TAHUN 2017
tentang
MEMUTUSKAN
Dengan catatan :
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal Desember 2017
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan 4
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit 6
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS 9
BAB IV Struktur Organisasi RSAU dr. M. Salamun 10
BAB V Tata Hubungan Kerja 11
BAB VI Penetapan Pengorganisasian Jabatan Struktural 13
BAB VII Penetapan Pola Ketenagakerjaan dan Kebutuhan Jumlah Staff 62
BAB VIII Perencanaan dan Penetapan Jumlah Staf Rumah Sakit 105
BAB IX Proses Rekrutmen Pegawai 110
BAB X Penetapan Orientasi Umum dan Khusus 120
BAB XI Panduan Pendidikan dan Pelatihan Staf 125
BAB XII Pengaturan Rotasi dan Penetapan Kembali 130
BAB XIII Penilaian Kinerja Individu 133
BAB XIV Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment) 143
BAB XV Pedoman Pemberhentian 146
BAB XVI Dokumentasi 149
BAB XVII Penutup 140
Lampiran
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA
RSAU dr. M. SALAMUN
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan 3
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit 5
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS 8
BAB IV Struktur Organisasi RSAU dr. M. Salamun 9
BAB V Tata Hubungan Kerja 10
BAB VI Penetapan Pengorganisasian Jabatan Struktural 12
BAB VII Penetapan Pola Ketenagakerjaan 60
BAB VIII Perencanaan Penetapan Kebutuhan Sumber Daya Manusia 96
BAB IX Proses Requitment 99
BAB X Penetapan Orientasi Staf 106
BAB XI Panduan Pendidikan dan Pelatihan Staf 110
BAB XII Pengaturan Rotasi dan Penetapan Kembali 114
BAB XIII Penetapan Penilaian Kinerja 117
BAB XIV Penghargaan dan Hukuman 127
BAB XV Pemberhentian 130
BAB XVI Dokumen 133
BAB XVII Penutup 133
Lampiran
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA Lamp Kep Ka.RSAU dr. M. Salamun
RSAU dr. M. SALAMUN Nomor Kep / 661-X / XII / 2017
Tanggal 21 Desember 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang.
RSAU dr. M. Salamun memiliki sarana pelayanan rawat jalan, rawat inap dan
penunjang medis lainnya. Salah satu sarana pelayanan rawat jalan yang ada, yaitu Unit
Hemodialisa, dalam perjalanan pelayanannya unit hemodialisa selalu meningkatka
nkualitaspelayananan baik managemennya, sarana prasarananya, maupun sumber daya
manusianya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan ilmu dan
teknologi, serta StandarAkreditasiRumahSakitVersi SNARS Edisi 1 Tahun 2018
sehinggadapatmemberikanpelayanan yang maksimalkepadaanggota TNI/TNI Angkatan
Udara, PNS beserta keluarga dan Masyarakat umum.
Anggota RSAU dr. M. Salamun ini terdiri dari Dokter, perawat dan Staf. Sebagai
sarana pelayanan yang dijadikan sebagai layanan unggulan di RSAU dr. M. Salamun
tentunya masih terdapat hal-hal yang memerlukan pembenahan dan perbaikan. Untuk itu
disusunlah buku Pedoman Sumber Daya Manusia ini agar nantinya dapat digunakan
sebagai acuan pelaksanaan di RSAU dr. M. Salamun Bandung.
b. Tujuan.
1) Tujuan Umum
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia ini
disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. BAB I Pendahuluan.
b. BAB II Gambaran Umum.
c. BAB III Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan RSAU dr. M. Salamun.
d. BAB IV Struktur Organisasi Operasional RSAU dr. M. Salamun.
e. BAB V Tata Hubungan Kerja
f. BAB VI Penetapan Pengorganisasian Jabatan Struktural
g. BAB VII Penetapan Pola Ketenagakerjaan dan Kebutuhan Jumlah Staf
h. BAB VIII Perencanaan dan Penetapan Jumlah Staf
i. BAB IX Proses Rekrutmen Pegawai
j. BAB X Penetapan Orientasi Umum dan Khusus
k. BAB XI Panduan Pendidikan dan Pelatihan Staf
l. BAB XII Pengaturan Rotasi dan Penetapan Kembali
m. BAB XIII Penilaian Kinerja Individu
n. BAB XIV Penghargaan dan sangsi bagi anggota
o. BAB XV Pedoman Pemberhentian
p. BAB XVI Dokumentasi
q. BAB XVI Penutup
6
BAB II
a) PaviliunFirdaus : 34 TT
b) RuangRajawali : 20 TT
c) RuangMerak : 26 TT
d) RuangParkit : 27 TT
e) RuangMerpati : 11 TT
f) RuangGelatik : 39 TT
g) RuangCendrawasih : 14 TT
h) Ruang ICU : 7 TT
i) RuangKutilang : 32 TT
Jumlah :210 TT
1) Laboratorium.
2) Radiologi.
3) Apotek.
4) Hemodialisa.
5) Linen Service, Laundry dan Sterilisasi.
6) Dapur Gizi.
7) Pemeliharaan Alat Kesehatan.
8) Gudang Material Kesehatan dan Umum.
9) Kantor Staf Manajemen.
10) Kantor Kelompok Ahli.
11) Gedung Serbaguna dan Ruang Rapat Staf.
12) Toko dan Kantor Koperasi.
13) Masjid.
14) Sarana Olah Raga.
15) Kamar Jenazah.
16) Area Parkir yang luas.
17) Mesin ATM (ATM BNI, BRI dan BJB).
BAB III
1. Visi.
2. Misi.
3. Falsafah.
Landasan Nilai. Landasan nilai yang ingin dicapai oleh RSAU dr. M. Salamun
adalah “HEBRING”.
HEBRING yang artinya:
H : Handal
E : Efisien
B : Bersih
R : Ramah
I : Ikhlas
N : Nyaman
G : Gemilang
4. Tujuan.
BAB IV
BAB V
TATA HUBUNGAN KERJA
Ka Dukkes
Ka Kesprev
Manajemen SDM
( Urpers) Bin
Ka Gadar
Kompetensi
Yankes
Kajangkes
BAB VI Ka Watum
Pekas
BAB VI
PENETAPAN PENGORGANISASIAN JABATAN STRUKTURAL
I. URAIAN JABATAN
Rumah Sakit Angktan Udara dr. M. Salamun adalah pelaksana teknis Diskesau
yang berkedudukan langsung dibawah Kadiskesau. Rumah Sakit sebagai pelaksana
teknis Diskesau mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Melaksanakan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap kegiatan operasi
dan latihan TNI Angkatan Udara, baik yang diselenggarakan oleh tingkat komando/
markas besar maupun tingkat Lanud Husein Sastranegara.
2. Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi anggota militer dan PNS beserta
keluarga, derta melayani anggota TNI beserta keluarga.
3. Melaksanakan uji kesehatan periodik bagi seluruh anggota militer dalam jajaran
Lanud Husein Sastranegara dan uji kesehatn nonperiodik dalam rangka mengikuti
pendidikan/ penugasan, serta melaksanakan uji kesehatan dalam rangka seleksi calon
tamtama, bintara dan perwira.
A. KARUMKIT
Karumkit adalah pelaksana teknis Kadiskesau yang menyelenggarakan fungsi
dukungan kesehatan untuk menunjang pembinaan kesehatan dan penggunaan kekuatan
TNI AU, serta menyelenggarakan fungsi pelayanan kesehatan untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan personel TNI AU beserta keluarganya.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, karumkit mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan bagian-bagian yang diwakili.
2. Memberikan bimbingan dan pengawasan kegiatan staf.
3. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi-instansi terkait di
dalam dan di luar rumah sakit.
4. Mengajukan pertimbangan dan saran serta memberikan laporan kepada
Kadiskesau mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.
Karumkit dalam melaksankan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada
Kadiskesau dan berkoordinasi dengan komandan lanusd setempat.
14
B. KOORPOKLI
Koorpokli adalah staf pembantu Karumkit yang bertanggung jawab memberikan
saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak diminta, terhadap penyelenggaraan
fungsi dukungan dan pelayanan kesehatan serta membantu melakukan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan.
Dalam pelaksanaan tugasnya Koorpokli mempunyai tugas dan kewajiban sebagai
berikut :
1. Melaksanakan penyusunan rencana kerja Pokli Rumah Sakit sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
2. Melaksanaan pemetaan kebutuhan kebijakan, yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan tugar supervisi, pelaksanaan kegiatan dukungan dan
pelayanan kesehatan di lingkungan Rumah Sakit.
3. Melaksanakan analisis kebijakan terkait dukungan dan pelayanan kesehatan
dalam rangka supervisi dan selanjutnya memberi masukan (saran dan
pertimbangan) kepada kepala Rumah Sakit.
4. Melaksanakan bimbingan dan supervisi teknis terhadap pelaksanaan
dukunganserta pelayanan kesehatan di lingkungan Rumah Sakit dan selanjutnya
memberikan masukan (saran dan pertimbangan) kepada kepala Rumah Sakit.
5. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan dukungan dan pelayanan di
lingkungan RS dan selanjutnya memberikan masukan(saran dan pertimbangan)
kepada kepala Rumah Sakit.
6. Membantu Karumkit, menyelia dan mengevaluasi hasil kerja bawahan setiap
saat agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan.
7. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan renlakgiat, serta menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi,
sebagai bahan prtimbangan dalam pengambilan keputusan Karumkit.
8. Membantu Karumkit melaksanakan system pengawasan internal di
lingkungan Rumah Sakit.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah pimpinan.
Koorpokli dalam pelaksanan tugasnya dibantu oleh:
1. Kelompok Ahli Bidang Administrasi dan Manajemen, disingkat Pokli Bid
Adminjemen.
2. Kelompok Ahli Bidang Pelayanan Medik, disingkat Pokli Bid Yanmedik.
15
I. SPI
Satuan Pengawas Internal, disingkat SPI adalah staf pembantu Karumkit yang
bertugas melaksanakan pengawasan internal terhadap penyelenggaraan program kerja
dan anggaran rumah sakit.
Dalam pelaksanaan tugas SPI mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut :
1) Melaksanakan penyusunan rencana kerja satuan Pengawas Internal sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
2) Melaksanaan pemetaan kebutuhan kebijakan yang dibutuhkan terkait dengan
pengawasan dan pemeriksaan dibidang teknis terhadap pelaksanaan program
kerja dan anggaran di rumah sakit.
3) Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan program
kerja dan anggaran rumah sakit.
4) Menganalisis hasil pengawasan dan pemeriksaan, termasuk melakukan
supervisi teknis dan administrasi, selanjutnya menyampaikan saran dan
pertimbangan kepada Karumkit.
5) Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan
terhadap pelaksanaan dukungan serta pelayanan kesehatan di lingkungan rumah
sakit.
6) Membantu Karumkit, menyelia dan mengevaluasi hasil kerja bawahan setiap
saat agar tercapai tingakt kinerja yang diharapkan.
7) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan satker/unit lain terkait
pengawasan dan pemeriksaan dalam rangka pelaksanaan tugas.
8) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan renlakgiat, serta menyusun hasil pemantauan dan evaluasi, selanjutnya
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan karumkit.
9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan perintah pimpinan.
SPI dipimpin oleh Kepala Satuan Internal, disingkat Ka SPI dalam pelaksanaan
tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
J. KOMITE MEDIS
Komite Medis adalah pembantu Karumkit dalam bidang profesi
kesehatan/kedokteran, yang bertugas memberi masukan/saran/pertimbangan dalam
rangka pelayanan medis di rumah sakit, baik diminta maupun tidak diminta, serta
20
melakukan pengawasan dan pengendalian dalam penegakan kode etik pelayanan medis
di rumah sakit maupun kode etik profesi kedokteran.
Dalam pelaksanaan tugas Komite Medis mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Melaksanakan penyusunan rencana kerja Komite Medis sebagai pedoman
pelaksanaan tugas.
2) Melaksanakan pemetaan kebutuhan kebijakan, yang dibutuhkan terkait
dengan pengawasan dan pengendalian dibidang penegakan etika profesi
kedokteran di rumah sakit.
3. Memberi saran dan pertimbangan kepada Karumkit, dalam rangka
penyusunan standar pelayanan medis, pengawasan, dan penilaian mutu pelayanan
medis.
4) Memberi saran dan pertimbangan kepada Karumkit, dalam rangka penegakan
etika Profesi kedokteran di rumah sakit.
5) Melaksanakan analis medis dalam hal penetapan kebijakan dan prosedur
yang terkait dengan etika kedokteran.
6) Melaksanakan bimbingan dan supervisi teknis pelaksanaan pelayanan medis.
7) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Karumkit dalam bidang
pendidikan, pelatihan, dan pengembangan personel medis rumah sakit.
8) Membantu Karumkit menyelia dan mengevaluasi hasil kerja bawahan setiap
saat agar tercapai tingkat kinerja yang diharapkan, terkait dengan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
9) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan medik sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku serta menyusun laporan hasil pemantauan
dan evaluasi sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
10) Membantu Karumkit melaksanakan sistem pengawasan internal dalam rangka
pelaksanaan dukungan dan pelayanan kesehatan di lingkungan rumah sakit.
11) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah pimpinan.
Komite Medis dipimpin oleh seorang Ketua Komite Medis. Dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
K. KOMITE KEPERAWATAN
L. SETRUMKIT
Setrumkit adalah staf pembantu Karumkit yang bertugas menyiapkan perencanaan
dan mengendalikan penahapan pelaksanaan program kerja dan anggaran.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut Setrumkit mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Membantu Karumkit dalam penyusunan program kerja dan anggaran rumah
sakit.
2) Menyusun danmenyiapkan kebijakan, serta perencanaan penahapan
pelaksanaan program kerja dan anggaran.
3) Menyusun danmenyiapkan perencanaan pembekalan dan pemeliharaan
logistik kesehatan.
4) Memimpin pengumpulan dan pengolahan data, menganalisis dan menyajikan
untuk pengembangan rumah sakit.
5) Mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pelayanan medis dan
keperawatan.
6) Menyelenggarakan tata usaha kantor dan urusan dalam rumah sakit.
7) Menyusun dan merencanakan kegiatan pembinaan personel rumah sakit.
8) Mengoordinasikan kegiatan antarstaf dalam jajaran eselon pelaksana.
M. TAUD
Taud atau Tata Urusan Dalam adalah staf pembantu Sesrumkit yang bertugas
melaksanakan kegiatan administrasi ketatausahaan dan logistik, serta pembinaan
personel.
N. URTU
Urtu atau Urusan Tata Usaha adalah staf pembantu Kataud yang bertugas
melaksanakan dukungan pelayanan dalam bidang ketatausahaan, pelaporan, kegiatan
pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan logistik kesehatan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Urtu mempunyai tugas sebagai berikut:
O. URPERS
Urpers atu Urusan Personel adalah staf pembantu Kataud yang bertugas
menyelenggarakan upaya pengembangan profesi personel kesehatan dalam rangka
pengawasan organisasi yang optimal.
Dalam pelaksanaan tugas, Urpers mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Membantu mengendalikan personel rumah sakit dengan merencanakan
penggunaan dan penempatannya sesuai dengan bidang tugas dan kebutuhan
organisasi.
2) Menyusun dan membuat pengajuan UKP, KGB, pendidikan dan hak-hak
anggota lainnya yang berkaitan dengan pembinaan personel secara tepat waktu.
3) Mengendalikan pelaksanaan izin dan cuti anggota, serta membuat catatan
penilaian anggota yang berkaitan dengan motivasi, dedikasi dan disiplin anggota
dalam melaksanakan tugasnya.
Urpers dipimpin oleh Kepala Urusan Personel disingkat Kaurpers. Dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Kataud.
P. URMINBEKKES
Urminbekkes adalah staf pembantu Kataud yang bertugas menyelenggarakan
dukugan logistik yang diperlukan oleh setiap bagian operasional rumah sakit, meliputi
penerimaan bekal kesehatan/bekal umum, hasil pengadaan terpusat/pengadaan lokal,
mendistribusikan bekal kesehatan/bekal umum tersebut, dan menyelenggarakan
pemeliharaan serta penghapusan fasilitas, sarana dan alat kesehatan.
Dalam pelaksanaan tugas, Urminbekkes mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menerima bekal kesehatan dari Diskesau/Puskes TNI dan
mendistribusikannya ke bagian operasional rumah sakit yang membutuhkan.
2) Melaksanakan pengadaan lokal bekal kesehatan/bekal umum dan
medistribusikan ke bagian operasional rumah sakit yang membutuhkan.
3) Melaksanakan monitor dan evaluasi terhadap penggunaan bekal kesehatan.
4) Mengajukan permintaan bekal kesehatan yang tidak tersedia di gudang
rumah sakit.
5) Membuat laporan penerimaan dan penggunaan bekal kesehatan/bekal umum
untuk tahun anggaran yang akan datang.
25
Q. MED
Med adalah pelaksana Sesrumkit yang bertugas melaksanakan penyiapan dan
pengendalian kegiatan administrasi medis, menyelenggarakan dukungan administrasi di
bidang penyajian data dan informasi, serta melaksanakan penelitian, pengembangan
dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan pelayanan dan peningkatan kualitas
pelayanan.
Dalam pelaksanaan tugas, Med mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut:
1) Menyiapkan, melaksanakan, dan menyimpan data rekam medis setiap
penderita.
2) Mengumpulkan, menyusun, dan mengolah data tentang populasi anggota
Angkatan Udara yang berada di wilayah Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
3) Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan.
4) Melaksanakan pengendalian penanganan medis dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Med dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:
1) Urusan Administrasi Medis, disingkat Urminmed.
2) Urusan Informasi Medis, disingkat Urinfomed.
Med dipimpin oleh Kepala Medis, disingkat Kamed. Dalam pelaksanaan tugas
kewajibannya bertanggung jawab kepada Sesrumkit.
R. URMINMED
Urminmed adalah staf pembantu Kamed yang bertugas menyiapkan dan
melaksanakan administrasi medis sehubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan.
Dalam pelaksanaan, Urminmed mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menyiapkan berkas-berkas rekam medis dan laporan medis.
2) Menyelenggarakan pencatatan penderita rawat jalan dan rawat inap.
3) Menyelenggarakan dan memelihara arsip medis rumah sakit.
4) Menyusun laporan kegiatan pelayanan kesehatan yang terdiri atas laporan
bulanan, laporan triwulan, laporan tahunan, dan laporan khusus.
26
S. URINFOMED
Urinfomed adalah staf pembantu Kamed yang bertugas menyiapkan dan
melaksanakan informasi medis serta evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan.
Dalam pelaksanaan tugas, Urinfomed mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Mengumpulkan, menyusun, mengolah, menganalisis dan menyajikan data
medis kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
2) Melaksanakan dan menyempurnakan secara terus menerus sistem informasi
kesehatan di rumah sakit.
3) Mengendalikan dan mencatat setiap penelitian medis yang dilaksanakan
di rumah sakit.
4) Membuat laporan dan melaksanakan evaluasi medis.
Urinfomed dipimpin oleh Kepala Urusan Informasi Medis, disingkat Kaurinfomed.
Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada Kamed.
T. PROGAR
anggaran.
3) Mengoordinasikan usulan rencana program kerja dan anggaran dari bagian-
bagian operasional di lingkungan rumah sakit.
4) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data yang berhubungan dengan
program kerja dan anggaran.
5) Menyusun evaluasi dan laporan pelaksanaan program kerja dan anggaran.
Progar dipimpin oleh Kepala Program dan Anggaran, disingkat Kaprogar. Dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Sesrumkit.
U. PEKAS
Pekas adalah staf pembantu dan pelaksana Karumkit dalam bidang pelayanan dan
pengurusan keuangan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Pekas mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan penerimaan dan penyimpanan uang di kas dan di bank,
serta pembayaran pada pihak ketiga atas dasar pengujian dokumen tagihan yang
asli.
2) Menyelenggarakanpengujian kualitatif dan kuantitatif atas segala
dokumen sebelum dilakukan pembayaran tagihan atau penerimaan uang.
V. DUKKES
Dukkesadalah staf pelaksana teknis Karumkit yang bertugas melaksanakan
kegiatan dukungan kesehatan, uji badan, kesehatan jiwa, dan pembinaan jasmani.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Dukkes mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Melaksanakan dukungan kesehatan penerbangan dan dukungan kesehatan
lapangan dan kesehatan kerja yang diperlukan dalam setiap kegiatan latihan
maupun operasi TNI Angkatan Udara yang melibatkan Lanud Hlm/Hsn/Adi.
28
2) Melaksanakan uji badan bagi calon dan anggota TNI Angkatan Udara.
Dukkes dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:
1) Unit Bantuan Kesehatan, disingkat Unitbankes.
2) Unit Uji Badan, disingkat Unitujibad.
Dukkes dipimpin oleh Kepala Dukungan Kesehatan, disingkat Kadukkes.
Dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
W. UNITBANKES
Unitbankes adalah staf pelaksana Kadukkes yang bertugas melaksanakan
dukungan kesehatan penerbangan, lapangan, dan industri.
Dalam pelaksanaan tugas, Unitbankes mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Melaksanakan dukungan kesehatan penerbangan yang diperlukan dalam
setiap kegiatan operasi/latihan Angkatan Udara di Lanud Hlm/Hsn/Adi.
2) Mengoordinasikan kegiatan kesehatan skadron udara (flight surgeon office)
dalam pelaksanaan pre flight medical check dan pembinaan kesehatan awak
pesawat.
3) Memberikan ceramah kesehatan penerbangan kepada air crew dan ground
crew.
4) Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan evakuasi medis udara.
5) Memonitor dan menindaklanjuti hasil ILA/Medex para awak pesawat.
6) Melaksanakan food security terhadap makanan/minuman yang dihidangkan di
base Lanud Hlm/Hsn/Adi untuk WIP.
7) Melaksanakan dukungan kesehatan lapangan yang diperlukan dalam setiap
operasi lapangan TNI Angkatan Udara, seperti latihan militer, upacara, TMD, bakti
sosial, dan lain-lain.
8) Memberikan ceramah kesehatan lapangan.
9) Menyiapkan dan melaksanakan SAR serta crash team.
10) Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan instansi kesehatan militer
dan sipil lain dalam hal pelaksanaan dukkes.
11) Melaksanakan dukungan kesehatan industri sesuai dengan asas terkandung
dalam keamanan kerja TNI Angkatan Udara.
Unitbankes dipimpin oleh Kepala Unit Bantuan Kesehatan, disingkat Kaunitbankes.
Dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kadukkes.
29
X. UNITUJIBAD
Unitujibad adalah staf pelaksana Kadukkes yang bertugas melaksanakan uji badan
bagi calon dan anggota TNI Angkatan Udara.
Dalam pelaksanaan tugas, Unitujibad mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut:
1) Merencanakan dan menyusun anggota yang akan mengikuti uji badan.
2) Menyiapkan ATK dan kelengkapan administrasi medis serta peralatan
kesehatan yang diperlukan untuk pelaksanaan uji badan.
3) Melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan unit-unit/bagian lain di
rumkit yang terkait dengan pelaksanaan uji badan.
4) Melaksanakan konsultasi dengan dokter spesialis apabila diperlukan.
5) Melaksanakan medical check up, mengevaluasi dan menyerahkan hasil
pemeriksaan serta memberikan saran tindak lanjut kepada subjek terhadap temuan
tersebut.
6) Melaksanakan usaha-usaha pemasaran untuk mendapatkan pelanggan
pelayanan medical check up serta memelihara hubungan baik dengan pelanggan
tetap.
Unitujibad dipimpin oleh kepala Uji Badan, disingkat Kaunitujibad. Dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kadukkes.
Y. KESPREV
Kesprev adalah staf pelaksna teknis Karumkit yang bertugas melaksanakan
kegiatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif umum, gizi dan veteriner bagi
anggota TNI Angkatan Udara dan keluarganya.
Dalam pelasanaan tugasnya Kesprev mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut :
1) Melaksanakan kegiatan sanitasi lingkungan dalam Wilayah Lanus Husein.
2) Melaksanakan kegiatan imunisasi baik di Rumah Sakit, BKIA, di wilayah anud
Husein dan on the spot kalau ada wabah.
3) Melaksanakan tindakan pencegahan/pemberantasan terhadap penyakit
menular, terutama apabila terjadi kejadianluar biasa.
4) Melaksanakan penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat.
5) Melaksanakan bimbingan/penyuluhan serta motivasi terhadap
masyarakatdalam bidang kependudukan/keluarga berencana dan penyuluhan gizi.
Kesprev dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
1) Unit Imunisasi, disingkat unitmun.
2) Unit Kesehatan Lingkungan, disingkat Unitkesling.
Kesprev dipimpin oleh Kepala Kesehatan Preventif, disingkat Kakesprev, dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
30
Z. UNITIMUN
Unitimun adalah staf Pelaksana Kesprev yang bertugas melaksanakan kegiatan
imunisasi.
Dalam pelaksanaan tugas tersebutUnitimun mempunyai tugas kewajibannya
sebagai berikut :
AA. UNITKESLING
Unitkesling adalah staf pelaksana Kesprev yang bertugas melaksanakan tindakan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pendidikan kesehatan lingkungan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Unitkesling mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:
1) Memberikan penyuluhan pendidikan kesehatan lingkungan tentang pola hidup
sehat dan pengaruh lingkungan terhadap kesehatan.
2) Memberikan bimbingan/penyuluhan tentang pembuangan limbah cair/padat
yang berasal dari rumah tangga.
3) Memberikan bimbingan/penyuluhan tentang bahaya dan penyebab penyakit
menular serta cara pencegahan/penanggulangannya.
4) Memberikan pendidikan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan.
5) Melaksanakan survey jentik nyamuk pada tempat penampungan air baik di
31
BB. GADAR
Gadar adalah pelaksana teknis Karumkit yang bertugas melaksanakan pelayanan
kesehatan terhadap penderita gawat darurat.
Dalam pelaksanaan tugas, Gadar mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut:
1) Melaksanakan tindakan gawat darurat.
2) Merencanakan/menyusun dan mengajukan kebutuhan logistik gadar yang
meliputi obat-obatan maupun alat kesehatan habis pakai yang diperlukan untuk
melaksanakan tindakan gawat darurat.
3) Mengawasi dan mengendalikan pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan
habis pakai serta menjaga persediaannya tidak kurang atau setidak-tidaknya pada
tingkat minimal stock level.
32
CC. UNITADMINGADAR
Unitadmingadar adalah staf pelaksana Gadar yang bertugas menyelenggarakan
administrasi.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Unitadmingadar mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:
1) Menyusun, melengkapi dan mengevaluasi prosedur tetap dan peranti lunak
gawat darurat.
2) Mengoordinasikan/mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas
pelayanan penderita gawat darurat.
3) Memonitor kemampuan dan keterampilan personel gadar serta
merencanakan program pendidikan dan latihan bagi personel gadar untuk
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tindakan gawat darurat.
4) Menyusun laporan dan evaluasi kegiatan sesuai dengan kebutuhan.
Unitadmingadar dipimpin oleh Kepala Unit Administrasi Gawat Darurat, disingkat
Kaunitadmingadar. Dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada
Kagadar.
DD. UNITLOGGADAR
Unitloggadar adalah staf pelaksana Gadar yang bertugas menyelenggarakan
33
kegiatan logistik.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Unitloggadar mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:
1) Menyusun, melengkapi dan mengevaluasi kebutuhan logistik, alkes dan
nonalkes di gadar.
2) Mengoordinasikan/mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas
penyediaan logistik di gadar.
3) Memonitor pengunaan/pemakaian alkes dan nonalkes di bagian gadar.
4) Menyusun laporan dan evaluasi logistik sesuai dengan kebutuhan.
Unitloggadar dipimpin oleh Kepala Unit Logistik Gawat Darurat, disingkat
Kaunitloggadar. Dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada
Kagadar.
EE. WATUM
Watum adalah staf pelaksana teknis Karumkit yang bertugas melaksanakan
kegiatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Watum mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan rawat inap dan rawat jalan.
2) Memantau dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh paramedis dan penunjang medis yang bertugas dalam jajaran
pelaksana teknis rumkit.
3) Mengadakan koordinasi dan kerja sama yang erat dengan para dokter untuk
kepentingan pelaksanaan tugasnya.
4) Ikut serta menunjang kelancaran program pendidikan terutama pendidikan
tenaga keperawatan.
5) Mengadakan pertemuan rutin antara tenaga paramedis dan penunjang medis
dalam rangka penyegaran dan menambah ilmu pengetahuan dalam bidang
pelayanan kesehatan.
6) Mendiskusikan permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan pelayanan,
baik rawat inap maupun rawat jalan, dengan pihak-pihak yang terkait dalam
penyelenggaraan pelayanan tersebut.
Watum dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:
1) Unit Perawatan Jalan, disingkat Unitwatlan.
34
FF. UNITWATLAN
Unitwatlan adalah staf pelaksana Kawatum yang bertugas melaksanakan kegiatan
pelayanan rawat jalan di unit gawat darurat dan poliklinik.
GG. UNITWATINAP
Unitwatinap adalah staf pelaksana Kawatum yang bertugas melaksanakan
kegiatan pelayanan rawat inap.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Unitwatinap mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:
1) Mengatur dan mengendalikan pemeriksaan dan pengobatan pasien di ruang
rawat inap.
2) Mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan rujukan pasien ke rumah
sakit lain.
3) Mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan pemeriksaan/ konsultasi
untuk mendapatkan pemeriksaan penunjang diagnosis yang diperlukan, baik di
rumkit maupun ke instansi kesehatan lain di luar rumkit.
4) Mengendalikan dan mengawasi para kepala ruangan dan petugas kesehatan
35
HH. JANGKES
Jangkes adalah staf pelaksana teknis Karumkit yang bertugas melaksanakan
kegiatan penunjangan terhadap pelaksanaan fungsi dukungan dan pelayanan kesehatan
Rumkit.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Jangkes mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Membuat rencana kerja unit-unit yang dibawahinya.
2) Mengoordinasikan dan mengawasi kegiatan . unit-unit di lingkup kerjanya.
3) Melaksanakan pelayanan penunjangan yang dibutuhkan oleh unit- unit
pelayanan kesehatan maupun dukungan kesehatan.
4) Melaksanakan pelayanan pemulasaran jenazah.
5) Mengajukan saran atau pertimbangan kepada Karumkit tentang hal-hal yang
berhubungan dengan tugasnya.
Jangkes dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:
1) Unit Pemeliharaan Alat Kesehatan, disingkat Unitharalkes.
2) Unit Gudang, disingkat Unitgudang.
3) Unit Penunjangan Perawatan, disingkat Unitjangwat.
Jangkes dipimpin oleh Kepala Penunjangan Kesehatan, disingkat Kajangkes.
Dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
II. UNITHARALKES
Unitharalkes adalah staf pelaksana Kajangkes yang bertugas melaksanakan
kegiatan pemeliharaan alat-alat penunjangan klinik/perawatan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Unitharalkes mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:
1) Membuat investarisasi seluruh peralatan penunjangan klinik/ perawatan.
2) Melaksanakan pengecekan dan pemeliharaan/perbaikan secara periodik
terhadap seluruh peralatan penunjangan klinik /perawatan.
3) Mengajukan saran atau pertimbangan kepada pimpinan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan bidang tugasnya.
36
JJ. UNITGUDANG
Unitgudang adalah staf pelaksana Kajangkes yang bertugas menerima,
memeriksa, menyimpan dan mendistribusikan bekal kesehatan/umum sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Dalam pelaksanaan tugas, Unitgudang mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Menerima, memeriksa, dan mencocokan dengan dokumen pengiriman
barang/bekal kesehatan atau bekal umum alokasi dari Diskesau, Puskes TNI dan
hasil pengadaaan lokal atau dari sumber lainnya.
2) Melaksanakan penyimpanan bekal kesehatan/umum secara aman dan
terkontrol.
3) Mendistribusikan/mengeluarkan barang/bekkes atau bekal umum atas
perintah pejabat yang berwenang.
4) Membuat catatan penerimaan dan pengeluaran barang secara cermat.
5) Melaporkan secara periodik posisi persediaan barang/bekkes atau
bekal umum, terutama barang/bekkes atau bekal umum yang mempunyai batas
kedaluwarsa.
KK. UNITJANGWAT
PP. UNITPUSTAKMEDIS
Unit Perpustakaan Medis adalah staf pelaksana Binkomp Yankes yang bertugas
menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan rumah sakit.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Unitpustakmedis mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pusat informasi bidang medis, keperawatan, manajemen
dan informasi lain yang berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan
rumah sakit.
2) Membuat katalog pada seluruh bahan informasi yang tersimpan di
perpustakaan.
3) Menyediakan dan meningkatkan ketersediaan buku atau bahan informasi yang
berkaitan dengan pengembangan dan pengelolaan rumah sakit.
4) Secara periodik melaksanakan pengembangan kelengkapan informasi di
perpustakaan.
Unitpustakmedis dipimpin oleh Kepala Unit Perpustakaan Medis. Dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kepala Bin Kompetensi
Yankes.
QQ. KLINJANTUNG
RR. KLINPARU
Klinparu adalah staf pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan kegiatan
pelayanan dan perawatan dalam bidang penyakit paru.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Kilinparu mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Klinparu Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan pasien
2) Mengonsultasikan dan atau merujuk pasien ke klinik lain dalam lingkungan
rumkit atau ke rumah sakit lain, baik untuk pemeriksaan dan pengobatan maupun
untuk pemeriksaan penunjang kesehatan lainnya.
3) Mengirim pasien ke ruang perawatan rumkit bila memerlukan
rawat inap.
SS. KLINMATA
Klinmata adalah staf pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan kegiatan
pelayanan dan perawatan dalam bidang penyakit mata.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Klinmata mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan pengobatan pasien.
2) Mengonsultasikan dan atau merujuk pasien ke klinik lain dalam lingkungan
rumkit atau ke rumah sakit lain, baik untuk pemeriksaan dan pengobatan maupun
untuk pemeriksaan penunjang kesehatan lainnya.
3) Mengirim pasien ke ruang perawatan rumkit bila memerlukan rawat inap.
4) Memberikan laporan serta saran sesuai dengan bidang tugasnya kepada
Karumkit.
Klinmata dipimpin oleh Kepala Klinik Mata, disingkat Kaklinmata. Dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
42
Klinik THT dipimpin oleh Kepala Klinik THT, disingkat Kaklin THT. Dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
rumkit atau ke rumah sakit lain, baik untuk pemeriksaan dan pengobatan maupun
untuk pemeriksaan penunjang kesehatan lainnya.
3) Mengirim pasien ke ruang perawatan rumkit bila memerlukan rawat inap.
4) Memberikan laporan serta saran sesuai dengan bidang tugasnya kepada
Karumkit.
Klinanak dipimpin oleh Kepala Klinik Anak, disingkat Kaklinanak. Dalam
pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
Rumkit atau ke rumah sakit lain, baik untuk pemeriksaan dan pengobatan maupun
untuk pemeriksaan penunjang kesehatan lainnya.
3) Mengirim pasien ke ruang perawatan rumkit bila memerlukan rawat inap.
4) Memberikan laporan serta saran sesuai dengan bidang tugasnya kepada
Karumkit.
Klingilut dipimpin oleh Kepala Klinik Gigi dan Mulut, disingkat Kaklingilut.
Dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
III. KLINBEDAHSYARAF
Klinbedahsyaraf adalah staf pelaksana teknis yang bertugas menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan bidang bedah syaraf bagi personel TNI AU dan
keluarganya.
Dalam pelaksanaan tugas kewajiban tersebut, Klinbedahsyaraf menyelenggarakan
fungsi-fungsi sebagai berikut:
50
JJJ. FARMASI
Farmasi adalah staf pelaksanan teknis yang bertugas melaksanakan kegiatan
pelayanan di bidang farmasi
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Farmasi mempunyai tugas kewajiban sebagai
berikut:
1) Melayani resep dokter, mendistribusikan bekal kesehatan keseluruh ruang
perawatan klinik-klinik dan bagian yang memerlukan.
2) Memonitor dan mengendalikan persediaan dan pemakaian obat- obatan di
ruangan.
3) Memonitor efek samping obat.
4) Memeriksa obat-obatan yang tersedia secara kualitatif.
5) Meracik obat-obat sederhana sesuai dengan fasilitas yang tersedia.
6) Memberikan laporan serta saran sesuai dengan bidang tugasnya kepada
51
Karumkit.
Farmasi dipimpin oleh Kepala Farmasi, disingkat Kafar. Dalam pelaksanaan tugas
kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit.
sebagai berikut:
1) Membantu Ka bidang/bagian/Unit menyiapkan rencana kerja unit sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
2) Membantu Ka bidang/bagian/Unit menyiapkan SPO yang dibutuhkan untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugas.
3) Membantu Ka bidang/bagian/Unit melaksanakan kegiatan di
bidang/bagian/unit berdasarkan standart yang telah ditetapkan.
4) Membantu Ka Unit menyiapkan bahan-bahan laporan hasil kegiatan.
Dengan tugas tambahan :
Melakukan tugas kedinasan lainnya sesuai perintah pimpinan.
Pasal 69 Hubungan-Hubungan
Rumkit dalam batas kewenangannya dapat mengadakan hubungan dengan
instansi di dalam dan luar Diskesau untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan tugasnya,
dengan ketentuan hubungan tersebut sesuai dengan kebijakan Kadiskesau.
Pasal 70 Lain-Lain
Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan ini, apabila diperlukan akan
diatur tersendiri
prajurit dan Pegawai Negeri Sipil serta pembinaan tenaga manusia. Pembinaan
personel dan tenaga manusia tersebut mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan maupun pengendalian terhadap aspek-aspek subjek, objek dan metode.
Agar tugas RSAU dr. M. Salamun dapat dilaksanakan secara berhasil guna dan
berdaya guna, maka perlu adanya petunjuk yang memuat tentang pokok – pokok
kebijakan pimpinan RSAU dr. M. Salamun dibidang personel dan tenaga manusia.
Petunjuk dimaksud dijadikan pedoman dalam pembinaan tenaga manusia dan pembinaan
personel yang terdiri atas pembinaan prajurit TNI AU dan Pegawai Negeri Sipil RSAU
dr. M. Salamun. Petunjuk digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
pembinaan personel dan tenaga manusia RSAU dr. M. Salamun dengan tujuan agar
pelaksanaannya dapat berjalan dengan tertib, lancer, terpadu dan berkesinambungan
dengan tataran wewenang di bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian dibawah doktrin TNI AU Swa Bhuwana Paksa, Pola Ketenagaan RSAU dr.
M. Salamun berlandaskan pada :
1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1974 yg telah diubah menjadi
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tanggal 30 September 1999 tentang pokok-pokok
kepegawaian.
5. Undang –undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
56
7. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/19/IV/2005 tanggal 20n April 2005 tentang
Petunjuk Dasar Pembinaan Personel dan Tenaga Manusia Tentara Nasional Indonesia.
8. Keputusan Kepalan Staf TNI Angkatan Udara Nomior Kep/3/IV/2007 tanggal 9 April
2007 tentang Doktrin TNI Angkatan Udara Swa Bhuwana Paksa.
Pola Ketenagaan di RSAU dr. M. Salamun terdiri dari lima fungsi yaitu :
2. Fungsi Pendidikan. Fungsi ini dilaksanakn dalam rangka usaha, pekerjaan dan
kegiatan secara terencana, terarah dan berlanjut untk membentuk dan memgembangkan
kualitas calon prajurit dan PNS TNI AU yang berjiwa Pancasila, Saptamarga dan Panca
Prasetya KORPRI yang memiliki kecerdasan, keterampilan, dan kesamaptaan jasmani
agar mampu mengemban tugas dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan di RSAU dr. M.
Salamun.
4. Fungsi Perawatan. Fungsi ini dilaksanakan dalam rangka usaha, pekerjaan dan
kegiatan secara terencana, terarah dan berlanjut untuk memberikan rawatan kedinasan
guna menciptakan kehidupan rohani dan jasmani yang sehat bagi setiap prajurit, PNS TNI
AU dan keluarganya, serta rawatan purnadinas/purnatugas sebagai penghargaan dari
Negara dan jaminan bagi kelangsungan kehidupan diri dan keluarganya sehingga dapat
diperoleh dayaguna dan hasilguna yang optimal hal ini berlangsung sejak diangkat
menjadi prajurit/PNS TNI AU sampai berakhirnya masa kedinasan agar dicapai
keseimbangan dan keserasian antara kepentingan organisasi dan individu serta
keluarganya.
59
5. Fungsi Pemisahan. Fungsi ini dilaksanakan dalam rangka usaha, pekerjaan dan
kegiatan secara terncana, terarah dan berlanjut untuk menjaga kualitas dan kuantitas
prajurit dan PNS TNI AU agar dalam pengakhiran dinas/purna tugas diberikan rawatan
purna dinas/tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku di TNI AU pada Umumnya dan
di RSAU dr. M. Salamun pada Khususnya.
a. Untuk anggota baru RSAU dr. M. Salamun yang mendapatkan Skep Kassau untuk
melaksanakan TOA/TOD dari satuan lama ke RSAU dr. M. Salamun maka diwajibkan
untuk melaksanakan amelden datang atau lapor datang ke setiap bagian RSAU dr. M.
Salamun dengan tujuan agar mengenal pejabat, anggota dan tempat di bagian masing-
masing sehingga diharapkan anggota yang baru dapat segera beradaptasi dengan
lingkungan yang baru dan dapat segera melaksanakan tugas yang baru dengan segera,
format aelden dapat diperoleh di personel.
d. Laporan amelden akan disimpan di bendel personel masing- masing sebagai bukti
telah melaksanakan orientasi, sedangkan lembar orientasi perbagian disimpan di bagian
unit masing-masing tempang anggota berdinas.
A. Rapat Rutin
1) Manajemen SDM melaksanakan rapat rutin setiap hari senin bergantian
dengan rapat Komite Medis, yang sering disebut rapat Staf. Rapat Staf dipimpin oleh
Kepala RSAU dr. M. Salamun atau yang mewakili seperti Palakhar atau
pejabat
60
yang ditunjuk Kepala RSAU dr. M. Salamun bila Kepala RSAU dr. M. Salamun
berhalangan hadir atau sedang melaksanakan Dinas Luar .
2) Kaurtu menyampaikan undangan rapat rutin kepada Pejabat RSAU dr. M.
Salamun dan anggota yang berhak hadir paling lambat Senin pagi setelah apel pagi
sebelum rapat dilaksanakan dan dilaksanakn pengabsenan dan pencatatan materi
rapat.
3) Rapat rutin dihadiri Para pejabat RSAU dr. M. Salamun dan para Kepala Unit
di RSAU dr. M. Salamun.
4) Kepala RSAU dr. M. Salamun dapat mengundang pihak lain bila dianggap
perlu.
B. Rapat Khusus
1) Rapat Staf diselenggarakan dalam hal :
a. Diperintahkan oleh Kepala RSAU dr. M. Salamun atau,
b. Permintaan yang diajukan secara tertulis atau ada kegiatan penting yang
terkait dengan kegiatan operasional TNI AU baik itu bersifat terprogram atau
mendadak atau,
c. Permintaan salah satu pejabat Staf RSAU dr. M. Salamun untuk hal hal
yang memerlukan penetapan kebijakan Kepala RSAU dr. M. Salamun dengan
segera dan segera untuk ditindak lanjuti atau disosialisasikan.
d. Terdapat kondisi darurat dan segera untuk ditindak lanjuti, atau kegiatan
rahasia terkait dengan kejadian di TNI AU atau di RSAU dr. M. Salamun dan
yang diundang hanya pejabat terkait yang ditunjuk oleh Kepala RSAU dr. M.
Salamun secara khusus dan isi materi tidak diagendakan karena terkait
kerahasian.
2) Rapat khusus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu tergantung ketersegeraan
kondisi dan perintah langsung atau persetujuan Kepala RSAU dr. M. Salamun.
3) Urtu menyampaikan pemberitahuan rapat khusus beserta agenda rapat kepada
pengurus yang berhak hadir beberapa saat sebelum rapat tersebut
dilaksanakan.
Pemberitahuan rapat khusus harus menyebutkan secara spesifik hal-hal yang
akan dibicarakan dalam rapat tersebut dan rapat hanya akan membicarakan
hal-hal yang tercantum dalam pemberitahuan tersebut.
61
V. PELAPORAN
Pelaporan kekuatan personel yang dilaksankan oleh setiap satker TNI AU yaitu
salah satunya RSAU dr. M. Salamun merupakan wujud dari tugas pembinaan tenaga
manusia dan pembinaan personel yang diselenggarakan oleh Staf Personel TNI AU
(Spersau). Akurasi data laporan kekuatn personel sangat penting untuk memudahkan
perencanaan binteman sebagai acuan pengembangan kekuatan personel TNI AU baik
dalam jangka pendek, jangka sedang maupun jangka panjang, sehingga dapat
direncanakn proyeksi kebutuhan tenaga manusia yang ingin dicapai pad masa yang akan
datang.
RSAU dr. M. Salamun membuat laporan ke Diskesau selanjutnya dari Diskesau
melaporkan semua laporan Rumah Sakit seluruh Indonesia ke Disminpersau. Laporan
RSAU dr. M. Salamun dilaksanakan dalam 2 bentuk laporan yaitu laporan per 3 bulan dan
laporan per 6 bulan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Minpersau.
Laporan kekuatan personel RSAU dr. M. Salamun kepada jajaran diatasnya
diselenggarakan secara berlanjut sehingga perubahan data yang terjadi merupakan
kelanjutan dari data sebelumnya. Kegiatan pelaporan kekuatan personel TNI AU yang
mana didalamnya salah satunya adalah RSAU dr. M. Salamun dilaksanakan secara
bertahap dengan berpedoman kepada prosedur kegiatan yang telah ditentukan oleh Buku
Petunjuk Teknis TNI AU tentang Pelaporan Kekuatan Personel tahun 2013.
62
BAB VII
PENETAPAN POLA KETENAGAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH STAF
4. Sektor kesehatan sangat diharapkan oleh sektor lain yang terkait untuk dapat
menyusun kebutuhan SDM kesehatan di masa mendatang
denganmenggunakan cara-cara penyusunan kebutuhan SDM yang mantap.
2) Cuti tahunan, sesuai ketentuan setiap SDM memiliki hak cuti 12 hari
kerja setiaptahun. (B)
={ −( + + + )} ×
Keterangan :
TABEL II.1
Waktu Kerja Tersedia
KATEGORI SDM
Kode FAKTOR Dokter KETERANGAN
Perawat
Sp. X
A Hari Kerja 260 260 Hari/tahun
B Cuti tahunan 12 12 Hari/tahun
C Pendidikan dan Pelatihan 5 5 Hari/tahun
D Hari Libur Nasional 19 19 Hari/tahun
E Ketidakhadiran Kerja 10 10 Hari/tahun
F Waktu Kerja 8 8 Jam/hari
Waktu Kerja Tersedia 1,712 1,656 Jam/tahun
Hari Kerja Tersedia 214 207 Harikerja/thn
Waktu kerja tersedia untuk kategori SDM Perawat adalah 1,704 jam/tahun,
atau 213hari kerja.Sedangkan kategori SDM Dokter Spesialis X adalah 1,616 atau
189 harikerja/tahun.
b. Menetapkan Unit Kerja Dan Katagori SDM. Menetapkan unit kerja dan
kategori SDM tujuannya adalah diperolehnya unitkerja dan kategori SDM yang
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatanpelayanan kesehatan
perorangan pada pasien, keluarga dan masyarakat di dalam dandi luar RS.
65
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk penetapan unit kerja dan kategori
SDM adalah sebagai berikut :
a. Unit Kerja Fungsional Langsung, adalah unit dan sub-unit kerja yang
langsungterkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan di
dalam dan diluar RS, misalnya : Intalasi Rawat Inap, Intalasi Rawat Jalan,
Instalasi GawatDarurat, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi
Farmasi/Apotik, UnitPelayanan Home Care dll.
b. Unit Kerja Fungsional Penunjang, adalah unit dan sub-unit kerja yang tidak
langsungberkaitan dengan penyelenggaraan :
Apabila ditemukan unit atau sub-unit kerja fungsional yang belum diatur atau
ditetapkan oleh Karumkit, Depkes, Pemda (Pemilik RS) perlu ditelaah terlebih
dahulusebelum disepakati ditetapkan keberadaanya.Selanjutnya apakah fungsi,
kegiatan-kegiatannyadapat digabung atau menjadi bagian unit kerja yang telah ada.
Setelah unit kerja dan sub unit kerja di RS telah ditetapkan, langkah
selanjutnyaadalah menetapkan kategori SDM sesuai kompetensi atau pendidikan
untuk menjaminmutu, efisensi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan/pelayanan di
tiap unit kerja RS.
TABEL II.2
UNIT KERJA DAN KATEGORI SDM
c. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan beban kerja masing-
masingkategori SDM utamanya adalah sebagai berikut :Kategori SDM yang
bekerja pada tiap unit kerja RS sebagaimana hasil yang telahditetapkan pada
langkah kedua.
3) Data dan informasi kegiatan pelayanan pada tiap unit kerja RS.
TABEL II.3
KEGIATAN POKOK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
DI INSTALASI RAWAT JALAN
UNIT
KERJA/KATEGORI KEGIATAN KEGIATAN POKOK
SDM
Pasien Baru :
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Pasien
- Pembacaan Hasil Baru
Lab/Rontgen
Poli Penyakit Dalam - Penulisan Resep/Rujukan
Dr. Sp. PD Pasien Lama :
- Anamnesa
- Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Pasien
- Pembacaan Lama
HasilLab/Rontgen
- Penulisan Resep/Rujukan
Rata-Rata Waktu.
=
− −
Kategori SDM dokter Spesial Penyakit Dalam memiliki Standar Beban kerja
pertahun sebesar pemeriksaan 9,973 pasien baru poli rawat jalan.Hal ini tidak
berartiseorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam diharapkan mengerjakan sejumlah
9.973 pemeriksaan Pasien Baru Poli Rawat Jalan dalam 1 tahun. Namun Dokter
SpesialisPenyakit Dalam juga melaksanakan berbagai kegiatan lain yang menyita
jam kerjatersedia yang dimilikinya.
70
Standar Beban Kerja per tahun untuk SDM Dokter Spesialis Penyakit Dalam
tersebut, menunjukkan bahwa pemeriksaan pasien rawat jalan membutuhkan
waktu1/9.973 dari hari kerja tersedia selama 1 tahun.
− −
=
d. Pada umumnya kategori SDM Dr. Sp. Penyakit Dalam dan Dr. Sp. Bedah
memiliki faktor kelonggaran sebagai berikut :
TABEL II.5
KEGIATAN POKOK DAN RATA-RATA WAKTU KERJA
STANDAR
N RATA-RATA
KATEGORI SDM FAKTOR KELONGGARAN BEBAN
O WAKTU
KERJA
A. Dr. Sp. PD - Pertemuan audit medik 1 jam/mgg 0,031
- Mengajar 9’ 9,973
= Program pendidikan dokter 2 jam/mgg 0,063
= Program pendidikan dokter 3 jam/mgg 0.094
spesialis
JUMLAH 0,188
B. Dr. Sp. B - Pertemuan audit medik 2 jam/mgg 0,063
- Mengajar
= Program pendidikan dokter 2 jam/mgg 0,063
=Program pendidikan dokter 3 jam/mgg 0.094
spesialis
JUMLAH 0,220
b. Kuantitas kegiatan pokok tiap unit kerja selama kurun waktu satu tahuan.
TABEL II.6
KUANTITAS KEGIATAN POKOK INSTALASI RAWAT JALAN
UNIT KUANTITAS
NO
KERJA/KATEGORI KEGIATAN POKOK
A B C D
POKOK
A Poli Penyakit Dalam - Pem. Pasien Baru 9,100 1,300 6,500 15.600
(dr. Sp. PD) - Pem. Pasien lama 6,067 867 4,333 10,400
B Poli Poli Bedah (dr. Sp. - Pem. Pasien Baru 2,730 390 1,950 4,680
B) - Pem. Pasien lama 1,365 195 975 2,340
- Tindakan medik kecil 1,706 244 1,219 2,925
- Tindakan medik
1,024 146 731 1,755
Sedang
Keterangan :
1) Visite dilakukan oleh Dokter Spesialis bagi seluruh pasien atau hanya
pasien baru(hari pertama) dan pasien pulang saja.
TABEL II.7
KUANTITAS KEGIATAN POKOK INSTALASI RAWAT INAP
TABEL II.8
KUANTITAS KEGIATAN POKOK
INSTALASI RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP
KUANTITAS
NO UNIT KERJA / KATEGORI SDM KEGIATAN POKOK
KEGIATAN
Instalasi Rawat Jalan
A. Poli Penyakit Dalam (dr. Sp. PD) - Pem. Pasien Baru 15,600
- Pem. Pasien lama 10,400
74
F. Kebutuhan SDM.
a. Data kegiatan Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap yang telah diperoleh
(Tabel. II. 8) dan Standar Beban Kerja (Tabel II.3) dan Standar Kelonggaran (Tabel
II. 4)merupakan sumber data untu k perhitungan kebutuha n SDM di setiap instalasi
dan unitkerja dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
= +
TABEL II.9
KEBUTUHAN SDM DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
DAN DOKTER SPESIALIS BEDAH
UNIT KERJA /
NO KEGIATAN POKOK KG SBK KT
KATEGORI SDM
DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM
A Poli Penyakit Dalam - Pem. Pasien lama 15,600 14,194 1,10
- Pem. Pasien baru 10,400 9,973 1,04
B Rawat Inap Peny. - Visite pasien baru 6,388 24,840 0,26
Dalam - Visite pasien lama 31,937 16,560 1,93
- Tindakan medik kecil 900 6,624 0,14
DOKTER SPESIALIS BEDAH
C Poli Bedah - Pem. Pasien lama 4,680 14,194 0,33
- Pem. Pasien baru 2,340 11,040 0,21
- Tindakan medik kecil 2,925 6,624 0,44
- tindakan medik 1,755 3,974 0,44
sedang
Rawat Inap Bedah - Visite pasien baru 4,260 24,840 0,17
- Visite pasien lama 21,290 16,560 1,29
- Tindakan medik kecil 2,129 6,624 0,32
KETERANGAN :
- KG = Kualitas Kegiatan selama 1 tahun
- SBK = Standar Beban Kerja
- KT = Kebutuhan SDM ( KG / SB )
× − /
=
( − )× /
76
2) Rata-rata pasien per hariYaitu jumlah pasien rata-rata per hari yang
dihitung dalam 1 triwulan disetiap unit.
3) Jumlah hari kerja dalam setahun
TABEL III.1
KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DALAM SATU RUANGAN
A B C d e
2. Pasien Bedah 8 4 32
3. Pasien Gawat 1 10 10
Jumlah 20 93,0
=
Adapun yang dijadikan faktor kor eksinya adalah
Diperoleh hasil :
+ +
= × = ,
+
= × 25
100
78
Diperoleh hasil :
+,
= × = ,
= + +
= +, + , = , ( )
TABEL III.
CONTOH KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN TINGKAT
KETERGANTUNGAN PASIEN
,
= ,
⁄ + +
= ×
79
Diperoleh hasil :
+ +
= × , = ,
+
= × 25
100
Diperoleh hasil :
, +,
= × = ,
= + +
= , +, + , = , ( )
10 × 12
= = 17,15 (17 )+
7
78 × 17
17 + = 20, 5(21 )
266
80
50 × 4 78 × 29
= 29 + =7
7 286
10 ×4 40
= = 5,7 (6) +
7 7
78 × 4
6+ =6 +1 = 7
286
( ⁄ℎ × ) ×
=
/ℎ
(6 × 5 ) + (15 × 2 ) + (9 × 1 )
× 2 = 19,71 + 1 = 20
7
1,15 × 30
= 5 ,3 ( 5 )
7
100 × 15
=4 + 15%
7 × 60
a. Tata Boga.
d. Pelayanan Umum.
3) Kurir. Berdasarkan tugas yang sudah terjadwal setiap hari kerja dari
jam 07.00 s/d 16.00 : 2 orang petugas kurir, dan malam 1 orang kurir
merangkap dengan sopir piket.
Waktu yang
No Nama Alat Jadwal Service
dibutuhkan
1. AC Setiap bulan 120 menit
2. TV Setiap bulan 15 menit
3. Genset Setiap hari 15 menit
4. UPS 2 minggu sekali 15 menit
5. Kulkas Setiap bulan 15 menit
6. DVD Setiap bulan 15 menit
7. Stabilizer Setiap bulan 15 menit
8. Mesin Cuci Setiap bulan 60 menit
9. Mesin pengering Setiap bulan 60 menit
ℎ ×
7 × 6 0 × 60
a. Urusan Kasir. Rumus yan g diguna kan 1 orang staf kasir melakukan
transaksi sebanyak 2700 tran saksi tran saksi per bulan =
ℎ ( + )/
= ℎ ℎ
2700
b. Urusan Piutang
( + ) + ℎ /
600
ℎ /
220
c. Urusan Hutang,
ℎ ℎ /
50
2) Staf Petty Cash. Staf Petty Cash dipegang oleh 1 orang staf.
3) Staf Honor Dokter. Staf honor dokter dipegang oleh 1 orang staf
420
= 28
15
WAKTU YANG
NO URAIAN KEGIATAN DIPERLUKAN
(DETIK)
URUSAN I
1. Mengecek dan memprint out berkas rekam medis baru 10
2. Mengkoding diagnose penyakit pasien rawat jalan pada berkas RM 10
3. Menginput diagnose penyakit pasien rawat jalan ke dalam computer 60
4. Retrieval 60
5. Menyusun kembali berkas RM pasien rawat jalan ke rak penyimpanan 120
6. Pengantaran berkas Rekam Medis Rawat Jalan 600
7. Menginput data social pasien rawat jalan ke dalam computer 30
8. Mengisi data pasien pada buku register pasien baru/Print out 30
9. Mengajukan form asuransi, Visum et Repertum dan Resume yang 120
masih kosong ke dokter yang bersangkutan
10. Penerimaan pasien baru 60
11. Menerima, mengisi dan melengkapi Form LKM dari bagian Front 300
Office
TOTAL 1400
Urusan II
1. Assembling (meracik/menyusun) berkas rekam medic rawat inap 120
pasien (Post Opname)
2. Mengkoding diagnose penyakit pasien rawat inap pada berkas RM 60
3. Menginput diagnose penyakit pasien inap jalan ke dalam computer 60
4. Membuat analisa Kuantitatif berkas Rekam Medik rawat inap 30
5. Perawatan dan permintaan pengadaan barang ATK 60
6. Menginput data Statistik pasien rawat inap ke computer pasien rawat 60
inap
7. Menyusun kembali berkas rekam medic pasien rawat inap ke rak 120
penyimpanan
8. Mengajukan formulir Asuransi, Visum et Repertum dan resume medis 120
yang masih kurang lengkap ke dokter yang bersangkutan
9. Membantu penginputan diagnose penyakit pasien rawat jalan pada 60
berkas RM dan computer
10. Membuat persiapan berkas RM baru pasien rawat inap 600
TOTAL 1290
Urusan III
1. Membuat laporan Intern perhari, perbulan, pertriwulan,persemester 7200
dan pertahun
2. Mengolah data statistic pasien Rawat jalan dan Inap serta 7200
mempresentasikannya ke semua bagian per Triwulan
3. Membuat laporan Ekstern 7200
4. Pengetikan Surat Keteranga lahir pasien bayi khusus 1000
5. Memperlancar administrasi surat menyurat, dokumen medis dll antar 1800
bagian di RS. Dustira
TOTAL 24400
86
= ×
ℎ
= 1400 ×
7 × 60 × 60
12 90
= ×
7 × 60 × 60
24400
= ×
7 × 60 × 60
= ×
7 × 60 × 60
JUMLAH RASIO
KOMPONEN
NO BEBAN TUGAS BEBAN
TUGAS P S M L
TUGAS
1 PJ 1 1 1 1 Mengatur ketenagaan setiap shift
(Penanggung berdasarkan komponen tugas
jawab) Mengawasi semua petugas yang diberikan
beban tugas berdasarkan jadwal dinas yang
sudah direncanakan
Mengawasi jalannya kegiatan pasien yang
berkunjung ke RS
Mengawasi jadwal kedatangan dokter
Membuat laporan kegiatan yang sudah
dilakukan selama bekerja
2. Customer 1 1 - - Menyelesaikan masalah/kesulitan yang 15’/pasien
Service dihadapi Customer
Melakukan face to face ke pasien rawat jalan 5’/pasien
Melakukan face to face ke dokter selesai 5’/dokter
praktek
Menjadi advocate/melakukan wawancara 5’/pasien
pasien baru
3. Pendaftaran 2 2 - - Menerima pasien yang datang untuk berobat 1’/pasien
di rawat jalan dan IGD
Menginput data pasien yang akan berobat 1’/pasien
4. Operator 1 1 1 1 Menerima telepon pasien yang menanyakan 1’/pasien
tentang RS
Memberikan informasi Produce Knowledge 5’/pasien
pada Costumer via telepon
Menerima telepon dari luar yang akan 2’/1
87
JUMLAH RASIO
KOMPONEN
NO BEBAN TUGAS BEBAN
TUGAS P S M L
TUGAS
disambungkan ke bagian tertentu penelepon
Menerima telepon (Aiphone) dari dalam untuk 1’/1penele
menyambungkan telepon pon
Menghubungi telepon yang diminta oleh 2’/telp
bagian tertentu
5. Admission 1 1 1 1 Menerima pasien baru yang mendaftar untuk 7’/pasien
berobat di rawat jalan dan IGD
Menerima pasien baru yang akan di rawat 10’/pasien
Menerima pasien untuk registrasi tempat 15’/pasien
Menjelaskan tarif sesuai kelas yang diinginkan 15’/pasien
pasien pada pasien yang kan di rawat
c. Marketing Internal :
RASIO
KOMPONEN JML TOTAL
NO BEBAN TUGAS BEBAN
TUGAS PETUGAS TENAGA
TUGAS
1. Face to face 1 Face to face pasien rawat inap 5’/pasien 1
pasien rawat Menanyakan ke bagian
inap keperawatan beraa pasien yang akan
pulang
Melaporkan hasil face to face ke
bagian terkait
2. Control Sheet 1 Membuat Control Sheet setiap 1 30’/pasie 1
bulan sekali n
3. Menerima 1 Melakukan negosiasi 15’ 1
Costumer yang
akan
bekerjasama
= ×
7 × 60 × 60
Kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) RSAU dr. M. Salamun tahun ….. adalah
sebagai berikut :
KUALIFIKASI
JUMLAH SDM
PENDIDIKAN SERTIFIKASI
KO KO KETER
KE
NO JABATAN NDI KON NDI ANGA
STA BU KEBU
STAN SI KEBUT DISI STAN SI N
NDA TU TUHA
DAR SA UHAN SAA DAR SA
R HA N
AT T INI AT
N
INI INI
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12
1 KA RSAU dr.M.Salamun
1.2 Spri
2 Koorpokli
2.1 Pokli Gol IV Bid Adminjemen
2.2 Pokli Gol IV Bid Yanmedik
2.3 Pokli Gol IV Bid Yangadar
2.4 Pokli Gol IV Bid Keperawatan
2.5 Pokli Gol IV Bid Rekam Medik
2..7 Pokli Gol IV Bid Farmasi
Pokli Gol IV Bid K 3 &Kewaspadaan
2.8
Bencana
3 KA SPI
4 Ka Komite Medik
5 Ka Komite Perawatan
6 Sesrumkit
6.1 Kataud
6.1.1 Opkom
6.1.2 Kaurtu
90
14.3.2.2 Ka tim
14.3.2.3 CI
14.3.2.4 Perawat Pelaksana
14.3.3 Ka Ruang Merak
14.3.3.1 Waka
14.3.3.2 Katim
14.3.3.3 CI
14.3.3.4 Pelaksana
14.3.4 Ka Ur Rajawali
14.3.4.1 Wa Ka Ur Rajawali
14.3.4.2 CI
14.3.4.3 Ka Tim
14.3.4.4 Perawat pelaksana
14.3.5 Ka Ruangan ICU
14.3.5.1 Waka Ruangan
14.3.5.2 Ka tim
14.3.5.3 CI
14.3.5.4 Perawat Pelaksana
14.3.6 Ka Ur Merpati
14.3.6.1 Wa Ka Ur Merpati
14.3.6.2 CI
14.3.6.3. Ka Tim
14.3.6.4. Bidan Pelaksana
14.3.7. Ka Ur Gelatik
14.3.7.1. Wa Ka Ur Gelatik
14.3.7.2. CI
14.3.7.3 Ka Tim
14.3.7.4 Perawat pelaksana
95
14.3.7.5 admin
14.3.8. Ka Ur Parkit
14.3.8.1 Wa Ka Ur Parkit
14.3.8.2. CI
14.3.8.3. Ka Tim
14.3.8.4 Perawat pelaksana
15 Ka Unit Penunjang Kesehatan
15.1 Staf Penunjangan
15.1.1 Bag. Admin
15.2 Ka Unit Gudang
15.2.1 Kaur Gudang Matkes
15.2.1.1 Bag. Admin
15.2.1.2 Bag. Penyaluran
15.2.2. Kaur gudang Matum
15.2.2.1 Bag. Admin
15.2.2.2 Bag. Penyaluran
15.2.2.3. Bag. Staff
15.3.8.2 Pencucian
15.3.8.3 Penyetrikaan
Penyetrikaan, Pelipatan,
15.3.8.4
Pendistribusian
15.4 Ka Unit Haralkes
15.4.1 Bag. Kordinator
15.4.2 Bag. Admin
15.4.3 Bag. Service
15.4.4 Elektromedis
15.5 Kabin Kompetensi Yankes
15.5.1 Kaunitbin Kompetensi Medis
15.5.2 Kaunitbin Kompetensi Kep
15.5.3 Kaunitbin Kompetensi Non Kep
15.5.4 Kaunit Pustakmedis
15.5.5 Staf Binkom
15.6 Ka Klinik Jantung
15.6.1 Dokter SpJP
15.6.2 Dokter Umum
15.6.3 Perawat Klinis III (PK III)
15.6.4 Perawat Klinis II (PK II
15.7 Ka Klinik Paru
15.7.1 dr. Spes Paru
15.7.2 dr. Umum
15.7.3 Perawat Klinis (PK II)
15.7.4 Admin
15.8 Ka. Klinik Mata
15.8.1 dr.Spesialis Mata
97
Jumlah dirangkap
PPK I Husein
PPK I Dadali
Jumlah
Total
104
Rincian Kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) RSAU dr. M. Salamun pada tahun
tersebut sebesar sekian orang dan baru diawaki sebanyak sekian orang, sehingga
ketenagakerjaan yang akan dipenuhi pada tahun tersebut sebanyak sekian anggota di
setiap masing- masing unit. (data terlampir).
BAB VIII
PERENCANAAN DAN PENETAPAN JUMLAH STAF RUMAH SAKIT
I. PENGERTIAN
Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat penting. Sumber daya
manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya
mewujudkan visi dan misinya. Karenanya harus dipastikan sumber daya ini dikelola
dengan sebaik mungkin agar mampu member kontribusi secara optimal. Maka
diperlukanlah sebuah pengelolaan secara sistematis dan terencana agar tujuan yang
diinginkan dimasa sekarang dan masa depan bisa tercapai yang sering disebut sebagai
manajemen sumber daya manusia. Tujuan manajemen sumberdaya manusia adalah
mengelola atau mengembangkan kompetensi personil agar mampu merealisasikan misi
organisasi dalam rangka mewujudkan visi.
Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai kespesifikan dalam
hal SDM, sarana prasarana dan peralatan yang dipakai. Sering rumah sakit dikatakan
sebagai organisasi yang padat modal, padat sumber daya manusia, padat tehnologi dan
ilmu pengetahuan serta padat regulasi. Padat modal karena rumah sakit memerlukan
investasi yang tinggi untuk memenuhi persyaratan yang ada. Padat sumberdaya manusia
karena didalam rumah sakit pasti terdapat berbagai profesi dan jumlah karyawan yang
banyak. Padat tehnologi dan ilmu pengetahuan karena di dalam rumah sakit terdapat
peralatan-peralatan canggih dan mahal serta kebutuhan berbagai disiplin ilmu yang
berkembang dengan cepat. Padat regulasi karena banyak regulasi/peraturan-peraturan
yang mengikat berkenaan dengan syarat-syarat pelaksanaan pelayanan di rumah sakit.
Sumber daya manusia yang ada di rumah sakit terdiri dari : 1) Tenaga kesehatan yang
meliputi medis (dokter), paramedis(perawat) dan paramedis non keperawatan yaitu
apoteker, analis kesehatan, asisten apoteker, ahli gizi, fisioterapis, radiographer, perekam
medis. 2) Tenaga non kesehatan yaitu bagian keuangan, administrasi, personalia dll.
Ada sebuah model manajemen SDM yang di kenal yaitu model 7P yang merupakan
kependekan dari Perencanaan – Penerimaan – Pengembangan – Pembudayaan –
Pendayagunaan – Pemeliharaan – Pensiun yang keseluruhannya menggambarkan siklus
106
kegiatan manajemen SDM mulai dari perencanaan SDM sampai karyawan memasuki
masa pensiun.
organisai. Anggota organisasi boleh pintar secara rasional, tetapi kalau tidak diimbangi
dengan kecerdasan emosional dan kebiasaan positif maka intelektual semata akan dapat
menimbulkan masalah bagi organisasi. Pembentukan budaya organisasi merupakan
salah satu lingkup dalam manajemen SDM.
5. Pendayagunaan. The right person in the right place merupakan salah satu prinsip
pendayagunaan. Bagaimana kita menempatkan SDM yang ada pada tempat atau tugas
yang sebaik-baiknya sehingga SDM tersebut bisa bekerja secara optimal. Ada SDM yang
mudah bergaul, luwes, sabar tetapi tidak telaten dalam hal keadministrasian. Mungkin
SDM ini cocok di bagian yang melayani publik daripada bekerja di kantor sebagai
administrator. Lingkup pendayagunaan ini adalah mutasi, promosi, rotasi, perluasan tugas
dan tanggung jawab.
6. Pemeliharaan. SDM merupakan manusia yang memiliki hak asasi yang dilindungi
dengan hukum. Sehingga SDM tidak bisa diperlakukan semaunya oleh perusahaan
karena bisa mengancam organisasi bila tidak dikelola dengan baik. SDM perlu dipelihara
dengan cara misalnya pemberian gaji sesuai standar, jamisan kesehatan, kepastian masa
depan, membangun iklim kerja yang kondusif, memberikan penghargaan atas prestasi
dsb.
7. Pensiun. Dengan berjalannya waktu SDM akan memasuki masa pensiun. Karena itu
sepatutnya rumah sakit mempersiapkan karyawannya agar siap memasuki dunia purna
waktu dengan keyakinan. Ada banyak hal yang bisa disiapkan yaitu pemberikan
tunjangan hari tua yang akan diberikan pada saat karyawan pensiun, pemberikan
pelatihan-pelatihan khusus untuk membekali calon purnakarya.
a. Pendidikan
b. Pengalaman kerja
d. Tanggung jawab
f. Usia
g. Jenis kelamin
h. Keadaan fisik
i. Temperamen
j. Bakat
2.Perekrutan/Rekrutmen
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat tenaga kerja
baru untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia.
a. Perekrutan eksternal,dapat dilakukan melalui media iklan seperti di media cetak atau
kampus-kampus perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya,agen tenaga
kerja/lembaga perekrutan atau dari lamaran orang-orang yang menaruh minat.
3. Seleksi
Proses seleksi merupakan tindak lanjut dari perekrutan.Hasil proses seleksi akan
ditentukan oleh kualitas proses seleksi itu sendiri.Alat-alat yang sering digunakan dalam
proses seleksi adalah formulir daftar riwayat hidup dan soal-soal (psikotes,pengujian
sikap,pengujian ketrampilan).
109
4. Orientasi
Proses sosialisasi dilakukan setelah proses seleksi selesai,kemudian dilanjutkan
oleh proses orientasi untuk membantu penyesuaian diri dengan
pekerjaan,tmpat,lingkungan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja.
5. Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
karyawan dalam memberikan kontribusi terhadap efektivitas organisasi.
7. Rotasi
Seorang karyawan bisa dipromosikan bila memiliki prestasi kerja bagus dan
kemauan tinggi.Selain itu,karyawan bisa dirotasi bila dianggap bisa membantu bagian lain
karena dianggap memiliki kemampuan yang lebih baik.
8. Perencanaan Besaran Kebutuhan Staf.
Jumlah kebutuhan sumber daya manusia (SDM) RSAU dr. M. Salamun pada tahun
yang akan datang ditentukan ditahun sebelumnya setelah dirapatkan dengan unit unit
terkait untuk ditentukan jumlah dan kualifikasi sesuai kebutuhan unit dan di sesuaikan
jenis dan kemapuan pelayanan.
Perencanaan kebutuhan SDM di evaluasi dan dimutakhirkan secara terus – menerus
yang disesuaikan dengan jumlah personil dengan kemampuan pelayanan sesuai dengan
jumlah dan kualifikasi staf.
Setiap staf Rumah Sakit memiliki uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang.
Penetapan jumlah staf Rumah Sakit tidak dapat disesuaikan dengan standar
kebutuhan menurut Permenkes dan DSP maka penetapan jumlah staf ditentukan
berdasarkan hitungan beban kerja sesuai dengan keputusan Permendagri. Jumlah staf
yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan masing – masing unit dengan
mempertimbangkan rencana pengembangan pelayanan dengan melihat RENSTRA
(Rencana Strategis ) dan RKA (Rencana Kerja Anggaran) RBA (Rencana Bisnis
Anggaran). Penetapan jumlah kebutuhan Rumah Sakit (data terlampir).
110
BAB IX
Definisi
Seleksi Penerimaan Pegawai : Menurut Malayu S.P Hasibuan ( 2002:47): seleksi
adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau
ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi
tertentu dari setiap perusahaan yang bersangkutan.
Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,
diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri,
atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 jo Undang
Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian dinyatakan bahwa
pegawai negeri terdiri dari:
Dokter Mitra. Dokter mitra dengan 3 status –purna waktu, paruh waktu, tamu/
visiting- dengan ikatan kontrak perjanjian kerjasama. Kebanyakan dokter karyawan
adalah dokter umum yang diperuntukkan untuk jaga ruangan dan jaga UGD, ketua dari
patient safety, K3, dll. Arti dari purna waktu adalah bekerja 40 jam selama seminggu dan
tidak boleh bekerja di fasilitas kesehatan dalam jarak tertentu. Sedangkan paruh waktu,
bekerja di luar jam kerja. Sedangkan dokter tamu, tidak memiliki ruang tersendiri,
sehingga sebagian besar mitra tersebut sudah memiliki pekerjaan utama atau klinik
sendiri. Sistem jenis dokter yang bekerja di RS diikat dnegan kontrak dalam perjanjian
kerja sama.
Untuk anggota militer maupun PNS yang baru penempatan pertama ataupun
sedang melaksanakan TOA dan TOD, setelah menerima surat perintah penempatan ke
RSAU dr. M. Salamun, maka anggota yang bersangkutan kemudian melaksanakan lapor
datang ke RSAU dr. M. Salamun dengan membawa kelengkapan bendel personel yang
bersangkutan datang ke bagian personel untuk melaporkan dan menghadap Ka RSAU dr.
M. Salamun. Setelah itu personel tersebut melaksanakan amelden/ orientasi RSAU dr. M.
Salamun. Setelah orientasi selesai anggota tersebut akan mendapatkan sprinlak
penempatan sesuai dengan Skep Kasau. Selanjutnya melaksanakan sprinlak ke unit yang
ditunjuk dengan melaksanakan tugas awal orientasi per unit, setelah selesai yang
bersangkutan dapat melaksanakan tugas pokok sesuai sprinlak yang diterima.
Untuk PPPK, dokter mitra dan dokter konsulen dalam pelaksanaan akta perjanjian
kontrak kerja biasanya telah ditentukan segala sesuatu yang menyangkut objek perjanjian
tersebut. Prestasi itu adalah “objek” atau ”voorwerp” dan “verbintenis” (perjanjian).
Terhadap suatu perjanjian, segala sesuatu yang menyakut objek perjanjian biasanya telah
ditentukan seperti :
- Jangka waktu kontrak ;
- Hak dan kewajiban ;
- Biaya ;
- Penyelesaian masalah dan lain-lain ;
Sesuai dengan asas kebebasan berkontrak yang dianut dalam hukum perjanjian.
Hukum kontrak mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan dengan hukum perjanjian
Kontrak merupakan suatu kesepakatan yang diperjanjikan (promissory agreement)
diantara dua atau lebih pihak yang dapat menimbulkan, memodifikasi, atau
menghilangkan hubungan hukum. Tetapi KUH Perdata memberi pengertian pada kontrak
sesuai dengan Pasal 1313 KUH Perdata yang berbunyi, yaitu : “Suatu perjanjian adalah
suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang atau lebih”.
113
Apabila terjadi wanprestasi maka hukum bertugas memberikan ganti rugi melalui
subjek hukum yang terdapat dalam perjanjian dalam hal berkewajiban atas prestasi,
terhadap subjek hukum lain yang terdapat dalam perjanjian tersebut dalam haknya atas
prestasi.
Tujuan Rekrutmen
Menurut Henry Simamora (1997:214) proses rekrutmen memiliki beberapa tujuan, antara
lain:
1. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja
yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-
karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama
dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni
citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal
haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.
Proses Rekrutmen
lowongan, salah satunya adanya ikatan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan
sumber-sumber perekrutan external seperti sekolah, universitas.
9. Menyusun rencana rekrutmen yang mencakup daftar aktivitas dan daftar untuk
menerapkannya.
Setelah proses rekrutmen dilaksanakan dilanjutkan dengan pembuatan perjanjian
kerjasama kontrak kerja antara RSAU dr. M. Salamun dengan calon PPPK. Dalam
pembuatan perjanjian kerjasama tidak diatur secara baku dan kaku, namun bersifat
terbuka, seperti di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata). Hal ini
berarti bahwa dalam suatu perjanjian para pihak dapat menyesuaikan dengan apa yang
dipikirkan dan tersirat dalam hati masing-masing yang kemudian dimusyawarahkan untuk
diwujudkan secara nyata dengan cara merangkumnya dalam klausula isi perjanjian oleh
mereka yang mengadakan perjanjian.
Dan kemudian timbullah hubungan hukum karena adanya “tindakan hukum”
(rechtshandling). Tindakan atau perbuatan hukum menimbulkan hubungan hukum
perjanjian sehingga terhadap satu pihak diberi oleh pihak yang lain untuk memperoleh
prestasi, sedangkan pihak yang lain menunaikan prestasi. Jadi satu pihak memperoleh
hak (recht) dan pihak lain memikul kewajiban (plicht) untuk menyerahkan atau
menunaikan prestasi. Hak dan kewajiban tersebut didasarkan pada sebab tertentu yang
membuat terjadinya kesepakatan kedua belah pihak atas semua syarat perjanjian. Hal ini
terikat pada pasal 1337 KUH Perdata yang menyatakan bahwa : “Suatu sebab terlarang,
apabila dilarang oleh Undang-Undang atau apabila berlawanan dengan kesusilaan atau
ketertiban umum”. Sehingga terdapat keterikatan yang tidak dapat dilepas karena di
dalam melakukan perjanjian dibutuhkan hukum untuk mengatur jalannya suatu perjanjian
dengan baik.
Bagi calon anggota RSAU dr. M. Salamun Paramedis proses rekrutmen dimulai dari
data pelamar tersebut untuk dilakukan administrasi wawancara di bagian personel
RSAU dr. M. Salamun, setelah memenuhi persyaratan administrasi dokumen kaurpers
selanjutnya dibuatkan nota dinas untuk dilaksanakan prosesi wawancara dan tes
lainnya yang dilakukan oleh tim penerimaan dan dikredensialkan dari sub kredensial,
setelah seluruh prosesi penerimaan selesai dibuatkan kontrak 3 bulan pertama.
c. Anggota staf Klinis baru dievaluasi pada saat mulai bekerja sesuai dengan tanggung
jawabnya.
c. Anggota staf Klinis baru dievaluasi pada saat mulai bekerja sesuai dengan
tanggung jawabnya.
II. DOKUMENTASI
Dalam bentuknya, Penerimaan Staf RSAU dr. M. Salamun itu berupa suatu
rangkaian untuk PPPK dan dokter mitra mulai lamaran pekerjaan masuk sampai dengan
penerimaan dan pembuatan perjanjian kontrak kerja. Mulai pelamar memasukkan
lamaran sampai pelamar menjadi PPPK disatukan dalam dokumen/ file tersendiri setiap
individu sehingga dapat termonitor pergeraknnya, apa yang menjadi kewajibannya dan
apa yang menjadi haknya tercantum secara detail dalam file pribadi yang tersimpan di
dalam berkas di personel RSAU dr. M. Salamun, begitu juga untuk anggota militer dan
PNS mulai Skep pertama ataupun Skep Mutasi semua tercatat dan terarsip dalam file
personel.
Lampiran salah satu contoh perjalanan penerimaan PPPK yang telah
melaksanakan perjanjian kontrak kerja di RSAU dr. M. Salamun (terlampir).
120
BAB X
PENETAPAN ORIENTASI UMUM DAN KHUSUS
I. DEFINISI
Hal ini dimaksudkan setiap tenaga kesehatan yang baru yang akan memberikan
pelayanan kesehatan harus melalui kegiatan pengenalan lingkungan dan situasi kerja di
RSAU dr. M. Salamun untuk anggota tetap yang melaksanakan lapor datang dari
perpindahan satuan lama ke RSAU dr. M. Salamun atau untuk PPPK, dokter mitra, dokter
konsulen setelah lulus rekrutmen dan setelah disetujui Ka RSAU dr. M. Salamun. Untuk
menjamin tersedianya personel yang bertanggung jawab perlu dilakukan suatu kegiatan
orientasi guna mengenal lingkungan dan situasi kerja di RSAU dr. M. Salamun.
Staf baru adalah personel yang akan melaksanakan kegiatan kinerja setelah lulus
proses rekruitmen atau pindahan dari kesatuan lain ke RSAU dr. M. Salamun
Setiap staf baru, untuk antap baik yang baru lulus maupun pindahan dari kesatuan
lain, bagi anggota PPPK dan dokter mitra, dan dokter konsulen yang telah melaksanakan
perjama kontrak kerja di RSAU dr. M. Salamun diwajibkan mengikuti kegiatan orientasi
Rumah Sakit.
Kegiatan orientasi secara teknis diatur oleh bagian personel meliputi anggota di
bawah jajaran komite medik, komite keperawatan, komite keteknisian medis dan non klinis
121
di RSAU dr. M. Salamun. Materi pada orientasi meliputi materi umum atau pengenalan
satuan dan materi khusus sesuai keahliannya. Orientasi dilaksanakan secara umum di
kelas dan di tempat kerja sesuai penempatan.
Waktu orientasi disesuaikan dengan situasi dan kondisi oleh bagian administrasi
personel, bagian Komite Medik, Komite Keperawatan, komite keteknisian medis dan non
dan bagian urusan dalam untuk mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan.
Bagi personel Militer, PNS, PPPK dan dokter mitra dilaksanakan orientasi umum
dan unit kurang lebih dilaksanakan orientasi umum selama 2 hari dan orientasi unit
dilaksanakan untuk anggota tetap sekitar 2-5 hari dan bagi PPPK, mitra dan konsulen
sekitar 2-3 bulan.
baru, dan jadwal pelaksaan orientasi umum terjadwal disesuaikan dengan kondisi dan
untuk orientasi per unit diserahkan ke unit masing-masing yang terkait dengan bidang Staf
baru tersebut dengan waktu yang disesuikan, unit-unit tersebut antara lain :
j. Kaur Personalia
122
k. Ka Taud
Sasaran orientasi adalah seluruh Staf medis, paramedis dan keteknisian medis dan
non klinis baik anggota tetap yang melaksanakan mutasi pindah ke satuan baru maupun
PPPK, mitra dan konsulen baru yang akan bekerja di RSAU dr. M. Salamun.
a. Waktu.
2) perjanjian kontrak kerja untuk PPPK atau lapor datang untuk yang
anggota tetap. Jadwal dikoordinasikan dengan personel dan unit yang terkait.
Peserta Orientasi.
1) PPPK Medis
4) Militer atau PNS baru atau yang melaksanakan mutasi perpindahan dari
instansi berbeda.
1) Radiologi
2) Laboratorium
3) Farmasi
Metoda :
- TOR
- Daftar Hadir
- Materi Orientasi dan Pemateri
- Pengenalan Rumah Sakit
- Mutu
- Keselamatan Pasien
- PPI
- Evaluasi Peserta orientasi
- LaporannPelaksanaan Orientasi
124
B. Orientasi Khusus
- TOR
- Daftar Hadir
- Evaluasi Peserta
- Laporan Pelaksanaan orientasi
IV DOKUMENTASI
Dalam bentuknya, orientasi itu berupa suatu kegiatan dan dilanjutkan dengan
laporan kegiatan pelaksanaan orientasi. Untuk orientasi umum dilaksanakan terjadwal
oleh bagian personalia yang dilaksanakan selama 2 hari sedangkan orientasi unit, berupa
bentuk laporan tertulis sesuai dengan tugas pokoknya dilaksanakan selama 2 hari dan
dilanjutkan dengan orientasi lapangan yang dilaksanakan maksimal 3 bulan per anggota
yang di tanda tangani oleh atasan langsungnya.
Demikian panduan pelaksanaan orientasi umum bagi staf baru di lingkungan RSAU
dr. M. Salamun untuk dijadikan dasar dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
125
BAB XI
PANDUAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN STAF
I. DEFINISI
V. DOKUMENTASI
Dalam bentuknya laporan kegiatan yang berupa buku yang berisikan Surat
perintah, isi materi, dokumentasi dan sertifikat. Lampiran salah satu contoh laporan
kegiatan pelatihan yang telah melaksanakan pendidikan maupun pelatihan di dalam
maupun di luar RSAU dr. M. Salamun.
130
BAB XII
PENGATURAN ROTASI DAN PENEMPATAN KEMBALI
I. PENGATURAN ROTASI
I. Tujuan.
a. Tujuan Umum.
b. Tujuan Khusus.
II. Sasaran.
a. Kepala ruangan.
b. Perawat pelaksana.
III Waktu.
b. Perawat pelaksana:
131
IV. Metode.
3) Perawat OK.
4) Perawat UGD.
5) Perawat ICU/ICCU.
6) Bidan.
1) Unit Bedah.
2) Unit penyakit Dalam dan Syaraf.
3) Unit Pediatri.
4) Unit ICU/ICCU.
5) Poliklinik.
a. Kompetensi
b. Kebutuhan Pasien/kekurangan
c. Agama, keyakinan dan nilai – nilai pribadi
132
BAB XIII
PENILAIAN KINERJA INDIVIDU
3. Syarat Personel. Syarat personel yang menilai dan personel yang dinilai
dalam penilaian kinerja diatur sebagai berikut:
c. Persyaratan Personel yang Tidak Dinilai. Personel yang tidak dinilai dalam
penilaian kinerja harus memenuhi syarat sebagai berikut:
3) Kualitas penugasan/pekerjaan.
d) Pengembangan diri.
e. Indeks Penilaian dan Rumus Indeks Penilaian. Indeks penilaian kinerja dan
rumusan indeks penilaian kinerja diatur sebagai berikut:
Contoh:
a) Hasil penilaian dari Penilai I, total skor jawaban (TSJ) = 300, maka:
06
0
33
0
0
3
,
3
3
8
x
1
IPK1 =
0
b) Hasil penilaian dari Penilai II, total skor jawaban (TSJ) = 288, maka:
86
8
23
0
0
0
,
0
0
x
1
IPK2 =
0
c) Hasil penialaian dari Penilai III, total skor jawaban (TSJ) = 288,
maka:
86
8
23
0
0
0
,
0
0
8
x
1
IPK3 =
0
Dengan demikian IPK Serda Bayu Amin adalah:
P
K
P
K 3
P
K
I
3
,
3
3
0
,
0 3
0
0
,
0
0
4
3
,
3 3
3
8
1
,
1
1
1
IPK=
Masuk dalam kategori Baik (B).
b. Peranti lunak berupa sistem dan aplikasi yang dapat melakukan perhitungan
sampai dengan analisis nilai secara cepat dan tepat.
a. Menyusun tim penilai yang disahkan oleh kepala satker setempat dengan
surat perintah.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab. Wewenang dan tanggung jawab bagi pejabat
yang terkait dalam penyelenggaraan penilaian kinerja tenaga kesehatan terdiri atas:
IV. PENUTUP
BAB XIV
PENGHARGAAN (REWARD) DAN HUKUMAN (PUNISHMENT)
I. Pengertian
Penghargaan adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang
diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan
dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, yang
merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan
oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja
dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam
mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.
A. Fungsi Penghargaan
Ada tiga fungsi penting dari penghargaan yang berperan besar bagi pembentukan tingkah
laku yang diharapkan di RSAU dr. M. Salamun:
Satyalancana Karya Satya dibagi dalam tiga kelas, yaitu Satyalancana Karya Satya 10
Tahun, Satyalancana Karya Satya 20 Tahun, dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun.
adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan
tingkah laku yang berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah
tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang
yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah
laku yang diharapkan.
Dalam menjalankan organisasi diperlukan sebuah aturan dan hukum yang
berfungsi sebagai alat pengendali agar kinerja pada organisasi tersebut dapat berjalan
dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam suatu organisasi tidak berjalan baik maka
akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi.
Pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan hukuman dapat lebih efektif untuk
merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal,
Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).
Untuk mengembangkan suatu program yang menggunakan hukuman secara
efektif.
A. Fungsi Hukuman
Ada tiga fungsi penting dari hukuman yang berperan besar bagi pembentukan tingkah
laku yang diharapkan bagi anggota RSAU dr. M. Salamun :
diberikan dengan maksud untuk memberikan perhatian kepada pegawainya agar bekerja
secara aktif dan profesional.
1. Untuk pelanggaran disiplin pegawai Militer dan PNS tertuang dalam Juknis TNI AU
2. Pelanggaran Etik/Profesi (mengacu pada aturan Komite)
3. Untuk pelanggaran disiplin keputusan hukuman diserahkan ke Personel untuk
ditindaklanjuti sebagaimana pelanggaran yang diperbuat
b. Teguran keras diberikan jika pegawainya tetap melakukan kesalahan yang sama.
dan memberikan peringatan tertulis
e. Penurunan pangkat
BAB XV
PEDOMAN PEMBERHENTIAN
Pengakhiran dinas anggota RSAU dr. M. Salamun merupakan salah satu sarana
pengendalian kekuatan TNI AU yang dapat menjamin terselenggaranya upaya kaderisasi
dalam rangka pembinaan karier. Pengakhiran dinas pada dasarnya bertujuan untuk
memberikan kepastian hukum bahwa seorang Militer PNS maupun PPPK dengan
ketentuan-ketentuan, prosedur tata cara dan tataran kewenangan yang jelas dan rinci
agar terjamin ketertiban dan kelancarannya. Untuk menjamin terwujudnya kegiatan
tersebut perlu disusun berupa Pedoman tentang pengakhiran/pemberhentian Dinas
sehingga dapat menunjang penyelenggaraan administrasi.
II. Landasan. Landasan yang dipergunakan dalam penyusunan buku petunjuk teknis
ini adalah :
a. Undang- undang RI Nomor 6 tahun 1966 tanggal 1 November 1966 tentang
Pemberian Pensiun
b. Undang-undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tanggal 16 Oktober 2004 tentang
Tentara Nasional Indonesia.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Thun 1968 tanggal 25
November 1968 tentang Pemberian Pensiun
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2007 tentang
Santunan dan Tunjangan Cacat.
147
Terbitnya Kep Perberhentian dari Kadisminpersau untuk Militer dan BKN untuk
pegawai PNS.
b. Prosedur pemberhetian PPPK
Perberhentian karena keinginan sendiri, yang bersangkutan membuat surat
pengunduran diri yang ditandatangani oleh pejabat-pejabat terkait untuk
diserahkan kepada Kepala Urpers yang selanjutnya memohon persetujuan dari
Kepala Rumah Sakit untuk diajukan pemutusan kontrak
a. Pemberhentian dengan tidak hormat bagi anggota Militer dan PNS sesuai
dengan Peraturan – peraturan yang berlaku
b. Untuk pegawai PPPK jika salah satu dikedapati melanggar aturan – aturan
yang berlaku di RSAU dr. M Salamun maka kepala unit pegawai membuat surat
kronologis dan konduite penilaian kepada kepala RSAU dr. M.Salamun untuk
diputuskan kontrak kerja.
PENUTUP
Demikian Pedoman Perberhentian anggota RSAU dr. M. Salamun ini disusun agar
dapat digunakan sebagai pegangan dan acuan dalam melaksankan administrasi dengan
teratur di RSAU dr. M. salamun.
149
BAB XVI
DOKUMENTASI
Dalam bentuknya laporan kegiatan yang berupa buku yang berisikan Surat
perintah, isi materi, dokumentasi dan sertifikat. Lampiran salah satu proses requitment
RSAU dr. M. Salamun.
BAB XVII
PENUTUP
Pedoman Manjemen SDM RSAU dr. M. Salamun ini disusun agar dapat dipakai
sebagai pegangan dan acuan oleh setiap anggota RSAU dr. M. Salamun dalam
melaksanakan tugas di RSAU dr. M. Salamun, serta sebagai dasar pedoman bagi
anggota RSAU dr. M. Salamun di bawah ruang lingkupnya dalam melaksanakan
kegiatannya.
Perencananaan Sumber Daya Manusia Ketenagaan ini bias direvisi secara berkala
atau jika diperlukan. Tim penyusunan revisi pedoman pola ketenagakerjaan adalah
Komite Kredensial rumah sakit yang anggaran seluruh kegiatan penyusunan perencanaan
SDM dan Pola Ketenagaan dibebankan kepada dana operasional Rumah Sakit.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 21 Desember 2017