Perawat memiliki wewenang untuk membuka praktik mandiri keperawatan
sebagai salah satu pelayanan kesehatan. Namun pada kenyataannya praktik mandiri keperawatan masih ada kendala dalam prosedur pengurusan pendirian. Tujuan penelitian ini untuk melakukan analisa mendalam pengalaman perawat dalam pengurusan perijinan praktik mandiri keperawatan di Kabupaten Badung Propinsi Bali. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan utama terdiri lima perawat pemilik praktik mandiri keperawatan. Informan triangulasi adalah dari ketua PPNI dan tiga pasien. Analisa data menggunakan metode perbandingan tetap menurut Glaser & Strauss. Penelitian menunjukkan pada tahapan proses pengurusan perijinan pendirian praktik mandiri keperawatan sudah mengacu ketentuan perundangan yang berlaku tentang penyelenggaraan praktik perawat. Pengurusan perijinan meliputi pengurusan berkas persyaratan di Dinas Kesehatan, visitasi tempat praktik dan pemenuhan ketentuan setalah Surat Ijin Prakti Perawat (SIPP). Perlu dikembangkan standar mutu pelayanan praktik mandiri keperawatan dan peningkatan keterlibatan organisasi profesi dalam pembinaan perawat yang membuka praktik mandiri.
Kata kunci: perawat, praktik mandiri
A. PENDAHULUAN melakukan praktik asuhan
keperawatan sesuai dengan standar Perawat merupakan tenaga etik dan standar profesi yang kesehatan terbesar di Indonesia berlaku (Kemenkes, 2013). yaitu sebesar 32,8% dari total Dalam Peraturan Menteri tenaga kesehatan yang ada. Kesehatan Republik Indonesia Berdasarkan data dari Profil Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Kesehatan Tahun 2013 jumlah Perubahan Atas Peraturan Menteri tenaga keperawatan yang ada di Kesehatan Nomor Indonesia sebanyak 288.045 HK.02.02/Menkes/148/I/2010 perawat (Kemenkes, 2013). Sebagai tentang Izin dan Penyelenggaraan sebuah profesi kesehatan, perawat Praktik Perawat disebutkan bahwa memiliki kewenangan untuk perawat dapat menjalankan praktik perawat dapat membuka praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan mandiri dan pasal 3 dijelaskan yang meliputi fasilitas pelayanan bahwa perawat yang menjalankan kesehatan di luar praktik mandiri praktik mandiri wajib memiliki dan atau praktik mandiri. SIPP (kemenkes, 2010). Namun Berdasarkan Permenkes tersebut ternyata di berbagai daerah di maka perawat secara legal dapat Indonesia melaporkan adanya menjalankan praktik mandiri, perawat yang membuka praktik sehingga Permenkes tersebut dapat mandiri tanpa memiliki SIK dan dijadikan pedoman dalam SIPP (Triwibowo, 2010). Menurut pelaksanaannya dan merupakan Bangka Pos, berdasarkan catatan wujud perlindungan hukum dalam Persatuan Perawat Nasional pelaksanaan praktik mandiri Indonesia (PPNI) Bangka Belitung, perawat (UU No 38 Tahun 2014). dari 300 perawat di kota Pangkal Permenkes tersebut semakin Pinang belum satupun yang diperkuat dengan telah disahkannya memiliki SIK dan SIPP (Bangka Undang-Undang 38 Tahun 2014 Pos, 2009). Padahal banyak yang Tentang Keperawatan yang mana di memberikan pengobatan medis dalamnya disebutkan dengan tegas kepada masyarakat. Demikian juga tentang bolehnya perawat yang diberitakan dalam Batam Pos, melakukan praktik mandiri seorang perawat diperiksa oleh keperawatan (Kemenkes, 2001). Polsek setempat karena membuka Akan tetapi dalam praktik perawat tanpa izin dari pelaksanaanya terdapat Dinas Kesehatan Kabupaten atau kesenjangan antara kondisi ideal Kota (Batam Pos, 2009). Hal yang dengan kenyataan dari sama terjadi di Gunung Kidul implementasi peraturan tersebut. Yogyakarta, banyak perawat yang Pada Permenkes RI Nomor 148 membuka praktik mandiri Tahun 2010 tentang Izin dan tertangkap oleh sweeping yang Penyelenggaraan Praktik Perawat dilakukan oleh Dinas Kesehatan. disebutkan dengan jelas bahwa Selain itu pernah terjadi kasus yang menimpa perawat M di Kutai secara valid tentang jumlah Kertanegara Kalimantan Timur pendirian praktik mandiri yang melakukan praktik diluar keperawatan di masing-masing kewenangannya. Pada kasus ini provinsi. Akan tetapi berdasarkan Perawat M dipidana penjara selama hasil analisa, Propinsi Bali 3 bulan karena memberikan resep merupakan salah satu wilayah di obat pada pasien. Masih terdapat Indonesia yang pada saat ini praktik perawat yang membuka praktik di mandiri keperawatan bisa luar kewenangannya. Tidak sedikit berkembang. Hasil wawancara perawat yang membuka praktik dengan Asosiasi Praktik Mandiri keperawatan mandiri bukan asuhan Perawat Indonesia (APMP) pada keperawatan yang dilakukan saat ini terdapat kurang lebih 50 melainkan pelayanan medis praktik mandiri keperawatan yang (Praptianingsih, 2006). ada di Provinsi Bali. Praktik mandiri Data yang didapat dari hasil keperawatan sebenarnya wawancara dengan Pengurus merupakan kesempatan dan Asosiasi Praktik Mandiri Perawat peluang bagi perawat untuk Indonesia (APMP) Propinsi Bali, menjalankan profesionalisme sesuai didapatkan informasi bahwa jumlah dengan kewenangannya. Akan praktik mandiri keperawatan di tetapi dalam perkembangannya, Kabupaten Badung pada saat ini pada saat ini praktik mandiri berjumlah 25 praktik mandiri. keperawatan masih sulit Dalam perjalanannya masing- berkembang meskipun sudah ada masing praktik mandiri tersebut payung hukum yang jelas. memiliki keragaman dalam Berdasarkan hasil studi perkembangannya, sebanyak 10 literatur pada saat ini belum ada praktik mandiri yang dapat data pasti berapa jumlah perawat dikategorikan berkembang dengan yang telah mendirikan praktik pesat. Pengkategorian tersebut mandiri keperawatan di Indonesia. dilihat dari jumlah angka Selain itu belum didapatkan data kunjungan (rata-rata lebih dari 5 pasien per hari), memiliki fasilitas kualitatif dengan pendekatan pelayanan berupa klinik mandiri fenomenologi. Informan utama yang memadai, dan bentuk adalah lima perawat pemilik praktik pelayanannya yang tidak hanya mandiri keperawatan dan informan pada asuhan keperawatan dengan triangulasi terdiri dari Ketua PPNI pemberian obat bebas terbatas saja. dan tiga pasien pengguna praktik Bentuk pelayanan lainnya sudah mandiri keperawatan. Informan dikembangkan pada pelayanan penelitian diambil dengan metode rawat luka, home care, konseling purposive sampling. Teknik analisa dan pengobatan komplementer. yang digunakan berdasarkan Life experience atau metode perbandingan tetap pengalaman pengurusan perijinan (Constant Comparative Method) praktik mandiri keperawatan menurut Glaser & Strauss. merupakan hal yang sangat penting Penelitian ini dilakukan di tempat untuk dikaji, karena seperti praktik mandiri keperawatan yang diketahui bahwa pada saat ini ada di Kabupaten Badung Propinsi perawat di Indonesia membutuhkan Bali. Tempat penelitian dilakukan suatu role model dan contoh nyata di Propinsi Bali. Waktu penelitian bagaimana bisa mendirikan dan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni- mengembangkan praktik mandiri 4 Juli 2015. keperawatan sesuai dengan ketentuan dan dapat berkembang C. HASIL DAN dangan business value, konsep PEMBAHASAN tumbuh kembang organisasi serta 1. Karakteristik responden mendapatkan sambutan yang baik Dalam penelitian ini dari masyarakat jumlah informan sebanyak 9 orang yang terdiri dari 5 informan utama (pemilik praktik B. METODE PENELITIAN mandiri keperawatan dan 4 Metode penelitian yang digunakan informan evaluasi atau dalam penelitian ini adalah metode triangulasi. Responden jasa pelayanan praktik mandiri triangulasi terdiri dari Ketua keperawatan. Berikut ini Persatuan Perawat Nasional gambaran karakteristik Indonesia (PPNI) Kabupaten responden utama: Badung dan 3 pasien pengguna Tabel 1. Gambaran karakteristik informan utama No Kod Nama Usia Jenis Pendidika Tempat Lama Lama e kelamin n Kerja Kerja Praktik 1 P1 Tn.M 38 th laki-laki S1 & Ners RSUP 16 th 5 th M Sanglah 2 P2 Tn.K 47 th laki-laki S1 & Ners RSUP 25 th 4 th Y Sanglah 3 P3 Ny.JS 52 th perempuan S1 & Ners Puskesmas 31 th 4 th Abiansemal III 4 P4 Ny.BI 36 th perempuan D3 Pustu 9 th 4 th Sibangkaja 5 P5 Ny.S 43 th perempuan S1 & Ners RSUD 20 th 4 th D Badung
Informan triangulasi dalam penelitian dari informan utama. Berikut ini
dimaksudkan untuk memvalidasi data gambaran karakteristik dari informan dan melengkapi data yang didapatkan triangulasi
No Kode Nama Usia Jenis kelamin Status 1 P6 Tn.KP 41 th laki-laki Ketua PPNI 2 P7 Tn.NJ 30 th laki-laki Pasien 3 P8 Ny.MA 58 th laki-laki Pasien 4 P9 Ny.NA 42 th laki-laki Pasien
a. Pengalaman Pengurusan (1) ijazah minimal pendidikan D3
Perijinan Membuka Praktik Keperawatan, (2) Surat Mandiri rekomendasi dari PPNI, (3) Surat Hasil penelitian rekomendasi dari instansi tempat diketahui, bahwa dalam kerja, (4) STR perawat, (5) Surat pengalaman pengurusan perijinan rekomendasi dari Puskesmas membuka praktik mandiri wilayah setempat, (6) pas foto, (7) keperawatan, perawat harus Surat keterangan sehat, (8) Surat menyiapkan beberapa berkas keterangan pembuangan limbah, persyaratan untuk kelengkapan jika belum memiliki dapat berupa pengurusan perijinan. Kelengkapan surat keterangan kerjasama berkas tersebut diantaranya adalah pembuangan limbah dengan RS, (9) Surat kerjasama steril alat bagi mempersiapkan terlebih dahulu dan yang belum memilik, (10) mengindari persyaratan yang Bangunan fisik dan fasilitas kurang saat diajukan. Hal tersebut pelayanannya dan (11) Denah diperkuat dengan pernyataan menuju lokasi praktik. Berikut ini sebagai berikut salah satu contoh pernyataann dari Tanya dulu syarat-syaratnya apa salah satu informan: gitu,... langsung saya ke dinas, “Syaratnya foto copy ijazah, terus dinas bagian perijinan, nanya apa rekomendasi lokasi dari kepala saja syarat-syaratnya, terus puskesmas,... puskesmas wilayah urus.(P4) setempat,.., terus ada meja, kursi, bed pasien, terus alat-alat misalnya Setelah semua persyaratan lengkap tensi, stetoskop, alat-alat luka, kemudian diajukan di dinas kalau kita tidak steril sendiri , kesehatan kabupaten setempat dan aa,.sama siapa kita ada perjanjian dikonfirmasi satu minggu setelah steril, mensterilkan alat,... terus pengajuan. Berkas persyaratan yang surat perjanjian kita buang sampah sudah lengkap akan dilanjutkan medis,.. Terus rekomendasi dari dengan kegiatan visitasi dari tim ketua PPNI , terus keterangan dinas kesehatan. Pernyataan kerja,... terus keterangan sehat dari tersebut diperkuat oleh pernyataan Puskesmas, terus foto 4x6 tiga informan sebagai berikut: lembar,... denah menuju “kita ajukan ke dinas kesehatan, lokasi”(P4) Badung. Dinas kesehatan kabupaten Badung,. setelah itu Pengalaman dari salah diproses setelah seminggu kita seorang informan, sebaiknya contact di sana,.. akhirnya datang sebelum mengajukan berkas tim untuk mengecek seminggu” persyaratan, alangkah baiknya (P1) sebelumnya untuk menanyakan terlebih dahulu ke dinas kesehatan setempat, sehingga bisa “teruskan nanti ada yang ngecek Kabupaten Badung yang telah dari dines, ada dokter, ada dari dilakukan oleh informan di atas perawat, dari kesling” (P4) pada dasarnya sudah sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam “yang jelas kita kan ngurus ijin Peraturan Menteri Kesehatan dulu, setelah ini datang ijin baru Republik Indonesia Nomor 17 kita persiapan tempat, alat sudah Tahun 2013 Tentang Perubahan lengkap, baru dinas ke sini” (P5) Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Berdasarkan pengalaman HK.02.02/Menkes/148/I/2010 informan keluarnya Surat ijin tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat (SIPP) cukup Praktik Perawat yang menjadi bervariasi, ada yang satu minggu payung hukum perawat mendirikan kemudian sudah keluar tapi ada praktik mandiri.2 juga yang lebih. Setelah keluar Adapun menurut Peraturan Menteri SIPP maka perawat diperbolehkan Kesehatan Nomor untuk membuka praktek dan harus HK.02.02/Menkes/148/I/2010 jo memasang plang praktik yang di Peraturan Menteri Kesehatan dalamnya tertera nomor SIPP. Republik Indonesia Nomor 17 Saya waktu itu cuma satu minggu, Tahun 2013 Tentang Izin dan keluar ijinnya itu (P3) Penyelenggaraan Praktik Perawat, disebutkan beberapa ketentuan ..tiga bulanan ijin keluar,.. sudah dalam membuka praktik mandiri harus pasang plang, terus pasang keperawatan di Indonesia adalah itu di pasang harus ada nomor sebagai berikut adalah: perawat surat ijin, surat ijinnya harus berpendidikan minimal Diploma III tertera (P4) (D III) keperawatan, setiap perawat yang menjalankan praktik Tahapan pengalaman keperawatan di praktik mandiri pengurusan perijinan membuka wajib memiliki Surat Ijin Praktik praktik mandiri keperawatan di Perawat (SIPP) yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah sudah sesuai bahwa berdasarkan kabupaten/kota, satu SIPP yang hasil observasi penelitian diketahui dikeluarkan tersebut hanya berlaku bahwa semua perawat yang praktik untuk 1 tempat praktik, perawat di Kabupaten Badung sudah hanya berhak mendapatkan paling memasang papan nama, yang di banyak 2 (dua) SIPP yang dalamnya tertera nama perawat dikeluarkan, pengurusan SIPP yang praktik, nomor SIPP dan sebagaimana dimaksud dalam Pasal alamat praktik. 3, Perawat harus mengajukan Pengurusan ijin praktik permohonan kepada pemerintah mandiri bagi perawat yang ingin daerah kabupaten/kota dengan membuka praktik mandiri bersifat melampirkan: (a) fotocopy STR wajib sebagai legalitas dan jaminan yang masih berlaku dan mutu pelayanan. Hal tersebut sesuai dilegalisasi; (b) surat keterangan dengan kebijakan dari Kementrian sehat fisik dari dokter yang Kesehatan bahwa tenaga kesehatan memiliki Surat Izin Praktik; (c) seperti bidan, perawat, apoteker, surat pernyataan memiliki tempat di sanitarian, ahli gizi, petugas praktik mandiri atau di fasilitas kesehatan masyarakat (Kesmas) pelayanan kesehatan di luar praktik dan analis laboratorium diharuskan mandiri; (d) pas foto berwarna memiliki izin praktik mulai 2011. terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 Selama ini tenaga kesehatan yang (tiga) lembar; (e) rekomendasi dari diwajibkan punya izin praktik kepala dinas kesehatan hanya dokter dan dokter gigi. kabupaten/kota atau pejabat yang Nantinya tenaga kesehatan yang ditunjuk dan (f) rekomendasi dari belum memiliki STR (Surat Tanda organisasi profesi (Kemenkes, Registrasi) layaknya dokter tidak 2013). boleh praktik dan bekerja di Selain itu, dalam pelayanan kesehatan serta menjalankan praktik mandiri, diragukan kualitasnya (Purnomo, perawat wajib memasang papan 2009). nama praktik keperawatan. Hal itu Ketiadaan persyaratan merupakan komitmen profesi administrasi perijinan di atas akan keperawatan dalam melindungi membuat perawat rentan terhadap masyarakat terhadap praktek yang gugatan malpraktik. Ketiadaan dilakukan oleh anggota profesi SIPP dalam menjalankan dalam hal ini perawat. penyelenggaraan pelayanan Di dalam setiap profesi kesehatan merupakan sebuah termasuk profesi tenaga kesehatan administrative malpractice yang berlaku norma etika dan norma dapat dikenai sanksi hukum. hukum. Oleh sebab itu apabila Bentuk sanksi administrasi yang timbul dugaan adanya kesalahan diancamkan pada pelanggaran praktek sudah seharusnya diukur hukum administrasi ini adalah atau dilihat dari sudut pandang teguran lisan, teguran tertulis dan kedua norma tersebut. Kesalahan pencabutan izin. Dalam praktek dari sudut pandang etika disebut pelaksanaannya, banyak perawat ethical malpractice dan dari sudut yang melakukan praktik pelayanan pandang hukum disebut yuridical kesehatan yang meliputi malpractice. Hal ini perlu dipahami pengobatan dan penegakan mengingat dalam profesi tenaga diagnosa tanpa SIPP dan perawatan berlaku norma etika dan pengawasan dokter. norma hukum, sehingga apabila ada Dalam menjalankan kesalahan praktek perlu dilihat profesinya sebagai tenaga perawat domain apa yang dilanggar. Oleh professional harus memperhatikan karena itu perawat dalam membuka etika keperawatan yang mencakup praktik harus sesuai dan mematuhi tanggung jawab perawat terhadap peraturan yang berlaku dan taat klien (individu, keluarga, dan asas payung hukum (Putri, 2011). masyarakat). Selain itu, dalam Banyak faktor yang memberikan pelayanan mempengaruhi pendirian praktik keperawatan yang berkualitas mandiri keperawatan. Menurut tentunya mengacu pada standar hasil penelitian Ndruru (2012) praktek keperawatan yang disebutkan bahwa faktor-faktor yang sangat kuat mempengaruhi Perubahan situasi dan arah praktik mandiri keperawatan yaitu kebijakan kesehatan di Indonesia motivasi, kepercayaan diri, aspek sebenarnya merupakan peluang dan legal dan kemampuan. Hal tersebut menjadi salah satu sebuah diperkuat oleh Penelitian Ruswandi kebutuhan perlu dikembangkannya (2010) yang menyatakan bahwa praktik mandiri keperawatan. belum dilaksanakan secara optimal Perubahan arah kebijakan praktik mandiri keperawatan pemerintah yang menekankan dikarenakan kurangnya aspek promotif dan preventif pada pengawasan yang dilakukan oleh level pelayanan primer yang mana dinas kesehatan dan organisasi pada saat ini belum diupayakan profesi (PPNI). Hal yang sama dengan maksimal dalam bentuk ditunjukan dari hasil penelitian private service (Prabandari, 2011). Mustain (2007) yang menyebutkan Berdasarkan Rakernas Komisi II bahwa masih lemahnya peran PPNI Regional Tengah tentang dalam pengaturan praktik mandiri Paradigma Sehat Upaya Promotif perawat dipengaruhi oleh beberapa Dan Preventif Dalam Pengendalian faktor antara lain faktor organisasi Penyakit Dan Penyehatan profesi sendiri yaitu lemahnya Lingkungan disebutkan bahwa perjuangan profesi dalam birokrasi, salah titik fokus dalam RPJMN faktor anggota profesi yaitu 2015-2019 adalah peningkatan kurangnya kesadaran untuk upaya promotif dan preventif oleh melakukan praktik mandiri tenaga kesehatan. keperawatan, faktor masyarakat Hal tersebut disebabkan yaitu masih menganggap perawat karena masih tingginya angka mampu bertindak sebagai dokter mortalitas dan angka morbiditas di dan faktor pemerintah yaitu belum Indonesia, yang menunjukkan adanya aturan hukum yang belum optimalnya upaya promotif mengatur bentuk dan model praktik dan preventif, serta masih lebih 16 mandiri keperawatan. menekankan pada aspek kuartif. dengan demikian pendiriann praktik mandiri keperawatan akan DAFTAR PUSTAKA dapat menjadi salah satu ujung Bangka Pos. Buka Praktek Harus tombak praktik kesehatan pada Punya SIK dan SIPP. promotif dan preventif. http://www.bangkapos.com. 2009. D. PENUTUP Batam Pos. Perawat Tidak Boleh Berdasarkan hasil penelitian Buka Praktik. didapatkan gambaran tentang http://www.batampos.com.2 pengalaman perawat dalam 009. membuka praktik mandiri Dirjen PP dan PL KEMENKES. keperawatan di Kabupaten Badung Paradigma Sehat Upaya didapatkan informasi bahwa proses promotif dan Preventif pengurusan perijinan pendirian dalam Pengendalian praktik mandiri keperawatan sudah Penyakit dan Penyehatan mengacu ketentuan Peraturan Lingkungan. Sidang Komisi Menteri Kesehatan Republik II Rakernas regional Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tengah. 15-18 Februari Tentang Perubahan Atas Peraturan 2015. Bali. 2015. Menteri Kesehatan Nomor Kemenkes RI. 2013. Profil HK.02.02/Menkes/148/I/2010 Kesehatan Indonesia Tahun tentang Izin dan Penyelenggaraan 2013. Jakarta. Praktik Perawat. Mustain. Peran organisasi dalam Proses pengurusan perijinan pengawasan praktik mandiri praktik mandiri meliputi tahap keperawatan di Kabupaten pengurusan berkas ijin di dinas Kudus Jawa Tengah. Tesis kesehatan, visitasi tempat praktik Magister Hukum Kesehatan oleh tim visitor dinas kesehatan dan Unika Soegijapranata pengeluaran surat ijin praktik Semarang. 2007. perawat (SIPP). Ndruru, Fedwarto. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Praktik Purnama, Keperawatan Mandiri. Ditto.D.,Upik.H.,Syamsiar. Abstract. Universitas Satya S,. pengaturan Perizinan Wacana. Salatiga. 2012. Praktik Mandiri Perawat Di Peraturan Menteri Kesehatan Kabupaten Lampung Republik Indonesia Nomor Tengah. Hukum 17 Tahun 2013 Tentang Administrasi Negara. Perubahan Atas Peraturan Fakultas Hukum. Menteri Kesehatan Nomor Universitas Lampung.2009. HK.02.02/Menkes/148/I/20 Putri, Zifriyanthi. UU Keperawatan 10 Tentang Izin Dan Sebagai Perlindungan Penyelenggaraan Praktik Hukum Bagi Praktik Perawat. Keperawatan Di Indonesia. Prabandari, Yayi.S. Paradigma Baru Diakses Pada 10 November Promosi Kesehatan. 2014. www. \Uu Magister Kesehatan Keperawatan Sebagai Masyarakat. Universitas Perlindungan Hukum Bagi Gadjah Mada. Yogyakarta. Praktik Keperawatan Di 2011. Indonesia _ Zifriyanthi.Htm. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2011. HK.02.02/Menkes/148/I/20 Ruswadi. Indra. Evaluasi praktik 10 tentang Izin dan mandiri keperawatan Penyelenggaraan Praktik berdasarkan kaidah asuhan Perawat. keperawatan di Kabupaten Praptianingsih, S. Kedudukan Indramayu. Tesis S2 IKM- Hukum Perawat Dalam KMPK Universitas Gadjah Upaya Pelayanan Kesehatan Mada Yogyakarta. 2010. di Rumah Sakit. Jakarta: PT. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Raja Grafindo Persada. No. 1239 Tahun 2001 2006. tentang registrasi dan praktik perawat. Triwibowo, Cecep. Aspek Hukum Media Aspek Hukum Praktik Mandiri Perawat. Praktek Kasus Mandiri Diakses pada tanggal 13 Perawat.htm. 2010. Desember 2014. Undang-Undang Nomor 38 Tahun file:///Wibowo/ /Wibowo 2014 Tentang Keperawatan
Addendum Surat Edaran KaSatgas No. 13 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442H Dan Upaya Pengendalian Penyebaran COVID-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442H