Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TES GRAFIS UAS

(BAUM, DAP, HTP)

Nama : I Ketut Pangestu

NIM : 18101019

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

TAHUN 2021
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME karena atas karunianyalah saya dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu tanpa kekurangan suatu apapun.

Laporan ini merupakan salah satu dari dua tugas Ujian Akhir Semester pada mata kuliah
asesmen kepribadian I yang diampu oleh dosen Meike Endang Hartati, S.H., S.Psi., M.Si.
bersama dengan dosen Gloridei L Kapahang, S.Psi., M.A

Saya harapkan tugas ini dapat memenuhi harapan dosen pengampu dan dapat diterima
serta dinilai untuk memenuhi kewajiban saya dalam menyelesaikan mata kuliah ini. Atas
kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

Tomohon, 21 Januari 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

1. Hasil Gambar Tes BAUM

2. Hasil Gambar Tes DAP

3. Hasil Gambar Tes HTP

4. Interpretasi:

a. Hasil Interpretasi Tes BAUM

b. Hasil Interpretasi Tes DAP

c. Hasil Interpretasi Tes HTP

d. Hasil Interpretasi Tes Gambungan


Hasil Gambar Tes BAUM
Hasil Gambar Tes DAP
Hasil Gambar Tes HTP
Laporan Tes BAUM:

I. IDENTITAS

Nama : I Made Agus Setiawan

Jenis kelamin : Laki - Laki

Usia : 19 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa PGSD

Tanggal Tes : 20 Januari 2021

Tester : I Ketut Pangestu

II. BAUM

KESAN / DETAIL DESKRIPSI INDIKASI


A. Kesan Umum Mantap Kepribadian yang mantap,
intelektual, perasaan dan
aktualisasi motivasi yang jelas.
1. Ukuran Sedang Normal
Cenderung di tengah Mudah mengadaptasi pada hal-hal
(centrum) yang riil/nyata, Adanya kesadaran
individuil, cenderung kearah yang
2. Lokasi
lebih objektif, Sphere dari ego yang
empiris, banyak mendasarkan dari
yang empiris
Konstan Kondisi katatonik (dalam setting
3. Kualitas garis scizoprenia).
Kemungkinan retarded
Relatif Sistematis Keteraturan dalam berpikir, kontak
4. Penyelesaian
dengan realitas baik.

B. Bagian-bagian
Berombak tapi tidak Jiwanya hidup, Mudah bergaul,
1. Mahkota
seperti awan Lemah lembut.
ke kanan religius
2. Dahan
atas
Digambar Licin Sensitif tetapi tidak mudah
3. Batang
menimbulkan masalah.

Melebar ke kiri remming untuk menghadapi


sesuatu terikat pada hal yang
4. Stem basis lampau lambat dalam kleverto : tak
dapat melepaskan dari sesuatu yang
dikerjakan
5. Akar Tidak digambar Normal
6. Lain-lain Pohon dan buah Wajar pada anak-anak, sedang pada
dewasa: Tajam dalam pengamatan
Sombong Mudah
mendemonstrasikan sesuatu
kemampuannya atau
mempertahankan kedaulatan.
Impulsif dalam keputusannya
Sering membesrkan realita Regresi
kearah pubertas Ingin lekas
mencapai tujuan Kurang riil dalam
menghadapi masalah Butuh
sanjungan Suka melanggar
peraturan Sering membesar-
besarkan kenyataan Bila buah
tersebut seperti buah Nangka
(misalnya) disamping itu digambar
buah jenis lain yang bentuknya
beda, ini adalah sifat ekstrim dan
punya indikasi : Regresi/kekanak-
kanakan Belum dewasa Tidak
dapat menerima realita
Dua dimensi Dipenuhi perasaan dan emosi
7. Shading berupa fantasi emosional
(khayalan)
Penghapusan Tidak ada -
LAPORAN TES DAP

I. IDENTITAS

Nama : I Made Agus Setiawan

Jenis kelamin : Laki - Laki

Usia : 19 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa PGSD

Tanggal Tes : 20 Januari 2021

Tester : I Ketut Pangestu

II. DAP

KESAN/DETAIL DESKRIPSI INDIKASI

A. Kesan Umum

Usia Sama dengan usia subyek Penghayatan tepat sesuai dengan


usianya
Aktif/Pasif Tidak ada gerak (seperti orang Merasa ada himpitan, menahan
mati) sesuatu kurang tegas,
mempertahankan keterbatasan
aktivitas, kontrol emosi kaku.
Lengkap atau tidak Lengkap semua bagian. Kecenderungan ekshibisionis,
merasa mampu diterima secara
sosial, keter-gantungan sosial
Jenis Kelamin Jenis kelamin sama Normal
dengan subjek
Sedih/gembira Gembira Bersemangat dan motivasi
berprestasi
1. Ukuran Sedang Wajar/Normal

2. Lokasi Di kanan/cenderung ke kanan Kontrol emosionil, berusaha


keras untuk sukses, orientasi
lingkungan/dunia luar, ekstrofert,
orientasi masa yang akan datang.
3. Kualitas garis Tenanan berubah-ubah Tak stabil, impulsif, mudah
frustasi, histeris atao siklotomik.
4. Penyelesaian Sistematis Keteraturan dalam berpikir,
kontak de-ngan realitas yang baik
B. Bagian-bagian

1. Kepala Agak besar. Ada kemungkinan gangguan


organis (misalnya, orang sering
sakit, kerusakan otak,
kemunduran, tendensi
hipokondriasis, intelegensi
kurang, pikirannya melayang
(over) pada paranoid, terlalu
membanggakan intelek,
penekanan pada fantasi (pada
anak-anak) aspirasi intelektuil
(mungkin disertai orandiosity),
kurang masak dalam instropeksi
atau fantasi, simptomsimptom
pada kepala
2. Rambut Gundul atau sedikit sekali Tendensi castrasi kompleks

3. Alis Teratur Sebagai hiasan, Refleksi sikap kritis namun tidak


menentang, kecenderungan
kehalusan budi pekerti, kesopanan,
cenderung menjaga, memelihara
4. Mata Menekankan pada pupil mata Paranoia dan menampakkan
fantasi, angan-angan
5. Hidung Dengan lubang Kecenderungan agresif, diasosiasi-
kan dengan psikosomatis gangguan
pernafasan
6. Mulut/bibir Mulut tertutup/terkatup Menutup diri tidak mau terbuka,
menolak ketergantungan,
menekan permusuhan.
7. Telinga Penekanan /pembesaran pada Jika berlebihan mungkin
telinga halusinasi pendengaran, tendensi
gangguan pengakit telinga,
paranoid, skizoid, tuna rungu,
ketidaks tabilan rungu, ideas of
reference/keingintahuan yang
besar, daya kritik kurang, peka
terhadap kritik/sikap orang lan
kerena neurotik ekstrim, paranoid,
tendensi konfik homoseksual
pasif.
8. Dagu ditekankan Kompensasi ketidak pastian , tak
. bisa mengambil
keputusan takut bertanggung
jawab, fantasi
9. Leher Besar dan gemuk mungkin rigid, penggabungan impils
yang baik
10. Bahu Pundak satu sisi tak seimbang Ketidakseimbangan emosi,
dengan sisi lainnya konflik peran seksualnya
11. Lengan Lengan yang nampak terulur Butuh dorongan emosionil

12. Tangan/jari Tangan yang bergaris tebal Rasa bersalah, masturbasi, curang,
merampas.
13. Tubuh Proporsional -

14. Paha Panjang besar Berusaha mencapai otoritas,


ambivalensi.
15. Kaki Kaki yang digambar Mencari pegangan dan
mengangkat tumit/berjingkat menunjukkan kebutuhan untuk
membebaskan diri dari frustasi,
ambisi yang kurang frustasi
16. Pakaian Digambar Normal

17.Perhiasan/ Topi -
ornamen
LAPORAN TES HTP

I. IDENTITAS

Nama : I Made Agus Setiawan

Jenis kelamin : Laki - Laki

Usia : 19 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa PGSD

Tanggal Tes : 20 Januari 2021

Tester : I Ketut Pangestu

II. HTP

KESAN / DETAIL DESKRIPSI INDIKASI


A. Kesan Umum

1. Proporsi gambar

2. Komposisi Orang berada dibawah Lebih dekat dengan ibu,


rumah dan hubungannya hubungan tersebut sampai seolah
dengan pohon seolah mengabaikan hubungan subjek
tertutupi dengan rumah dengan ayah
3.Penyelesaian Semua unsur lengkap Keluarga yang utuh.
gambar

4. Posisi Orang cenderung Terikat, mencari perlindungan


dekat dengan dan kebutuhan untuk lebih
rumah dekat dengan ibu.

5. Lokasi Tengah cenderung Penuh dengan dunia ide, gagasan,


abstrak imajinatif, intelektual
keatas
rasional.Kesadaran yang
berlebihan secara individu
Perasaan puas akan fantasi.

B. Bagian-bagian

1. Pohon Kecil dan kering Fungsi ayah mengalami


hambatan atau otoritas ayah
kurang
2. Rumah Besar dan bagus Peranan ibu baik, persepsi
terhadap ibu baik.
Jendela Rumah Jendela tertutup Mengucilkan diri (withdrawal).
Kemungkinan pertahanan diri
yang patologis

Pintu Pintu tertutup Penerimaan yang kurang dari


ibu atau lingkungan sosial.
3. Orang Kecil Dirinya tidak / kurang berperan
dalam keluarga. Merasa kurang
Kondisi Umum dipercay, kurang diperhatikan,
kurang berharga.
Aktivitas Mengerjakan sesuatu tanpa Keinginan untuk melepaskan diri
tujuan. dari tanggungjawab kehidupan
bersama, keinginan mencari
kesibukan sendiri

LAPORAN GABUNGAN (BAUM, DAP, dan HTP)


I. IDENTITAS

Nama : I Made Agus Setiawan

Jenis kelamin : Laki - Laki

Usia : 19 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Mahasiswa PGSD

Tanggal Tes : 20 Januari 2021

Tester : I Ketut Pangestu

II. Laporan Masing-Masing Tes:

1. Kesimpulan Tes BAUM

a. Aspek Kognitif :

Subjek diindikasikan memiliki keteraturan dalam berpikir, intelek, kontak


dengan realitas baik namun masih memiliki kemungkinan retarted, subjek juga
memiliki kesadaran individu, dan cenderung kearah yang lebih objektif dari
pada subjektif

b. Aspek Emosi :

Subjek dipenuhi perasaan dan emosi berupa fantasi emosional (khayalan),


subjek juga sensitif dalam hal perasaan tetapi tidak mudah menimbulkan
masalah.

c. Aspek Sosial :

Jiwanya hidup, Mudah bergaul, dan Lemah lembut.

Kesimpulan BAUM :

Berdasarkan hasil tes, subjek adalah pribadi yang memiliki keteraturan dalam berpikir,
orang yang cenderung objektif karena kontak subjek dengan realitas bisa dibilang baik,
namun masih memiliki pemikiran yang terbelakang. Subjek dipenuhi dengan perasaan dan
emosi berupa fantasi yang mengakibatkan subjek menjadi pribadi yang peka, namun
perasaan peka tersebut tidak sampai menimbulkan masalah dikarenakan subjek adalah
pribadi yang jiwanya hidup dan lemah lembut.

2. Kesimpulan Tes DAP

a. Aspek Kognitif :

Subjek bersemangat dan memiliki motivasi untuk berprestasi,namun terkadang


ragu – ragu dan kurang tegas serta kurang masak dalam instropeksi

b. Aspek Emosi :

Subjek kaku dalam mengontrol emosinya, subjek dikatakan butuh dorongan


emosioni karena memiliki rasa bersalah dimasa lampau.

c. Aspek Sosial :

Subjek merasa mampu diterima secara sosial yang membuat subjek menjadi
ketergantungan sosial, subjek juga peka terhadap kritik dan sindiran yang secara
tidak langsung, dan menutup diri tidak mau terbuka.

Kesimpulan DAP :

Berdasarkan hasil tes, subjek memiliki motivasi dan semangat untuk berprestasi, merasa
mampu diterima secara sosial, peka terhadap kritik, namun subjek cenderung tertutup dan
tidak mau terbuka. Kontrol emosi subjekpun kurang baik dan kaku, selalu merasa bersalah
sehingga membutuhkan dukungan emosional.

3. Kesimpulan Tes HTP

a. Aspek Kognitif :
Subjek penuh dengan dunia ide, gagasan, abstrak imajinatif, intelektual rasional,
namun memiliki kesadaran yang berlebihan secara individu, juga memiliki perasaan
puas akan fantasi.

b. Aspek Emosi :
Subjek merasa dirinya tidak / kurang berperan dalam keluarga. Merasa kurang
dipercaya, kurang diperhatikan, kurang berharga, sehingga mengucilkan diri
(withdrawal).

c. Aspek Sosial :
Subjek diindikasikan lebih dekat dengan ibunya, hubungan tersebut sampai seolah
mengabaikan hubungan subjek dengan ayah , mencari perlindungan dan kebutuhan
untuk lebih dekat dengan ibu.

Kesimpulan HTP :
Secara kognitif, subjek merupakan pribadi yang penuh dengan ide, gagasan, mampu
berpikir abstrak namun memiliki kesadaran yang berlebihan. Kedekatannya dengan ibu
membuat subjek tidak memiliki sifat ketegasan seorang ayah namun memiliki
kelembutan seorang ibu. Didalam keluarganya, subjek merasa kurang berharga atau
kurang berperan sehingga hal tersebut membuat subjek mecari perlindungan ke orang
yang ia anggap paling dekat dengannya, yaitu ibu.

III. Kesimpulan Umum

a. Aspek Kognitif

Subjek memiliki keunggulan dalam segi kognitif berdasarkan 3 tes, yaitu


keteraturan dalam berpikir, memiliki kontak dengan realitas yang baik, hal ini
membuat subjek menjadi pribadi yang cenderung objektif dan menilai sesuatu
berdasarkan fakta empiris serta memiliki semangat yang cukup untuk berprestasi.

Subjek juga dikatakan sebagai pribadi yang baik pemahamannya terhadap dunia,
hal ini disebabkan subjek adalah pribadi yang penuh ide, gagasan serta pemikir
abstrak yang baik.

b. Aspek Emosi
Emosi adalah salah satu aspek yang menghalangi kelebihan aspek kognitif subjek
untuk mengembangkan diri, salah satu penyebabnya adalah kontrol emosi yang
kaku. Subjek juga dikatakan tidak memiliki ketegasan karena ia lebih cenderung
dekat dengan ibunya, fungsi ayah dalam kehidupannya sangatlah tipis.

Subjek dikatakan butuh dukungan emosi agar dapat berhenti menganggap ia kurang
berperan didalam keluarganya juga karena subjek sering merasa bersalah atas
kejadian yang sebenarnya bukanlah salahnya.

c. Aspek Sosial

Berdasarkan hasil tes, disimpulkan bahwa kedekatan subjek dengan ibunya


membuatnya menjadi pribadi yang lemah lembut namun juga tidak memiliki
ketegasan. Subjek juga peka terhadap sindiran dan kritik dari orang lain yang
dilontarkan secara tidak langsung. Subjek juga mudah bergaul dengan lingkungan
sekitar, sehingga membuatnya merasa diterima oleh lingkungannya.

IV. Dinamika Psikologis

Subjek merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, ia merupakan satu-


satunya anak laki-laki dalam keluarganya, ia harus bisa menjadi kakak dan juga
adik yang baik didalam keluarga. Harapan besar keluarganya tertuju pada diri
subjek.

Hal-hal internal seperti itu yang membuat subjek menjadi pribadi yang
selalu memiliki keraguan dalam mengambil tindakan dan tidak yakin akan
keputusannya sendiri. Karena ia takut keputusannya tidak akan membuahkan hasil
yang baik dan memuaskan.

Subjek adalah orang yang lemah lembut dan juga tidak memiliki ketegasan,
beberapa alas an mengapa subjek begitu adalah proporsi kedekatan subjek dengan
kedua orang tuamya. Didalam keluarga ia sering kali merasa tidak dibutuhkan dan
butuh dukungan emosi. Ia mudah diterima dilingkungannya dikarenakan sifat
lemah lembutnya dan dapat menempatkan diri dengan baik dalam lingkungannya
karena ia peka akan kritik dan sindiran.

Anda mungkin juga menyukai