Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN MATA KULIAH PERAWATAN DAN PERBAIKAN

PELUMASAN PADA TURBIN UAP PLTU BLOK 4


PT. PLN NUSANTARA POWER UP MUARA KARANG

Nama : Dimas Reysar Ali Gustriyadi


NIM : 211711037
Kelas : 3B TEN
Laporan Bulan ke- :1
Tanggal Pengumpulan : 31 Agustus 2023
Dosen Pengampu : 1. Indriyani, S.T., M.T.
2. Rusmana, S.St., M.Eng.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2023
I. TUJUAN
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap
menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros generator
sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar. Turbin uap terdiri dari
dua bagian utama, yaitu stator dan rotor yang merupakan komponen utamapada turbin
kemudian di tambah komponen lainnya yang meliputi pendukunnya seperti bantalan,
kopling, dan sistem bantu lainnya agar kerja turbin dapat lebih baik.
Turbin uap merupakan komponen vital yang berfungsi merubah secara
langsung energi panas yang terkandung dalam uap menjadi gerak putar pada poros.
pada umumnya adalah sistem pelumasan tertutup bertekanan. Sistem tertutup
sendiri memiliki sifat mersirkulasikan minyak pelumas yang sama secara berulang-
ulang, sedangkan sistem bertekanan menggunakan minyak bertekanan untuk
melumasi bagian- bagian yang perlu dilumasi.
Sistem pelumasan pada turbin uap ini tidak hanya berfungsi untuk mengurangi
gesekan saja, namun juga berfungsi untuk memindahkan panas, memindahkan
kotoran, dan mendinginkan bantalan turbin. Lube Oil akan menyerap panas untuk
dibawa dan dibuang di sistem pendingin Lube Oil atau ke udara luar. Sistem
pelumasan turbin uap ini memerlukan pompa untuk mensirkulasikan Lube Oil.
Terdapat tiga jenis pompa, yaitu :
1. Main Oil Pump: Memompakan minyak pelumas pada saat turbin
sudahberoperasi secara normal
2. Auxiliary Oil Pump (AC Lube Oil Pump): Memompakan minyak
pelumaspada saat kondisi start, shutdown, dan turbine trip
3. Emergency Oil Pump (DC Lube Oil Pump): Memompakan minyak
pelumas
Pelumasan yang dilakukan pada turbin uap memiliki beberapa tujuan utama,
yaitu:
1. Pengurangan Gesekan dan Aus: Salah satu tujuan utama dari pelumasan pada
turbi uap adalah untuk mengurangi gesekan antara komponen-komponen yang
bergerak di dalam turbin, Ketika turbin berputar maka akan terjadi gesekan antara
poros dengan bantalan , hal ini akan menimbukan panas berlebihan makanya
diperlukan pelumasan pada turbin uap.
2. Peningkatan Efisiensi: Dengan menggunakan pelumas yang tepat, turbin uap
dapat bekerja dengan lebih efisien. Pelumas membantu mengurangi kehilangan
energi akibat gesekan dan panas yang dihasilkan oleh komponen yang bergerak.
Sebagai hasilnya, turbin dapat bekerja dengan lebih sedikit usaha dan
memerlukan konsumsi energi yang lebih rendah untuk mencapai performa yang
sama.
3. Pencegahan Korosi: Pelumas juga dapat melindungi permukaan logam dari korosi
atau oksidasi. Di lingkungan PLTU, turbin uap sering beroperasi dalam kondisi
suhu tinggi. Pelumas membantu membentuk lapisan pelindung pada permukaan
logam, mencegah terjadinya korosi yang dapat merusak komponen.
4. Penyerapan Panas dan Pendinginan: Pelumas juga memiliki peran dalam
menyerap panas yang dihasilkan oleh turbin uap selama operasi. Ini membantu
mencegah overheat dan kerusakan yang mungkin terjadi akibat kenaikan suhu
yang berlebihan. Beberapa jenis pelumas memiliki kemampuan pendinginan yang
lebih baik daripada yang lain, yang dapat membantu menjaga suhu operasi pompa
dalam batas yang aman.
5. Pembersihan dan Pembuangan Kontaminan: Pelumas juga dapat membantu
membersihkan partikel-partikel kecil atau kotoran yang mungkin masuk ke dalam
sistem turbi uap. Pelumas dapat membawa partikel-partikel ini keluar dari
komponen penting, seperti bantalan, sehingga mencegah terjadinya penyumbatan
atau kerusakan.

II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENELAAHAN KONDISI


K3 (Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan Kerja) sangat penting saat
melakukan penggantian pelumas pada turbin uap atau di lingkungan industri apapun.
Beberapa bahaya yang dapat timbul selama penggantian pelumas dan langkah-
langkah yang dapat diambil untuk mengatasi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
Bahaya yang Ada saat Penggantian Pelumas pada Turbin Uap:
• Kebocoran dan Tumpahan: Bahaya utama adalah potensi tumpahan pelumas
yang dapat menyebabkan lantai menjadi licin dan berpotensi mengakibatkan
kecelakaan. Selain itu, pelumas yang bocor bisa mencapai sumber panas atau
api, menyebabkan risiko kebakaran.
• Getaran dan Putaran Mesin: Turbin uap adalah peralatan berat yang beroperasi
dalam kecepatan tinggi. Terdapat risiko getaran yang tinggi dan bahkan
bahaya bagi operator yang berinteraksi dengan mesin tersebut tanpa
perlindungan yang tepat.
• Suhu Tinggi: Turbin uap berada dalam lingkungan dengan suhu tinggi. Kontak
dengan permukaan yang sangat panas dapat menyebabkan luka bakar serius.
• Tekanan Tinggi: Sistem Turbin uap beroperasi dengan tekanan tinggi.
Pelanggaran keselamatan selama penggantian pelumas dapat menyebabkan
kebocoran atau kerusakan pada sistem, yang dapat mengancam keselamatan
pekerja.
• Bahan Kimia Berbahaya: Beberapa pelumas yang digunakan dalam industri
mengandung bahan kimia berbahaya. Paparan terhadap pelumas yang beracun
atau berbahaya dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan pekerja.
• Kesalahan Operator: Kesalahan operator selama proses penggantian pelumas
dapat mengakibatkan kerusakan pada pompa, yang dapat berdampak pada
kinerja sistem secara keseluruhan.
Langkah-langkah Keselamatan saat Penggantian Pelumas:
1. Pemahaman : Pastikan semua anggota tim yang terlibat dalam penggantian
pelumas memahami prosedur penggantian dan risiko yang terlibat.
2. Peralatan Pelindung Diri : Pastikan operator mengenakan APD yang sesuai,
seperti helm, sepatu pelindung, sarung tangan tahan panas, dan pakaian
pelindung untuk mengurangi risiko luka fisik.
3. Pelatihan: Pastikan semua anggota tim terlatih dalam penggunaan peralatan
penggantian pelumas dan prosedur darurat.
4. Pemeriksaan Berkala: Rutin periksa kondisi pompa sirkulasi dan pelumas
untuk mendeteksi masalah sebelum mereka menjadi lebih serius.
5. Pemantauan: Pantau suhu, tekanan, dan getaran selama proses penggantian
pelumas dan pastikan semuanya berada dalam batas yang aman.
6. Penanganan Limbah: Buang pelumas bekas dengan benar sesuai peraturan dan
pedoman pengelolaan limbah berbahaya.
7. Prosedur Darurat: Pastikan semua anggota tim tahu apa yang harus dilakukan
dalam kasus keadaan darurat seperti kebakaran, kebocoran, atau cedera.
8. Supervisi: Selalu ada supervisor atau ahli yang berpengalaman yang
mengawasi dan memberikan panduan selama penggantian pelumas.
Ketika melakukan pekerjaan harus selalu memprioritasakan keselamatan dalam
lingkungan kerja, dan jika tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup,
lebih baik melibatkan profesional yang kompeten untuk melakukan penggantian
pelumas dan pekerjaan perawatan terkait.

III. LANGKAH PERSIAPAN SEBELUM PERAWATAN


Mengganti pelumas pada turbin uap adalah tugas yang penting untuk menjaga
kinerja dan masa pakai peralatan. Berikut adalah langkah-langkah saat akan
mengganti pelumas pada pompa sirkulasi di turbin uap.
Persiapan:
1. Penjadwalan: Tentukan jadwal yang sesuai untuk mengganti pelumas pompa
sirkulasi. Faktor yang harus dipertimbangkan meliputi jumlah jam operasi,
kondisi lingkungan, dan rekomendasi produsen.
2. Alat dan Bahan: Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan, termasuk
peralatan pemompaan, peralatan keselamatan, alat pengukur, tanda pengenal,
pelumas baru, dan bahan penangkap tumpahan.
3. Perencanaan: Identifikasi dan perencanaan tugas yang akan dilakukan,
termasuk pemutusan daya pada pompa, pengamanan area kerja, dan langkah-
langkah keselamatan.
4. Pemilihan Pelumas: Pilih pelumas yang sesuai dengan spesifikasi pompa
sirkulasi, kondisi operasional, dan lingkungan kerja turbin uap. Pastikan
pelumas yang dipilih memiliki kemampuan tahan suhu tinggi dan ketahanan
terhadap kondisi operasional yang keras. Pada saat ini digunakan pelumas dari
pabrikan Mobil yaitu Mobil DTE Oil Light ISO VG 32.
Memilih pelumas yang tepat untuk pompa sirkulasi di Turbin uap adalah
keputusan penting yang dapat memengaruhi kinerja, keandalan, dan umur layanan
pompa. Pemilihan pelumas juga menjadi bagian penting dari pemeliharaan peralatan
industri, dan dapat berkontribusi pada kinerja yang lebih baik dan umur layanan yang
lebih panjang bagi turbin uap.
IV. LANGKAH KERJA SAAT PERAWATAN
Adapun langkah-langkah pada saat Penggantian Pelumas Turbin Uap adalah
sebagai berikut:
1. Penyediaan Tempat Kerja: Pasang tanda pengenal atau tanda peringatan di
dekat area kerja untuk memastikan keselamatan pekerja dan menghindari
gangguan oleh pihak lain.
2. Pembersihan: Bersihkan area sekitar pompa dan komponen yang terkena
pelumas lama.
3. Pengisian Pelumas Baru: Isi pompa dengan pelumas baru sesuai dengan
rekomendasi produsen dan petunjuk pengisian yang benar. Pastikan pelumas
yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan rekomendasi.
4. Pengamatan Awal: Amati kinerja turbin uap dalam beberapa jam pertama
setelah penggantian pelumas. Pastikan tidak ada tanda-tanda kebocoran atau
masalah lain yang muncul.
5. Pemantauan: Lanjutkan pemantauan kinerja turbin uap setelah penggantian
pelumas. Pastikan tidak ada perubahan yang signifikan dalam suhu, tekanan,
atau suara yang menunjukkan masalah.
6. Pemeliharaan Catatan: Catat tanggal penggantian pelumas, jenis pelumas yang
digunakan, dan langkah-langkah yang diambil selama proses penggantian. Ini
akan membantu dalam perencanaan pemeliharaan berikutnya.
7. Pengamanan dan Pembersihan: Pastikan semua alat dan peralatan telah
disimpan dengan aman setelah selesai. Bersihkan area kerja dari sisa pelumas
atau kotoran.
8. Pelaporan: Buat laporan mengenai penggantian pelumas ini, termasuk hasil
pengamatan awal dan langkah-langkah yang diambil. Laporan ini dapat
berguna untuk pemeliharaan berkelanjutan dan pemantauan kinerja.

V. PENGECEKAN HASIL PERAWATAN


Setelah penggantian pelumas pada turbin uap, penting untuk melakukan
serangkaian pengecekan dan pengamatan guna memastikan bahwa turbin uap
berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah yang muncul setelah penggantian
pelumas. Berikut adalah beberapa pengecekan yang direkomendasikan:
1. Pengamatan Visual: Amati turbin uap secara visual untuk melihat apakah ada
tanda-tanda kebocoran atau masalah lain pada komponen turbin uap.
2. Suhu dan Tekanan: Periksa suhu dan tekanan turbin uap sesuai dengan nilai
yang normal. Pastikan tidak ada lonjakan suhu atau tekanan yang tidak wajar.
3. Pengukuran Kinerja: Lakukan pengukuran kinerja turbin uap, seperti laju
aliran dan tekanan, untuk memastikan bahwa kinerjanya sesuai dengan
spesifikasi dan nilai yang diharapkan.
4. Sistem Pengaman: Pastikan bahwa semua sistem pengaman dan perlindungan
di turbin uap berfungsi dengan benar. Ini termasuk sensor suhu, tekanan, dan
perlindungan lainnya.
5. Panas: Amati apakah ada peningkatan suhu yang tidak normal pada turbin uap
selama beberapa jam setelah penggantian pelumas. Ini bisa mengindikasikan
masalah pelumasan atau komponen yang berlebihan panas.
6. Catatan Kinerja: Bandingkan data kinerja sebelum dan setelah penggantian
pelumas untuk melihat apakah ada perubahan yang signifikan dalam kinerja
turbin uap.
7. Pemantauan Berkelanjutan: Lanjutkan pemantauan kinerja turbin uap dalam
beberapa hari atau minggu setelah penggantian pelumas. Ini akan membantu
Anda mendeteksi masalah yang mungkin muncul setelah beberapa waktu
pengoperasian.
8. Pemeliharaan Catatan: Catat hasil pengecekan dan pengamatan yang
dilakukan setelah penggantian pelumas. Informasi ini dapat bermanfaat untuk
pemeliharaan berikutnya dan pemantauan jangka panjang.

Jika menemukan adanya masalah atau perubahan dalam kinerja pompa sirkulasi
setelah penggantian pelumas, segera tindak lanjuti dengan melakukan perbaikan atau
perawatan yang diperlukan. Penting untuk merespons masalah dengan cepat guna
mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan keberlanjutan operasional dari
Turbin Uap.

Anda mungkin juga menyukai