Aljabar Proposisi
2.1 Pendahuluan
20
Contoh :
p: 2+2 = 4 ; q: jakarta ibu kota Indonesia
21
menunjukkan betapa pentingnya logika matematika karena banyak ilmu,
khususnya dalam bidang ilmu komputer, yang memerlukan logika untuk
berkembang.
Logika dalam ilmu komputer, digunakan sebagai dasar dalam belajar
bahasa pemrograman, struktur data, kecerdasan buatan, teknik/sistem digital,
basis data, teori komputasi, rekayasa perangkat lunak, sistem pakar, jaringan
syaraf tiruan, dan lain-lainnya yang mempergunakan logika secara intensif.
Salah satu contoh yang populer adlah sistem digital, yaitu bidang ilmu yang
didasari oleh logika untuk membuat gerbang logika (logic gates) dan
arsitektur komputer sebagai inti mikroprosesor, otak komputer atau central
processing unit.
Arsitektur sistem komputer tersusun atas rangkaian logika 1 (true) dan
0 (false) yang dikombinasikan dengan sejumlah gerbang logika AND. OR,
NOT, XOR, dan NAND. Dan program komputer berjalan di atas struktur
penalaran yang baik dari suatu solusi terhadap suatu permasalahan dengan
bantuan komponen program IF…THEN…ELSE, FOR…TO…DO, WHILE,
CASE…OF.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan mengenai peran penting logika
dalam ilmu komputer. Jika seseorang ingin mempelajari ilmu komputer, maka
ia tidak bisa terlepas dari masalah logika. Oleh karena itu, logika matematika
dipelajari secara formal di perguruan tinggi, khususnya dalam ilmu komputer
sebagai matakuliah wajib selama 1 semester. i
22
dan bernilai salah untuk kasus lainnya. Proposisi p q disebut
konjungsi dari p dan q.
Tabel kebenarannya :
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
Contoh :
1. Misalkan p : Hari ini Jumat,
q : Hari ini hujan.
Maka p q : Hari ini Jumat dan hujan.
2. Misalkan p : Ada 7 hari dalam seminggu,
q : 2+2 = 4,
Maka p q : Ada 7 hari dalam seminggu dan 2+2 = 4.
NOTE: kalimat yang dihubungkan tidak selalu berhubungan
2. DISJUNGSI (Disjunction)
DEFINISI : Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi “p atau q”
ditulis p q adalah proposisi yang bernilai salah jika kedua p dan q
salah dan bernilai benar untuk kasus lainnya.
Tabel kebenarannya :
p q pq
B B B
B S B
S B B
S S S
Contoh :
1. Misal p : Budi suka makan Jeruk
q : Apel
Maka p q : Budi suka makan Jeruk atau Apel
23
2. Misal p : Anisa pergi ke perpustakaan
q : ke kantin.
Maka p q : Anisa pergi ke perpustakaan atau ke kantin
2. Exclusive or
“atau” berarti “p atau q tetapi bukan keduanya”.
Contoh:
“Ia lahir di Bandung atau di Padang”.
B S B
S B B
S S S
24
Tabel kebenarannya :
p ~p
B S
S B
Contoh :
Misal p : Hari ini hujan
Maka p : Tidak benar hari ini hujan (atau: Hari ini tidak hujan)
4. IMPLIKASI
DEFINISI : Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposisi “jika p maka
q” ditulis “p q” atau “p q” adalah proposisi yang bernilai salah
jika p benar tetapi q salah dan bernilai benar untuk kasus lainnya.
Tabel kebenaranya:
p q p→q
B B B
B S S
S B B
S S B
25
5. BI-IMPLIKASI
Definisi : Misalkan p dan q adalah proposisi. Proposi “p jika dan hanya
jika q” ditulis “p q” atau “p q” adalah proposisi yang bernilai
benar jika p dan q keduanya benar atau keduanya bernilai salah.
Tabel kebenarannya:
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S B
Contoh :
1. Misal p : Eka rajin belajar
q : Eka lulus Ujian Nasioanal
Maka q p : Eka lulus Ujian Nasional jika dan hanya jika Eka
rajin belajar
2. Misal p : Eka rajin belajar
q : Eka lulus Ujian Nasioanal
Maka ~p ~q : Eka tidak akan lulus Ujian Nasional jika dan hanya
jika tidak rajin belajar
Pernyataan Majemuk
Suatu pernyataan yang dibentuk dengan cara menggabungkan beberapa
pernyataan.
Contoh :
Buat tabel kebenaran untuk pernyataan majemuk :
p q p→q ~q (p → q) Λ ~q)
B B B S S
B S S B S
S B B S S
S S B B B
Latihan :
26
Buat tabel kebenaran untuk pernyataan majemuk berikut :
a. p p (q p)
b. ~p (q ~r)
c. (p p (q r)) (q r)
27
Job Sheet 3
28
2.4 Ekuivalen
Dua kalimat disebut ekuivalen (secara logika) jika dan hanya jika
keduanya mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua substitusi nilai
kebenaran masing-masing kalimat penyusunnya.
Jika A dan B adalah kalimat-kalimat yang ekuivalen, maka dituliskan
A ≡ B (atau A B atau A B).
Jika A ≡ B maka B ≡ A juga
Contoh :
~(p q) ~p ~q
p q p Λ q ~(p Λ q) ~p ~q ~p V ~q
B B B S S S S
B S S B S B B
S B S B B S B
S S S B B B B
Latihan :
Buktikan bahwa :
a. ~~q ≡ q
b. ~(p q) ≡ ~p ~q
c. (p q) r ≡ p (q r)
d. ~ (p q) ≡ p ~q
e. ~ (p ↔ q) ≡ p ↔ ~q ≡ ~p ↔ q
29
Tautologi adalah sebuah pernyataan majemuk yang benar dalam segala
hal, tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen-
komponennya.
Kontradiksi adalah suatu bentuk pernyataan yang hanya mempunyai contoh
substitusi yang salah, atau sebuah pernyataan majemuk yang
salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari
komponen-komponennya.
Kontingensi adalah sebuah pernyataan majemuk yang bukan suatu tautologi
maupun kontradiksi.
Contoh :
1. Selidiki pernyataan di bawah ini apakah suatu tautologi, kontradiksi
atau kontingensi !
(~p q) (q → p)
p q ~p ~p q q→p (~p q) (q → p)
B B S S B B
B S S S B B
S B B B S B
S S B S B B
30
2.6 Hukum-hukum Aljabar Proposisi
31
Implikasi Konvers Invers Kontraposisi
p q ~p ~q p q q p ~p~q ~q~p
B B S S B B B B
B S S B S B B S
S B B S B S S B
S S B B B B B B
Penyelesaian:
(a) Jika ia tidak dimasukkan ke dalam penjara, maka ia tidak bersalah.
(a) Jika 6 bilangan negatif, maka 6 tidak lebih besar dari 0.
(b) “Jika Iwan lulus ujian maka ia sudah belajar”.
Kontraposisi: “Jika Iwan tidak belajar maka ia tidak lulus ujian”
32
(c) “Jika ia mendapat pekerjaan maka ia tidak terlambat”
Kontraposisi: “Jika ia terlambat maka ia tidak akan mendapat pekerjaan
itu”
(d) “Ada angin adalah syarat perlu agar layang-layang bisa terbang”
ekivalen dengan “Jika layang-layang bisa terbang maka hari ada angin”.
Kontraposisi: “Jika hari tidak ada angin, maka layang-layang tidak bisa
terbang”.
(e) “Hari hujan adalah syarat cukup agar hari ini dingin”,
Ekivalen dengan “Jika hari hujan maka hari ini dingin”.
Kontraposisi: “Jika hari ini tidak dingin maka hari tidak hujan”.
Bikondisional (Bi-implikasi)
Bentuk proposisi: “p jika dan hanya jika q”
Notasi: p q
p q pq
T T T
T F F
F T F
F F T
p q (p q) (q p).
p q p q p q qp (p q) (q p)
T T T T T T
T F F F T F
F T F T F F
F F T T T T
Dengan kata lain, pernyataan “p jika dan hanya jika q” dapat dibaca “Jika
p maka q dan jika q maka p”.
33
Contoh : Proposisi majemuk berikut adalah bi-implikasi:
(a) 1 + 1 = 2 jika dan hanya jika 2 + 2 = 4.
(b) Syarat cukup dan syarat perlu agar hari hujan adalah kelembaban
udara tinggi.
(c) Jika anda orang kaya maka anda mempunyai banyak uang, dan
sebaliknya.
(d) Bandung terletak di Jawa Barat iff Jawa Barat adalah sebuah
propinsi di Indonesia.
Penyelesaian:
(a) Anda membeli es krim jika dan hanya jika udara di luar panas.
(b) Anda melakukan banyak latihan adalah syarat perlu dan cukup
untuk anda memenangkan pertandingan.
(c) Anda naik jabatan jika dan hanya jika anda punya koneksi.
(d) Mata anda lelah jika dan hanya jika anda lama menonton televisi.
(e) Kereta api datang terlambat jika dan hanya jika saya
membutuhkan kereta hari itu.
34
Modus ponen atau penalaran langsung adalah salah satu metode inferensi
dimana jika diketahui implikasi ” Bila p maka q ” yang diasumsikan
bernilai benar dan antasenden (p) benar. Supaya implikasi p q bernilai
benar, maka q juga harus bernilai benar.
Modus Ponen : p q , p ├ q
atau dapat juga ditulis
pq
p
――――
q
Contoh:
Premis 1: Jika digit terakhir suatu bilangan adalah 0, maka bilangan
tersebut habis dibagi 10
Premis 2 : Digit terakhir suatu bilangan adalah 0
――――――――――――――――――――――――――――――
Conclusi : Bilangan tersebut habis dibagi 10
2. MODUS TOLLENS
Bentuk modus tollens mirip dengan modus ponen, hanya saja premis
kedua dan kesimpulan merupakan kontraposisi premis pertama modus
ponen. Hal ini mengingatkan bahwa suatu implikasi selalu ekuivalen
dengan kontraposisinya.
Modus Tollens : p q, q ├ p
Atau dapat juga ditulis
pq
q
――――
p
35
Contoh :
Premis 1: Jika BBM naik maka ongkos bus naik
Premis 2: Ongkos bus tidak naik
――――――――――――――――――――――――――――――
Conclusi : BBM tidak naik
Contoh:
John suka makan jeruk
――――――――――――――――――――
John suka makan jeruk atau mangga
36
Inferensi ini merupakan kebalikan dari inferensi penambahan disjungtif.
Jika beberapa kalimat dihubungkan dengan operator ””, maka kalimat
tersebut dapat diambil salah satunya secara khusus (penyempitan kalimat).
Simplification : (pq) ├ p atau (pq) ├ q
Atau dapat ditulis
pq atau pq
――― ―――
p q
Contoh:
Langit berwarna biru dan bulan berbentuk bulat
―――――――――――――――――――――――――
Langit berwarna biru atau Bulan berbentuk bulat
5. SILOGISME DISJUNGTIF
Prinsip dasar Silogisme Disjungtif (Disjunctive syllogism) adalah
kenyataan bahwa apabila kita dihadapkan pada satu diantara dua pilihan
yang ditawarkan (A atau B). Sedangkan kita tidak memilih/tidak
menyukai A, maka satu-satunya pilihan adalah memilih B. Begitu juga
sebaliknya.
Silogisme Disjungtif : pq, p ├ q dan pq, q ├ p
Atau dapat ditulis
pq atau pq
p q
―――― ――――
q p
Contoh :
Saya pergi ke mars atau ke bulan
Saya tidak pergi ke mars
――――――――――――――――――
Saya pergi ke bulan
37
6. SILOGISME HIPOTESIS (TRANSITIVITY)
Prinsip silogisme hipotesis adalah sifat transitif pada implikasi. Jika
implikasi p q dan q r keduanya bernilai benar, maka implikasi p r
bernilai benar pula.
Transitivity : p q , q r ├ pr
Atau dapat ditulis
pq
qr
―――――
pr
Contoh:
Jika hari hujan maka tanahnya menjadi berlumpur
Jika tanahnya berlumpur maka sepatu saya akan kotor
―――――――――――――――――――――――――――――
Jika hari hujan maka sepatu saya akan kotor.
38
Job sheet 4
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, disertai dengan alasannya !
Persoalan 1:
Diketahui premis-premis berikut:
Premis 1: Jika Ferdi rajin belajar maka ia menjadi pandai.
Premis 2: Jika Ferdi menjadi pandai maka ia lulus ujian.
Premis 3: Ferdi tidak lulus ujian.
Kesimpulan yang syah adalah….
a. Ferdi menjadi pandai.
b. Ferdi rajin belajar.
c. Ferdi lulus ujian.
d. Ferdi tidak pandai.
e. Ferdi tidak rajin belajar.
Persoalan 2:
Premis 1: Jika Dilan lulus ujian pegawai atau menikah maka ayah memberi
hadiah uang.
Premis 2: Ayah tidak memberi hadiah uang.
Kesimpulan yang syah adalah….
a. Dilan tidak lulus ujian dan menikah.
b. Dilan tidak lulus ujian pegawai dan tidak menikah.
c. Dilan lulus ujian pegawai atau menikah.
d. Dilan tidak lulus ujian pegawai atau tidak menikah.
e. Jika Dilan tidak lulus ujian pegawai maka Dilan tidak menikah.
Persoalan 3:
Penarikan kesimpulan yang sah dari argumentasi berikut:
Premis 1: Jika Siti sakit maka dia pergi ke dokter.
Premis 2: Jika Siti pergi ke dokter maka dia diberi obat.
Adalah…
a. Siti tidak sakit atau diberi obat.
b. Siti sakit atau diberi obat.
c. Siti tidak sakit atau tidak diberi obat.
d. Siti sakit dan diberi obat.
e. Siti tidak sakit dan tidak diberi obat.
Persoalan 4:
Dari argumentasi berikut:
Premis 1: Jika adik tidak makan, maka adik tidak bertenaga.
Premis 2: Jika adik tidak bertenaga maka dia lemas.
Kesimpulan yang syah adalah….
39
a. Adik tidak makan atau adik lemas.
b. Adik makan atau adik lemas.
c. Adik makan atau adik tidak lemas
d. Adik tidak makan walaupun lemas.
e. Adik bertenaga karena makan.
Persoalan 5:
Diketahui pernyataan:
Premis 1: Jika hari panas, maka Nani memakai topi.
Premis 2: Nani tidak memakai topi atau ia memakai payung.
Premis 2: Nani tidak memakai payung.
Kesimpulan yang sah adalah….
a. Hari panas.
b. Hari tidak panas.
c. Nani memakai topi.
d. Hari panas dan Nani memakai topi.
e. Hari tidak panas dan Nani memakai topi.
Persoalan 6:
Diketahui premis-premis berikut:
Premis 1: Jika Dion rajin belajar, maka ia naik kelas.
Premis 2: Jika Dion naik kelas, maka ia akan dibelikan baju.
Kesampulan yang syah adalah….
a. Dion tidak rajin belajar tetapi ia akan dibelikan baju.
b. Dion rajin belajar tetapi ia tidak akan dibelikan baju.
c. Dion rajin belajar atau ia akan dibelikan baju.
d. Dion tidak rajin belajaratau ia akan dibelikan baju.
e. Dion rajin belajar atau ia tidak akan dibelikan baju.
Persoalan 7:
Diketahui premis-premis:
Premis 1: Jika Tati rajin belajar, maka ia menjadi pandai.
Premis 2: Jika Tati menjadi pandai, maka ia lulus ujian.
Premis 3: Jika Tati lulus ujian, maka ia bahagia.
Kesimpulan yang syah adalah…
a. Jika Tati rajin belajar maka ia tidak bahagia.
b. Jika Tati rajin belajar maka ia bahagia.
c. Jika Tati menjadi pandai maka ia rajin belajar.
d. Jika Tati tidak rajin belajar, maka ia tidak bahagia.
e. Jika Tati tidak menjadi pandai, maka ia rajin belajar.
40
2.9 Aplikasi pada Rangkaian Pensaklaran
Saklar adalah objek yang mempunyai dua buah keadaan : buka dan
tutup.
1. a x y b
Output b hanya ada jika dan hanya jika saklar x dan y dibuka x y
2. a x
c
b y
Output c hanya ada jika dan hanya jika saklar x atau y dibuka x y
Contoh :
Gambarkan rangkaian pensaklaran dari ekspresi majemuk di bawah ini :
a. p (q r)
b. (q r) (p r) p
Jawab :
a.
b.
41
Job sheet 5
b.
42