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
disebutkan dengan jelas bahwa Selain itu pernah terjadi kasus
yang menimpa perawat M di Kutai secara valid tentang jumlah
Kertanegara Kalimantan Timur pendirian praktik mandiri
yang melakukan praktik diluar keperawatan di masing-masing
kewenangannya. Pada kasus ini provinsi. Akan tetapi berdasarkan
Perawat M dipidana penjara selama hasil analisa, Propinsi Bali
3 bulan karena memberikan resep merupakan salah satu wilayah di
obat pada pasien. Masih terdapat Indonesia yang pada saat ini praktik
perawat yang membuka praktik di mandiri keperawatan bisa
luar kewenangannya. Tidak sedikit berkembang. Hasil wawancara
perawat yang membuka praktik dengan Asosiasi Praktik Mandiri
keperawatan mandiri bukan asuhan Perawat Indonesia (APMP) pada
keperawatan yang dilakukan saat ini terdapat kurang lebih 50
melainkan pelayanan medis praktik mandiri keperawatan yang
(Praptianingsih, 2006). ada di Provinsi Bali.
Praktik mandiri Data yang didapat dari hasil
keperawatan sebenarnya wawancara dengan Pengurus
merupakan kesempatan dan Asosiasi Praktik Mandiri Perawat
peluang bagi perawat untuk Indonesia (APMP) Propinsi Bali,
menjalankan profesionalisme sesuai didapatkan informasi bahwa jumlah
dengan kewenangannya. Akan praktik mandiri keperawatan di
tetapi dalam perkembangannya, Kabupaten Badung pada saat ini
pada saat ini praktik mandiri berjumlah 25 praktik mandiri.
keperawatan masih sulit Dalam perjalanannya masing-
berkembang meskipun sudah ada masing praktik mandiri tersebut
payung hukum yang jelas. memiliki keragaman dalam
Berdasarkan hasil studi perkembangannya, sebanyak 10
literatur pada saat ini belum ada praktik mandiri yang dapat
data pasti berapa jumlah perawat dikategorikan berkembang dengan
yang telah mendirikan praktik pesat. Pengkategorian tersebut
mandiri keperawatan di Indonesia. dilihat dari jumlah angka
Selain itu belum didapatkan data kunjungan (rata-rata lebih dari 5
pasien per hari), memiliki fasilitas kualitatif dengan pendekatan
pelayanan berupa klinik mandiri fenomenologi. Informan utama
yang memadai, dan bentuk adalah lima perawat pemilik praktik
pelayanannya yang tidak hanya mandiri keperawatan dan informan
pada asuhan keperawatan dengan triangulasi terdiri dari Ketua PPNI
pemberian obat bebas terbatas saja. dan tiga pasien pengguna praktik
Bentuk pelayanan lainnya sudah mandiri keperawatan. Informan
dikembangkan pada pelayanan penelitian diambil dengan metode
rawat luka, home care, konseling purposive sampling. Teknik analisa
dan pengobatan komplementer. yang digunakan berdasarkan
Life experience atau metode perbandingan tetap
pengalaman pengurusan perijinan (Constant Comparative Method)
praktik mandiri keperawatan menurut Glaser & Strauss.
merupakan hal yang sangat penting Penelitian ini dilakukan di tempat
untuk dikaji, karena seperti praktik mandiri keperawatan yang
diketahui bahwa pada saat ini ada di Kabupaten Badung Propinsi
perawat di Indonesia membutuhkan Bali. Tempat penelitian dilakukan
suatu role model dan contoh nyata di Propinsi Bali. Waktu penelitian
bagaimana bisa mendirikan dan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni-
mengembangkan praktik mandiri 4 Juli 2015.
keperawatan sesuai dengan
ketentuan dan dapat berkembang
C. HASIL DAN
dangan business value, konsep PEMBAHASAN
tumbuh kembang organisasi serta
1. Karakteristik responden
mendapatkan sambutan yang baik
Dalam penelitian ini
dari masyarakat
jumlah informan sebanyak 9
orang yang terdiri dari 5
informan utama (pemilik praktik
B. METODE PENELITIAN
mandiri keperawatan dan 4
Metode penelitian yang digunakan
informan evaluasi atau
dalam penelitian ini adalah metode
triangulasi. Responden jasa pelayanan praktik mandiri
triangulasi terdiri dari Ketua keperawatan. Berikut ini
Persatuan Perawat Nasional gambaran karakteristik
Indonesia (PPNI) Kabupaten responden utama:
Badung dan 3 pasien pengguna
Tabel 1. Gambaran karakteristik informan utama
No Kod Nama Usia Jenis Pendidika Tempat Lama Lama
e kelamin n Kerja Kerja Praktik
1 P1 Tn.M 38 th laki-laki S1 & Ners RSUP 16 th 5 th
M Sanglah
2 P2 Tn.K 47 th laki-laki S1 & Ners RSUP 25 th 4 th
Y Sanglah
3 P3 Ny.JS 52 th perempuan S1 & Ners Puskesmas 31 th 4 th
Abiansemal
III
4 P4 Ny.BI 36 th perempuan D3 Pustu 9 th 4 th
Sibangkaja
5 P5 Ny.S 43 th perempuan S1 & Ners RSUD 20 th 4 th
D Badung

Informan triangulasi dalam penelitian dari informan utama. Berikut ini


dimaksudkan untuk memvalidasi data gambaran karakteristik dari informan
dan melengkapi data yang didapatkan triangulasi

Tabel 2. Gambaran karakteristik informan triangulasi


No Kode Nama Usia Jenis kelamin Status
1 P6 Tn.KP 41 th laki-laki Ketua PPNI
2 P7 Tn.NJ 30 th laki-laki Pasien
3 P8 Ny.MA 58 th laki-laki Pasien
4 P9 Ny.NA 42 th laki-laki Pasien

a. Pengalaman Pengurusan (1) ijazah minimal pendidikan D3


Perijinan Membuka Praktik
Keperawatan, (2) Surat
Mandiri
rekomendasi dari PPNI, (3) Surat
Hasil penelitian
rekomendasi dari instansi tempat
diketahui, bahwa dalam
kerja, (4) STR perawat, (5) Surat
pengalaman pengurusan perijinan
rekomendasi dari Puskesmas
membuka praktik mandiri
wilayah setempat, (6) pas foto, (7)
keperawatan, perawat harus
Surat keterangan sehat, (8) Surat
menyiapkan beberapa berkas
keterangan pembuangan limbah,
persyaratan untuk kelengkapan
jika belum memiliki dapat berupa
pengurusan perijinan. Kelengkapan
surat keterangan kerjasama
berkas tersebut diantaranya adalah
pembuangan limbah dengan RS, (9)
Surat kerjasama steril alat bagi mempersiapkan terlebih dahulu dan
yang belum memilik, (10) mengindari persyaratan yang
Bangunan fisik dan fasilitas kurang saat diajukan. Hal tersebut
pelayanannya dan (11) Denah diperkuat dengan pernyataan
menuju lokasi praktik. Berikut ini sebagai berikut
salah satu contoh pernyataann dari Tanya dulu syarat-syaratnya apa
salah satu informan: gitu,... langsung saya ke dinas,
“Syaratnya foto copy ijazah, terus dinas bagian perijinan, nanya apa
rekomendasi lokasi dari kepala saja syarat-syaratnya, terus
puskesmas,... puskesmas wilayah urus.(P4)
setempat,.., terus ada meja, kursi,
bed pasien, terus alat-alat misalnya Setelah semua persyaratan lengkap
tensi, stetoskop, alat-alat luka, kemudian diajukan di dinas
kalau kita tidak steril sendiri , kesehatan kabupaten setempat dan
aa,.sama siapa kita ada perjanjian dikonfirmasi satu minggu setelah
steril, mensterilkan alat,... terus pengajuan. Berkas persyaratan yang
surat perjanjian kita buang sampah sudah lengkap akan dilanjutkan
medis,.. Terus rekomendasi dari dengan kegiatan visitasi dari tim
ketua PPNI , terus keterangan dinas kesehatan. Pernyataan
kerja,... terus keterangan sehat dari tersebut diperkuat oleh pernyataan
Puskesmas, terus foto 4x6 tiga informan sebagai berikut:
lembar,... denah menuju “kita ajukan ke dinas kesehatan,
lokasi”(P4) Badung. Dinas kesehatan
kabupaten Badung,. setelah itu
Pengalaman dari salah diproses setelah seminggu kita
seorang informan, sebaiknya contact di sana,.. akhirnya datang
sebelum mengajukan berkas tim untuk mengecek seminggu”
persyaratan, alangkah baiknya (P1)
sebelumnya untuk menanyakan
terlebih dahulu ke dinas kesehatan
setempat, sehingga bisa
“teruskan nanti ada yang ngecek Kabupaten Badung yang telah
dari dines, ada dokter, ada dari dilakukan oleh informan di atas
perawat, dari kesling” (P4) pada dasarnya sudah sesuai dengan
ketentuan yang tertuang dalam
“yang jelas kita kan ngurus ijin Peraturan Menteri Kesehatan
dulu, setelah ini datang ijin baru Republik Indonesia Nomor 17
kita persiapan tempat, alat sudah Tahun 2013 Tentang Perubahan
lengkap, baru dinas ke sini” (P5) Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor
Berdasarkan pengalaman HK.02.02/Menkes/148/I/2010
informan keluarnya Surat ijin tentang Izin dan Penyelenggaraan
Praktik Perawat (SIPP) cukup Praktik Perawat yang menjadi
bervariasi, ada yang satu minggu payung hukum perawat mendirikan
kemudian sudah keluar tapi ada praktik mandiri.2
juga yang lebih. Setelah keluar Adapun menurut Peraturan Menteri
SIPP maka perawat diperbolehkan Kesehatan Nomor
untuk membuka praktek dan harus HK.02.02/Menkes/148/I/2010 jo
memasang plang praktik yang di Peraturan Menteri Kesehatan
dalamnya tertera nomor SIPP. Republik Indonesia Nomor 17
Saya waktu itu cuma satu minggu, Tahun 2013 Tentang Izin dan
keluar ijinnya itu (P3) Penyelenggaraan Praktik Perawat,
disebutkan beberapa ketentuan
..tiga bulanan ijin keluar,.. sudah dalam membuka praktik mandiri
harus pasang plang, terus pasang keperawatan di Indonesia adalah
itu di pasang harus ada nomor sebagai berikut adalah: perawat
surat ijin, surat ijinnya harus berpendidikan minimal Diploma III
tertera (P4) (D III) keperawatan, setiap perawat
yang menjalankan praktik
Tahapan pengalaman keperawatan di praktik mandiri
pengurusan perijinan membuka wajib memiliki Surat Ijin Praktik
praktik mandiri keperawatan di Perawat (SIPP) yang dikeluarkan
oleh pemerintah daerah sudah sesuai bahwa berdasarkan
kabupaten/kota, satu SIPP yang hasil observasi penelitian diketahui
dikeluarkan tersebut hanya berlaku bahwa semua perawat yang praktik
untuk 1 tempat praktik, perawat di Kabupaten Badung sudah
hanya berhak mendapatkan paling memasang papan nama, yang di
banyak 2 (dua) SIPP yang dalamnya tertera nama perawat
dikeluarkan, pengurusan SIPP yang praktik, nomor SIPP dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal alamat praktik.
3, Perawat harus mengajukan Pengurusan ijin praktik
permohonan kepada pemerintah mandiri bagi perawat yang ingin
daerah kabupaten/kota dengan membuka praktik mandiri bersifat
melampirkan: (a) fotocopy STR wajib sebagai legalitas dan jaminan
yang masih berlaku dan mutu pelayanan. Hal tersebut sesuai
dilegalisasi; (b) surat keterangan dengan kebijakan dari Kementrian
sehat fisik dari dokter yang Kesehatan bahwa tenaga kesehatan
memiliki Surat Izin Praktik; (c) seperti bidan, perawat, apoteker,
surat pernyataan memiliki tempat di sanitarian, ahli gizi, petugas
praktik mandiri atau di fasilitas kesehatan masyarakat (Kesmas)
pelayanan kesehatan di luar praktik dan analis laboratorium diharuskan
mandiri; (d) pas foto berwarna memiliki izin praktik mulai 2011.
terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 Selama ini tenaga kesehatan yang
(tiga) lembar; (e) rekomendasi dari diwajibkan punya izin praktik
kepala dinas kesehatan hanya dokter dan dokter gigi.
kabupaten/kota atau pejabat yang Nantinya tenaga kesehatan yang
ditunjuk dan (f) rekomendasi dari belum memiliki STR (Surat Tanda
organisasi profesi (Kemenkes, Registrasi) layaknya dokter tidak
2013). boleh praktik dan bekerja di
Selain itu, dalam pelayanan kesehatan serta
menjalankan praktik mandiri, diragukan kualitasnya (Purnomo,
perawat wajib memasang papan 2009).
nama praktik keperawatan. Hal itu
Ketiadaan persyaratan merupakan komitmen profesi
administrasi perijinan di atas akan keperawatan dalam melindungi
membuat perawat rentan terhadap masyarakat terhadap praktek yang
gugatan malpraktik. Ketiadaan dilakukan oleh anggota profesi
SIPP dalam menjalankan dalam hal ini perawat.
penyelenggaraan pelayanan Di dalam setiap profesi
kesehatan merupakan sebuah termasuk profesi tenaga kesehatan
administrative malpractice yang berlaku norma etika dan norma
dapat dikenai sanksi hukum. hukum. Oleh sebab itu apabila
Bentuk sanksi administrasi yang timbul dugaan adanya kesalahan
diancamkan pada pelanggaran praktek sudah seharusnya diukur
hukum administrasi ini adalah atau dilihat dari sudut pandang
teguran lisan, teguran tertulis dan kedua norma tersebut. Kesalahan
pencabutan izin. Dalam praktek dari sudut pandang etika disebut
pelaksanaannya, banyak perawat ethical malpractice dan dari sudut
yang melakukan praktik pelayanan pandang hukum disebut yuridical
kesehatan yang meliputi malpractice. Hal ini perlu dipahami
pengobatan dan penegakan mengingat dalam profesi tenaga
diagnosa tanpa SIPP dan perawatan berlaku norma etika dan
pengawasan dokter. norma hukum, sehingga apabila ada
Dalam menjalankan kesalahan praktek perlu dilihat
profesinya sebagai tenaga perawat domain apa yang dilanggar. Oleh
professional harus memperhatikan karena itu perawat dalam membuka
etika keperawatan yang mencakup praktik harus sesuai dan mematuhi
tanggung jawab perawat terhadap peraturan yang berlaku dan taat
klien (individu, keluarga, dan asas payung hukum (Putri, 2011).
masyarakat). Selain itu, dalam Banyak faktor yang
memberikan pelayanan mempengaruhi pendirian praktik
keperawatan yang berkualitas mandiri keperawatan. Menurut
tentunya mengacu pada standar hasil penelitian Ndruru (2012)
praktek keperawatan yang disebutkan bahwa faktor-faktor
yang sangat kuat mempengaruhi Perubahan situasi dan arah
praktik mandiri keperawatan yaitu kebijakan kesehatan di Indonesia
motivasi, kepercayaan diri, aspek sebenarnya merupakan peluang dan
legal dan kemampuan. Hal tersebut menjadi salah satu sebuah
diperkuat oleh Penelitian Ruswandi kebutuhan perlu dikembangkannya
(2010) yang menyatakan bahwa praktik mandiri keperawatan.
belum dilaksanakan secara optimal Perubahan arah kebijakan
praktik mandiri keperawatan pemerintah yang menekankan
dikarenakan kurangnya aspek promotif dan preventif pada
pengawasan yang dilakukan oleh level pelayanan primer yang mana
dinas kesehatan dan organisasi pada saat ini belum diupayakan
profesi (PPNI). Hal yang sama dengan maksimal dalam bentuk
ditunjukan dari hasil penelitian private service (Prabandari, 2011).
Mustain (2007) yang menyebutkan Berdasarkan Rakernas Komisi II
bahwa masih lemahnya peran PPNI Regional Tengah tentang
dalam pengaturan praktik mandiri Paradigma Sehat Upaya Promotif
perawat dipengaruhi oleh beberapa Dan Preventif Dalam Pengendalian
faktor antara lain faktor organisasi Penyakit Dan Penyehatan
profesi sendiri yaitu lemahnya Lingkungan disebutkan bahwa
perjuangan profesi dalam birokrasi, salah titik fokus dalam RPJMN
faktor anggota profesi yaitu 2015-2019 adalah peningkatan
kurangnya kesadaran untuk upaya promotif dan preventif oleh
melakukan praktik mandiri tenaga kesehatan.
keperawatan, faktor masyarakat Hal tersebut disebabkan
yaitu masih menganggap perawat karena masih tingginya angka
mampu bertindak sebagai dokter mortalitas dan angka morbiditas di
dan faktor pemerintah yaitu belum Indonesia, yang menunjukkan
adanya aturan hukum yang belum optimalnya upaya promotif
mengatur bentuk dan model praktik dan preventif, serta masih lebih
16
mandiri keperawatan. menekankan pada aspek kuartif.
dengan demikian pendiriann
praktik mandiri keperawatan akan DAFTAR PUSTAKA
dapat menjadi salah satu ujung
Bangka Pos. Buka Praktek Harus
tombak praktik kesehatan pada
Punya SIK dan SIPP.
promotif dan preventif.
http://www.bangkapos.com.
2009.
D. PENUTUP
Batam Pos. Perawat Tidak Boleh
Berdasarkan hasil penelitian
Buka Praktik.
didapatkan gambaran tentang
http://www.batampos.com.2
pengalaman perawat dalam
009.
membuka praktik mandiri
Dirjen PP dan PL KEMENKES.
keperawatan di Kabupaten Badung
Paradigma Sehat Upaya
didapatkan informasi bahwa proses
promotif dan Preventif
pengurusan perijinan pendirian
dalam Pengendalian
praktik mandiri keperawatan sudah
Penyakit dan Penyehatan
mengacu ketentuan Peraturan
Lingkungan. Sidang Komisi
Menteri Kesehatan Republik
II Rakernas regional
Indonesia Nomor 17 Tahun 2013
Tengah. 15-18 Februari
Tentang Perubahan Atas Peraturan
2015. Bali. 2015.
Menteri Kesehatan Nomor
Kemenkes RI. 2013. Profil
HK.02.02/Menkes/148/I/2010
Kesehatan Indonesia Tahun
tentang Izin dan Penyelenggaraan
2013. Jakarta.
Praktik Perawat.
Mustain. Peran organisasi dalam
Proses pengurusan perijinan
pengawasan praktik mandiri
praktik mandiri meliputi tahap
keperawatan di Kabupaten
pengurusan berkas ijin di dinas
Kudus Jawa Tengah. Tesis
kesehatan, visitasi tempat praktik
Magister Hukum Kesehatan
oleh tim visitor dinas kesehatan dan
Unika Soegijapranata
pengeluaran surat ijin praktik
Semarang. 2007.
perawat (SIPP).
Ndruru, Fedwarto. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Pengembangan Praktik Purnama,
Keperawatan Mandiri. Ditto.D.,Upik.H.,Syamsiar.
Abstract. Universitas Satya S,. pengaturan Perizinan
Wacana. Salatiga. 2012. Praktik Mandiri Perawat Di
Peraturan Menteri Kesehatan Kabupaten Lampung
Republik Indonesia Nomor Tengah. Hukum
17 Tahun 2013 Tentang Administrasi Negara.
Perubahan Atas Peraturan Fakultas Hukum.
Menteri Kesehatan Nomor Universitas Lampung.2009.
HK.02.02/Menkes/148/I/20 Putri, Zifriyanthi. UU Keperawatan
10 Tentang Izin Dan Sebagai Perlindungan
Penyelenggaraan Praktik Hukum Bagi Praktik
Perawat. Keperawatan Di Indonesia.
Prabandari, Yayi.S. Paradigma Baru Diakses Pada 10 November
Promosi Kesehatan. 2014. www. \Uu
Magister Kesehatan Keperawatan Sebagai
Masyarakat. Universitas Perlindungan Hukum Bagi
Gadjah Mada. Yogyakarta. Praktik Keperawatan Di
2011. Indonesia _ Zifriyanthi.Htm.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2011.
HK.02.02/Menkes/148/I/20 Ruswadi. Indra. Evaluasi praktik
10 tentang Izin dan mandiri keperawatan
Penyelenggaraan Praktik berdasarkan kaidah asuhan
Perawat. keperawatan di Kabupaten
Praptianingsih, S. Kedudukan Indramayu. Tesis S2 IKM-
Hukum Perawat Dalam KMPK Universitas Gadjah
Upaya Pelayanan Kesehatan Mada Yogyakarta. 2010.
di Rumah Sakit. Jakarta: PT. Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Raja Grafindo Persada. No. 1239 Tahun 2001
2006. tentang registrasi dan
praktik perawat.
Triwibowo, Cecep. Aspek Hukum Media Aspek Hukum
Praktik Mandiri Perawat. Praktek Kasus Mandiri
Diakses pada tanggal 13 Perawat.htm. 2010.
Desember 2014. Undang-Undang Nomor 38 Tahun
file:///Wibowo/ /Wibowo 2014 Tentang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai