Filter
Design Kolam Koi Sederhana
Kolam koi bisa dibuat menggunakan beberapa bahan, bisa dari batu bata dan semen, bisa dari
terpal atau bisa juga pakai pond liner atau sejenis terpal karet tebal.
Kalau saran kami lebih baik pakai batu bata dan semen saja, pertimbangannya karena kalau
pakai terpal penampilannya kurang rapi, terkesan seperti kolam sementara atau kayak kolam
lele, sedangkan kalau pakai pond liner memang bagus dan kelihatan lebih alami, namun
harga nya muahalll…
Tujuan kita bikin kolam koi disini adalah untuk dekorasi atau hiasan pelengkap rumah kan,
jadi ya kalau memang memungkinkan dibikin bagus sekalian lah…bagus bukan berarti harus
mahal kan?
Kita disini bakal membuat kolam koi sederhana ukuran panjang 3 meter x lebar 1.2 meter
dengan kedalaman 1 meter dengan chamber / ruang untuk media filter tersendiri. Tampilan
sketsa nya kayak begini kira2…
Kolam dengan ukuran diatas memang bukan termasuk kecil, namun buat ikan koi,
ukuran tersebut adalah yang paling minim supaya bisa tumbuh maksimal si ikan nya.
Koi bisa tumbuh jadi besar kalau kondisi memadai, jika keturunan bagus dan kolam nya
cukup besar dengan populasi yang tidak terlalu padat, dia bisa tumbuh hingga panjang satu
meter lho. Namun jika benih bagus namun kolam terlalu kecil, maka dia nggak bisa tumbuh
maksimal, makanya kita bikin ukuran segini biar bisa gede2 nanti ikannya.
Design kolam koi sederhana diatas memiliki 5 chamber atau ruangan, chamber utama
adalah untuk si ikan, chamber pertama untuk filter mekanis, chamber 3 untuk filter biologis
dan chamber 4 untuk pompa dan peralatan penunjang seperti lampu UV dan heater jika
diperlukan.
Tampilan per pipaan nya kurang lebih seperti ini…
Aliran air dari kolam masuk menuju chamber 1 melalui central drain atau pipa
pembuangan ditengah kolam, air di chamber 1 yang disini berfungsi sebagai filter
mekanis, harus mengalir keatas melalui media filter yang dalam hal ini kita isi pakai
bahan murah meriah saja, pakai paranet saja…murah meriah.
Kemudian setelah air penuh di chamber 1, air mengalir ke chamber kedua melalui
pipa overflow 1, sama seperti pada chamber pertama, air harus mengalir keatas
melalui filter media kedua, yang dalam hal ini kita pakai jaring bekas nelayan,
chamber kedua berfungsi sebagai filter mekanis juga, namun kalau di chamber
pertama kita berharap untuk menangkap kotoran yang ukuran besar2, di chamber
kedua ini kita berharap bisa menangkap kotoran yang lebih kecil. Jaring nelayan
banyak dijual ditoko2 peralatan kolam, beli yang bekas ya…jangan yang baru,
mahal…!
Setelah itu, prosesnya berlanjut menuju ke chamber ketiga, namun di chamber ketiga
yang berfungsi sebagai filter biologis, kita pakai media filter bio ring. Taruh bioring
didalam kantong2 supaya mudah kalau mau dibersihkan. Bioring ini dibuat dari bahan
keramik yang memiliki pori2 kecil sehingga ideal untuk koloni bakteri pengurai.
Proses penjernihan air ini disebut proses nitrogen cycle, ini menirukan bagaimana
alam bekerja. Proses ini juga digunakan dalam aquaponik sederhana.
Air yang telah diurai oleh bakteri pengurai mengalir ke chamber 4 atau chamber
pompa untuk kemudian dialirkan kembali kedalam kolam utama, di chamber ini juga
bisa diletakkan UV filter dan heater juga diperlukan. Gambar sketsanya kira2
begini…
Ada baiknya kita menambahkan surface skimmer untuk menyedot kotoran yang
mengapung dipermukaan kolam, surface skimmer baiknya masuk ke chamber kedua.
Bahan2 Untuk Membuat Kolam Koi
Seperti yang sudah kita singgung diatas bahwa kolam koi sederhana ini berukuran
cukup besar bagi yang kebanyakan orang kira, karena itu material yang dipakai juga cukup
banyak
Berikut ini adalah daftar bahan baku yang diperlukan beserta perkiraan harganya:
1. Batu bata merah, kurang lebih butuh 2000 pcs, harga batu bata merah berkualitas
bagus dikisaran 1000 rupiah. jadi total biaya untuk batu bata adalah 2 juta
2. Pasir muntilan atau sejenis yang berkualitas bagus kurang lebih perlu 1 colt, harga
650 ribu
3. Semen perlu 8 sak, harga per sak atau karung yang 50 kg kurang lebih 60 ribu, total
480.000
4. Pralon 2 inch dan knee2 kurang lebih 200 ribu. karena ini mau ditanam paten dibawah
tanah, pastikan pipanya kualitas bagus ya…
5. Tenaga kerja 1 minggu, per hari kalau di Jepara 200 ribu, jadi total 1.2 juta
karena kolam ini rencananya dibangun dengan menggali tanah, maka dari itu kita tidak
membutuhkan besi cor untuk rangka dinding2nya.
Menurut pengalaman kami cukup pakai batu bata dengan adukan semen sudah kuat
karena dinding2nya ditopang oleh tanah disekitarnya. Kalau anda mau bikin yang model
diatas tanah ya beda lagi ceritanya.
Untuk kebutuhan kolam sendiri berikut list kebutuhannya:
1. Pompa, idealnya kapasitas pompa adalah 3 kali volume kolam. dalam hal ini kapasitas
kolam kita adalah 300 x 120 x 100 cm = 3.6 meter kubik, jadi pompa yang ideal
adalah yang mampu memompa air sebanyak 3.6 x 3 = 10.8 liter per jam, harganya
kurang lebih 1 jutaan.
2. Media filter, kurang lebih 500 ribuan.
3. Aerator, 500 ribuan saja.
4. Heater atau pemanas air, ini opsional sih, kalau mau suhu air stabil biar ikan gak
gampang sakit dan tumbuh maksimal ya pake, kalau nggak ya hidup juga kok dia.
Heater kurang lebih harganya 400 ribuan.
5. Lampu UV ini fungsinya buat kontrol ganggang atau lumut yg larut dalam air. Harga
lampu UV cukup mahal, sekitar 750 ribuan atau lebih tergantung watt nya.
6. Aksesories kolam seperti lampu penerangan, tanaman2, air terjun dll, opsional ini…
biaya budgetin 1 jutaan lah
7. Ikan tentunya.
Total kebutuhan kurang lebih 6 jutaan kalau tanpa lampu, heater dan aksesories kolam.
Belum termasuk ikan lho ya, kalau ini tergantung selera dan kantong, mulai 25 ribu sampai
jutaan per ekor kalau ikan koi.
Dalam postingan kali ini, Berbagi Itu Indah- akan membahas 4 Elemen Penting Filter
Kolam Koi Yang Harus Kita Ketahui sehingga hasil outputnya akan menjadi lebih optimal,
dan tentunya kesehatan ikan-ikan KOI kesayangan kita akan selalu terjaga kesehatannya dan
terhindar dari penyakit.
Tips: Yang dimaksud pembuangan air sistem gravitasi adalah air selalu mengalir ke filter
dengan menggunakan gaya gravitasi bumi. Secara fisika, jika Anda menghubungkan dua
tabung atau lebih dengan pipa, maka level ketinggian air pada masing-masing tabung akan
sama. Misalnya, satu kolam dihubungkan dengan satu tandon filter maka ketinggian air
kolam dengan tandon filter akan sama. Jika Anda memompa tandon filter tersebut maka air
dari kolam akan terus mengalir untuk mengimbangi air tandon filter yang berkurang. Inilah
cara kerja pembuangan air sistem gravitasi. Selama pompa bekerja, air di tandon filter akan
selalu berada di bawah level ketinggian air di kolam. Seberapa banyak level perbedaan
ketinggian tergantung dari seberapa banyak kemampuan pompa mengalirkan air. Semakin
banyak pompa mengeluarkan air, semakin rendah pula level air di tandon filter. Volume air
pada tandon filter akan turun drastis jika banyak kotoran yang menyumbat pada saluran
pembuangan .Untuk itu, Anda harus rajin membersihkannya.
Filter inilah yang berfungsi menjebak kotoran dari kolam. Untuk itu filter mekanik sebaiknya
berada pada jalur pertama. Hasil dari filter mekanik di alirkan ke filter biologis. Media yang
digunakan pada filter mekanik sangat beragam.
Jika Anda bertanya ke 5 orang pasti akan mendapatkan 5 media yang berbeda. Jenis media
tidaklah terlalu penting. Intinya adalah media yang mempunyai saringan tembus sekecil dan
setebal mungkin. Media yang umum digunakan adalah bioball (bola dengan banyak rongga
kecil) atau yang lebih murah lagi serutan plastik.
Filter Biologis
Air yang dihasilkan dari filter mekanik adalah air bersih tanpa kotoran namun masih
mengandung racun. Air yang mengandung racun ini tidak bisa disterilkan oleh filter mekanik,
maka di sinilah fungsi filter biologis. Setiap tempat yang berada di bawah air, entah itu di
dasar atau sisi sungai, kolam, comberan, air terjun dan waduk adalah tempat bakteri baik
membangun koloni. Bakteri baik inilah yang bekerja untuk Anda sebagai pengurai racun
amoniak dan nitrit. Pada dasarnya, di dasar kolam pun sudah terdapat bakteri pengurai
tersebut. Namun karena saking banyaknya ikan Koi dan kotoran pada kolam yang sempit,
bakteri baik ini tidak mampu menjalankan tugasnya dengan maksimal. Alhasil, air kolam pun
masih terdapat racun.
Contoh Filter Biologis
Atas dasar itulah, dibuatkan filter biologis tempat bakteri baik membangun rumah dan
membentuk koloni lebih banyak. Media yang digunakan di filter biologis bisa beraneka
ragam yang penting mempunyai penampang yang luas dengan rongga sekecil mungkin. Yang
paling murah adalah dengan menggunakan kerikil atau pasir kasar. Untuk mengetahui apakah
filter biologis telah bekerja, Anda bisa menguji air hasil filter biologis apakah masih
mengandung amonia dan nitrit atau tidak dengan menggunakan alat yang sudah banyak dijual
di pasaran. Air bersih yang dihasilkan dari filter biologis sebaiknya dialirkan sejauh mungkin
dari saluran pembuangan. Hal ini dimaksudkan agar penyaluran air bersih bisa merata. Jika
dibutuhkan, Anda bisa menggunakan lampu UV untuk menghilangkan alga yang
mengakibatkan kolam menjadi hijau agar keindahan kolam tetap terjaga. UV biasanya
diletakkan pada saluran keluaran air dari filter biologis.