Disusun Oleh
Mas Rurotus Sa’ada 201802027
Puji dan Syukur kami panjatkan keHadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Tinjauan Agama, Sosial
dan Budaya dalam Keperawatan Paliatif”.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada ;
1. Bapak Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes selaku ketua Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
2. Ibu Asrina Pitayanti S.Kep.,ners.,M.Kes, selaku dosen pembimbing
Karena itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Madiun, 2021
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar isi..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................
3.2 Saran......................................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawatan paliatif adalah pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara
meringankan penderitaan terhadap rasa sakit dan memberikan dukungan fisik, psikososial
dan spiritual yang dimulai sejak tegaknnya diagnosa hingga akhir kehidupan pasien.
Pengertian perawatan paliatif menurut Cancer Council Australia adalah perawatan
yang membantu pasien menjalani hidup senyaman dan sebaik mungkin dengan penyakit
terminal yang di alami. Menurut American Cancer Society, perawatan paliatif adalah
perawatan untuk dewasa dan anak dengan penyakit serius yang berfokus mengurangi
penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup pasien serta keluarga tetapi tidak dimaksud
untuk menyembuhkan penyakit. Perawatan paliatif dapat diberikan kepada semua usia
dan semua stadium penyakit dengan mengurangi gejala, nyeri, dan stress dan diberikan
bersama dengan pengobatan kuratif.
Perawatan paliatif ini ditujukan untuk orang yang menghadapi penyakit yang
belum dapat di sembuhkan seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif, penyakit paru
obstruktif kronis, cystic fibrosis, stroke, parkinson, gagal jantung, penyakit genetika dan
penyakit infeksi seperti HIV/AIDS.
Pemberian pelayanan perawatan paliatif dilakukan oleh tim paliatif yang terdiri
dari dokter, perawat, pekerja sosial, psikolog, konselor spiritual (rohaniawan), relawan,
apoteker, ahli gizi dan profesi lain yang terkait dan fokus pendekatannya adalah kepada
pasien dan keluarga. Peran tim paliatif di antaranya yaitu memberikan dukungan pada
pasien dan keluarga, menyediakan dan meningkatkan manajemen gejala fisik dan
emosional, melakukan kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan pasien serta memberikan
informasi mengenai prognosis penyakit pasien.
Perawatan paliatif ini diberikan pada pasien rawat inap, rawat jalan, maupun
kunjungan/rawat rumah yang tujuannya adalah untuk mencegah dan meringankan
penderitaan, memperpanjang umur, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan
dukungan kepada keluarga. Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting
sebelum meninggal pasien siap secara psikologis dan spiritual. Pelayanan paliatif terdiri
dari pelaksanaan identifikasi dini, pengobatan nyeri dan masalah-masalah lain baik fisik,
psikososial dan spiritual dan pelayanan masa duka cita keluarga melalui pendekatan
interdisiplin.
Pelayanan perawatan paliatif yang diberikan memiliki beberapa aspek yaitu fisik,
psikologis, sosial dan spiritual.Aspek fisik dalam perawatan paliatif meliputi pemberian
asuhan terhadap reaksi patofisiologis seperti nyeri, gejala lain dan efek samping yang
dialami pasien. Aspek sosial dalam perawatan yaitu memberikan pemahaman kepada
4
pasien dan keluarga tentang penyakit dan komplikasinya, gejala, efek samping dari
pengobatan seperti kecacatan yang berpengaruh terhadap hubungan interpersonal,
kapasitas pasien untuk menerima dan kapasitas keluarga untuk menyediakan kebutuhan
perawatan. Aspek psikologis yaitu memberikan asuhan terhadap reaksi seperti depresi,
stress, kecemasan serta pelayanan terhadap proses berduka dan kehilangan. Aspek
spiritual dalam perawatan paliatif meliputi pemberian asuhan terhadap masalah
keagamaan seperti harapan dan ketakutan, makna, tujuan, kepercayaan tentang kehidupan
setelah kematian dan kehadiran rohaniawan sesuai keinginan pasien dan keluarga.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari Keperawatan Paliatif ?
2. Apa saja tinjauan agama dalam perawatan paliatif ?
3. Apa saja tinjauan sosial tentang perawatan paliatif ?
4. Apa saja tinjauan budaya tentang perawatan paliatif ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa mengetahui definisi dari keperawatan paliatif.
2. Mahasiswa mengetahui tinjauan agama dalam keperawatan paliatif.
3. Mahasiswa mengetahui tinjauan sosial dalam keperawatan paliatif.
4. Mahasiswa mengetahui tinjauan budaya dalam keperawatan paliatif.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
c. Melalui intervensi terapeutik
7
Budaya positif di suatu etnis mungkin di anggap negatif oleh etnis lain
Sulit merubah perilaku yang tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan
masyarakat
Perlu pengetahuan mengenai budaya suatu daerah, promosi kesehatan dan
meluruskan keyakinan atau budaya yang di anut hubungannya dengan
kesehatan
b. Green dalam Notoatmojo (2007) mengatakan bahwa perilaku manusia dari tingkat
kesehatan dipengaruhi oleh 2 faktor pokok :
1. Faktor perilaku (behavior cause)
Faktor predisposisi ( Pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-
nilai)
Faktor pendukung (ketersediaan faskes, obat-obatan, air bersih)
Faktor pendorong (sikap dan perilaku petugas kesehatan/kelompok
referensi dari perilaku masyarakat)
2. Faktor non-behavior cause
Contoh pengaruh sosial budaya dalam kesehatan
a. Kepercayaan terhadap dukun
b. Kepercayaan terhadap hal-hal mistis
c. Bayi yang menderita demam atau diare berarti pertanda bahwa bayi tersebu
akan pintar berjalan.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
mereka dalam menghadapi masalah/penyakit yang mengancan jiwa. Keperawatan paliatif
tidak hanya fokus kepada perawatan pengelolaan keluhan nyeri, keluhan fisik, dukungan
psikososial sosial saja tetapi fungsi perawat sebelumnya yaitu salah satunya adalah
holistic care pada perawatan paliatif yaitu kultural dan spiritual, serta dukungan persiapan
dan selama duka cita.
B. SARAN
Bahwa kegiatan terapi menggunakan metode holistic care keagamaan atau mendekatkan
kepada tuhan sangatlah berdampak positif bagi kualitas hidup pada pasien terminal,
karena dengan rasa bersyukur, pasrah, menyadari bahwa kehidupan ini tidaklah semua
abadi. Akan lebih meringankan beban bagi pasien terminal baik secara psikologis dan
fisiknya siap menerima keadaanya sampai dengan akhir hayatn
9
DAFTAR PUSTAKA
Margaret, O., & Sanchia, A. (2016). Palliative care nursing: Aguide to Practice Second Edition.
New York: CRC press.
Annisa, Riski. 2018. Tinjauan Sosial dan Budaya tentang Perawatan Paliatif. Tersedia pada
https://www.scrib.com/document/389574345/Tinjauan-Sosial-Budaya-Perawatan-Paliatif.
https://www.scrib.com/document/453163729/Makalah-Tinjauan-Agama-Dalam-Keperawatan-
Paliatif
10