Anda di halaman 1dari 13

Produk Kreatif dan Kewirausahaan – Lembar Kerja/Gambar Kerja Untuk

Pembuatan Prototype Produk Barang/Jasa

3.6       Menganalisis lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan prototype


produk barang/jasa

4.6 Membuat lembar kerja /gambar kerja untuk pembuatan prototype produk
barang/jasa

PENGERTIAN GAMBAR KERJA

Menurut Suratman pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di
halaman 15, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar kerja
adalah suatu teknik penggambaran yang digunakan untuk menjelaskan secara gamblang
persyaratan item yang di rekayasa, aktifitas menggambar mesin menghasilkan dokumen
gambar yang berfungsi sebagai bahasa atau media untuk menyampaikan ide, gagasan,
atau informasi dari para insinyur yang mendesian suatu produk kepada para pekerja
yang akan membuatnya.

Menurut Sujiyanto pada buku menggambar teknik mesin di halaman 7, diterbitkan oleh
Kanisus diYogyakarta tahun 2012. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara si
pembuat gambar atau ide dengan si pelaksana di lapangan, dan gambar harus dipahami
oleh kedua belah pihak.

Menurut Ir. Ohan Juhana pada buku menggambar teknik mesin dengan standar iso di
halaman 14, diterbitkan oleh CV. Pustaka Setia di Bandung tahun 2011. Gambar teknik
adalah gambar yang menitik beratkan pada penyampaian maksud dari pembuat gambar
secara obyektif, gambar jenis ini menggunakan simbol-simbol yang dapat diterima
secara internasional. Simbol tersebut sudah di rangkumkan dalam sebuah standar yang
dapat di terima di seluruh dunia, yaitu standar ISO. Selain itu ada juga standar lain yang
di keluarkan oleh suatu Negara.

Berdasarkan teori-toeri diatas dapat disimpulkan gambar Kerja adalah suatu bahasa
yang digunakan oleh designer kepada si pelaksana dilapangan, dengan menggunakan
standar-standar internasional dan harus dipahami oleh kedua belah pihak.

FUNGSI GAMBAR KERJA

Gambar kerja sebagai bahasa teknik dan pola penyampaian informasi, Fungsi-fungsi
gambar dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :

Penyampaian Informasi

Gambar berfunsi untuk meneruskan maksud dari perancangan dengan tepat kepada
orang –orang yang bersangkutan kepada perancanaan proses, pembuatan, pemeriksaan
dan sebagainya. Orang-orang yang bersangkutan bukan hanya orang-orang pabrik atau
orang di bengkel sendiri, tetapi juga orang orang dalam pabrik atau bengkel sub kontrak
atau orang asing dengan bahasa lain

Pengawet, penyimpanan dan penggunaan keterangan

Gambar merupakan data teknik yang sangat ampuh, dimana teknologi dari suatu
perushaan di padatkan di kumpulkan. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan
untuk mensuplai bagian bagian produk untuk diperbaiki ( reparasi ) atau untuk di
perbaiki, tetapi gambar diperlukan juga sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana
baru di kemudian hari. Sehingga diperlukan penyimpanan, kondifikasi nomor urut
gambar dan sebagainya.

Cara-cara pemikiran dalam penyiapan informasi


Dalam perencanaan, konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran diwujudkan dalam
bentuk gambar melalui proses masalahnya pertama-tama di analisa dan disintesa
dengan gambarnya di teliti dan dievaluasi. Proses ini di ulang-ulang, sehingga dapat di
hasilkan gambar-gambar yang sempurna.

Tujuan-tujuan gambar kerja

Adapun tujuan –tujuan gambar yaitu :

Internasional gambar

Peraturan-peraturan gambar dimulai dengan persetujuan bersama antara orang yang


bersangkutan dan kemudian menjadi standar perusahaan. Agar tujuan dapat di capai,
penunjukan simbol-simbol gambar harus sama secara intenasional.

Mempopulerkan gambar

Dalam lingkup teknologi, mempopulerkan gambar menjadi suatu keharusan, karena


dalam teknologi tinggi dibutuhkan data-data yang pasti dan akurat dan tidak
berdasarkan kebiasaan atau feeling.

Perumusan gambar

Berdasarkan sifat-sifat kerja masing-masing maka dari tiap-tiap bagian, mesin, listrik
harus memiliki keterangan yang sama agar dapat dimengerti oleh semua orang.

Sistematika gambar

Mengingat gambar menyajikan banyak perbedaan tidak hanya dalam bentuk dan
ukuran, tetapi tanda-tanda tolenrasi, lambang-lambang dst, maka harus ada sistematika
dalam lingkungan perusahaan sendiri.

Penyederhanaan Gambar

Tujuannya agar dapat menghemat waktu, menghindari kesalahan pengerjaan,


mempermudah pengerjaan dan mempercepat perencanaan.

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM


Pembangunan sistem informasi memerlukan penyelidikan dan analisis mengenai alasan
timbulnya ide atau gagasan untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi.
Analisis dilakukan untuk melihat berbagai komponen yang dipakai sistem yang sedang
berjalan meliputi hardware, software, jaringan dan sumber daya manusia.

Analisis juga mendokumentasikan aktivitas sistem informasi meliputi input,


pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian (O’Brien, 2005).

Selanjutnya melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk merumuskan informasi


yang dibutuhkan pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat dan kelayakan
proyek yang diusulkan (Mulyanto, 2009).

Analisis kebutuhan sistem sebagai bagian dari studi awal bertujuan mengidentifikasi
masalah dan kebutuhan spesifik sistem. Kebutuhan spesifik sistem adalah spesifikasi
mengenai hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan (Mulyanto,
2009).

Analisis kebutuhan sistem harus mendefinisikan kebutuhan sistem yang spesifik antara
lain :

1)     Masukan yang diperlukan sistem (input)

2)     Keluaran yang dihasilkan (output)

3)     Operasi-operasi yang dilakukan (proses)

4)     Sumber data yang ditangani

5)     Pengendalian (kontrol)

Spesifikasi Kebutuhan Sistem

Tahap analisis kebutuhan sistem memerlukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan


sistem dengan mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem
tersebut kemudian menentukan kriteria yang harus dipenuhi sistem.

Beberapa kriteria yang harus dipenuhi adalah pencapaian tujuan, kecepatan, biaya,
kualitas informasi yang dihasilkan, efisiensi dan produktivitas, ketelitian dan validitas
dan kehandalan atau reliabilitas (Mulyanto, 2009).
 

DESAIN SISTEM

Analisis sistem (system analysis) mendeskripsikan apa yang harus dilakukan sistem
untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

Desain sistem  (system design) menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan
tersebut. Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi
fungsional.

Desain sistem dapat dipandang sebagai desain interface, data dan proses dengan tujuan
menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai,
struktur database serta pemrosesan dan prosedur pengendalian (Ioanna et al., 2007).

Desain sistem akan menghasilkan paket software prototipe, produk yang baik sebaiknya
mencakup tujuh bagian :

 Fitur menu yang cepat dan mudah.


 Tampilan input dan output.
 Laporan yang mudah dicetak.
 Data dictionary yang menyimpan informasi pada setiap field termasuk panjang
field, pengeditan dalam setiap laporan dan format field yang digunakan.
 Database dengan format dan kunci record yang optimal.
 Menampilkan query online secara tepat ke data yang tersimpan pada database.
 Struktur yang sederhana dengan bahasa pemrograman yang mengizinkan
pemakai melakukan pemrosesan khusus, waktu kejadian, prosedur otomatis dan lain-
lain.
 

PENGUJIAN SISTEM

Paket software prototipe diuji, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi


berulang-ulang hingga dapat diterima pemakainya (O’Brien, 2005). Pengujian sistem
bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan
revisi sistem.

Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan (Mulyanto,
2009).

Menurut Sommerville (2001) pengujian sistem terdiri dari :

 Pengujian unit untuk menguji komponen individual secara independen tanpa


komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar.
 Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
 Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan.
 Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi
antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan
non fungsional.
 Pengujian penerimaan dengan data yang dientry oleh pemakai dan bukan uji
data simulasi.
 Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal
sampai akhir pembuatan program.
Pengujian sistem informasi berbasis web dapat menggunakan teknik dan metode
pengujian perangkat lunak tradisional. Pengujian aplikasi web meliputi pengujian
tautan, pengujian browser, pengujian usabilitas, pengujian muatan, tegangan dan
pengujian malar  (Simarmata, 2009).

Penerimaan pengguna (user) terhadap sistem dapat dievaluasi dengan mengukur


kepuasan user terhadap sistem yang diujikan. Pengukuran kepuasan meliputi tampilan
sistem, kesesuaian dengan kebutuhan user, kecepatan dan ketepatan sistem untuk
menghasilkan informasi yang diinginkan user. Ada beberapa model pengukuran
kepuasan user terhadap sistem, diantaranya adalah Technology Acceptance Model
(TAM), End User Computing (EUC) Satisfaction, Task Technology Fit (TTF) Analysis dan 
Human Organizational Technology (HOT) Fit Model.

Salah satu model pengukuran yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa
berbeda dan tidak menunjukkan perbedaan hasil pengukuran yang signifikan adalah
End User Computing (EUC) Satisfaction. Model ini menekankan kepuasan user terhadap
aspek teknologi meliputi aspek isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan
penggunaan sistem (Chin & Mathew, 2000).

IMPLEMENTASI

Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang
siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru
dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional
serta  interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi.

ALAT PERANCANGAN SISTEM

Perancangan sistem membutuhkan peralatan berupa alat alat perancangan proses dan 
alat perancangan data. Alat perancangan proses terdiri dari diagram aliran data dan
diagram arus sistem. Sedangkan alat perancangan data terdiri dari diagram relasi
entitas (entity relationship) dan kamus data (data dictionary).

Diagram Aliran Data

Diagram aliran data (data flow diagram/DFD) adalah sebuah alat dokumentasi grafik
yang menggunakan simbol-simbol untuk menjelaskan sebuah proses. Diagram ini
menunjukkan aliran proses seluruh sistem kepada pemakai dan dapat diatur detailnya
sesuai dengan kemampuan pemahaman pemakai.

DFD terdiri dari tiga elemen yaitu lingkungan, pemrosesan, aliran data dan
penyimpanan data. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan
pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang sedang
akan dikerjakan (Ladjamudin, 2005).

Diagram Arus Sistem

Diagram arus sistem (Sistem Flow chart) adalah peralatan yang digunakan untuk
menggambarkan proses sistem secara rinci untuk menggambarkan aliran sistem
informasi dan diagram arus sistem untuk menggambarkan aliran program (Ladjamudin,
2005).

Diagram Relasi Entitas

Diagram relasi entitas menunjukkan antar entitas satu dengan yang lain dan bentuk
hubungannya sehingga data tergabung dalam satu kesatuan yang terintegrasi
(Ladjamudin, 2005).

Kamus Data

Kamus data adalah penjelasan tertulis lengkap dari data yang diisikan ke dalam
database (Ladjamudin, 2005).

PEMBUATAN LEMBAR KERJA/ GAMBAR KERJA

Gambar kerja berisi semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu
produk. Informasi yang ada dalam gambar kerja meliputi gambar rakitan, gambar detail,
dimensi keterangan gambar dan semua standar informasi yang dibutuhkan dalam
membuat suatu produk.
Tiga komponen dari satu set gambar kerja adalah:

1. Detail dari setiap bagian


2. Daftar komponen, atau bahan untuk merakit produk akhir
3. Gambar rakitan
Gambar kerja adalah set lengkap standar gambar yang menentukan pembuatan dan
perakitan produk berdasarkan desainnya. Kerumitan desain akan menentukan jumlah
dan jenis gambar.

Gambar kerja bisa lebih dari satu lembar dan mungkin berisi instruksi tertulis yang
disebut dengan spesifikasi. Gambar kerja merupakan cetak biru yang digunakan untuk
pembuatan produk.

Gambar Rakitan dan Sub-rakitan

Gambar rakitan adalah gambar dari keseluruhan produk atau mesin atau sistem dengan
semua komponennya berada dan diidentifikasi. Gambar sub-rakitan adalah dua atau
lebih bagian yang membentuk bagian dari suatu gambar rakitan.

Fungsi gambar rakitan

Gambar rakitan berfungsi untuk menunjukkan kumpulan dari komponen-komponen


yang digabungkan menjadi produk jadi.

Fungsi gambar sub-rakitan

Gambar sub-rakitan digunakan jika pada gambar rakitan tidak dengan jelas menyajikan
bagian komponen, maka gambar sub-rakitan harus disertakan untuk menunjukkan
bagaimana bagian dari komponen itu dirakit.

Pandangan

Gambar rakitan dan sub-rakitan harus menunjukkan bagian-bagian komponen dan


posisi

relative antara komponen yang satu dengan yang lain. Pandangan menjadi penting
untuk menunjukan bagian-bagian dari komponen itu berada dan yang digabungkan
menjadi satu.

Pandangan yang digunakan bisa dari salah satu gambar pandangan sebagai berikut.

1. Pandangan Paralel
2. Pandangan Isometrik
3. Pandangan Kombinasi paralel dan isometrik
4. Garis Tersembunyi
Gambar rakitan dan sub-rakitan umumnya tidak boleh menyertakan garis tersembunyi
yang tidak menjelaskan bagaimana produk tersebut dirakit. Jadi tidak adanya garis
tersembunyi tidak menandakan bahwa tidak ada bagian yang tersembunyi di lokasi itu.

Dimensi

Pada umumnya dimensi yang ditunjukkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan adalah
dimensi yang dibutuhkan untuk merakit komponen, komponen standar, dan sub-
rakitan. Dengan demikian dimensi yang diperlukan untuk membuat gambar bagian
tidak boleh ditampilkan pada gambar rakitan dan sub-rakitan.

Nomor Bagian

Setiap bagian komponen atau sub-rakitan yang dibuat harus diidentifikasi dengan
nomor bagian yang ditunjukkan dapa gambar rakitan atau sub-rakitan. Nomor bagian
atau nomor komponen ditunjukkan dengan dengan balon melingkar yang ditarik di luar
gambar rakitan.

Balon harus diberi nonor secara berurutan searah jarum jam dengan angka 1 di lokasi
tengah atas gambar seperti pada jam angka yang menunjukkan posisi jam 12 siang.
Setiap balon harus dihubungkan ke item atau titik pada permukaan bagian gambar.
Garis balon tidak boleh saling menyilang.

Gambar Detail

Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap
dari satu bagian komponen yang dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga informasi
yang didapat sudah bisa digunakan untuk membuat produk.

Fungsi

Fungsi gambar detail adalah gambar bagian yang menyediakan semua informasi yang
diperlukan untuk membuat bagian. Ini termasuk bagian bentuk, dimensi, material, dan
persyaratan khusus apa pun.

Pandangan

Gambar detail setidaknya terdapat tiga pandangan ortografi (depan, atas, dan kanan)
dan bisa juga ditampilkan gambar isometriknya. Pandangan ortografi ditunjukkan
dalam proyeksi sudut ketiga atau pertama.
Daftar Komponen

Isi

Daftar isi komponen ditunjukkan dalam daftar tabel komponen yang ditunjukkan pada
gambar baik untuk gambar rakitan maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini paling
tidak harus mencakup beberapa keterangan seperti:

1. Nomor komponen
2. Deskripsi komponen
3. Nomor bagian yang digunakan untuk gambar detail, gambar sub-rakitan dan
nomor bagian vendor.
4. Informasi vendor digunakan jika komponen yang akan dibeli tidak umum
tersedia dipasaran sehingga perlu informasi khusus.
5. Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.
Penulisan nomor urut dituliskan berdasarkan nomor item dengan angka terendah
dibagian bawah dan di urutkan ke atas.

Lokasi

Penempatan lokasi untuk daftar komponen dapat dipilih dari salah satu lokasi yang
diinginkan dari beberapa posisi turan sebagai berikut:

1. Sudut kiri atas lembar gambar menyentuh batas atas kiri


2. Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri bawah
3. Diatas blok judul menyentuh garis batas kanan dan blok judul
4. Disebelah kiri blok judul menyentuh garis batas bawah dan blok judul
Lokasi yang dipilih harus memaksimalkan ruang yang dapat digunakan untuk
menggambar rakitan atau sub-rakitan.

Format Standar

Pemilihan format standar kadang sudah disediakan oleh beberapa aplikasi yang dipakai
seperti pada Inventor atau Solidworks. Standar huruf yang dipakai biasanya
menggunakan huruf Arial. Gambar dan model yang dirancang bisa menggunakan salah
satu standar yang dipilih seperti menggunakan standar ANSI atau standar ISO atau yang
lainnya.

Penomoran Gambar

Standar penomoran gambar juga beragam, paling tidak nomor gambar harus unik dan
bisa membedakan dengan gambar yang lain.

Kertas Gambar
Standar ukuran kertas secara internasional terutama untuk standar ISO (A4, B5, C4,
dst.) dan standar Amerika (letter, legal, dst.) ukuran-ukuran ini akan mempengaruhi
penggunannya.

Etiket

Blok judul harus disertakan pada semua lembar di sudut kanan bawah. Minimal blok
judul harus menyertakan sub-blok untuk:

1. Menuliskan judul
2. Nomor gambar
3. Bagian Revisi
4. Nama Departemen atau sekolah
5. Nama orang yang meliputi bisa meliputi
6. Tanggal yang terkait dengan semua nama (dalam format DDMMYY di mana
YYadalah dua digit terakhir tahun, MM adalah dua digit angka bulan, dan DD adalahdua
digit angka hari dalam bulan, misalnya, 210418 untuk 21 April 2018)
7. Skala gambar yang dominan (misalnya, 1: 2), untuk skala yang khusus bisa di
bawah
8. Penunjukan huruf ukuran gambar
9. Unit yang digunakan untuk dimensi dan catatan toleransi umum
10. Simbol proyeksi
11. Nomor lembar dan jumlah total lembaran (misalnya, 1 dari 2)
Etiket Revisi

Lokasi dan Isi

Blok revisi harus ditempatkan di sudut kanan atas gambar. Blok harus menyertakan
kolom untuk:

1. Tempat gambar di mana revisi telah dibuat


2. Huruf revisi bisa menggunakan huruf Arial
3. Deskripsi perubahan dengan huruf besar
4. Nama pemberi perubahan (nama depan dan belakang)
5. Tanggal persetujuan perubahan (dalam format DDMMYY)
Ruang harus disediakan untuk memperpanjang blok revisi ke bawah sesuai kebutuhan.

Penamaan revisi pertama ke gambar aslinya menggunakan keterangan mulai huruf


abjad sebagai contoh revisi A.

Format Standar

Format standar yang bisa digunakan jika menggunakan program Inventor atau
Solidwork sudah ada template yang disediakan.
Dimensi

Gambar komponen maupun gambar rakitan, selain memberikan deskripsi bentuk yang
lengkap, juga harus memberikan informasi mengenai deskripsi ukuran. Dimensi dibuat
melalui jarak antara permukaan, lokasi lubang, sifat finising permukaan, jenis material,
dll. Ekspresi fitur ini pada gambar, menggunakan garis, simbol, angka dan catatan
disebut dengan dimensi.

Prinsip Umum

Dimensi adalah nilai numerik yang dinyatakan dalam unit pengukuran yang tepat dan
ditunjukkan pada gambar, menggunakan garis, simbol, catatan, dll. Sehingga semua fitur
benar-benar dapat diketahui ukurannya. Cara membuat ukuran atau dimensi harus
memenuhi kaidah pengukuran sebagai berikut.

1. Sejauh mungkin dimensi harus ditempatkan di luar gambar benda.


2. Dimensi harus diambil dari garis terluar yang terlihat
3. Dimensi ke garis tengah harus dihindari kecuali ketika garis tengah melewati
pusat
4. Setiap benda dimensinya hanya sekali pada gambar.
5. Dimensi harus ditempatkan pada tampilan atau bagian yang paling jelas
berhubungandengan fitur terkait.
6. Setiap gambar harus menggunakan unit yang sama untuk semua dimensi, tetapi
tanpamenunjukkan simbol unit.
7. Dimensi yang diperlukan untuk menentukan gambar komponen harus
ditampilkan pada
8. Tidak boleh ada bagian yang digambar lebih dari satu dimensi dalam satu arah.
9. Cara membuat dimensi
Elemen dimensi meliputi garis proyeksi, garis dimensi, garis panah, pemutusan garis
dimensi, indikasi asal dan dimensi itu sendiri.

Cara membuat dimensi sebagai berikut:

1. Garis proyeksi dan dimensi harus digambarkan sebagai garis kontinu tipis.
2. Garis proyeksi harus melebar sedikit di luar garis dimensi masing-masing.
3. Garis proyeksi harus ditarik tegak lurus dengan fitur dimensinya. Jika perlu, garis
dapatditarik secara miring, tetapi sejajar satu sama lain. Namun, dimensi
harusberhubungan dengan fitur tersebut.
4. Garis proyeksi dan garis dimensi tidak boleh saling silang, kecuali jika tidak
dapat dihindari.
5. Garis dimensi harus ditunjukkan tidak terputus, bahkan jika fitur yang
ditunjukkannyagambar yang dipotong.
6. Garis tengah atau garis besar bagian tidak boleh digunakan sebagai garis
dimensi, tetapidapat digunakan sebagai pengganti garis proyeksi.
7. Tanda panah, garis miring atau tanda bulat
Dimensi yang dibuat pada ujung garis dapat diberi tanda panah, garis miring, atau tanda
bulat.

Metode penunjukkan dimensi

Dimensi harus ditampilkan pada gambar dalam karakter dengan ukuran yang cukup,

untuk memastikan keterbacaan lengkap. Dimensi harus ditempatkan sedemikian rupa


sehingga dimensi tidak disilangkan atau dipisahkan oleh garis lain pada gambar.

Catatan

Catatan harus selalu ditulis secara horizontal dengan huruf besar dan mulai di atas garis
ukur dan juga dapat berakhir di bawah garis. Catatan harus singkat dan jelas dan kata-
katanya harus dalam bentuk standar.

SUMBER

https://id.wikihow.com/Membuat-Lembar-Kerja

http://abhique.blogspot.co.id/2012/11/metode-prototyping-dalam-
pengembangan.html

https://www.academia.edu/11662500/Analisis_Kerja_and_Struktur

http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/pluginfile.php/10495/mod_resource/content/5/KB3
-MODUL%20PDF.pdf

Anda mungkin juga menyukai