Anda di halaman 1dari 2

RIZQI ALIFSYAHBANA B

X IPA 5/31
Ayah : “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.” Orientasi
Anak : “Ada apa, Yah?”
Ayah : “Apa rencanamu ke depan setelah
lulus SMP, Nak?”
Anak : “Oh, aku ingin masuk sekolah
kejuruan, Yah.”

Ayah : “Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa Pengajuan


gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah
dengan pilihan yang terbaik.”

Anak : “Aku ingin segera mengembangkan Penawaran


bakat mekanikku, Yah. Lagian setelah tamat
SMK kan bisa kuliah juga.”

Ayah : “Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan Pengajuan


kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas
dan kemampuan akademiknya juga kurang
siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”

Anak : “Waduh, Ayah gimana sih. Penawaran


Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian
kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa
kerja di perusahaan otomotif.”

Ayah : “Masa, zaman sekarang tidak Pengajuan


kuliah? Apa kata orang?”

Anak : “Ayah tenang saja, semuanya sudah Penawaran


aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku
mudah meraih cita-cita.”

Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, Persetujuan


tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Anak : “Iya, yah.”

Bacalah teks negosiasi berikut!

2. Sebutkan dan berikan contoh unsur kebahasaan yang ada pada teks negosiasi di atas!

1. Kalimat Persuasif
Contoh:
“Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan
pilihan yang terbaik.”
2. Bahasa Santun
Contoh:
“Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih
cita-cita.”
3. Menggunakan Konjungsi Pertentangan
Contoh:
“Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan
kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!”
4. Berisi Pasangan tuturan
Contoh:
Ayah : “Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.”
Anak : “Iya, yah.”
(Meminta – Memenuhi Permintaan)
5. Menggunakan Pronomina
Contoh:
“Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan
pilihan yang terbaik.”
(Kata “kamu” menggantikan tokoh si Anak)
6. Menggunakan kalimat langsung
Contoh:
Ayah : “Nak, ke sini. Ayah mau bicara.”
Anak : “Ada apa, Yah?”
(Sebenernya semuanya menggunakan kalimat langsung)

Anda mungkin juga menyukai