Logika (Logic):
adalah suatu alat bantu untuk membangun suatu kesimpulan yang dapat diterima,
berdasarkan sekumpulan data atau fakta yang tersedia, diketahui, atau yang diberikan
Logika Proposisional: Pengantar
• Dalam bahasa natural (termasuk bahasa Indonesia) terdapat kalimat
deklaratif, yaitu kalimat yang mendeklarasikan suatu fakta.
• Terdapat bentuk kalimat lain selain kalimat deklaratif, seperti kalimat
instruktif dan kalimat interogatif.
Contoh
Kalimat deklaratif: “SIM C anda sudah kadaluarsa.”
Kalimat instruktif: “Tolong ambilkan SIM C saya di kantor polisi.”
Kalimat interogatif: “Apakah SIM C anda masih berlaku?”
Logika Proposisional: Pengantar (sambungan)
Kalimat deklaratif yang memiliki nilai benar atau salah disebut sebagai Proposisi.
Contoh
• Proposisi:
“POLBAN menerima mahasiswa baru lulusan SMA.” (benar)
“POLBAN menerima mahasiswa baru lulusan SMP.” (salah)
• Bukan proposisi:
“Silakan ambil SIM C anda di kantor polisi.”
“Kereta yang ke Surabaya, ada yang jam berapa ya?”
“Lima ribu itu berapa gan?”
Nilai benar atau salah disebut sebagai Nilai Kebenaran (Truth Value). Nilai benar
biasanya dinotasikan dengan huruf T (True), dan nilai salah oleh huruf F (False)
Logika Proposisional: Pengantar (sambungan)
• Proposisi dapat dinotasikan dengan huruf kecil, seperti p, q, r, dan
sebagainya.
Contoh:
p : “POLBAN menerima mahasiswa baru lulusan SMA.”
q : “POLBAN menerima mahasiswa baru lulusan SMP.”
pq
p q
Komentar Nilai Kebenaran
F F nggak apa2 T
F T bagus, awesome T
T F payah euy, bad guy F
T T sudah seharusnya T
Konektif Logika: Konektif Implikasi ()
p q dapat diekspresikan:
“if p, then q” (jika p, maka q)
“if p, q” (jika p, q)
“p implies q” (p berimplikasi q)
“p only if q” (p hanya jika q)
“q if p” (q jika p)
“q whenever p” (q apabila p)
“q when p” (q bila p)
“q is necessary for p” (q perlu untuk p)
“q unless ¬p” (q kecuali jika bukan p)
“p is sufficient for q” (p cukup untuk q)
“a sufficient condition for q is p” (kondisi yang mencukupi untuk q adalah p)
Konektif Logika: Konektif Implikasi ()
Contoh:
“Jika Ubed berprestasi, maka ia mendapat beasiswa.”
Statemen di atas adalah statemen kondisional p q, di mana
p: “Ubed berprestasi.” q: “Ubed mendapat beasiswa.”
• Bentuk ekspresi lain yang serupa:
p q p pq p q p
Contoh, merepresentasikan nilai
F F T F T
kebenaran p q p pada tabel
F T T F T
kebenaran.
T F F F F
T T F T T
Bit, Variabel Boole, dan Operasi Logika
• Bit adalah kependekan dari Binary Digit (Digit Biner). Bit terdiri dari digit 0
dan digit 1.
• Suatu bit dapat digunakan untuk merepresentasikan nilai kebenaran. Biasanya
bit 1 digunakan untuk T (True) dan bit 0 untuk F (False).
• Variabel Boole (x, y, z, dsb) adalah variabel yang memiliki nilai kebenaran.
Karena itu, variabel ini dapat dioperasikan dengan menggunakan konektif
logika (, , , dan sebagainya).
• Konektif logika dalam operasi variabel-variabel logika disebut sebagai
operator logika atau operator bit.
• Tabel kebenaran dapat digunakan untuk merepresentasikan nilai kebenaran
operasi logika.
Contoh: Tabel Kebenaran untuk operator NOT, AND, dan OR
x y y xy xy
0 0 1 0 0
0 1 0 0 1
1 0 1 0 1
1 1 0 1 1
Bit String dan Operasi Bit String
• Bit string adalah sekuen yang terbentuk dari bit 1 dan bit 0. Contoh,
0101010000111.
• Panjang suatu bit string adalah banyaknya bit dalam bit string yang
bersangkutan. Misalnya, panjang dari bit string 00111100 adalah delapan.
• Dua atau lebih bit string dapat dioperasikan dengan menggunakan
operator logika secara bit per bit (bitwise). Contoh: