Anda di halaman 1dari 4

PUISI HIJRAH

“Engkau yang sedang berhijrah”

Jika aku dulu yang penuh dosa

Yang memiliki masalalu buruk

Dan mungkn sangat buruk

Hingga akhirnya sempat membuatku sangat terpuruk

Namun kini aku sadar , waktu akan terus berlalu

menggores setiap butiran masalalu. Kini aku putuskan

untuk berubah meninggalkan setiap hal yang membuat dosaku

kian bertambah. Meski tidak mudah, aku akan terus berupaya tak kenal lelah

karena waktu akan terus berlalu. Dan aku seakan berlomba dengan sang waktu

meninggalkan masalalu dengan sebuah perahu

sungguh perjalanan hijrah tidaklah mudah.

Menjemput Hidayah

Hidayah itu dijemput bukan ditunggu

Hidayah itu mahal dan berhaga

Sangat beruntung orang yang mendapatkan hidayah

Karna, mendapatkan ketenangan hati,ketenangan jiwa

Dan ketenangan sejati

Hidayah itu dijemput, bukan ditunggu

Bukan menunggu tua dahulu

Bukan menunggu sukses dahulu

Bukan menunggu anak dewsasa dan mandiri

Bukan lambat asal selamat

Tapi cepatlah agar selamat dunia akhirat


Hina Dina

Aku malu pada mereka yang tak bernyawa

Senantiasa tunduk, patuh kepada rabbnya

Tak pernah mengeluh ingin yang sempurna

Sungguh tak tergoda kepada indahnya dunia

Sedangkan aku ,, hanya insan yang terjebak dalam kenistaan

Tertunduk mengais sisa-sisa kebajikan

Jauh….. jauhhh…. Jauh sekali pada rabbku

Mengingat hina nya diriku

Pantaskah aku mendapatkan cintanya

Pantaskah aku mendapatkan ridhanya

Sedang jiwaku menempel pada indahnya dunia yang fana

Lupa akan kematia yang pasti datangnya

Menjadi wanita pilihan Allah

Aku memakai hijab bukan aku wanita sholehah

Namun syari’at yang mewajibkan untuk mengenakannya

Aku wanita yang berhijab ingin berusaha memantapkan diri dihadapan Allah

Agar bisa dicintainya

Wanita penghuni surge abadi

Bantu aku menjaga lisan ini

Agar senantiasa isitiqamah dijalanmu


“Keputusanku”

Hari ini adalah hari terakhir kita bertemu

Kau tersenyum padaku

Dan aku hanya bisa memandang indah daru wajahmu

Aku tidak menyalahkanmu

Bukan aku tak cinta dirimu

Jelas wajahmu sangat meneduhkan hidupku

Jelas senyummu menyemangati diriku

Aku meninggalkanmu karena aku menyayangimu

Aku memuliakanmu

Sebab diantara rasa yang bergejolak

Ada dosa yang merestui kita

Kau harus faham dengan keputusanku yang teramat pahit

”Bimbing aku”

Wanita bukan hanya manja

Tapi wanita juga ingin dimanja

Kita tahu pasti, khalifa umar bin khattab adalah panglima kuat dalam islam

Yang setanpun takut denganya, namun disisi lain ia merupakan sosok utsman

Terhadap perempuannya

lembut dan penuh kasih

jangan menyesal memilih aku, aku memilimu agar kita berproses

untuk menjadi yang terbaik

aku bukan makhluk yang sempurna seperti Aisyah yang luar biasa

aku hanyalah wanita yang salahnya dibina dan kekuranganya dimaklumi


Hijrah untuk kesempurnaan

Apakah tidak terasa

Angina pagi dan sore ditelinga

Belumkah kita mengerti

Rasa sakit dan takut menyayat setiap hari

Dan semuanya terhambur bebas di Koran dan televisi

Entah sudah berapa hektar diri kita tergadai

Tak tau berapa luas martabat kita ternodai

Dan berapa banyak lagi orang alim dibuli

Aktivis dicurigai

Kebebasan diborgol tanpa henti

Sungguh …… miris sekali negeri ini

Kamu sudah tidak tahan

Undang-undang tajam kebawah tumpul keatas

Hijrah paling baik adalah mengubah segalanya

Totalitas tanpa jeda mengenggam untuk kesempurnaan

“Pendosa hebat”

Lihatlah diriku tanpa malu

Atas kemaksiatan kuperbuat

Urusan dunia yang selalu kudahulukan

Hatiku begitu keras.. gerakanku begitu kaku

Untuk sekedar mengingatnya

Bahkan aku sering menyalahkan qadrat yang tak sesuai dengan harapanku

Dimata orang aku terlihat alim namun dimatanya aku hanyalah pendosa yang

Hina dina…. Inilah aku

Anda mungkin juga menyukai