Anda di halaman 1dari 26

Introduction

Selamat siang,
 
Pada thread pertama ini akan saya manfaatkan untuk berkenalan
 
Nama saya Kusumah Arif
Bertempat tinggal di Jakarta
Saya mengajar di Binus dari tahun 2015, dan sedang mengambil program doktor.
Saat ini saya sedang mencoba membuka usaha dibidang makanan dengan menerapkan model
bisnis yang paling memungkinkan dan sesuai.
 
Bagaimana dengan kalian?
Silahkan memperkenalkan diri

Halo Pak Kusumah Arif, Salam kenal Pak.


Perkenalkan nama saya Susmiyati Wulandari,
Saya berasal dari Jogjakarta dan saat ini domisili di Bekasi.
Saat ini saya bekerja sebagai staff Sales Strategic Planning MPV Product di Toyota Astra Motor sejak
tahun 2019. Sebelumnya saya pernah bekerja sebagai IT Support di PT Astragraphia Information
Technology.
Warm Regards,
Susmiyati Wulandari

Design Thinking

Design thinking pada dasarnya merupakan proses atau metodologi berpikir untuk mendapatkan
solusi
Design Thinking is a design methodology that provides a solution-based approach to solving
problems. 
https://www.interaction-design.org/literature/article/5-stages-in-the-design-thinking-process
Design Thinking is an iterative process in which we seek to understand the user, challenge
assumptions, and redefine problems in an attempt to identify alternative strategies and solutions
that might not be instantly apparent with our initial level of understanding.
https://www.interaction-design.org/literature/article/what-is-design-thinking-and-why-is-it-so-
popular
Design Thinking is both an ideology and a process, concerned with solving complex problems in
a highly user-centric way
https://careerfoundry.com/en/blog/ux-design/what-is-design-thinking-everything-you-need-to-
know-to-get-started/
 
Pertanyaan saya, menurut kalian 
mengapa design thinking itu membutuhkan "proses atau metodologi" dalam berpikir
Lalu apa yang dimaksud dengan "in a highly user-centric way"?
 
silahkan direspon bebas menurut pengertian secara umum saja....

Menurut pendapat saya design thinking itu membutuhkan sebuah proses atau metodologi karena
seperti pengertiannya design thinking merupakan proses menciptakan ide-ide baru dan inovatif yang
dapat memecahkan sebuah masalah, menciptakan ide-ide baru dan inovatif ini tidak dapat langsung
dapat terpikirkan saat ini juga pasti membutuhkan sebuah proses, misalkan dengan sebuah problem
atau masalah seseorang dapat menciptakan suatu hal yang menarik untuk mengatasi masalah tersebut,
tentu saja akan melewati banyak proses yang terjadi. Selain itu dalam design thinking ini memerlukan
proses karena kita harus menggodok dengan matang ide-ide kita agar dapat menjadi suatu hal yang
berbeda, tentu saja ini harus dilakukan proses research lebih jauh. Selain proses kita juga memerlukan
metodologi dalam design thinking. Karena dengan adanya metode ini adapt menggabungkan
kebutuhan user atau pengguna dengan suatu langkah yang akan membuat sesuatu yang dapat berhasil
sebuah sebuah bisnis.
“In a highly user-centric way” dalam hal ini berarti dalam sebuah proses design thinking akan
berkaitan dengan pemecahan masalah dalam sebuah bisnis dengan cara berpusat pada pengguna atau
user. Karena dengan cara berpusat pada pengguna atau user kita dapat lebih mudah untuk menentukan
segala kebutuhan dalam sebuah bisnis.

SCAMPER

Pada materi, design thinking dikaitkan dengan kreativitas. 


Suatu kreativitas dibangkitkan dengan mengguunakan tools yaitu SCAMPER
 
SCAMPER didasarkan pada pemikiran bahwa segala sesuatu yang baru merupakan modifikasi
dari sesuatu yang sudah ada.
SCAMPER merupakan akronim dari setiap huruf menggambarkan cara yang berbeda dari yang
sudah ada untuk memicu dan menghasilkan ide-ide baru dalam pembelajaran, baik yang
berhubungan dengan tempat, prosedur, alat, orang, ide, atau bahkan suasana psikologis: 
S = Subtitute (Mengganti) 
C = Combine (Menkombinasikan) 
A = Adapt (Mengdaptasi) 
M = Magnify (Memperbesar) 
P = Put to Other Uses (Meletakkan ke Fungsi Lain) 
E = Eliminate (Menghilangkan atau Mengecilkan) 
R = Rearrange/Reverse (Mengatur ulang)
 
*Lihat materi LN01
 
berikut saya mengambil contoh penggunaan SCAMPER dari
https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/pengembangan-diri/kembangkan-kreativitas-usaha-
melalui-metode-scamper#:~:text=Contoh%20Penerapan%20SCAMPER&text=Melalui
%20metode%20SCAMPER%2C%20Anda%20bisa,dikombinasikan%20dengan%20roti
%20seperti%20sandwich%3F
 
Contoh Penerapan SCAMPER
 
Misalnya, Anda adalah pengusaha es krim. 
Berdasar pengamatan, Anda menemukan bahwa kesadaran masyarakat semakin tinggi akan
kesehatan, sehingga sebagian besar dari mereka memperhatikan pola makan dan asupan gizi. 
Melihat situasi itu, Anda mencoba berinovasi untuk membuat varian es krim yang rendah
karbohidrat dan kaya vitamin. 
 
Melalui metode SCAMPER, Anda bisa membuat beberapa alternatif pemikiran seperti:
Substitute: Apakah susu almon dan kedelai bisa menggantikan susu sapi untuk membuat es
krim?
Combine: Apakah es krim almon/kedelai cocok dikombinasikan dengan roti seperti sandwich?
Adapt: Apakah tekstur dan komposisi es krim sudah cocok dengan konsumen Anda atau sesuai
dengan es krim pada umumnya?
Modify: Apa saja varian rasa yang bisa diterima oleh konsumen? Apakah perlu menambahkan
cita rasa tradisional seperti rasa es doger, cendol, atau es teler?
Put to another use: Apakah es krim ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan selain yang
memperhatikan kesehatan? Apakah es krim ini bisa dijadikan cemilan diet?
Eliminate: Apakah ada elemen yang perlu dihilangkan dari es krim ini? Misalkan
menyederhanakan tampilan cup es krim.
Reverse: Apakah urutan persentase resep es krim dapat diubah?
 
 
Silahkan kalian coba terapkan untuk membangkitkan suatu ide bisnis
Entrepreneur and Intrapreneur

Definisi dari Lecture Note

Entrepreneurship: merupakan sebuah proses inovasi dan penciptaan usaha baru melalui empat
dimensi besar – individu, organisasi, lingkungan, dan proses yang dibantu dengan kolaborasi
jaringan di pemerintahan, pendidikan dan institusi.

Entrepreneur: merupakan suatu katalis perubahan ekonomi dengan menggunakan proses


pencarian (dengan tujuan yang jelas), perencanaan yang penuh pertimbangan, serta
pertimbangan yang jelas dalam menjalankan proses entrepreneurial.

Intrapreneur adalah seorang entrepreneur dalam sebuah organisasi.

Definisi yang diberikan diatas bukanlah suatu teori baku, melainkan suatu konsep yang
pengertiannya sama namun dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

Bagi saya sendiri Entrepreneur itu adalah orang yang mampu melihat kesempatan/peluang dan
memaanfaatkan hal tersebut untuk melangsungkan usaha, mengembangkannya dan
berkelanjutan.

Jika usaha tersebut dilangsungkan untuk diri sendiri --> entrepreneur

Jika usaha tersebut dilangsungkan untuk keberlanjutan perusahaan dimana dia berada -->
intrapreneur

Kata kuncinya adalah melihat dan memanfaatkan kesempatan/peluang yang didasari analisis
terhadap kesempatan/peluang tersebut (Analyze Opportunity)

Silahkan utarakan pendapat kalian mengenai hal ini.

Setelah membaca mengenai informasi yang Pak Kusumah Arif sampaikan dalam forum, menurut
pendapat saya entrepreneur dan intrapreneur memiliki kesamaan konsep dan pengertian yang sama
yang membedakan hanyalah wadah atau tujuan dari sebuah usaha.
Entrepreneur (pengusaha atau wiraswasta) adalah seseorang yang mengembangkan usaha sendiri,
bertanggung jawab penuh terhadap operasional usahanya serta berkedudukan sebagai pemilik inti
usaha tersebut. Artinya segala hal yang diilakukan dalam usaha bertujuan untuk mengembangkan
usahanya sendiri.
Sedangkan Intrapreneur adalah seseorang yang berada dalam usaha atau organisasi usaha yang
dijalankan, namun seseorang ini bukanlah pemilik dari bidang usaha tersebut. Seseorang tersebut
tidak memiliki kebebasan dalam mengatur bisnis dan tidak akan menanggung sendiri resiko dalam
bisnis tersebut, namu seseorang tersebut dapat memberikan ide dan gagasan untuk bisnis yang
dilakukan dan bertanggung jawab terhadap ide gagasannya. Artinya segala hal yang dilakukan dalam
usaha bertujuan untuk mengembangkan usaha atau bisnis organisasi yang menaunginya.
Baik entrepreneur maupun intrapreneur pasti memiliki tantangan yang sama beratnya untuk bersaing
dalam market. Namun inovasi maupun ide kreatif yang dihasilkan entrepreneur maupun intrapreneur
akan berbeda tergantung dengan strategi usahanya masing-masing.
What is opportunity?

Opportunity is a set of circumstances that makes it possible to do something. (general definition)

Suatu kesempatan/peluang akan terlihat semakin lebar jika kita mempunyai wawasan yang luas,
tidak hanya sekedar cukup

Namun sebelum melihat kesempaatan/peluang tersebut, ada baiknya menentukan obyektif


terlebih dahulu

Misalkan

Obyektif: saya ingin buka usaha dan punya penghasilan dari usaha tersebut

Analisis Peluang/Kesempatan (lihat definisi entrepreneurship di forum 1)

--> Penciptaan usaha baru melalui empat dimensi besar – individu, organisasi, lingkungan, dan
kolaborasi jaringan

Karena itu:

1. Individu --> punya penawaran apa? siapa yang butuh penawaran tersebut?

2. Organisasi --> apakah sudah ada yang melakukan?

3. Lingkungan --> apakah lingkungan mendukung?

4. kolaborasi jaringan --> kerjasama dengan siapa saja?

Sehingga: peluang/kesempatan yang kalian lihat sesuai dengan potensi kalian

Benarkan demikian?

Market Research

Tujuan dari riset pasar pada dasarnya adalah untuk mengetahui apakah ada yang akan membeli
produk yang kalian tawarkan atau menggali wawasan pelanggan sehingga dapat menawarkan
produk inovatif

Metode riset pasar sama dengan pada saat kalian melakukan tugas akhir.... 

sasaran responden harus jelas dan tepat untuk mendapatkan hasil yang tepat

Hasil dari riset pasar berupa wawasan pelanggan yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk
menentukan strategi usaha. 

Coba kalian lihat https://teknologi.id/tekno/unik-14-inovasi-teknologi-aneh-bin-ajaib-ini-cuma-ada-


di-jepang-part-1

Menurut sekias pandang kalian sebagai kosumen, apakah produk-produk tersebut bisa laku di
daerah kalian masing-masing?

Setelah membaca informasi dari link yang Bapak sampaikan pada forum, menurut pendapat saya
produk-produk tersebut tidak akan laku apabila dipasarkan atau dijual di Negara Indonesia ini. Seperti
yang telah Bapak sampaikan pula bahwa riset pasar itu sangat penting untuk mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh target market kita dan apakah produk yang kita punya sesuai dengan kebutuhan
target market kita. Dalam entrepreneur memang diperlukan yang namanya inovasi, namun alangkah
baiknya inovasi yang dilakukan disesuaikan dengan target market dan produk yang akan dibuat.
Beberapa inovasi teknologi dalam link tersebut tentu saja sudah tidak sesuai dengan target market
apabila dipasarkan di Indonesia. Kita ketahui bahwa ada beberapa daerah dan masyarakat Indonesia
yang masih kurang paham dengan teknologi atau istilahnya gaptek. Selain hal menurut saya
lingkungan di Indonesia pun masih belum cukup layak apabila diimplementasikan beberapa inovasi
tersebut. Namun tidak memungkiri akan ada yang minat dengan produk inovasi tersebut, namun dapat
dipastikan hanya sebagian kecil dari masyakat di Indonesia.

Customer Insight and Developing Value Proposition and How to


Get In Touch with Customer 1
Customer Behavior

Silahkan bayangkan diri anda sendiri sebagai customer, setiap orang pasti punya alasan
tersendiri kenapa membeli suatu produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan.

Apakah karena keinginan, atau kebutuhan? --> perilaku inilah yang dipelajari terkait dengan
penawaran barang dan jasa yang tujuan utamanya tidak lain dan tidak bukan adalah agar
pelanggan/konsumen/pembeli mau membeli barang atau menggunakan jasa yang ditawarkan.

Beberapa motivasi utama pelanggan/konsumen/pembeli yang dianalisis dalam menetapkan


perilaku pelanggan terhadap penawaran barang atau jasa adalah:

1. Keuntungan Personal (personal gain)

2. Kesenangan (delight)

3. Pengaruh sosial (social influence)

4. "kepedulian terhadap" Anda (you)

5. Kebiasaan (familiarity)

6. Kepercayaan dan keamanan (trust and safety)

Misalkan ketika saya hendak membeli laptop untuk keperluan menunjang penyelesaian tugas,
melaksanakan BOL, dan menyusun disertasi. Maka saya mulai mempertimbangkan harga
terhadap penawaran barang dan membandingkan produk satu dan lainnya. Saya BUTUH laptop
ini karena laptop yang lama sudah mulai lemot dan mengganggu proses pengerjaan tugas-
tugas.

1. Laptop merek dan tipe apa yang dapat menunjang dan mempermudah seluruh keperluan
saya, dan sesuai dengan budget yang saya punya. Dan kalau memungkinkan dapat digunakan
lebih dari apa yang saya perlukan.

2. Apakah laptop ini nyaman digunakan, gampang dibawa-bawa, dan ketahanan nya sangat
bagus, juga tidak meghabiskan tabungan saya?

3. Bagaimana masukan dari teman-teman saya mengenai produk dan merek tersebut? apakah
jika mereka memberikan bad review maka saya akan melakukan proses mencari lagi?

4. Apakah jika saya menemukan laptop yang saya inginkan tapi ternyata warnanya tidak saya
sukai (tidak sesuai dengan kepribadian saya), maka saya akan melakukan proses mencari lagi? 

5. Apakah saya terbiasa dengan bentuk, OS, dan software pendukungnya?

6. APakah laptop ini bisa dijejaki ketika hilang atau data tidak rusak jika laptop terjatuh? 
Ketika menurut saya paling tidak terdapat 4 poin diatas bisa terpernuhi, maka saya akan
membeli laptop dengan merek dan tipe tersebut.

Bagaimana dengan kalian?

Apa pertimbangan kalian ketika kalian membeli suatu barang, misal handphone atau apapun.

Apakah semua semua poin diatas menjadi landasan pertimbangan kalian?

kalian butuh (NEED) atau sekedar ingin (WANT)?

Yang menjadi pertimbangan saya ketika akan membali suatu barang adalah berdasarkan kebutuhan saya
dan skala prioritas kebutuhan apakah urgent atau dapat digantikan dulu dengan barang yang masih ada atau
barang lainnya. Namun jika membaca beberapa poin yang Bapak sampaikan pada forum diatas mengenai
motivasi pelanggan/konsumen/pembeli menurut saya pribadi yang cocok dan sesuai dengan saya ketika
ingin membeli barang adalah poin pertama (keuntungan personal) dan poin keenam (kepercayaan dan
keamanan). Dalam sudut pandang poin pertama yaitu keuntungan personal saya akan melihat manfaat yang
akan saya dapatkan atau rasakan ketika membeli barang tersebut dan seberapa besar pengaruh dari manfaat
tersebut terhadap kehidupan saya. Setelah mengetahui keuntungan apa yang akan saya peroleh, maka saya
akan melihat history dari kepercayaan pelanggan lainnya dan keamanan dari barang yang akan saya beli.
Apakah ini merupakan barang yang terpercaya atau hanya bermodalkan tulisan yang menggiurkan saja ?
Dan dilihat dari segi kemanan jika yang dibeli adalah makanan dan obat maka secara pribadi saya akan
mencari nomor BPOM dan apakah makanan atau obat tersebut boleh dikonsumsi oleh saya atau tidak.

Customer Segments

Mengacu pada alat analisis Business Model Canvas, untuk membuat model bisnis, Customer
Segments merupakan blok analisis yang terdapat pada sebelah kanan yang bertujuan untuk
melihat atau menentukan sasaran pelanggan dari produk yang ditawarkan.

Segmentasi pelanggan dibagi berdasarkan analisi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan itu
sendiri

Target pelanggan yang mempunyai budget terbatas biasanya tidak akan pernah tertarik untuk
membeli sesuatu yang lebih mahal untuk fungsionalitas yang sama, namun target pelanggan
yang mementingkan gengsi untuk menunjang karirnya akan mencari produk yang bisa menjadi
faktor pembeda diantara dia dan rekan-rekan sekantor, walau mungkin budget terbatas -->
perilaku inilah yang dipelajari dan dikelompokkan untuk dilihat apakah jumlahnya cukup
signifikan bagi suatu produk untuk diluncurkan.

Segementasi bisa dilakukan menggunakan alat analisis STP (segmenting targeting positioning)

Berikut artikel mengenai STP yang dapat kalian baca

http://bisnisbisnis.id/2018/03/06/memahami-segmentation-targeting-positioning-model-agar-
implementasi-digital-marketing-tak-melenceng/

Customer Segments pada BMC dibagi menjadi 5 kategori mengacu pada produk yang
ditawarkan.

1. Mass market --> kumpulan sasaran pelanggan yang membutuhkan/menginginkan produk


secara umum

2. Niche market --> kumpulan sasaran pelanggan yang membutuhkan/menginginkanproduk


secara khusus (ceruk)

3. Segmented --> kumpulan sasaran pelanggang yang membutuhkan/menginginkan produk


yang ditawarakan dengan ragam tipe
4. Diversified --> kumpulan sasaran pelanggang yang membutuhkan/menginginkan produk yang
beragam jenis

5. Multisided --> kumpulan sasaran pelanggan yang dapat dipertemukan dengan pelanggan
lainnya untuk produk yang dibutuhkan/diinginkan

Apakah penjelasan diatas bisa dimengerti?

Value Propositions

Mengacu pada alat analisis Business Model Canvas, untuk membuat model bisnis, Value
Propositions merupakan blok analisis yang terdapat ditengah yang bertujuan untuk melihat atau
menentukan produk yang ditawarkan kepada pelanggan/konsumen/pembeli

Proposisi nilai dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan apa yang ditawarkan pada
pelanggan.

Jika yang ditawarkan adalan Macbook maka dalam benak penjual sudah bisa dibayangkan siapa
yang akan membeli produk ini, sehingga cara menawarakan atau pemilihan kanal pemasaran
akan mengikuti produk terhadap pelanggan. 

Value Propositions pada BMC dibagi menjadi 11 kategori mengacu pada apa yang ditawarkan.

1. Newness

2. Performance

3. Customization

4. "Getting the job done"

5. Design

6. Brand/Status

7. Price

8. Cost Reduction

9. Risk Reduction 

10. Accessability

11. Convenience/usability:

Produsen/Penjual bisa saja menawarkan produk lebih dari satu kategori

Kalau warung nasi (warteg) masuk kategori yang manakah?

Menurut pendapat saya warung nasi (warteg) pada umumnya dalam value propositions pada BMC
masuk dalam kategori, price, cost reduction dan accessability.
Seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan warteg menyediakan makanan dengan harga yang
murah, oleh karena itu banyak pelanggan yang akan membeli pada warteg tersebut. Dengan harga jual
yang murah maka penjual akan meminimalkan pengeluaran atau cost reduction dalam pembelian
bahan baku agar menghasilkan laba yang cukup bagi penjual. Selain itu letak warteg yang kebanyakan
dipinggir jalan sangat mempermudah akses pelanggan untuk mampir dan memutuskan untuk membeli
makan pada warung nasi (warteg) tersebut.
Namun seiring berkembangnya teknologi, sudah banyak warteg yang berinovasi dengan
memanfaatkan teknologi dan menambahkan kategori value propotions pada warteg seperti mulai
membuat brand (hal ini terbukti dengan adanya warung nasi yang mempunyai franchise).

Prototyping

Diambil dari LN,  Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model
kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa
digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis

Diambil dari techopedia.com, Prototyping refers to an initial stage of a software release in which
developmental evolution and product fixes may occur before a bigger release is initiated. These
kinds of activities can also sometimes be called a beta phase or beta testing, where an initial
project gets evaluated by a smaller class of users before full development.

Dilihat dari definisi diatas, prototyping erat kaitannya dengan penciptaan aplikasi dan software.
Apakah memang demikian? Menurut saya tidak selalu demikian.

Prototyping pada dasarnya adalah pembuktian bahwa suatu prototype itu bisa diwujudkan.

Terdapat banyak ragam prototyping yang secara definsi tidak selalu tertuju pada Value
Proposition* aplikasi dan software. Diambil dari https://designroast.org/different-types-
prototyping/ , berikut ragam prototyping:

1. Sketches and Diagrams

2. Three-Dimensional Printing

3. Lego Prototype

4. Wireframing

5. Role-Playing

6. Feasibility Prototypes

7. Working Model

8. Video Prototype

Menurut kalian, apa contoh produk dari protoyping diatas? boleh pilih salah satu atau pilih
semua

Misal saya hendak menawarkan produk kue futuristik, jenis prototyping apakah yang sesuai
untuk di presentasikan ke investor? --> menurut saya feasibility prototype

*masih ingat Value Proposition?

Setelah membaca pengertian diatas, ketika saya ingin menawarkan sebuah produk pakaian kemeja
perempuan dengan brand yang saya ciptakan sendiri, dalam hal ini saya akan menggunakan ragam
prototyping :
1. Feasibility Prototypes, karena sebelum menjual ke pelanggan saya sendiri harus menguji
kelayakan dan kenyamanan dari bahan yang digunakan dalam pembuatan kemeja tersebut.
Apakah bahan yang digunakan akan nyaman apabila saat digunakan ketika cuaca sedang terik
dan apakah nyaman ketika digunakan saat cuaca sedang dingin. Selain dari segi kenyamanan
bahan, saya juga akan melakukan pengujian dari motif kemeja saya ini apakah mendukung
apabila digunakan dalam berbagai acara. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap minat beli
dari pelanggan.
2. Video Prototype, dengan menggunakan video prototype ini akan memperlihatkan dengan jelas
apabila kemeja dengan brand saya ini digunakan. Hal ini juga sebagai bentuk visualisasi agar
pelanggan dapat melihat dari detail kemeja ketika digunakan dan ukuran dari kemeja tersebut
agar tidak terdapat kesalahan pembelian. Dengan adanya video prototype ini menurut saya akan
membuat pelanggan lebih percaya dan semakin terdorong untuk membeli produk tersebut.

10 Prototyping Principles

1. Make it visual and tangible --> these kinds of prototypes spark conservations and learning.

2. Embrace a beginner’s mind --> Prototype “what can’t be done “ Explore with a fresh  mind-set.

3. Don’t fall in love with first ideas-creates alternatives --> Refining you idea(s) to early prevents
you from creating and exploring alternatives

4. Feel Comfortable in a “Liquid state” --> early in the process the right direction is unclear. It’s a
liquid state.

5. Start with low fidelity, iterate and refine --> Refined prototypes are hard to throw away. Keep
them rough, quick, and cheap.

6. Expose your work early – seek critism --> seek feedback early and often before refining.

7. Learn faster by failing early, often and cheaply --> Fear of failure holds people back from
exploring.

8. Use creativity techniques --> Use creativity techniques to explore groundbreaking prototypes

9. Create “shrek models” --> Shrek models are extreme or outrageous prototypes that you are
unlikely  to build.

10.Track learnings, insight, and progress --> Keep track of all your alternative prototypes,
learnings and insights.

Menurut kalian, apakah yang dimaksud dari poin-poin diatas? boleh pilih salah satu atau pilih
semua

Misal no.10, menurut saya maksudnya adalah mencatat seluruh kemungkinan alternatif dari
prototype yang dibuat, karena tiap alternatif ada plus dan minus, dimana masukan ini yang akan
bermanfaat pada pengembangan produk nantinya

sumber: LN

Prototyping vs Sampling

Jangan keliru mengenai prototype dan sample......

Prototypes serve as a test of a new product design or concept. Prototypes will change as you
develop and improve your product. You should take an extremely hands-on role in iterating and
refining your model. You should perform prototyping locally, if not in-house. Before approval, you
may build, rebuild, scrap and  improved multiple prototypes with multiple revisions. Then when
your prototype is strong enough, you are ready to move into sampling
Samples are the beginning of your production process. Factories produce samples, which can
then be used for testing fit, quality and pricing. You can also use your samples for early sales
and marketing. The more samples you provide, the more efficient and less costly your sampling
will be. Detailed Bills of Material  (BOMs) and drawings, with detailed material specifications
dimensions and tolerances, and even detailed test procedures help ensure effective sampling
and production. The factory also requires customer approved samples before beginning
production

Jadi, dari 2 definisi diatas, apa kesimpulannya?

Sumber: https://www.revotech.net/blog/prototyping-vs-sampling-whats-the-difference/

Berdasarkan statement yang Bapak sampaikan diatas, menurut saya dari definisi prototype dan sample
dapat diambil kesimpulan bahwa prototype dan sample itu jelas berbeda. Prototype merupakan suatu
rancangan awal yang dibuat untuk uji coba sebuah konsep dari produk baru. Dalam prototype,
rancangan yang dihasilkan masih dapat berubah untuk terus meningkatkan dan mengembangkan
produk kita. Setelah mengalami beberapa kali prototype dan prototype terakhir yang dihasilkan sudah
cukup kuat, maka dapat dilanjutkan dengan pengambilan sampel. Sampel adalah awal dari proses
produksi produk tersebut. Sampel tersebut dibuat untuk menguji kesesuaian, kualitas dan harga dari
produk yang akan direlease ke pasaran. Dari sampel tersebut akan terlihat minat dari target market
kita ini seperti apa dan apakah sampel ini layak untuk diproduksi masal.
Business Model Pattern

BMP: Business models with similar characteristics, similar arrangements of business model
Building Blocks, or similar behaviors.

Dari beragam model bisnis, Alexander Osterwalder mengelompokkan pola model bisnis menjadi
5 pola

1. Unbundling Business Model

Ciri-ciri model bisnis ini, terdapat 3 tipe bisnis yang berbeda dalam 1 perusahaan

bisnis hubungan pelanggan --> meraih dan mempertahankan pelanggan

bisnis inovasi produk --> terdepan dalam layanan produk

bisnis infrastruktur --> terluas dalam cakupan layanan

2. Long Tail Business Model

Ciri-ciri model bisnis ini adalah "menjual sedikit dari banyak"

Terdapat banyak ragam penawaran produk niche pada sasaran pelanggan yang "berminat"
sehingga harus punya "penyimpanan" yang sangat luas dengan biaya rendah dan harus punya
platform yang kuat 

3. Multisided Platform

Ciri-ciri model bisnis ini adalah menyediakan platform yang mempertemukan banyak pihak yang
"saling membutuhkan"

4. Free as business model

Ciri-ciri model bisnis ini adalah "gratisan", namun dibalik itu pasti ada sasaran pelanggan yang
membayar

5. Open Business Model

Model bisnis ini merupakan yang paling umum digunakan dengan ciri-ciri memanfaatkan
rekanan untuk mendukung kebaradaan nilai jual bagi sasaran pelanggan

Outside in --> perusahaan memanfaatkan rekanan agar tercipta nilai jual pada sasaran
pelanggan

Apakah penjelasan yang saya berikan sesuai dengan pendapat kalian?

Setelah membaca penjelasan dari postingan Bapak mengenai model-model bisnis dan membaca dari
literatur lain mengenai Business Model Pattern, penjelasan yang Bapak sampaikan sudah sesuai
dengan pendapat saya. Secara ringkasnya Unbundling Business Model menjelaskan bahwa pelaku
bisnis membagi core bisnisnya secara terpisah (customer relation business, product innovation
business,dan infrastructure business) sehingga, masing-masing fokus pada pasarnya masing-
masing dan akan meningkatkan profit bagi perusahaan yang sama. Long Tail Business Model
menjelaskan mengenai fokus dalam menjual produk yang menjadi “Hit” di pasaran,yaitu fokus ke
product line yang luas, tetapi masing-masing dijual dalam volume relatif kecil (niche), sebagai
contoh yaitu produk mainan lego, kolektor batik langka. Multisided Platform menjelaskan suatu
bisnis model yang terdiri dari dua atau lebih grup pelanggan yang saling tergantung, bisnis
yang ada difasilitasi oleh interaksi diantara dua grup yang berbeda tersebut, sebagai contoh :
kartu pembayaran tol merupakan interaksi antara perusahaan jalan tol dengan bank serta cardholders.
Free as Business Model menawarkan penawaran yang sama sekaligratis, pelangganyang tidak
membayar disubsidi oleh bagian lain bisnis model atau oleh segmen pelanggan yang berbeda,
sebagai contoh : Google (penghasilan dari iklan). Open a Business Model merupakan model bisnis
yang menciptakan atau menangkap values dengan kolaborasi yang sistematis dengan partner diluar
bisnis.
========================================================================
==========
Business Model Canvas

Bisnis Model Canvas (BMC) adalah model bisnis yg terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang
memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat, bisa memenangkan
persaingan dan sukses dalam jangka panjang
BMC merupakan hasil buah pikiran dari Alexander Osterwalder yang dituangkan dalam buku
Businzss Model Generation.
BMC idealnya digambarkan dalam bentuk kotak-kotak diatas sebuah kanvas (media lukis).
BMC terdiri dari 9 kotak yang saling terkait (perubahan dalam 1 blok dapat mempengaruhi blok
lainnya), yang bisa saja dibagi menjadi 4 bagian
PENAWARAN
1. Value Proposition (VP) --> nilai jual
PELANGGAN
2. Customer Segment (CS) --> sasaran pelanggan
3. Channel (Ch) --> saluran bisnis ke sasaran pelanggan (CS)
4. Customer Relationship (CR) --> interaksi yang menyenangkan sasaran pelanggan (CS)
INFRASTRUKTUR
5. Key Resources (KR) --> sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya nilai jual
(VP) dan agar model bisnis dapat berfungsi
6. Key Activities (KA) --> kegiatan mengolah sumber daya menjadi nilai jual (VP) dan agar model
bisnis dapat berfungsi
7. Key Partner (KP) --> pihak yang dibutuhkan untuk menyediakan sumber daya (KR)
KEUANGAN
8. Cost structur (C$) --> justifikasi biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan sumber daya (KR)
dan mendukung aktivitas (KA)
9. Revenue stream (R$) --> metode mendapatkan pemasukan dari sasaran pelanggan (CS)
 
Apakah penjelasan yang saya berikan sesuai dengan pendapat kalian?

Menurut saya, penjelasan yang Bapak sampaikan tersebut sesuai dengan pendapat saya. Idealnya
apabila kita akan memulai sebuah bisnis harus sudah memperhatikan dan consider akan Bisnis Model
Canvas tersebut. Karena dengan Bisnis Model Canvas kita sebagai calon entrepreneur dapat melihat
produk yang akan kita rilis ke pasar dari 4 bagian yaitu penawaran dari produk kita, pelanggan,
infrastruktur dari produk kita dan keuangan dalam menjalankan bisnis ini. Dengan memperhatikan 4
bagian dan 9 poin diatas maka akan memberikan manfaat dalam bisnis kita, manfaat tersebut seperti :
- Mudah melakukan synergy dengan seluruh bagian dalam perusahaan,
- Menghemat waktu dalam melakukan koordinasi untuk pengambilan keputusan,
- Mudah dalam melakukan modifikasi model bisnis yang cocok dan selalu dapat beradaptasi
dengan kondisi bisnis yang terjadi setiap saat,
- Dapat memberikan value yang tepat bagi pelanggan dengan konsisten memenuhi keinginan
pelanggan dengan strategi terukur yang tepat.
Business Model Canvas & Other Tools

BMC merupakan alat analisis seperti halnya SWOT, PESTLE, dan Porter Five Force yang saling
melengkapi.
 
BMC --> menganalisis model bisnis
SWOT --> menganalisis kekuatan internal yang terhubung dengan peluang external
PESTLE --> menganalisis peluang bisnis dilihat dari kondisi Politik, Ekonomi, Sosio Kultural,
Teknologi, Legal, Environment
Porter 5 Force --> menganalisi kekuatan perusahaan dilihat dari persaingan 
 
Apakah definisi yang saya berikan sesuai dengan pendapat kalian?

=========================================================================

Core Business

Mengacu pada Lecture Note, inti suatu bisnis terbagi menjadi 

1. Efek Jaringan (Network Effect) --> menekankan pada banyaknya pelanggan, contoh:
Facebook

2. Layanan Pelanggan (Customer Service) --> menekankan pada layanan untuk


mempertahankan pelanggan, contoh: citibank

3. Harga Terendah (Lowest Cost) --> menekankan pada penawaran harga terendah, contoh:
Carrefour

4. Pengalaman Pengguna (User Experience) --> menekankan pada pengamalan dari pengguna:
contoh: IPhone

 Apakah definisi diatas bisa dipahami?

Definisi tersebut dapat saya pahami Pak. Core business merupakan hal utama yang penting
dalam sebuah organisasi (perusahaan). Menentukan core business ini merupakan langkah
utama yang penting dalam menentukan langkah yang akan kita ambil kedepannya. Dalam
core bisnis ini terbagi menjadi Network Effect yang mana perusahaan dengan pengguna
terbanyak adalah yang paling berharga karena itu logis bagi pengguna baru sebagai salah satu
dasar menentukan pilihan. Customer Service yang mana perusahaan akan menekankan pada
konsistensi layanan kepada pelanggan. Lowest Cost ini digunakan perusahaan dalam
menentukan harga baik harga yang akan diberikan kepada pelanggan. User Experience disini
merupakan strategi menjadikan yang terbaik dalam mengembangkan dan meningkatkan
pengalaman yang dialami oleh pengguna.

Case Study

Google pernah mengganggap bahwa core business -nya adalah di teknologi pencarian yang
canggih, namun ternyata justru core business nya adalah platform yang mempertemukan pihak
yang saling membutuhkan (multisided platform)
Coca-cola dulu dibuat dengan tujuan sebagai health elixir, sekarang terkenal sebagai minuman
bersoda yang trendi

Dan banyak perusahaan yang "merevisi" core business -nya untuk mencapai sustainable
competitive advantage, contohnya

IBM Founded: 1911

What It Used to Do: The company first sold commercial scales and punch card tabulators, and
later, massive mainframe computers and calculators.

What It Does Now: Software, consulting services, IT services

Xerox Founded: 1906

What It Used to Do: It was first founded as the Haloid Company, which manufactured and sold
photographic paper.

What It Does Now: Sells toner, ink, software, scanners, inkjet printers and copy machines

Apple Founded: 1976

What It Used to Do: Steve Jobs and Steve Wozniak developed Apple I, a personal computer kit,
reportedly all hand-built by Wozniak. It was one of the first personal computers ever sold.

What It Does Now: iPads, iPods, online music through iTunes, iPhones

*https://business.time.com/2011/06/16/10-companies-that-radically-transformed-their-
businesses/

Apa kiranya ada contoh-contoh lain?

Perubahan core business sering kita temui di era saat ini, karena hal tersebut merupakan
salah satu langkah yang diambil organisasi untuk tetap eksis dalam dunia bisnis ini. Sebagai
contoh yaitu perusahaan Astra Graphia yang dulu hanya berfokus pada penjualan mesin
fotocopy namun sekarang lebih dikenal sebagai jasa konsultan Information Technology yang
dikenal dengan nama Astra Graphia Information Technology. Perubahan core bisnis
tersebut merupakan langkah yang tepat untuk tetap eksis dalam dunia Information
Technology.

Core Business Analysis

Apa type core business dari warteg?

Apa type core business dari Duck King?

Jika core business mereka berbeda, apa yang dibutuhkan warteg untuk bertransformasi menjadi
Duck King? 

Bebas berpendapat dan bisa menggunakan Business Model Canvas

Tipe core business dari warteg/warung nasi adalah Harga Terendah. Dengan
menyediakanvariasi menu mainstream rumahan bagi para pelanggannya.Tipe core business
dari Duck King adalah Pengalaman Pengguna. Duck King memberikanpengalaman baru bagi
pelanggan dengan menyajikan menu yang tidak biasa tentunya dengankualitas
terbaik.Menurut saya, hal yang dapat dilakukan warteg untuk bertransformasi menjadi seperti
DuckKing adalah dengan menyediakan variasi menu anti mainstream dan tempat yang lebih
nyamanbagi pelanggannya, serta penyajian menu makanan yang lebih baik lagi

==================================================================
========
Mapping The Sales

Sangat penting bagi sebuah bisnis untuk dapat menjual apapun yang diproduksi, karena tanpa
kemampuan untuk menjual, hampir bisa dipastikan bisnis tersebut akan bangkrut karena
memaksakan diri terus berproduksi sementara tidak ada pemasukan.
 
Sales process terbagi menjadi tiga: short term, medium term, dan long term yang memiliki cara
yang berbeda dalam menangani sales.
1. Short term ditujukan untuk bisa menciptakan permintaan bagi produk atau jasa yang
ditawarkan. Pada jangka ini dibutuhkan interaksi langsung dengan pelanggan untuk bisa
menjelaskan value proposition dan keunikan yang tawarkan. Pada titik ini, fokus dialihkan lebih
pada usaha bisnis untuk bisa menciptakan permintaan akan produk atau jasa dan bagaimana
menghilangkan halangan dan beban untuk bisa menciptakan permintaan. Pada tahapan ini,
manajemen klien mulai dipergunakan untuk memastikan bahwa pelanggan lama bisa kita
maintain dengan baik, serta menciptakan kemungkinan penjualan baru pada pelanggan lama.
2. Medium term berfokus pada pemenuhan order dari pelanggan, yang memanfaatkan:
Direct Sales people, cara tradisional yang hampir tidak memberi peluang untuk bergerak lebih
cepat, dengan biaya mahal; Web-based techniques, dengan menggunakan berbagai macam
cara yang saat ini bisa diaplikasikan melalui internet seperti inbound marketing, sociak media,
email, dan telemarketing
3. Long Term, sales group akan memfokuskan diri mereka akan pemenuhan order dari
customer. Akan sangat sedikit penciptaan permintaan terjadi disini. Internet dan telemarketing
masih dilakukan strategy long-term yang bagus
* disadur dari Lecture Notes

Terima kasih Pak penjelasan mengenai mapping sales process tersebut dapat saya pahami
dengan baik. Kesimpulan atau gambaran singkat yang dapat saya ambil dari penjelasan
Bapak mengenai mapping sales process yang terbagi menjadi tiga adalah sebagai berikut :
1. Short term
Direct Sales / Penjualan langsung (100%)  akhir dari semua pelanggan akan focus pada
strategic accounts di target market.
Hal ini akan berlanjut sampai promosi dari mulut ke mulut menjadi signifikan dan produk
menjadi matang dan terbukti. Hal ini sebagai perpindahan dari demand creation menjadi
demand fulfilment.
2. Medium term
Direct Sales (50%)  pelanggan terbesar
Selected Regional Exclusive VARS (50%)  medium dan small account dalam target market
Hal ini pada akhirnya akan berkembang menjadi lebih dari perdangangan online karena
produk ini akan menjadi standard dan lini produk akan meluas dan diuji di new market
diperkirakan pada tahun ke 3.
3. Long term
Direct Sales (25%)  top 50 accounts dan new market
Selected Regional Exclusive VARS (40%)  accounts dibawah top 50 dan non core markets
Melalui situs web & direct telemarketing (35%)  semua pelanggan dalam core market
(dengan komisi untuk VARS & Direct Sales).

Four Overlooked Factors

Salah satu hal terpenting dalam sebuah bisnis adalah bagaimana kita bisa mendapatkan
pelanggan. Proses untuk mendapatkan pelanggan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan
tentu saja membutuhkan perencanaan yang cermat untuk menghindari kesalahan perhitungan
yang berpotensi merugikan bisnis dan membahayakan kelangsungan bisnis dimasa depan.
Meski penting, tidak berarti biaya untuk mendapatkan pelanggan ini harus disikapi secara
berlebihan.
 
Hal yang menarik, meski sering berlebihan dibeberapa hal, ada 4 faktor yang justru sering
terlewatkan diantara keberlebihanan enterpreneur tersebut, berkaitan dengan biaya untuk
mendapatkan pelanggan:
1. Mengabaikan biaya kecil yang terakumulasi karena berbagai aktivitas untuk
mendapatkan pelanggan. 
2. Mengabaikan kemungkinan bahwa proses penjualan dapat berlangsung dalam waktu
yang panjang
3. Mengabaikan anggapan bahwa semua konsumen bisa menjadi pelanggan
4. Melakukan perubahan yang mempengaruhi proses yang sudah berjalan
* disadur dari Lecture Notes

Selling Technique

[tambahan materi]
 
Teknik penjualan digunakan oleh tenaga penjualan atau tim penjualan untuk menciptakan
pendapatan dan membantu proses menjual dengan lebih efekti dan efisienf. Teknik penjualan
disesuaikan pada situasi dan cenderung disempurnakan melalui pengalaman dari proses yang
terjadi:
 
Teknik Penjualan berkenaan dengan:
1. Understand Your Market
2. Focus on the Right Leads
3. Prioritize Your Company Above Yourself
4. Leverage Your CRM
5. Be Data Informed
6. Really Listen to Your Prospects
7. Build Trust Through Education
8. Focus on Helping
9. End Each Meeting with an Action
10. Use Your Marketing Team
*Germaine - 2011 - Selling & Negotiating Skills for Entrepreneurs

Terima kasih Pak penjelasan mengenai teknik penjualan tersebut dapat saya pahami dengan
baik. Dengan penjelasan tersebut dapat yang saya simpulkan adalah bahwa sebuah bisnis itu
bukan hanya berfokus pada before bisnis tersebut release di pasaran seperti dimulai dari
analisis bisnis menggunakan teknik SWOT, Business Model Canvas, Business Pattern dan
masih banyak lagi. Namun teknik penjualan harus kita perhatikan pula. Sebenarnya teknik
penjualan ini berkaitan dengan Business Model Canvas yang didefine pada awal bisnis
namun dalam teknik ini dibahas lebih mendalam seperti kita harus memahami pasar dari
bisnis kita, fokus pada right leads karena dengan pemimpin yang benar maka suatu organisasi
akan terarah dan fokus pada bisnis tersebut. Selain itu harus memprioritaskan perusahaan
diatas kepentingan diri sendiri ini merupakan suatu bukti totalitas dari seseorang. Langkah
selanjutnya adalah memanfaatkan customer relationship menagemenet kita untuk menarik
customer tetap dan customer baru yang lebih banyak. Selain itu kita juga harus mendapatkan
informasi data dengan lengkap guna mendukung penjualannya. Kita sebegai seller harus
perlu untuk mendengarkan prospek kita apa masukan dan apa yang diharapkan dari prospek
kita. Membangun kepercayaan pelanggan dan rekan kerja adalah hal yang sangat penting dan
dapat kita peroleh melalui pendidikan. Selain membangun kepercayaan kita juga harus fokus
untuk membantu baik membantu rekan kerja atau membantu pelanggan untuk menyelesaikan
permasalahannya dengan produk kita. Hal yang penting lainnya adalah akhiri setiap
pertemuan dengan tindakan yang nyata sebagai bentuk evaluasi dan follow up atas pertemuan
tersebut. Dan yang tidak kalah penting dalam teknik penjualan ini adalah menggunakan tim
pemasaran.

==================================================================
=========
Marketing vs Branding

Marketing adalah tindakan memasarkan produk

Branding adalah tindakan memperkenalkan identitas

Pada upaya pemasaran produk, ditonjolkan branding agar konsumen teredukasi mengenai
identitas produk

Pada upaya memperkenalkan identitas, identitas itu sendiri sudah merupakan simbol produk-
produk pemasaran.

Contoh: 

Kalau lihat sprite apa yang kalian ingat? 

Benarkah kesegaran?

Jika sprite diidentikkan dengan kesegaran, maka perusahaan memang melakukan branding
sprite dengan identitas kesegaran, dan seluruh bentuk strategi pemasaran dari Sprite adalah
berdasarkan kesegaran. Coba perhatikan iklan Sprite

Kalau lihat coca cola apa yang kalian ingat? 

Benarkah kekinian?

Bagaimana dengan Fanta?

Apakah branding nya?

ketiga produk tersebut berasal dari perusahaan yang sama, namun brandingnya berbeda
sehingga strategi pemasarannya pun berbeda.

Bisakah marketing dan branding diterapkan pada diri kalian?

Bagaimana kalian membranding diri sendiri? Dan bagaimana pemasarannya?

Apabila dilihat dari iklan Sprite maka betul Pak branding yang dilakukan sprite adalah identitas
kesegaran. Sedangkan untuk Coca Cola sendiri branding terhadap Coca Cola sendiri adalah
kekinian setelah melalui rebranding atas dirinya. Dan untuk Fanta brandingnya adalah fruit-
flavored carbonated soft drinks.

Marketing dan branding dapat diterapkan pada diri saya Pak, karena dengan marketing dan
branding ini kita dapat memperlihatkan value yang kita punya. Dalam hal melakukan branding
pada diri saya, saya membuat akun-akun pada social media seperti linked in sesuai dengan
image yang ingin saya tonjolkan, untuk proses pemasarannya dari akun social media tersebut
saya berikan keterangan-keterangan mengenai kemampuan yang saya miliki dan achievement
apa yang sudah saya peroleh. Selain pada social media saya juga melakukan branding dan
pemasaran dalam aktivitas saya saat ini seperti dalam pekerjaan saya. Dalam bekerja saya
melakukan image branding sebagai sosok yang pekerja keras dan suka dengan tantangan.
Dalam proses pemasarannya saya buktikan dengan rajin dalam bekerja, mudah mempelajar hal
baru, teliti dan ulet serta detail dalam penyampaian laporan yang saya buat dan membantu
teman-teman dalam bekerja.

Bauran Pemasaran
Marketin Mix atau bauran pemasaran adalah strategi yang disepakati tim pemasaran untuk
melaksanakan pemasaran suatu produk

Terdapat 4P yang utama di dalam marketing mix, yaitu product, price, place, dan promotion. 

Ada juga 3P tambahan untuk melengkapi teori ini yang biasanya digunakan untuk memperjelas
pemasaran bidang jasa, yaitu people, process, dan physical evidence 

Produk --> menentukan apa yang hendak dipasarkan dan dari sudut pandang apa produk ini
terlihat oleh sasaran konsumen (misal: produk eksklusif)

Price --> menentukan simbol-simbol penawaran harga terkait sudut pandang produk yang
ditampilkan (misal: murah, diskon, harga terjangkau, mewah)

Place --> menentukan informasi yang hendak ditonjolkan terkait lokasi dimana produk ini bisa
didapatkan (misal: bisa didapatkan di toko terdekat)

Promotion --> melalui jenis komunikasi pemasaran yang sesuai untuk pemasaran (misal: iklan
melalui TV, flyer, endorsing melalui Intagram)

People --> siapakah yang hendak ditampilkan sebagai perwakilan dalam pemasaran (misal:
artis, tukang dari jasa service AC, SPG)

Process --> perlukah proses ditonjolkan untuk memperkuat pemasaran (misal: alat bisa
menyedot bola bowling)

Physical Evidence --> perlukah ditampilkan produk untuk memperkuat pemasaran (misal:
pemasaran mobil mewah melalui pameran mobil, AC yang terlihat bersih)a

Apakah kalian terpikir suatu produk yang menggunakan strategi bauran pemasaran?

Dear Pak Arif,

Sebelumnya terima kasih banyak atas penjelasan mengenai Marketing Mix atau Bauran
Pemasaran tersebut. Setelah membaca penjelasan tersebut suatu produk yang menggunakan
strategi Marketing Mix yang saya pikirkan adalah Starbucks. Seperti yang kita ketahui bahwa
Starbucks merupakan gerai kopi yang berasal dari Amerika Serikat yang mana sudah
mempunyai gerai kopi di banyak negara di dunia ini. Oleh karena itu saya merasa perusahaan
Starbucks menggunakan teori marketing mix dalam bisnisnya. Berikut 7p dari gerai kopi
Starbucks :

1. Product

Starbucks dikenal karena produk kopi yang mendunia dan memiliki rasa kopi yang sama dan
konsisten di setiap gerai yang ada di Indonesia. Tentu saja kopi yang digunakan pada gerai
Starbucks ini tidak sembarangan namun sudah melalui proses Fair Trade dan seleksi organic.
Selain menjual kopi Starbucks juga menjual makanan sebagai teman saat menikmati kopinya.

2. Price

Kita ketahui bahwa Starbucks selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggannya dan untuk
memuaskan pelanggannya Satarbucks menggunakan bahan-bahan baku yang memiliki
standard tinggi yang harus melewati proses seleksi agar mendapatkan kualitas kopi yang bagus
dan menghasilkan cita rasa kopi yang enak dan nikmat. Oleh karena itu Starbucks mematok
harga diatas rata-rata kopi pada umumnya (price skimming) dan untuk makanan Starbucks
mematok harga rata-rata pada umumnya (price penetration).

3. Place
Starbucks memiliki kopi yang mempunyai kulitas premium dan harga yang relatif tinggi dengan
demikian penempatan gerai Starbucks mempunyai factor- factor tertentu yang dipertimbangkan.
Starbucks pertama kali masuk di Indonesia, menempatkan gerai pertamanya di Plaza Indonesia,
Jakarta Pusat dimana daerah tersebut merupakan pusat perkantoran. Dari penempatan gerai-
gerainya terlihat bahwa target market dari Starbucks sendiri adalah penikmat kopi, pekerja
kantoran, orang hang out dan pariwisata.

4. Promotion

Starbucks sering melakukan promo-promo untuk menarik perhatian pelanggannya baik promo
yang diterapkan di semua gerai maupun promo yang dilakukan oleh kebijakan gerai sendiri.
Contoh promosi yang diterapkan untuk seluruh gerai yaitu promo cash back menggunakan kartu
kredit dan promo kartu member serta promosi yang dilakukan pada media social seperti official
line Starbucks yang memberikan gift voucher potongan harga 50% setiap pembelian jenis kopi
tertentu. Contoh promosi yang dilakukan oleh kebijakan gerai sendiri yaitu promosi dalam bentuk
membuat Coffe Corner untuk menarik pelanggan.

5. People

Starbucks memililki 2 divisi dalam bagian pekerjaan yaitu barista dan manajemen toko. Dari 2
divisi tersebut dibagi lagi menjadi barista full time dan barista part time dan manajemen toko ada
district manager dan store manajer. Semua pekerja memiliki tanggung jawab dan syarat
mengenai pekerjaannya masing-masing.

6. Process

Pada umumnya prosedur yang digunakan melayani pelangan di Starbucks ketika pelanggan
memesan kopi dikasir, kasir menulis pesanan di mesin kasir lalu ditotal jumlah pesanan dan di
bayar, setelah melakukan pembayaran pesanan baru akan dibuat dan ditulis dengan nama
pelanggan digelas, setelah selesai barista akan memanggil nama pemesan agar pemesan
menggambil pesanan yang telah dipesan.

7. Physical Evidence

Suasana di gerai Starbucks menggunakan aliran coffe house yang dimana desain didalam gerai
cenderung berawarna gelap seperti warna kayu atau warna kopi. Dan untuk kursi dan meja
Starbucks menggunakan kayu dan lampu-lampu yang digantung dan adanya aroma kopi yang
khas akan membuat pelanggan rileks dan nyaman saat menikmati kopi di gerai Starbucks.

Generational Cohort

Perlukah kita mengetahui generasi sasaran konsumen dari produk yang kita tawarkan?
 
Diambil dari LN, berikut pengelompokan generasi
 
The Lost Generation. Merupakan generasi yang lahir di era 1883-1890 yang mengalami Perang
Dunia I.
The Greatest Generation. Merupakan generasi yang lahir di era 1900-1924 dan mengalami
masa Great Depression dan juga Perang Dunia II.
The Silent Generation. Lahir tahun 1925-1945. Orang-orang di generasi ini terlahir pada masa
perang, sehingga mereka lebih banyak mengikuti peraturan.
Baby Boomers. Lahir tahun 1946-1964. Orang-orang di generasi ini terlahir pada masa yang
damai setelah selesai perang, sehingga banyak dari mereka yang merasa lebih optimis dengan
masa depan.
Generation X / Baby Bust. Gen X adalah sekarang ini paling banyak aktif karena lahir pada era
1965-1979. Generasi ini memiliki jiwa entrepreneur yang kuat.
Generation Y / Millennials. Gen Y atau millennials merupakan generasi anak-anak muda
sekarang yang terlahir di 1980-1994. Generasi ini di Indonesia merupakan generasi yang
merasakan peralihan kemajuan teknologi dari teknologi yang belum berkembang ketika mereka
masih kecil, dan berkembang dengan cepat.
Generation Z / The Linkster Generation / iGen. Gen Z merupakan generasi yang lahir pada tahun
1995-2012. Generasi ini di dunia Barat sudah terlahir dengan teknologi, namun di Indonesia
karena teknologi lebih lambat masuk, maka orang-orang yang terlahir di tahun 1995-2012 ini
sebagian masih bersifat seperti millennials.
Generation Alpha. Gen Alpha adalah generasi yang terlahir bukan lagi dengan adanya teknologi,
melainkan sudah menikmati teknologi yang canggih sejak usia kecil. Ini adalah generasi anak-
anak yang terlahir di tahun 2013-2025.
 
Terkait pertanyaan diatas, kenapa diperlukan?
Kalian masuk generasi yang mana?
Cost structure of BMC

Struktur Biaya menentukan semua biaya dan pengeluaran yang akan dikeluarkan perusahaan
saat bisnis model dioperasikan. Langkah terakhir dalam proses ini penting, karena membantu
memutuskan apakah suatu bisnis akan berubah atau terus lanjut.

Ada dua kategori utama struktur biaya: value-driven and cost-driven. 

Fokus struktur biaya yang digerakkan oleh value-driven berfokus pada peningkatan nilai dalam
produk itu sendiri, tidak harus menghasilkan produk dengan biaya serendah mungkin, sehingga
menciptakan eksklusivitas. Contohnya adalah Roll Royce, Rolex, atau Ritz-Carlton. 

struktur biaya yang digerakkan oleh cost-driven berfokus pada meminimalkan biaya produk atau
layanan sebanyak mungkin. Contohnya adalah carrefour dan Air Asia

Untuk mengisi blok Cost Structure dari BMC, 

harus mempertimbangkan biaya paling penting untuk bisnis

membuat kebutuhan biaya key Resource

membuat kebutuhan biaya Key Activities

mempertimbangkan biaya Key Partnership

memperhitungkan fixed cost, seperti biaya awal dan biaya akuisisi

memperhitungkan variabel cost, seperti biaya operasional bulanan Anda

mempertimbangkan skala ekonomis

mempertimbangkan cakupan ekonomis

membuat hipotesis untuk pengeluaran

dari hipotesis bisa ditentukan:

biaya < pendapatan --> model bisnis terus lanjut

biaya > pendapatan --> model bisnis diubah

Berikan contoh 

fixed cost, 

variable cost, 

economy of scale, 

economy of scope

Fixed Cost : pengeluaran yang jumlahnya tetap tanpa memperhatikan perubahan kegiatan yang
terjadi. Contoh : biaya sewa, biaya asuransi.

Variable Cost : besarnya biaya tergantung pada banyaknya produksi dan jasa yang dihasilkan.
Contoh : biaya produksi, biaya distribusi dan biaya lembur tenaga kerja.

Economy of Scale : Semakin banyak volume output maka biaya rata-rata produksi semakin kecil
sehingga keuntungan semakin besar. Sebagai contoh adalah kendaraan roda 4 yang sering kita
temui yaitu Avanza. Secara margin penjualan model ini tidak memberikan profit yang besar
namun karena permintaannya banyak oleh karena itu Avanza ini akan diproduksi banyak
sehingga keuntungan akan semakin besar karena volume yang dihasilkan untuk memenuhi
kebutuhan pasar semakin banyak.

Economy of Scope : apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis output maka biaya rata-
rata produksinya akan semakin kecil. Sebagai contoh dalam pabrik mobil dari TMMIN Plant 1 ini
menghasilkan produk Innova dan Fortuner dengan basis engine yang sama namun dengan
output lebih dari 1 model produk.

Investor

Dalam memulai suatu usaha modal untuk pembiayaan sangat diperlukan

Ada beberapa tipe investor yang bisa diajak kerjasama dalam pendanaan perusahaan startup:

- Bank

- Angel Investor

- Peer to Peer Lending

- Venture Capitalist

- Investor Personal

Menurut kalian, investor yang mana yang layak untuk diajak kerjasama jika kalian membuka
suatu usaha?

apa alasannya?

Menurut pendapat saya, dalam memilih investor yang layak untuk diajak kerjasama ini
tergantung dengan usaha yang akan kita kembangkan dan tipe dari masing-masing
personalnya. Namun secara pribadi saya lebih memilih menggunakan dana pribadi dalam
memulai usaha karena dengan dana pribadi sebagai modal usaha kita, tentu kita akan lebih
fokus untuk mengembangkan usaha tanpa harus ada pikiran bagaimana dana dari investor
dapat balik modal secepatnya. Namun jika diharuskan memilih dari kelima pilihan diatas saya
memilik Investor personal sebagai investor yang layak untuk diajak kerjasama dalam membuka
suatu usaha. Karena dengan investor personal ini kita dapat membuka usaha yang sama-sama
kita mampu untuk mengembangkan bersama dan kita sudah mengetahui history dari seseorang
yang akan menjadi investor personal kita.
Types of Intellectual Property Right

Intellectual Property Right = kekayaan intelektual merupakan buah karya dari hasil pemikiran
yang harus dilindungi agar tidak dicuri orang lain

Jenis HAKI

Paten --> melindungi hasil temuan yang bersifat inovasi

Merek Dagang (Trademark) --> melindungi simbol-simbol berkaitan dengan merek yang
diciptakan

Desain Industri (industrial Design) -->  melindungi desain tampilan suatu produk yang diciptakan

Hak cipta (Copyright) --> melindungi karya cipta dibidang seni

Rahasia dagang (Trade secret) --> melindungi karya cipta di bidang bisnis

silahkan berikan contoh dari jenis HAKI tersebut

 Paten (patent) : Teknik Sosrobahu (teknik konstruksi jalan yang memungkinkan


membangun flyover dengan kemacetan yang minimal). Teknik ini didesain oleh Tjokorda Raka
Sukawati dan digunakan oleh negara-negara di Asia. Selain itu ada vaksin yang ada di dunia ini
juga harus memiliki hak paten.
 Merk dagang (trademark) : logo dari Cofee Bean yang merupakan competitor dari
Starbucks.
 Desain Industri (industrial Design) : Macbook yang memiliki design minimalis, tipis,
dan elegan yang coba dimunculkan oleh Apple pada produk-produknya.
 Hak cipta (copyright) :  lagu atau video clip yang dibuat sama dengan lagu atau video
clip yang sudah dipublikasikan dan sudah didaftarkan pada HAKI.
 Rahasia dagang (trade secret) : bumbu dari ayam KFC, bumbu dari ayam McD.

Kasus pelanggaran HAKI

Pelanggaran HAKI banyak terjadi walau aturan sudah ditetapkan dan diterapkan.

Berikan salah satu contoh pelanggaran HAKI, boleh di dalam negeri atau di luar negeri, contoh
pelanggaran tidak boleh sama.

Contoh pelanggaran HAKI pada merk dagang yaitu :

Kasus sengketa sepeda motor Tossa Krisma dengan Honda Karisma. Apabila dilihat
dengan seksama antara Krisma dan Karisma mempunyai penyebutan kata yang sama. Tossa
Krisma diproduksi oleh PT.Tossa Sakti, sedangkan Honda Karisma diproduksi oleh PT.Astra
Honda Motor.

Selain itu ada sengeka pada merk dagang lain yaitu, Toyota Lexus dengan ProLexus. Toyota
yang merupakan perusahaan otomotif dengan salah satu produknya bernama “Lexus”, tidak
terima jika ada produk lain yang menyamai nama produknya yaitu "ProLexus" yang merupakan
nama dari produk alas kaki dari Welly.

Toyota yang salah satu produknya bernama Lexus, tidak terima jika ada produk lain yang
menyamai nama produknya. Kasus sengketa ini muncul pada Januari 2014, sebagaimana
dikutip dari Kontan, 15 Juni 2014.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Geprek Bensu, Berikut 5 Kasus
Sengketa Merek Dagang di Indonesia", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/15/150454865/selain-geprek-bensu-berikut-5-
kasus-sengketa-merek-dagang-di-indonesia?page=all.
Penulis : Luthfia Ayu Azanella
Editor : Virdita Rizki Ratriani

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Referensi : https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/15/150454865/selain-geprek-bensu-
berikut-5-kasus-sengketa-merek-dagang-di-indonesia?page=all

Anda mungkin juga menyukai