NIM : 18101019
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME karena atas karunianyalah saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu tanpa kekurangan suatu apapun.
Laporan ini merupakan salah satu dari dua tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah
asesmen kepribadian I yang diampu oleh dosen Meike Endang Hartati, S.H., S.Psi., M.Si.
bersama dengan dosen Gloridei L Kapahang, S.Psi., M.A
Saya harapkan tugas ini dapat memenuhi harapan dosen pengampu dan dapat diterima
serta dinilai untuk memenuhi kewajiban saya dalam menyelesaikan mata kuliah ini. Atas
kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
4. Interpretasi:
I. IDENTITAS
Usia : 19 Tahun
Pendidikan : SMA
II. BAUM
B. Bagian-bagian
Berombak tapi tidak Jiwanya hidup, Mudah bergaul,
1. Mahkota
seperti awan Lemah lembut.
ke kanan religius
2. Dahan
atas
Digambar Licin Sensitif tetapi tidak mudah
3. Batang
menimbulkan masalah.
I. IDENTITAS
Usia : 19 Tahun
Pendidikan : SMA
II. DAP
A. Kesan Umum
12. Tangan/jari Tangan yang bergaris tebal Rasa bersalah, masturbasi, curang,
merampas.
13. Tubuh Proporsional -
17.Perhiasan/ Topi -
ornamen
LAPORAN TES HTP
I. IDENTITAS
Usia : 19 Tahun
Pendidikan : SMA
II. HTP
1. Proporsi gambar
B. Bagian-bagian
Usia : 19 Tahun
Pendidikan : SMA
a. Aspek Kognitif :
b. Aspek Emosi :
c. Aspek Sosial :
Kesimpulan BAUM :
Berdasarkan hasil tes, subjek adalah pribadi yang memiliki keteraturan dalam berpikir,
orang yang cenderung objektif karena kontak subjek dengan realitas bisa dibilang baik,
namun masih memiliki pemikiran yang terbelakang. Subjek dipenuhi dengan perasaan dan
emosi berupa fantasi yang mengakibatkan subjek menjadi pribadi yang peka, namun
perasaan peka tersebut tidak sampai menimbulkan masalah dikarenakan subjek adalah
pribadi yang jiwanya hidup dan lemah lembut.
a. Aspek Kognitif :
b. Aspek Emosi :
c. Aspek Sosial :
Subjek merasa mampu diterima secara sosial yang membuat subjek menjadi
ketergantungan sosial, subjek juga peka terhadap kritik dan sindiran yang secara
tidak langsung, dan menutup diri tidak mau terbuka.
Kesimpulan DAP :
Berdasarkan hasil tes, subjek memiliki motivasi dan semangat untuk berprestasi, merasa
mampu diterima secara sosial, peka terhadap kritik, namun subjek cenderung tertutup dan
tidak mau terbuka. Kontrol emosi subjekpun kurang baik dan kaku, selalu merasa bersalah
sehingga membutuhkan dukungan emosional.
a. Aspek Kognitif :
Subjek penuh dengan dunia ide, gagasan, abstrak imajinatif, intelektual rasional,
namun memiliki kesadaran yang berlebihan secara individu, juga memiliki perasaan
puas akan fantasi.
b. Aspek Emosi :
Subjek merasa dirinya tidak / kurang berperan dalam keluarga. Merasa kurang
dipercaya, kurang diperhatikan, kurang berharga, sehingga mengucilkan diri
(withdrawal).
c. Aspek Sosial :
Subjek diindikasikan lebih dekat dengan ibunya, hubungan tersebut sampai seolah
mengabaikan hubungan subjek dengan ayah , mencari perlindungan dan kebutuhan
untuk lebih dekat dengan ibu.
Kesimpulan HTP :
Secara kognitif, subjek merupakan pribadi yang penuh dengan ide, gagasan, mampu
berpikir abstrak namun memiliki kesadaran yang berlebihan. Kedekatannya dengan ibu
membuat subjek tidak memiliki sifat ketegasan seorang ayah namun memiliki
kelembutan seorang ibu. Didalam keluarganya, subjek merasa kurang berharga atau
kurang berperan sehingga hal tersebut membuat subjek mecari perlindungan ke orang
yang ia anggap paling dekat dengannya, yaitu ibu.
a. Aspek Kognitif
Subjek juga dikatakan sebagai pribadi yang baik pemahamannya terhadap dunia,
hal ini disebabkan subjek adalah pribadi yang penuh ide, gagasan serta pemikir
abstrak yang baik.
b. Aspek Emosi
Emosi adalah salah satu aspek yang menghalangi kelebihan aspek kognitif subjek
untuk mengembangkan diri, salah satu penyebabnya adalah kontrol emosi yang
kaku. Subjek juga dikatakan tidak memiliki ketegasan karena ia lebih cenderung
dekat dengan ibunya, fungsi ayah dalam kehidupannya sangatlah tipis.
Subjek dikatakan butuh dukungan emosi agar dapat berhenti menganggap ia kurang
berperan didalam keluarganya juga karena subjek sering merasa bersalah atas
kejadian yang sebenarnya bukanlah salahnya.
c. Aspek Sosial
Hal-hal internal seperti itu yang membuat subjek menjadi pribadi yang
selalu memiliki keraguan dalam mengambil tindakan dan tidak yakin akan
keputusannya sendiri. Karena ia takut keputusannya tidak akan membuahkan hasil
yang baik dan memuaskan.
Subjek adalah orang yang lemah lembut dan juga tidak memiliki ketegasan,
beberapa alas an mengapa subjek begitu adalah proporsi kedekatan subjek dengan
kedua orang tuamya. Didalam keluarga ia sering kali merasa tidak dibutuhkan dan
butuh dukungan emosi. Ia mudah diterima dilingkungannya dikarenakan sifat
lemah lembutnya dan dapat menempatkan diri dengan baik dalam lingkungannya
karena ia peka akan kritik dan sindiran.