Isnaendi Ruhyana
90115005
Magister Pengajaran Matematika
1. Logika Proposisi
• Definisi 1
Misalkan p sebuah proposisi. Negasi p (dilambangkan dengan
¬p) adalah pernyataan “ tidak benar bahwa p”.
¬p dibaca bukan p
Nilai kebenaran ¬p bertentangan dengan nilai kebenaran p
Contoh :
Smartphone Vandana mempunyai memori ≥ 32 GB Nilai
Negasinya : Kebenaran
p dan ¬p
• Tidak benar bahwa smartphone Vandana
p ¬p
mempunyai memori paling sedikit 32 GB
• Smartphone Vandana tidak mempunyai memori B S
paling sedikit 32 GB S B
• Smartphone Vandana mempunyai memori < 32
GB
KONJUNGSI
• Definisi 2
Misalkan p dan q proposisi. Konjungsi dari p dan q
(dilambangkan dengan p ᴧ q) bernilai benar apabila p dan q
keduanya benar.
• Definisi 3
Misalkan p dan q proposisi. Disjungsi p dan q (dilambangkan
dengan p v q) adalah proposisi p atau q. Nilai kebenaran
disjungsi p v q bernilai salah apabila p dan q keduanya salah.
B B B B B S
B S B B S B
S B B S B B
S S S S S S
IMPLIKASI
• Definisi 5
Misalkan p dan q proposisi.
Implikasi p→q adalah proposisi jika p maka q. Implikasi p→q
bernilai salah apabila p benar dan q salah.
p disebut sebagai hipotesis (premis) sedangkan q disebut
sebagai kesimpulan (konklusi)
• Definisi 6
Misalkan p dan q proposisi. Argumentasi biimplikasi dari p↔q
adalah proposisi p jika dan hanya jika q. Biimplikasi bernilai
benar ketika p dan q memiliki nilai kebenaran yang sama.
Nilai kebenaran dalam logika dapat diterjemahkan dalam bentuk bit sehingga
dapat diterjemahkan oleh komputer. Jika suatu proposisi benar maka bernilai
1, jika salah bernilai 0. Perhatikan tabel kebenaran berikut untuk dapat
memahami penggunaan bit oleh komputer.
• Definisi 1
Proposisi majemuk yang selalu benar apapun nilai kebenaran
variabelnya disebut tautologi. Proposisi majemuk yang selalu
salah disebut kontradiksi. Proposisi majemuk yang tidak
termasuk tautologi dan kontradiksi disebut kontingensi.
p ¬p p v ¬p p ˄ ¬p p → ¬p
B S B S S
S B B S B
Tautologi Kontradiksi Kontingensi
Ekuivalensi Logika
• Definisi 2
Proposisi majemuk p dan q disebut ekuivalen jika p↔q
merupakan tautologi. Notasi p ≡ q menunjukkan bahwa p dan q
ekuivalen.
B B B S S S S B
B S B S S B S B
S B B S B S S B
S S S B B B B B
Contoh :
Tunjukkan bahwa ¬(p v (¬p ˄ q)) dan ¬p ˄ ¬q ekuivalen
menggunakan hukum-hukum yang ada pada tabel 6!
Proposisi yang satisfiable
Definisi 1
Kuantor universal dari P(x) adalah pernyataan
“P(x) untuk semua nilai x yang ada di domain”
Notasi ∀ xP(x) menyatakan kuantor universal P(x). ∀
melambangkan kuantor universal. ∀ xP(x) dibaca untuk
semua x P(x)” atau untuk setiap x P(x).” Sebuah elemen
yang membuat P(x) salah disebut contoh penyangkal dari
∀xP(x).
Contoh 1 :
Misalkan P(x) adalah pernyataan “x+1>x” Apakah nilai kebenaran kuantor
∀xP(x) dengan domain terdiri dari semua bilangan real?
Karena P(x) benar untuk semua bilangan real x, maka kuantor ∀xP(x)
benar.
Contoh 2 :
Misalkan Q(x) adalah pernyataan “x < 2” Apakah nilai kebenaran
kuantor ∀xQ(x) dengan domain terdiri dari semua bilangan real?
Q(x) tidak benar untuk semua bilangan real x karena Q(3) bernilai salah.
Jadi x=3 merupakan contoh penyangkal untuk pernyataan ∀xQ(x)
sehingga ∀xQ(x) bernilai salah.
Definisi 2
Kuantor eksistensial dari P(x) adalah proposisi
“Terdapat sebuah elemen x di domain sehingga P(x)”
Notasi ∃xP(x) untuk menyatakan kuantor eksistensial dari
P(x). ∃ disebut kuantor eksistensial.
Contoh 1 :
Misalkan P(x) menyatakan “x > 3” Apakah nilai kebenaran dari ∃xP(x)
dengan domain terdiri dari semua bilangan real?
Karena x>3 bernilai benar untuk nilai x tertentu seperti x=4, maka ∃xP(x)
benar.
Contoh 2 :
Misalkan Q(x) menyatakan “x=x+1”. Apakah nilai kebenaran ∃xQ(x)
dengan domain terdiri dari semua bilangan real?
Variabel Terikat
Misalkan :
p : x adalah singa
q : x adalah hewan buas
r : x minum kopi
∀x(P(x) → Q(x))
∃x(P(x) ˄ ¬R(x))
∃x(Q(x) ˄ ¬R(x))
1.5 Kuantor Bersusun
Setelah mempelajari beberapa macam kuantor pada sesi 1.4, kita akan
belajar tentang kuantor bersusun. Kuantor bersusun banyak digunakan
dalam pernyataan matematika. Konsep-konsep kuantor yang telah kita
pelajari pada sesi 1.4 merupakan dasar untuk memahami konsep
kuantor bersusun.
Gunakan kuantor untuk menyatakan definisi limit fungsi bernilai real f(x) dari
variabel real x pada titik a di domain!
Definisi lim 𝑓(𝑥) = L adalah untuk setiap bilangan real 𝜀>0 terdapat bilangan
𝑥→𝑎
real 𝛿>0 sehingga 𝑓 𝑥 − 𝐿 < 𝜀 apabila 0< 𝑥 − 𝑎 <𝛿 .
Pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai “Untuk setiap orang x, jika orang
x adalah wanita dan merupakan orang tua,maka terdapat orang y
sedemikian sehingga x adalah ibu dari y.
F(x) menyatakan x adalah wanita
P(x) menyatakan x adalah orang tua
M(x,y) menyatakan x adalah ibu dari y
Pernyataan tersebut menjadi ∀x((F(x) ˄ P(x)) → ∃yM(x,y)
Dapat pula ditulis sebagai ∀x∃y ((F(x) ˄ P(x)) → M(x,y))
Negasi Kuantor Bersusun
Gunakan kuantor dan predikat untuk menyatakan bahwa lim 𝑓(𝑥) tidak ada
𝑥→𝑎
untuk f(x) fungsi bernilai real dari variabel real x dan a di domain.
Karena lim 𝑓(𝑥) tidak ada maka lim 𝑓(𝑥) ≠ L.
𝑥→𝑎 𝑥→𝑎
Kita gunakan contoh sebelumnya tentang definisi limit.
¬∀𝜀 > 0∃𝛿 > 0∀𝑥(0< 𝑥 − 𝑎 <𝛿 → 𝑓 𝑥 − 𝐿 < 𝜀).
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
SOAL-SOAL LATIHAN