Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 5 :

1. 2201918532 – Marsha Alya Herasti


2. 2201918766 – Mochamad Amirudin
3. 2201919232 – Rafli Zarwan
4. 2201918551 – Susmiyati Wulandari

Tugas Kelompok ke-1

(Minggu 3 / Sesi 4)

1. Sebutkan faktor yang mempengaruhi pemilihan model proses pada sebuah proyek
pengembangan perangkat lunak? Jelaskan jawaban anda!
2. Jelaskan hubungan antara model proses, metode pemrograman dan tools yang
digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak.
3. Jelaskan perbedaan model proses extreme programming (XP) dengan scrum!
4. Jelaskan persamaan model proses extreme programming (XP) dengan scrum!
5. Jelaskan dan berikan template laporan untuk pengujian black-box test, white box test
dan user acceptance test!
6. Sebutkan dan jelaskan tools untuk stress test, security test!
7. Bagaimana kriteria tester yang anda inginkan dalam team anda!
Jawab :
Kriteria tester yang kami inginkan dalam team kami harus memenuhi beberapa hal
berikut ini :
1.) Professional Pessimism
Professional Pessimism adalah pola pikir dimana seseorang memiliki suatu
ekspektasi bahwa setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki kekurangan dan
kesalahan. Sebagai seorang tester tidak boleh memiliki sifat ini karena akan
memberikan dampak buruk bagi timnya. Sifat ini hanya boleh dimiliki oleh test
team.
2.) Balanced Curiosity
Balanced Curiosity merupakan suatu pola pikir dimana seorang tester harus mau
menghabiskan waktu untuk mempelajari produk dari aspek-aspek yang developer
tidak pikirkan. Seorang tester yang baik harus dapat membuat suatu test cases
yang detail dan menyelidiki setiap situasi dalam sistem. Seorang tester yang baik
harus memiliki pola pikir What If yang berbeda-beda.

ISYS6507 – Testing and System Implementation


3.) Focue: No Space Cadet
Ini adalah pola pikir yang menjelaskan bahwa seorang tester tidak boleh terlalu
fokus dalam melakukan test phase. Seorang tester memang harus fokus dalam
suatu aspek untuk menyelesaikan suatu masalah. Tetapi, seorang tester harus
sering berhenti dan mengintrospeksi apakah masalah yang sedang dikerjakan
sekarang merupakan persoalan yang paling penting untuk di cari tahu.
4.) Avoid the Aspiring Hero
Seorang tester yang memiliki pola pandang yang salah tentang developer juga
bukan merupakan tester yang baik. Tester seperti ini dapat menyebabkan
keretakan pada hubungan antara developer dan test team. Oleh karena itu, seorang
tester yang baik harus mengerti nilainya dalam menjadi seorang tester.
5.) Shun the Sloth
Seorang tester bisanya memiliki jadwal yang sempit, masalah di menit-menit
terakhir, jam lembur, dan lain-lain. Seorang tester yang sering melewati deadline
dan menghindari kerja lembur merupakan ciri-ciri dari seorang tester yang buruk.
6.) Reject Casper Milquetoast
Seorang tester yang baik harus berani dalam mempertahankan pendapat dia,
walau jika hal tersebut dapat menimbulkan kontroversi dan permasalahan. Jika
seorang tester menemukan suatu masalah dalam produk, masalah tersebut akan
berdampak ke developer dan divisi-divisi lain. Masalah tersebut dapat merubah
flow pengembangan produk dan dapat menjatuhkan morale dari development
team. Tetapi jika masalah tersebut benar penting, maka seorang tester
berkewajiban untuk melaporkan masalah tersebut. Seorang tester yang takut untuk
mempertahankan penemuan dia bukan merupakan ciri tester yang baik.
Referensi :
https://sis.binus.ac.id/2019/02/19/yang-dibutuhkan-untuk-menjadi-system-tester-
yang-baik/

8. Bagaimana pola pelaporan ke manager yang akan anda lakukan dalam proyek testing
sebuah sistem!
Jawab :
Pola pelaporan ke manager yang akan kami lakukan dalam proyek testing sebuah
system adalah :
1.) Apabila ada bug dalam proses testing
Sangat penting untuk menghindari permusuhan dengan rekan tim proyek Anda
ketika membahas bug, jadwal pengiriman yang terlewat, masalah dukungan, dan

ISYS6507 – Testing and System Implementation


sejenisnya. Kita harus waspada terhadap pelaporan hasil yang melodramatik.
Mengekspresikan pendapat tentang kemajuan upaya perbaikan bug juga
berbahaya. Hasil laporan harus disajikan dengan hati-hati dan tanpa menyinggung
tim pengembangan.
2.) Dapat menyampaikan melalui dashboard hasil pengujian
Salah satu cara untuk menghilangkan berita buruk adalah dengan menceritakan
laporan dengan menggunakan angka dan metrik. Tim penguji ada untuk
menghasilkan informasi yang berguna dan mengkomunikasikan informasi tersebut
secara efektif kepada para pemangku kepentingan utama pengujian. Proses
pelaporan hasil adalah metode dimana hal ini terjadi, dan dashboard adalah
format di mana informasi dikirimkan.
3.) Pentingnya akurasi dan audiensi
Akurasi dari apa yang kita laporkan akan sangat membantu jalannya proyek
kedepannya. Oleh karena itu dalam pelaporan diperlukan akurasi data.
4.) Pastikan kepada manajer anda untuk tidak membebankan tanggung jawab secara
personal terhadap kualitas suatu produk.
5.) Pikirkan mengenai Return on Investment (ROI), keuntungan bisnis terhadap biaya
yang dikeluarkan.
6.) Berkomunikasi dalam hal pergerakan majunya proyek.
7.) Dapat menentukan mana yang mendesak (urgent) dan penting (important).
8.) Ingatlah bahwa manajer pengujian merupakan penghubung antara tim pengujjian
dan tim proyek.

Referensi : Lecture Note Week 03 - Management Organization Test

---oOo---

ISYS6507 – Testing and System Implementation

Anda mungkin juga menyukai