[3] Arman Hakim Nasution 2006. "Manajemen Industri", C.V Andi Offset.
Yogyakarta.
[12] http://www.cmmspro.com/types-of-maintenance.asp
[13] http://en.wikiepedia.org/wiki/Preventive_maintenance,turbinuap
[14] http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33077/3/Chapter%20II.pdf
[15] http://www.weibull.com/SystemRelWeb/preventive_maintenance.htm
3.1 Metodologi
Metode yang dilakukan penulis tujuannya adalah memberikan uraian dari
pelaksanaan penelitian yang dilakukan penulis untuk mengetahui sistem
pemeliharaan yang dilakukan oleh perusahaan. Adapun uraian penelitian yang
dibuat penulis adalah sebagai berikut:
2) Data sekunder
Data sekunder diperoleh melalui perusahaan, dimana data tersebut sudah
ada disimpan oleh perusahaan sebelumnya, diantaranya adalah spesifikasi mesin,
data shet tentang pemeliharaan Turbin pada bulan atau tahun yang sudah lewat,
kemudian penulis melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku
atau hal-hal yang berhubungan dengan Turbin uap dan perawatannya meliputi
data kegiatan pemeliharaan perusahaan umumnya, serta pada Turbin uap
khususnya.
3. Cooling system
Pendingin oli pada turbin uap dengan menggunakan air sebagai media pendingin
dan untuk menjaga kestabilitas suhu oli pada turbin, suhu batas maksimum oli
adalah 700.
b. Hydraulic pump
Hydraulic pump adalah pompa minyak pelumas untuk membantu pelumasan
pada waktu turbin dioperasikan/singkron yang juga untuk membantu
menaikan tekanan minyak pelumas yang digunakan sebagai control yang
mengangkat main stop valve turbir, sebelah kiri dan kanan.
2) Inspeksi perminggu
Kegiatannya : pemeriksaan pada bagian Water cooler
Pemeriksaan pada bagian aksen valve (tidak ada
kebocoran)
Pengecekan Oil Governur
Pengecekan preuser switt
Pengecekan Solonoid
Pemeriksaan steam Trap (Menghindarai masuknya
uap basah)
Pemeriksaan Pelumasan pada Bering
Tool : tools set
Man Power : 3 orang
Consumable : kain lap, dan pelumas
3) Inspeksiperbulanan
Kegiatannya : pemeriksaan terhadap oil filler
Pemeriksaan oil governor
Pengecekan deoda-deoda blog
Tool : tools set
Man Power : 3 orang
Consumable : kain lap. gemuk dan oli turbo T68 (209 liter)
Dari tabel biaya tool dapat di lihat bahwa total biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk pemakaian tool pada pekerjaan inspeksi adalah
Rp.4.381.850,-
4.2.5 Data Biaya Overhaul pada Turbin Uap di PMKS PT.SISIRAU Aceh
Tamiang
Untuk pekerja overhaul pada PMKS PT.SISIRAU Aceh Tamiang
ditangani langsung oleh pihak ketiga, dalam interval + 40.000 jam. Tujuan utama
Tabe1 4.6 kerusakan pada sistem turbin uap dengan kapasitas 800 kw dan
putaran 1500 rpm.
Tahun Kerusakan
2000 1
2001 1
2002 2
2003 2
2004 1
2005 2
2006 2
2007 2
2008 1
2009 3
2010 2
2012 1
26
B 12 = M . P 1
= 1(0,038)
= 0,038
B 24 = M (P 1 + P 2 ) + (B 1 . P 1 )
= 1(0,038 + 0,038) + (0,038 . 0,038)
= 0,077
B 36 = M (P 1 + P 2 + P 3 ) + (B 2 . P 1 ) + (B l . P 2 )
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076) + (0,077 . 0,038) + (0,038 . 0,038)
= 0,156
B 48 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 ) + (B 3 . P l ) + (B 2 . P 2 ) + (B 1 . P 3 )
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076) + (0,156 . 0,038) + (0,038 . 0,078) +
(0,038 . 0,076)
= 0,239
B 60 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 + P 5 ) + (B 4 . P 1 ) + (B 3 . P 2 ) + (B 2 . P 3 ) + (B 1 . P 4 )
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,038) + (0,239 . 0,038) + (0,156 .
0,038) + (0,077 . 0,076) + (0,038 . 0,076)
= 0,289
B 84 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 + P 5 + P 6 + P 7 ) + (B 6 . P 1 ) + (B 5 . P 2 ) + (B 4 . P 3 ) +
(B 3 . P 4 ) + (B 2 . P 5 ) + (B 1 . P 6 )
= l (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,038 + 0,076 + 0,076) + (0,381 +
0,038) + (0,289 . 0,038) + (0,239 . 0,076) + (0,156 . 0,076) + (0,077 .
0,038) + (0,038 . 0,076)
= 0,479
B 96 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 + P 5 + P 6 + P 7 + P 8 ) + (B 7 . P 1 ) + (B 6 . P 2 ) + (B 5 .
P 3 ) + (B 4 . P 4 ) + (B 3 . P 5 ) + (B 2 . P 6 ) + (B 1 . P 7 )
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,076) +
(0,479 . 0,038) + (0,381 . 0,038) + (0,289 . 0,076) + (0,239 . 0,077) +
(0,156. 0,038) + (0,077 . 0,076) + (0,038 . 0,076)
= 0,581
B 108 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 + P 5 + P 6 + P 7 + P 8 + P 9 ) + (B 8 . P 1 ) + (B 7 . P 2 ) + (B 6
. P 3 ) + (B 5 . P 4 ) + (B 4 . P 5 ) + (B 3 . P 6 ) + (B 2 . P 7 ) + (B 1 . P 8 )
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,076 +
0,038) + (0,581 . 0,038) + (0,479 . 0,038) + (0,381 . 0,076) + (0,289 .
0,076) + (0,239. 0,038) + (0,156. 0,076) + (0,077. 0,076) + (0,038. 0,076)
= 0,651
B 120 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 + P 5 + P 6 + P 7 + P 8 + P 9 + P 10 ) + (B 9 . P 1 ) + (B 8 . P 2 )
+ (B 7 . P 3 ) + (B 6 . P 4 ) + (B 5 . P 5 ) + (B 4 . P 6 ) + (B 3 .P 7 ) + (B 2 . P 8 ) + (B 1 .
P9)
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,076 + 0,038
+ 0,115) + (0,651 . 0,038) + (0,581 . 0,038) + (0,479 . 0,076) + (0,381 .
B 144 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 + P 5 + P 6 + P 7 + P 8 + P 9 + P 10 + P 11 + P 12 ) + (B 11 .
P 1 ) + (B 10 . P 2 ) + (B 9 . P 3 ) + (B 8 . P 4 ) + (B 7 . P 5 ) + (B 6 . P 6 ) + (B 5 . P 7 ) +
(B 4 . P 8 ) + (B 3 . P 9 ) + (B 2 . P 10 ) + (B 1 . P 11 )
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,076 + 0,038
+ 0,115 + 0,038 + 0,230) + (1,172 . 0,038) + (0,808 . 0,038) + (0,651 .
0,076) + (0,581 . 0,076) + (0,479 . 0,038) + (0,381 . 0,076) + (0,289 .
0,076) + (0,239 . 0,076) + (0,156 . 0.038) + (0,077 . 0,115) + (0,038 .
0,038)
= 1,193
B 156 = M (P 1 + P 2 + P 3 + P 4 + P 5 + P 6 + P 7 + P 8 + P 9 + P 10 + P 11 + P 12 + P 13 ) +
(B 12 . P 1 ) + (B 11 . P 2 ) + (B 10 . P 3 ) + (B 9 . P 4 ) + (B 8 . P 5 ) + (B 7 . P 6 ) + (B 6 .
P 7 ) + (B 5 . P 8 ) + (B 4 . P 9 ) + (B 3 . P 10 ) + (B 2 . P 11 ) + (B 1 . P 12 )
= 1 (0,038 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,038 + 0,076 + 0,076 + 0,076 +
0,038) + (0,115 . 0,038) + (0,230 . 0,038) + (1,193 . 0,038) + (1,172 .
0,038) + (0,808 . 0,076) + (0,651 . 0,076) + (0,581 . 0,038) + (0,479 .
0,076) + (0,381 . 0,076) + (0,289 . 0,076) + (0,239 . 0,038) + (0,156 .
0,115) + (0,077 . 0,038) + (0,038 . 0,230)
= 1,301
Jika hasilnya di masukkan kedalam sebuah grafik berikut ini maka akan
jelas terlihat biaya rata-rata yang paling murah.
1.400.000
1.200.000
Repair
preventif
Biaya (Rp)
1.000.000
maintenance
800.000 TC
600.000
400.000
200.000
0
0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144 156
Waktu Bulan
Gambar 4.1 Grafik Biaya alternatif Preventive Maintenance
Dari tabel dan grafik diatas dapat dilihat, jika pemeliharaan ditinjau dari
segi pemeliharaan yang paling murah, maka Preventive Maintenance yang tepat
adalah setiap 108 bulan (melakukan preventif Service keseluruhan) akan
menghasilkan biaya rata-rata yang paling murah yaitu sebesar Rp. 393.703,-
perbulan dibawah biaya perbaikan mesin tanpa mengunakan preventif
maintenance bila terjadi kerusakan.
Biaya = TC (BM) - TC (PM)
= Rp. 445.632, - Rp 393.703,-
= Rp. 51.929,-
Kebijakan ini akan mengurangi biaya sebesar 11,65% di bawah biaya perbaikan
mesin bila terjadi kerusakan.
Tabel 4.10 Evaluasi biaya dengan preventive maintenance dan tanpa preventive
maintenance pada Turbin Uap
Jumlah bulan diantara Jumlah kerusakan dalam Biaya perbulan untuk
preventif service (j) bulan (B j ) preventif maintenance
(C R x B j )
0 0 0
12 0,038 1.632.442
24 0,077 3.307.843
36 0,156 6.701.604
48 0,236 10.138.324
60 0,286 12.286.274
72 0,381 16.367.379
84 0,479 20.577.361
96 0,581 24.959.179
108 0,651 27.966.309
120 0,808 34.710.872
132 1,172 50.347.948
144 1,193 51.250.087
156 1,301 55.889.659
30000000
Rp.24,959.179,-
20000000
10000000
0
0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 132 144 156
Interval waktu (Bulan)
Gambar 4.2 Grafik Hasil Analisa dengan Preventive Maintanance dan Tanpa
Preventive Maintanance
Dapat dilihat dari grafik 4.2 jika ditinjau dari segi umur mesin (Life time) dengan
biaya overhaul yang sama yaitu Rp. 42.959,000,- maka dengan perawatan tanpa
preventive maintenance kegagalan yang akan terjadi pada bulan ke 96 dan jika
dilakukan preventive maintenance waktu kegagalannya pada bulan 125 dimana
umur mesin lebih panjang jika dilakukan preventive maintenance dari pada tanpa
preventive maintenance. Dan jika ditinjau dari segi biaya dengan waktu kegagalan
yang sama yaitu 96 bulan, maka biaya yang didapat untuk preventive maintenance
lebih murah sebesar Rp. 24.959,179,- dengan biaya tanpa preventive maintenance
yaitu sebesar Rp 42.959,000,-.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan studi dan hubungan prenventive maintenance maka dapat
disimpulkan :
1) Hubungan, Material (spare part), Tool dan Cosumable adalah berbanding lurus
dengan biaya. Semakin besar tingkat kesulitan dari pekerjaan Preventive
Maintenace maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan
tersebut.
2) Total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan meliputi total biaya inspeksi dan
total biaya Overhaul. Hal ini dapat dilihat pada perincian berikut :
- Total biaya inspeksi
Dapat di lihat bahwa perusahaan mengeluarkan total biaya inspeksi
keseluruhan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah Rp
14.553.746,-
- Total Biaya Overhaul
Untuk bekerja overhaul pada PMKS PT.SISIRAU Aceh Tamiang
ditangani langsung oleh pihak ketiga, perusahaan mengeluarkan biaya
yang paling besar untuk pihak ketiga yaitu Rp. 42,959,000,-
3) Penggunaan sistem Preventive Maintenance pada perusahaan terbukti sangat
menguntungkan dibandingkan jika perusahaan menggunakan sistem Tanpa
Preventif Maintenance. Hal ini dapat dilihat dari biaya alternative pada
perincian berikut :
- Total biaya tanpa menggunakan preventive maintenance adalah :
Rp.445,632,-
- Total biaya minimum yang didapat dengan menggunakan preventive
maintenance adalah : Rp 393,703,- sehingga dapat menghemat biaya
sebesar 11,65% atau Rp. 51,929,- dari biaya tanpa menggunakan preventif
maintenance (PM)
5.2 Saran
1. Untuk setiap perusahaan Dapat Melakukan sistem Preventive Maintenance
(PM) dari pada Breakdown Maintenance (BM).
2. Pemeliharaan pada sebuah mesin harus dilakukan lebih dini sebelum terjadi
kerusakan yang lebih parah.
3. Selalu mengutamakan keselamatan kerja pada saat pelaksanaan pemeliharaan,
baik Inspeksi, Overhaul dan lain sebagainya.
(Sumber: http://repository.usu.ac.id)
1. Cassing
Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama- turbin.
2. Rotor
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau
deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin
bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya untuk turbin jenis reaksi
maka motor ini perlu di Balance untuk mengimbagi gaya reaksi yang timbul
secara aksial terhadap poros.
3. Bearing Pendestal
Adalah merupakan kedudukan dari poros rotor.
4. Journal Bearing
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya
Tegak Lurus Rotor.
MAINTENACE
(pemeliharaan)
Pemeliharaan
Darurat
Pemeliharaan Pemeliharaan
Pencegahan Korektif
Pemeliharaan
waktu berhenti
Pemeliharaan
waktu berjalan
a. Produksi
1. Mengawasi kondisi operasi pabrik. Menentukan dan meminta pekerjaan
pemeliharaan dengan berkonsultasi pada bahagian-bahagian lain yang terkait.
2. Mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan
pekerjaan pengawasan.
3. Memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan semua baik dan
memberi ijin masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan keselamatan
kerja untuk kerja-kerja pemeliharaan.
4. Melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti
mengisolasi, mencuci equipment dan pipa-pipa, juga melakukan analisa
keselamatan kerja.
5. Memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada menyiapkan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan.
6. Meneliti dan membantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan
lapangan.
7. Menerima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan melakukan pengetesan
ulang.
8. Menanda tangani dan mensyahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai
tersebut.
c. Keselamatan Kerja.
l. Menjaga keselamatan kerja pada saat berada dipabrik khususnya pada daerah-
daerah yang berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-larangan yang
ada dan pastikan bekerja secara aman.
2. Menyiapkan dan memberi peringatan-peringatan keselamatan pada masing-
masing equipment termasuk untuk kerja pemeriksaan, sebelum pekerjaan
dimulai.
3. Mempelajari dan membuat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas,
peralatan keselamatan kerja dan bahan-bahan yang baru.
4. Menghadiri atau Mengunjungi pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan atau
pemeriksaan, jika pekerjaan tersebut berbahaya.
5. Meminta alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung jika
diperlukan.
e. Pembelian
1. Menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian.
2. Menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender.
3. Menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi pada
bagian-bagian lain yang terkait.
4. Memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan bagian-
bagian lain yang terkait.
5. Mensyahkan permintaan pembelian.
6. Memeriksa lama waktu pengiriman barang.
7. Mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk
bagian keuangan.
8. Mensyahkan tagihan pembayaran kebagian keuangan.
9. Menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru mengenai
harga-harga equipment ,bahan, dan pelaksana kerja (kontraktor).
f. Keuangan.
l. Menerima semua permintaan-permintaan bahan dari pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan.
2. Menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan.
3. Mencatat dan mengklasifikasikan item (1) dan (2) diatas untuk masingmasing
equipment.
4. Menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada
bagian-bagian lain yang terkait.
2.7.4 Manpower
Manpower adalah jumlah tenaga kerja/pekerja yang diperlukan untuk
suatu pekerjaan. Hal ini sangat penting untuk diketahui agar pekerjaan lebih
efektif. Setiap pabrik akan mempunyai persoalan sendiri-sendiri dan berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antara banyaknya Manpower
dengan jumlah waktu operasi personal dan kaitan antara pegawai-pegawai
pemeliharaan yang bisa diperoleh merupakan kajian yang sangat penting.
Pada prinsipnya sedikit tenaga kerja (Manpower) dengan kapasitas dan
kualitas kerja yang memuaskan adalah tujuan dan pemeliharaan yang maksimal.
Tiap-tiap tenaga kerja untuk bisa menyelesaikan satu objek pekerjaan tidaklah
sama kecekatan hasil pekerjaannya. Sehingga bila perbedaan-perbedaan itu dikaji
maka akan diperoleh gambaran tentang waktu penyelesaian persatuan unit kerja
pemeliharaan mesin untuk personal yang berbeda-beda. Dengan demikian dapat
diperoleh rata-rata waktu yang diperlukan pekerja (dengan kualifikasi pendidikan
dan pengalaman yang sama) untuk tiap satuan hasil kerja. Hal tersebut diatas
sangat penting untuk diperhitungkan guna memperhitungkan standar biaya harian
pekerja yang lebih efiesien.
2.7.5 Manhour
Manhour adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan dan biasanya dalam satu jam. Dalam memperhitungkan waktu yang
��2
TCr = ∑n ............................................(Hani Handoko T, hal 162)
i=1 iPi
Keterangan :
TCr = biaya bulanan total kebijakan breakdown,
NC2 = biaya perbaikan mesin,
∑��=1 ��� = jumlah bulan yang diperkirakan antara kerusakan.
Gambar 2.4 menunjukkan Biaya Per Unit Waktu vs Time plot. Dalam gambar ini,
dapat dilihat bahwa biaya penggantian korektif meningkat dengan meningkatnya
penggantian interval. Dengan kata lain, semakin sering Anda melakukan tindakan
Preventive Maintenance, biaya perbaikan Anda akan lebih tinggi. Jelas, semakin
lama kita membiarkan komponen beroperasi, tingkat kegagalannya meningkat ke
titik yang lebih mungkin untuk gagal, sehingga membutuhkan lebih banyak
tindakan korektif. Sebaliknya benar untuk biaya penggantian pencegahan.
Semakin lama Anda menunggu untuk melakukan Preventive Maintenace,
semakin sedikit biaya, sedangkan jika Anda melakukan Preventive Maintenance
terlalu sering, semakin tinggi biaya. Jika kita menggabungkan kedua biaya, kita
dapat melihat bahwa ada titik optimum yang meminimalkan biaya. Dengan kata
lain, seseorang harus mencapai keseimbangan antara risiko (biaya) yang
berhubungan dengan kegagalan sekaligus memaksimalkan waktu antara tindakan
Preventive Maintenance.
(http://www.weibull.com/SystemRelWeb/preventive_maintenance.htp).
Suatu Pabrik Kelapa Sawit PT.SISIRAU di Aceh Tamiang yang bergerak pada
produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) menggunakan turbin uap sebagai
pembangkit tenaga. Dengan demikian perlu adanya suatu sistem pemeliharaan
(Maintenance) pada turbin uap tesebut, kegiatan ini berguna untuk menjaga agar
proses produksi minyak kelapa sawit dapat berjalan dengan baik. Dalam penulisan
Skripsi ini, yang menjadi metode penelitian adalah deskriptif dengan metode studi
kasus berdasarkan survey di lapangan. Survey dilakukan untuk mengetahui
bagaimana kegiatan pemeliharaan pada Turbin Uap yang dilakukan, dan
melakukan studi literatur agar penelitian yang dilakukan memiliki pedoman yang
kuat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perhitungan hasil data total biaya
Preventive Maintenance yang menghasilkan variabel rata-rata yang paling murah
sebesar Rp.393,703,-. Harga ini lebih murah dari variabel total tanpa
menggunakan Preventive Maintenance (PM) sebesar Rp.445,632,- sehingga dapat
dilakukan penekanan biaya sebesar 11,65% atau Rp.51,929,- dari biaya tanpa
menggunakan preventif maintenance (PM). Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan preventive maintenance tentu lebih menguntungkan baik dari segi
biaya operasional dan umur pakai (life time) Turbin Uap tersebut.
SKRIPSI
Suatu Pabrik Kelapa Sawit PT.SISIRAU di Aceh Tamiang yang bergerak pada
produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) menggunakan turbin uap sebagai
pembangkit tenaga. Dengan demikian perlu adanya suatu sistem pemeliharaan
(Maintenance) pada turbin uap tesebut, kegiatan ini berguna untuk menjaga agar
proses produksi minyak kelapa sawit dapat berjalan dengan baik. Dalam penulisan
Skripsi ini, yang menjadi metode penelitian adalah deskriptif dengan metode studi
kasus berdasarkan survey di lapangan. Survey dilakukan untuk mengetahui
bagaimana kegiatan pemeliharaan pada Turbin Uap yang dilakukan, dan
melakukan studi literatur agar penelitian yang dilakukan memiliki pedoman yang
kuat. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan perhitungan hasil data total biaya
Preventive Maintenance yang menghasilkan variabel rata-rata yang paling murah
sebesar Rp.393,703,-. Harga ini lebih murah dari variabel total tanpa
menggunakan Preventive Maintenance (PM) sebesar Rp.445,632,- sehingga dapat
dilakukan penekanan biaya sebesar 11,65% atau Rp.51,929,- dari biaya tanpa
menggunakan preventif maintenance (PM). Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan preventive maintenance tentu lebih menguntungkan baik dari segi
biaya operasional dan umur pakai (life time) Turbin Uap tersebut.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia yang
diberikan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“Study Preventive Maintenance pada Turbin Uap Shinko dengan Kapasitas
800 KW Putaran Turbin 1500 RPM di PT. SISIRAU Aceh Tamiang”.
Laporan ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik Mesin di Departemen
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
• Ir. Mulfi Hazwi, Msc, selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
banyak memberi masukan serta membina saya selama mengerjakan
penelitian ini.
• Bapak Dr. Ing-Ir. Ikhwansyah Isranuri selaku ketua Departemen Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen
dan Staf administrasi.
• Bapak Dr. Ing-Ir. Ikhwansyah Isranuri dan Bapak Tulus Burhanuddin
S.ST.MT selaku Dosen Pembanding penulis.
• Bapak Zulkhaidir, ST, selaku manager di PMKS PT.SISIRAU Aceh
Tamiang dan, Bapak Hotlen Sinaga, ST, selaku kepala teknisi serta seluruh
kariyawan dan karyawati PMKS PT.SISIRAU Aceh Tamiang yang telah
banyak membantu penulis dalam penyelesaian laporan penelitian ini.
• Seluruh teman-teman stambuk 2008 di Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara, khususnya kepada Mirza Nurhayadi, Rizki
Azhari Rambe, Fandi Satria Husaini, Muhammad Iqbal, Bayu Kasbi,
Zulfadli, Frans, yang telah memberikan bantuan baik selama perkuliahan
maupun lain-lain.
• Kepada Irmayani, Spd yang selalu memotivator dan kawan-kawan satu kos
Surya Fahrunisa, Bastian, Iskandar, Ino.
ε ebsilon Penguluran %
CP - Total biaya inspeksi -
CR - keseluruhan -
M - total cost -
MTBF - variabel perbaikan -
jumlah mesin -
waktu rata-rata antar -
Bj - kegagalan (mean time
between failures)
perkiraan jumlah -
Pn - kerusakan mesin dalam -
j bulan
probabilitas mesin
rusak dalam periode j