Anda di halaman 1dari 65

Materi

Penalaran
Umum
Simpulan Logis

Simpulan logis  silogisme

Silogisme
 Cara berpikir atau menarik kesimpulan yang terdiri atas premis umum, premis khusus, dan
simpulan

Menentukan simpulan
> Premis umum (A)  kegiatan ekstrakurikuler diadakan pada hari minggu
> Premis Khusus (B)  kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar ruangan
> Premis khusus (D)  siswa mengenakan pakaian dinas lapangan
> Kesimpulan  jika kegiatan ekstrakurikuler diadakan pada hari minggu, siswa mengenakan
pakaian dinas lapangan

ABBDAD

Menentukan simpulan logis berdasarkan tabel


1. Perhatikan tabel
2. Teliti

Penalaran analitik
1. Baca teliti
2. Tandai kata kunci

Kesesuaian pernyataan (tabel)


1. Teliti
2. Perhatikan setiap perubahan data

Kesesuaian pernyataan (teks)


1. Ada pernyataan di dalam teks yang sama persis/makna sama

PU Page 1
Logika Matematika

Pernyataan, kalimat terbuka, ingkaran dan P  Q Q P


pernyataan majemuk P  Q  Q  P
P  (q r)  (p  q)  r
• Pernyataan = kalimat yang hanya bernilai benar saja P  (q  r)  (p  q)  r
atau salah saja, tetapi tidak keduanya P  (q r)  (p  q)  (p  r)
• Kalimat terbuka = kalimat yang nilai kebenarannya P  (q  r)  (p  q)  (p  r)
belum pasti  (p  q)  p  q
• Ingkaran atau Negasi = pernyataan yang menyangkal  (p  q)   p   q
pernyataan semula P  q   p  q
• Nilai kebenaran pernyataan majemuk P  q  (p  q)  (q  p)
 (p  q)  p   q
 Disjungsi (P  Q)  P atau Q  (p  q)  (p   q)  (q   p)
 Konjungsi (P  Q)  P dan Q
 Implikasi (PQ)  jika P maka Q CONTOH :
 Biimplikasi (PQ) P jika dan hanya Q 1. Jika beberapa siswa tidak masuk sekolah maka pelajaran
 Negasi (P) Bukan P tidak bisa berjalan dengan baik

TABEL KEBENARAN Jawab : P  q   p Q


Semua siswa masuk sekolah atau pelajaran tidak bisa
P Q PQ PQ PQ PQ
berjalan dengan baik
B B B B B B 1. Seluruh masyarakat di kota A mengonsumsi makanan
B S S B S S tidak populer tetapi bernutrisi atau mereka mengonsumsi
makanan bernutrisi dan harganya mahal
S B S B B S
S S B S B B Jawab :
( p  q)  (q  r)  q  ( p  r)

 (Disjungsi)  syarat lulus ITB adalah lulus SBMPTN


 q  (p  r)
Seluruh masyarakat di kota A mengonsumsi makanan
bernutrisi dan jika mereka mengonsumsi makanan populer,
atau lulus mandiri (salah satu memenuhi  benar)
harganya sangat mahal

 (Konjungsi)  Dina adalah anak yang rajin dan baik 


Pernyataan berkuantor dan ingkarannya
• Pernyataan berkuantor = pernyataan yang melibatkan
dua-duanya harus memenuhi  benar
beberapa atau semua anggota semesta pembicaraannya
yang mewakili suatu sistem/keadaan
PQ ada varian 3 implikasi
• Konvers adalah QP • Kuantor universal = ditandai dengan kata semua, setiap.
• Invers adalah PQ Dinotasikan dengan simbol x
• Kontraposisi adalah QP
• Kuantor eksistensial = ditandai dengan kata ada,
beberapa. Dinotasikan dengan
Contoh : jika Ana lulus ujian, Ana dibelikan sepeda

• Ingkaran dari kuantor universal adalah kuantor


Ekuivalensi (pernyataan majemuk) eksistensial. Sebaliknya, ingkaran dari kuantor eksistensial
adalah kuantor universal
Dua buah pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen atau
bernilai sama jika kedua pernyataan tersebut mempunyai nilai
kebenaran yang sama.
CONTOH!
 Ingkaran dari pernyataan "semua orang tidak menyukai
matematika" adalah…
JAWAB : Negasi/ingkaran kata "semua" adalah "beberapa
atau "ada". Kemudian, karena ini dicari ingkarannya,
maka kata "tidak-nya" dihilangkan. Jadi jawabannya
adalah beberapa orang menyukai matematika

PU Page 2
PU Page 3
 Semua bebek kakinya dua Penarikan kesimpulan
 tidak ada bebek yang kakinya tidak dua Beberapa metode yang dapat digunakan dalam penarikan
 jika ada bebek, maka kakinya dua kesimpulan
1. Modus ponens
Negasi :  tidak ada bebek kakinya dua Premis 1 : p  q
 ada bebek yang kakinya tidak dua Premis 2 : p
Kesimpulan : q
Semua bebek kakinya dua, bukan berarti semua yang kakinya
dua adalah bebek 2. Modus tollens
Premis 1 : p  q
 Ada atlet yang badannya bagus Premis 2 :  q
 ada yang badannya bagus yang adalah atlet Kesimpulan :  p

Negasi :  tidak ada atlet yang badannya bagus 3. Silogisme


 semua atlet badannya tidak bagus Premis 1 : p  q
Premis 2 : q  r
 Tidak ada atlet yang badannya bagus Kesimpulan : p  r
 semua atlet badannya tidak bagus
CONTOH!
Negasi :  ada atlet yang badannya bagus 1. Modus ponens
 tidak semua atlet badannya tidak bagus Jika hujan maka jalanan basah. Ternyata hujan.
Kesimpulannya?

Premis 1 : jika hujan  jalanan basah p = hujan


Premis 2 : hujan q = jalanan basah
Kesimpulan = jalanan basah

2. Modus tollens
Jika hujan maka jalanan basah. Ternyata jalanan tidak basah.
Kesimpulannya?
Premis 1 : p  q p = hujan
Premis 2 :  q q = jalanan basah
Kesimpulannya =  p (tidak hujan)

3. Silogisme
Jika hujan maka jalanan basah. Jika jalanan basah maka
Alina sedih. Kesimpulannya?
Premis 1 : p Q
Premis 2 : q  r
Kesimpulannya = p  r (jika hujan maka Alina sedih)

PU Page 4
PU Page 5
Ingkaran / Negasi

 (a  b)   a   b
 (a  b)   a   b
 (a  b)  a   b
 (semua p)  ada  p
 (ada p)  semua  p

CONTOH!
1. Semua orang tertawa
Negasi = ada orang tidak tertawa

2. Semua orang tidak tertawa


Negasi = ada orang tertawa

3. Ada udang di balik batu


Negasi = semua udang tidak di balik batu

4. Sule datang dan semua orang senang


Negasi = Sule tidak datang atau ada orang yang
tidak senang

5. Jika sule datang maka semua orang senang


Negasi = Sule datang dan ada orang yang tidak
senang

6. Jika ada siswa yang tidak mengerjakan PR maka


semua siswa dapat tugas tambahan
Negasi = ada siswa yang tidak mengerjakan PR dan
ada siswa yang tidak mendapat tugas tambahan

PU Page 6
Hubungan Sebab Akibat
Pernyataan (1) adalah penyebab dan → Pada pernyataan (2) terjadi penggambaran situasi bagaimana
Pernyataan (2) adalah akibat mereka membuka lahan dengan cara membakar hutan, jadi
bisa dikatakan bahwa ini merupakan penyebab
• Pernyataan sebab  adalah pernyataan yang
menggambarkan suatu masalah atau peristiwa khusus J A D I, pernyataan (1) dan (2) adalah penyebab, namun
mengenai sebuah situasi berbentuk fakta tidak saling berhubungan karena kedua pernyataan
• Pernyataan akibat  merupakan hasil atau menunjukkan akibat yang berbeda (lain) yaitu pada pernyataan
pengaruh suatu peristiwa (perbuatan, keputusan, emosi, (1) berakibat banjir dan pernyataan (2) berakibat kebakaran
tindakan, perilaku) hutan
• Kata kunci :
a. Menunjukkan perubahan kondisi Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari dua penyebab yang tidak
 terdapat kata banyak, meningkat, menurun, saling berhubungan
ada, tidak ada, dan lain sebagainya
• Tidak saling berhubungan. Ini artinya kedua pernyataan ini
b. Menunjukkan perubahan tindakan/perilaku
memiliki penyebab yang berbeda
 umumnya menggunakan kata kerja dengan
• Contoh soal :
imbuhan me-
(1) Jumlah anak yang kekurangan gizi di provinsi A
meningkat
Pernyataan (2) adalah penyebab dan (2) Kejadian banjir di provinsi A semakin meningkat
Pernyataan (1) adalah akibat beberapa bulan terakhir
P E M B A H A S A N
• Contoh soal :
→ Pada pernyataan (1) terdapat kata kunci meningkat
(1) Hotel-hotel di tempat wisata semakin banyak dipesan
berarti terjadi perubahan kondisi dari sedikit anak yang
(2) Libur sekolah akan segera tiba
kekurangan gizi menjadi semakin banyak. Jadi
P E M B A H A S A N
pernyataan (1) adalah akibat
→ Pada pernyataan (1) terjadi perubahan kondisi yang
→ Pada pernyataan (2) terdapat kata kunci semakin
ditunjukkan oleh kata semakin banyak sehingga dapat
meningikat berarti sebelumnya tidak terlalu terjadi
disimpulkan sebagai pernyataan akibat
kejadian banjir tapi belakangan ini sering terjadi. Maka
→ Pada pernyataan (2) merupakan sebab karena
pernyataan (2) adalah akibat
terjadi penggambaran situasi yaitu libur sekolah akan
segera tiba
J A D I, pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari dua
J A D I, dapat disimpulkan bahwa pernyataan (2) penyebab yang tidak saling berhubungan karena
adalah penyebab dan pernyataan (1) adalah akibat penyebab pernyataan (1) adalah harga makanan gizi
meningkat dan pernyataan (2) adalah curah hujan yang
tinggi
TIPS N TRICK!
Sebelum menentukan jawaban ingat hubungkan kedua Pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari suatu penyebab yang sama
pernyataan dengan konjungsi. Contoh: sehingga, akibatnya,
• Misalnya pernyataan (1) disebabkan oleh (A) maka pernyataan
dsb.
(2) disebabkan oleh penyebab yang sama yaitu (A)
• Contoh soal :
Cari kata kunci terlebih dahulu

(1) Sekarang ini, perubahan cuaca menjadi tidak menentu


Pernyataan (!) dan (2) adalah penyebab namun tidak
dan kedatangan musim tidak dapat diduga
saling berhubungan
(2) Beberapa negara semakin sering mengalami kekeringan
• Tidak saling berhubungan. Ini artinya pernyataan (1) yang berkepanjangan
mengakibatkan (a) dan pernyataan (2)
mengakibatkan (b) jadi tidak saling berhubungan P E M B A H A S A N
karena akibatnya pun berbeda → Pada pernyataan (1) terdapat kata kunci sekarang ini,
• Contoh soal : menunjukkan terjadi perubahan kondisi. Dulu perubahan
(1) Penduduk yang tinggal di sekitar sungai cuaca menentu dan kedatangan musim dapat diduga
ciliwung sering membuang sampah ke sungai tapi sekarang ini cuaca tidak menentu dan kedatangan
(2) Membuka lahan dengan cara membakar hutan musim tidak dapat diduga. Maka pernyataan (1) adalah
masih sering dilakukan masyarakat di akibat
beberapa daerah → Pada pernyataan (2) terdapat kata kunci semakin
sering, karena pada dahulu jarang mengalami
P E M B A H A S A N kekeringan dan saat ini semakin yang menunjukkan
→ Pada pernyataan (1) merupakan sebab karena perubahan kondisi. Maka pernyataan (2) merupakan
terjadi penggambaran penduduk yang suka akibat
membuang sampah ke sungai J A D I, pernyataan (1) dan (2) adalah akibat dari
suatu penyebab yang sama yaitu global warming

PU Page 7
Pendalaman
Membaca
Menulis
Tata Kata

Jenis-jenis kata
 Bentuk : ○ Majemuk
Ialah Kata-kata yang berasal dari bahasa selain
○ Dasar ○ Serapan
bahasa Indonesia yang diserap ke dalam
○ Berimbuhan
bahasa indonesia
○ Ulang
1. Adopsi = pengejaannya tidak berubah;
pizza, hotdog
 Kategori ○ Bilangan
2. Adaptasi = penulisan atau pengejaannya
○ Benda ○ Depan
diubah; komunikasi (communication), jaket
○ Kerja ○ Sambung
(jacket), jendela (jandela), angket (anket)
○ Sifat ○ Seru
3. Konsep = konsep kata tersebut sebelumnya
○ Keterangan ○ Sandang
tidak ada, lalau ada dalam bindo lalu
○ Ganti
dicarai/dibuat padanannya; download
unduh, schedule jadwal

Kata adalah suatu unit dalam sebuah bahasa yang


mengandung arti dan terdiri atas satu atau lebih morfem
Kata benda adalah kata yang menyatakan
yang memiliki makna
kebendaan
1. Umum = gula, pintu,
Morfem adalah satuan terkecil dalam suatu bahasa yang
2. Khusus = nama tempat, nama kita sendiri
dapat memiliki makna
Secara umum
CONTOH!
1. Abstrak = menyatakan ide/tidak berwujud
Mandi = terdiri dari kata dan morfem,
= matematika
Dibuat = terdiiri atas 1 kata dan 2 morfem
2. Konkret = berwujud = rumah
Dimandikan = terdiri atas 1 kata da 3 morfem
Kata kerja aalah kata yang menyatakan
tindakan
Kata dasar ialah kata yang belum mengalami perubahan; 1. Transitif = membutuhkan objek = memukul
air, api, mandi 2. Intransitif = tidak membutuhkan objek =
lari, mandi
Kata imbuhan ialah kata yang sudah mengalami
perubahan dengan menambahkan afiks (imbuhan); berair,
berapi, dimandikan Kata sifat (ajektiva) = kata yang digunaka untuk
menjelaskan kata benda nomina atau kata ganti
pronomina; baju baru, aku sakit
Ialah kata yang mengalami proses
reduplikasi/pengulangan Kata keterangan (adverbia) = kata yang
diberikan untuk memberikan keterangan atau
Kata ulang terbagi menjadi : menjalskan kata lain kecuali nomina

1. Utuh = rumah-rumah 1. alat - dengan = ia bermain dengan


2. Sebagian = tetangga, leluhur baik
3. Berubah bunyi = sayur-mayur, gerak-gerik 2. sebab - karena = karena aku sakit
4. Berimbuhan = tarik-menarik, bermain-main
5. Semu = kupu-kupu, ubur-ubur

Ialah gabungan dari 2 kata/2 morfem atau lebih yang


membentuk makna baru
1. Senyawa (digabung) = matahari
2. Tidak senyawa (dipisah) = meja makan

PBM Page 1
Kata ganti = kata yang digunakan untuk
menggantikan kata benda (pronomina) Imbuhan (afiks) = satu bentuk linguistik yang terkeci
yangmemiliki arti dan selalu digabungkan pada
1. Persona = menggantikan orang; aku, morfem atau kata lain. Dan prosesnya terikat,
kamu, saya, anda, dsb memiliki aturan yang ketat
2. Posesif/milik = -ku, -nya
3. Tanya = menanyakan benda, waktu, 1. Awalan (prefiks
tempat; apa, kapan, bagaimana, siapa 2. Sisipan (infiks)
4. Tunjuk = ini, itu 3. Akhiran (sufiks
5. Penghubung = yang 4. Awalan akhiran (konfiks)
6. Tak tentu = barang siapa
 prefiks me-
Kata bilangan (numeralia) = kata yang Fungsi :
menyatakan jumlah benda atau urutan suatu 1. Pembentuk kata kerja aktif
benda dalam suatu deretan 2. Untuk melakukan perbuatan atau sesuatu,
1. Bilangan tentu = jumlahnya sudah menjadi, dalam keadaan, membuat, menuju,
diketahui; 1, 1000 memberi
2. Bilangan tak tentu = jumlahnya belum
diketahui; beberapa, banyak, seluruh Cara menambahkan imbuhan me- pada kata
dasar
Bunyi L, M, N, R = tidak berubah, tetap me; melukis,
meraut, memakan
Kata depan (preposisi) = kata yang memiliki
fungsi sebagai penanda berbagai hubungan Bunyi C, D, J = berubah menjadi men-; mencuci,
makna antara (di, ke, dalam, pada, antara, mendasari, menjawab
oleh);
1. Pada pagi hari, di pasar Bunyi T = imbuhan me akan menjadi men,- namun
2. Oleh paman huruf t nya hilang; menulis, menafsir, menakar

Kata sambung (konjungsi) = kata yang Bunyi B, F, V = me berubah menjadi mem-; memberi,
menghubungkan dua satuan bahasa yang memvalidasi
sederajat. Antara kata dengan kata, frasa
dengan frasa, kalimat dengan kalimat dan, Bunyi P = mem akan hilang; memakai
dengan, serta, atau.;
1. Ayah dan ibu (kata) Bunyi A,I,U,E,O,G,H = berubah menjadi meng-;
2. Beli baju atau beli celana (frasa) mengambil, menggali

Bunyi K = berubah menjadi meng- tapi k nya


Kata sandang (artikel) = kata yang membatasi hilang ;mengalihkan
dan memberikan makna pada nomina si, sang,
para, kaum Bunyi S = berubah menjadi meny- tapi s akan
1. Si pintar hilang; menyiksa, menyalin
2. Sang pemalu
3. Para ibu  Prefiks ber-
1. Membuat atau menyatakan kata kerja aktif
Kata seru (interjeksi) = kata yang 2. Menyatakan mempunyai, jumlah, keadaan,
mengungkapkan ekspresi atau rasa hati para menjadi, mengeluarkan, dl
pembicra
1. Wah! Tingal tambahkan imbuhan ber pada kata dasar;
2. Bah!, berlari, beruang
3. Wow!
4. Aduh! Apabila kata dasar memiliki huruf awalan R,
imbuhan berubah menjadi be-; berenang

PBM Page 2
 Prefiks di- dan ter-  Sufiks an-
Fungsi prefiks di- : 1. Pembentuk kata benda
Untuk membentuk kata kerja pasif 2. Menyatakan hal/objek tertentu; lukisan,
ramalan
Memakan = dimakan, termakan 3. Menyatakan tempat; kuburan, jalanan
4. Menyatakan menyerupai; rumah-rumahan,
Fungsi prefiks ter- mobil-mobian
1. Untuk menyatakan superlatif (yang paling); 5. Menyatakan bagian; harian, bulanan,
tertinggi mingguan
2. Untuk memberi insinuasi ketidaksengajaan; 6. Menyatakan alat; timbangan, ayunan
terjatuh, termakan 7. Menyatakan himpunan; lautan, daratan

 Prefiks pe- dan per-  Sufiks -kan dan -I


Fungsi prefiks pe- : Befungsi untuk membentuk kata kerja yang
Pembentuk kata benda, membentuk pelaku (penjual, bernuasansa imperatif (perintah);
pencopet), alat (penggaris, penggali), mengandung
sifat (pemalas, pemarah) Sufiks -kan : ambilkan, dengarkan, tumbangkan,
belikan
Membentuk imbuhan pe- :
Sama seperti imbuhan me- Sufiks -I : turuti, hadiri, lengkapi

Fungsi prefiks per- :  Sufiks -kah dan -tah


Membentuk kata kerja aktif. Namun ia memiliki Berfungsi ntuk membentuk partikel tanya; apakah,
makna spesifik; membuat, jadi (persingkat, perdalam) manakah, siapatah, manatah, siapakah, siapatah

Biasanya digunakan dalam kalimat perintah  Sufiks klitika dan-Nya


(imperatif) Sufiks klitika yang menyatakan atau berfungsi
sebagai pembentuk pronomina posesif. Berakhiran
 Prefiks ke- yang terdiri atas -ku, -mu, dan -nya; mobilku,
1. Membentuk kata bilangan tingkatan rumahmu, tasnya
(menunjukkan urutan); juara kedua, juara
kelima Sufiks -nya lebih dari menyatakan pronomina
2. Membentuk kata bilangan kumpulan (menunjuk psesif :
sebuah kumpulan); kedua, ketiga anak itu 1. Membentuk atau menytakan atau memberi
3. Membentuk kata benda; kekasih, kehendak keeyrangan pada partikel; contohnya
4. Untuk membentuk kata kerja inransitif; keluar 2. Memberi efek penegasan; ambilkan pisaunya
3. Untuk mengindikasikan sebuah situasi; ia
 Prefiks se- berjuang dengan gigihnya
1. Membentuk kata bilangan tunggal; sebuah,
seekor
 Konfiks
2. Menyatakan keseluruhan; sekampung, serumah
Membentuk kata benda : pe-an (permainan),. Ke-an
3. Menyatakan kesamaan; selebar
(kedamaian)
4. Menyatakan waktu; setelah, sesudah,sebelum,
1. Untuk membentuk kata kerja aktif : per-kan
selagi
(pergunakan), per-I (perbaiki), me-kan
(memberikan), me-I (memperbaiki)
 Infiks (sisipan)
2. Kata kerja pasif : di-kan (dipermainkan), di-I
Ialah imbuhan yang teletak di dalam suatu kata
(diperbaiki), ter-kan (terabaikan), ter-I (tersakiti),
(tengah) biasanya terletak setelah suku pertama
ber-an (berpandangan), ke-an (kedinginan)
kata dasar; -er, -el, -em, -in
3. Membentuk kata sifat : ke-an; kekecilan
4. Kata keterangan; se-nya : setibanya, sebaiknya,
1. Menyatakan banyak/macam; temali, gerigi,
seluruhnya
serabut
2. Menyatakan intensitas; gemetar, gemertak
3. Untuk menyatakan mempunyai sifat; kinerja,
kemuning
4. Menyatakan alat; telunjuk, pelatuk
5. Sesuatu yang berulang; selidik, jelajah

PBM Page 3
 Per
Partikel per HARUS ditulis terpisah dengan kata
yang mendahuluinya.
Ada setidaknya empat partikel yang sering kali
Contoh!
salah tulis. Ada yang seharusnya ditulis serangkai,
Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu
tetapi malah dipisah, dan begitu pula sebaliknya.
per satu
Keempat partikel itu adalah :
 -lah
Harga kain itu Rp50.000 per meter
 -kah
 Pun
Saat ini harga minyak dunia sudah berada
 Per
di bawah 20 dolar AS per barel
Intinya, partikel adalah kelas kata yang hanya
memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti Namun bedakan per sebagai partikel dan per
leksikal. Atau (lebih) sederhananya, ialah kata yang sebagai kata depan (preposisi).
terkait dengan kata lain.
Partikel :
 -LAH
Per = demi, tiap, mulai
Partikel -lah HARUS ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Preposisi :
Per = bagi, dengan
Contoh!
Jalan hidup seseorang siapalah yang
Contoh per sebagai preposisi, disambung bila :
menentukan, kira-kira hal tersebut
Seperdua (1/2)
yang terlintas di dalam hati Dian Nur
Seperenam belas (1/16)
Cahyono (28).
Tiga perempat (3/4)
Dua persepuluh (2/10)
Ia menilai pemerintah Indonesialah
Tiga dua-pertiga (3 2/3)
yang seharusnya membayar denda
overstay sebesar Rp 110 juta itu.
Contoh per sebagai partikel, dipisah bila :
Dia menghubungi saudaranya per telepon
"Dalam setiap bencana yang melanda,
Artinya : Dia menghubungi saudaranya
hanya kepada Tuhanlah kita memohon
dengan telepon
perlindungan," kata Rhoma Irama
lewat akun Youtube GP Records.
 Pun
Partikel pun HARUS ditulis terpisah dengan kata
 -KAH
yang mendahuluinya.
Partikel -kah HARUS ditulis serangkai dengan
kata yang mendahuluinya.
Contoh!
Arsenal disebut tidak akan meraih gelar
Contoh!
juara apa pun saat ini, bahkan jika dilatih
Mampukah mobil berkapasitas 1,5 liter
Pep Guardiola sekalipun.
dan 1,3 liter tersebut taklukkan Tol
Trans Sumatera?
Kulah di mana pun, di jurusan apa pun, tidak
menjamin lulus bisa langsung kerja di tempat
Sudah siapkah kamu menyambangi
yang kita bayangkan
Sumatera Utara dan menyaksikan
indahnya air terjun Sipiso-piso?
Jangankan dua kali, satu kali pun engkau
belum pernah berkunjung ke rumahku
Lantas, di manakah posisi yang cocok
untuk Takumi Minamino di Liverpool?

PBM Page 4
Partikel pun yang merupakan unsur kata
penghubung ditulis serangkai.

Contoh!
Posturnya kecil layaknya anak-anak usia
sekolah dasar walaupun usianya
menginjak 14 tahun

Bagaimanapun, perekonomian tidak akan


bergerak jika wabah COVID-19 ini masih
merajalela

Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan


tugas tepat pada waktunya

NOTES! Konsep "TEMPAT"


Tempat disini berarti ruang (bidang, rumah, dan sebagainya)
Partikel "pun" disambung jika merupakan
yang tersedia untuk melakukan sesuatu atau yang dipakai
unsur kata penghubung, yaitu :
untuk menaruh sesuatu.
 Adapun, ataupun, bagaimanapun,
biarpun, kalaupun, kendatipun,
Artinya, di luar konsep itu tidak bisa disebut sebagai tempat
maupun, meskipun, sekalipun,
"riil".
sungguhpun, walaupun

Intinya, kalau kita bicara tentang tempat riil (nyata, bisa


Diluar kata-kata tersebut, penulisan
dilihat), dan Cuma tempat, yang menunjukkan posisi, gunakan
partikel "pun" harus dipisah.
kata depan: di.

Partikel "pun" dipisah apabila :


CONTOH #! :
 Jika bermakna "juga"
Preposisi "di" tidak digunakan jika yang mengikutinya
Contoh : Jika rajin bekerja,
adalah kata benda abstrak (niskala/tak berwujud)
penghasilan pun bertambah, Jika
kamu tak hadir, aku pun tidak
Salah : di pertandingan itu
Benar : pada/dalam pertandingan itu
 Berfungsi untuk menguatkan dan
menyatakan pokok kalimat
Salah : di pikirannya
Contoh : sedikit pun aku tak
Benar : pada/dalam pikirannya
menyangka ia pelakunya, Sepeser
pun saya tak mau menerima
Salah : di kesempatan ini
uangnya
Benar : pada/dalam kesempatan ini

 Apabila maknanya sama dengan


Salah : di pertemuan ini
"saja" atau "walaupun
Benar : pada/dalam pertemuan ini
sekali/meskipun sekali"
Contoh : sekali pun ia belum pernah
Namun, contoh yang pertama ini diperdebatkan oleh para
kebali, Sekali pun ia belum pernah
ahli bahasa. Ada yang membolehkan tetap menggunakan "di"
datang kesini
jika diikuti tempat yang abstrak atau tak berwujud, ada
juga yang mengharuskan penggunaan kata depan "pada"
"sekali pun" dan "sekalipun"
atau "dalam".
 Tidak sekali pun dia melakukan
kesalahan Dalam kasus ini, saya mengikuti "aliran" yang menggunakan
Artinya : dia tidak pernah "pada" atau "dalam" alih-alih "di".
melakukan kesalahan walau sekali

 Sekalipun bersalah, dia tak


mendapat hukuman
Artinya : dia tidak dihukum walau
berbuat salah

PBM Page 5
mendapat hukuman
Artinya : dia tidak dihukum walau
berbuat salah

PBM Page 6
CONTOH #2 : Kata depan :yang digunakan adalah "pada", bukan "di" karena
Kata depan "di" tidak digunakan jika tempat didahului hari adalah kata penunjuk waktu, bukan tempat.
angka atau kata yang menunjukkan kuantitas
Terakhir, preposisi "pada" berubah menjadi "kepada" jika
Salah : di sebuah kapal tekanannya mengenai arah.
Benar : pada sebuah kapal
 Salah = Andre melapor pada polisi
Salah : di dua kamar  Benar = Andre melapor kepada polisi
Benar : pada dua kamar  Salah = Andre melapor ke polisi
 Benar = Andre melapor ke kantor polisi
Salah : di banyak kantor
Benar : pada banyak kantor  Salah = Kue ini saya berikan pada Ibu
 Salah = Kue ini saya berikan ke Ibu
Salah : di lima kota  Benar = Kue ini saya berikan kepada Ibu
Benar : pada lima kota
Penggunaan preposisi "pada"
Salah : di wajahmu kulihat bulan 1. Gunakan "pada" di depan nama perkerabatan
Benar : pada wajahm, kulihat bulan  Pada Ibu
 Pada Ayah
Salah : sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi
dapat menyebabkan sakit gigi 2. Gunakan "pada" di depan nama jabatan
Benar : sisa makana yang tertinggal pada sela-sela gigi  Pada presiden
dapat menyebabkan sakit gigi  Pada direktur

Salah : peganglah kepalanya dengan satu tangan di 3. Gunakan "dalam" atau "di dalam" di depan kata yang
dagu dan tangan lainnya di dahi menyatakan karangan, tulisan, buku, koran, atau majalah.
Benar : peganglah kepalanya dengan satu dengan pada  Dimuat dalam koran
dagu dan tangan lainnya pada dagu  Dimiat di dalam kamus

Salah : pasanglah penghalang di sisi kiri dan kanan CONTOH!


tangga  Tolong titipkan sepedaku pada Santi. (posisi, tetapi bukan
Benar : pasanglah penghalang pada sisi kiri dan kanan tempat)
tangga  Pada masa lalu, kita berjuang melawan penjajah
 Asian Games 2018 digelar pada dua kota. (keterangan
CONTOH #3 : tempat di dahului angka)
Kata depan "di" tidak digunakan jika diikuti keterangan  Mereka akan menikah pada bulan Oktober
tempat yang tidak sebenarnya  Tulisan dosenku dimuat dalam koran Kompas
 Andre melapor kepada polisi (arah, bukan lokasi)
Keterangan tempat ini bukan berarti abstrak atau tak  Pada kesempatan ini, saya ingin mengapresiasi tim.
berwujud, melainkan tidak sesuai dengan "konsep" tempat (tempat yang abstrak/tidak riil)
yang telah dijelaskan sebelumnya.  Pada matamu, kulihat bintang. (tempat yang tidak
sebenarnya)
Preposisi "pada"  Serahkan uangmu kepada saya! (arah, bukan lokasi)
Sederhananya, kata depan "pada" adalah penanda
 Piala Dunia biasanya digelar pada pertengahan tahun
hubungan waktu,
 Anda bisa membayar kepada kasir. (arah, bukan lokasi;
kasir adalah profesi, BUKAN tempat)
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah
 Timnas Indonesia kalah pada pertandingan semalam
penggunaan "di" di depan kata penunjuk waktu seperti "di
(tempat yang abstrak/tidak rii)
tahun", "di masa", "di abad", dll. Ini salah.

"Pada hari minggu kuturut Ayah ke kota …"

PBM Page 7
Tata Bahasa
Contoh :
1. Jangankan membeli sepatu baru, es kopi pun aku
Nama lain dari Konjungsi adalah sebagai berikut : tak mampu
1. Kata hubung 2. Entah mau entah tidak,aku akan tetap
2. Kata sambung mengajaknya makan malam
3. Konjungtor 3. Baik ayah maupun ibu tidak bisa menantar rahma
4. Konjungsi ke sekolah
4. Mobil itu melaju demikian cepatnya sehingga dia
Konjungsi adalah kata-kata yang fungsinya untuk
menabrak lampu jalan
menghubungkan banyak hal; kata, klausa, kalimat,
5. Kylie tidak hanya seorang wanita pekerja keras,
paragraf
tetapi juga seorang ibu yang baik

Jenis-jenis konjungsi 6. Bukan saya takut, melainkan aku masih


1. Antarklausa; koordinatif, korelatif, subordinatif menghragai kakaknya
2. Antarkalimat
3. Antarparagraf Konjungsi Korelatif :
 Baik… maupun...
Konjungsi antarklausa  Tidak hanya… tetapi (juga)…
Konjungsi/ kata hubung yang berada di dalam kalimat  Bukan hanya… melainkan…
 (se)demikian (rupa)… sehingga….
Jenis :  Apa(kah)…. Atau….
1. Koordinatif  Entah…. Entah…
Ciri-ciri :  Jangankan…. Pun….
a. Digunakan untuk kalimat majemuk setara
b. Menghubungkan kata, frasa dan klausa 1. Subordinatif
c. Kedudukan kedua unsurnya sama (kata 1 Ciri-ciri :
dan kata 2, frasa 1 dan frasa 2, klausa 1. Bertingkat (kedudukan unsur 1 dan unsur 2 tidak
1 dan klausa 2) sama, misal independen dan dependen)
2. Boleh ditaruh di depan kalimat, namun ditambah
Fungsi :
koma setelahnya
1. Penambahan/penjumlahan (dan, serta, lalu,
kemudian); Kita harus menyiapkan bawang putih
Jenis :
dan garam, Pemburu hutan itu menangkap
induk gajah serta anaknya, Dia mengambil
1. Waktu; sejak, setelah, sebelum, ketika, sambil
gitar lalu mulai memainkan sebuah lagu Contoh :
 Dia sudah selesai memasak sebelum aku
2. Pemilihan (atau, atau pun); Dia bingung antara sampai di rumahnya
memilih iphone x atau iphone 11, Peserta  Aku mendengar dia bernyanyi sambil menari
diperbolehkan untuk duduk di area tunggi atau  Julia tidak perah mau mengendarai mobil
berdiri di sekitar panggung setelah/sejak kecelakan iti

3. Pertentangan/perlawanan (tetapi, melainkan, 2. Syarat; bila, jika, asalkan, kalau


sedangkan); Karina tidur sedangkan adiknya Contoh :
membaca buku, Raditya memang pendiam tetapi  Ibunya akan membelikan mainan baru bila
dia jenius, ibuku tidak suka bunga mawar nilai uasnya bagus
melainkan krisan
 Aku akan menemanimu asalkan kau berjanji
tidak akan meninggalkannya
1. Korelatif  Kalau Rifad seesai mencuci piring, dia akan
Ciri-ciri : Berpasangan
memiliki waktu senggang untuk bermain
game

PBM Page 8
1. Pengandaian; seandainya, andaikan, sekiranya Jenis :
1. Konsekuensi (akibat); oleh karena itu, oleh sebab itu,
Contoh :
dengan demikian
 Andaikan aku punya uang satu milyar dolar,
Contoh :
aku akan …
 Hujan deras turun di medan selama 3 hari
 Seandainya aku bisa membaca pikiran, aku
berturut-turut. Oleh sebab itu, terdapat
akan …
genangan air di beberapa lokasi
 Sekiranya ibuku menaikkan uang sakuku, aku
 Lautan sudah tercemari oleh polusi mikroplastik.
akan …
Dengan demikian, kita perlu mengurangi
penggunaan plastik sekali pakai
2. Tujuan; supaya, agar
Contoh : 1. Kesediaan (menyatakan kesediaan untuk melakukan
 Dia melakukan perawatan wajah supaya sesuatu yang berbeda dengan kalimat sebelumnya);
glowing (bisa dibalik, ditambah koma setelah sekalipun sebegitu, biarpun demikian, walaupun begitu,
konjungsi) meskipun demikian
 Agar terlihat cool, aku membeli iphone x Contoh :
 Aku memang tidak suka teh. Walaupun begitu,
3. Cara; dengan aku akan tetap meminumnya
Contoh :  Ara tidak suka kimis. Walapun demikian, dia
 Kita menulis pesan dengan menggunakan pensil tetap memakannya karena tidak mau
(bisa dibalik, ditambah koma setelah konjungsi) membuang makanan
 Kita menggambar dengan menggunakan pensil
1. Kebalikan (kebalikan dari yang dinyatakan
4. Penjelasan; bahwa sebelumnya); sebaliknya
Contoh : Contoh :
 Tahukah kamu bahwa banyak tersenyum bisa  Naru adalah anak yang rajin. Sebaliknya,
membuat kita lebih bahagia? adiknya suka bermalas-malasan
 Tahukah kamu bahwa senyum bisa menular?  Ibu sering bepergian ke daerah wisata.
Sebaliknya, ayah suka menghabiskan waktu di
5. Pemiripan; seperti, seakan-akan, seolah-olah rumah
Contoh :
 Mulutnya berbisa seperti ular 1. Lanjutan (menyatakan bahwa ada kejadian
 Dia meliuk-liuk menari seakan-akan ular sebelum/sesudah dari hal yang sebelumnya); kemudian,
 Syal itu tertiup angin dan bergerak seolah-olah sesudah itu, setelah itu, sebelum itu, selanjutnya
ular Contoh :
 Boy mengundang luna untuk menjadi bintang
6. Sebab; oleh, karena, sebab, oleh karena
tamu di video Youtube-nya. Setelah itu, Luna
Contoh :
mewawancarai Boy sebagai konten baru di
 Ponselnya jatuh oleh karena terjatuh
kanal Youtube-nya
 Oleh karena terjatuh, ponselnya hancur
 Panji mengadakan acara komedi di mal.
Kemudian, dia mengunjungi toko buku di dalam
7. Konsesif (berlawanan); sekalipun, meskipun, kalaupun,
mal tersebut
biarpun
Contoh :
 Sekalipun dia terlambat, dia tetap berangkat ke 2. Pernyataan kebenaran (menyatakan keadaan
kantor sebenarnya); sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya
Contoh :
Konjungsi antarkalimat  Indonesia mengalami suhu panas selama bulan
Menghubungkan antara kalimat 1 atau kalimat 2 (sebab Oktober. Sesungguhnya, BMKG sudah
akibat, pertentangan, lanjutan) memprediksi hal ini pada bulan sebelumnya
 Panitia membantah isu tentang pembatalan
acara diskusi. Bahwasanya, acara tersebut
diundur menjadi esok hari

PBM Page 9
1. Penguatan (menguatkan keadaan yang 1. Tujuan (menyatakan apa tujuan dari teks tersebut);
dinyatakan sebelumnya); bahkan, malah, malahan untuk maksud itu, untuk mencapai hal itu, untuk itulah
Contoh :
 Rumah makan itu tidak hanya memberikan 2. Intensifikasi (menyatakan sesuatu lebih dalam atau
minuman secara gratis. Bahkan, mereka simpulan dari semua teks); ringkasnya, secara singkat,
juga memberikan diskon 50% bagi yang pada intinya
sedang berulang tahun
 Dia tidak hanya bermuka dua. Malahan, 3. Waktu (sesudah/sebelum paragraf sebelumnya);
dia sering menjelek-jelekkan temannya di sementara itu, kemudian, besoknya, lalu
balik punggungnya

1. Pertentangan (mempertentangkan dengan


sebelumnya); namun, tetapi, akan tetapi, kecuali,
kecuali itu Steve membeli cilok di warung Mpok Yani
Contoh : S P O Ket tempat
 Tim basket kami sudah bermain sebaik 
mungkin. Akan tetapi, mereka kalah dalam Predikat  1 ide/informasi
pertandingan
 Kami berencana berkemah di area Contoh!
perbukitan itu. Namun, curah hujan yang 1. Mangga ini sangat manis
tinggi membuat kami berpikir ulang S P
2. Ia sedang mengunggah foto
Konjungsi antarparagraf S P O
Menghubungkn paragraf 1 dengan paragraf lainnya 3. Janji-janji lelaki hanya merupakan isapan jempol
agar terasa koheren (menyatu) S P Pelengkap
4. Azhar memesankan pacarnya minuman boba
Jenis-jenis teks untuk ditambahkan konjungsi S P O Pelengkap
1. Narasi 5. Kantor ayahnya menghadap ke utara
2. Deskriptif S P ket

3. Eksplanasi
4. Persuasi

Fungsi : Ciri-ciri :
a. Penambahan (menyatakan adanya tambahan 1. Terdiri dari 2 klausa independen
pada suatu hal yang sudah disebutkan pada 2. Terdiri dari 2 predikat
paragraf sebelumnya yang memiliki topik yang 3. Hubungan koordinatif
sama); begitu pula, demikian juga, tambahan lagi, 4. Dihubungkan oleh konjungsi
di samping itu, akhirnya
Contoh!
b. Akibat (menyatakan akibat atau hasil dari yang 1. Wilo membaca buku Sapiens dan temannya
dijabarkan paragraf sebelumnya); oleh karena membuatkan kopi susu
itu, jadi, akibatnya 2. Anjani memesan ayam geprek tetapi putri memesan
seblak
c. Pertentangan (menyatakan hal berlawanan 3. Fazhar sedang belajar atau malah tertidur di ruang
dengan suatu hal yang sudah disebutkan di tamu
paragraf sebelumnya. Ada yang pro dan ada 4. Karlina bekerja di Bali sedangkan adiknya bekerja di
yang kontra); bagaimanapun juga, namun, Yogya
sebaliknya

d. Perbandingan (menyakan adanya perbandingan


antara ide atau opini atau argumen dari
paragraf sebelumnya); sebagaimana, sama
halnya

PBM Page 10
Ciri-ciri :
1. Terdiri dari 2 klausa (utama/independen,
subordinatif/dependen)
2. Kedudukan 2 klausa tidak sejajar/bertingkat
3. Dihubungkan dengan konjungsi

Contoh!
1. Mereka sedang makan di kelas ketika Bu Guru
memanggil
2. Julio tetap berangkat ke kantor meskipun hari
sudah siang
3. Iko tidak tahu bahwa dia sudah di block oleh
Lina

Ciri-ciri :
1. Minimal 3 klausa (klausa utama dan klausa
subordinatif)
2. Kedudukan antarklausanya bertingkat
3. Banyak konjungsi (kalimat majemuk sejajar +
kalimat majemuk bertingkat)

Contoh!
1. Ari sedang tidur dan Ara sedang menonton TV
ketika gempa bumi itu terjadi
2. Bahwa setiap kartu MRT dapat diretur sudah
dikethaui oleh semua penggunanya. Tetapi tidak
semua orang melakukannya karena mereka
sering lupa
3. Jika bonus tahunannya turun, Nabila akan
membelikan adiknya sepatu basket. Sedangkan
Nabila akan membelikan Ibunya ponsel baru

PBM Page 11
PBM Page 12
Tata Kalimat
Frasa/frase Kalimat aktif dan pasif
Gabungan kata yang terdiri dari 2 kata atau lebih 1. Aktif = subjeknya melakukan suatu pekerjaan,
dan tidak memiliki predikat predikatnya biasanya berawalan/berimbuhan
me/ber
Frasa terbagi menjadi : 2. Pasif = subjeknya dikenai pekerjaan,
1. Endosentris = terdiri atas 2 kata atau lebih predikatnya biasanya kata kerja berimbuhan
dan ada unsur diterangkan/menerangkan; buku
di/ter
paket
2. Eksosentris = tidak ada unsur diterangkannya; Kalimat langsung dan tidak langsung
di rumah 1. Langsung = langsung dikutip dari perkataan
seseorang. Harus pakai tanda petik diawal dan
Frasa berdasarkan kata-kata pembentuknya : diakhir kalimat
1. Frasa nominal = inti dari frasa tersebut adalah 2. Tidak langsung = tidak mengutip dari perkataan
kata benda; sepatu kaca
seseorang. Tidak menggunakan tanda petik
2. Frasa verbal = kata kerja; sedang tidur
3. Frasa ajektiva = kata sifat; sangat baik Kalimat berita (titik) = kalimat yang
4. Frasa preposisi = ada kata depan; di pasar, ke menginformasikan sesuatu; Ibu saya sedang memasak
rumah sayur.
5. Frasa bilangan = bilangan; satu ekor
Kalimat tanya (?) = Siapa itu yang mengambil
6. Frasa keterangan = kata keterangan; tidak pensilku?
biasanya
Kalimat perintah (!) = Jangan buka pintu itu!
Klausa
Satuan linguistik yg terdiri atas 2 kata atau lebih dan
Berdasarkan klausa pembentuknya
memiliki prdikat; Ia guru
1. Tunggal = Ia hanya memiliki 1 inti; Susi sedang
bermain tenis
Macam-macam Klausa :
2. Majemuk = Lebih dari 1 inti; Susi sedang
1. Klausa positif = tidak mengandung kata negasi;
bermain tenis ketika Ibunya jatuh dari tangga
Saya mempunyai sebuah buku
(memiliki kata penghubung)
2. Klausa negatif = mengandung kata negasi;
Saya tidak mempunyai sebuah buku Berdasarkan pemaknaan konteks
1. Kalimat efektif = sudah menggunakan struktur
Negasi (bukan, belum, tidak) dengan benar; ejaan, tanda baca; Para siswa
baru saja pulang
Klausa berdasarkan struktur : 2. Kalimat ambigu = struktur belm benar; Siswa
1. Independen = klausa yang dapat berdiri sendiri baru pulang
menjadi sebuah kalimat. Strukturnya sudah cukup
lengkap untuk menjadi sebuah kalimat (induk Ciri-ciri kalimat
kalimat); Saya memiliki sebuah buku yang 1. Kumpulan kata-kata
sangat tua 2. Bermakna (memiliki informasi yang utuh)
2. Dependen = (anak kalimat); buku yang sangat 3. Harus terdiri atas 2 unsur, yaitu subjek dan
tua prdikat
Dimulai atau diawal dengan huruf kapital,
Berdasarkan kata-kata pembentuknya : diakhiri Dengan tanda titik, tanya dan seru
1. Nominal
Kalimat tunggal
2. Verbal Predikatnya selalu satu karena hanya memiliki1 ide/
3. Ajektiva informasi

Kalimat Kalimat majemuk setara


Satuan linguistik yang terdiri atas satu klausa atau Klausa/predikatnya tidak satu, minimal 2 klausa
lebih yang merupakan satuan terkecil yang dapat independe (tidak ada yang lebih tinggi atau yang lebih
mengungkapkan pikiran/ide secara menyeluruh/ diakhiri rendah)
tanda titik, tanya tanya, dan tanda seru
Yang menghubungkan klausa 1 dan 2 adalah konjungsi;
tetapi, dan.

PBM Page 13
Tanda Baca

Kalimat "Kakak membaca majalah dan Adik


mendengarkan musik" adalah kalimat majemuk karena
Titik koma (;) adalah satu tanda baca yang kerap jadi
terdiri dari dua kalimat tunggal :
"anak tiri". Ada, tapi kurang dianggap--banyak yang
1. Kakak membaca majalah
kurang paham kegunaannya.
2. Adik mendengarkan musik

Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata


Jadi, supaya lebih "canggih", gunakan tanda titik koma (;)
penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dalam tulisan kita, ketika membuat kalimat majemuk
dari kalimat setara yang lain dalam kalimat majemuk.
setara.

CONTOH!
KONJUNGSI KUNCI!
Malam makin larut, sedangkan pekerjaan belum
Ada banyak, tapi cukup ingat 3 : sedangkan, dan, bahkan
selesai juga
Hari sudah malam, sedangkan anak-anak belum
pulang
Kakak membaca majalah dan Adik mendengarkan
musik Ampersand (&) adalah simnbol yang mewakili kata dan.
Dia adalah anak terpandai bahkan dia juga Namun, bahasa Indonesia (EYD/PUEBI) TIDAK mengenal
bintang kelas di sekolahnya simbol ini, sehingga TIDAK boleh dimasukkan ke dalam
kalimat.
Kalimat itu sama dengan :
Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga Kenapa "&" disebut "Ampersand"?
Hari sudah malam; anak-anak belum pulang Tentu kita masih ingat cara mengeja saat masih kecil.
Kakak membaca majalah; Adik mendengarkan
musik Contoh : BUKU : b-u, bu, k-u, ku, buku
Dia adalah anak terpandai; dia juga bintang
kelas di sekolahnya Dalam bahasa Inggris pun kurang lebih sama. Misalnya :
CAT : c-a-t
Hati-hati. Kunci menggunakan titik koma ada pada
kalimat majemuk setara. Masalahnya, dalam bahasa Inggris ada huruf "A" dan
"I" yang bisa berdiri sendiri dan memiliki makna.
Salah satu bentuk kalimat majemuk setara adalah
"setara menggabungkan". Kalimat ini ditandai dengan Awalnya, ini berasal dari kata "dan" dalam bahasa Latin:
konjungsi "dan". et.

Kita tidak bisa membuat kalimat ini : Simbol "&" mengalami banyak perubahan, tapi dalam
Saya dan teman-teman sekantor pergi menonton bioskop banyak font, kita bisa lihat bahwa simbol itu terdiri dari
huruf "e" dan "t".
Menjadi :
CONTOH!
Saya: teman-teman sekantor pergi menonton bioskop Saya & teman-teman langsung menyelesaikan
tugas kelompok setelah jam kuliah selesai.
Karena kalimat diatas BUKAN kalimat majemuk.
Kalimat tersebut tidak boleh ditulis dalam judul atau
tulisan resmi, istilah ilmiah, tugas kuliah, dan
sejenisnya. Statusnya sama seperti kita yang
menuliskan singkatan "yg" untuk yang, misalnya.
Dilarang.

PBM Page 14
Tanda ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan,
Ialah tanda penyingkat yang biasanya ditandai dengan pikiran yang belum selesai, atau, pada akhir kalimat,
tanda petik tunggal (') bukan tanda aksen (`). penurunan volume menuju kesenyapan.

Tanda ini digunakan untuk menunjukkan penghilangan Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian tiga tanda
bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks titik (…). Ingat, SELALU tiga titik.
tertentu
CATATAN
Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
CONTOH!
Kita harus berpegang teguh pada UUD 45!
CONTOH!
Seharusnya :
Kalau begitu(spasi)…(spasi)ya(spasi)…(spasi)marilah kita
Kita harus berpegang teguh pada UUD '45!
bergerak!
Ibuku kelahiran tahun 60-an
CATATAN
Seharusnya : Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik
Ibuku kelahiran tahun '60-an (tanda titik berjumlah 4).

Kira-kira ada 20an orang yang tertimbun gempa CONTOH!


Seharusnya :
Mau bagaimana lagi? Ikhlaskan sajalah …. titik
Kira-kira ada 20-an orang yang tertimbun gempa

elipsis
Setelah SMA, dia langsung melanjutkan ke jenjang
S1
Seharusnya :
Setelah SMA, dia langsung melanjutkan ke jenjang
S-1 Fungsi :
1. Untuk mengakhiri kalimat; Apa pengertian dari sel?
Ibu - ibu menggelar arisan minggu depan 2. untuk menyatakan kalimat yang kebenarannya
Seharusnya : belum diyakini/masih diragukan kebenarannya; Mal
Ibu-ibu menggelar arisan minggu depan Sarinah dibangun pada tahun 1961 (?)

Dia menyanyikan 'Indonesia Raya' dengan


semangat
Seharusnya : Fungsi :
Dia menyanyikan "Indonesia Raya" dengan 1. Menggambarkan kesungguhan/ketidak percayaan;
semangat Alangkah mewah rumah ini!
2. Sebagai perintah/larangan; Jangan parkir di
Kalau begitu… ya… marilah kita bergerak! depan pakar!
Seharusnya : 3. Sebagai kalimat larangan yang disertai dengan
Kalau begitu … ya … marilah kita bergerak! emosi yang kuat; Sudah cukup kamu mengganggu
hidupku!
Jangan-jangan… ah, tidak mungkin!
Seharusnya :
Jangan-jangan … ah, tidak mungkin!

Yang perlu diingat, ditulis :


Dia 'kan datang. ('kan = akan)
Mereka sudah datang 'kan? ('kan = bukan)
Generasi '90-an
Dia lahir tahun '80-an
Kita bela UUD '45!

PBM Page 15
1. Untuk memisahkan nama yang dibalik pada daftar
pustaka; Aprila, Selviana. Kemajuan Ekonomi dan
Fungsi : Pesatnya Teknologi, Jakarta: Zeni Utama
1. Mengakhiri pernyataan (SPOK); Azhar membeli sebuah 2. Untuk memisahkan nama orang dengan singkatan nama
mobil tadi malam. gelar (membedakan dengan singkatan nama/marga); Dr.
2. Memisahkan antara nama penulis, tahun terbit, judul Gita Amanda Br Barus, M.Si
dan tempat terbit; Karina. 2018. Cara Menulis Pustaka. 3. Untuk angka desimal; Gempa yang terjadi di Yogyakarta
Bandung: Pustaka Media. berkekuatan 4,5 SR
3. Penomoran dalam bagan ikhtisar/daftar (dibelakang 4. Untuk menyatakan keterangan aposisi (keterangan
angka/huruf dalam bagan dan daftar); tambahan dalam kalimat); Presiden ketiga RI,
1. Kondisi Kebahasaan di Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie akan dimakamkan di Taman
a. Bahasa Indonesia Makam Pahlawan (TMP Kalibata)
1. Kedudukan 5. Untuk memisahkan keterangan dalam kalimat, apabila
2. Fungsi berada di awal kalimat; Dalam buku Kritik Sastra,
4. Memisahkan jam, menit dan detik; 02.18.31 (puku 2 Yudiono K.S menjelaskan bahwa sosiosastra adalah salah
lewat 18 menit 31 detik) satu metode dalam kritik sastra
5. Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya; 6. Diletakkan diantara nama dan alamat, memisahkan
132.997.145 bagian2 alamat; Angga Tuzhara, Perumahan Bumi Tiakar,
Kelurahan Indah Jaya, Kecamatan Mangga Muda, 18900
7. Memisahkn antara daerah dengan tanggal; Sumbawa, 18
Agustus 1992
Fungsi :
1. Untuk perincian dan pembilangan; Abang membawa
air mineral, kopi, dan es krim.
2. Untuk menunjukkan konjungsi antarklausa (tetapi, Fungsi :
melainkan, sehingga, sedangkan); Anya tidak 1. Digunakan untuk pernyataan lengkap yang diikuti
mendengar penjelasan Bapak, tetapi dia tetap dengan perincian/penjelasan; Aku ragu memilh jawaban
mengerti. terbaik: putus atau bertahan
3. Untuk menunjukkan konjungsi antarkalimat (oleh 2. Untuk menjelaskan pemberian/penguraian unsur-unsur;
karena itu, meskipun demikian, bahkan, jadi); Nabila Produser : Rian morsenova
memutuskan untuk tidak membeli kado. Bahkan, dia
tiak datang ke pesta itu. Jadi, nabila hanya Sutradara : Tjahyadi Regigia
menunggu di rumah dengan pikirannya yang Aktor : Hendrawan fauzi
mengawang jauh.
4. Untuk menyatakan kalimat majemuk; Jika fajar
3. Berfungsi untuk menunjukkan dialog;
muncul, aku langsung menyembunyikan wajahku. Mans Andi : :Coba kamu pikirkan lagi tawaran yang
5. Untuk menyatakan kata sapaan; Memangnya kamu diberikan pak Arga."
tidak tahu, ya, Dik? Gunawan : Baik, Mas
Mas Andi : Jangan lama-lama, ya
6. Untuk menyatakan kata seru (wah, oh, aduh, hai);
Wah, berani sekali dia mengatakan hal buruk tentag 4. Untuk memisahkan antara jilid dan nomor halaman;
Gina! Manunggal, VII, no. 4/2017:9

7. Untuk memisahkan kalimat langsung dengan frasa 5. Untuk memisahkan antara judul besar dengan anak judul
yang menandai dialog; dalam sebuah karangan; Perbandingan Novel dan Film
"Kamu terlalu berlebihan menanggapi debat itu," lanjut Ayat-ayat Cinta: Sebuah Kajian Sastra Bandingan
Bapak. 6. Untuk memisahkan antara kota terbit dengan nama
"Hanya itu yang bisa kulakukan untuk menghentikan penerbit; Syafira, Tania. 2009. Panduan Membaca Cepat.
perdebatan tak jelas itu, Pak!" Semarang: Agra Pustaka

PBM Page 16
1. Untuk mengapit terjemahan; Mengguntiang Siba Baju
'menggunting belahan baju' maksudnya adalah memilih
Fungsi tanda pisah (--) : penghulu baru karen terjadi persengketaan yang
1. Untuk membatasi penyisipan kata yang bukan tidak dapat didamaikan antarkaum dalam
bagian dari kalimat ini; Kemenangan ini-saya tahu menatapkan calon pewaris
ini bukan hanya saya--tapi adalah pencapaian kita
bersama

Fungsi tanda kuung siku ([…]) :


2. Untuk menunjukkan keterangan aposisi (tambahan);
1. Untuk koreksi kalimat yang salah; Kontak [dengan]
Presiden ketiga RI--Bacharuddin Juruf Habibie--
kebudayaan masyarakat lain
akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
(TMP) di Kalibata
2. Untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelasan
dalam tanda kurung; Persamaan kedua proses itu
3. Untuk menyatakan hingga atau sampai, sampai ke;
(perbedaannya dibicarakan di dalam bab II [lihat
Diskon tiket pesawat hanya berlaku 6--19
halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini
september 2018

Fungsi : Fungsi :
1. Untuk menandakan petikan langsung untuk 1. Untuk keterangan tambahan/penjelas; Kementerian
menandakan siapa yang berbicara; Dalam Negeri Republik Indonesia (KEMENDAG RI)
"Hancurkan benteng mereka sekarang juga!" seru adalah kementerian dalam pemerintah indonesia yang
Kapten Tomo Kepada pasukannya. Pasukan membidangi urusan dalam negeri
bersorak dengan semangat tinggi, "serbu!"
2. Untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
2. Untuk mengapit judul (lagu, film, buku, artikel); Lagu bukan bagian dari kalimat utamanya; Tokoh Niki (lihat
Melly Goeslaw yang berjudul "Bimbang" mengisi film lampiran A) menunjukkan watak yang humoris dan
"Ada Apa Dengan Cinta" ambisius

3. Untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal; 3. Untuk mengapit huruf atau angka yang sebenarnya
Karl Marx mendeskripsikan teori "Alienasi" sebagai boleh dihilangkan; Papeda, makanan khas (Provinsi)
konsep penting dalam Marxisme Maluku terbuat dari bubur sagu yang biasanya
disajikan dengan ikan tongkol atau mutiara yang
4. Untuk menandai makna khusus; Jakarta dipenuhi dibumbui dengan kunyit
gedung "pencakar langit" yang megah
4. Untuk mengapit angka dan huruf yang dalam kalimat
itu fungsinya perincian; Faktor yang diperkirakan
Fungsi petik tunggal (') : dapat mendorong proses perubahan sosial antara lain
(a) kontak denga kebudayaan lain, (b) sikap terbuka
1. Digunakan untuk mengapit petikan yang ada
terhadap karya orang lain, dan (c)© sistem
dalam petikan agar tidak rancu; Ia berkata 'aku
pendidikan formal yang maju
mencintaimu', dan seketika jantungku berdegup
sangat kencang," ucap Latifa

PBM Page 17
Fungsi :
1. Untuk menandakan masa satu tahun yang terbagi dalam 2 takwim; Profesor Abidin menyampaikan
materi pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester genap tahun ajaran 2018/2019

2. Untuk menggantikan kata dan, atau, setiap; Pada awal/pertengahan Desember, Sebagian kampus
menyelenggarakan ujian akhir semester (uas)

3. Untuk mengoreksi kesalahan; Pendekatan sosiologi sastra behubungan dengan situasi sosial, seperti sistem
ekonomi , regili/u/sitas, dan sebagainya

Fungsi :
1. Untuk menandai kata yang terpenggal karena pergantian garis;
Meskipun demikian, kita diminta selalu per-
Caya bahwa kejadian itu benar-benar ter-
Jadi
2. Untuk menandai kata ulang; Mencakar-cakar, bulat-bulat
3. Untuk memisahkan tanggal, bulan, tahun; 12-8-2019
4. Untuk menyambung huruf dalam kata yang dieja; e-l-i-m-i-n-a-s-I
5. Untuk memperjelas hubungan kata; 14/89 (empat-belas-perdelapan-puluh-sembilan)
6. Untuk menyambung se- dengan kata selanjutnya dengan huruf kapital; Audisi tersebut diadakan se-
Kabupaten batang
7. Untuk menghubungkan ke- dengan angka; Andi meraih peringkat ke-2 dalam lomba memancing
8. Untuk menghubungkan antara angka dengan an; Kebakaran itu pernah terjadi sekitar tahun 2000-an
Apabila terdapat kata ganti (-ku, -mu, -nya); Aku mengambil STNK-mu di dalam tas berwarna merah

9. Apabila terdapat huruf dan angka; Semua orang mengikuti tes beasiswa untuk melanjutkan S-2 di
Universitas Gajah Mada

10. Apabila unsur Bahasa Indonesia dirangkai dengan bahasa asing atau bahasa daerah; Pesan dari dosen
di-forward ke seluruh mahasiswa

11. Untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan; Kata pasca- berasal dari bahasa sanskerta

PBM Page 18
Tata Makna
Semantik, semasiologi 1. Polisemi
Satu kata banyak makna
CONTOH :
Kaki  kaki meja, kaki gunung
Kembang  kembang desa

2. Homonim
Tulisan : sama bisa, hak
Lafal : sama  
Makna : beda Bisa ular hak sepatu

Makna leksikal 3. Homograf


• Kata/leksikon
Tulisan : sama Apel
• Makna sesuai kampus
Lafal : beda 
• Dapat di definisikan
Makna : beda buah apel, apel pagi

Makna gramatikal 4. Homofon


• Sesuai tata bahasa
Tulisan : beda masa - massa
• Bergantung dengan kata-kata lainnya
Lafal : sama bank - bang
• Dan, dari, ke, di
Makna : beda sanksi - sangsi
> Fajar makan di restoran

1. Meluas
• Bapak  orang tua laki-laki
Denotasi kata ganti untuk menghormati
> Lugas, objektif
• Menulis  pakai alat tulis pensil
> Harfiah
bisa pakai laptop
 Kursi
 Duduk
2. Penyempitan
Tubuh  pantat
• Madrasah  rujukan tempat sekolah dulu
sekolah islam
Konotasi
> Denotasi + makna tambahan
 Ia tidak lagi duduk di kursi DPR 3. Ameliorasi
Peningkatan makna (+)
• Tuna rungu
• Tuna susila : PSK
1. Sinonim
Makna 2 kata atau lebih yang makna denotasinya seupa 4. Peyorasi
CONTOH : Penurunan makna (-)
Tewas, meninggal, wafat, gugur • Laki : suami
• Bini : istri
2. Antonim • Pelayan : pramusaji
Lawan makna
CONTOH : 5. Sinestesia
Bodoh >< pintar Perandaian / metamofora berupa ungkapan
• Betapa sedap melihat wanita cantik
3. Hiponim
• Suaranya berang sekali
Hubungan 2 kata atau lebih makna dicakup oleh satu kata
CONTOH :
6. Asosiasi
Bunga = mawar, melati, kamboja
Suatu sifat
 • Suap : memasukkan makanan
Superordinat subordinat
korupsi
• Amplop : menyimpan surat
sogokan

PBM Page 19
1. Pertautan
a. Metonimia = pertautan sesuatu dengan orang
Ialah kiasan atau gaya bahasa CONTOH : Ia terbang dengan garuda

1. Perbandingan b. Sinekdoke = sebagian vs keseluruhan


Menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan CONTOH =
objek lainnya melalui proses penyamaan, pelebihan, atau • Pars pro toto : Mereka memakan 2 ekor
penggantian ayam [sebagian]
a. Majas metafora = Pemakaian kata atau kelompok • Totem pro poste : Tim UI telah
kata yang BUKAN arti sebenarnya memenangkan olimpiade matematika
CONTOH : Tulang punggung tersebut [keseluruhan]
c. Alusi / alusio = merujuk tokoh / peristiwa
b. Majas personifikasi = Meng-orangkan sesuatu CONTOH :
CONTOH : Rembulan menjadi saksi • Ia memadu kasih seperti Romeo dan
Juliet
c. Majas asosiasi = Menggunakan ungkapan dengan • Malin kundang
membandingkan dua objek berbeda, namun dianggap
sama, melalui pemberian kata sambung bagaikan, bak, 2. Sindiran
seperti a. Ironi = menyembunyikan fakta dengan
CONTOH : Sita dan Siti bak pinang dibelah dua menyatakan sebaliknya
CONTOH :
d. Majas simile = Mirip majas asosiasi, tetapi ia • Kamarnya rapi tapi seperti kapal pecah
membandingkan kegiatan • Suaranya merdu seperti kaset kusut
CONTOH : Adikmu tampak sangat lapar, jalannya
seperti singa kelaparan b. Sinisme = menyampaikan sindiran secara
langsung pada hal yang disindir
e. Majas alegori CONTOH : Kurus sekali kamu seperti orang yang
Menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan tidak makan setahun
bermakna konotasi (ungkapan)
CONTOH : Pertandingan politik ini membutuhkan kapten c. Sarkasme = sindiran langsung dengan kasar
yang tepat (cenderung seperti hujatan)
CONTOH : Buku ini jelek sekali, aku pusing
f. Majas simbolik dibuatnya
Membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup
lain
CONTOH : Rian sangat berani seperti raja hutan

2. Pertentangan
Ialah membandingkan sesuatu yang bertolak belakang
a. Hiperbola = melebih-lebihkan sesuatu
CONTOH : Seketika ia meledak-ledak

b. Litotes = pernyataan mengecilkan atau melemahkan


CONTOH : Datanglah ke gubuk kami

c. Eufemisme = kasar  halus


CONTOH : mati  meninggal

d. Paradoks = membandingkan situasi asli/fakta dengan


situasi yang berkebalikan
CONTOH : Dia merasa lapar, padahal tinggal di pusat
kuliner

PBM Page 20
Kalimat Pasif
Contoh :
Ciri-ciri kalimat pasif :  Kalimat aktif
1. Subjeknya sebagai penderita Mereka sedang mengerjakan soal-soal itu
2. Predikatnya berimbuhan di-, ter-, atau ter-kan  Kalimat pasif
3. Predikatnya merupakan predikat persona (kata Soal-soal itu sedang mereka kerjakan
ganti orang, disusul oleh kata kerja yang
kehilangan awalan) BUKAN!
Soal-soal itu sedang dikerjakan oleh mereka
Jenis kalimat pasif :
1. Kalimat pasif transitif  Kalimat aktif
Kalimat pasif yang memiliki objek Aku sudah membeli pesananmu
2. Kalimat pasif intransitif  Kalimat pasif
Kalimat pasif yang tidak memiliki objek Pesananmu sudah kubeli

Membuat kalimat pasif BUKAN!


Biasanya, dahulu kita diajarkan cara membuat kalimat Pesananmu sudah dibeli oleh aku
pasif dari kalimat aktif.
Bu Susi memasak ikan mas Imbuhan "ter-"
(S) (P) (O) 1. Mobilku kemarin tertabrak

Jika diubah menjadi kalimat pasif, maka : Bukankah kalimat di atas berarti "mobilku tidak
Ikan mas dimasak Bu Susi sengaja ditabrak"? Berarti kalimat pasif
(S) (P) (O)
2. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita
Objek jadi subjek
Perhatikan! Bukankah kalimat di atas berarti "bunga itu
Ikan mas dimasak Bu Susi tidak sengaja diinjak si Anita"? Berarti kalimat
(S) (P) (O) pasif

Kalimat di atas terbilang mudah. Hampir semua orang Ternyata, bahasa Indonesia "menarik". Banyak hal
tahu.. Kenapa tidak pakai "oleh"? Boleh saja. Kata "oleh" terkait ketatabahasaan yang mungkin jarang kita
bisa dipakai, bisa tidak. Namun, dalam kasus tertentu, ketahui.
penggunaan kata "oleh" dalam kalimat pasif diperlukan.
Sementara, bahasa yag kiita gunakan sehari-hari,
Predikat persona bahkan di media, kadang masih jauh dari (mendekati)
Ayah membaca koran  koran dibaca (oleh) Ayah
sempurna--karena toh tak ada yang sempurna.
Aku membaca koran  koran kubaca
Contoh :
Jadi, kalau dalam kalimat aktif terdapat kata ganti 1. Mobilku kemarin tertabrak
orang (saya, aku, dia, kamu, kau, Anda, kami, kita, kalian 2. Bunga anggrek hitam itu terinjak si Anita
dan mereka), struktur kalimat pasifnya adalah : 3. Rina tergelincir ke sungai

Ketiga contoh diatas adalah bentuk kalimat pasif, bukan


Objek + kata ganti orang (pronomina)
aktif. Penggunaan kata kerja awalan "ter-" menyatakan
+ verba tanpa awalan unsur ketidaksengajaan.

PBM Page 21
Kalimat Efektif

Paralelisme APA MASALAHNYA?


Adalah memberikan dua atau lebih bagian dari seluruh Selama masa yang sulit (a), sukar (a), dan tak mudah
kalimat bentuk yang sama sehingga memberikan pola (a) ini, kita harus bersatu
tertentu
Kalimat diatas memang paralel. Kata-kata yang
Sederhananya : diuraikan adalah kata sifat. Namun, semuanya
○ Verba, verba, dan verba (kata kerja) bersinonim. Lantas untuk apa?
○ Ajektiva, ajektiva, dan ajektiva (kata sifat)
○ Nomina, nomina, dan nomina (kata benda) Karena itu, yang seperti ini tidak efektif meskipun
strukturnya paralel
CONTOH!
Dia pandai (a), rajin (a), dan seorang juara (n) Dunia medis kini sangat membutuhkan alat APD (n),
Mereka dilarang mengobrol (v), menyontek (v), dan masker (n), dan doa (n)
tidur (v)
Atlet itu berlari (v) kencang (a), dan menang (v) Kalimat diatas juga paralel. Kata-kata yang diuraikan
Ayahnya seorang pengusaha (n), bos (n) dan kaya semuanya adalah kata benda. Namun, kalimat tersebut
raya (a) bisa dibilang tidak sepenuhnya paralel karena doa
Ia merasa pusing (a), mual (a), dan mau muntah bukanlah jenis objek yang sama dengan APD dan
(adv) Masker
Di Dufan, kami senang (a), tertawa (v), dan mencoba
banyak wahana (v) Doa bukanlah perlatan. Sedangkan masker dan APD
Ibu pulang membawakan cokelat (n), kue (n), dan adalah peralatan. Selain itu APD itu sendiri singkatan
biskuit (n) dari Alat Pelindung Diri, jadi tidak perlu disingkat.
Supaya sukses, kita harus kerja (v), giat (a), dan Selain itu, masker sudah termasuk APD.
tekun (a)
J.K. Rowling adalah seorang penulis yang cerdas (a), SUBJEK dan Predikat
dermawan (n), dan baik hati (a) Kalimat yang efektif adalah kalimat yang (minimal)
Supaya sehat, kita harus memenuhi kebutuhan vitamin memiliki subjek dan predikat. Bagaimana menentukan
(n), mineral (n), dan protein (n) suatu kalimat memiliki subjek dan predikat?
Setiap kebaikan (n), keikhlasan (n), dan sabarmu pasti
akan membuahkan hasil
Iri (a), dengki (a), dan kebencian (n) adalah sumber Subjek = apa/siapa + predikat
penyakit hati

"SABARMU"
CONTOH!
Sabar adalah kata sifat. Kata sifat tidak bisa disambung
Ibu berbelanja ke pasar
dengan kata ganti apa pun, seperti pintarmu, malasku,
TES!
cantikmu, dsb
Siapa yang berbelanja ke pasar?
Ubahlah menjadi kata benda : kepintaranmu, kemalasanku,
IBU
kecantikanmu, dsb
Artinya, subjek kalimat itu : Ibu
CONTOH!
Keanekaragaman membuat Indonesia unik
Bagiku, tata bahasa sungguh sulit (a), memusingkan
TES!
(v), dan membosankan (v)
Apa yang membuat Indonesia unik?
Selama masa yang sulit (a), sukar (a), dan tak mudah
(a) ini, kita harus bersatu
Keanekaragaman
Para pakar telah mengonfirmasi kemanjuran (n),
Artinya, subjek kalimat itu : keanekaragaman
efektivitas (n) dan efisiensi (n) vaksin terbaru
Dunia medis kini sangat membutuhkan alat APD (n),
masker (n), dan doa (n)

PBM Page 22
Memotret sisi gelap Bulan menjadi tantangan tersendiri
Pada dasarnya, begitulah konsep dasar untuk dalam kompetisi eksplorasi ruang angkasa
menentukan apakah sebuah kalimat memiliki subjek atau TES!
tidak. Yang jelas, penjelasan seperti ini hampr tidak akan APA yang menjadi tantangan tersendiri dalam kompetisi
ditemukan dalam buku teks mana pun. eksplorasi ruang angkasa
JAWAB!
,masalahnya, kalimat dalam tulisan tentu tidak Memotret sisi gelap Bulan
sesederhana contoh-contoh tadi. Kalimat bisa berkembang
menjadi sangat kompleks. Namun, prinsip apa/siapa Pada 1961, beberapa minggu sebelum penerbangan Yuri
predikat selalu bisa digunakan. Gagarin yang legendaris pada 12 April, sebuah maneken
dengan pakaian antariksa dikirim ke orbit bersama
Jika tidak bisa digunakan, artinya kalimat tersebut tidak seekor anjing bernama Zvezdochka
punya subjek. Dengan begitu, kalimat itu tidak efektif. TES!
APA yang dikirim ke orbit bersama seekor anjing
CONTOH! bernama Zvezdochka?
Invasi Napoleon ke Rusia merupakan kampanye JAWAB1
milternya yang terbesar dan paling mematikan Sebuah maneken dengan pakaian antariksa
TES!
APA yang merupakan kampanya militernya yang Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si
terbesar dan paling mematikan? pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi
JAWAB! pernapasan akut sekecil apa pun harus dibawa ke
Invasi Napoleon ke Rusia rumah sakit
TES!
King Kong, monster legendaris simbol periode awal SIAPA yang harus dibawa ke rumah sakit?
kejayaan Hollywood, konon berasal dari Uni Soviet JAWAB!
TES! Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si
APA yang konon berasal dari Uni Soviet? pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi
JAWAB! pernapasan akut sekecil apa pun
King Kong
INGAT!
Dalam kunjungan pertama sang presiden ke Uni Kata "yang" masih merupakan bagian dari kata sebelumnya.
Soviet pada 1956, Sukarno menyempatkan diri Kata "yang" hendak menjelaskan secara lebih rinci sifat atau
mampir ke Leningrad (nama Sankt Peterburg kala gambaran kata di belakangnya.
itu)
TES! CONTOH!
SIAPA yang menyempatkan diri mampir ke Setiap orang harus dibawa ke rumah sakit
Leningrad?
JAWAB! Orang yang seperti apa?
Sukarno
Orang yang telah melakukan kontak dengan si pembawa virus
Pesawat ruang angkasa Luna-3 dengan kamera dan menunjukkan tanda-tanda infeksi pernapasan akut sekecil
diluncurkan pada Oktober 1959 apa pun
TES!
APA yang diluncurkan pada Oktober 1959? ARTINYA :
JAWAB! Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan si
Pesawat ruang angkasa Luna-3 pembawa virus dan menunjukkan tanda-tanda infeksi
pernapasan akut sekecil apa pun

Ini suatu bagian yang tak terpisahkan. Ini masih subjek
kalimat.

PBM Page 23
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur gelar.
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal Misalnya :
kalimat. Misalnya :  Sultan Hasanuddin
• Apa maksudnya?  Doktor Mohammad
• Dia membaca buku
 Ruel Vandjiek, Sarjana Hukum
• Kita harus belajat keras
 Nabi Ibrahim
 Mohon izin, Jenderal
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur
 Silakan terbang, Sultan
nama orang termasuk julukan. Misalnya :
 Terima kasih, Kiai
 Jenderal Kancil
 Selamat datang, Yang Mulia
 Dewa Pedang
 Rudolf Diesel
2. Huruf kapital sebagai nama jabatan, pangkat, pengganti
 Mujair
nama. Misalnya :
 Andre Ampere
 Wakil Presiden Donald Wibawa
 Alessandro Volta
 Perdana Menteri Nehru
 Profesor Supomo
Catatan!
 Gubernur Papua Barat
Huruf kapital tidak dipakai sebagai nama jenis
 Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan
atau satuan ukuran. Misalnya
Kebudayaan
○ Ikan mujair
○ mesin diesel
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,
○ 5 ampere
suku bangsa, dan bahasa. Misalnya :
○ 10 volt
 bangsa Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai untuk kata yang  suku Dani
bermakna "anak dari"  bahasa Bali
○ Bin, binti, boru, van
○ Contohnya : Abdul Rahman bin Zaini, Siti 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
Fatimah binti Salim, Ayam Jantan dari Timur, bulan, hari, dan hari besar/hari raya. Misalnya :
Mutiara dari Selatan  tahun Hijriah
 hari Natal
1. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam  hari Jumat
petikan langsung. Misalnya :  bulan Agustus
 Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"  tarikh Masehi
 "Mereka berhasil meraih medali"  hari Lebaran
 "Besok pagi," kata dia, "Mereka akan
berangkat." 5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama peristiwa nama
sejarah. Misalnya :
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap  Konferensi Asia Afrika
nama kata agama, kitab suci, Tuhan. Misalnya :  Perang Dunia II
 Islam  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 Kristen
 Hindu Catatan!
 Alquran Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai
 Alkitab sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
 Weda Contoh :
 Allah ○ Soekarno dan Hatta memproklamasikan
 Tuhan kemerdekaan
○ Perlombaan senjata menyebabkan Perang
dunia

PBM Page 24
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, adik,
geografi. Misalnya : kakak, dll. Misalnya :
 Jawa Barat  "Kapan Bapak Berangkat?" tanya Hasan
 Jakarta  Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"
 Pulau Miangas  "Silakan duduk, Dik."
 Danau Toba
 Kelurahan Rawi Catatan!
 Teluk Benggala Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan
 Gang Kelinci penyapaan atau pengacuan
 Jalan Sulawesi  Kita harus menghormati bapak dan ibu kita
 Tanjung Harapan  Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga

Catatan! Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital


Huruf pertama yang bukan nama diri tidak harus  Sudahkah Anda tahu?
kapital.  Siapa nama Anda?
Misalnya : berlayar ke teluk, mandi di sungai,
berenang di danau

Jika dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis 1. Untuk nama buku, majalah, dan surat kabar. Misalnya :
dengan huruf kapital.  Majalah Bahasa dan Kesastraan
Misalnya : jeruk bali, kacang bogor, nangika
belanda, petai cina 2. Untuk menegaskan/mengkhususkan huruf, bagian kata,
kata, atau kelompok kata. Misalnya :
Contoh bukan nama jenis :  Huruf pertama kata abad ialah a
→ Dia mengoleksi batik Cirebon, batik  Bab ini tidak membicarakan tentang itu
Pekalongan, batik Solo  Buatlah kalimat dengan berlepas tangan
→ Film Korea, Film Jepang
→ tarian Sumatera, tarian Kalimantan 3. Untuk menuliskan huruf asing. Misalnya :
 Buah itu adalah curcinia mangostana
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata  Politik divide et impera khas Belanda
dalam nama negara, lembaga, badan, dokumen, kecuali
kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk.
Misalnya :
 Republik Indonesia 1. Jika bentuk dasar adalah gabungan kata+awalan atau
 Majelis Permusyawaratan Rakyat akhiran, maka penulisan dipisah. Misalnya :
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana • Bertepuk tangan

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata 2. Jika bentuk dasar adalah gabungan kata+awalan dan
di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta akhiran, maka penulisan digabung. Misalnya :
nama majalah dan surat kabar. Kecuali kata di, ke, dari, • Menggarisbawahi
dan, yang, untuk, (tidak di posisi awal). Misalnya : • Menyebarluaskan
 Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke
Jalan Lain ke Roma 3. Jika gabungan unsur hanya dipakai dalam kombinasi,
 Tulisan itu dimuat ke dalam majalah Bahasa dan maka disatukan. Misalnya :
Sastra • Adipati, aerodinamika, antarkota,, audiogram,
bikarbonat, biokimia, caturtunggal, dasawarsa,,
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal ekawarna, ekstrakurikuler, infrastruktur, pancasila,
kalimat. Misalnya : poligami, semiprofessional,, swadaya, prasejarah,
 S.H  sarjana hukum pascapanen
 Dr  doktor
 K.H  kiai haji
 Pdt  pendeta

PBM Page 25
Catatan! 1. Akronim = dibaca nyambung
Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf • ABRI = Angkatan Bersenjata
awalnya kapital, maka gunakan tanda hubung (-) • SIM = surat izin mengemudi
 non-Indonesia • BIN = Badan Intelijen Negara
 anti-Pki
Akronim yang gabungan dari beberapa suku kata,
Jika kata maha digabungkan dengan sifat Tuhan, awalnya kapital
maka dipisah dan di kapital • Unpad = Universitas Padjajaran
 Yang Maha Esa • Akabri = Akademi Bersenjata
 Maha Pemurah
Akronim yang dtiulis huruf kecil semua
 pemilu = pemilihan umum
 radar = radio detecting and ranging

1. Yang lazim dipisah saja. Misalnya :


 Duta besar, kambing hitam, mata pelajaran, meja
tulis, model linear, orang tua, rumah sakit umum
2. Angka dipakai untuk bilangan/nomor
2. Jika istilah khusus yang dapat menyebabkan salah  Angka arab = 0,1,2,3,4,5…
pengertian ditulis dengan tanda hubung (-). Misalnya :  Angka romawi = I, II, III, IV, V, VI…
 Alat pandang-dengar, anak-istri saya, buku
sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami, 3. Angka untuk menyatakan satuan, nilai satuan, dan
orang-tua muda kuantitas
 0,5 sentimeter  17 Agustus 1945
3. Gabungan kata ditulis serangkai. Misalnya :  5 kilogram  Rp5.000,00
 Adakalanya, beasiswa bilamana, belasungkawa,  Tahun 1928  US $3.50
dukacita, kilometer, manakala, kacamata, kasatmata,
sebagaimana, saputangan, saripati, sediakala, 4. Penulisan lambang bilangan dengan huruf
halalbihalal, sukacita, radioaktif, silaturahmi  22 = dud puluh dua
 1/2 = setengah
 3/4 = tiga perempat
 1/40 = seperempat puluh
1. Singkatan = dieja  3 2/3 = tiga dua pertiga
 A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
 Suman Hs = Suman Hasibuan Contoh!
Paku Buwono X, Pada awal abad XX, Pada abad ke-20
Singkatan lembaga resmi badan/organisasi, ditulis kapital ini, Lihat bab II, Dalam bab ke-2, buku itu, ditingkat ke-2,
 DPR = Dewan Perwakilan Rakyat di tingkat II
 PT = perseroan terbatas

Singkatan umum yang terdiri >3 huruf diikuti 1 tanda titik


 dll. = dan lain-lain
 hlm. = halaman
 Yth. = yang terhormat

Singkatan 2 huruf dalam surat :


 a.n. = atas nama
 d.a. = dengan alamat
 u.p. = untuk perhatian

PBM Page 26
Penulisan Angka dan Bilangan

Dapat ditulis dengan huruf jika… Dapat ditulis dengan angka jika…
1. Bilangan tersebut dapat dinyatakan dengan satu 1. Menyatakan (a) ukuran panjang, berat, isi, luas, dan
atau dua kata waktu serta (b) nilai uang
Contoh! Contoh!
 Mereka menonton drama itu sampai tiga kali a. Ukuran panjang, berat, isi, luas dan waktu
 Koleksi perpustakaan itu lebih dari satu juta  0,5 sentimeter
buku  5 kilogram
 Minibus ini mampu memuat hingga lima belas  4 hektare
penumpang  10 liter
 Bencana longsor menelan setidaknya tiga  2 tahun 6 bulan 5 hari
puluh korban jiwa  1 jam 20 menit
 Video musik ini telah dintonton lebih dari b. Nilai uang
lima juta kali di Youtube  Rp15.000
 $200,50
Kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan
 €5,25
dalam perincian
2. Menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau
Contoh!
kamar
 Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang
3. Menomori bagian karangan atau ayat kitab suci
setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang
abstain
Bilangan tingkat :
 Kendaraan yang dipesan untuk angkutan
 Kesatu = ke-1 = I
umum terdiri atas 50 bus, 100 minibus, dan
 Kedua = ke-2 = II
250 sedan
 Ketiga = ke-3 = III
 Kesepuluh = ke-10 = X
2. Bilangan tersebut terletak pada awal kalimat
 Kelima belas = ke-15 = XV
Contoh!
 Kedua puluh = ke-20 = XX
 Lima puluh siswa teladan mendapat
beasiswa dari pemerintah daerah
Contoh!
 Seratus orang warga telah mendapatkan
 Indonesia merdeka pada abad ke-20
bantuan pemerintah
 Indonesia merdeka pada abad XX
 Indonesia merdeka pada abad kedua puluh
Catatan!
Apabila bilangan pada awal kalimat tidak bisa  Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia
dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan ke-2
kalimatnya diubah  Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia
 Dua ratus lima puluh orang peserta II
diundang panitia  Uni Soviet mengalahkan nazi pada Perang Dunia
 kedua
Panitia mengundang 250 peserta  Adikku masih duduk di bangku kelas XI SMA
 Ujian Nasional untuk siswa kelas VI SD, IX SMP,
3. Angka dengan bilangan besar bisa ditulis sebagian dan XII SMA dibatalkan
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca
Contoh!
 Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah
untuk mengembangkan usahanya
 Perusahaan itu baru saja mendapat
pinjaman 550 miliar rupiah
 Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu
memerlukan biaya Rp 10 triliun
 Pemerintah menyuntikkan dana sebesar
Rp2,5 miliar untuk mendorong indsutri
pariwisata

PBM Page 27
Teknik Membaca

Membedakan fakta dan opini Kalimat opini


• Asumsi / pandangan seseorang
Kalimat fakta • Subjektif
• Berdasarkan pada observasi / penelitian • Tidak bisa diverifikasi
• Objektif • Hanya sebuah persepsi
• Bisa diverifikasi • Berbeda antara 1 dengan yang lain
• Benar-benar terjadi • Cenderung berprasangka
• Universal • Cenderung bisa di debat
• Bukan prasangka • Tidak punya kekuatan untuk mempengaruhi
• Tidak diperdebatkan seseorang
• Memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang
Suatu sikap dan pendapat seseorang mengenai
Peryataan yang menampilkan siatuasi real dari sebuah suatu kejadian / sesuatu
kejadian
Membuat tanggapan
1. Pilih ide
Pesan tersirat 2. Tentukan sikap / sisi (setuju/tidak)
1. Cari topik
3. Beri alasan logis
2. Cari ide pokok
3. Gunakan 5W+1H
Membuat pertanyaan
Gunakan 5W+1H
TIDAK PERNAH ADA DALAM TEKS

Strategi membaca
Mencari judul
1. Identifikasi ide pokok
2. Perhatikan kata kunci

Membuat simpulan
1. Identifikasi hal-hal penting di setiap paragraf
2. Buatlah opini
3. Pakai konjungsi simpulan

PBM Page 28
Kata Penghubung

Kata atau frasa penghubung antarkalimat yang DIAKHIRI TANDA KOMA

Akan tetapi, … Jadi, …


Akhirnya, … Karena itu, …
Akibatnya, … Meskipun begitu, …
Artinya, … Meskipun demikian, …
Jika demikian, … Misalnya, …
Kalau begitu, … Namun, …
Karena itu, … Oleh karena itu, …
Lagi pula, … Oleh sebab itu, …
Sebaliknya, … Pada dasarnya, …
Sebelumnya, … Pada hakikatnya, …
Sebenarnya, … Pada prinsipnya, …
Selain itu, … Sebagai kesimpulan, …
Biarpun begitu, … Selanjutnya, …
Biarpun demikian, … Sementara itu, …
Contohnya, … Sesudah itu, …
Dalam hal ini, … Sesungguhnya, …
Dengan demikian, … Sungguhpun begitu, …
Dengan kata lain, … Sungguhpun demikian, …
Di samping itu, … Untk itu, …
Walaupun demikian, …

Kata penghubung yang DIDAHULUI KOMA

…, bahkan … …, sementara …
…, kecuali … …, seperti …
…, melainkan … …, tetapi …
…, padahal … …, yaitu …
…, sedangkan … …, yakni ...

Kata penghubung yang TIDAK DIDAHULUI KOMA

… agar …
… sampai …
… bahwa …
… sehingga …
… dengan …
… sejak …
… jika …
… sekalipun …
… karena …
… supaya …
… maka …
… walaupun ...
… meskipun ...

PBM Page 29
Aturan KPST
Begini, huruf pertama kata dasar berawalan K, P, S, dan T yang diikuti oleh vokal akan luluh
jika mendapat awalan me- atau pe-.

Aturan 1 Tambahan :
 Me-/Pe- + K + huruf vokal = meng-/peng- ◊ Memperhatikan Memerhatikan
 Me-/Pe- + p + huruf vokal = mem-/pem- ◊ Menyontek Mencontek
 Me-/Pe- + s + huruf vokal = meny-/peny- ◊ Memperoleh Memeroleh
 Me-/Pe- + t + huruf vokal = men-/pen- ◊ Memengaruhi Mempengaruhi

CONTOH! Aturan 2
1. Me-/Pe- + k + huruf vokal Pe- + p + huruf konsonan (khususnya R) = Pem-
◊ Me- + kerja + -kan = mengerjakan CONTOH!
◊ Me- + kuat + -kan = menguatkan ◊ Pe- + protes = pemrotes
◊ Me- + kabar + -kan = mengabarkan ◊ Pe- + proses = pemroses
◊ Me- + kuasa + -I = menguasai ◊ Pe- + program = pemrogram
◊ Pe- + prakarsa = pemrakarsa
◊ Pe- + kerja + -an = pengerjaan ◊ Pe- + prakiraan = pemrakiraan
◊ Pe- + kuat + -an = penguatan ◊ Pe- + produksi = pemroduksi
◊ Pe- + kuasa + -an = penguasaan ◊ Pe- + propaganda = pemropaganda
◊ Pe- + kabar + -an = pengabaran
Jadi, kalau ditulis :
2. Me-/Pe- + p + huruf vokal Pem(P)rotes
◊ Me- + padam + -kan = memadamkan Pem(P)roses
◊ Me- + pasti + -kan = memastikan Pem(P)rogram huruf p setelah pem-, itu
◊ Me- + pusat + -kan = memusatkan Pem(P)rakarsa salah alias tidak baku
◊ Me- + posisi + -kan = memosisikan Pem(P)rakiraan
Pem(P)roduksi
◊ Pe- + padam + -an = pemadaman Pem(P)ropaganda
◊ Pe- + pasti + -an = pemastian
◊ Pe- + pusat + -an = pemusatan Namun, INGAT! Pengecualian tadi HANYA berlaku pada
◊ Pe- + posisi + -an = pemosisian imbuhan pe- saja, bukan me-.

3. Me-/Pe- + s + vokal Me- + protes = memprotes


◊ Me- + suci + -kan = menyucikan Me- + proses = memproses
◊ Me- + samar + -kan = menyamarkan Me- + program = memprogram
◊ Me- + suara + -kan = menyuarakan Me- + prakarsa = memprakarsa
◊ Me- + sapu = menyapu Me- + produksi = memproduksi

◊ Pe- + suci + -an = penyucian Jika imbuhan me- bertemu kata dasar berawalan huruf
◊ Pe- + samar + -an = penyamaran p yang diikuti konsonan, p pada kata tersebut tidak luluh.
◊ Pe- + suara + -an = penyuaraan
Pengecualian :
◊ Pe- + sapu = penyapu
Mempunyai Memunyai
Mengaji Mengkaji
4. Me-/Pe- + t + vokal
◊ Me- + tukar + -kan = menukarkan
1. Perhatikan kata dasar
◊ Me- + tulis + -kan = menuliskan
2. Gunakan KBBI versi Badan Pengembangan dan
◊ Me- + tambah + -kan = menambah
Pembinaan Bahasa : kbbi.kemendikbud.go.id/Cari/Index
◊ Me- + tarik = menarik

◊ Pe- + tukar + -an = penukaran


◊ Pe- + tulis + -an = penulisan
◊ Pe- + tambah = penambah
◊ Pe- + tarik = penarik

PBM Page 30
PBM Page 31
Sinonim
• Acum = Rujukan
• Ad interim = Sementara • Burkak = Cadar
• Adjektiva = Kata sifat • Centeng = Body guard
• Afeksi = Kasih sayang • Citra = Gambaran
• Agresi = Serangan • Copyright = Hak cipta
• Agunan = Jaminan • Dampak = Akibat
• Ahli = Pakar • Darma = Pengabdian
• Akselerasi = Percepatan • Daur = Siklus
• Akurat = Seksama • Deduksi = Konklusi
• Almanak = Penanggalan • Defleksi = Penyimpangan
• Ambiguitas = Bermakna ganda • Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh
• Andal = Tangguh • Dekade = Dasa warsa
• Anemia = Kurang darah • Dekadensi = Kemerosotan moral
• Anggaran = Aturan • Delusi = Ilusi
• Anjung = Panggung • Demagog = Tiran
• Antagonis = Berlawanan • Demisioner = Habis masa jabatan
• Anulir = Abolisi • Deportasi = Pembuangan ke luar negeri
• Api = Barah • Derivasi = Afiksasi
• Aplikasi = Pelaksanaan • Deskripsi = Pelukisan
• Arogan = Sombong • Diagnosis = Penaksiran
• Artis = Seniman • Dialog = Obrolan
• Asa = Harapan • Dikotomi = Dibagi dua
• Asterik = Tanda bintang • Dinamis = Bergerak maju
• Asumsi = Anggapan • Disharmoni = Tidak selaras
• Bahari = Laut • Diskriminasi = Subordinat
• Bahtera = Perahu • Disorientasi = Salah tujuan
• Bala = Bencana • Disparitas = Perbedaan
• Bandela = Peti kemas • Dispensasi = Pengecualian
• Barbar = Tidak beradab • Ditenggak = Ditelan bulat-bulat
• Berdikari = Mandiri • Divestasi = Pelepasan
• Bergaul = Berteman • Dominasi = Penguasaan
• Berongsang = Marah-marah • Donasi = Bantuan
• Berpretensi = Prasangka • Dosis = Takaran
• Bhineka = Berbeda-beda • Dursila = Jahat
• Bicu = Dongkrak • Ebi = Udang kering
• Biologi = Hayati • Ebonit = Kayu hitam
• Bisa = Dapat • Ekonomis = Hemat
• Boga = Makanan kenikmatan • Eksibisi = Perunjukan
• Bonafide = Dapat dipercaya • Ekskavasi = Penggalian
• Bromocorah = Residivis • Eksklusif = Tertentu
• Bubut = Cabut • Ekspansi = Perluasan
• Bukti diri = Identitas • Eksploitasi = Pendayagunaan
• Bungalow = Pesanggrahan • Ekspresi = Aktualisasi diri
• Bura = Sembur • Ekstensi = Perluasan

PBM Page 32
• Ekuilibrium = Keseimbangan • Hayati = Hidup
• Elaborasi = Penjelasan terperinci • Hedonisme = Hura-hura
• Embargo = Larangan • Hegemoni = Intervensi
• Embarkasi = Keberangkatan • Hepotenusa = Sisi miring
• Empati = Ikut merasakan • Herbi = Berhubungan dengan
• Empiris = Realitas • tumbuh-tumbuhan
• Endemi = Wabah • Heroisme = Jiwa kepahlawanan
• Epilog = Penutup • Heterogen = Tidak sejenis
• Ereksi = Birahi • Higienis = Bersih
• Estetika = Keindahan • Hiperbola = Berlebihan
• Estimasi = Perkiraan • Holistik = Keseluruhan
• Etos = Pandangan hidup • Homogen = Sejenis
• Evakuasi = Pengungsian • Huma = Lahan
• Evaluasi = Penilaian • Humanisme = Kemanusiaan
• Evokasi = Penggugah rasa • Identitas = Bukti diri
• Fauna = Hewan • Imbas = Efek
• Fenomena = Kenyataan • Imbasan = Isapan
• Fertile = Subur • Implikasi = Akibat
• File = Arsip • Implisit = Tersirat
• Fitnah = Rekaan • Impulsif = Spontan
• Flegmatis = Bertemperamen lamban • Indolen = Lesu
• Flora = Tanaman • Infiltrasi = Penyusupan
• Forum = Lembaga • Inheren = Melekat
• Frekuwensi = Sinyal • Injeksi = Suntik
• Friksi = Bentrokan • Inovasi = Penemuan
• Frustasi = Putus Harapan • Insentif = Bonus
• Fundamental = Mendasar • Insinuasi = Sindiran
• Fungi = Jamur • Insomnia = Tidak bisa tidur
• Fusi = Gabugan • Inspeksi = Pemeriksaan
• Futuristis = Menuju masa depan • Insting = Naluri
• Galat = Keliru • Instruktur = Pelatih
• Gemar = Getol • Instrumental = Fragmental
• Generik = Umum • Interaksi = Hubungan
• Genjah = Cepat berbuah • Interpelasi = Hak bertanya
• Genre = Aliran • Intuisi = Bisikan Hati
• Geothermal = Panas bumi • Invasi = Pencaplokan
• Getir = Pahit • Investigasi = Pemeriksaan
• Global = Dunia • Ironi = Bertentangan dengan
• Glosarium = Kamus ringkas • harapan
• Gongseng = Sangrai • Iterasi = Perulangan
• Grasi = Pengampunan hukuman • Jajak = Telaah
• dari presiden • Jargon = Slogan
• Green belt = Jalur hijau • Jeda = Jarak
• Harmonis = Serasi • Jemawa = Angkuh
• Harta benda = Mal • Jumantara = Awang-awang
• Kaldera = Kawah

PBM Page 33
• Kampiun = Juara • Kredibilitas = Dapat dipercaya
• Kapital = Modal • Krusial = Penting
• Kapling = Tanah yang sudah • Kudeta = Perebutan kekuasaan
• dipetak-petak • Kudus = Suci
• Karakteristik = Ciri • Kuliner = Masakan
• Karat = Zat oksidasi • Kulminasi = Klimaks
• Karnivora = Hewan pemakan daging • Kuno = Antik
• Kawat = Dawai • Laba = Keuntungan
• Kecenderungan = Kesamaan • Landskap = Pertamanan
• Kedap = Rapat • Latif = Indah
• Kekeh = Gelak tawa • Legal = Sah
• Kelenger = Pingsan • Liga = Perserikatan
• Keletah = Genit • Loka = Tempat
• Kendala = Hambatan • Majemuk = Beragam
• Khayalan = Imajinasi • Makar = Muslihat
• Kisi-kisi = Terali • Makelar = Pialang
• Klarifikasi = Penjelasan • Mal = Harta benda
• Klimaks = Titik puncak • Mala = Bencana
• Kolaborasi = Kerja sama • Manunggal = Bersatu
• Kolong = Rongga di bawah rumah • Mayapada = Dunia
• Komedi = Lawak • Mediator = Perantara
• Kompatriot = Rekan senegara • Mekar = Mengembang
• Kompendium = Ringkasan • Mengecoh = Mengakali
• Komplotan = Persekutuan • Militan = Agresif
• Konduite = Perilaku • Misteri = Rahasia
• Kondusif = Aman • Mistifikasi = Sakralisasi
• Konfiden = Yakin • Mistik = Gaib
• Konfrontasi = Pertikaian • Mitra = Kawan
• Konkaf = Cekung • Mixer = Aduk-aduk
• Konklusi = Kesimpulan • Mobilitas = Gerak
• Konkret = Nyata • Model = Contoh
• Konkurensi = Sengketa • Monoton = Terus-menerus
• Konsensus = Mufakat • Motilitas = Gerak
• Konservasi = Perlindungan • Mudun = Beradab
• Konspirasi = Persekongkolan • Mutakhir = Terkini
• Konstan = Kontinu • Mutakhir = Terkini
• Kontemporer = Pada masa ini • Mutilasi = Pemotongan
• Kontiniu = Bersambung • Nabati = Botani
• Kontradiksi = Pertentangan • Naratif = Terinci
• Konveks = Cembung • Nir = Tidak
• Konvoi = Pergerakan • Nisbi = Relatif
• Korelasi = Hubungan • Niscaya = Pasti
• Koreografi = Ilmu tari • Norma = kebiasaan
• Kreasi = Ciptaan • Nuansa = Perbedaan makna
• Kredibel = Andal • Omnivora = Hewan pemakan daging dan
tumbuhan

PBM Page 34
• Opas = Pesuruh • Ratifikasi = Pengesahan
• Oral = Berkaitan dengan mulut • Referensi = Surat keterangan
• Orisinil = Asli • Relasi = Rekanan
• Ortodok = Konservatif • Rendezvous = Pertemuan
• Otodidak = Belajar sendiri • Residu = Sisa
• Oval = Bulat telur • Restriksi = Pembatasan
• Pangkas = Potong • Ringkih = Rapuh
• Paparan = Gambaran • Risi = Khawatir
• Paradigma = Kerangka berpikir • Romansa = Kisah cinta
• Paradoks = Lawan asas • Rona = Warna
• Paradoksal = Kontras • Sahih = Benar
• Paras = Wajah • Sandang = Pakaian
• Paripurna = Sempurna • Sanksi = Hukuman
• Partikelir = Swasta • Sapta = Bilangan
• Paseban = Penghadapan • Sasana = Gelanggang
• Pedagogi = Pengajaran • Selebaran = Risalah
• Pedoman = Panduan • Semboyan = Slogan
• Pembatasan = Restriksi • Serebrum = Otak besar
• Pemugaran = Perbaikan • Seremoni = Perayaan
• Pencerahan = Kesadaran • Serikat = Perkumpulan
• Perdeo = Gratis • Sine qua non = Harus ada
• Perforasi = Perlubangan • Sinkron = Sesuai
• Perlop = Cuti • Sintesis = Buatan
• Pingsan = Kelenger • Somasi = Gugatan
• Pioner = Perintis • Sosialisasi = Pengenalan
• Plagiator = Penjiplak • Spesifik = Khusus
• Planning = Rencana • Sporadis = Jarang
• Poly = Banyak • Stagnasi = Kemacetan
• Preman = Partikelir • Standar = Baku
• Premi = Iuran pertanggungan • Statis = Tidak aktif
• Preposisi = Kata depan • Stigma = Cacat
• Prestise = Martabat • Strata = Tingkatan
• Pretensi = Pura-pura • Strategi = Taktik
• Primer = Utama • Sumbang = Tidak sinkron
• Prominen = Kondang • Supervisi = Pengawasan
• Promotor = Penganjur • Sutradara = Pengarah adegan
• Prosedur = Mekanisme • Swatantra = Otonomi
• Proteksi = Perlindungan • Syahdan = Konon
• Protesis = Buatan • Ta’aruf = Perkenalan
• Rabat = Potongan harga • Tabiat = Watak
• Rahib = Pendeta • Talenta = Bakat
• Ralat = Pembetulan • Tandang = Lawatan
• Rambang = Acak • Tanggal = Lepas
• Rancu = Kacau • Tangkal = Cegah
• Random = Secara acak • Tanur = Perapian
• Rapel = Pembayaran sekaligus • Taraf = Tingkat
• Rapuh = Ringkih

PBM Page 35
• Target = Sasaran
• Telatah = Gerak-gerik
• Tendensi = Kecenderungan
• Tentatif = Belum pasti
• Termin = Tahap
• Timpang = Tak seimbang
• Tiran = Diktator
• Trail = Kisi-kisi
• Transedental = Kesinambungan
• Trobadur = Penyanyi lagu cinta
• Vandalisme = Destruksi
• Ventilasi = Jendela
• Verifikasi = Pembuktian
• Versus = Lawan
• Wahana = Sarana
• Warta = Berita

PBM Page 36
Antonim
• Abadi X Fana • Delusi X Nyata
• Abdi X Majikan • Dependen X Independen
• Abolisi X Pemberatan • Depresi X Resesi
• Absen X Hadir • Destruktif X Konstruktif
• Abstrak X Konkrit • Dialog X Monolog
• Absurd X Rasional • Diferensiasi X Ekuivalensi
• Aktual X Basi • Dinamis X Statis
• Afirmatif X Negatif • Diskursus X Dogma
• Akrab X Tak kenal • Distansi X Densiti
• Akurat X Meleset • Dualisme X Padu
• Akut X Ringan • Dungu X Brilian
• Alam fana X Alam baka • Eklektik X Gradul
• Amatir X Ahli • Ekspresi X Impresi
• Anomali X Normal • Ekspresif X Pasif
• Antagonis X Protagonis • Eksternal X Internal
• Antagonis X Searah • Ekstrinsik X Internal
• Antipati X Simpati • Elastis X Kaku
• Antitesis X Tesis • Elektik X Tak pilih-pilih
• Apatis X Aktif • Elusif X Canggih
• Apex X Zenit • Elusif X Mudah dimengerti
• Arbitrer X Esensial • Empati X Tidak peduli
• Artika X Antartika • Epigon X Maestro
• Asketisme X Hedonisme • Esoteris X Terbuka
• Asli X Duplikat • Evaporasi X Kondensasi
• Asli X Palsu • Evolusi X Revolusi
• Autentik X Palsu • Fakta X Fiksi
• Beraneka X Semacam • Feminim X Maskulin
• Berbeda X Sesuai • Fiksi X Nonfiksi
• Berhasil X Gagal • Fiktif X Fakta
• Berongga X Rapat • Fisik X Mental
• Berpihak X Netral • Frontal X Gradual
• Berselang-seling X Monoton • Gagal X Berhasil
• Bersimbah X Kering • Gamang X Berani
• Berubah X Konstan • Gara-gara X Akibat
• Bhineka X Tunggal • Gasal X Genap
• Bonafid X Marjinal • Harmoni X Sumbang
• Bongsor X Kerdil • Hayati X Baka
• Boros X Hemat • Hayati X Mati
• Botani X Nabati • Hemat X Boros
• Brilian X Dungu • Higienis X Kotor
• Cacat X Normal • Hiperbola X Apa adanya
• Canggih X Ketinggalan zaman • Holistik X Monistik
• Cepat X Lambat • Idealisme X Kompromi
• Deduksi X Induksi • Illegal X Sah
• Defertilisasi X Pemupukan • Imigrasi X Emigrasi
• Degenerasi X Kemajuan • Impresi X Ekspresi

PBM Page 37
• Deduksi X Induksi • Illegal X Sah
• Defertilisasi X Pemupukan • Imigrasi X Emigrasi
• Degenerasi X Kemajuan • Impresi X Ekspresi

• Polemik X Rukun
• Poliandri X Monogami
• Positif X Negatif
• Positif X Ragu-ragu
• Preambul X Penutup
• Prefiks X Akhiran
• Pro X Kontra
• Professional X Amatir
• Progresif X Regresif
• Prolog X Epilog
• Prominen X Biasa
• Proporsional X Norak
• Proposisi X Reaksi
• Raksasa X Kerdil
• Ramai X Sepi
• Ramalan X Pasti
• Rasional X Irrasional
• Rasionalisme X Empirisme
• Regresif X Progresif
• Remeh X Penting
• Remisi X Penambahan
• Hukuman
• Revolusi X Evolusi
• Ritel X Grosir
• Rivalitas X Persesuaian
• Rutin X Jarang
• Salaf X Mutakhir
• Sampling X Random
• Sederhana X Canggih
• Sekarang X Kemarin
• Sekuler X Keagamaan
• Sekulerisme X Spiritualisme
• Senang X Merana
• Senior X Junior
• Separasi X Penyatuan
• Sesuai X Berbeda
Setem X Sumbang

PBM Page 38
• Setem X Sumbang
• Siau X Mendidih
• Simpati X Antipati
• Sinergi X Dualistik
• Sinkron X Sumbang
• Sipil X Militer
• Skeptis X Yakin
• Soliter X Individual
• Sporadis X Jarang
• Stabil X Labil
• Statis X Dinamis
• Subur X Tandus
• Sumbang X Tepat
• Takzim X Lancang
• Tambun X Kurus
• Tawa X Tangis
• Terapung X Tenggelam
• Teratur X Kacau
• Terjamin X Tak tentu
• Terkatung X Terbenam
• Terputus X Kontinu
• Tetiron X Asli
• Tidak berdaya X Sinergi
• Tidak Peduli X Empati
• Tinggi X Rendah
• Transedensi X Imanesi
• Tunggal X Heterogen
• Universal X Parsial
• Vademikum X Kamus besar
• Valuable X Tidak berharga
• Vassal X Merdeka
• Vektor X Skalar
• Vertikal X Horisontal
• Virulen X Baik
• Vokal X Pendiam
• Wreda X Muda

PBM Page 39
• Individual X Kolektif • Las X Bubut
• Induksi X Reduksi • Liberal X Pembatasan
• Inferior X Superior • Liberalisme X Fundamentalisme
• Inflasi X Deflasi • Longgar X Sempit
• Insomnia X Nyenyak • Makar X Jujur
• Internal X Eksternal • Makar X Setia
• Introyeksi X Proyeksi • Mandiri X Bergantung
• Jahat X Baik • Mandiri X Dependen
• Jawab X Tanya • Marah X Senang
• Jinak X Buas • Maya X Nyata
• Jumbo X Kecil • Merana X Senang
• Kakek X Cucu • Merdeka X Vasal
• Kaleidoskop X Seragam • Metafisika X Nyata
• Kandang X Tandang • Metodis X Amburadul
• Kapabel X Bodoh • Minor X Mayor
• Kapitalisme X Sosialisme • Mistis X Realis
• Kebal X Mempan • Mitos X Fakta
• Kecil X Besar • Mobilitas X Keajegan
• Kedaluwarsa X Baru • Modern X Kuno
• Kekal X Fana • Modernisasi X Tradisional
• Kekang X Bebas • Monogami X Poligami
• Kendala X Pendukung • Monoton X Berubah-ubah
• Kohesi X Adhesi • Moral X Amoral
• Kolektif X Individual • Mufakat X Tidak setuju
• Kompatibel X Kaku • Nadir X Kosong
• Konduktor X Penghambat • Negasi X Konfirmasi
• Konklusi X Uraian • Nekat X Takut
• Konklusif X Elusif • Netral X Berpihak
• Kontrol X Acuh • Nirwana X Dunia
• Konservasi X Ekploitasi • Nisbi X Mutlak
• Konstan X Berubah-ubah • Nomadik X Menetap
• Konsumen X Penghasil • Ofensif X Bertahan
• Kontan X Hutang • Oponen X Eksponen
• Kontiniu X Terputus • Orator X Pendengar
• Kontra X Setuju • Orisinil X Plagiat
• Kontradiksi X Konvergensi • Otokratis X Demokratis
• Konveks X Cekung/konkaf • Otoriter X Demokrasi
• Kredit X Debit • Out put X Input
• Krisis X Stabil • Padan X Bukan
• Krusial X Sepele • bandingan Padanan X Pertidaksamaan
• Kualitas X Kuantitas • Pakar X Awam
• Kurus X Tambun • Pancarona X Seragam
• Labil X Stabil • Pandai X Bodoh
• Lambat X Cepat • Panjang lebar X Ringkas
• Lancar X Macet • Pasca X Pra
• Lancung X Asli • Pejal X Berongga
• Langit X Bumi • Pejuang X Pengkhianat
• Pembangun X Destruktif
• Pemberani X Penakut

PBM Page 40
• Penambahan X Eliminasi
• Penting X Remeh
• Percaya diri X Rendah diri
• Perintis X Pewaris
• Perkasa X Lemah
• Pertahanan X Serangan
• Planning X Tak terencana
• Plural X Tunggal
• Plus X Minus

PBM Page 41
kosakata
Numerik
Inggris
English Mathematics
A
◊ Abscissa = absis ◊ Decimal number = bilangan desimal
◊ Root = akar ◊ Fibonacci number = bilangan fibonacci
◊ Cube root = akar pangkat tiga ◊ Rational number = bilangan rasional
◊ Base = alas bangun ruang sisi tegak ◊ Irrational number = bilangan irasional
◊ Base = alas segitiga ◊ Real number = bilangan nyata
◊ Algebra = aljabar ◊ Prime number = bilangan prima
◊ Member = anggota ◊ Protractor = busur derajat
◊ Element = anggota, elemen, anggota sebuah himpunan ◊ Are = busur, bagian dari keliling suatu lingkaran

B C
◊ Cuboid = balok ◊ Distributive property = ciri atau sifat distributif
◊ Figure = bangun ◊ Closure property = ciri atau sifat ketertutupan
◊ Polyhedron = bangun ruang sisi tegak
◊ Polyhedra = bentuk jamaknya D
◊ Sequence = barisan ◊ Domain = daerah asal
◊ Arithmetic sequence / arithmetic progression = barisan aritmetik ◊ Co-domain = daerah kawan, himpunan hasil
◊ Geometric sequence / geometric progression = barisan geometri ◊ Dice = dadu
◊ Object = benda ◊ Region = daerah
◊ Shape = bentuk ◊ Analogous = dapat dibandingkan
◊ Algebraic form = bentuk aljabar ◊ Countable = dapat dihitung
◊ Monomial = bentuk aljabar bersuku satu ◊ Measurable = dapat diukur
◊ Binomial = bentuk aljabar bersuku dua ◊ Series diagonal = data-data deret
◊ Trinomial = bentuk aljabar bersuku tiga ◊ Diagram = diagram
◊ Expression = bentuk ◊ Chart = disebut juga
◊ Stand for = berarti, melambangkan ◊ Venn diagram = diagram venn
◊ Spherical = berbentuk bola ◊ Diameter digit = diameter atau garis tengah
◊ Circular = berbentuk lingkaran ◊ Dimension = digit dimensi. Ukuran panjang, lebar, tinggi
◊ Triangular = berbentuk segitiga ◊ Cubed = dipangkat tigakan, berpangkat tiga
◊ Adjacent = berdampingan ◊ Identical binominals = dua binomal yang sama, faktor dari
◊ Finite = berhingga bentuk kuadrat sempurna
◊ Coincide = berhimpit
◊ Intercept = beririsan E
◊ Contain = berisi ◊ Equivalent = ekuivalen
◊ Algebraic = berkaitan dengan aljabar
◊ Apply = berlaku F
◊ Opposite = berlawanan, berhadapan ◊ Factor = faktor
◊ Supplementary = berpelurus, salah satu sudut dari dua ◊ GCF Greatest Common Factor = faktor persekutuan terbesar
pasangan sudut yang jika keduanya ditambah menghasilkan ◊ Frequency = frekuensi
sudut 180 ◊ Function = fungsi
◊ Complementary = berpenyiku, komplementer, salah satu sudut
dari dua pasangan sudut yang jika keduanya ditambah G
menghasilkan 90 ◊ Union = gabungan dua himpunan
◊ Associative = bersifat asosiatif ◊ Figure = gambar
◊ Distributive = bersifat distributif ◊ Odd = ganjil, gasal, tidak dapat dibagi tepat dengan 2
◊ Commutative = berisfat komutatif ◊ Line = garis
◊ Pentagonal = bersegi lima ◊ Bisector = garis bagi
◊ Interseeting = bertemu ◊ Angle bisector = garis bagi sudut
◊ Dotted = bertitik ◊ Border = garis batas
◊ Conse cutively = berturut-turut ◊ Tangent = garis singgung
◊ Measure = berukuran atau mengukur ◊ Common tangent = garis singgung persekutuan
◊ Consecutive = berurutan ◊ Vertical line = garis tegak
◊ Large = besar ◊ Even= genap
◊ Cartesian plane = bidang koordinat ◊ Cluster = gugus, pengelompokkan
◊ Number = bilangan
◊ Natural number = bilangan asli
◊ Integer = bilangan bulat
◊ Whole number = bilangan cacah
◊ Base = bilangan dasar, bilangan pokok dalam perpangkatan

PK Page 1
H M
◊ Quotient = hasil bagi ◊ Include = memasukkan
◊ Product = hasil kali ◊ Form = membentuk
◊ Set = himpunan ◊ Label = memberi nama
◊ Subset = himpunan bagian, himpunan dalam himpunan ◊ Construct = membuat atau membentuk
◊ Finite set = himpunan berhingga ◊ Intersect = memotong atau menyilang
◊ Infinite set = himpunan tak berhingga ◊ Obtain = memperoleh
◊ Universal set = himpunan semesta ◊ Increase = menaikkan atau bertambah
◊ Add = menambahkan, menjumlahkan
I ◊ Count = menghitung, mencacah
◊ Intersection = irisan himpunan, titik tempat dua garis bertemu ◊ Investigate = mencermati
◊ Volume = isi, volum ◊ List = mendaftar, menulis secara berurutan
◊ Horizontal = mendatar
J ◊ Place = menempatkan atau meletakkan
◊ Parallellogram = jajaran genjang, bangun segi empat yang sisi=sisi ◊ Find = menemukan, menghitung
berlawanannya sejajar ◊ Determine = menentukan
◊ Distance = jarak ◊ Observe = mengamati
◊ Radius = jari-jari lingkaran ◊ Enclose = mengapit, melampirkan, menyertakan
◊ Radii = bentuk jamaknya ◊ Draw = menggambar
◊ Subtotal = jumlah bagian ◊ Substitute = mengganti
◊ Sum = jumlah, hasil dari operasi penambahan ◊ Spread = menggelar atau merentangkan
◊ Sector = juring ◊ Calculate / compute = menghitung
◊ Square = mengkuadratkan
K ◊ Change = mengubah, berubah
◊ Arms of an angle = kaki sudut ◊ Substract = mengurangi
◊ Set cardinality = kardinalitas himpunan ◊ Equal = menyamai atau sama dengan
◊ Perimeter = kejadian, kumpulan hasil dari suatu percobaan keliling ◊ Express / state = menyatakan
atau garis yang membatasi bagian luar suatu bidang datar
◊ Simplify = menyederhanakan
◊ Circumference = keliling lingkaran
◊ Arrange = menyusun
◊ LCM = kelipatan multiple, kelipatan persekutuan terkecil
◊ Represent = merupakan, mewakili
◊ Slope = kemiringan, gradien
◊ FOIL (First, Outer, Inner, last) FOIL method = metode
◊ Declivity = kemiringan, tingkat kemiringan
◊ Oblique model = metode PLDA (pertama, luar, dalam, akhir)
◊ Grid-paper = kertas berpetak miring
◊ Cone = kerucut ◊ Mode monomial = contoh model modus
◊ Loss = kierugian ◊ Monomial = bentuk aljabar bersuku satu
◊ Inference = kesimpulan
◊ Profit = keuntungan N
◊ Coefficient = kisaran range koefisien ◊ Ascend = naik
◊ Complement = komplemen, elemen yang tidak termasuk dalam ◊ Negative = negatif
himpunan ◊ Value = nilai
◊ Congruent = kongruen, sama dan sebangun ◊ Median = nilai tengah
◊ Constant = konsep konstanta, nilai yang tetap, suku yang tidak ◊ Zero = nol
membuat ubahan pada polinomial ◊ Number = nomor
◊ Cartesian coordinate = koordinat Cartesius ◊ Notation = notasi, lambang
◊ Coordinate = koordinat ◊ Real = nyata
◊ Correlation = korelasi, hubungan ◊ Inverse operation = operasi kebalikan
◊ Empty = kosong
◊ Square = kuadrat P
◊ Cubic = kubik, nilai atau besaran yang diperoleh dengan cara ◊ Exponent = pangkat
mengalikan panjang, lebar, dan tinggi ◊ Length parameter = panjang
◊ Cube = kubus ◊ Parameter = ukuran
◊ Fraction = pasang (dua buah) pecahan
L
◊ Improper fraction = pecahan yang pembilangnya lebih besar
◊ Acute = lancip daripada penyebutnya
◊ Width = lebar ◊ Chance = peluang
◊ Breadth = disebut juga ◊ Divisor = pembagi
◊ Curved = lengkung ◊ Greatest common divisor = pembagi persekutuan terbesar
◊ Circle = lingkaran ◊ Division = pembagian
◊ Area = luas ◊ Enlargement = pembesaran
◊ Straight = lurus ◊ Numerator = pembilang
◊ Approach = pendekatan

PK Page 2
◊ Area = luas ◊ Enlargement = pembesaran
◊ Straight = lurus ◊ Numerator = pembilang
◊ Approach = pendekatan

PK Page 3
◊ Investigation = pengamatan secara cermat ◊ Concentric = sepusat
◊ Substitution = penggantian atau substitusi ◊ Hemisphere = setengah bola
◊ Elimination = penghilangan atau pelesapan ◊ Associative property = sifat atau ciri asosiatif
◊ Subtraction = pengurangan ◊ Property = sifat, ciri
◊ Addition = penjumlahan ◊ Face = sisa remaindersisi bangun ruang
◊ Denominator = penyebut dalam pecahan ◊ Side = sisi bidang datar
◊ Solution = penyelesaian, pemecahan ◊ Hypotenuse = sisi mring
◊ True proportion = perbandingan utuh ◊ Lateral faces = sisi samping bangun ruang sisi tegak
◊ Difference = perbedaan, selisih ◊ Equation system = sistem persamaan
◊ Multiplication = perkalian ◊ Sketch = sketsa atau rancangan gambar
◊ Euqation = persamaan ◊ Angle = sudut, dua sinar garis yang mempunyai satu titik
◊ Equation of function = persamaan fungsi pangkal
◊ Equation of a straight line = persamaan garis lurus ◊ Adjacent angles = sudut berdampingan
◊ Linear = persamaan ◊ Vertical angles = sudut bertolak belakang
◊ Linear equation with one variable = persamaan satu linear ◊ Alternate interior angles = sudut dalam berseberangan
◊ Square = persegi, bangun bidang datar yang sisi-sisinya sama panjang ◊ Interior angle = sudut dalam, sudut yang terletak di
◊ Percent = persen dalam segitiga
◊ Tangency = persinggungan ◊ Acute angle = sudut lancip
◊ Inequality = pertidaksamaan ◊ Alternate exterior angle = sudut luar berseberangan
◊ Map = peta dari sebuah fungsi ◊ Exterior angle = sudut luar, sudut yang terletak di luar
◊ Independent variable = variabel bebas segitiga
◊ Dependent variable = variabelo terikat ◊ Reflex angle = sudut refleks, sudut yang besarnya antara
◊ Phythagorean = pitagoras 180 dan 360
◊ Polynomial = bentuk aljabar bersuku banyak, termasuk juga bentuk ◊ Corresponding angles = sudut sehadap
aljabar bersuku satu ◊ Right angle = sudut siku-siku, sudut yang besarnya 90
◊ Axis = poros ◊ Obtuse angle = sudut tumpul
◊ Proportion = proporsi ◊ Binomial last term = suku akhir dalam perkalian
◊ Proportional = proporsional ◊ Binomial inner term = perkalian
◊ Top = puncak ◊ Binomial outer term = suku luar dalam perkalian
◊ Binomial first term = suku pertama dalam perkalian
R ◊ Like = suku sejenis
◊ Ratio = rasio ◊ Middle terms = suku tengah dalam proporsi
◊ Common ratio = rasio persekutuan ◊ Unlike terms = suku tidak sejenis
◊ Average = rata-rata
◊ Mean = rata-rata, rerata T
◊ Rotate = rotasi, berputar ◊ Cylinder = tabung
◊ Formula = rumus ◊ Chord = tali busur
◊ Formulae = bentuk jamak formula ◊ Asterisk = tanda bintang
◊ Function formula = rumus fungsi ◊ Bracket = tanda kurung
◊ Edge = rusuk ◊ Perpendicular = tegak lurus
◊ Segment = tembereng
S ◊ Theorem = teori
◊ Equilateral = sama sisi ◊ Disjoint = terpisah
◊ Linear = searah atau segaris ◊ Infinite = tidak berhingga, tidak terbatas
◊ Clockwise = searah jarum jam, bergerak ke kanan ◊ Irrational = tidak rasional, irasional
◊ Inner = sebelah dalam ◊ Height = tinggi
◊ Respectively = secara berurutan ◊ Slant height = tinggi miring
◊ Polygon = segi banyak ◊ Intercept = titik potong
◊ Quadrilateral = segi empat, sebuah bidang yang dibentuk dari empat ◊ Decimal point = titik desimal
garis lurus ◊ Centre = titik pusat
◊ Triangle = segitiga ◊ Vertices = titik sudut puncak yang berhadapan dengan
◊ Acute-angled triangle, acute triangle = segitiga lancip alas pada segitiga
◊ Equilateral triangle = segitiga sama sisi ◊ Vertex = titik sudut yang merupakan pertemuan tiga sisi
◊ Isosceles triangle = segitiga sama kaki atau lebih dari suatu bangun ruang
◊ Scalene triangle = segitiga sembarang ◊ Trapezoid = trapesium, bidang empat sisi yang hanya
◊ Right-angled triangle, right triangle = segitiga siku-siku, segitiga yang memiliki 2 sisi sejajar
besar salah satu sudutnya 90
◊ Obtuse-engled triangle, obtuse triangle = segitiga tumpul
◊ Parallel = sejajar
◊ A number of = sejumlah
◊ Common difference = selisih persekutuan
◊ Census = sensus

PK Page 4
◊ Obtuse = tumpul
◊ Descend = turun

U
◊ Algebraic unit = ubin aljabar, keping aljabar
◊ Measure = ukuran besar atau panjang
◊ Measurement = ukuran
◊ Descending order = urutan rank urutan turun

PK Page 5
RUMUS
MATEMATIKA
DASAR
ADE MAULANA Y.

KUMPULAN RUMUS
MATEMATIKA SMA
BERSAMA Q&A CERDASKAN BANGSA!

Edisi Pertama

“AKU BELAJAR BUKAN


UNTUKKU SENDIRI, MELAINKAN
UNTUK BERSAMAMU “
2017

: @mathqna
: ademaupsilon
: mathematics.qna@gmail.com
RUMUS-RUMUS MATEMATIKA
Oleh
Ade Maulana Yusup
Math Q&A

1. EKSPONEN Penyelesaian Pertidaksamaan Gradien ( m )


1. Tentukan HP1 dari syarat fungsi Kemiringan suatu garis
n 2. Nol kan ruas kanan
1. a  a  a    a (n kali) m positif
3. Tentukan pembuat nol
0 ( naik )
2. a  1 , a  0 4. Tulis kedalam garis bilangan
5. Lakukan uji titik pada selang m=0
1
n
3. a  batas-batas pembuat nol ( datar )
an 6. HP2 berada pada :
m n mn
4. a a  a ▪ Jika f(x) > 0
am Berada pada selang positif
5.  a mn m negatif
n ▪ Jika f(x) < 0
a Berada pada selang negatif
( turun )
n n n
6. ( ab)  a b 7. HP = HP1 ∩ HP2
n ________________________________ 1. y=mx+c , gradien = m
a an Bentuk Akar -A
7.    n
b b 2. Ax + By + c = 0 , m  B
a b
m n mn
8. ( a )  a 1. Syarat domain, a ≥ 0 dan b ≥ 0 y y
3. Diketahui 2 titik, m  x  x
2 1
m 2. Kuadratkan kedua ruas 2 1
9. a n 
n
am 3. HP = HP1 ∩ HP2 4. Diketahui sudut, m = tg α
________________________________ ________________________________
Harga Mutlak
2. ALGEBRA Hubungan Antar Garis
 x, x  0  Garis y=m1 x + c1
x   y=m2 x + c2
1. (a  b) 2  a 2  b 2  2ab  x , x  0 
1. |x| < a ↔ -a < x < a
2. (a  b) 2  a 2  b 2  2ab 1. Sejajar : m1 = m2
2. |x| > a ↔ x > a x < -a 2. Tegak Lurus : m1m2 = -1
2 2
3. a  b  (a  b)(a  b)
m1  m2
4. a 3  b 3  (a  b)(a 2  ab  b 2 ) Cara lain, dengan menguadratkan 3. Berpotongan : tg 
kedua ruas: 1  m1 m2
5. a  b  (a  b)(a  ab  b )
3 3 2 2
________________________________
x  y
6. (a  b) 3  a 3  b 3  3ab(a  b) Jarak Titik ke Garis
x2  y2
Jarak titik (x1 , y1) ke garis ax+by+c = 0
7. (a  b) 3  a 3  b 3  3ab(a  b) x2  y2  0
( x  y )( x  y )  0 ax1  by1  c
8. a 3  b 3  c 3  3abc  d
________________________________ a2  b2
(a  b  c)(a 2  b 2  c 2  ab  bc  ac) Pertidaksamaan Eksponen
2 2 2 2
9. (a  b  c)  a  b  c  a f ( x)  a g ( x) 5. FUNGSI KUADRAT
2(ab  bc  ac) Jika a > 1 , maka f(x) > g(x)
Jika 0 < a < 1 , maka f(x) < g(x) Bentuk Umum
10. (a  b)  2 ab  a  b
________________________________
Pertidaksamaan Logaritma
y  f ( x)  ax 2  bx  c, a  0
a ________________________________
3. PERTIDAKSAMAAN log f ( x)  a log g ( x) Titik puncak/ekstrim/min./maks.
Jika a > 1 , maka f(x) > g(x)
 b D 
Sifat-Sifat Pertidaksamaan Jika 0 < a < 1 , maka f(x) < g(x) (xp , yp )   , 
Jika a > b  2a  4a 
1. a ± p > b ± p 4. PERSAMAAN GARIS xp
= sumbu simetri ; x = absis
2. ap > bp , untuk p positif
3. ap < bp , untuk p negatif (tanda Persamaan Garis yp
= nilai ekstrim ; y = ordinat
berubah) 1. y  mx  c ________________________________
y  y1 x  x1 Menentukan Pers. Fungsi Kuadrat
Jika a > b > 0 2. 
y 2  y1 x 2  x1 Diketahui:
1. a2 > b2 3. y  y1  m( x  x1 ) 1. Tiga titik sembarang
1 1 y  ax 2  bx  c
2. a  b ________________________________ (eliminasi)
2. Titik puncak Operasi Akar-Akar 2. PGSL untuk (x - a)2+(y - b)2 = R2 ;
y  y p  a( x  x p ) 2 b ▪ ( x1  a)( x  a)  ( y1  b)( y  b)  R 2
▪ x1  x2 
3. Titik potong dengan sumbu x a
▪ y  b  m( x  a )  R m 2  1
y  a ( x  x1 )( x  x2 ) c
▪ x1 x2  -------------------------------------------------
________________________________ a
3. PGSL untuk x2 + y2 + Ax + By + C =0
Hubungan a, b, c, dan D dengan Kurva D
▪ x1  x2   1 1
Nilai a ▪ x1 x  y1 y  A( x  x1 )  B( y  y1 )  C  0
a 2 2
2 2 2
________________________________
▪ x1  x2  ( x1  x2 )  2 x1 x2 Panjang Garis Singgung 2 Lingkaran
3 3 3
▪ x1  x2  ( x1  x2 )  3 x1 x2 ( x1  x2 ) ▪ Garis singgung luar
Terbuka ke atas Terbuka ke bawah 1 1 x1  x2 GL  l 2  ( R  r ) 2
a>0 a<0 ▪  
x1 x2 x1 x2 ▪ Garis singgung dalam
Nilai b 2 2
▪ x  x  ( x1  x2 )( x1  x2 ) GD  l 2  ( R  r ) 2
1 2

b>0 b<0 ________________________________


b=0 Sifat Akar-Akar 8. LOGIKA MATEMATIKA
Dua Akar Positif
x1  x2  0 ; x1 x2  0 ; D  0 Tabel Kebenaran
Dua Akar Negatif p q ~ p pq pq p q p  q
b<0 b=0 b>0 x1  x2  0 ; x1 x2  0 ; D  0
Saling Berlawanan B B S B B B B
Nilai c* x1 x2  0 ; D  0
 C > 0 memotong sumbu y positif B S S B S S S
Saling Berkebalikan
 C < 0 memotong sumbu y negatif
 C = 0 memotong sumbu y di nol x1 x2  1 ; D  0 S B B B S B S
*ketika parabola memotong ________________________________ S S B S S B B
sumbu y, maka x=0, sehingga y=c Persamaan Kuadrat Baru
Menyelesaikan PKB:
Nilai D 1. Misalkan akar-akar barunya p dan q Negasi
2. Tentukan p+q
 D > 0 memotong sumbu x ▪ ~ ( semua)  beberapa
 D = 0 menyinggung sumbu x 3. Tentukan pq
 D < 0 tidak memotong sumbu x 4. Subtitusi kedalam PKB ▪ ~ (beberapa)  semua
▪ ~ ( p  q)  p  ~ q
2
Note: Untuk mengetahui hubungan x  ( p  q ) x  pq  0
antara garis dengan parabola, subtitusi ________________________________
persamaan garis kedalam parabola,
7. LINGKARAN Ekuivalensi
tentukan nilai D.
▪  p  q   ~ q ~ p   ~ p  q 
________________________________
Persamaan Lingkaran
Definite ▪ ~  p  q  ~ p  ~ q
Definite positif : a > 0 dan D < 0 2
▪ Berpusat (0,0) : x  y  r 2 2
▪ ~  p  q  ~ p  ~ q
Definite negatif: a < 0 dan D < 0 2 2 2
▪ Berpusat (a , b) : ( x  a)  ( y  b)  R ▪ ~  p  q  p  ~ q
2 2
▪ Umum : x  y  Ax  By  C  0 ________________________________
6. PERSAMAAN KUADRAT Konvers, Invers, dan Kontraposisi
 A B A2 B 2
Pusat   , , R   C Diketahui p  q (implikasi), maka:
Bentuk Umum  2 2  4 4
________________________________ ▪ q p : konvers
ax 2  bx  c  0 , a  0 Hubungan Garis dan Lingkaran
▪ ~ p  ~ q : invers
________________________________
Akar-Akar Persamaan Kuadrat
Subtitusi pers. Garis ke lingkaran ▪ ~ q  ~ p : kontraposisi
▪ Berpotongan di 2 titik :D>0 ________________________________
 b  b 2  4ac Penarikan Kesimpulan
x1, 2  ▪ Bersinggungan :D=0
1. Modus Ponen 2. Modus Tollen
2a
2 ▪ Tidak berpotongan :D<0 pq pq
D  b  4ac ________________________________
D  0 : Akar real p ~q
Persamaan Garis Singgung
D  0 : Akar real berbeda q ~ p
1. PGSL untuk x2 + y2 = R2 ;
D  0 : Akar real kembar 2 3. Sillogisme
D  0 : Akar imajiner ▪ x1 x  y1 y  R pq
D  k 2 : Akar rasional ▪ y  mx  R m  1
2
qr
pr
9. SUKU BANYAK 11. LIMIT Penyelesaian, jika :
▪ a > p , maka xlim  f ( x)  g ( x)   ~
Bentuk Umum Sifat Limit , Jika fungsi memiliki limit ~

bq
▪ a = p , maka xlim  f ( x)  g ( x)  
f ( x)  a n x n  a n1 x x 1    a1 x  a0 kk ~ 2 a
1. lim
x a
▪ a < p , maka lim  f ( x)  g ( x)    ~
Note : n = derajat suku banyak 2. lim x a x ~
________________________________ x a ________________________________
Pembagian Suku Banyak 3. lim k  f ( x)  k  lim f ( x) Limit Trigonometri
x a x a

f ( x )  h( x )  p ( x )  s ( x ) 4. lim  f ( x)  g ( x)  lim f ( x )  lim g ( x ) 1. lim sin ax  lim ax  a


x a x a x a x  0 bx x  0 sin bx b
Note(s) : f (x) = suku banyak
h(x) = hasil bagi 5. lim  f ( x)  g ( x)  lim f ( x)  lim g ( x) tan ax ax a
x a x a x a
2. xlim  lim 
p(x) = pembagi 0 bx x  0 tan bx b
f ( x) lim f ( x)
s(x )= sisa 6. lim  x a , lim g ( x)  0 sin ax tan ax a
x a g ( x) lim g ( x) x a
Teorema Sisa x a 3. xlim
 0 tan bx
 lim
x  0 sin bx

b
▪ Jika suatu suku banyak f(x) dibagi n
Persamaan yang sering digunakan
oleh (x - k), maka sisanya adalah 7. lim  f ( x)n   lim f ( x) 
x a  x a   A
2
f (k) n f ( x)  n lim f ( x) ▪ 1  cos A  2 sin  
▪ Jika pembagi berderajat n maka 8. lim
x a x a
2
2 2
sisanya berderajat n - 1 ________________________________ ▪ 1  cos A  sin A
▪ Jika suku banyak berderajat m sin A
Limit Bentuk lim f ( x)  0 ▪ cos A 
dan pembagi berderajat n, maka x a g ( x) 0 tan A
hasil baginya berderajat m - n x 2  8x  9
Teorema Vieta lim 
x 1 x2 1 12. STATISTIKA
b
▪ Jumlah 1 akar ( x1+x2+...+xn ) : a ▪ Metode Memfaktorkan
c Memfaktorkan pembilang dan Rata - Rata / Mean
▪ Jumlah 2 akar ( x1x2+x1x3+...) : a penyebut sehingga memiliki
▪ Jumlah 3 akar (x1x2x3+x1x2x4+...:  d
a faktor yang sama x
 xi   f i xi
▪ Selanjutnya ikuti pola
 lim
( x  9)( x  1) n  fi
x 1 ( x  1)( x  1)
x  xs 
 f i d i  x    f i ci  p
10. FUNGSI x9
 fi  f 
0
 lim  i 
x 1 x  1
Domain 5 Note : x  Rata - rata
Daerah asal dari suatu fungsi x s  Rata - rata sementara
▪ Metode L ‘Hospital x0  Tanda kelas
1. f ( x)  a domain a ≥ 0 f  Frequensi
Mendifferensialkan pembilang
a d  Deviasi d i  xi  x s 
2. f ( x)  b domain b ≠ 0 dan penyebut hingga tak
berbentuk tak tentu p  Panjang kelas
a
3. f ( x) log b domain a > 0 , a ≠ 1, 2x  8 c  Sandi tanda kelas, c  0 untuk x0
 lim ________________________________
b>0 x 1 2 x
5 Modus
________________________________
Fungsi Invers ________________________________  L1 
M o  t mo    p
Invers f(x) dinotasikan f-1(x) Limit Bentuk lim f ( x)  ~  L1  L2 
x ~ g ( x) ~
1
f ( x)  y  f ( y)  x Note : M o  Modus
xb a1 x m  a 2 x m1    a m t mo  Tepi bawah kelas modus
1 lim 
▪ f ( x)  ax  b  f ( x)  a x ~ n
b1 x  b2 x n 1
   bn L1  f kelas modus - f kelas sebelumnya
L2  f kelas modus - f kelas sesudahnya
ax  b 1  dx  b
▪ f ( x)  cx  d  f ( x)  cx  a Penyelesaian, jika : ________________________________
f ( x) Median
a
log( x)  c ▪ m > n , maka xlim ~
▪ f ( x)  a
bx  c
 f 1 ( x)   ~ g ( x)
n 
b f ( x) a1   fk 
a 1 ax  c ▪ m = n , maka xlim
 ~ g ( x)

b1 M e  t me  2 p
▪ f ( x) log(bx  c)  f ( x)   f me 
b f ( x)  
________________________________ ▪ m < n , maka xlim 0  
 ~ g ( x)
Fungsi Komposisi ________________________________ Note : M e  Median
▪ f  g ( x)  f ( g ( x))
1 1
Limit Bentuk lim  f ( x)  g ( x)   ~  ~ t me  Tepi bawah kelas median
▪ ( f ) ( x)  f ( x)
x ~

1 1
▪ ( f  g ) ( x)  g  f
1
( x) lim
x ~
 ax 2
 bx  c  
px 2  qx  r  
f k  Frekuensi kumulatf
sebelum kelas median
1 f me  Frekuensi kelas median
▪ f  f ( x)  f  f 1 ( x)  x ________________________________
Quartil Kombinasi
i  Susunan dari semua/bagian elemen 15. MATEMATIKA KEUANGAN
 n  fk  dari suatu himpunan yang tidak
Qi  t q   4 p mementingkan urutan.
 fq  Bunga
  n!
  C rn  1. Bunga Tunggal
(n  r ) !r !
Note : Qi  Quartl ke - i I  M in
Penyebaran Binomial, pola bilangan
t q  Tepi bawah kelas quartl I = Bunga yang diperoleh
segitiga pascal n
f q  Frekuensi kelas quartl
a  b n
 C kn a nk b k M = Modal awal
i k 0 i = Persentasi bunga
Untuk Desil : n ________________________________
10 n = Jangka waktu
i Freqkuensi Harapan
Persentil : n 2. Bunga Majemuk
100 F ( A)  n  P( A)
M n  M 1  i 
n
________________________________
Ukuran Penyebaran
14. BARISAN DAN DERET Mn = Modal setelah dibungakan
▪ Jangkauan
J  xbesar  x kecil M = Modal awal
Deret Aritmatika
i = Persentase bunga
▪ Ragam b  U 2  U1  U 3  U 2    U n  U n1
n = Jangka waktu
 xi  x  Un U p
2
b ________________________________
R n p
n Anuitas
▪ Simpangan Baku ▪ U n  a  (n  1)b A = Anuitas
▪ Anuitas
 xi  x 
2
▪ U n  U p  (n  p)b M i M = Pinjaman
S A i = Bunga
1  1  i 
n
n ▪ U n  S n  S n1 n = Periode pinjaman
▪ Simpangan Rata-Rata
n
 xi  x ▪ Sn  a  U n   n 2a  (n  1)b  ▪ Angsuran an = Angsuran ke-n
SR  2 2 a n  a1 1  i 
n 1
a1 = Angsuran pertama
n a Un
▪ Ut  i = Bunga
▪ Simpangan Quartil 2 n = Periode pinjaman
1 ________________________________
Qd  Q3  Q1  ▪ Sisa
2 Deret Geometri
U2 U3 U bn1 Sn = Sisa pembayaran
r   n Sn 
U1 U 2 U n1 i b = Bunga periode
13. PELUANG
i = Bunga
Un
Kombinatorik r  n p
Up 16. LOGARITMA
Jika suatu masalah diselesaikan dengan n 1
m cara dan masalah lain dengan n cara, ▪ Un  a r ac  b
maka gabungannya dapat diselesaikan n p
▪ Un  U p  r a
log b  c , a  0, a  0, b  0
dengan m x n cara. n
Contoh : ada 2 baju dan 3 celana, a (r  1)
▪ Sn  r 1 ________________________________
banyaknya cara berpakaian yang Sifat - Sifat Logaritma
mungkin, 2x3 = 6 cara U  a U
▪ t n a
________________________________ 1. log a  1
Permutasi ________________________________
a
Deret Geometri Tak Hingga 2. log bc  a log b  a log c
Susunan elemen dalam urutan tanpa 1. Divergen b
ada pengulangan elemen. r  1  r  1 3. a log  a log b  a log c
n ! 1  2    (n  1)  n dan 0 ! 1 Jumlah deret ini tidak bisa c
4. a log b m  m a log b
ditentukan n
▪ Permutasi n elemen dari n elemen 2. Konvergen n
Pnn  n ! 1  r  1 a 1
▪ Permutasi r elemen dari n elemen a 5. log b  b
n! S~  log a
Prn  1 r
(n  r )! c
a log b
▪ Permutasi dari elemen yang sama 6. log b  c
n!
▪ Deret Tak Hingga Ganjil log a
P(nk ,l ,m)  a a log b
k !l !m ! U1  U 3  U 5    7. a
1 r2 b
▪ Permutasi Siklis
▪ Deret Tak Hingga Genap b log c b
PSn  ( n  1) !
ar
8. a  c log a
________________________________ U2 U4 U6   a b a
9. log b  log c  log c
1 r2
17. TRIGONOMETRI ▪ Aturan sinus Sudut Paruh

C
90° 1 1  cos A
▪ sin A
a b c 2 2
b a  
sin A sin B sin C 1 1  cos A
▪ cos A
Sin (+) Semua (+) 2 2
II I
180° 0° A c B 1 1  cos A
▪ tan A
III IV ---------------------------------------------------- 2 1  cos A
Tan (+) Cos (+) ▪ Aturan cosinus 1 1  cos A
a 2  b 2  c 2  2bc  cos A ▪ tan A 
2 sin A
270° b 2  a 2  c 2  2ac  cos B 1 sin A
c 2  a 2  b 2  2ab  cos C ▪ tan A 
Sudut Istimewa 2 1  cos A
----------------------------------------------------
1
2 ▪ Luas segitiga Untuk menentukan + ( positif ) atau
2
1 1 1 1 1 - (negatif), lihatlah dikuadran berapa
3 Luas  ab sin C  ac sin B  bc sin A
2 2 2 2 2 sudut tersebut berada
0 1 ________________________________
Luas  s ( s  a )( s  b)( s  c)
Persamaan Trigonometri
abc
dengan s 
30° 2 a sin x  b cos x  R sin  x   
sin cos ________________________________ a cos x  b sin x  R cos x   
Jumlah dan Selisih Dua Sudut
R  a2  b2
Setiap garis jingga membentuk sudut dengan, b
kelipatan 30°, dan garis hijau kelipatan sin( A  B )  sin A cos B  cos A sin B tan  
sin( A  B )  sin A cos B  cos A sin B a
45°. Contoh:
1. sin 60° = ... Pada gambar, sin cos( A  B )  cos A cos B  sin A sin B
terletak di sebelah kiri. cos( A  B )  cos A cos B  sin A sin B 18. VEKTOR
Maka hitunglah 60° dari tan A  tan B
tan( A  B )  Vektor Posisi
sebela kiri, sehingga 1  tan A tan B
diperoleh 1 3 tan A  tan B Vektor posisi adalah suatu vektor
2 tan( A  B ) 
1  tan A tan B dengan titik pangkal 0.
2. cos 150° = ... Pada gambar, cos ________________________________
terletak di sebelah Sudut Kembar A( x , y , z ), vektor posisi A adalah ā
kanan. Maka hitunglah  x
150° dari sebela kanan, sin 2 A  2 sin A cos A  
a  OA  xi  yj  zk   y 
sehingga diperoleh cos 2 A  cos 2 A  sin 2 A z
1 ( - , kuadran 2)  
 3
2
 2 cos 2 A  1
________________________________
________________________________  1  2 sin 2 A Vektor Satuan
▪ sin x  sin  2 tan A __
tan 2 A  Vektor satuan adalah
x    k  360 1  tan 2 A
 a
e suatu vektor yang
x  180     k  360 ________________________________ a
panjangnya satu
▪ cos x  cos  Jumlah dan Selisih Fungsi
________________________________
x    k  360 Panjang Vektor
x    k  360  A B  A B
sin A  sin B  2 sin  cos 
▪ tan x  tan   2   2  x2  y2  z2
▪ a 
x    k  180  A B  A B
sin A  sin B  2 cos  sin  2 2
________________________________  2   2  a  b  2 a b cos 
▪ ab 
Aturan Segitiga Siku-Siku  A B  A B
cos A  cos B  2 cos  cos  2 2
 2   2  ▪ a  b  a  b  2 a b cos 
a depan  A B  A B
B sin    cos A  sin B  2 sin  sin  ________________________________
c miring  2   2  Operasi Vektor
b samping ________________________________
c cos   
a c miring Perkalian Jika arah vektor
a depan ab berlawanan, vektor
α tan    2 sin A cos B  sin( A  B )  sin( A  B ) b bernilai negatif dari
C A b samping
b 2 cos A sin B  sin( A  B )  sin( A  B ) vektor sebelumnya.
----------------------------------------------------
2 cos A cos B  cos( A  B )  cos( A  B )
sin 2   cos 2   1 sin   2 sin A sin B  cos( A  B )  cos( A  B )
 tan  a
cos 
 x a   xb   x a  xb  ________________________________ Rumus - Rumus Integral
      Chain Rule
▪ a  b   y a    yb    y a  yb  NO f(x) F(x)
z  z  z z  y  f (u ) u  u x  1 k kx
 a  b  a b 

dy df (u ) du du 1
▪ a  b  a  b cos     f (u ) 2 ln x
dx du dx dx x
▪ a  b  x a xb  y a y b  z a z b 1 ax
________________________________ Contoh : 3 e ax e
a
Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ā pada ƃ
  dy
Jika y  sin x 2  3 , tentukan
dx
!
x ax
4 a
a b du ln a
▪ Panjang Proyeksi : a b  Misalkan u = 2x + 3 sehingga, dx  2 x
b 5 tan x  ln cos x
dy dy du
  
 a b  dx du dx 6 cot x ln sin x
▪ Proyeksi Vektor : a b   2   b  cosu   2 x
 b    7 sec 2 x tan x
   2 x cos x 2  3
________________________________ 8 csc 2 x  cot x
19. TURUNAN Aplikasi Turunan 9 tan x sec x sec x
▪ Gradien kurvna pada titik (a,b) 10 cot x csc x  csc x
dy f ( x  x)  f ( x)
y   f ( x)  lim m = f ‘(a)
dx x  0 x
▪ Fungsi turun : f’(x) < 0 Integral Parsial
________________________________
: f’(x) > 0
Rumus - Rumus Dasar ▪

Fungsi naik
Maks : f’(x) = 0; f”(x)<0
 u dv  uv   v du
NO f(x) f ‘(x) ________________________________
▪ Min : f’(x) = 0; f”(x)>0
Integral Subtitusi
1 k 0 ▪ Titik belok : f”(x) = 0
2 ax n
an  x n 1
 f g ( x) g ( x) dx
20. INTEGRAL misalkan,
3 af (x) af (x) u = g(x)
du = g’(x) dx
4 f u  f (u )  u   f ( x)dx  F ( x)  C Sehingga
5 uv u   v F(x) disebut anti turunan (integral)

6 uv u v  uv 
dari f(x)  f g ( x)g ( x) dx   f (u ) du
________________________________
u u v  uv  Integral Fungsi Aljabar Menentukan Luas Daerah
7
v v2 a n 1 b
 ax dx  n  1 x  C , n  1
n
L    y atas  ybawah  dx
________________________________
________________________________ a
Rumus - Rumus Turunan b
Sifat Linear Integral
NO f(x) f ‘(x) L    xkanan  xkiri  dy
1 e x
e x  k f x  dx  k  f x  dx a
________________________________
2 ln x
1   f ( x)  g ( x) dx   f ( x) dx   g ( x) dx Menentukan Volume
x ________________________________ b
Integral Tentu 
V x    y atas
2 2
 ybawah dx 
3 a
log x  a
log e
1
x
 b

 f ( x) dx F ( x)a  F (b)  F (a)


b
a
b
a 
V y    xkanan
2 2
 xkiri dy 
4 sin x cos x ________________________________ a
Sifat - Sifat Integral Tentu
5 cos x  sin x
a
21. MATRIKS
6 tan x sec 2 x  f ( x) dx  0
a
1 b a
Ordo Matriks
1
7 sin x
1 x2  f ( x) dx    f ( x) dx Ordo matriks m x n
a b
(jumlah baris x jumlah kolom)
1 c b c
1
8 cos x
1 x2
 f ( x ) dx   f ( x ) dx   f ( x ) dx , a  b  c
1 2 3 4
a a b
5 6 7 8 Ordo 2 x 4
1  
________________________________
9 tan 1 x 2
1 x ________________________________
Operasi Matriks 22. TRANSFORMASI GEOMETRI
a b   p q  a  p b  q 
1.     Translasi
c d   r s   c  r d  s
a   x '  x  a 
------------------------------------------------- T     
b
   y '  y  b 
 a b   ka kb 
2. k    ________________________________
 c d   kc kd  Rotasi
-------------------------------------------------
Pusat rotasi ( a , b ) sebesar α
a b   p q  ap  br aq  bs  berlawanan arah jarum jam. Bila
3.    
 c d   r s  cp  dr cq  ds  searah jarum jam, maka α bernilai
Syarat perkalian matriks, jumlah negatif
kolom matriks 1 = jumlah baris
matriks 2  x' cos   sin    x  a  a 
 y '   sin  cos    y  b  b 
Matriks ordo 2x3 . Matriks ordo       
3x4 menghasilkan matriks ordo 2x4 ________________________________
________________________________ Refleksi
Determinan Matriks  x'  x
 y '  M  y 
a b    
M   det( M )  M  ad  bc 1 0 
c d  ▪ Terhadap sumbu x : M   
a b c a b 0  1
M  d f  d
  1 0
e e ▪ Terhadap sumbu y : M   
 g h i  g h  0 1
0 1 
M  (aei  bfg  cdh)  (ceg  afh  bdi) ▪ Terhadap y = x : M  
1 0
________________________________
 0  1
Sifat Determinan Matriks ▪ Terhadap y = -x : M  
 1 0 
1. det( AT )  det( A) -------------------------------------------------
1 ▪ Terhadap y = mx + c ; tg α = m
2. det ( A 1 )   x' cos 2 sin 2   x  0
det ( A)
 y '   sin 2  cos 2   y  c   c 
3. det ( kA)  k n  det ( A)       
Jika α sulit didapatkan, gunakan
4. det ( A  B )  det ( A)  det ( B )
persamaan:
5. det ( A k )  (det ( A)) k 2m 1  m2
________________________________ sin 2  ; cos 2 
1  m2 1  m2
Matriks Transpos
 x' 2c  x 
a d ▪ Terhadap x = c :     
a b
M 
c
 M T
 b e 
 y '  y 
d e f    x'  x 
 c f  ▪ Terhadap y = c :     
 y ' 2c  y 
________________________________
________________________________
Invers Matriks
Dilatasi
a b  Pusat Dilatasi ( a , b )
M  
c d   x' k 0   x  a  a 
 y '  0 k   y  b  b 
1       
M 1  adj ( M )
M
1  d  b

ad  bc   c a  Buku Kumpulan Rumus Matematika untuk SMA sederajat ini belum
________________________________ sempurna. Kritik dan saran bisa dikirimkan melalui kontak yang tertera
Persamaan Matriks pada cover. Jangan lupa gabung bersama kami di Math Q&A !

A B  C
A  C  B 1
B  A 1  C

Anda mungkin juga menyukai