PERCEPATAN RELATIF
A. PENDAHULUAN/DESKRIPSI SINGKAT
Konsep dari percepatan bahwa percepatan itu ada karena adanya perubahan kecepatan,
sehingga apabila suatu titik bergerak melingkar dengan jari-jari lintasan yang tetap, akan
mengalami dua perubahan kecepatan yaitu perubahan kecepatan yang disebabkan oleh
adanya perubahan arah sehingga menghasilkan percepatan yang disebut percepatan normal
diberi simbul An dan perubahan kecepatan yang disebabkan oleh adanya perubahan harga
kecepatan sehingga menghasilkan percepatan tangensial diberi simbul At
Konsep percepatan relatif pada dsarnya identik dengan konsep kecepatan relatif yaitu,
jika dipandang relatif titik B terhadap titik A, maka titik A dianggap sebagai titik yang
diam, sehingga dihasilkan persamaan AB = AA + ABA , dimana AB adalah percepatan titik
B, AA adalah percepatan titi A, dan ABA adalah percepatan relatif titik B terhadap titik
A.Dalam penyelesaian persoalan percepatan juga diselesaikan secara grafik.
39
40
B. POKOK-POKOK ISI
1. Pengertian Percepatan
Perubahan kecepatan
Percepatan =
Selang waktu
v
a=
t
perubahan kecepatan
Percepatan rata-rata , ( a )
selang waktu
v
(a ) , dimana arahnya = arah Δv
t
v dv
Percepatan sesaat a = Lim
t 0 t dt
2. Percepatan Sebuah Titik yang Berputar dengan Jari-jari Lintasan yang Tetap
Jika sebuah titik bergerak melingkar mengelilingi suatu titik dengan jari-jari konstan
dari posisi B ke posisi B’ dengan kecepatan v1 di posisi B dan menjadi v2 pada posisi B’
dan menempuh sudut Δ, gambar 5.1 (a), maka titik tersebut dalam gerakannya
mengalami dua perubahan kecepatan yaitu perubahan arah kecepatan dan perubahan harga
kecepatan.
Δvn
Δvt
(a) (b)
Sehingga dapat dikatakan setiap titik yang bergerak melingkar dengan kecepatan yang
berubah mengalami dua perubahan kecepatan yaitu : lihat gambar 5.1 (b).
41
n v n
A = Lim ,
t 0 t
dimana : Δvn = v Sin Δ, untuk sudut yang terlalu kecil Sin Δ = Δ
maka Δvn = v Δ
v n v v.d
n
A = Lim Lim v.
t 0 t t 0 t dt
v
An = v. sedang = sehingga didapat
R
v2
An = sedang v = .R sehingga didapat
R
An = 2 R
v2
Jadi n
A = v. = = 2 R dan arahnya menuju pusat lintasannya
R
42
v t dv t
At = Lim =
t 0 t dt
dimana : dvt = R. d sehingga didapat
R.d d
At = sedang =
dt dt
Jadi At = R. dan arahnya tegak lurus R mengikuti arah
Akhirnya didapat persamaan percepatan suatu titik yang bergerak melingkar sbb :
A = An + At = R . + v2/R atau
= R. + 2 R atau
= R. + v .
AB ABt
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa percepatan suatu titik pada link
yang berputar di satu titik tetap harus diuraikan menjadi percepatan normal dan
percepatan tangensial (A = An + At ), dimana
An = v. = R.2 = v2
R , dengan arah menuju pusat lintasannya = menuju titik engsel
Contoh 1:
Sebuah link yang berputar di asatu titik tetap seperti gambar di bawah dengan
panjang OB = 20 [cm]. Tentukan percepatan titik B jika :
a. Kecepatan sudutnya ( ) = 40 [rad/s] konstan, searah jarum jam
b. Kecepatan sudutnya ( ) = 40 [rad/s] searah jarum jam, dan percepatan sudutnya
( ) = 500 [rad/s2], searah jarum jam.
Penyelesaian :
Karena = konstan, maka = 0,
sehingga AB = ABn = R. 2 = OB. 2 = 0,2 . (40)2
AB = 0,2 . 1600 = 320 [m/s2]
Untuk menentukan percepatan pada link yang bergerak lurus, sama caranya dengan
mencari kecepatan pada link yang bergerak lurus, yaitu :
Harga percepatan = ? ( tidak bisa dicari secara mandiri )
Arah percepatannya = sejajar dengan bidangnya.
Pembahasan percepatan pada link yang tidak memiliki titik tetap, hampir sama
caranya dengan menentukan kecepatan pada link yang tidak memiliki titik tetap yang
sudah kita pelajari di bab sebelumnya, yaitu menggunakan prinsip percepatan
relative, yaitu dengan berpedoman bahwa percepatan relative suatu titik ( titik B)
terhadap titik lain (titik C) adalah percepatan yang dimiliki titik tersebut (titik B)
dengan memandang titik lain ( titik C ) sebagai titik yang diam. Supaya titik C diam,
maka pada titik C diberi engsel seperti gambar 5.3, sehingga gerakan relative titik B
terhadap titik C adalah mengelilingi titik C dan untuk mencari besar dan arah
percepatan relative titik B terhadap titik C = ( ABC ) sama caranya dengan mencari
percepatan titik pada link yang berputar pada satu titik tetap.
ABC = ABCn + ABCt , dimana :
ABCn = R.2 = BC.2 , arahnya dari B menuju C ( sejajar BC dari B menuju C )
ABCt = R. , arahnya tegak lurus BC mengikuti arah
C C C
ABCt
ABC
ABCn
C C ACB
C
ACBn
Untuk menentukan persamaan percepatan relativ dua titik pada satu penghubung
kaku caranya identik dengan cara menentukan persamaan kecepatan relativ yang
sudah dipelajari pada bab sebelumnya, yaitu dengan berpedoman pada prinsip :
“ YANG DISEBUT LEBIH DULU, MAKA KITA TULIS LEBIH DULU”
Contoh: Kalau kita pandang relative titik B terhadap titik C, berarti titik B kita sebut
lebih dulu dari pada titik C, maka B ditulis lebih dulu, kemudian menyusul titik C
dan notasi Percepatan relative titikB terhadap titik C = ABC ( A = percepatan ),
sedang cara menuliskan persamaan percepatan relative titik B terhadap titik C adalah
sebagai berikut:
AB = AC + ABC
Jika dipandang relative titik C terhadap titik B, maka AC ditulis lebih dulu, kemudian
AB dan dilanjutkan dengan ACB, jadinya :
AC = AB + ACB
Sesuai dengan konsep dasar bahwa percepatan suatu titik yang berputar pada satu
titik tetap, maka persamaan di atas menjadi:
AB = AC + ABC → ABn + ABt = ACn + ACt + ABCn + ABCt
Dan AC = AB + ACB → ACn + ACt = ABn + ABt + ACBn + ACBt
Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah setiap titik percepatannya harus
diuraikan menjadi percepatan normal dan tangensial ?, jawabnya adalah tidak,
46
karena pada titik-titik tertentu kalau diuraikan malah menyulitkan kita dalam
menyelesaikan persoalan percepatan tersebut.
Jadi yang perlu diuraikan menjadi percepatan normal dan tangensial adalah titik-titik
yang sudah jelas diketahui jari-jari dan pusat lintasannya. Hal ini mengingat arah
percepatan normal adalah menuju pusat lintasannya dan arah percepatan tangensial
tegak lurus jari-jari lintasannya.
Contoh 2.
Dua titik A dan B berada pada link yang
tidak memiliki titik tetap seperti gambar di
samping
Link tersebut sedang berputar dengan
kecepatan 30 [rad/s] searah jarum jam. Jika
percepatan titik A (AA = 250 rad/s2) dan
lintasan titik B dengan arah seperti gambar,
tentukan besar dan arah percepatan titik B.
Penyelesaian:
1. Gambarkan posisi titik A dan B sesuai dengan data pada soal
2. Ambil relativ titik B terhadap titik A, sehingga persamaan percepatannya adalah sbb:
AB = AA + ABAn + ABAt , dimana :
b: ? √ √ ? (b = besar)
a: ? √ B→A AB (a = arahnya)
ABAn = BA x 2 = 0,2 x 302 = 180 m/s2 , arahnya // BA, dari B menuju A
3. Buat gambar poligon percepatan
berdasarkan persamaan dia atas, dengan skala A: 1 cm = 100 m/s2.
Sehingga panjang vektor sbb:
AA = 250/100 x 1 cm = 2,5 cm
ABAn = 180/100 x 1 cm = 1,8 cm
Dari poligon di dapat AB = 12 cm, maka besar percepatan titik B,
AB = 12/1 x 100 m/s2 = 1200 m/s2
47
Poligon percepatan
Skala A: 1 cm = 100 m/s2
C. RANGKUMAN
D. SOAL-SOAL LATIHAN
1. Sebuah link yang memliki titik tetap, sedang berputar dengan kecepatan 400 rpm
searah jarum jam, dan 5 detik kemudian putarannya menjadi 1800 rpm dengan
percepatan sudut konstan. Tentukan percepatan titik yang terletak di tengah-tengah
link, pada saat kecepatan putarnya 1400 rpm.
2. Sebuah link yang berputar di satu titik tetap seperti pada gambar di bawah ini,
panjangnya 15 cm.
Jika diketahui percepatan titik A = 1000 m/s2 ,
tentukan besar dan arah kecepatan sudut dan
percepatan sudut dari link tersebut.
Dapatkah arah kecepatan sudut ditentukan?
3. Dua titik A dan B berada pada sebuah link yang tidak memiliki titik tetap, dan
diketahui besar percepatan relativ normal titik B terhadap titik A, ABAn = 125 m/s2
dan percepatan relativ tangensial titik B terhadap titik A, ABAt = 250 m/s2 dengan
arah seperti pada gambar. Berapa besar kecepatan sudut dan percepatan sudut link
tersebut, serta kemana arah percepatan sudutnya.
ABAt
ABAn
49
4. Jika percepatan titik A dan titik B diketahui seperti pada gambar di bawah ini,
berapa besar kecepatan sudut dan percepatan sudut link, dan tentukan juga besar dan
arah percepatan titik C.
AA = 200 m/s2 ; AB = 400 m/s2 ;
A-B = 12,5 cm; A-C = 10 cm; B-C
5. Tentukan percepatan sudut link pada masing-masing kasus yang ditunjukka pada
gambar di bawah ini.
AA = 100 m/s2 & AB = 100 m/s2 AA = 100 m/s2 & AB = 100 m/s2
(a) (b)