Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK

Pada hari ini,( ) tanggal ( ) bulan ( ) tahun ( )

Telah diadakan perjanjian kerja antara:

1. Nama : dr.Ammar Sp.OG


Alamat : Jl.Ki Uju No 01 Masjid Kuno Serang
Jabatan : Pimpinan RSU IBUNDA
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( RSU IBUNDA)

2. Nama : HAMDANAH
Alamat : Benggala
Status : Menikah
Tanggal lahir : 12-06-1998
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA (KARYAWAN)

Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian kerja dengan syarat-syarat
sebagai berikut:

PASAL 1
JABATAN

Perusahaan bersedia menerima Karyawan sebagai :

Status Karyawan : KARYAWAN KONTRAK

Masa Kontrak : mulai dari 01 April 2019 sampai dengan 01 April 2020

Posisi/jabatan :Pramusaji

Bertanggung-jawab pada : Dapur dan masakan ( Masak )

Uraian pekerjaan (Job Description) yang memuat rincian dan tugas dan tanggung-jawab Karyawan akan
diberikan oleh atasan langsung Karyawan sebagai pedoman umum bagi Karyawan dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya.

PASAL 2
MASA KONTRAK

1
KEDUA tidak berhak menerima pesangon apapun, tetapi akan dibayarkan gaji menurut Karyawan akan
menjalani masa kontrak kerja selama satu tahun terhitung dari tanggal dimulainya hubungan kerja yaitu
01 april 2019 dan berakhir pada tanggal 01 April 2020, Dengan posisi/jabatan pada pasal 1 tersebut di
atas. Selama masa kontrak, PIHAK PERTAMA atas keputusan perusahaan dapat sewaktu-waktu dapat
mengakhiri maupun memutuskan hubungan kerja ini dengan pemberitahuan satu minggu sebelumnya dan
PIHAK tarif berdasarkan lamanya bekerja.
Setelah selesai masa kontrak kerja dan apabila menurut penilaian Perusahaan, Karyawan dapat memenuhi
persyaratan ketrampilan bekerja sesuai dengan ketentuan Perusahaan, maka Karyawan dapat diperpanjang
masa kontrak kerjanya menjadi satu tahun lagi. Perpanjangan masa kontrak kerja ini akan diberikan lagi
secara tertulis.

PASAL 3
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Setiap Karyawan yang melanggar hukum atau ketentuan yang menimbulkan kerugian bagi Perusahaan
dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa pemberitahuan sebelumnya, apabila
Karyawan melakukan kelalaian, konduite yang tidak baik, penyimpangan/penyelewengan atas perjanjian
kerja dan atau tindakan/ perbuatan yang merugikan perusahaan.
Bagi Karyawan yang akan mengundurkan diri dari perusahaan dapat mengajukan surat permohonan
pengunduran diri paling lambat satu bulan sebelumnya. Untuk pengunduran diri seperti ini, Perusahaan
tidak wajib memberikan uang pesangon, kecuali ada kebijaksanaan lain dari Perusahaan.
1. Bagi yang di PHK dapet pesangon atau tidak dapat pesangon

PASAL 4

2
JAM KERJA

Jam kerja normal Perusahaan adalah :

1.Non Siff hari Senin s/d. Sabtu

2. Siff hari senin s/d Minggu

Masuk kerja : Siff 1 Pukul ( 06.00 wib )

Sif 2 Pukul ( 12.00 wib )

Pulang kerja : Siff 1 Pukul ( 14.00 wib )

Siff 2 Pukul ( 20.00 Wib )

Istirahat : satu jam dengan waktu istirahat yang disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan.

Karyawan harus mampu menyesuaikan jam kerjanya dengan pekerjaan yang dibebankan oleh Perusahaan.
Untuk posisi karyawan kontrak sesuai dengan Perjanjian Kerja ini, jika lembur diperlukan sehubungan
dengan beban kerja, maka Karyawan dapat memperoleh kompensasi dalam bentuk apapun.

PASAL 5
REMUNERASI

Selama perjanjian ini berlangsung, Karyawan berhak menerima penghasilan dan fasilitas lainnya sesuai
dengan jabatan/posisi pekerjaannya sebagai berikut:

 Gaji bulanan tetap sebesar Rp. 1.000.000


tidak mencakup tunjangan makan, transportasi, bonus, dan kesehatan.
 Gaji bulanan Karyawan akan ditinjau dari waktu ke waktu sesuai dengan prestasi kerja Karyawan
dan disesuaikan dengan Upah Minimum Regional (UMR)/ standar gaji yang berlaku di Indonesia.
 Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar satu bulan gaji akan diberikan sekali dalam setahun
menjelang Hari Raya Idul Fitri setelah masa kontrak selesai dan menjalani masa kerja paling
kurang satu tahun. Karyawan kontrak yang masa kerjanya kurang dari satu tahun, maka
pembayaran THR akan diperhitungkan secara proporsional sesuai masa kerjanya.
 Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan pembayaran tersebut akan ditanggung oleh
Perusahaan.
 Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa Karyawan adalah aset perusahaan yang paling penting,
maka perhatian nyata dari Perusahaan kepada Karyawan adalah dengan memberikan Bonus
apabila Perusahaan memperoleh keuntungan. Bonus ini besarnya akan ditentukan kemudian
sesuai dengan posisi/jabatan karyawan kontrak dan dihitung berdasarkan keuntungan yang
diperoleh dari Perusahaan.

3
Karyawan mengerti dan menerima bahwa tidak ada hak-hak lain yang menjadi kewajiban PIHAK
PERTAMA selaku Pemberi Kerja selain Gaji yang disebutkan pada Perjanjian Kerja ini.

PASAL 6
CUTI TAHUNAN, CUTI MELAHIRKAN, ISTIRAHAT SAKIT DAN IJIN
MENINGGALKAN PERUSAHAAN

A. Cuti Tahunan
Tidak berlaku untuk masa kontrak kurang dari dua belas bulan, karyawan yang sudah melewati
masa kontrak akan mendapatkan cuti tahunan selama 12 hari.

B. Cuti Melahirkan
Tidak berlaku untuk masa kontrak kurang dari dua belas bulan. karyawan yang sudah melewati
masa kontrak akan mendapatkan cuti melahirkan selama 90 hari.

C. Istirahat Sakit
1. Karyawan yang tidak dapat masuk kerja selama satu hari, karena sakit harus memberitahukan
kepada Perusahaan melalui telpon atau surat.
2. Karyawan yang tidak dapat melakukan pekerjaan karena sakit lebih dari satu hari harus
melampirkan Surat Keterangan Dokter kepada Perusahaan.dan apabila karyawan yang sakit
lebih dari 3 hari dan melampirakn surat keterangan dokter,maka yang terhitung hanya tiga
hari.
3. Surat Keterangan Dokter yang tersebut dalam pasal 6 C2 harus disampaikan kepada
Perusahaan sebelum istirahat sakit dimulai.
4. Apabila Karyawan tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan seperti yang tertera di dalam
pasal 6 C2 dan 3, maka Karyawan dianggap mangkir dan akan mempengaruhi konduite
Karyawan.
5. Karyawan yang tidak masuk kerja dalam waktu lima hari kerja terus menerus tanpa disertai
keterangan secara tertulis dengan bukti-bukti yang sah, maka Karyawan tersebut dinyatakan
telah mengundurkan diri atas permintaan sendiri.

D. Ijin Meninggalkan Pekerjaan


Karyawan diijinkan meninggalkan Perusahaan dengan ijin satu hari atau dua hari dengan tetap di
bayarkan gaji penuh dalam hal sebagai beikut:
1. Perkawinan pertama karyawan sendiri
2. Suami/Istri/Anak karyawan meninggal dunia
3. Orang tua/Mertua karyawan meninggal dunia
4. Saudara kandung karyawan meninggal dunia
5. Perkawinan anak karyawan
6. Perkawinan saudara kandung karyawan
7. Khitanan/ Baptisan anak karyawan
8. Istri karyawan melahirkan/ keguguran kandungan

Hal-hal tersebut di atas harus dibuktikan dengan surat-surat yang sah dari yang berwajib pada waktunya.

4
PASAL 7
KEWAJIBAN KARYAWAN KONTRAK

1. Karyawan harus melaksanakan tugas dan kewajibannnya sebaik-baiknya dan dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung-jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku pada
Perusahaan dan sesuai dengan instruksi-instruksi yang diberikan.
2. Bekerja dengan jujur, cermat, tertib dan bersemangat untuk kepentingan Perusahaan dengan
menjalankan pekerjaan dan tanggung-jawab posisi yang di tempati.
3. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Perusahaan dengan sebaik-baiknya
4. Hadir di kantor sesuai waktu dan jam kerja yang berlaku di Perusahaan.
5. Berpakaian rapi dan sopan; bersikap dan bertingkah laku sopan santun, hormat-menghormati
antar sesama karyawan dan terhadap atasan dan tamu yang datang.
6. Memegang teguh rahasia Perusahaan dan tidak menyampaikan kepada pihak lain yang tidak
berhak.
7. Mematuhi kode etik yang berlaku di Perusahaan.

PASAL 8
LARANGAN

1. Karyawan dilarang mengambil dan menggunakan barang-barang milik Perusahaan tanpa ijin dari
atasan atau yang ditunjuk.
2. Karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang tidak diminta serta dilarang masuk ke dalam
ruangan diluar wilayahnya.
3. Karyawan dilarang memperdagangkan barang-barang dalam bentuk apapun atau mengedarkan
daftar sumbangan, poster yang tidak relevan/ berhubungan dengan pekerjaannya.
4. Karyawan dilarang minum minuman keras, mabuk di tempat kerja, memakai, menyimpan atau
menggunakan narkoba, berjudi, membuat onar dan berkelahi di lingkungan kerja.
5. Karyawan dilarang berkelahi dan bertengkar

Bila larangan-larangan tersebut di atas dilanggar/diabaikan, maka akan berakibat Pemutusan


Hubungan Kerja (PHK) oleh Perusahaan.

PASAL 9
PELANGGARAN HUKUM DAN ATAU KETENTUAN LAIN YANG DAPAT
MENGAKIBATKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Setiap Karyawan yang melanggar hukum dan atau ketentuan yang menimbulkan kerugian bagi
Perusahaan dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pelanggaran utama misalnya:

1. Melakukan pencurian atau penipuan

5
2. Melakukan kekerasan ataupun ancaman terhadap managemen, atasan, anggota keluarga
managemen/ atasan dan rekan kerja.
3. Memaksa/ membujuk pihak managemen, atasan, anggota keluarga managemen/ atasan, atau
rekan karyawan lain melakukan suatu kriminal/suatu tindakan yang melawan hukum.
4. Dengan sengaja menimbulkan kerusakan barang-barang/ asset perusahaan.
5. Menghasut atau mengancam pemilik perusahaan, managemen, atasan, staf lainnya/ rekan kerja
dan anggota keluarga pemilik perusahaan/ managemen/ atasan/ staf lain/ rekan kerja.
6. Menyingkap rahasia-rahasia perusahaan dan rahasia keluarga pemilik, managemen, atasan, staf
lain/rekan kerja.
7. Memberikan pernyataan yang salah atau tidak benar.

PASAL 10
PEMBERIAN PERINGATAN

A. Perusahaan akan mengeluarkan peringatan lisan atau tertulis kepada Karyawan yang melakukan
pelanggaran terhadap peraturan kerja Perusahaan sebagai berikut:
 Sering datang terlambat ke tempat kerja atau pulang lebih awal dari waktu yang
ditetapkan.
 Tidak peduli akan ketentuan-ketentuan keamanan kerja atau arahan-arahan yang
disampaikan oleh atasan atau managemen.
 Tidak mengikuti atau menolak instruksi yang diberikan oleh atasan atau managemen.
 Lalai melakukan tanggung-jawab atau kewajiban dengan cara yang tidak tepat.
 Tidak berhasil melakukan pekerjaan sebaik-baiknya walaupun telah diberikan
kesempatan.
 Semua hal-hal yang pada hakekatnya tidak menguntungkan perusahaan.

B. Peringatan lisan ataupun tertulis akan disampaikan kepada Karyawan yang melanggar peraturan
Perusahaan.

C. Setiap surat peringatan memiliki masa berlaku selama tiga bulan, apabila karyawan masih tetap
mengulangi pelanggaran, perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan Perjanjian Kerja ini akan diselesaikan secara damai dan
kekeluargaan.

PIHAK KEDUA selaku Karyawan kontrak dengan ini telah membaca serta memahami dan setuju
terhadap ketentuan-ketentuan kerja ini, sekiranya PIHAK KEDUA diberhentikan karena konduite buruk
atau alasan lain, PIHAK KEDUA mengerti dan tidak mempunyai hak apapun kecuali gaji yang diterima
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.

6
Perjanjian ini dibuat rangkap dua, tanpa meterai sesuai dengan peraturan yang berlaku dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


RSU IBUNDA KARYAWAN

RSU IBUNDA HAMDANAH

Anda mungkin juga menyukai