TERUMO INDONESIA
ACADEMY TRAINING DEPARTMENT
JANUARI 2013
Tingkat penyerapan
Model pembelajaran
90
90
80 75
70
60
50
50
40
30
30
20
20
10
10 5
0
2
DASAR DASAR TERAPI CAIRAN
3. DEWASA 50 – 60%
RESUSITASI
Ringer Acetat
Ringer Laktat
NaCl 0.9%
RUMATAN
D5W
KOREKSI
NaHCO3 8.4%
KCl 15%
NaCl 0.3%
RESUSITASI RUMATAN
Cairan didistribusikan
Cairan didistribusikan ke Sebagian besar cairan
ke kompartemen
kompartemen hanya berada di
ekstrasel
Terumo Academy Training Department 10
ekstrasel & intrasel intravascular
Jenis cairan intravena
• Cairan Hipotonik
• Cairan Isotonik
• Cairan Hipertonik
11
Jenis cairan intravena
• Produk darah
• Koloid sintetik
12
Perbandingan KOLOID & KRISTALOID
KOLOID KRISTALOID
1 Berat Molekul besar > 8000 dalton 1 Berat Molekul kecil < 8000 dalton
2 Tidak larut sempurna 2 Larut sempurna
3 Tahan 4-6 jam dalam Intra Vena 3 Tahan 2-3 jam dalam Intra Vena
4 Cepat meningkat dalam sirkulasi 4 Lambat meningkat dalam sirkulasi
5 Mengandung protein 5 Mengandung elektrolit
6 Jumlah koloid sebanding dengan 6 Jumlah kristaloid 3-4 kali volume
volume darah yang hilang darah yang hilang
7 Harga lebih mahal 7 Harga lebih murah
TERUMO Academy Training Department 13
Cairan Contoh
Isotonik Ringer Laktat (275 mOsm/L)
Ringer ( 275 mOsm/L)
Normal Saline (308 mOsm/L)
D5W (260 mOsm/L)
5% albumin (308 mOsm/L)
Hetastarch (310 mOsm/L)
14
Pengertian cairan IV: tonisitas
240-340 mOmsm
Blood vessel
Normal cell
How hypotonic solution affect cells
Blood vessel
Normal cell
How hypertonic solution affect cells
Blood vessel
Normal cell
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN DALAM
PENCAMPURAN OBAT
DAN PRIMING
1. Buka segel
Pada saat menusuk dengan jarum, karet pada botol infus atau
vial, dapat terpotong dan ikut teraspirasi dan tercampur
(Fitur)
• Spike terbuat dari bahan plastik yang kecil terhubung dengan
selang tengah, drip chamber dan selang.
• Tidak perlu melakukan pemisahan pada saat membuang jarum,
sehingga terhindar dari resiko tertusuk.
• Ujung spike sangat baik sehingga mudah pada saat menusuk karet
dan mengurangi resiko terjadi “coaring”.
Phenomena
Penyebab
Cara Penggunaan
(Terkait dengan cara penggunaan : Lampiran cara penggunaan dan hal-hal yang
harus diperhatikan)
• Menusuk dengan posisi menyudut dan menusuk tidak pada bagian yang telah
ditentukan akan menyebabkan spike patah atau rusak.
Batas tinggi
cairan
Tetesan infus yang cepat,
Terlalu sedikit Jika drip chamber tiba-
Cairan diisi pada saat jatuh akan
tiba miring (diagonal)
membuat udara ikut masuk
½ bagian
Udara akan
masuk
医薬品との
MATERIAL
相互作用について ALAT
ADSORPSI
DAIOKISIN DEHP OBAT
SET INFUS
(SELANG)
INSULIN
Dosis awal
Rata- insulin
rata 40IU/ NC-
dosis H700ml
yang dengan
tersisa kecepatan
58ml/jam
SET INFUS
(SELANG)
NITROGLISERIN
Rata-
rata
dosis Dosis awal
yang Nitrogliserin
tersisa dengan
kecepatan
60ml/jam
Partikel
SET INFUS
(SELANG)
DEHP
DEHP
• Cara Penggunaan
Cairan yang digunakan harus dalam suhu ruangan.
Sebaiknya jangan mencampurkan obat pada saat priming,
gunakan alat untuk mencampurkan obat.
Bila tidak ada instruksi, pada saat pencampuran obat dengan
cairan infus sebaiknya cairan infus yang dicmpurkan tidak
terlalu banyak.
(Ada kemungkinan udara tercampur didalam selang)
Setelah melakukan priming, botol infus dan selang infus jangan
ditaruh dalam posisi miring.
Jangan mengganti cairan infus ketika cairan infus di drip
chamber kosong.
(Jika udara tercampur diselang, akan menyebabkan cairan infus
sulit menetes)
Kondisi pasien
Kondisi rute cairan infus
Kondisi botol infus
Jenis cairan infus
Posisi roler klem
Kondisi Pasien
Kondisi vena (posisi tubuh)
Posisi ujung jarum/ kateter (ujung
jarum/ kateter menempel pada
dinding vena)
Cairan infus merembes
90-100 cm
Posisi kateter
Posisi Berbaring
Makrodrip : 20 tts/ml
Mikrodrip: 60 tts/ml
MENGHITUNG TETESAN INFUS
RUMUS
• Tetesan Infus :
Jml Cairan (ml)/hr X faktor tetes = tts/mnt
Lama pemberian (jam) X 60 menit
Silicone
rubber
MENDESINFEKSI TEMPAT PENUSUKAN SURPLUG
Harus dipastikan
Setelah
melakukan melakukan
desinfeksi sampai desinfeksi
なでるだけ kering dengan sambungkan
sendirinya agar
tidak terjadi dengan syringe
kontaminasi atau selang infus
TERUMO Academy Training Department 56
Reference
Operability and Safeness of using Surplug
Expert Nurse 18 (9) : 74-77 , 2002 Yukiko Kanda Fuch
<Result of bacterial cultivation ,after using SurPlug>
・Hematological internal medicine
・Number of case 20
Bacterial 17 0
contamination
Rate 11.5% 0%
Kateter
Jarum Hub Jarum Filter
V. Great Saphenous
Vena Basilika
Vena Sefalika
Vena Dorsalis Pedis
Vena Dorsal Metakarpal
Anatomi Vena
- Tunica Adventitia
- Tunica Media
- Tunica Intima
- Valves
Tunica Adventitia
lapisan terluar vena
• Jaringan penghubung
• Respon vasokonstriktif
terjadi pada lapisan ini
Tunica Intima
lapisan terdalam vena
• Mendesinfeksi daerah
penusukan dengan
alkohol swab dari arah
tengah keluar searah
jarum jam.
120
INS Visual Infusion Phlebitis (V.I.P.) Score,
2006
IV site appears healthy
No pain at IV site, no erythema,
No swelling
No palpable venous cord (all ages)
0 No signs of phlebitis
OBSERVE CANNULA
3
• Pain at access site
• With or without edema for management
• Streak formation • Remove IV
• Palpable venous cord • Notify primary service
4
IV site
• With or without edema
• Remove IV and culture site and catheter
• Streak formation
• Palpable venous cord > 1 inch tip
• Purulent drainage • Notify primary service
Terumo Academy Training Department 122
Terumo Academy Training Department 123
Terumo Academy Training Department 124
Terumo Academy Training Department 125
Phlebitis Bacterial
1. Does Not perform properly:
1. Hand Hygiene
2. Skin preparation
3. Aseptic technic procedure
4. Monitoring of IV Site
2. Placement IV catheter too long
3. Medical disposable have been Expired
4. Contamination of devices prior insertion
Phlebitis Chemical
Phlebitis
Komplikasi lokal
129
Komplikasi Lokal
Infiltrasi
Komplikasi lokal
130
Komplikasi Lokal
Ekstravasasi
Komplikasi Lokal
131
Komplikasi Lokal
Hematoma
Komplikasi Lokal
132
Komplikasi Sistemik
Kelebihan cairan
Septikemia
Emboli Udara
Reaksi Alergik
133
Anjuran Dan Larangan
Pada Terapi cairan yang diberikan
melalui Vena Perifer
134
DO NOT
135
DO NOT
136
DO NOT
137
DO NOT
Hindari penggunakan cairan IV setelah tanggal
kedaluwarsanya lewat , setiap cairan yang tampak keruh,
berubah warna, atau dicampur dengan partikulat, atau
cairan yang disegel dalam kemasan, telah dibuka atau
dirusak.
139
DO ...
Pendidikan, Pelatihan dan Staffing
1. Pendidikan bagi tenaga kesehatan tentang indikasi
penggunaan kateter intravena, prosedur kanulasi yang
tepat dan pemeliharaan kateter intravena, serta tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat terkait
penggunaan kateter intravena.
143
DO ...
Kebersihan Tangan dan Teknik aseptik
3.Kenakan sarung tangan bersih, bukan sarung tangan steril,
untuk pemasangan kateter intravaskular perifer, jaga area
kanulasi tidak tersentuh setelah penerapan tehnik aseptik
pada kulit.
144
EVALUASI
DO ...
• Observasi pasien setiap 1-2 jam untuk
menentukan kondisi pemasangan dan status
infusan. Ganti IV set tergantung kebijakan
yang ditentukan atau berdasarkan kebutuhan.
• Observasi respon pasien terhadap IV terapi.
• Identifikasi hasil yang tidak diharapkan.
PENCATATAN DAN PELAPORAN
• Pencatatan dan pelaporan insersi IV dan
informasi tentang infus dan tempat insersi.
• Catat respon pasien terhadap infus IV dan
pengkajian tempat pemasangan infus.
• Dokumentasikan penggunaan infusion pump.
• Laporkan hasil yang tidak diharapkan ke PJ
atau dokter.
TERIMA KASIH