Anda di halaman 1dari 14

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah seluruh dari perencanaan untuk menjawab

pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin

timbul selama proses penelitian (Nursalam, 2008).

Berdasarkan tujuan penelitian desain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah korelasional yaitu untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara

variabel independen dengan dependen. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu

hubungan, memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada (Nurslam, 2008).

Penelitian ini menggunakan Cross Sectional dimana dalam desain ini variabel

independen dan dependen pengukurannya dilakukan hanya satu kali atau satu saat

(Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti yaitu Hubungan

Depresi dengan Gangguan Tidur Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna

Werdha Banyuwangi Tahun 2021.

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan

penelitian yang akan di lakukan, meliputi siapa yang akan di teliti (subyek

penelitian), variabel yang akan di teliti, dan variabel yang mempengaruhi dalam

penelitian (Hidayat, 2009).


Populasi
Seluruh lansia yang ada di UPT Pelayanan sosial Tresna Werdha
Banyuwangi

Teknik Sampling
Purposive Sampling

Sample
Sebagian lansia yang ada di UPT Pelayanan sosial Tresna Werdha
Banyuwangi

Desain penelitian
Crossectional

Pengumpulan Data
Kuesioner

Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring dan Tabulating

Analisa Data
Uji Rank Spearman

Hasil Penelitian

Pelaporan Hasil Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Depresi dengan Gangguan

Tidur Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi Tahun

2021
4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan suatu variabel yang menyangkut masalah

yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di UPT

Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi Tahun 2021.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian

lansia yang ada di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi Tahun

2021 .

Kriteria sampel dalam penelitian meliputi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria ini diperlukan dalam upaya mengendalikan variabel penelitian yang tidak

diteliti tetapi memiliki pengaruh terhadap variabel independen. Kriteria inklusi

merupakan karakteristik yang dimiliki oleh subjek penelitian yang memenuhi

syarat sebagai sampel. Kriteria eksklusi merupakan karakteristik dari subjek

penelitian yang tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat, 2009). Dengan

kriteria sampel sebagai berikut :

1) Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakter umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2008).

Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah :

a. Bersedia menjadi responden.

b. Kooperatif.

c. Lansia baca tulis.


2) Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

tidak memenuhi kriteria inklusi karena adanya penyakit yang

mengganggu, hambatan etis dan subjek menolak berpartisipasi

(Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini kriteria eksklusinya adalah :

a. Lansia yang tidak bersedia menjadi responden.

b. Responden yang mengkonsumsi obat penenang sebelumnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah lansia yang

mengalami depresi dan gangguan tidur. Sampel yang digunakan

sebanyak 40 responden dengan teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling.

Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan rumus Slovin

(Sevilla, Consuelo G. et. al, 2007) sebagai berikut :

N
n=
1+ N (e) ²

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi

kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin

kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi.

Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% memiliki tingkat akurasi 95%.

Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin

besar jumlah sampel yang dibutuhkan.


N
n=
1+ N (e) ²

100
n=
1+100( 0,05)²

100 100
n= n=
1+100(0,0025) 1+0,25

100
n=
1.25

100
n=
25

n=¿ 40

Jadi jumlah sampel adalah 40 responden

4.3.3 Teknik Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat

mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2013).

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara

purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu sesuai yang peneliti kehendaki yaitu sampel yang

sesuai dengan kriteria inklusi (Setiadi, 2007).

4.4 Identifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa variabel penelitian

pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan

oleh peneliti untuk di pelajari sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian di tarik kesimpulanya.

4.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel depeden (Sugiyono, 2011).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah depresi.

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel dependen (Sugiyono, 2011). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah gangguan tidur.

4.5 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah menjelaskan semua variabel dan semua istilah

yang akan di gunakan dalam penelitian secara optimal, sehingga mempermudah

pembacaan penguji dalam mengartikan makna penelitian (Nursalam, 2008).

Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Depresi Dengan Gangguan Tidur Pada

Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi Tahun 2021.


Variabel Definisi Skala
Parameter Alat ukur Skor
Penelitian Operasional Data
Independen Suatu keadaan 1. Kepuasan Hidup Kuesioner Ordinal Skor :
Depresi emosional individu 2. Mengurangi GDS Pernyataan positif :
dengan perasaan kegiatan/hobi Ya : 1
sedih, putus asa, 3. Perasaan berguna Tidak : 0
selalu merasa 4. Perasaan bosan Pernyataan negatif :
bersalah, dan tidak 5. Semangat hidup Ya : 0
ada harapan lagi 6. Perasaan takut Tidak : 1
secara berlebihan. hal buruk
7. Perasaan bahagia
sepanjang waktu Tidak depresi = 0-4
8. Perasaan Depresi ringan = 5-9
kesepian Depresi sedang=10-13
9. Menarik diri Depresi berat = 14-15
10.Memori/ingatan
11.Keadaan hidup
12.Perasaan tidak
berharga
13.Masalah tenaga
14.Harapan hidup
15.Rendah diri
Dependen Gangguan tidur 1. Jumlah jam tidur Kuesioner Ordinal Tidak ada gangguan
merupakan suatu 2. Kualitas tidur PSQI tidur/normal = 0-5
Gangguan kumpulan kondisi 3. Waktu tidur Gangguan tidur ringan
tidur yang dicirikan = 6-15
dengan adanya Gangguan tidur sedang
gangguan dalam = 15-30
jumlah, kualitas, Gangguan tidur berat
atau waktu tidur = >50
pada seorang
individu.

4.6 Pengumpulan dan Pengolahan data

4.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan di gunakan untuk


pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010) Dalam penelitian ini menggunakan

instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner bersifat pertanyaan tertutup.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang dia

ketahui. Kuesioner yang di gunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah

disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010).

4.6.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha

Banyuwangi Tahun 2021.

4.6.3 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2021.

4.6.4 Analisa Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan

penelitian setelah kegiatan pengumpulan data. Menurut Azwar (2010), ada

tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu :

1. Editing

Memeriksa kelengkapan data, kesinambungan data, dan

keseragaman data, apakah sudah sesuai seperti yang diharapkan atau tidak.

Hal ini dimaksudkan untuk menilai kelengkapan, kesinambungan,

keserasian, dan kejelasan data yang diperoleh dari responden agar seluruh

data yang diterima dapat diolah dan dianalisa dengan baik dan mudah.

Peneliti memeriksa kembali semua data yang telah dikumpulkan

melalui kuesioner, hal ini untuk mengecek kembali apakah kuesioner

sudah diisi dan bila ada ketidak cocokkan meminta kembali mengisi yang
masih kosong.

2. Coding

Setelah data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng

“kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan (Nugroho, 2012).

1. Coding pada variabel depresi :

Pernyataan positif :

Ya 1

Tidak 0

Pernyataan negatif :

Ya 0

Tidak 1

2. Coding pada variabel gangguan tidur :

Sangat baik 0

Baik 1

Kurang 2

Sangat kurang 3

3. Scoring

Yaitu penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan

yang berkaitan dengan tindakan responden. Hal ini dimaksudkan untuk

memberikan bobot pada masing-masing jawaban, sehingga mempermudah

perhitungan (Nazir, 2011).

1) Skor kuesioner depresi :

Tidak depresi/normal = 0-4


Depresi ringan = 5-9

Depresi sedang = 10-13

Depresi berat = 14-15

2) Skor kuesioner gangguan tidur :

Tidak ada gangguan tidur/normal = 0-5

Gangguan tidur ringan= 6-15

Gangguan tidur sedang = 15-30

Gangguan tidur berat = >30

4. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan memasukkan data ke dalam tabel-tabel,

dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam

berbagai kategori (Nazir,2011).

4.7 Teknik Analisa Data

4.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setelah variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Untuk menganalisa

Hubungan Depresi Dengan Gangguan Tidur Pada Lansia Di UPT Pelayanan

Sosial Tresna Werdha Banyuwangi tahun 2021 saat menyusun tugas akhir,

penyajiannya dalam bentuk distribusi dari persentase tiap variabel.

1. Data Umum

a. Distribusi frekuensi
Pengolahan data untuk karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin dan tempat tinggal dengan disribusi frekuensi

menggunakan rumus :

Ʃf x 100 %
p=
SN

Keterangan :

P = angka persentase

f = frekuensi jumlah responden

SN = banyaknya responden

2. Data Khusus

a. Variabel Independent

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu dilakukan

pengolahan data, dan setiap item pertanyaan diberi skor.

b. Variabel Dependent

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu dilakukan

pengumpulan data. Hasil observasi dapat diinterpretasikan dengan menggunakan

rumus dari PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) .

4.7.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua (2) variabel yang diduga

berkorelasi atau berhubungan (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini analisis

bivariat dilakukan untuk mengetahui Hubungan Depresi Dengan Gangguan tidur

Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Banyuwangi tahun 2021

saat menyusun tugas akhir. Pengolahan analisa data bivariat ini dengan

menggunakan bantuan komputerisasi spss. Uji statistik yang digunakan adalah

Rank Spearman dengan α = 0,05. Dasar digunakannya uji statistik Rank


Spearman adalah jika data yang akan diolah mengandung unsur skala

ordinal.Adapun pedoman signifikansi memakai panduan : Bila P value < α (0,05),

keputusan hasil uji statistik dengan membandingkan nilai P (p-value) dan nilai α

(0,05) maka berlaku ketentuan sebagai berikut :

a. Apabila p ≤ 0,05 = Ho ditolak Ha diterima, berarti ada Hubungan Depresi

Dengan Gangguan tidur Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna

Werdha Banyuwangi tahun 2021 saat menyusun tugas akhir.

b. Apabila p ≥ 0,05 = Ho diterima Ha ditolak, berarti tidak ada Hubungan

Depresi Dengan Gangguan tidur Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial

Tresna Werdha Banyuwangi tahun 2021 saat menyusun tugas akhir.

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara 2 variabel tersebut dapat

dicari dengan menggunakan KK (Koefisien Kontingensi) dengan

menggunakan spss.

Tabel 4.2 Daftar Nilai Keeratan Hubungan Antar Variabel

No. Nilai Kategori


1 0,00 – 0,199 Sangat lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Sedang
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber : Sugiyono, 2013.

4.8 Masalah Etika

Responden yang memiliki syarat akan dilindungi hak-hak nya untuk

menjamin kerahasiannya. Sebelum proses penelitian dilakukan, responden terlebih

dahulu diberikan penjelasan manfaat dan tujuan penelitian. Setelah setuju,


dipersilahkan menandatangani surat persetujuan untuk menjadi responden.

Masalah etika yang harus dijadikan perhatian.

4.8.1 Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tantang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak bebas untuk berpartisipasi

atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga perlu dicantumkan

bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu

(Nursalam, 2016).

4.8.2 Anonimity (Tanpa Nama)

Subyek tidak perlu mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan

data cukup menulis nomor atau kode saja untuk menjamin kerahasiaan

identitasnya. Apabila sifat peneliti memang menuntut untuk mengetahui identitas

subjek, ia harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu serta mengambil

langkah-langkah dalam menjaga kerahasiaan dan melindungi jawaban tersebut

(Wasis, 2008).

4.8.3 Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari subjek akan dijamin kerahasian

nya oleh peneliti. Pengujian data dari hasil penelitian hanya akan ditampilkan di

akademik.

4.8.4 Veracity (Kejujuran)

Jujur pada saat pengumpulan data, pustaka, metode, prosedur penelitian,

hingga publikasi hasil. Jujur pada kekurangan maupun kegagalan proses

penelitian. Tidak mngakui pekerjaan yang bukan pekerjaannya.


4.8.5 Non Maleficencen (Tidak Merugikan, Do Not Harm)

Suatu prinsip yang mempunyai maksud bahwa setiap tindakan yang

dilakukan seseorang tidak menimbulkan kerugian secara fisik maupun mental

(Abrori, S., &, & Seravina, 2016).

4.8.6 Respect for Person (Menghormati Harkat dan Martabat Manusia)

Menghormati maupun menghargai orang ada dua hal yang perlu

diperhatikan, yaitu peneliti harus mempertimbangkan secara mendalam terhadap

kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan penelitian dan melakukan perlindungan

kepada responden yang rentan terhadap bahaya penelitian.

4.8.7 Justice (Keadilan Bagi Seluruh Subjek Peneliti)

Suatu bentuk terapi adil terhadap orang lain yang menjunjung tinggi

prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Prinsip keadilan juga ditetapkan dalam

pancasila Negara Indonesia pad sila ke 5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia (Abrori et al., 2016).

4.8.8 Beneficence (Memaksimalkan Manfaat dan Meminimalkan Resiko)

Keharusan secara etik untuk mengusahakan manfaat sebesar-besarnya

serta memperkecil kerugian maupun resiko bagi subjek dan memperkecil

kesalahan penelitian. Dalam hal ini penelitian harus dilakukan dengan tepat dan

akurat, serta responden terjaga kesalamatan dan kesehatan nya.

Anda mungkin juga menyukai