Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJA KARYAWAN KONTRAK

Pada hari ini, Rabu tanggal lima belas bulan Januari tahun dua ribu dua puluh telah diadakan
perjanjian kerja antara:

1. Nama : dr. Yenni Hastita


Alamat : Jl. Menambin No.4 Pematangsiantar
Jabatan : Plt. Direktur Rumah Sakit Tiara Kasih Sejati
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama RS Tiara Kasih Sejati Pematangsiantar
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

2. Nama : Fajar Aditya,Am.R


Alamat : Jl.Singosari Gg.Amal Pematangsiantar
Status : Belum Menikah
Tanggal lahir : 08 Mei 1998
Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA (KARYAWAN)

Menerangkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat mengadakan perjanjian kerja dengan
syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL1
JABATAN
Perusahaan bersedia menerima Karyawan sebagai :
Status Karyawan : KARYAWAN KONTRAK
Masa Kontrak : Terhitung tanggal 14 September 2019 s/d 13 September 2020
Posisi/Jabatan : Radiografer Pelaksana
Bertanggung-jawab kepada : Kepala Ruangan Radiologi
Uraian pekerjaan (Job Description) yang memuat rincian dan tugas dan tanggung-jawab
Karyawan akan diberikan oleh atasan langsung Karyawan sebagai pedoman umum bagi
Karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

1
PASAL 2
HAK PIHAK KEDUA
1. Hak untuk menolak bekerja diluar standar prosedur operasional
2. Hak untuk menolak tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan standart profesi
Tenakes
3. Hak atas privasi dalam bekerja medis.
4. Hak untuk menerima imbalan jasa yang layak, setimpal dan berkeadilan.

PASAL 3
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB KARYAWAN
1.Bersedia menerima dan melaksanakan tugas dan tangung jawab serta tugas –tugas yang
diberikan PIHAK PERTAMA dengan sebaik baiknya dengan rasa tanggungjawab.
2.Bersedia patuh dan melaksanakan seluruh ketentuan yang telah diatur baik dalam Peraturan
Perusahaan maupun aturan ketentuan lainnya yang menjadi Keputusan Direktur Rumah Sakit.
3.Bersedia menyimpan dan menjaga kerahasiaan baik dokumen maupun informasi milik
PIHAK PERTAMA dan tidak dibenarkan memberikan dokumen atau informasi yang
diketahui baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak lain.
4.Selama masih bekerja pada PERUSAHAAN, Karyawan dilarang untuk melakukan
pekerjaan pekerjaan diluar daripada PERUSAHAAN, bekerja untuk pihak ketiga,menerima
beasiswa dari atau terikat ikatan dinas dengan badan usaha,instansi atau perorangan lainnya.
Pelanggaran atas peraturan dan/atau keputusan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai aturan
yang berlaku.

PASAL 4
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN
1.Memberikan upah berdasarkan ketentuan PERUSAHAAN yang disepakati antara
KARYAWAN dan PERUSAHAAN.
2.Memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan kerja KARYAWAN sesuai dengan
kemampuan dan kondisi PERUSAHAAN
3.Melaksanakan peraturan dibidang ketenagakerjaan seoptimal mungkin dengan mengacu
kepada situasi dan kondisi PERUSAHAAN tanpa mengabaikan hak hak KARYAWAN
sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan.

2
PASAL 5
MASA KARYAWAN TETAP
PIHAK KEDUA tidak berhak menerima pesangon selain yang akan dibayarkan sesuai gaji
Karyawan selama menjalani masa kerja sebagai Karyawan Kontrak menurut Peraturan
Perusahaan terhitung dari tanggal tanggal 14 September 2019 s/d 13 September 2020, dengan
posisi/jabatan pada pasal 1 tersebut di atas. PIHAK PERTAMA berhak memberikan
keputusan sewaktu-waktu untuk mengakhiri maupun memutuskan hubungan kerja ini dengan
pemberitahuan satu minggu sebelumnya dan pihak keuangan dari PIHAK PERTAMA akan
menghitung gaji berdasarkan lamanya bekerja.

PASAL 6
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Setiap Karyawan yang melanggar hukum atau ketentuan yang menimbulkan kerugian bagi
Perusahaan dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanpa pemberitahuan
sebelumnya, apabila Karyawan melakukan kelalaian, konduite yang tidak baik,
penyimpangan/penyelewengan atas perjanjian kerja dan atau tindakan/ perbuatan yang
merugikan perusahaan.
Bagi Karyawan yang akan mengundurkan diri dari perusahaan dapat mengajukan surat
permohonan pengunduran diri paling lambat 1 (satu) bulan sebelumnya. Untuk pengunduran
diri seperti ini, Perusahaan tidak wajib memberikan uang pesangon, kecuali ada kebijaksanaan
lain dari Perusahaan.

PASAL 7
JAM KERJA

Jam kerja normal Perusahaan adalah : Senin s/d. Minggu


Masuk kerja : Pagi : 07.30 wib
Sore : 14.00 wib
Malam : 20.00 wib
Pulang kerja : Pagi : 14.00 wib
Sore : 20.00 wib
Malam : 08.00 wib

3
Karyawan harus mampu menyesuaikan jam kerjanya dengan pekerjaan yang dibebankan oleh
Perusahaan. Untuk posisi karyawan tetap sesuai dengan Perjanjian Kerja ini, jika lembur
diperlukan sehubungan dengan beban kerja, maka Karyawan tidak memperoleh kompensasi
dalam bentuk apapun.

PASAL 8
UPAH/ GAJI
1.Gaji yang diterima KARYAWAN berupa penghasilan bersih yang dibayar oleh
PERUSAHAAN pada tanggal penggajian yang ditetapkan PERUSAHAAN
2.Tunjangan Kesehatan dapat diberikan oleh PERUSAHAAN setelah KARYAWAN
dinyatakan lulus masa percobaan dan telah diangkat menjadi karyawan tetap
3.Tunjangan Hari Raya dibayarkan oleh PERUSAHAAN sesuai dengan kebijakan
PERUSAHAAN.
4.Tunjangan Jabatan diberikan kepada KARYAWAN yang memperoleh jabatan struktural
Karyawan mengerti dan menerima bahwa tidak ada hak-hak lain yang menjadi kewajiban
PIHAK PERTAMA selaku Pemberi Kerja selain Gaji yang disebutkan pada Perjanjian Kerja
ini.

PASAL 9
HONORARIUM DAN CARA PEMBAYARAN
1. PIHAK KEDUA berhak atas penghasilan tetap dari PIHAK PERTAMA berupa :

- Gaji Pokok : Rp. 900.000,-


- Uang Makan : Rp. 300.000,-
- Tunjangan Transport : Rp. 220.000,-
- Tunjangan TBR : Rp. 500.000,-

2. Pembayaran gaji akan dilaksanakan setiap minggu pertama setiap bulan

PASAL 10
CUTI
A. Cuti Tahunan
Tidak berlaku untuk masa kontrak kurang dari dua belas bulan.
B. Cuti Melahirkan
Tidak berlaku untuk masa kontrak kurang dari dua belas bulan.

4
C. Istirahat Sakit
1. Karyawan yang tidak dapat masuk kerja selama satu hari, karena sakit harus
memberitahukan kepada Perusahaan melalui telpon atau surat.
2. Karyawan yang tidak dapat melakukan pekerjaan karena sakit lebih dari satu hari
harus melampirkan Surat Keterangan Dokter kepada Perusahaan.
3. Surat Keterangan Dokter yang tersebut dalam pasal 10 C2 harus disampaikan
kepada Perusahaan sebelum istirahat sakit dimulai.
4. Apabila Karyawan tidak mengindahkan ketentuan-ketentuan seperti yang tertera di
dalam pasal 10 C2 dan C3, maka Karyawan dianggap mangkir dan akan
mempengaruhi konduite Karyawan.
5. Karyawan yang tidak masuk kerja dalam waktu lima hari kerja terus menerus
tanpa disertai keterangan secara tertulis dengan bukti-bukti yang sah, maka
Karyawan tersebut dinyatakan telah mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
D. Ijin Meninggalkan Pekerjaan
Karyawan diijinkan meninggalkan Perusahaan dengan ijin satu hari atau dua hari
dengan tetap di bayarkan gaji penuh dalam hal sebagai beikut:
1. Perkawinan pertama karyawan sendiri
2. Suami/Istri/Anak karyawan meninggal dunia
3. Orang tua/Mertua karyawan meninggal dunia
4. Saudara kandung karyawan meninggal dunia
5. Perkawinan anak karyawan
6. Perkawinan saudara kandung karyawan
7. Khitanan/ Baptisan anak karyawan
8. Istri karyawan melahirkan/ keguguran kandungan

Hal-hal tersebut di atas harus dibuktikan dengan surat-surat yang sah dari yang berwenang
pada waktunya.

5
PASAL 11
LARANGAN
1. Karyawan dilarang mengambil dan menggunakan barang-barang milik Perusahaan
tanpa ijin dari atasan atau yang ditunjuk.
2. Karyawan dilarang melakukan pekerjaan yang tidak diminta serta dilarang masuk ke
dalam ruangan diluar wilayahnya.
3. Karyawan dilarang memperdagangkan barang-barang dalam bentuk apapun atau
mengedarkan daftar sumbangan, poster yang tidak relevan/ berhubungan dengan
pekerjaannya.
4. Karyawan dilarang minum minuman keras, mabuk di tempat kerja, memakai,
menyimpan atau menggunakan narkoba, berjudi, membuat onar dan berkelahi di
lingkungan kerja.

Bila larangan-larangan tersebut di atas dilanggar/diabaikan, maka akan berakibat


Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh Perusahaan.

PASAL 12
PELANGGARAN HUKUM DAN ATAU KETENTUAN LAIN YANG DAPAT
MENGAKIBATKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Setiap Karyawan yang melanggar hukum dan atau ketentuan yang menimbulkan kerugian
bagi Perusahaan dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pelanggaran
utama misalnya:
1. Melakukan pencurian atau penipuan
2. Melakukan kekerasan ataupun ancaman terhadap managemen, atasan, anggota
keluarga managemen/ atasan dan rekan kerja.
3. Memaksa/ membujuk pihak managemen, atasan, anggota keluarga managemen/
atasan, atau rekan karyawan lain melakukan suatu kriminal/suatu tindakan yang
melawan hukum.
4. Dengan sengaja menimbulkan kerusakan barang-barang/ asset perusahaan.
5. Menghasut atau mengancam pemilik perusahaan, managemen, atasan, staf lainnya/
rekan kerja dan anggota keluarga pemilik perusahaan/ managemen/ atasan/ staf lain/
rekan kerja.
6. Menyingkap rahasia-rahasia perusahaan dan rahasia keluarga pemilik, managemen,
atasan, staf lain/rekan kerja.

6
7. Memberikan pernyataan yang salah atau tidak benar.

PASAL 13
PEMBERIAN PERINGATAN

A. Perusahaan akan mengeluarkan peringatan lisan atau tertulis kepada Karyawan yang
melakukan pelanggaran terhadap peraturan kerja Perusahaan sebagai berikut:
 Sering datang terlambat ke tempat kerja atau pulang lebih awal dari waktu
yang ditetapkan.
 Tidak peduli akan ketentuan-ketentuan keamanan kerja atau arahan-arahan
yang disampaikan oleh atasan atau managemen.
 Tidak mengikuti atau menolak instruksi yang diberikan oleh atasan atau
managemen.
 Lalai melakukan tanggung-jawab atau kewajiban dengan cara yang tidak tepat.
 Tidak berhasil melakukan pekerjaan sebaik-baiknya walaupun telah diberikan
kesempatan.
 Semua hal-hal yang pada hakekatnya tidak menguntungkan perusahaan.
B. Peringatan lisan ataupun tertulis akan disampaikan kepada Karyawan yang melanggar
peraturan Perusahaan.
C. Setiap surat peringatan memiliki masa berlaku selama tiga bulan, apabila karyawan
masih tetap mengulangi pelanggaran, perusahaan dapat melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja.

PASAL 14
MANGKIR
1. Apabila Karyawan tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan atau alasan yang dapat
diterima oleh Perusahaan, maka karyawan tersebut dianggap lalai.
Dalam hal ini Perusahaan tidak wajib membayar gaji/ upah untuk hari-hari yang alpha
tersebut.
2. Apabila Karyawan tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan yang dapat diterima oleh
Perusahaan selama lima hari berturut-turut, maka Perusahaan dapat melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja.

7
PASAL 15
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan Perjanjian Kerja ini akan diselesaikan secara
damai dan kekeluargaan.

PIHAK KEDUA selaku Karyawan Tetap dengan ini telah membaca serta memahami dan
setuju terhadap ketentuan-ketentuan kerja ini, sekiranya PIHAK KEDUA diberhentikan
karena konduite buruk atau alasan lain, PIHAK KEDUA mengerti dan tidak mempunyai hak
apapun kecuali gaji yang diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA. Hal hal yang tidak tercantum dalam perjanjian ini diatur dalam
Pertaturan Perusahaan.

Perjanjian ini dibuat rangkap dua ber-materai sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Plt. Direktur Karyawan

dr. Yenni Hastita Fajar Aditya, Am.R

Anda mungkin juga menyukai