PLN (PERSERO)
UNIT INDUK PEMBANGUNAN JAWA BAGIAN TENGAH II
BAB II
RENCANA USAHA KEGIATAN
ini :
Tabel 2.1.Lokasi Kegiatan
No Kegiatan Lokasi Jumlah Tower
1 Gardu Induk 150 kV Desa Malangbong, 1 Gardu Induk
Malangbong Baru Kecamatan Malangbong,
Kupaten Garut
2 SUTT 150 kV T.01 –T.17 Kabupaten Garut 17 Tower
3 SUTT 150 kV T.18 – T.35 Kabupaten Sumedang 18 tower
4 SUTT 150 kV T.36 – T.104 Kabupaten Majalengka 69 Tower
Sumber : PT. PLN (PERSERO) UIP JBT II, 2020
GI
MALANGBONG
SAWAH
PARIT, JALAN
SAWAH, KEBUN
KEBUN
KEBUN, BELUKAR
BELUKAR, KEBUN
JALAN
9 T.09 LADANG CISITU MALANGBONG GARUT
LADANG, BELUKAR
BELUKAR
BELUKAR
BELUKAR, LADANG
LADANG, KEBUN
KEBUN
KEBUN, LADANG
LADANG
LADANG
LADANG, KEBUN
KEBUN, BELUKAR
JALAN
JALAN, TANAH
SAWAH, LADANG
LADANG, BELUKAR
MAKAM
JALAN TANAH
LADANG, SEMAK
SEMAK, LADANG
LADANG
LADANG, SEMAK
BELUKAR, LADANG
JALAN
JALAN
KEBUN, LADANG
LADANG, KEBUN
KEBUN, LADANG
JALAN
BELUKAR, KEBUN
KEBUN, SAWAH
20kV, IRIGASI
48 T.48 SAWAH MARGAJAYA LEMAH SUGIH MAJALENGKA
SUNGAI
SAWAH, KEBUN
KEBUN, SAWAH
SAWAH, KEBUN
SUNGAI
JALAN TANAH
LADANG, SAWAH
JALAN, SUNGAI
58
T.58 LADANG SINARGALIH LEMAH SUGIH MAJALENGKA
LADANG, KEBUN
JALAN TANAH
SUNGAI
LADANG
KEBUN, LADANG
JALAN TANAH
LADANG, SAWAH
SAWAH
JALAN TANAH
SAWAH, LADANG
SUNGAI, JALAN
LADANG, SEMAK
SUNGAI, JALAN
SUNGAI
JALAN, SUNGAI
SEMAK, KEBUN
KEBUN, SAWAH
SAWAH
SAWAH
SAWAH
85
T.85 SAWAH TALAGA KULON TALAGA MAJALENGKA
SUNGAI
SAWAH, KEBUN
KEBUN
JALAN, RUMAH
KEBUN
SUNGAI
SAWAH
SAWAH
SUNGAI
SAWAH
IRIGASI
10
T.100 SAWAH SINDANG CIKIJING MAJALENGKA
0
SAWAH
10
T.101 SAWAH SINDANG CIKIJING MAJALENGKA
1
SUNGAI
10
T.102 SAWAH SINDANG CIKIJING MAJALENGKA
2
JALAN
10
T.103 SAWAH SINDANG CIKIJING MAJALENGKA
3
JTM 20kV, JALAN,
10 IRIGASI, PAGAR GI
T.104 BELUKAR BANJARANSARI CIKIJING MAJALENGKA
4 BELUKAR
Sumber : PT. PLN (PERSERO) UIP JBT II, 2020
‐ Lapangan umum a)
13,5
‐ SUTT lain, Saluran Udara Tegangan Rendah
4,0
(SUTR), Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM), saluran udara komunikasi, antena dan
kereta gantung b)
4,0
‐ Titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan air
pasang/tertinggi pada lalu lintas air b)
Sumber : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 2 Tahun 2019
Keterangan :
Penampang melintang Ruang Bebas SUTT 66 kV dan 150 kV
Menara pada tengah gawang
Keterangan :
Penampang memanjang Ruang Bebas
C : Jarak minimum vertikal
Keterangan :
Penampang memanjang Ruang Bebas
L : Jarak dari sumbu vertikal menara/tiang ke konduktor
H : Jarak horizontal akibat ayunan konduktor
I : Jarak bebas impuls petir (untuk SUTT dan SUTTAS)
atau jarak bebas impuls switsing (untuk SUTET)
Pemukiman : ± 30 m
Alun-alun Malangbong : ± 200 m
Pasar Malangbong : ± 290 m
Kantor Desa Malangbong : ± 500 m
a. Pasar Malangbong b. Pemukiman
Perencanaan
Persiapan
Pelaksanaan
Pelaksanaan pengadaan tanah dilakukan oleh tim Pengadaan tanah
PT. PLN (Persero), sedangkan pelaksanaan penilaian harga dilakukan
oleh tim Appraissal yang telah mendapatkan izin praktik dari Menteri
Keuangan dan telah mendapatkan lisensi dari BPN untuk menghitung
nilai/harga objek pengadaan tanah.
Kegiatan yang akan dilakukan oleh tim pengadaan tanah antara lain :
Sertifikasi
Pada tahap ini, kegiatan yang akan dilakukan antara lain mendaftarkan
ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) untuk proses sertifikasi atas
nama PT. PLN (Persero).
2. Tahapan Konstruksi
Dalam kegiatan pembangunan SUTT 150 kV Malangbong – Cikijing dan
Gardu Induk 150 kV Malangbong Baru terdapat 2 tahapan konstruksi yaitu
konstruksi Gardu Induk dan SUTT, adapun uraian mengenai kegiatan
konstruksi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
SUTT 150 kV Malangbong Baru –Cikijing
Tahapan kegiatan konstruksi SUTT 150 kV Malangbong baru di uraikan
di bawah ini :
a. Rekrutmen Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja konstruksi setiap satu tower adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.9. Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi Transmisi
Kualifikasi
No. Jenis Tenaga Kerja Asal Jumlah
Pendidikan
B. Pekerjaan Tanah
1 Pengawas Min D3 1
C. Pembuatan Pondasi
1 Pengawas Min D3 1
D. Pendirian Tower
1 Pengawas Min S1 1
E. Penarikan Kawat
1 Pengawas Min D3 1
Total 78
Sumber : PT. PLN (PERSERO) UIP JBT II, 2020
Rekrutmen tenaga kerja akan dilakukan sepenuhnya oleh
pelaksana konstruksi/kontraktor, tetapi PT. PLN (Persero) akan
merekomendasikan kontraktor untuk sedapat mungkin merekrut
tenaga kerja lokal. Dalam tabel tenaga kerja terdapat keterangan
tenaga kerja lokal yang dapat terlibat dalam kegiatan konstruksi.
Dampak negatif dari kegiatan perekrutan tenaga kerja adalah
timbulnya kecemburuan sosial jika sistem perekrutan tenaga kerja
kurang terbuka atau bahkan tidak mengakomodasi tenaga kerja
dari penduduk sekitar proyek. Pada tahap konstruksi ini nantinya
diharapkan akan menimbulkan terbukanya peluang berusaha,
kesempatan kerja, dan penambahan pendapatan penduduk di
sekitar lokasi kegiatan dengan berdagang, penyedian tempat
tinggal sementara / kontrakan untuk pekerja dari luar daerah atau
terlibat menjadi tenaga kerja yang bersifat sementara/insidental
selama proses konstruksi.
b. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan dan Material
Kondisi jalan yang akan dilalui dalam proses mobilisasi dan
demobilisasi peralatan sebgaian besar berupa jalan Aspal , beton dan
jalan kampung. Sistem pengangkutan material dilaksanakan dengan
menggunakan truk dengan kapasitas 3-6 ton atau truk yang
kapasitas angkutnya sesuai dengan kondisi jalan. Kendaraan yang
digunakan harus dalam keadaan layak jalan dan memenuhi syarat
yang berlaku, untuk kondisi lahan tertentu akan digunakan mobil
pick up, gerobak atau tenaga manusia apabila truk tidak
memungkinkan. Rincian jalan utama yang dilalui selama tahap
konstruksi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.10. Rincian Penggunaan Jalan
No Kabupaten Nama Jalan
1 Kabupaten Garut Jl.Raya Malangbong -Tasikmalaya
Jl. Raya Malangbong - Wado
2 Kabupaten Sumedang Jl. Raya Sumedang
Jl. Salawangi-Wado
Jl. Wado - Cilengkrang
3 Kabupaten Majalengka Jl. Raya Siliwangi
Jl. Talaga
Jl. Cikijing - Darma
Sumber : PT. PLN (PERSERO) UIP JBT II, 2020
2.Pendirian Tower
Jenis dan ukuran pondasi tower dirancang dan dibangun
berdasarkan hasil penyelidikan tanah dan besarnya perhitungan
beban dari tower serta kondisi lingkungan disekitarnya.
Tiang yang dipergunakan pada SUTT 150 berbentuk Tiang kisi-
kisi (lattice tower), terbuat dari baja profil atau rangka-rangka
besi yang disusun sedemikian rupa sehingga mampu menahan
beban angin, momen dan gaya uplift. Berdasarkan konfigurasi
penghantarnya mengunakan Tiang piramida (pyramid tower).
Cara penarikan untuk sekali tarik adalah 3000 meter per 10 tower
berikutnya sama seperti sebelumnya, dan waktu pelaksanaan
penyambungan (jointing) dilakukan apabila penarikan tersebut
telah selesai yang dilanjutkan dengan melepas anker dibutuhkan
waktu 10 hari, didukung oleh tenaga ahli elektrikal 1 orang,
pengawas 1 orang, teknisi 2 orang, operator mesin 2 orang, dan
pengatur lalu lintas 2 orang. Konduktor telah terpasang dapat
dilihat pada gambar berikut.
Jadwal rencana pembangunan SUTT 150 kV Malangbong Baru - Cikjing secara parallel akan dilaksanakan 3 Bulan pekerjaan lapangan setiap pembangunan satu tower.
Tahap Operasional
3.1.Penyaluran Listrik
Penyaluran tenaga listrik adalah kegiatan pengaliran tenaga listrik dari
pembangkit atau pusat beban ke konsumen. Kegiatan ini diperkirakan
akan dapat menimbulkan dampak berupa persepsi masyarakat yang
bisa menyebabkan terjadinya keresahan masyarakat disekitar lokasi
kegiatan yang berkaitan dengan adanya medan magnet dan medan
listrik pada saat pengorasian SUTT 150 kV Malangbong Baru – Cikijing
dan Gardu Induk 150 kV Malangbong Baru. Adapun timbulnya
keresahan masyarakat yang berada di dekat atau di bawah bentangan
kawat yang mengalirkan energi listrik karena secara psikologis
masyarakat merasa khawatir terhadap kemungkinan paparan medan
elektro magnetik setelah jaringan SUTT tersebut dioperasikan
menyebabkan gangguan kesehatan akibat radiasi medan
elektromagnetik.
3.2.Pemeliharaan
Pemeliharaan di sepanjang jalur SUTT 150 kV Malangbong Baru –
Cikijing dan Gardu Induk 150 kV Malangbong Baru dimaksudkan untuk
menjaga kestabilan dan kelancaran operasional penyaluran listrik.
Kegiatan tersebut berupa penebangan terhadap tegakan yang akan
memasuki ruang bebas, pembersihan di sekitar tapak tower, dan
perbaikan-perbaikan akibat gangguan teknis maupun non teknis.
Beberapa jenis pemeliharaan antara lain :
- Pemeliharaan rutin (Preventive Maintenance)
- Pemeliharaan Korektif (Corrective Maintenance)
- Pemeliharaan darurat (Emergency Maintenance)
- Pemeliharaan yang berdasar kondisi / karakter peralatan (Condition
Base Maintenance / CBM)
Pemeliharaan Rutin :
Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan / usaha yang secara
periodik dilakukan untuk mempertahankan kondisi jaringan agar
selalu dalam keadaan baik dengan keandalan dan daya guna yang
optimal. Dalam pelaksanaannya pemeliharaan rutin terdiri dari :
- Pemeliharaan tahunan
- Pemeliharan lima tahunan
3.3.Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin merupakan pemeriksaan secara visual (inspeksi):
- Ground patrol
- Climb up inspection
Hasil pemeriksaan merupakan data yang dapat dipakai:
- Evaluasi / perencanaan / pengembangan
- Penanggulangan dan pencegahan
- Perbaikan / perubahan / modifikasi
- Penggantian
3.3.1. Ground Patrol
Ground patrol adalah jenis pekerjaan pemantauan/
pemeriksaan harian terhadap jalur transmisi tanpa memanjat
tower dilakukan oleh Line walker secara terjadwal. Obyek yang
diperiksa adalah:
- Kawat penghantar
- Ground wire
- Ruang bebas (Right of Way/ROW)
- Tower dan halamannya
- Lingkungan dan aktifitas masyarakat sekitarnya
Penggunaan Air