Anda di halaman 1dari 16

SHAFTING

SYSTEMS AND
REFRIGERATOR
By : MUHAMMAD RIZKY ININU
RHENDY PUTRA S
SHAFTING SYSTEMS
• PENGERTIAN dan FUNGSI
Shafting system atau sistem poros di kapal adalah sistem yang
digunakan untuk mentransmisikan tenaga dari mesin utama ke
baling-baling (propeller) kapal.

Fungsi dari shafting system di kapal adalah untuk


mentransmisikan tenaga dari mesin utama ke baling-baling
(propeller) kapal.
• KOMPONEN-KOMPONEN
1. Poros utama (propeller shaft): Poros utama adalah poros yang menghubungkan mesin utama
dengan baling-baling kapal. Poros ini biasanya terbuat dari baja karbon dan dirancang untuk
menahan beban dan gaya yang dihasilkan oleh baling-baling.

2. Intermediate shaft: Intermediate shaft digunakan untuk menghubungkan poros utama dengan
baling-baling jika jaraknya terlalu jauh. Intermediate shaft juga dapat membantu mengurangi
getaran pada sistem dan memperpanjang umur bearing.

3. Bearing: Bearing atau bantalan adalah komponen yang digunakan untuk menyangga poros dan
mencegah keausan yang berlebihan. Bearing yang dipasang di kapal biasanya terbuat dari bahan
paduan logam dan dilengkapi dengan sistem pelumasan yang baik.

4. Coupling: Coupling atau kopling digunakan untuk menghubungkan poros utama dengan
intermediate shaft dan intermediate shaft dengan baling-baling. Kopling dapat membantu
menyerap getaran dan memperpanjang umur poros dan bearing.

5. Baling-baling (propeller): Baling-baling atau propeller adalah komponen yang digunakan untuk
mengubah tenaga yang diterima dari poros menjadi dorongan yang mendorong kapal maju.
Baling-baling biasanya terbuat dari bahan paduan logam dan dirancang untuk menghasilkan
dorongan yang optimal dengan mengoptimalkan efisiensi hidrodinamika.
• PERAWATAN
1. Inspeksi berkala: Shafting system harus diinspeksi secara berkala untuk mendeteksi tanda-
tanda keausan, kerusakan, atau kebocoran pada bearing, coupling, atau komponen lainnya.
Inspeksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti ultrasonik, magnetik,
atau visual.

2. Pelumasan yang baik: Shafting system harus dilumasi secara berkala untuk mengurangi
gesekan antara bearing dan poros. Pelumas yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi
dan standar yang berlaku.

3. Pembersihan: Shafting system harus dibersihkan secara berkala untuk menghilangkan


kotoran, debu, atau korosi yang dapat mengurangi umur komponen atau mempengaruhi
kinerja sistem.

4. Penggantian komponen yang rusak: Komponen yang rusak atau aus harus segera diganti
untuk mencegah kegagalan sistem yang lebih parah.

5. Kalibrasi: Komponen seperti coupling dan baling-baling harus dikalibrasi secara berkala
untuk memastikan sudut, posisi, dan kecepatan yang tepat.
REFRIGERATOR
• PENGERTIAN dan FUNGSI
Refrigerator atau kulkas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
menjaga suhu dan menjaga bahan makanan agar tetap segar dan
awet.

Fungsi dari refrigerator di kapal sangat penting, terutama dalam


perjalanan laut yang memakan waktu yang cukup lama. Dengan
adanya refrigerator, bahan makanan yang dibawa di kapal bisa
disimpan dalam suhu yang cukup rendah dan terjaga
kebersihannya, sehingga tidak mudah rusak dan membusuk.
• KOMPONEN-KOMPONEN
1. Kompresor: Kompresor berfungsi untuk memampatkan gas pendingin menjadi cairan
pendingin sehingga dapat menghasilkan suhu yang lebih rendah.

2. Penukar Kalor: Penukar kalor adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk
mentransfer panas dari dalam kulkas ke lingkungan luar.

3. Pendingin Udara: Pendingin udara adalah komponen yang berfungsi untuk


menyebarkan udara dingin di dalam kulkas sehingga suhu di dalam kulkas bisa
terjaga.

4. Thermostat: Thermostat adalah perangkat pengatur suhu yang berfungsi untuk


mengontrol suhu di dalam kulkas.

5. Pipa Pendingin: Pipa pendingin adalah pipa yang berisi gas pendingin yang berfungsi
untuk mengalirkan gas pendingin dari kompresor ke penukar kalor.

6. Pintu: Pintu adalah komponen yang berfungsi untuk membuka dan menutup kulkas
sehingga isi kulkas terjaga kebersihannya dan suhu di dalam kulkas tidak terganggu.
• PERAWATAN
1. Membersihkan Kulkas: Bersihkan kulkas secara berkala dengan menggunakan
sabun dan air untuk menghilangkan noda atau kotoran yang menempel.
Jangan lupa membersihkan bagian dalam kulkas dan rak-rak penyimpanan.

2. Memeriksa Suhu: Pastikan suhu kulkas selalu berada dalam rentang yang
sesuai dengan rekomendasi dari produsen. Jika suhu terlalu rendah atau terlalu
tinggi, bisa mempengaruhi kualitas bahan makanan yang disimpan di
dalamnya.

3. Memeriksa Kondisi Kompresor: Periksa kondisi kompresor secara berkala


untuk memastikan apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Jika ada
masalah, segera lakukan perbaikan atau penggantian.

4. Memeriksa Filter: Periksa dan bersihkan filter pada kulkas secara berkala
untuk menjaga kualitas udara dalam kulkas
OILS, FUELS AND
LUBRICATING, AND
DECK MARCHINERY
By : MUHAMMAD RIZKY ININU
RHENDY PUTRA S
OILS
• PENGERTIAN dan FUNGSI
Minyak di kapal adalah cairan yang terbuat dari bahan-bahan kimia atau mineral yang
digunakan sebagai pelumas, pendingin, bahan bakar, dan bahan pembersih di kapal.

Fungsi minyak di kapal:


1. Pelumas: Minyak digunakan sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antara
bagian-bagian mesin dan peralatan di kapal. Ini membantu memperpanjang umur
mesin dan menjaga agar mesin tetap berjalan dengan lancar.

2. Pendingin: Minyak juga dapat digunakan sebagai pendingin di mesin yang


menghasilkan panas yang tinggi. Ini membantu menjaga suhu mesin agar tetap stabil
dan mencegah kerusakan akibat overheat.
3. Bahan bakar: Minyak juga dapat digunakan sebagai bahan bakar
untuk mesin kapal. Jenis minyak yang digunakan sebagai bahan bakar
biasanya disebut sebagai bahan bakar kapal atau marine fuel oil.
Minyak yang digunakan sebagai bahan bakar sangat penting untuk
menjaga mesin tetap berjalan dan memberikan daya yang cukup
untuk kapal.
4. Pembersih: Minyak dapat digunakan sebagai bahan pembersih untuk
membersihkan bagian-bagian mesin atau peralatan kapal. Ini
membantu menjaga kebersihan dan mencegah terjadinya kerusakan
akibat kotoran atau korosi.
Secara keseluruhan, minyak sangat penting untuk menjaga kinerja dan
keandalan mesin dan peralatan di kapal. Oleh karena itu, sangat penting
untuk memilih dan menggunakan jenis minyak yang tepat dan
memastikan bahwa minyak tersebut digunakan dengan benar sesuai
dengan fungsi dan tujuannya di kapal.
• JENIS-JENIS
1. Minyak Pelumas: Digunakan sebagai pelumas di mesin, peralatan dan sistem hidrolik kapal. Minyak pelumas
melindungi permukaan yang saling bergesekan di dalam mesin dan peralatan, mencegah terjadinya gesekan yang
berlebihan dan keausan pada permukaan tersebut.

2. Minyak Bahan Bakar: Digunakan sebagai bahan bakar di mesin kapal. Bahan bakar kapal biasanya memiliki sifat yang
berbeda-beda tergantung pada jenis dan kualitasnya. Bahan bakar kapal biasanya terdiri dari minyak diesel, solar, heavy
fuel oil (HFO), dan marine gas oil (MGO).

3. Minyak Transmisi: Digunakan sebagai pelumas di sistem transmisi kapal seperti gearbox, couplings, dan sistem kemudi.
Minyak transmisi membantu mengurangi gesekan di dalam sistem transmisi, menjaga suhu di dalam sistem agar tidak
terlalu tinggi, dan melindungi permukaan dari aus dan korosi.

4. Minyak Pendingin: Digunakan sebagai pendingin di mesin kapal dan sistem pendingin lainnya seperti sistem refrigerasi.
Minyak pendingin membantu menjaga suhu di dalam mesin dan sistem agar tidak terlalu tinggi, sehingga mengurangi
risiko terjadinya kerusakan mesin atau sistem.

5. Minyak Hidrolik: Digunakan sebagai media transmisi daya di sistem hidrolik kapal. Minyak hidrolik membantu
memindahkan tenaga atau daya dari satu bagian ke bagian lain di dalam sistem hidrolik dengan cara mengalirkan
minyak dengan tekanan yang tinggi.

6. Minyak Transformator: Digunakan sebagai media pendingin dan isolator di dalam transformator kapal. Minyak
transformator membantu menjaga suhu di dalam transformator agar tetap stabil dan menjaga agar sistem tetap bekerja
secara efisien.

7. Minyak Pembersih: Digunakan sebagai bahan pembersih di kapal untuk membersihkan bagian-bagian mesin atau
peralatan kapal yang terkena kotoran, debu, atau korosi. Minyak pembersih membantu menghilangkan kotoran dan
memperpanjang umur mesin dan peralatan kapal.
LUBRICATING SYSTEM
• PENGERTIAN dan FUNGSI
Sistem pelumasan pada kapal adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk melumasi dan meminyaki bagian-bagian mesin pada kapal
seperti poros, bantalan, roda gigi, dan lain-lain.

Fungsi utama sistem pelumasan di kapal adalah untuk


mengurangi gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin
yang bergerak dan mencegah terjadinya keausan pada komponen
mesin.
• BAGIAN-BAGIAN KAPAL YANG PERLU PELUMASAN

1. Poros: Poros pada kapal terdiri dari poros utama, poros sekunder, dan poros aksesoris. Semua poros tersebut perlu
dilumasi agar dapat berputar dengan lancar dan menghindari terjadinya keausan pada bantalan.

2. Bantalan: Bantalan berfungsi untuk menopang berat mesin pada kapal dan menjaga agar berputar dengan lancar.
Oleh karena itu, bantalan perlu dilumasi agar terhindar dari keausan dan kerusakan.

3. Roda gigi: Roda gigi berfungsi untuk menghubungkan dua poros dan mengubah arah putaran. Roda gigi perlu
dilumasi agar berputar dengan lancar dan mencegah terjadinya keausan.

4. Katup: Katup pada kapal berfungsi untuk mengatur aliran fluida. Katup perlu dilumasi agar dapat berfungsi dengan
baik dan menghindari terjadinya kebocoran.

5. Piston: Piston pada mesin diesel kapal berfungsi untuk mengubah tekanan bahan bakar menjadi gerakan linier.
Piston perlu dilumasi agar tidak mengalami keausan dan dapat bergerak dengan lancar.

6. Turbocharger: Turbocharger berfungsi untuk meningkatkan tekanan udara pada mesin diesel. Turbocharger perlu
dilumasi agar tidak terjadi gesekan berlebihan dan mencegah terjadinya kerusakan.

7. Propeller: Propeller berfungsi untuk menggerakkan kapal. Propeller perlu dilumasi agar tidak terjadi keausan dan
berputar dengan lancar.

8. Shaft generator: Shaft generator berfungsi untuk menghasilkan listrik dari putaran poros utama. Shaft generator
perlu dilumasi agar tidak terjadi gesekan berlebihan dan mencegah terjadinya kerusakan.
DECK MACHINERY
• PENGERTIAN dan FUNGSI
Permesinan dek merujuk pada peralatan dan mesin yang dipasang di atas dek kapal atau kapal untuk berbagai
tujuan.

Fungsi utama permesinan dek meliputi:

1. Pelampung: Permesinan dek seperti kawat angin jangkar dan kapstan digunakan untuk menurunkan,
mengangkat, dan mengamankan jangkar kapal.

2. Berlabuh: Permesinan dek seperti winch berlabuh dan bollard digunakan untuk mengamankan kapal di
dermaga atau kapal lain.

3. Penanganan Muatan: Permesinan dek seperti kran, derek, dan tutup hatch digunakan untuk memuat dan
membongkar muatan. Selain itu, mesin ini juga dapat digunakan untuk memindahkan muatan dari satu tempat
ke tempat lain di atas kapal.

4. Pengarah: Permesinan dek seperti kemudi dan propulsi kapal digunakan untuk mengarahkan kapal melalui
air. Mesin ini terdiri dari roda kemudi, mesin propulsi, dan peralatan kontrol yang terhubung ke sistem
pengaturan dan navigasi kapal.
• JENIS-JENIS
1. Kawat angin jangkar: Mesin ini digunakan untuk menurunkan dan mengangkat jangkar kapal. Kawat angin
jangkar terdiri dari motor listrik, penggerak poros utama, dan sistem penguncian pendorong.

2. Winch berlabuh: Mesin ini digunakan untuk mengamankan kapal di dermaga atau kapal lain. Winch
berlabuh terdiri dari motor listrik, sistem penggerak, dan katrol.

3. Kran dek: Mesin ini digunakan untuk memuat dan membongkar muatan di kapal. Kran dek terdiri dari
motor listrik, sistem hidraulik, dan boom kran.

4. Kemudi kapal: Mesin ini digunakan untuk mengarahkan kapal melalui air. Kemudi kapal terdiri dari roda
kemudi, peralatan kontrol, dan sistem penggerak.

5. Propulsi kapal: Mesin ini digunakan untuk menggerakkan kapal melalui air. Propulsi kapal terdiri dari
motor listrik, sistem penggerak, dan baling-baling kapal.

6. Capstan: Mesin ini digunakan untuk menarik atau mengangkat beban di atas kapal. Capstan terdiri dari
motor listrik, sistem penggerak, dan drum pengangkat.

7. Bollard: Mesin ini digunakan untuk mengamankan kapal saat berlabuh. Bollard terdiri dari pengikat kapal
dan mekanisme kait yang terhubung ke lambung kapal.

8. Tutup hatch: Mesin ini digunakan untuk menutup dan membuka hatch atau lubang muatan di atas kapal.
Tutup hatch terdiri dari sistem penggerak hidraulik dan mekanisme penutup.
• PERAWATAN
1. Perawatan rutin: Lakukan perawatan rutin pada mesin seperti membersihkan, melumasi, dan
mengganti suku cadang mesin secara teratur. Pastikan untuk mengikuti jadwal perawatan
yang direkomendasikan oleh produsen mesin.

2. Pemeriksaan visual: Lakukan pemeriksaan visual pada mesin secara berkala untuk
memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang terjadi pada mesin. Periksa seluruh
bagian mesin, termasuk poros dan sistem penggerak, untuk memastikan tidak ada kebocoran
atau kerusakan pada mesin.

3. Penggunaan yang tepat: Pastikan mesin digunakan dengan benar dan sesuai dengan instruksi
yang diberikan oleh produsen. Jangan memaksa mesin bekerja terlalu keras atau
mengabaikan tanda-tanda kerusakan pada mesin.

4. Pelumas dan pendinginan: Pastikan mesin dilumasi dan didinginkan dengan baik. Gunakan
pelumas dan pendingin yang direkomendasikan oleh produsen mesin. Pastikan bahwa
pelumas dan pendingin selalu dalam kondisi yang cukup.

5. Penggantian suku cadang: Pastikan untuk mengganti suku cadang yang rusak atau aus pada
mesin secepat mungkin. Pastikan untuk mengganti suku cadang dengan suku cadang yang
sesuai dan direkomendasikan oleh produsen mesin.

Anda mungkin juga menyukai