I. Tujuan
- Mahasiswa dapat mengetahui apa itu box panel.
- Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian listrik dari box panel.
- Mahasiswa dapat mengetahui perancangan bentuk box panel, pembuatan sketsa pola dan
pemotongan plat.
- Mahasiswa dapat memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan box panel
terutama dalam pemotongan plat jika dilaksanakan secara offline.
2. MCCB
MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker.
3. GFCI/RCCB/ELCB
Ground Foult Circuit Interruption
adalah semacam Circuit Breaker
yang bereaksi lebih cepat dari
MCB. Alat ini akan memonitor
listrik sewaktu-waktu apabila
terdapat short atau kabel terkelupas
dan mengenai manusia, tidak
mengakibatkan kematian.
Peralatan ini biasanya banyak
dipakai pada perumahan dan
bahkan industri kecil sampai
sedang.
Batas arus yang melintasi manusia tidak boleh melebihi dari standard IEC.
Cara kerja dari peralatan ini adalah apabila arus yang melalui dari ring transformer
tidak sebanding dengan output ring transformer (ada arus bocor melebihi batas yang
ditentukan), secara otomatis akan menghentikan jalur listrik .
4. Grounding
Grounding pada instalasi listrik berfungsi sebagai pengaman listrik.Pengaman listrik
akibat dari kabel -kabel yang terkelupas dan mengenai body part peralatan elektonik
atau peralatan listrik yang selanjutnya mengenai orang. Dengan adanya grounding ini
aliran arus listrik yang liar atau yang tak berfungsi akan dibumikan. Dengan demikian
manusia akan terhindar dari sengatan listrik yang berlebihan.
Contoh barang-barang listrik dengan casing metal seperti dibawah ini:
Komputer, Mesin Cuci, mesin pemanas, hair dryer dan lain-lain.
5. Warna Kabel
Warna kabel instalasi listrik sudah ditetapkan diberbagai negara. Untuk Indonesia,
warna kabel listrik ditentukan menurut standard SNI atau standatd IEC:
1. warna merah, kuning, hitam.....................untuk fase
2. warna biru muda (biru laut).....................untuk netral
3. warna kuning -hijau.................................. untuk ground
6. CT ( Current Tranformer )
CT adalah suatu peralatan listrik dari bahan baja / metal
dalam bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan
tengahnya berlubang. Fungsi dari CT ini yaitu sebagai
penurun arus dan atau tegangan pada box panel . Fungsi
ini dimanfaatkan sebagai indikator lampu atau indikator
meteran.
7. Surge Arrest
Surge Arrest adalah peralatan pengaman listrik dari kejutan listrik yang berlebihan.
Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran listrik menjadi lebih tinggi akibat dari
penambahan energi potensial. Penambahan energi ini kemungkinan sebagaian besar di
daerah Industri, karena berhubungan dengan peratalan mesin yang besar otomatis
membutuhkan energi yang besar pula. Atau suplai dari PLNnya sendiri yang kadang-
kadang tidak stabil . Untuk itu bangunan perumahan atau gedung-gedung
membutuhkan Surge Arrestor.Fungsi alat ini adalah membuang energi yang berlebihan
dengan komponen tertentu.
Dari referensi disebutkan bahan-bahannya yaitu dari Metal Oxide
Varistor (MOV),sekering danLilitan Choke Toroid. MOV terhubung dengan jaringan
tanah/ grounding untuk membuang energi. Sedangkan selanjutnya arus normal
diteruskan melalui sekering dan Toroidal Choke Coil.
C. Perancangan Bentuk Box Panel, Pembuatan Sketsa Pola dan Pemotongan Plat
Perancangan box panel merupakan gambaran umum bentuk panel yang akan
dibuat. Bentuk panel bisa digambar secara 3 dimensi, hal ini bertujuan agar lebih mudah
dalam membuat sketsa pola/jaring-jaring. Dengan adanya rancangan tersebut membuat
kita lebih fokus dengan rancangan yang telah kita buat saat proses pembuatan box panel.
Selain itu, dengan adanya perancangan bentuk box panel itu saat sudah selesai dibuat.
Pembuatan sketsa pola merupakan langkah yang bertujuan membuat pola pada
plat untuk menghasilkan bentuk yang sesuai dengan rancangan bentuk box panel yang
telah kita buat. Pembuatan sketsa pola ini berkaitan erat dengan rancangan bentuk box
panel dibuat. Selain itu, dengan adanya pembuatan sketsa pola ini memudahkan
kita/perancang untuk mengetahu bagian mana saja yang harus dipotong maupun bagian
yang harus ditekuk. Dengan adanya pembuatan sketsa pola ini kita dapat menghindari
terjadinya ketidakpresisian ukuran dan bentuk antara plat yang satu dengan yang lainnya.
Selain itu, dalam pembuatan sketsa pola usahakan untuk memberi jarak yang tidak terlalu
jauh dan tidak terlalu dekat antara bagian yang satu dengan bagian lainnya. Sehingga
memudahkan saat proses pemotongan plat.
Pemotongan plat dilakukan sesuai dengan gambar kerja yang telah dibuat melalui
sketsa pola. Pemotongan plat menggunakan mesin pemotong plat untuk memotongnya.
Agar lebih efisien dalam penggunaan bahan/plat yang dibutuhkan, perlu kita hitung
terlebih dahulu plat yang kita butuhkan kemudian disesuaikan dengan lebar dan panjang
plat. Selain itu, jarak sketsa antara bagian yang satu dengan bagian lainnya juga perlu
diperhatikan. Hal ini dilakukan supaya plat yang kita potong sesuai dengan kebutuhan
dan tidak meninggalkan sisa potongan plat yang terlalu banyak namun tidak dapat
digunakan.
2. AutoCAD
3. Box Panel
5. Magnetic Contactor
6. Emergency Switch
7. Push Botton on/off
9. Relay AC
10. Transformator
12. Multimeter
13. Gerinda
14. Solder
Prosedur k3
Dalam melakukan perawatan dan perbaikan pada panel listrik dan switch gear maka
perlu diperhatikan keselamatan dan kesehatan kerjanya yang meliputi:
1. Diri sendiri.
K3 diri sendiri berarti orang yang melaksanakan pekerjaan harus memperhatikan dan
menggunakan alat-alat pelindung diri.contohnya :
a. Memakai baju pengaman / baju kerja
b. Memakai Sarung tangan karet,dll
2. Orang lain.
Pada saat melakukan pekerjaan harus diperhatikan pula keselamatan orang lain salah
satu contohnya yaitu
a. Memberi tanda atau peringatan
b. Menempatkan barang-barang yang jauh dari jangkauan orang lain.
3. Peralatan kerja.
Peralatan yang digunakan harus sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi tugas dari
peralatan tersebut.
4. Lingkungan .
kegiatan pemeliharaan
Ada empat jenis pemeliharaan yaitu:
a) Predective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan cara
mempredeksi kondisi suatu peralatan listrik.
b) Preventive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memeper-tahankan untuk kerja peralatan
yang optmum sesuai umur teknis peralatannya.
c) Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berencana
pada waktu-waktu tertentu
d) Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi
kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
Pemeliharaan cubicle 20 kv dapat dibedakan menjadi 4 macam,yaitu:
1. Pemeliharaan rutin
2. Pemeliharaan korektif
3. Pemeliharaan prediktif
4. Pemeliharaan darurat (emergency)
1) Pemeliharaan rutin
a. Harian (inpeksi)
Faktor berikut ini yang akan mempengaruhi keputusan kapan untuk inspeksi:
1). Skedul shutdown (turn around).
2). Emergency Shutdown
3). Kondisi tidak normal atau tidak biasa.
4). Terjadi gangguan pada penyulang atau bus.
5). Kondisi atmosfir yang ekstrim seperti: panas, dingin, heavy cold, rain, snow high
wind, fog, smog, salt spray, high humidity, perubahan temperatur yang tidak biasa dan
lain-lain.
6). Persyaratan dan jadwal pemeliharaan.
Inspeksi sebagian mungkin saja dilakukan jika bagian lain tidak diperbolehkan untuk
tidak beroperasi.
b. Mingguan yaitu Pemeliharaan berupa monitoring keadaan panel ataupun switch
gear yang dilakukan oleh petugas patroli setiap Mingguan serta dilaksanakan dalam
keadaan operasi.
c. Bulanan (kondisi operasi)
d. Enam bulanan /semesteran ( kondisi padam )
e. Tahunan adalah pemeliharaan yang berupa Pengukuran dan pengujian untuk
Kompnen panel dan switch gear dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun
dan dilaksanakan dalam keadaan Padam
2) Pemeliharaan korektif
a. Pemeliharaan terminal
b. Mengatasi suara getaran akibat korona
c. Pengecekan partial discharge kabel daya
d. Mengganti minyak PMT
e. Penggantian/menambah gas SF6
f. Pengukuran keserempakan kontak PMT
3) Pemeliharaan prediktif
Pemeliharaan prediktif yang dilakukan antara lain:
a. Pengukuran partal discharge yaitu pengukuran tingkat kebocoran isolasi pada
permukaan terminasi pada kabel daya jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan isolasi.
b. Pengukuran titik panas dengan infra red thermovision , dimaksudkan untuk
memonitor suhu pada sambungan atau klem – klem peralatan jika terlalu tinggi
(overheathing) akan merudak peralatan.
V. Daftar Pustaka
Buku Elektromekanik. Diakses pada 17 November 2020
BAB III KONSEP PERANCANGAN
http://eprints.uny.ac.id/66428/5/5.BAB%20III.pdf. Diakses pada 17 November 2020
Box Panel Listrik. Fankychristian 2014. http://www.ruang-server.com/2014/05/box-
panel-listrik.html. Diakses pada 17 November 2020
Kerja Plat & Tools. Unknown 2013.
http://rompasupdate.blogspot.com/2013/11/kerja-plat-tools.html. Diakses pada 17
November 2020
Standar Operasional Prosedur Perawatan dan Perbaikan Panel Listrik dan Switch
Gear. Cah Putro 2012. http://tekniksetrum.blogspot.com/2012/03/standart-
operasional-prosedur-perawatan.html. Diakses pada 17 November 2020