Anda di halaman 1dari 99

Weir

Power House Discharge Q (m3/sec)

Head –  H (meter)

River

kW = 9.8 X Q {m 3/sec} x H {meter} x η

KEGIATAN RENCANA
PEMBANGUNAN PLTM 10 MW (2 X 5 MW)
DI SUNGAI BATANG SANGIR
NAGARI LUBUK GADANG TIMUR KABUPATEN SOLOK SELATAN
PROPINSI SUMATERA BARAT
PT. Waskita Sangir Energi

DAFTAR PUSTAKA

Nazir, M. 1989. Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia, cetakan III, Agustus 1989.
Michell, B., B. setiawan dan D.N. Rachmi. 2000. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan.
___________________ Gadjah Mada Universitasity Press. Yogyakarta, Soemarwoto, o. 1988.
Analisis Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta cetakan 1
Soeratmo, G. 1988.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta Cetakan I.
___________________ ,MonografiKecamatan Cisolok 200, Alert, G., Sumesti S. 1987, Metode
Penelitian Air. Usaha Nasional Surabaya, Cetakan ke -1
___________________ 2011, Kecamatan Sangir DalamAngka Tahun 2011, Badan Pusat
Statistik Kabupaten Solok Selatan
__________________ , 1993. Modul III Pelatihan Petugas Pengawas Kebisingan, Dirjen
PPM & PLP, Depkes RI, Jakarta
Djajadiningrat, S.T., Famiola, M. Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan.
Rekayasa Sains, Bandung
Nevers, de Noel, 2000. Air Pollution Control Engineering, Second Edition, Mc-Graw
Hill, New York
Novotny and Olem, 1994. Water Quality : Prevention, Identification And
Management of Diffuse Pollution. Van Nostrand Reinhold, New York
Manik, K.E.S., 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup, Djambatan, Jakarta
Metcalf and Eddy, 2003. Wastewater Engineering. 3th Edition. McGraw-Hill, Inc.,USA
Suratmo, F. Gunawan, 1990. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gajah Mada
University Press
Tchobanoglous, George, 1993. Integrated Solid Waste Management, Graw Hill, New
York
Suma’mur, 1995. Keselamatan Kerja Pencegahan Kecelakaan, Gunung Agung,
Jakarta

Lamporan UKL-UPL PT. Salawat Power, 2012

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir


PT. Waskita Sangir Energi

BAB I
IDENTITAS PEMRAKARSA

1.1 LATAR BELAKANG

PT. Waskita Sangir Energi adalah suatu perseroan terbatas nasional yang bergerak di
bidang ketenaga listrikan, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi sumber daya
alam untuk menjadi suatu Energi listrik dengan memegang prinsip pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pada saat ini PT. Waskita Energi Sangir Energi
mencoba membangun salah satu lokasi yang berada di KabupatenSolok Selatan untuk
dijadikan pembangkit listrik dengan memanfaatkan potensi sumber daya air Sungai Batang
Sangir KabupatenSolok Selatan untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
(PLTM)
Lokasi PLTM yang akan dibangun oleh PT. Waskita Sangir Energi dahulunya oleh
Pemerintah Daerah KabupatenSolok Selatan secara izin prinsip diberikan kepada PT.
Shalawat Power yaitu pada tahun 2011 dengan nomor 540/87/DESDM/BUP-2011 tanggal 29
Juli 2011, Namun seiring jalan, untuk percepatan pembangunan PLTM di Sungai Batang
Sangir Kabupaten Solok Selatan ini PT. Shalawat Power bekerjasama dengan PT. Waskita
Karya (Persero) Tbk yang kemudian dibentuk suatu badan usaha yang dinamakan dengan
PT. Waskita Sangir Energi dengan rencana pembangunan Bendung (weir) yaitu pada lokasi
koordinat S 1o37’28,99” ; E 101o20’17,34”, rencana pembangunan Kolam Penenang (ponds)
pada lokasi koordinat S 1o36’35,40” ; E 101o19’40,08”, serta pembangunan Power House pada
lokasi koordinat S 1o36’30,88” ; E 101o19’25,81”.
Sesuai Surat dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan terkait dengan
perubahan yang dilakukan, maka terhadap perubahan nama badan usaha dan lokasi
pembangunan bangunan utama PLTM ini wajib untuk dilakukan penyusunan dokumen
UKL-UPL baru dan Izin Lingkungan terhadap PT. Shalawat Power yang telah diberikan
dengan nomor 660.33 Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013 tidak berlaku lagi.

1.2. IDENTITAS PEMRAKARSA

Nama Perusahaan : PT. WASKITA SANGIR ENERGI


Alamat Perusahaan : Waskita Building Jalan MT. Haryono No. 10 Cawang
Jakarta Timur, 13340
Tel : 021-8515550
PembangkitlistrikTenaga Mini Hidro diBatangSangir
BAB I -1
PT. Waskita Sangir Energi

Fax : 021-8515510
AlamatProyek : Sungai Batang Sangir Nagari Lubuk Gadang Timur
Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Propinsi
Sumatera Barat
PenanggungJawab : Ir. Surahman, M.Tech, M.Eng
Jabatan : DirekturUtama

1.3. IDENTITAS PENYUSUN UKL & UPL

PenanggungJawab : Ir. Surahman, M.Tech, M.Eng


Jabatan : DirekturUtama
Alamat Perusahaan : Waskita Building Jalan MT. Haryono No. 10 Cawang
Jakarta Timur, 13340
Tel : 021-8515550
Fax : 021-8515510

PembangkitlistrikTenaga Mini Hidro diBatangSangir


BAB I -2
PT. Waskita Sangir Energi

BAB II
RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN

2.1. JENIS/NAMA RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

Jenis usaha yang akan dibangun oleh PT. Waskita Sangir Energi adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan memanfatakan potensi sumber daya air Sungai
Batang Sangir yang secara administrasi berada di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang
Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Secara teknis pembangkit yang dapat
dihasilkan dan direncanakan oleh PT. Waskita Sangir Energi di Sangai Batang Sangir ini
adalah sebesar 10 MW (2 x 5 MW).

2.2. LOKASI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


2.2.1. Posisi Geografis dan Rencana Tata Letak Bangunan PLTM

Peletakan sarana dan prasarana PLTM PT. Waskita Sangir Energi dilakukan
berdasarkan kondisi ketersediaan debit air Sungai Batang Sangir sendiri dengan
pertimbangan lain adalah dari faktor ketinggian/kontur untuk menghasilkan tekanan untuk
menggerakan turbin sebagai penghasil energi.
Secara teknis letak bangunan utama PLTM yang akan dibangun oleh PT. Waskita
Sangir Energi adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Posisi Letak Sarana dan Prasarana PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Sarana Posisi Geografi

1 Bangunan Bendung (weir) S 1o37’28,99” E101o20’17,34”


2 Bangunan Kolam Penenang (ponds) S 1o36’35,40” E 101o19’40,08”
3 Bangunan Power Huse S 1o36’30,88” E 101o19’25,81”
Sumber : PT. WSE

2.2.2. Lokasi Rencana Kegiatan PLTM

Lokasi rencana kegiatan pembangunan PLTM 10 MW (2 x 5 MW) PT. Waskita Sangir


Energi ini berada di :

 Sungai : Batang Sangir


 Jorong : Letter W

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB II - 1


PT. Waskita Sangir Energi

 Nagari : Lubuk Gadang Timur


 Kecamatan : Sangir
 Kabupaten : Solok Selatan
 Propnsi : Sumatera Barat

2.2.3. Pencapaian Lokasi

Pencapaian waktu ataupun jarak tempuh yang dilakukan hingga mencapai lokasi
lokasi pembangunan PLTM dari Pusat Ibukota Propinsi Sumatera barat adalah sebagai
berikut :

Tabel 2.2. Pencapaian lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi


Uraian Jarak Waktu Keterangan
(KM) Tempuh
Padang – Muara labuh ± 135 ± 5 jam Ditempuh
dengan
kendaraan
darat.
Muara Labuh – Padang Aro (pusat 32 ± 1 jam Ditempuh
ibukota kabupaten Solok Selatan) dengan
kendaraan
darat.
Padang Aro – Jorong Letter W ± 15 ± 20 menit Ditempuh
dengan
kendaraan
darat.
Jorong Letter W – PT. Waskita Sangir ±1 ± 10 menit Ditempuh
Energi dengan
kendaraan
darat.
Sumber : PT. WSE

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB II - 2


PT. Waskita Sangir Energi

Gambar 2.1.
Halaman II-3

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 3


PT. Waskita Sangir Energi

Lokasi Kegiatan
Gambar 2.2.
Halaman II-4

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 4


PT. Waskita Sangir Energi

Lokasi Kegiatan Gambar 2.3.


Halaman II-5

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 5


PT. Waskita Sangir Energi

2.3. URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


2.3.1. Potensi Pembangkit Listrik

Berdasarkan analisa hidrologi yang telah dilakukan, DAS Batang Sangir mampu
menghasilkan pembangkit listrik sebesar 32,414 MW dengan tingkat probability 95 % dan
head 79,7 meter.
Renana pengembangan yang akan dilakukan oleh PT. Waskita Sangir Energi dengan
menggunakan debit rencana (Q install cap) sebesar 15,44 M3/Second (Q 40%, 146 hari),
diperoleh kapasitas terpasang sebesar 10 MW.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.3. Potensi Pembangkit Listrik PLTM Batang Sangir (ecology Flow = Probabilitas 95 %)
Discharge Debit Ecology Debit Power
Probability
Pararel Seri Desain
dischg (%)
M3/S M3/S M3/S M3/S MW
1 46,62 53.97 5.59 48.38 32.414
5 33,25 33.94 5.59 28.35 18.993
10 27,64 28.78 5.59 23.19 15.539
15 25,22 25.47 5.59 19.88 13.321
20 22,98 23.09 5.59 17.50 11.728
25 21,24 21.39 5.59 15.80 10.588
30 19,73 19.78 5.59 14.19 9.505
35 18,54 18.48 5.59 12.88 8.633
40 17,31 17.24 5.59 11.65 7.805
45 16,19 16.04 5.59 10.45 7.004
50 15,37 15.07 5.59 9.48 6.353
55 14,39 13.71 5.59 8.12 5.440
60 13,59 12.64 5.59 7.05 4.724
65 12,62 11.62 5.59 6.03 4.040
70 11,62 10.65 5.59 5.06 3.391
75 10,42 9.77 5.59 4.18 2.802
80 9,44 8.80 5.59 3.21 2.150
85 8,41 7.88 5.59 2.29 1.531
90 7,34 7.15 5.59 1.56 1.042
95 6,08 5.59 5.59 0.00 0.00
100 3,25 0.06 5.59 -5.53 -3.704
Sumber : PT. WSE

2.3.2. Pemanfaatan Lahan

Lokasi PLTM 10 MW (2 x 5 MW) PT. Waskita Sangir Energi akan dimanfaatkan untuk
sebagai berikut ini :

Tabel 2.4 Pemanfaatan Lahan PLTM PT.Waskita Sangir Energi


No Pemanfaatan Lahan Panjang Lebar Tinggi Luas

1 Bendung 31.50 Mtr 10 Mtr 3,0 Mtr 0,0315 Ha


2 Water Way 2.500 Mtr 4,5-7,5 Mtr 3,5 Mtr 18.00 Ha
3 Head Pond 50 Mtr 20 Mtr 5 Mtr 0,1 Ha
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 6
PT. Waskita Sangir Energi

4 PenStock 140 Mtr Ø 2,5 Mtr - 0,035 Ha


5 Power House 34 Mtr 15 Mtr - 0,05 Ha
6 Kantor - 1.28 Ha
7 Sarana Transportasi 1.200 Mtr 6 Mtr - 0,72 Ha
Total 25,2165 Ha
Sumber : PT. WSE

2.3.3. Garis Besar Bangunan PLTM

Dari hasil-hasil investigasi, analisis, dan perhitungan disain dasar, secara garis besar gambaran
proyek adalah sebagai berikut

Tabel 2.5. Deskripsi Pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi


No Uraian Keterangan
1 Nama ; PLTM Waskita Sangir Energi
2 Type ; Run off River (ROR)
3 Lokasi ; Sungai Batang Sangir
4 Nagari ; Lubuk Gadang Timur
5 Kecamatan ; Sangir
6 Kabupaten ; Solok Selatan
7 Kapasitas PLTM ; 10 MW
8 Kapasitas Pasang ; 2 x 5000 kW
9 Lebar Sungai ; 23-32 meter
10 Waterway ; 2.500 meter
11 Penampang Saluran ; Trapesioda ((7,5 + 4,5)*3,5/2) m
12 Panjang Penstock ; 140 meter
13 Diameter Penstok ; 2,5 -3,0 m
14 Volume Headpond ; 50 x 20 x 5 m
15 Type Turbine ; Horizonal Francis
16 Kapasitas Generator ; 2 unit 5 MW/50Hz/6600 V
17 Power Trafo ; 2 x 7500 kVa
18 SaluranTransmisi ; Sistim 20 KV, 1000 meter
19 Interkoneksi ; Gardu Induk Solok Selatan
20 Catchment Area ; TNKS Kerinci Seblat
21 Luas Catchment Area ; 410,94 KM2
22 Propinsi ; Sumatera Barat
23 Koordinat Intake ; S 1o 37’ 28,99” E 101o 20’ 17,34”
24 Koordinat P/H ; S 1o 36’ 30,88” E 101o 19’ 25,81”
25 Koordinat Pond S 1o 36’ 35,40” E 101o 19’ 40,08”
26 Debit andalan ; 34 m3/sec
27 Debit (40%) ; 15.44 m3/sec
28 Head (DH) ; 80 meter
Sumber : PT. WSE

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 7


PT. Waskita Sangir Energi

2.3.3. Deskripsi Tahapan Pembangunan PLTM

Secara umum kegiatan pembangunan PLTM Batang Sangir PT. Waskita Sangir
Energiakan dilakukan dengan melalui tiga tahapan yang terdiri dari tahap pra-konstruksi,
tahap konstruksi serta tahap operasional dan pemeliharaan.

A. TAHAP PRA-KONSTRUKSI

Kegiatan yang dilakuan pada Tahap Pra-Konstruksi untuk pembangunan PLTM PT.
Waksita Sangir Energi ini adalah :

1. Pengurusan Ijin
Izin yang dimiliki oleh Waskita Sangir Energi masih ada kaitannya dengan perizinan
yang dimiliki oleh PT. Shalawat Power, karena PT. Waskita Sangir Energi adalah
merupakan Entitas Anak Perusahaan PT.Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT.
Shalawat Power, sesuai Akta Pendirian Perusahaan oleh Notaris Fathiah Helmi, SH
nomor 22 pada tanggal 11 Juli 2013, dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi
Manusia – Republik Indonesia, yang tercatat sebagai Daftar Perseroan No.AHU
0072061. AH.01.09 tahun 2013 pada tanggal 26 Juli 2013.

Dalam hal ini untuk pembangunan PLTM di Sungai Batang Sangir Nagari Lubuk
Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan, PT. Waskita Sangir Energi
telah memiliki Izin Prinsip dari Bupati Solok Selatan dengan Nomor
540/381/IP/DESDM/Bup-2012 tanggal 13 November 2012.
Sedangkan Rekomendasi Izin Lokasi Nomor 540/326/DESDM/E.VII/2013 Tanggal 27
Agustus 2013 dan akan melakukan pengurus izin lainnya kepada instansi terkait yang
berhubungan dengan kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energidi Kabupaten Solok
Selatan dan daerah lainnya.

2. Sosialisasi
Mengingat adanya perubahan terhadap nama perusahaan dan lokasi penempatan
bangunan PLTM, maka sosialisasi perlu dilakukan kembali oleh PT. Waskita Sangir
Energi.
Sosialisasi telah dilakukan dengan masyarakat/penduduk disekitar wilayah
pembangunan pada tanggal 20 September 2013 yang dihadiri oleh Camat Sangir,
Kapolsek Sangir, Danramil, KAN Lubuk Gadang, Wali Nagari Lubuk Gadang Timur,
Kepala Jorong, tokoh-tokoh masyarakat, pemilik lahan dan beberapa orang
masyarakat setempat. Dan hasil dari sosialisasi tersebut mendapatkan apresiasi yang
baik penduduk yang nantinya akan dikembangkan dalam bentuk penggantian
lahan atau ganti rugi lahan.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 8


PT. Waskita Sangir Energi

Tabel 2.6. Persepsi atau Pendapat Masyarakat terhadap Rencana PLTM PT.WSE
No Pendapat Persentase
(%)
1 Setuju, karena ada perbaikan jalan, desa bertambah 47
ramai, dan menambah kesempatan kerja danberusaha.
2 Tidak keberatan, apabila sebagian lahan masyarakat 47
digunakan untuk lokasi Bendung dan/atau
bangunanPLTM.
3 Ragu-ragu dengan rencana pembangunan PLTM, 6
karena belum ada kejelasan luas lahan yang terkena
proyek dan nilai kompensasinya

Harapan masyarakat Desa Letter W , Kecamatan Padang Aro, Kabupaten Solok


Selatan terhadap Rencana Pembangunan PLTM Sangir, sebagai berikut:
 Perbaikan/perawatan jalan desa yang dilewati kendaraan dan peralatan berat.
 Diutamakan tenaga kerja lokal /setempat/sekitar untuk bekerja di pekerjaan
konstruksi PLTM.
 Mendapatkan pasokan aliran listrik untuk daerah yang belum mendapat aliran
listrik.
 Berjualan kebutuhan sehari-hari (makanan dan minuman) untuk pekerja uksi.
 Memasok material (batu) untuk pekerjaan konstruksi

3. Engineering dan Surveying


Pada saat ini PT. Waskita Sangir Energi telah melakukan survey ke lokasi tempat
rencana pembangunan PLTM. Dan dari hasil survey tersebut telah membuat desain
teknis untuk rencana pembangunan PLTM di Sungai Batang Sangir. (Lihat dalam
lampiran)

4. Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan akan dilakukan PT. Waskita Sangir Energi setelah adanya
persetujuan perizinan dari beberapa instansi terkait.
Pembebasan lahan ini dilakukan dengan cara ganti rugi lahan dan tumbuhan,
dengan cara jual beli, pinjam pakai terhadap lahan yang digunakan, atau pemberian
royalty /fee terhadap lokasi yang digunakan untuk PLTM.
Luas tanah yang dibebaskan untuk bangunan utama dan fasilitas-fasilitasnya pada
Proyek PLTM PT. Waskita Sangir Energi sebesar ± 25 Ha yang terdiri lahan pertanian,
perkebunan dan lahan kosong yang ditumbuhi berbagai macam jenis tanaman.
Lahan yang terpakai untuk PLTM ini akan dibebaskan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku dan nilai harga pasar yang berlaku untuk tanah dan
tanaman di sekitar proyek dengan memperhatikan Nilai Jual Objek Pajak yang telah
ditetapkan oleh Instansi yang berkompeten.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 9


PT. Waskita Sangir Energi

B. TAHAP KONSTRUKSI

Tahap Konstruksi terdiri dari Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Konstruksi, Pekerjaan


Mesin, Jaringan Distribusi dan Commissioning. Dan secara detailnya dapat dilihat pada uraian
sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan:


a. Pekerjaan Perencanaan dan Konstruksi
b. Mobilisasi Alat dan Bahan serta Membuat Akses Road Lokasi Kegiatan.
Untuk mempermudah pengangkutan bahan, material dan peralatan proyek
untuk konstruksi, mekanikal, elektrikal, maupun untuk kebutuhan
pembangunan prasarana dan sarana PLTM seperti camp, kantor, akan
dilakukan dengan cara memanfaatkan peningkatan jalan yang telah ada dan
atau membuat jalan baru.

Adapun jenis alat berat dan material yang akan dipergunakan selama masa
konstruksi adalah:
 Alat berat : Bulldozer, Excavator, Dump Truck, Compact Vibrator &
Mobil Crane.
 Jenis Material : Pasir, Batu Kali, Batu Kerikil, Semen, Besi beton, dll.

Tabel. 2.7. Daftar Peralatan dan Fungsinya


No Peralatan Keterangan

1 Peralatan Pekerjaan Metal Digunakan untuk pembuatan dan


a. Mesin Las instalasi penstock dan pemotongan
b. Derek maupun pembengkokan baja tulangan
c. Mesin pemotong plat
d. Mesin bor
e. Genset

2 Peralatan Pekerjaan Struktur Mesin pencampur adukan beton


a. Conctrete mixer Mensuplai kebutuhan air
b. Water tank Mengangkut material
c. Dump truck Untuk pekerjaan beton
d. Perancah Mesin penggetar
e. Vibrator
3 Peralatan Pekerjaan Tanah Pekerjaan tanah yang dilakukan
a. Dump Truck antara lain adalah pekerjaan galian,
b. Bulldozer timbunan dan lapis pondasi pada
c. Excavator pekerjaan akses jalan
d. Wheel Loader
e. Motor Grader
f. Vibro Roller
g. Hand stamper
4 Peralatan Pertukangan dan
peralatan bantu lainnya,
misalnya tangga, mesin bor,
gurinda dll.
Sumber : PT. WSE
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 10
PT. Waskita Sangir Energi

c. Mobilisasi dan Perekrutan Tenaga Kerja


Pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi ini akan memerlukan beberapa
tenaga kerja dengan bidang keahlian yang berbeda-beda. Maka dari itu ada
beberapa jenis pekerjaan yang harus ditangani oleh tenaga kerja dari luar
Kabupaten Solok Selatan.
Penerimaan tenaga kerja baik tenaga lokal maupun dari luar sesuai dengan
keahlian yang diperlukan. Tenaga yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 100
orang tenaga kerja yang terdiri dari (Mandor, Tukang Batu, Tukang Kayu,
Tukang Besi, Pekerja Kasar) dimana semua tenaga kerja tersebut diambil dari
lingkungan sekitar proyek, dan untuk tenaga yang memerlukan skill tertentu
akan diupayakan diambil dari Kabupaten Solok Selatan jika tersedia.

2. Pekerja Konstruksi

Dari hasil survey, perencanaan teknis terhadap PLTM ini, maka langkah selanjutnya
yang akan dilakukan adalah pengerjaan konstruksi yaitu :

A. Pembuatan Jalan Lingkungan PLTM Dan Sarana Pendukung


Jalan lingkungan berfungsi untuk akses pengontrolan dan penghubung antara
bangunan PLTM. Jalan lingkungan ini diperkirakan akan dibuat sepanjang 1.200
meter dan lebar 6 meter. Sarana pendukung yang akan dibuat adalah Kantor,
Base Camp dan lain sebagainya. Pembuatan jalan lingkungan serta sarana
pendukung lainya diperkirakan sebesar 2 Hektar.

B. Pekerjaan Bendung (Weir)


Bendung (weir) adalah bangunan yang berfungsi sebagai Intake. Kegiatan
pembuatan bendungan ini akan dilakukan dengan cara pengalihan aliran air
Sungai Batang Sangir pada bagian salah satu sisi sungai untuk mencapai debit
yang diinginkan dan pengerjaan pondasi bendungan setinggi 3 meter secara
bergantian samping kiri dan kanan sungai yang dilengkapi dengan pintu air
sebagai pengontrol debit air. Tinggi bendung yang akan dibangun adalah
sebesar 10 meter dengan lebar sebesar 31.5 meter.
Bendung dibangun menggunakan konstruksi pasangan batu kali dengan cover
beton cyclop campuran PC 1: Ps 1½ : Kr 2½. Fungsi bendung hanya untuk
menaikan level muka air dengan perancangan volume tampungan 10 - 20 kali
debit yang masuk untuk menjamin aliran steady di saluran pembawa/pipa pesat
dan juga untuk meredam tekanan balik pada saat penutupan aliran di saluran
pembawa/pipa pesat. Untuk menjamin keamanan konstruksi dari material yang
terbawa pada saat banjir, direncanakan dalam lokasi bendung dibuat bendung
penahan (check dam), selain itu check dam direncanakan untuk mengurangi
tekanan aliran air dan menahan aliran lumpur.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 11


PT. Waskita Sangir Energi

Bendung dilengkapi pula dengan pelimpas yang direncanakan untuk


membuang kelebihan debit yang dibutuhkan dan menghindari terjadinya
kekurangan pada Sungai Batang Sangir itu sendiri.
Titik koordinat pembangunan bendung ini direncanakan adalah pada posisi S
1037’28,99” dan E 101020’17,34”. Dan berdasarkan surat dari Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Solok Selatan Nomor 522.2/484/PH/2013 tanggal 23
Agustus 2013 berada di Areal Penggunaan Lain (APL) serta Berita Acara
Kunjungan Tim Balai TNKS Nomor BA 34/IV-10/II-IV/2013 tanggal 18 September
2013 menyatakan bahwa Bendung ini berada di luar wilayah Taman Nasional
Kerinci Sebat.
C. Pekerjaan Penyodetan Lahan (Diversion Canal)
Penyodetan Lahan ini dilakukan untuk mengalihkan saluran sungai sementara
pada saat pengerjaan konstruksi Bendung (Weir) berlangsung, sepanjang sekitar
150 m, dengan lebar saluran dibuat berbentuk trapesium dengan lebar bagian
dasar saluran 4,5 meter dan lebar bagian atas 7,5 meter dengan kedalaman
saluran 3,5 meter.
D. Pengerjaan Saluran Pembawa (Water Way)
Saluran pembawa adalah saluran penyalur air ke lokasi Head Pond. Saluran
pembawa ini dibuat dengan konstruksi pasangan batu kali dengan cover beton
cyclop campuran PC 1: Ps 1½ : Kr 2½. Saluran pembawa befungsi sebagai
penyetaraan debit air yang dibutuhkan untuk head pond, sehingga diharapkan
air yang masuk ke pipa pesat selalu stabil.
Panjang saluran pembawa adalah 2.500 meter, lebar saluran dibuat berbentuk
trapesium dengan lebar bagian dasar saluran 4,5 meter dan lebar bagian atas
7,5 meter dengan kedalaman saluran 3,5 meter.
Tanah urugan yang berasal dari penyodetan lahan dan pembuatan saluran ini
akan dikembalikan lagi untuk menimbun bagian-bagian yang kosong pada
saluran tersebut. Sehingga tanah tersebut tidak dibuang begitu saja. Dan selain
itu tanah ini akan dimanfaatkan kembali untuk media tanam atau akan
diletakan pada salah satu tempat untuk disimpan.
E. Pembangunan Bak Penenang (Head Pond)
Head Pond berfungsi sebagai bak penenang dan bak pengendap material dan
padatan yang terbawa oleh saluran pembawa. Air Head Pond diharapkan
membuat laju debit air yang akan disalurkan pada pipa pesat selalu stabil
untuk menghasil tekanan penggerak turbin.
Dibangun dengan menggunakan konstruksi pasangan batu kali dengan cover
beton cyclop campuran PC 1: Ps 1½ : Kr 2½.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 12


PT. Waskita Sangir Energi

Head pond ini berbentuk segi enam yang di desain pada bagian ujung dan
pangkal mengecil dan bagian dasar permukaan dibuat miring agar endapan
jatuh ke dalam bagian yang miring tersebut dan dilengkapi dengan pintu
penguras. Luas head pond ini diperkirakan dengan panjang 50 meter Lebar 20
meter dan tinggi 5 meter yang berfungsi sebagai penyetaraan aliran air
Pada salah satu bagian head pond dibuat pelimpah yang diletakan pada
bagian samping dengan panjang 18 meter. Pelimpah ini berfungsi untuk
mengembalikan air sungai yang berlebih didalam head pond.
Tanah urugan yang berasal dari penyodetan lahan dan pembuatan Head Pond
ini akan dikembalikan lagi untuk menimbun bagian-bagian yang kosong pada
saluran tersebut. Sehingga tanah tersebut tidak dibuang begitu saja. Dan selain
itu tanah ini akan dimanfaatkan kembali untuk media tanam atau akan
diletakan pada salah satu tempat untuk disimpan
Titik koordinat pembangunan Head Pond ini direncanakan adalah pada posisi S
1036’35,40” dan E 101019’40,08”. Dan berdasarkan surat dari Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan Nomor 522.2/484/PH/2013 tanggal 23
Agustus 2013 berada di Areal Penggunaan Lain (APL) serta Berita Acara
Kunjungan Tim Balai TNKS Nomor BA 34/IV-10/II-IV/2013 tanggal 18 September
2013 menyatakan bahwa Bendung dan Bak Penenang ini berada di luar
wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat.
F. Pipa Penstock
Pipa pesat berfungsi mengalirkan air dari bak penenang ke inlet turbine hingga
runner blade berputar. Pipa pesat pembawa dirancang dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Jalur pipa/ Saluran Pembawa dirancang sependek mungkin
b. Jumlah belokan seminimal mungkin
c. Aman terhadap momen lentur, baik vertikal maupun horizontal
d. Mempunyai tahanan hidrolis minimum tertentu untuk menghindari tekanan
udara di bawah tekanan atmosfer
e. Efek terhadap turbin
f. Kenaikan tekanan akibat waterhammer
g. Kenaikan tekanan pada saat pengetesan

Adapun yang menjadi kriteria dan Syarat-Syarat Struktural Pipa Pesat adalah
sebagai berikut :
- Block anchor diletakkan pada jarak maksimum 100 m untuk pipa pesat
tipe permukaan yang berfungsi untuk menahan gaya-gaya yang timbul
akibat pergeseran pada belokan.
- Di antara block anchor, dipasang tumpuan sadel pada setiap jarak ± 5 m,
masing-masing dipasang cincin penopang.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 13
PT. Waskita Sangir Energi

Pipa pesat dengan sambungan kaku memerlukan sambungan pemuaian


untuk antisipasi terhadap perubahan temperatur.
- Perencanaan pipa pesat mencakup pemilihan material, diameter penstock,
tebal dan jenis sambungan (coordination point). Pemilihan material
berdasarkan pertimbangan kondisi operasi, accessibility berat, sistem
penyambungan dan biaya. Diameter pipa pesat dipilih dengan
pertimbangan keamanan, kemudahan proses pembuatan, ketersediaan
material dan tingkat rugi-rugi (fiction losses) seminimal mungkin.
- Ketebalan penstock dipilih untuk menahan tekanan hidrolik dan surge
pressure yang dapat terjadi. Pipa pesat ditempatkan 15 cm di atas dasar
bak penenang untuk menghindarkan masuknya batu atau benda-benda
yang tidak diijinkan terbawa memasuki turbin, karena berpotensi merusak
runner turbin.
- Pipa pesat ini direncanakan menggunakan pipa Mild Steel (ST37)dengan
diameter 2,5 meter hingga diameter 3,0 meter dengan total panjang sekitar
160 meter.

G. Pintu Air
Jumlah pintu air yang diperlukan sebanyak 8 buah, yaitu pada bangunan
bendung 2 buah, intake 2 buah, penguras kolam (sandtrap) 1 buah, pipa pesat
(penstock) 2 buah serta 1 buah pintu penguras di kolam penenang (headpond).
Pengoperasian pintu air direncananakan secara manual untuk semua jenis pintu.
Pintu-pintu dipabrikasi dengan menggunakan pelat dan profil baja dengan
bentuk konstruksi standar. Pintu-pintu yang diletakkan pada slot pintu yang
akan dipasang pada lembaran pelat bala diletakkan pada beton sekunder
dudukan pintu air.
Dimensi pintu-pintu yang distandarisasikan dengan membuat banyaknya tipe
ukuran pintu seminimal mungkin. Untuk setiap tipe pintu yang sama didesain
dengan menggunakan head yang sama, dengan mangambil head maksimun.

H. Pembangunan Gedung Sentral atau Power House


Pembangunan PLTM jenis run off river idealnya harus mendapatkan head yang
maksimum. Lokasi gedung sentral (power house) berada pada tempat rendah
untuk keamanan dan konstruksi. Lantai rumah pembangkit didesain lebih tinggi
dibandingkan permukaan air sungai. Data dan informasi ketinggian permukaan
sungai pada waktu banjir menjadi dasar desain dalam menentukan lokasi
rumah pembangkit. Lokasi rumah pembangkit berada pada ketinggian yang
aman dan saluran pembuangan air (tail race) dirancang agar terlindung
terhadap kondisi alam, seperti batu-batuan besar.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 14


PT. Waskita Sangir Energi

Ujung saluran tail race direncanakan tidak terletak pada bagian sisi luar sungai
karena bisa mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta memungkinkan
masuknya aliran air menuju ke rumah pembangkit.

Power House memiliki beda tinggi sebesar 70 meter dari pipa pesat dan
dibangun pada areal seluas 34 x 15m yang dilengkapi :
- Ruang Trafo
- Ruang Operasional
- Mesin Turbin.
- Gudang
- Ruang Ganti/Locker
- Ruang MV
- Ruang Erection Bay

Titik koordinat pembangunan Power House ini direncanakan adalah pada posisi
S 1036’30,88” dan E 101019’25,81”.
Dan berdasarkan surat dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok
Selatan Nomor 522.2/484/PH/2013 tanggal 23 Agustus 2013 berada di Areal
Penggunaan Lain (APL) serta Berita Acara Kunjungan Tim Balai TNKS Nomor
BA 34/IV-10/II-IV/2013 tanggal 18 September 2013 menyatakan bahwa Power
House ini berada di luar wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat

Gambar 2.4. Bentuk Konstruksi PLTM PT. Waskita Sangir Energi

Weir

Power House Discharge Q (m3/sec)

Head –  H (meter)

River

kW = 9.8 X Q {m 3/sec} x H {meter} x η

Sumber : PT. WSE

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 15


PT. Waskita Sangir Energi

3. Commissioning
Sebelum PLTM beroperasi penuh, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian dengan
memperhatikan beberapa kepentingan yang ada terhadap aspek seperti Energi yang
dihasilkan, keamanan/safety, dan efektivitas lainnya dan hasilnya akan diumumkan
ke instansi yang terkait

4. Jaringan Distribusi
Listrik yang dihasilkan dari pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energiini akan
didistribusikan dengan menyambung ke gardu instalasi listrik terdekat untuk
memenuhi kebutuhan Energi listrik penduduk sekitar Kabupaten Solok Selatan dan
Kabupaten/Kota berdekatan pada umumnya dengan saluran jaringan sistem 20 KV
sepanjang 1.000 meter. Dan untuk pendistribusian dari gardu PLN hingga ke
pengguna listrik telah menjadi tanggung jawab PLN.

C. TAHAP OPERASI

1. Pemeliharaan Sistem Operasi Unit Pembangkit

Pemeliharaan dilakukan terhadap turbin dan generator yaitu dengan membersihkan


bagian yang kotor, mengganti pelumas, mengganti spare part dan service secara rutin.
Kegiatan ini diperkirakan menghasilkan limbah B3 yaitu pelumas bekas, mesin rusak
dan bola lampu rusak dimana direncanakan mesin turbin yang akan digunakan
untuk menghasilkan produksi sebesar 10 MW yaitu sebanyak 2 unit Turbin dengan
kapaistas masing-masing turbin 5 MW

2. Pemeliharaan Bangunan Utama

Pemeliharaan terhadap bangunan utama meliputi intake, saluran pembawa, bak


penenang, jalur penstock yaitu dengan memantau debit air dan membersihkan
kotoran-kotoran (penghalang aliran air) dan sedimentasi. Kegiatan lain yang
dilakukan pada tahap ini adalah penanaman pohon disekitar bangunan utama yang
bertujuan mencegah terjadinya kelongsoran.

3. Sistem Pengelolaan Limbah B3

Limbah B3 dihasilkan dari kegiatan operasional mesin-mesin pembangkit listrik


berupa oli bekas, pelumas, mesin rusak, bola lampu rusak baterai yang sudah tidak
terpakai, akan dikumpulkan di drum-drum atau suatu tempat di luar power house
yang kemudian akan dikirim ke pihak ketiga yang telah memiliki izin dari
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten
Solok Selatan untuk Penyimpan Sementara.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 16
PT. Waskita Sangir Energi

4. Sistem K3 dan Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Untuk melindungi keamanan dan keselamatan kerja para karyawan di lingkungan


unit pembangkit tenaga kerja listrik PLTM PT. Waskita Sangir Energi, disediakan alat
pelindung diri (APD) yang terdiri dari masker kain dan corong (karet), sarung tangan
kain, sarung tangan kulit, helmet, safety shoes, uniform dan ear plug. Sebagai upaya
pencegahan terhadap bahaya kebakaran serta bahaya lainnya seperti longsor, banjir
akan disediakan peta jalur evakuasi dan peralatan pemadam kebakaran yang
berupa Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

2.4. RENCANA UMUR KEGIATAN

Setelah dilakukan kajian terlebih dahulu melalui studi pendahuluan, waktu yang
diperlukan untuk pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energiini mulai dari tahap
persiapan hingga setelah pendistribusian ke PLN Ranting Muara Labuh Kabupaten Solok
Selatan diperkirakan selama 1,5 tahun dan masa operasional sesuai Perjanjian Jual Beli
Listrik/PPA (Power Purchase Agreement) dengan PT.PLN (Persero) selama 20 tahun sejak
Financing Date termasuk waktu pelaksanaan konstruksi dan setelah itu dapat diperpanjang.
Bentuk kontrak perjanjian pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
(PLTM) Waskita Sangir Energi ini adalah BOO (Build Owner Operated) sesuai dengan
Perjanjian antara PT.Waskita Sangir Energi sebagai Pengembang Energi dengan PT.PLN
(Persero) Wilayah Sumbar sebagai Pembeli Listrik.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 17


PT. Waskita Sangir Energi

Tabel 2.8 Time Schedule Pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
NO AKTIVITAS JUMLAH BULAN (2013-2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PERSIAPAN
2 ENGINEERING & SURVEYING
3 PEMBEBASAN TANAH
4 KONSTRUKSI DAM & INTAKE
5 KONSTRUKSI WATERWAY
6 KONSTRUKSI HEADPOND
7 PEMASANGAN PENSTOCK
8 KONSTRUKSI POWER HOUSE
9 PEMASANGAN MESIN
10 KONSTRUKSI TRANSMISI
11 TESTING & KOMISIONING
Sumber : WSE

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 18


PT. Waskita Sangir Energi

2.5. GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

2.5.1. Kesesuaian Dengan Tata Ruang Kabupaten Solok Selatan

Sebelum melakukan pembuatan UKL-UPL ini PT. Waskita Sangir Energi telah
melakukan koordinasi dengan instansi terkait yaitu Badan Perencanaan Pembangunan dan
Penanaman Modal Daerah Kabupaten Solok Selatan terkait dengan kesesuai lokasi PLTM
yang akan dibangun dengan tata ruang daerah Kabupaten Solok Selatan.
Berdasarkan surat Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal
Daerah Kabupaten Solok Selatan Nomor 05/234/BPPPMD-2o13 tanggal 24 September 2013
menyatakan bahwa lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi dapat dinyatakan bahwa lokasi
berada pada Areal Penggunaan Lain (APL) dan sesuai dengan tata ruang wilayah
Kabupaten Solok Selatan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :
1. Lokasi pengembangan terletak di anak sungai Sangir Hulu yang bersebelahan dengan
sungai yang dijadikan Wisata Minat Khusus yaitu Kayak dan Arum Jeram dengan
tidak mengganggu lokasi wisata,khususnya arum jeram dan kayak.
2. Lokasi yang dilakukan pengembangan PLTMH Sangir Hulu tersebut tidak
mengganggu terhadap rencana kawasan budidaya yang direncanakan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Solok SelatanTahun 2012-2031.
3. Tidak melanggar peraturan perundang - undangan yang berlaku.

Sedangkan untuk ketentuan Lampiran Peta Instruksi Presiden Nomor 10 tahun 2011
tentang peta indikatif penundaan izin baru (PIPIB), Lokasi PT. Waskita Sangir Energi tidak
termasuk dalam kawasan yang dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 10 tahun 2011
tersebut karena lokasi PT. Waskita Sangir Energi berada di lokasi Areal Penggunaan Lain
(APL)

2.5.2. Persetujuan Prinsip Dari Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan

Karena PT. Waskita Sangir Energi adalah mitra kerja dengan PT. Shalawat Power,
maka izin prinsip yang dipergunakan adalah izin prinsip yang telah dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan kepada PT. Shalawat Power dengan Nomor
540/381/IP/DESDM/Bup-2012 tanggal 13 November 2012 dan Rekomendasi Izin Lokasi dari
Dinas Energi Sumber daya Mineral Nomor 540/326/DESDM/E.VII/2013 Tanggal 27 Agustus
2013.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 19


PT. Waskita Sangir Energi

Lokasi Kegiatan
Gambar 2.5.
Halaman II-20

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 20


PT. Waskita Sangir Energi

Lokasi Kegiatan

Gambar 2.6.
Halaman II-21

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 21


PT. Waskita Sangir Energi

Lokasi Kegiatan Gambar 2.6.


Halaman II-22

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 22


PT. Waskita Sangir Energi

2.5.3. Komponen Rencana Kegiatan Yang Dapat Menimbulkan Dampak


Terhadap Lingkungan Hidup

Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
ini dapat berupa dampak negative dan dampak positif. Berikut ini akan digambarkan
mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan PLTM yang dibagi dalam
beberapa tahapan yaitu tahapan Pra-Konstruksi, tahapan Konstruksi, Tahapan Pasca
Konstruksi, Tahapan Operasi dan Tahapan Pasca Operasi.

A. TAHAP PRAKONSTRUKSI

1. Sosialisai Kegiatan
Dampak yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
- Timbulnya rasa keraguan pada PT. Waskita Sangir Energi dan persepsi ketidak
seriusan pada PT. Shalawat Power dalam melakukan pembangunan PLTM
karena belum juga adanya “action” dalam melaksanakan pembangunan.
Sementara izin yang diberikan sudah lama diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten Solok Selatan.
- Timbulnya anggapan bahwa PT. Shawalat Power dianggap sebagai Broker
dalam izin-izin yang diberkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan
karena dengan adanya penggantian nama ataupun JointofOrder dengan
perusahaan lain, sehingga dianggap PT. Shalawat Power dianggap tidak
memiliki modal untuk melakukan pembangunan PLTM
- Timbulnya persepsi akan terjadinya kerusakan pada kualitas sungai Batang
Sangir dan lahan disekitar wilayah PLTM akibat pembangunan sarana
prasarana PLTM, Longsor dan banjir
- Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM akan mengakibatkan
berkurangnya sumber mata pencarian sebagai penangkap ikan akibat
hilangnya spesies mahluk hidup di Sungai Batang Sangir.
- Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM di daerah tersebut akan
menyediakan sumber pendapatan yang baru dan ketersedian lowongan tenaga
kerja baru.
- Timbulya anggapan bahwa dengan PLTM ini akan mampu mensupplai Energi
listrik di kabupaten Solok Selatan

2. Survey Lapangan
Dampak yang ditimbulkan adalah menyangkut persepsi masyarakat umum
terhadap kegiatan survey yang dilakukan sehingga menimbulkan persepsi negatif dan
positif serta komplain yang datang dari pemilik lahan yang terkena rencana
pembangunan PLTM.PT. Waskita Sangir Energi

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 23


PT. Waskita Sangir Energi

3. Pematokan Lahan Dan Pembebasan Lahan


Jenis dampak yang timbul adalah complaint terhadap perusahaan karena adanya
rencana pembangunan di atas lahan mereka yang mungkin nantinya seandai tidak
dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerusuhan sehingga terjadinya gangguan
kamtibnas

B. TAHAP KONSTRUKSI

1. Mobilsasi Alat dan Material


Jenis dampak yang terjadi pada kegiatan mobilisasi alat dan material adalah
timbulnya gangguan lalu lintas sehingga mengakibatkan kemacetan dan
peningkatan debu pada saat mobilisasi berlangsung sehingga mempengaruhi
kesehatan masyarakat.

2. Perekrutan Tenaga Kerja


Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya kecemburuan sosial akibat dari jumlah,
komposisi dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan serta keinginan untuk bekerja
dari masyarakat dalam melakukan konstruksi pembangunan PLTM

3. Pembukaan Lahan
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya complaint, keraguan dan kekwatiran
dari masyarakat kepada pihak PT. Waskita Sangir Energi seandainya pembebasan
lahan tidak dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak

4. Pembangunan Base Camp dan Konstruksi Utama.


Dampak yang dihasilkan dari komponen kegiatan ini adalah sebagai beikut :
- Berkurangnya kualitas udara akibat buangan mesin alat-alat berat.
- Peningkatan intensitas kebisingan pada saat operasional pekerjaan dilakukan.
- Terjadinya kerusakan tanah akibat pengikisan lapisan tanah yang dilakukan
dengan menggunakan mesin/alat-alat berat
- Berkurangnya kualitas sungai akibat sedimen padatan tanah yang terbawa
oleh arus
- Dengan berkurangnya kualitas sungai juga akan mempengaruhi kehidupan
biota di perairan sehingga mempengaruhi kwantitas dan biodiversitas di
perairan tersebut
- Dengan adanya pembukaan lahan untuk pembangunan bangunan utama
sehingga flora dan fauna akan terdegradasi .

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 24


PT. Waskita Sangir Energi

- Dengan adanya pemakaian lahan milik masyarakat dan adat maka akan
menimbulkan dampak sosial jika pengelolaan tidak dengan baik.
- Terjadinya kecelakaan kerja, jika seandainya tidak dilakukan dengan SOP dan
tata kerja yang baik
- Mempengaruhi kesehatan masyarakat disekitar lokasi pembangunan PLTM

C. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

1. Operasional Mesin Generator/Komisioning Test


Dampak yang dihasilkan pada saat commissioning test ini adalah :
a. Terjadinya pencemaran udara disekitar lokasi generator
b. Terjadinya penurunan kualitas air Sungai Batang Sangir akibat sisa oli mesin serta
lonsor, banjir akibat tidak kokohnya bangunan utama
c. Pengurangan kwantitas air sungai Batang Sangir yang dialirkan ke saluran
pembawa untuk menggerakan turbin
d. Terjadinya peningkatan kebisingan dan tingkat getar dari operasional mesin
generator dan turbin
e. Terdegradasinya flora-fauna akibat dari suara mesin dan tingkat getar generator
yang melebihi ambang baku mutu.

2. Pengurangan Dan Pemulangan Tenaga Kerja


Dampak yang terjadi adalah timbulnya keresahan masyarakat karena hilangnya
pekerjaan masyarakat dan sumber mata pencarian sehingga dapat menimbulkan
keresahan dan terjadinya pengangguran

D. TAHAP OPERASIONAL

1. Operasional Mesin Generator Dan Pemeliharaan Bangunan Utama


Jenis dampak yang akan terjadi adalah dampak terhadap :
- Flora-fauna akibat dari suara mesin dan tingkat getar generator yang melebihi
ambang baku mutu.
- Kualitas udara akibat asap buangan mesin generator.
- Kualitas air sungai akibat limbah B3 yang dibuang ke badan air.
- Kualitas air akibat sedimen jika terjadinya lonsor yang dikarenakan oleh
runtuhnya bangunan utama.
- Gangguan terhadap kesehatan masyarakat disekiitar lokasi PLTM

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 25


PT. Waskita Sangir Energi

2. Pendistribusian Yang Dilakukan Oleh PLN


Dampak yang dihasilkan adalah Adanya kekecewaan dan kecemburuan sosial dari
masyarakat karena pelayanan listrik belum juga dapat dinikmati masyarakat yang
tinggal di daerah pedalaman, sementara disisi lain mereka beranggapan bahwa
daerah mereka merupakan sebagai penghasil tenaga listrik yang dialirkan ke daerah-
daerah lainnya
Dampak lain yang akan timbul adalah permasalahan peruntukan pembagian dana
Coorperate Society Responbilty (CSR) dan Communnity Development yang
merupakan kewajiban dari PT. Waskita Sangir Energi sebagai salah satu bentuk
kepedulian sosial terhadap measyarakt sekitar PLTM.

E. TAHAP PASCA OPERASIONAL

1. Demobilisasi Tenaga Kerja


Dampak yang dihasilkan adalah dampak sosial dengan hilangnya kesempatan kerja
bagi tenaga kerja yang bekerja di PT. Waskita Sangir Energi, sehingga dapat
mempengaruhi tingkat perekonomian bagi pekerja tersebut dan terjadinya
pengangguran

2. Reklamasi Lahan
Jenis dampak yang dihasilkan adalah dampak sosial yaitu dengan adanya kesesuaian
antara kesepakatan antara pemilik lahan dengan PT. Waskita Sangir Energi pada
saat pra konstruksi sebelumnya. Serta penyerahan bangunan yang tertinggal di lahan
tersebut

2.5.4. Rona Lingkungan Terkait Rencana Pembangunan PLTM

1. Curah Hujan

Untuk data curah hujan tahunan pada Kecamatan Sangir, digunakan data curah
hujan pada tahun 2011 yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik. Rata-rata
curah hujan tahunan di Kecamatan Sangir adalah sebesar 20,23 mm, dan untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.9 Data Curah Hujan Kecamatan Sangir


No Bulan Curah Hujan Hari Hujan
(mm)
1 Januari 29,14 17
2 Februari 15,64 14
3 Maret 29.00 22
4 April 13,50 16
5 Mei 20,38 6
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 26
PT. Waskita Sangir Energi

6 Juni 28,14 14
7 Juli 16,90 10
8 Agustus 19,67 15
9 September 18,68 22
10 Oktober 16,75 24
11 November 14,00 13
12 Desember - -
Jumlah Rata-Rata 16 20,23
Sumber : Kecamatan Sangir Dalam Angka 2010

2. Suhu
Hasil pengamatan dengan menggunakan alat Thermometer, didapat suhu rata –
rata pada tapak kegiatan yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.10 Data Suhu Beberapa Titik Lokasi PLTM


No Koordinat SUHU (◦C)
TITIK BT LS
1 01◦ 36,34,22’ 101◦19,42’ 20,5
2 01 ◦36,42,70’ 101◦19,56’ 21,0
Jumlah Rata-Rata 20,75
Sumber : Survey, PT. WSE

3. Kualitas Udara dan Kebisingan


Data Kualitas udara digunakan data dari PT. Shalawat Power. Dimana Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan pada posisi Koordinat 01◦ 36,399’ BT dan
101◦19,003’ LS yaitu tepatnya di daerah Pemukiman masyarakat dekat daerah
Sungai Garam didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 2.11. Hasil Analis Kualitas Udara


Baku Hasil
No. Parameter Satuan
Mutu Analisa
1. Nitrogen Dioksida (NO3) Ugr/Nm3 400 28,62
2. Sulfur Dioksida (SOx) Ugr/Nm3 900 11,40
3. Karbon Monoksida (CO) Ugr/Nm3 30.000 120,4
4. Debu (TSP) Ugr/Nm3 230 83
5. Kelembaban 74,1 – 92,2 %
6 Temperatur 27,7 – 28, 1 ° C
7 Kecepatan angin 0 -0,4 m/S
8 Arah Angin Utara – Selatan
Sumber : Analisa Politeknik Kesehatan Padang 2012
Keterangan : Baku Mutu Udara ambient Nasional berdasarkan PP RI No. 41 thn 1999

Berdasarkan dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa kualitas udara di
sekitar lingkungan tapak kegiatan masih dalam keadaan baik.

Pengambilan Sampel Udara dilakukan pada daerah Kubang Gajah dekat


pemukiman masyarakat dan daerah Sungai Garam. Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan alat Sound Level Meter Merk Lutron.
Berdasarkan hasil pengamatan, tingkat Kebisingan di lingkungan sekitar Lokasi
Kegiatan masih di bawah baku mutu (Kep. Men NO.48/MENLH/11/1996).
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 27
PT. Waskita Sangir Energi

Tabel 2.12 Hasil Analis Kualitas Udara


No. Lokasi Satuan Baku Mutu Hasil Analisa
1. Sungai Garam dB 60 47,45
2. Jembatan Kubang Gajah dB 60 57,45
3. Kelembaban 74,1 – 92,2 %
4 Temperatur 27,7 – 28, 1 ° C
5 Kecepatan Angin 0 -0,4 m/S
6 Arah Angin Utara – Selatan
Sumber : Analisa Politeknik Kesehatan Padang (PT. Shalawat Power) 2012

4. Kualitas Air

Tabel 2.13. Hasil Analis Kualitas Air Sungai Batang Sangir


Pada Koordinat 01◦ 36,767’ BT - 101◦19,656’ LS ( Kode A)
Pada koordinat 01 ◦36,767’ BT - 101◦19,661’ LS (Kode B)

No. Parameter Sat Baku Mutu Hasil Analisa


PP 82 2011 A B
Kls II
-
1. pH 6-9 7,48 7,46
2. BOD 5 Mg/l Maks. 3 0,94 0,92
3. DO Mg/l Maks 4 5,34 5,24
4. Timbal (Pb) Mg/l Maks 0,03 < 0,010 < 0,010
5. COD Mg/l Maks 25 15 17
6 Besi (FE) Mg/l - 0,899 0,924
7 Minyak dan Lemak Mg/l Maks 0,001 7 7
8 Total Padatan Tersuspensi (TSS) Mg/l Mask 50 14 17
9 T air ◦C - 18,8 18,8
10 O2 % - 20 20,7
Sumber : Hasil Analisa Balai Riset dan Standarisasi Industri Padang 2012
Mengacu kepada PP 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pegendalian
Pencemaran Air

5. Topografi

Kabupaten Solok Selatan mempunyai ketinggian 350 - 1.500 meter diatas permukaan
laut, Dan hanya untuk daerah disekitar Gunung Kerinci ketinggian daerah hingga
mencapai 3,805 meter diatas permukaan laut. Secara global wilayah Kabupaten
Solok Selatan memiliki kondisi geografi yang bervariatif, mulai dari wilayah dataran,
berbukitan dengan kelerengan rendah, landai dan terjal. Khusus untuk Kecamatan
Sangir kisaran ketinggian antara 350 – 702 meter diatas permukaan laut dan untuk
Lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi ketinggiannnya adalah 939 – 697 meter diatas
permukaan laut.

6. Geografi

PLTM PT Waskita Sangir Energy akan dibangun pada daerah pinggiran sungai
dengan ketentuan akan memenuhi semua peraturan yang berlaku. Secara geografi
areal PLTM ini berada pada daerah perbukitan yang begitu banyak.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 28


PT. Waskita Sangir Energi

Disekitar tapak kegiatan PLTM PT Waskita Sangir Energy yaitu didaerah bagian
depan Jalan Raya Sangir Kabupaten Solok Selatan – Kabupaten Kerinci terdapat
beberapa bangunan perumahan permanen dan perladangan palawija.
Lokasi PLTM PT Waskita Sangir Energy ini hampir berdampingan dengan Taman
Nasional Kerinci Seblat dan hutan lindung. Hal ini sangat mendukung untuk
dilakukan suatu ide innovatif yang menguntungkan bagi semua pihak antara lain
untuk kegiatan pariwisata, kegiatan sumber energi tenaga air, daerah sumber air
baku air bersih dan sumber ilmu pengetahuan untuk penyelidikan. Dan oleh karena
itu maka PT. Waskita Sangir Energi akan berusaha untuk menjaga selalu catment
area tersebut dan akan mengembangakn program dan kegiatan untuk menjaga
keutuhannya tersebut dengan cara berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi
terkait.

Secara geologi, kondisi litologi (batuan) di Kecamatan Sangir terdiri dari Alluvial, Fillit,
Batu Gamping Kristalisasi dari formasi barisan dan batuan granit.

7. Flora dan Fauna


Data Flora yang digunakan adalah data dari PT. Shalawat Power dimana didaerah
sekitar lokasi rencana pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi ini bervariasi
mulai flora perkebunan, peladangan hingga flora liar yang biasa hidup di daerah
hutan. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 2.14 Analisa Vegetasi Untuk Kategori Pancang Pada Areal Sekitar Sungai Batang Sangir
di Koordinat S 01O 38’ 04.9” E 101 0 20’ 25,4”
No Nama Jenis Famili Nama KR FR DR NP
1 Cinnamomum burmanii BL Lauraceae Daerah
Kayu manis (%)
13,6 (%)
11,65 (%)
14,89 40,14
2 Coffea arabica L Rubiaceae Kopi 8,7 8,54 10,54 27,78
3 Piper stylosum MIQ Piperaceae Kadok rimbo 6,6 7,97 7,97 22,54
4 Amaranthus viridis L Amaranthaceae Bayam rimbo 6,6 6,97 4,97 18,54
5 Cycas circinalis L Cycadaeae Paku Laut 5,6 6,97 4,97 17,54
6 Melastoma malabathricum Melastomataceae 5,6 5,97 4,97 16,54
7 Clidemia hirta DON Melastomataceae 5,6 5,97 4,97 16,54
8 Bambusa vulgaris SCHRAD Graminae Bambu 5,6 4,97 4,97 15,54
9 Pandanus helicopus KURZ Pandanaceae Rasau 4,7 4,97 4,97 14,64
10 Macaranga Hypoleuca Euphorbiaceae Sapek 4,7 4,97 4,97 14,64
11 MUELL
Albizzia pedicellata BAKER Leguminosae Petai rimbo 4,7 3,97 3,97 12,64
12 Tona sureni ROXB Meliaceae Surian 4,7 3,97 3,97 12,64
13 Laportea stimulans MIQ Urticaceae Jilatang 4,7 3,97 3,97 12,64
14 Lasianthus tomentosus BL Rubiaceae Ixora rimbo 3,7 3,97 3,97 11,64
15 Mallotus barbatus MUELL Euphorbiaceae Balek angin 3,7 3,97 3,97 11,64
16 Macaranga trilobaMUELL Euphorbiaceae Mahang 3,7 3,97 3,97 11,64
17 Jatropha multifida L Euphorbiaceae Jarak 3,7 3,97 3,97 11,64
18 Mimosa invisa MART Leguminosae Putrimalu 3,7 3,97 3,97 11,64
TOTAL rimbo 100 100 100 300
Sumber : Hasil Analisa PT. SHALAWAT POWER, 2012

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 29


PT. Waskita Sangir Energi

Tabel 2.15 Analisa Vegetasi Untuk Kategori Pancang Pada Areal Sekitar Sungai Batang Sangir
di koordinat S 01O 38’ 01.4” E 101 0 20’ 14.5”
Nama KR FR DR
No Nama Jenis Famili Daerah (%) (%) (%) NP
1 Tona sureni ROXB Meliaceae Surian 17,3 7,24 12,4 36,94
2 Artocarpus communis FORST Moraceae Sukun 14,6 7,95 4,54 27,09
3 Artocarpus elasticus REINW Moraceae Tarok 11,8 7,94 4,54 24,28
4 Durio zibetinus Bombacaceae Durian 6,34 5,34 8,45 20,13
5 Macaranga gigantea MUELL Euphorbiaceae Sapek 4,5 4,89 4,89 14,28
6 Eugenia pergamentaceae Myrtaceae Jambak 2,7 4,54 4,54 11,78
7 Vitex pubescens VAHL Verbenaceae Laban 2,7 4,54 4,54 11,78
8 Querqus wallichii KING Fagaceae Paniang2 2,7 4,54 4,54 11,78
9 Calophyllum inophyllum L Guttiferae penaga laut 2,7 4,54 4,54 11,78
10 Terminalia catappa L Combretaceae Ketaping 2,7 4,54 4,54 11,78
11 Palaquium gutta BURK Sapotaceae Balam merah 2,7 4,54 4,54 11,78
12 Macaranga Hypoleuca MUEL Euphorbiaceae Sapek 3,6 3,97 3,97 11,54
13 Ficus benjamina L Moraceae Beringin 3,6 3,97 3,97 11,54
14 Ficus elastica ROXB Moraceae 3,6 3,97 3,97 11,54
15 Knema hookeriana WARB Myristicaceae Mandarahan 3,6 3,97 3,97 11,54
16 Eugenia longiflora FISCH Myrtaceae Kalek 3,6 3,97 3,97 11,54
17 Flacourtia jangomas ROXB Flacourtiaceae Rukam 3,6 3,97 3,97 11,54
18 Albizzia myriophylla BENTH Leguminosae Petai rimbo 2,7 3,97 3,97 10,64
19 Albizzia pedicellata BAKER Leguminosae Petai rimbo 2,7 3,97 3,97 10,64
20 Canarium rufum BENN Burceraceae Madang 0,9 3,05 3,05 8,2
21 Saurauria Miq Saurauariacea 0,9 3,05 3,05 8,2
TOTAL 100 100 100 300
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012

Tabel 2.16 Daftar Beberapa Jenis Terbanyak Untuk Kategori Vegetasi Dasar Pada Areal
Sekitar Sungai Batang Sangir
No Nama Jenis Famili Nama Daerah
1 Cinnamomum burmanii BL Lauraceae Kayu manis
2 Coffea arabica L Rubiaceae Kopi
3 Piper stylosum MIQ Piperaceae Kadok rimbo
4 Amaranthus viridis L Amaranthaceae Bayam rimbo
5 Melastoma malabathricum JACK Melastomataceae
6 Tona sureni ROXB Meliaceae Surian
7 Clidemia hirta DON Melastomataceae
8 Bambusa vulgaris SCHRAD Graminae Bambu
9 Homalomena griffithii HOOK Araceae Keladi rimbo
10 Selaginela Selaginelaceae Paku rimbo
11 Zingiber sp Zingiberaceae Jahe rimbo
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 30


PT. Waskita Sangir Energi

Tabel 2.17 Daftar jenis terbanyak pada kawasan Areal Sekitar Sungai Batang Sangir
N0 Kelompok (Famili) Nama jenis (species) Nama lokal
1 Mamalia Hylobates lara Ungko
Hylobates syndactylus siamang
Peresbythis melalophos simpai
Macaca fascicularis Karo
Sus vittatus babi
2 Aves Argusianus argus Kuaw
Buceros rhinoceros anggang
Copshycus saularis murai
Spilornis cheela Alang putiah
Hirundo rustica Layang-layang
3 Reptilia Varanus salvator biawak
Calamaria sp Ula hijau
Mobuya multifaciata bingkaruang
4 Amphibia Rana sp Koncek hijau
Bufo sp koncek
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012

8. Biota Perairan

Hasil pengamatan dan wawancara terhadap biota perairan yang dilakukan di


Sungai Batang Sangir khususnya untuk ikan, fitoplankton dan zooplankton dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.18 Daftar jenis ikan pada perairan kawasan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Species Nama lokal
1 Labeobarbus tumbroides Gariang
2 Mestacembelus unicolor Tilan
3 Puntius binotatus Kapareh
4 Macrones nemurus Bauang
5 Rasbora lateristiatus Pantau
6 Osteochylus hasseltii Nila
7 Anabas testudineus puyu
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012

Tabel 2.19 Daftar Fitoplankton dan Zooplankton di Koordinat 01 ◦36,767’ BT - 101◦19,661’ LS


Sungai Batang Sangir PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Taksa K (ind/ml) KR (%)
Fitoplankton Cyanophyta
1 Oscillatoria 20 8,93
2 Lingbya 8 3,58
chlorophyta
3 chladophora 16 7,14
4 Closterium 4 1,78
5 Cosmarium 4 1,78
6 Oedogonium 8 3,58
7 Spirogyra 4 1,78

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 31


PT. Waskita Sangir Energi

Chrisophyta
8 Cocconeis 4 1,78
9 Cymbella 24 10,71
10 Gomphonema 4 1,78
11 Navicula 36 16,07
12 Pinnularia 4 1,78
13 Synedra 36 16,07
Zooplankton Protozoa
14 Astramoeba 12 5,35
15 Arcella 4 1,78
16 Difflugia 8 3,58
Rotatoria
17 Branchionus 8 3,58
Rotaria 8 3,58
Crustaceae
19 Cyclops 8 3,58
20 Nauplius 4 1,78
∑ 256 100
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012

Tabel 2.20 Daftar Fitoplankton dan Zooplankton di Koordinat 01 ◦, 36767’ BT – 101◦, 19,656 ‘LS
Sungai Batang Sangir PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Taksa K (ind/ml) KR (%)
Fitoplankton Cyanophyta
1 Oscillatoria 12 4,61
2 Lingbya 8 3,08
chlorophyta
3 chladophora 20 7,69
4 Closterium 12 4,61
5 Cosmarium 4 1,54
6 Oedogonium 24 9,23
7 Spirogyra 8 3,08
Chrisophyta
8 Cocconeis 12 4,61
9 Cymbella 24 9,23
10 Gomphonema 4 1,54
11 Navicula 24 9,23
12 Pinnularia 8 3,08
13 Surinella 8 3,08
14 Synedra 16 6,15
Fragillaria
15 Zooplankton Protozoa
16 Astramoeba 8 3,08
17 Arcella 8 3,08
Difflugia 12 4,61
18 Rotatoria
Rotaria 4 1,54
19 Crustaceae
20 Cyclops 16 6,15
21 Nauplius 24 9,23
∑ 260 100
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 32


PT. Waskita Sangir Energi

9. Kependudukan
Berdasarkan data dari badan Pusat Statistik tahun 2012, jumlah penduduk di
Kecamatan Sangir adalah sebanyak 39.034 orang dengan luas daerah seluas 632,99
Km2. Jadi rata-rata kepadatan penduduk adalah 61,67 orang/Km2.
Sedangkan data kependudukan berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Sangir
adalah 19.772 orang lelaki dan 19.262 orang perempuan dengan sex ratio sebesar 102,6

10. Mata Pencarian


Sebagian besar masyarakat penduduk di Nagari Lubuk Gadang Timur untuk
memenuhi kebutuhan hidupnnya dengan cara bertanian, berladang dan berrkebun.
Hal ini didoring oleh kondisi geografi daerah tersebut yang berada di kaki Gunung
Kerinci.
Hanya sebagian kecil penduduk tersebut yang bermata pencarian sebagai
pedangang, wiraswata dan Pegawai Negeri Sipil, dan diharapkan dengan adanya
rencana pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi diharapkan dapat
manambah komponen sebagai sumber mata pencarian bagi masyarakat setempat
dengan cara bekerja pada perusahaan tersebut dengan klasifikasi yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.

11. Sosial Budaya


Secara garis besar unsur kebudayaan yang berlaku di Kecamatan Sangir dan di lokasi
kegiatan pembangunan PLTM. PT. Waskita Sangir Energi yaitu di Nagari Lubuk
Gadang Timur ini didasarkan dari penarikan garis keturunan Matrilinial dengan adat
menetap lokal bagi masyarakat atau pasangan yang telah menikah, sehingga hal ini
menyebabkan kelompok masyarakat terbentuk atau berasal dari Ninik Mamak,
Kaum, Suku yang sering kali terhimpun dalam suatu wilayah yang berdekatan.
Cara asimulasi, akultrasi yang dilakukan dalam hubungan sosial kemasyarakatan,
baik bagi masyarakat asli maupun masyarakat pendatang tidaklah rumit dan
mendapatkan hambatan, hal ini disebabkan oleh hubungan siosial yang terbina di
Minang Kabau menjujung tinggi nilai nilai saling menghargai antar sesama.

12. Agama dan Kepercayaan

Tabel 2.21 Data Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Kecamatan Sangir
Agama Jumlah
Islam 37.712
Protestan 11
Jumlah 37.723
Sumber : BPS Dalam Angka 2012

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 33


PT. Waskita Sangir Energi

Tabel 2.22 Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan Sangir


Nama Nagari Mesjid Mosholla Gereja Langgar
Sangir 45 52 0 5
Jumlah 45 52 0 5
Sumber : BPS Dalam Angka 2012

13. Pendidikan
Di Kecamatan Sangir, jumlah sekolah dan murid serta guru yang ada masih tergolong
sangat sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor ekonomi, kemajuan
daerah dan minat dari masyarakat setempat. Pendidikan ini merupakan salah satu
faktor untuk media peningkatan sumber daya manusia.

Tabel 2.23 Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Sangir


Status Sekolah
Jenis Pendidikan Jumlah
Negeri Swasta
Taman Kanak-Kanak 1 15 16
Sekolah Dasar (SD) 31 1 32
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 7 0 7
Sekolah Menegah Umum 3 0 3
Sumber : BPS Dalam Angka 2012

12. LINGKUNGAN KESEHATAN MASYARAKAT

Dari hasi survey yang dilakukan terhadap fasilitas kesehatan, di daerah dekat
pemukiman yang berada pada sekitar lokasi rencana pembangunan PLTM PT.
Waskita Sangir Energi, hanya ada tempat/fasiltas kesehatan rumahan secara
perorangan (praktek bidan). Namun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Solok Selatan, secara umum fasilitas Kecamatan Sangir terdiri dari 1 unit
Puskesmas, 9 unit Puskesmas Pembantu dan 56 unit Posyandu.

Tabel 2.24 Jumlah Tenaga Kesehatan di Lubuk Gadang Kecamatan Sangir


Nagari Dokter Perawat Bidan Lain-Lainnya
Lubuk Gadang 4 21 20 17
Sumber : BPS Dalam Angka 2012

Tabel 2.25 Jumlah 10 Macam Penyakit Terbanyak


Jenis Penyakit Jumlah Pasien
ISPA 13.159
Gastritis 5.067
Diare 3.807
Kecelakaan 1.233
Hipertensi 4.218
Penyakit Kulit 1.501
Rematik 2.834
Febris 3.039
Astma 822
Penyakit lainnya 1.677
Sumber : BPS Dalam Angka 2012
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 34
PT. Waskita Sangir Energi

13. Transportasi
Kondisi transportasi di lokasi PT. Waskita Sangir Energi belum ada, Cuma jalan jalan
setapak yang bisa dilewati dengan berjalan kaki yang digunakan oleh masyarakat
setempat untuk berkebun dan ke ladang.
Jalan raya Padang Aro – Kerinci secara garis lurus berada sekitar 500 -1.000 meter ke
lokasi Sungai Batang Sangir.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 35


PT. Waskita Sangir Energi

BAB III

DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN


SERTA UPAYA PEGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP &
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-
UPL)

Pada Bab ini mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan, maka akan dibahas
mengenai dampak-dampak lingkungan yang akan terjadi serta bentuk pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidupnya.

Adapun pembahasan yang akan dilakukan disesuaikan dengan rencana kegiatan


pembangunan PLTM di Batang Sangir yang terbagi dalam beberapa tahapan kegiatan
yaitu:
a. Dampak Lingkungan pada Tahapan Prakonstruksi
b. Dampak Lingkungan pada Tapahan Konstruksi
c. Dampak Lingkungan pada Tahapan Pasca Konstruksi
d. Dampak Lingkungan pada tahapan Operasional
e. Dampak Lingkungan pada tahapan Pasca Operasional

3.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI

Pada Tahap konstruksi ini diperkirakan terjadi beberapa dampak yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembangunan PLTM ini yang bersumber dari kegiatan sebagai berikut :

3.1.1. SOSIALISASI KEGIATAN

1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang akan tejadi pada kegiatan sosialisasi berasal dari
masyarakat dengan menculnya persepsi positif dan negative terhadap keseriusan
PT.Waskita Sangir Energi dan munculnya persepsi negative dari kegiatan PT.
Waskita Sangir Energi dalam melakukan Pembangunan PLTM di Sungai Batang
Sangir akan dapat mempengaruhi kualitas lingkungan hidup disekitar Sungai
Batang Sangir.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 1
PT. Waskita Sangir Energi

2. Jenis Dampak
Jenis dampak positif dan negative yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
 Timbulnya rasa keraguan dan persepsi ketidakseriusan pada PT. Waskita Sangir
Energi dalam melakukan pembangunan PLTM karena belum juga adanya
action dalam melaksanakan pembangunan. Sementara izin yang diberikan
sudah lama diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
 Timbulnya anggapan bahwa PT. Shawalat Power dianggap sebagai Broker
dalam izin-izin yang diberkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan
karena dengan adanya penggantian nama atau Joint of Order dengan
perusahaan lain, sehingga dianggap PT. Shawalat Power tidak memiliki modal
untuk melakukan pembangunan PLTM,
 Timbulnya persepsi akan terjadinya kerusakan pada kualitas sungai Batang
Sangir dan lahan disekitar wilayah PLTM akibat pembangunan sarana
prasarana PLTM, longsor dan banjir,
 Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM akan mengakibatkan
berkurangnya sumber mata pencarian sebagai penangkap ikan akibat
hilangnya spesies mahluk hidup di Sungai Batang Sangir.
 Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM di daerah tersebut akan
menyediakan sumber pendapatan yang baru dan ketersedian lowongan tenaga
kerja baru.
 Timbulnya anggapan bahwa dengan PLTM ini akan mampu men-supply Energi
listrik di kabupaten Solok Selatan

3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi pada aspek ini tergolong sedang, karena hal ini telah
dilakukan sosialisasi awal kepada masyarakat di sekitar lokasi PLTM PT. Waskita
Sangir Energi dan menerangkan secara detail, dan hasilnya sangatlah positif
dimana masyarakat tersebut sangat mendukung adanya rencana pembangunan
PLTM tersebut.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan menggunakan langkah
pendekatan secara persuasif pada komponen masyarakat disekitar wilayah
pembangunan PLTM sehingga dengan dilakukannya pendekatan ini
diharapkan masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan pasti terhadap
apa yang akan dilakukan dan kenapa belum dilakukannya pembangunan
PLTM.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 2


PT. Waskita Sangir Energi

 Memberikan informasi dan meyakinkan masyarakat mengenai adanya


kerjasama antara PT.Shalawat Power dengan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
dalam hal pembangunan PLTM di Batang Sangir.
 Memberikan informasi mengenai keuntungan dan kerugian terhadap
masyarakat akibat dari pembangunan PLTM ini dan juga memberikan
informasi mengenai dampak-dampak yang ditimbulkan serta tata cara
pengelolaan dan pemantauan yang akan dilakukan.
 Memberikan informasi dan saling berkoordinasi dengan Instansi Pemerintah
sampai ke tingkat terendah (Wali Nagari) terhadap kegiatan yang akan
dilakukan oleh PT. Waskita Sangir Energi.
 Membuat papan informasi dan sosialisasi mengenai kegiatan yang akan
dilakukan oleh PT. Waskita Sangir Energi dan dapat memberikan kesempatan
pada masyarakat untuk bertanya langsung dan memulai apapun jenis
kegiatan secara transparan.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan dampak lingkungan hidup adalah pada lokasi masyarakat
disekitar tempat PLTM dibangun seperti pemanfaatan aula / balai-balai, mesjid
ataupun ruang sekolah untuk tempat bersosialisasi.
Selain itu sosialisasi non formal pun akan dapat berlangsung melalui pembicaraan
langsung di warung-warung ataupun disuatu tempat yang tidak formal.

6. Tolok Ukur Pengelolaan


Yang menjadi tolok ukur dari pengelolaan lingkungan ini adalah terjadi atau
tidaknya konflik dimasyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan PLTM

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Periode pengelolaan dampak ini dilakukan pada awal kegiatan dimulai saat
sosialisasi berlangsung.

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan adalah dengan cara
melakukan wawancara secara langsung dengan masyarakat Jorong Letter W
Nagari Lubuk Gadang Timur, ninik mamak serta pemilik lahan sehubungan
dengan rencana kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi

9. Parameter Pemantauan
Konflik Masyarakat dan Persepsi dari masyarakat

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 3


PT. Waskita Sangir Energi

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Waktu pemantauan terhadap dampak ini dilakukan sekali selama kegiatan
sosialisasi berlangsung.

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan dampak lingkungan hidup adalah pada lokasi masyarakat di
sekitar tempat PLTM di bangun.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi
- Pengawas : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas Hutbun Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- KPUP Kab. Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas Hutbun Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- KPUP Kab. Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.1.2. SURVEY LAPANGAN

1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang diakibatkan adalah timbulnya persepsi negative dan postif
dari masyarakat yang berasal dari :
 Survey lapangan untuk survey lokasi kegiatan
 Adanya Tim Teknis PLTM dan Tim Teknis dari instansi Pemerintahan
Kabupaten Solok Selatan ke lokasi kegiatan.

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi umumnya menyangkut persepsi masyarakat umum
terhadap kegiatan survey yang dilakukan sehingga menimbulkan persepsi negatif
dan positif serta komplain yang datang dari pemilik lahan yang terkena rencana
pembangunan PLTM. PT. Waskita Sangir Energi.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 4


PT. Waskita Sangir Energi

3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi masih dapat dikategorikan dalam keadaan kecil,
hal ini dibuktikan dengan adanya kedatangan tim pada saat pengukuran titik
koordinat dan pada tim perizinan ke lokasi untuk pengambilan data dimana hasil
dari pengambilan tersebut masyarakat sekitar tapak proyek menyambut baik dan
memberikan data yang sangat detail ke tim.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Memberikan informasi kepada Instansi Pemerintah sampai ke tingkat terendah
(Wali Nagari) terhadap kegiatan yang akan dilakukan oleh PT.Waskita Sangir
Energi
 Mengikutsertakan dan melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan
survey lokasi.
 Memberikan pelaporan secara berkala dan transparan terhadap apa yang
didapat dan apa yang akan dilakukan di lokasi kegiatan PLTM PT. Waskita
Sangir Energi .
 Membuat papan informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh PT.
Waskita Sangir Energi.
 Mengikutsertakan dan melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan
survey lokasi.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan dilakukan di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur
Kecamatan Sangir

6. Tolak Ukur Pengelolaan


Yang menjadi tolak ukur dari pengelolaan lingkungan ini adalah terjadi atau
tidaknya konflik dimasyarakat terhadap rencana kegiatan pembangunan PLTM

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Periode pengelolaan dampak ini dilakukan pada awal kegiatan dimulai yaitu
pada saat survey lapangan

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan adalah dengan cara
melakukan wawancara secara langsung dengan masyarakat Jorong Letter W
Nagari Lubuk Gadang Timur, ninik mamak serta pemilik lahan sehubungan
dengan rencana kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 5


PT. Waskita Sangir Energi

9. Parameter Pemantauan
Yang harus dipantau dalam hal ini adalah terjadi atau tidaknya Konflik
Masyarakat dan tiimbulnya Persepsi dari Masyarakat

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Waktu pemantauan terhadap dampak ini dilakukan sekali selama kegiatan survey
lapangan berlangsung.

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi pemantauan dampak lingkungan hidup adalah pada lokasi masyarakat
disekitar tempat PLTM di bangun serta pada lokasi survey sedang dilakukan.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi
- Pengawas : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas Hutbun Kab. Solok Selatan
- Balai TNKS Kab. Solok Selatan
- Dinas PU Kab. SOlok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas Hutbun Kab. Solok Selatan
- Balai TNKS Kab. Solok Selatan
- Dinas PU Kab. SOlok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.1.3. PEMATOKAN LAHAN DAN PEMBEBASAN LAHAN


1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal permasalahan pembebasan lahan yang datang dari
masyarakat, pemilik wilayat (adat) dan/atau tanah negara karena lahan untuk
rencana pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi terdiri dari tanah dengan
status pemilik masyarakat, pemilik wilayat (adat) dan/atau tanah negara.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 6


PT. Waskita Sangir Energi

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah complaint terhadap perusahaan karena adanya
rencana pembangunan di atas lahan mereka yang mungkin nantinya seandai
tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerusuhan sehingga terjadinya
gangguan kamtibnas.

3. Besaran Dampak
Dampak dikategorikan besar karena menyangkut kepemilikan lahan dan
negosiasi mengenai jumlah pembebasan lahan.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan menggunakan langkah
pendekatan secara persuasif pada semua komponen masyarakat pemilik lahan
yang terkena oleh pembangunan PLTM
 Melakukan pematokan lahan akan melibatkan masyarakat pemilik lahan.
 Pembebasan lahan terhadap rencana kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir
Energi dilakukan dengan cara melibatkan BPN (Badan Pertanahan Nasional)
Kabupaten Solok Selatan, Camat Kecamatan Sangir, KAN, tokoh masyarakat,
pemuda, ninik mamak, jorong dan wali nagari, hal ini dilakukan agar
menghimpun kejelasan informasi dan keterbukaan dalam pembebasan lahan
 Melakukan pembebasan lahan sesuai dengan harga,norma serta ketentuan
yang berlaku dan sesuai dengan hasil kesepakatan bersama antara kedua
belah pihak.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan dampak lingkungan hidup adalah pada Jorong Letter W
Nagari Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir .

6. Tolak Ukur Pengelolaan


Yang menjadi tolak ukur dari pengelolaan lingkungan ini adalah tumbuhnya
persepsi positif dan ikutnya berpartisipasi masyarakat dalam membantu
terlaksananya rencana kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi ini seperti
memberikan lahan untuk dilakukannya pembangunan di tanah masyarakat

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Periode pengelolaan dampak ini dilakukan pada saat awal kegiatan pembebasan
lahan dimulai.

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup yang dilakukan adalah
dilakukannya pengukuran, pematokan secara langsung dengan masyarakat
pemilik lahan sehubungan dengan kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 7
PT. Waskita Sangir Energi

9. Parameter Pemantauan
Konflik yang terjadi di Masyarakat dan Persepsi dari masyarakat

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Waktu pemantauan terhadap dampak ini dilakukan sekali selama kegiatan
pematokan lahan berlangsung.

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan dampak lingkungan hidup adalah pada lokasi masyarakat
disekitar tempat PLTM di bangun di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur
Kecamatan Sangir

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi
- Pengawas : - Badan Pertanahan Nasional
- Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas Hutbun Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- KPUP Kab. Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas Hutbun Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- KPUP Kab. Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.2. TAHAP KONSTRUKSI

Tahap Konstruksi adalah tahapan dimana dilakukannya kegiatan pembangunan


yang meliputi antara lain:
1. Mobilisasi Alat dan Material
2. Perekrutan Tenaga Kerja
3. Pembukaan dan Pematangan Lahan
4. Pembangunan Base Camp dan Jalan Lingkungan.
5. Pembangunan Konstruksi Utama
 Konstruksi DAM & Intake
 Konstruksi Waterway

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 8


PT. Waskita Sangir Energi

 Konstruksi Headpond
 Pemasangan Penstock
 Konstruksi Power House
 Pemasangan Mesin
 Konstruksi Transmisi
 Testing & Komisioning
6. Pemutusan dan Pengurangan Tenaga Kerja

3.2.1. MOBILISASI ALAT DAN MATERIAL

1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari mobilisasi kendaraan yang mengangkut alat-alat
berat dan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTM PT.
Waskita Sangir Energi .

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi pada kegiatan mobilisasi alat dan material adalah
timbulnya gangguan lalu lintas sehingga mengakibatkan kemacetan dan
peningkatan debu pada saat mobilisasi berlangsung.

3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi dapat dikategorikan dalam kategori sedang dan
kecil, karena dampak yang terjadi hanya pada saat kegiatan mobilisasi
berlangsung dan tidak bersifat berbalik.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


Upaya pengelolaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
 Melakukan kegiatan mobilisasi alat dan material pada saat jam lalu lintas
tidak sibuk yaitu dini hari dan malam hari, agar lalu lintas tidak terganggu.
 Kendaraan yang mengangkut alat dan material harus menggunakan
kendaraan yang memenuhi standar dan SOP peralatan yang diisyaratkan dari
Dinas Perhubungan.
 Mensosialisasikan kepada masyarakat, mengenai jadwal – jadwal kedatangan
alat dan bahan, sehingga masyarakat mengantisipasi dan hati-hati
sebelumnya.
 Melaksanakan konvoi mobilisasi tidak terlalu panjang dan banyak.
 Membuat marka jalan dan atau rambu-rambu pada daerah-daerah
persimpangan, daerah rawan kecelakaan serta daerah yang diperlukan seperti
rawan terjadiinya longsor.
 Melakukan pengangkutan sesuai dengan standar tonase jalan yang dibolehkan,
dan seandainya kelebihan akan dikoordinasikan dengan dinas terkait.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 9
PT. Waskita Sangir Energi

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Di sepanjang jalan yang dilewati oleh mobilisasi kendaraan yang mengangkut


bahan dan material yang dibutuhkan oleh PT. Waskita Sangir Energi .
 Di sekitar pemukiman masyarakat Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang
Timur Kecamatan Sangir
 Disekitar Lokasi pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi .

6. Tolak Ukur Pengelolaan

 Tidak terjadinya kemacetan dan gangguan lalu lintas sewaktu kegiatan


mobilisasi berlangsung
 Kualitas udara dan kebisingan di lingkungan pemukiman masyarakat di sekitar
lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi yang acuannya mengacu kepada PP
No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996
 Meningkatnya jumlah penyakit yang disebabkan oleh debu dan perubahan
kualitas udara

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Periode pengelolaan dampak ini dilakukan pada saat setiap kegiatan mobilisasi
alat dan bahan berlangsung.

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

 Pemantau dilakukan dengan cara memantau laju laintas yang dilintasi oleh
kendaraan pengangkut bahan dan material setiap harinya.
 Melakukan pemantauan kualitas udara mengacu kepada PP No. 41 Tahun
1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996

9. Parameter Pemantauan
 Terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh terganggunya lalu
lintas akibat kegiatan mobilisasi bahan dan material PT. Waskita Sangir Energi .
 Intensitas kebisingan dan Kulaitas Udara.

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

 Pemantauan kualitas udara dan kebisingan dilakukan 1 kali dalam kurun 6


bulan
 Peningkatan jumlah penyakit dilakukan 1 x 1 tahun pada rumah tempat
berobat disekitar lokasi kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi .

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 10


PT. Waskita Sangir Energi

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


 Di sepanjang jalan yang dilewati oleh mobilisasi kendaraan yang mengangkut
bahan dan material yang dibutuhkan oleh PT. Waskita Sangir Energi.
 Di sekitar pemukiman masyarakat Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang
Timur Kecamatan Sangir.
 Disekitar Lokasi pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi .

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi


- Pengawas : - Dinas Perhubungan Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas Perhubungan Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.2.2. PEREKRUTAN TENAGA KERJA

1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang terjadi berasal dari jumlah, spesifikasi, dominasi serta tata
cara perekrutan tenaga kerja. Karena pada saat akan dimulainya kegiatan
konstruksi akan membutuhkan beberapa jumlah tenga kerja yang diambil dari
tenaga kerja lokal serta asing

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya kecemburuan sosial akibat dari
jumlah, komposisi dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan serta keinginan
untuk bekerja dari masyarakat dalam melakukan konstruksi pembangunan PLTM.

3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi pada permasalahan tenaga kerja ini tergolong pada
kategori besar yang bersifat positif. Karena hal ini dapat meningkatkan
penghasilan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran serta membuka
peluang usaha bagi masyarakat setempat.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Memberikan gaji sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (UMP) Sumbar


Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 11
PT. Waskita Sangir Energi

 Melakukan sosialisasi ke masyarakat dan mebuka peluang kesempatan kerja


bagi penduduk sekitar lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi untuk dapat
bekerja
 Melakukan perekrutan secara bersih, adil dan transparan dan berkoordinasi
serta memberikan pelaporan pada saat akan pelaksanaan perekrutan
dengan dinas terkait
 Membatasi keterlibatan tenaga kerja dari daerah lain dan mengutamakan
tenaga kerja lokal.
 Memberikan pelaporan terhadap tenaga kerja yang ada baik tenaga kerja
lokal, nasional dan antar daerah. (WNI/WNA)

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur Kecamatan Sangir

6. Tolak Ukur Pengelolaan

 Tidak terjadinya konflik dan permasalahan pada saat kegiatan konstruksi


berlangsung
 Terjadinya peningkatan ekonomi masyarakat setempat
 Berkurangnya tingkat pengangguran di daerah sekitar lokasi PLTM PT.
Waskita Sangir Energi.

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Periode pengelolaan dampak ini dilakukan pada saat penerimaan tenaga kerja
berlangsung.

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


 Melakukan wawancara langsung dengan masyarakat pelamar pekerjaan
 Mengawal dan menseleksi sebaik-baiknya tenaga kerja pada saat perekrutan
tenaga kerja berlangsung
 Melakukan koordinasi dan pelaporan pada saat akan merekrut dan setelah
perekrutan (masa bekerja) dengan instansi terkait.

9. Parameter Pemantauan
 Keresahan angkatan kerja (usia tenaga kerja)
 Konflik sosial di tengah masyarakat terkait dengan penerimaan tenaga kerja
 Jumlah dan ketersedian tenaga kerja lokal di sekitar lokasi PLTM

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Pemantauan dilakukan pada saat penerimaan tenaga kerja berlangsung

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 12


PT. Waskita Sangir Energi

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi pemantauan dilakukan di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi


- Pengawas : - Dinas Ketenagakerja Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas Ketenagakerja Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.2.3. PEMBUKAAN LAHAN

1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari masyarakat pemilik lahan, lahan ninik mamak yang
terkena dalam patok-patok rencana pembangunan PLTM. Pembukaan lahan
dilakukan pada daerah yang relative datar, dimana hal ini secara ekonomis dapat
memperkecil biaya yang ditimbulkan. Selain itu dampak terhadap banjir dan
longsor dapat diatasi
Sumber lainnya adalah pada saat kegiatan alat-alat berat untuk sarana
prasarana pendukung PLTM yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas
tanah akibat land clearing di sempadan sungai, pengikisan tanah akibat air
sehingga terjadinya kekeruhan dan penurunan kualitas air sehingga
mempengaruhi fisik, kimia dan bilogis perairan sungai Batang Sangir,
berkurangnya daya tampung Sungai Batang Sangir serta berkurangnya
biodiversity akibat tercemar.

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya complaint, keraguan dan kekwatiran
dari masyarakat kepada pihak PT. Waskita Sangir Energi seandainya pembebasan
lahan tidak dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Jenis dampak lainnya adalah terjadinya penurunan kualitas Sungai Batang Sangir,
penurunan kualitas udara, gangguan terhadap sempadan Sungai Batang Sangir,
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pembangunan sarana dan prasarana
PLTM, serta banjir dan longsor pada daerah terjal dan tebing tinggi

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 13


PT. Waskita Sangir Energi

3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi tergolong dalam besaran dampak besar karena
menyangkut keberlajutan kehidupan masyarakat, kesehatan masyarakat dan
mahluk hidup lainnya.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Melakukan pembukaan lahan hanya pada areal yang diperlukan saja tanpa
merusak sungai dan menghindari daerah perbukitan yang mempunyai
kelerengan diatas kemiringan 45%
 Melakukan pembukaan lahan secara bertahap untuk mengurangi bukaan
terlalu luas sehingga dapat mengurangi penurunan kualitas udara, air dan
kehilangan biodiversty.
 Untuk lahan yang mempunyai kemiringan cukup terjal akan dilakukan dengan
cara membuat kemiringan pada lahan yang di buka tersebut yang kemudian
ditanami dengan rumut-rumputan untuk mengantisipasi terjadiny longsor.
 Menyediakan satu lahan untuk tempat penyimpanan tanah pucuk yang di
buka agar tanah tersebut dapat dimanfaatkan kembali.
 Membuat saluran drainase pada pinggiran areal yang dibuka, agar tidak
terjadi pengerusan tanah pada saat hujan berlangsung dan tidak adanya air
yang tergenang.
 Melakukan pembukaan lahan pada daerah sempadan setelah mendapatkan
perizinan dari instansi terkait.
 Mengunakan mesin alat sebagai sarana dan prasarana pembukaan lahan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk menghindari terjadinya
pencemaran udara.
 Menghindari pembukaan lahan pada daerah sempadan sungai dan daerah
yang terdapat flora dan fauna yang dilindungi (mengacu kepada UU 5/1990
tentang KSDA Hayati dan Ekosistemnya serta PP Nomor 7/1999 tentang Jenis
Flora dan Fauna yang dilindung)

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di lokasi tempat pembukaan lahan berlangsung dan badan Air Sungai Batang
Sangir.

6. Tolak Ukur Pengelolaan

 Tidak terjadinya peningkatan run off material yang berdampak pada badan
air sungai Batang Sangir (PP 38/2011 tentang Sungai)
 Kualitas sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pegendalian Pencemaran Air

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 14


PT. Waskita Sangir Energi

 Kualitas udara mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH


No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar baku mutu Industri untuk kebisingan < 70
db(A))
 Tidak terjadinya perusakan dan pemunahan flora dan fauna yang dilindungi
 Tidak terjadinya longsor

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat melakukan pembukaan lahan
berlangsung

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

 Melakukan pengambilan dan pengujian kualitas air sungai Batang Sangir pada
titik sesudah dan sebelum kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi dengan
mengacu kepada Kualitas sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pegendalian Pencemaran
Air.
 Melakukan observasi langsung terkait dengan flora dan fauna yang ada pada
areal pembukaan lahan terjadi.
 Melakukan pengujian kualitas udara pada lokasi pembukaan lahan terjadi
dengan mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH
No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar baku mutu Industri untuk kebisingan < 70
db(A)).
 Pelakukan pengecekan terlebih dahulu untuk melakukan pembukaan lahan
dan diusahakan menghindari tebing tinggi dan terjal.

9. Parameter Pemantauan
 Kualitas air kondisi badan Sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82
Tahun 2001 serta PP 38/2011
 Keanekaragaman hayati disekitar lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi .
 Kualitas udara disekitar lokasi pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
yang mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-
LH.11/1996
 Untuk Flora dan fauna mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA
Hayati dan Ekosistemya serta PP Nomor 7/1999 tentang Jenis Flora dan Fauna
yang dilindung)

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Untuk Pemantauan dilakukan sebagai berikut :
 Kualitas Sungai Batang Sangir dilakukan 1 kali setiap bulannya,
 Untuk biodiversity dilakukan 1 kali dalam kurun waktu 3 tahun sekali
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 15
PT. Waskita Sangir Energi

 Serta untuk kualitas udara dilakukan pengujian selama 1 kali dalam kurun
waktu 6 bulan sekali
 Berkoordinasi dengan instansi pengelola sempadan sungai pada saat akan
melakukan kegitan

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Di lokasi tempat pembukaan lahan berlangsung dan badan Air Sungai Batang
Sangir.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi


- Pengawas : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Pelaporan : - KLH Kabupaten Solok Selatan

3.2.4. PEMBANGUNAN BASE CAMP DAN KONSTRUKSI UTAMA.

1. Sumber Dampak
Sumber berkaitan dengan unsur lingkungan fisik, kimia, dan biologi lingkungan
yang berasal dari kegaiatan pembangunan Base camp, jalan lingkungan dan
bangunan konstruksi utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi .

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi bersifat sementara, dimana dampak yang terjadi
berlangsung selama pembangunan base camp dan bangunan utama
dilaksanakan. Namun dari segi sudut pandang pentingnya dampak, dampak yang
dihasilkan dari kegiatan ini sangatlah berpotensial mempengaruhi kondisi
lingkungan hidup di sekitar wilayah tersebut seperti :
 Berkurangnya kualitas udara akibat buangan mesin alat-alat berat.
 Peningkatan intensitas kebisingan pada saat operasional pekerjaan dilakukan.
 Terjadinya kerusakan tanah akibat pengikisan lapisan tanah yang dilakukan
dengan menggunakan mesin/alat-alat berat
 Berkurangnya kualitas sungai akibat sedimen padatan tanah yang terbawa
oleh arus
 Dengan berkurangnya kualitas sungai juga akan mempengaruhi kehidupan
biota di perairan sehingga mempengaruhi kwantitas dan biodiversitas di
perairan tersebut
 Dengan adanya pembukaan lahan untuk pembangunan bangunan utama
sehingga flora dan fauna terdegradasi ke daerah lain.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 16


PT. Waskita Sangir Energi

 Dengan adanya pembukaan lahan untuk pembangunan bangunan utama


seperti power house, bendung, dan intake akan merusak daerah sempadan
sungai Batang Sangir.
 Dengan adanya pemakaian lahan milik masyarakat dan adat maka akan
menimbulkan dampak sosial jika pengelolaan tidak dengan baik.
 Terjadinya kecelakaan kerja, jika seandainya tidak dilakukan dengan SOP dan
tata kerja yang baik.
 Gangguan terhadap kesehatan masyarakat disekiitar lokasi PLTM

3. Besaran Dampak
Berdasarkan dari uraian diatas, besaran dampak yang akan terjadi tergolong
besar. Karena dampak yang dihasilkan cukup komplit terhadap permasalahan
lingkungan.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Melakukan penataan dan pembuatan jalan dengan ukuran 6 meter dan
membuat saluran drainase yang baik pada setiap jalan tersebut dengan
mempertimbangkan kondisi topografi dan medan yang akan dilewati agar
tidak terjadi longsor dan banjir.
 Melakukan penanaman pada areal terbuka dan tebing-tebing jalan serta
sungai untuk mengantisipasi terjadinya longsor
 Melakukan pembangunan konstruksi yang berstandar Nasional (SNI)
 Melakukan pembangunan bangunan utama secara bertahap, agar
pembukaan lahan secara besar-besaran dapat terhindar.
 Menyediakan lahan untuk peletakan tanah pucuk agar dapat dimanfaatkan
kembali sebagai media tanam.
 Tanah yang terkupas untuk pembangunan PLTM akan digunakan sebagai
tanah timbun disekitar bangunan Water Way.
 Melakukan pembangunan di daerah sempada sungai setelah medapatkan
perizinan dari instansi terkait.
 Melakukan program K3 untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
 Memasang rambu-rambu jalan (marka) pada daerah strategis terjadinya
kecelakaan seperti rambu-rambu untuk persimpangan, tanjakan, turunan dan
daerah rawan longsor serta lain sebagainya.
 Merektur tenaga kerja yang profesional.
 Memberikan asuransai kesehatan dan jiwa kepada masyarakat sekitar dan
tenaga kerja terhadap penyakit yang dakibatkan oleh pembangunan PLTM
PT. Waskita Sangir Energi.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 17


PT. Waskita Sangir Energi

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di lokasi tempat pembangunan bangunan utama berlangsung dan badan Air
Sungai Batang Sangir.

6. Tolak Ukur Pengelolaan


 Tidak terjadinya kecelakaan kerja pada saat pekerjaan pembangunan
bangunan utama berlangsung.
 Masih beradanya diambang baku mutu yang diperbolehkan untuk kualitas air
(PP 82 Tahun 2001 dan PP 38/2011)
 Masih beradanya diambang baku Mutu yang diperbolehkan untuk kualitas
udara dan kebisingan mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH
No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar baku mutu Industri untuk kebisingan < 70
db(A))
 Mempertahan Flora dan fauna yang dilindungi dengan mengacu kepada
Untuk Flora dan fauna mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA
Hayati dan Ekosistemya serta PP Nomor 7/1999 tentang Jenis Flora dan Fauna
yang dilindung)
 Tercapainya terlaksananya pembangunan bangunan utama sesuai dengan
perencanaan dan sechedule waktu yang dperkirakan.

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat melakukan pembangunan bangunan
utama berlangsung

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


 Melakukan pengambilan dan pengujian kualitas air sungai Batang Sangir pada
titik sesudah dan sebelum kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi dengan
mengacu kepada Kualitas sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pegendalian Pencemaran
Air.
 Melakukan observasi langsung terkait dengan flora dan fauna serta kondisi
pembangunan yang ada pada areal pembukaan lahan terjadi.
 Melakukan pengujian kualitas udara pada lokasi pembukaan lahan terjadi
dengan mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH
No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar baku mutu Industri untuk kebisingan < 70
db(A)).
 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait pada saat pembangunan
bangunan PLTM yang berada di daerah sempadan sungai.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 18


PT. Waskita Sangir Energi

9. Parameter Pemantauan
 Kualitas air kondisi badan Sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82
Tahun 2001 serta PP 38/2011
 Keanekaragaman hayati disekitar lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi.
 Kualitas udara disekitar lokasi pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
yang mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-
LH.11/1996
 Untuk Flora dan fauna mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA
Hayati dan Ekosistemya serta PP Nomor 7/1999 tentang Jenis Flora dan Fauna
yang dilindung)
 Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Untuk Pemantauan dilakukan sebagai berikut :
 Kualitas Sungai Batang Sangir dilakukan 1 kali setiap bulannya,
 Untuk biodiversity dilakukan 1 kali dalam kurun waktu 3 tahun sekali
 kualitas udara dilakukan pengujian selama 1 kali dalam 6 bulan

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Di lokasi tempat pembangunan bangunan utama berlangsung dan badan Air
Sungai Batang Sangir.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi
- Pengawas : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Pelaporan : - KLH Kabupaten Solok Selatan

3.2.5. KONSTRUKSI TRANSMISI.

1. Sumber Dampak
Sumber berkaitan dengan kecelakaan kerja pada saat pembangunan transmisi
dari power house menuju gardu induk PLN serta dampak lain yang timbul adalah
pemasalahan pembebasan lahan untuk pendirian tiang transimisi .

2. Jenis Dampak
Jenis dampak untuk pembangunan transmisi ini bersifat sementara, karena hanya
berlngsung pada saat pembangunan berlangsung. Namun setelah transmisi
beroperasional nanti akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan
masyarakat.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 19


PT. Waskita Sangir Energi

3. Besaran Dampak
Berdasarkan dari uraian diatas, besaran dampak yang akan terjadi tergolong
sedang. Karena dampak yang dihasilkan tidak mengenai seluruh komponen
masyarakat Jorong Letter W .

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Melakukan pendataan terhadap tanah masyarakat yang terkena untuk
pembangunan tiang transmisi
 Melakukan ganti lahan terhadap lahan yang terkena untuk pembangunan
jaringan transmisi
 Mengupayakan pembangunan transmisi tidak berada pada jarak yang
berdekatan dengan pemukiman masyarakat
 Memberikan asuransi kesehatan dan jiwa terhadap masyarakata yang terkena
dampak trnasimsi PLTM
 Menerapakan penggunaan APD pada setiap karyawan agar kecelakaan kerja
dapat diminimalisasi.
 Merektur tenaga kerja yang profesional.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di lokasi pengeloaan lingkungan dilakukan pada setiap jalur transmisi
ditempatkan.

6. Tolak Ukur Pengelolaan


 Tidak terjadinya kecelakaan kerja pada saat pekerjaan pembangunan tiang
jalur trasmisi.
 Tidak terjadinya konflik di tengah masyarakt
 Pengaruh kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh jalur transmisi

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat melakukan pembangunan Tiang
Transmisi dan pada saat operasional PLTM berlangsung

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


 Melakukan wawancara dengan masyakat terhadap permasalahan yang terjadi
akibat pemasangan jalur trasmisi ini.
 Melakukan pengecekan terhadap kesehatan masyarakat yang diakibatkan
oleh Jalur transmisi.
 Pengontrolan dan pengecekan serta pemeliharaan terhadap kondisi tiang-tiang
yang telah dibangun

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 20


PT. Waskita Sangir Energi

9. Parameter Pemantauan
 konflik masyarakat
 kesehatan masyarakat
 kondisi tiang jalur transmisi.

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


 Konflik masyarat dilakukan pada saat pembebasan lahan untuk
pembangunan tiang trasnmisi.
 Kesehatan masyarakat yang berada di dekat jalur transmisi 1 kali setahun
 Sekali seminggu terhadap kondisi bangunan transmisi

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Di lokasi tempat pembangunan bangunan transmisi dilakukan dan pada
masyarakat Jorong Letter W .

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi


- Pengawas : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
- Camat Kecamatan sangir
- Wali Nagari
- Pelaporan : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
- Camat Kecamatan sangir
- Wali Nagari

3.3. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

Yang dimaksud tahapan pasca konstruksi ini adalah tahapan dimana


pembangunan sarana prasarana PLTM telah selesai dibangun dan akan di operasionalkan
namun belum didistribusikan ke gardu PLN.
Identifikasi dampak yang akan terjadi pada saat pasca konstruksi adalah :
1. Terjadinya pencemaran udara.
2. Terdegradasinya Flora dan Fauna
3. Terjadinya perubahan kualitas dan kuantitas air sungai Batang Sangir.
4. Pengurangan Tenaga Kerja

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 21


PT. Waskita Sangir Energi

3.3.1. KOMISSIONING DAN TESTING

1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal mesin generator untuk pembangkit listrik dan turbin yang
di operasionalkan tergantung dari debit dan tekanan yang dihasil oleh air Sungai
Batang Sangir

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dihasilkan pada saat komisioning test ini adalah :
a. Terjadinya pencemaran udara disekitar lokasi generator
b. Terjadinya penurunan kualitas air Sungai Batang Sangir akibat sisa oli mesin
serta lonsor, banjir akibat tidak kokohnya bangunan utama
c. Pengurangan kwantitas air sungai Batang Sangir yang dialirkan ke saluran
pembawa untuk menggerakan turbin
d. Terjadinya peningkatan kebisingan dan tingkat getar dari operasional mesin
generator dan turbin
e. terdegradasinya flora-fauna akibat dari suara mesin dan tingkat getar
generator yang melebihi ambang Baku Mutu.

3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang dihasilkan tergolong dalam dampak besar yang bersifat
negatif sehingga perlu perhatian untuk mengantisipasi permasalahan pencemaran
limbah B3, pengurangan kuantitas debit air sungai Batang Sangir serta dan
konstruksi bangunan sarana prasarana PLTM yang baik sesuai dengan standar
yang dipersyaratkan.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Mesin-mesin yang digunakan untuk PLTM PT. Waskita Sangir Energi ini harus
dilengkapi dengan saringan suara yang baik, sehingga diharapkan suara
tersebut tidak melampaui ambang baku mutu kebisingan sebagaimana yang
dianjurkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-
LH.11/1996 (standar baku mutu Industri < 70 db(A)), serta tidak melebihi
ambang baku mutu tingkat getar yang dipersyaratkan dalam Kepmen LH
Nomor 49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran dan sesuai dengan Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam Permen LH
Nomor 21/2008.
 Membuat bangunan utama yang kokoh dan tahan terhadap kemungkinan
yang terjadi, sehingga masalah penurunan kualitas dan kwantitas air sungai
tidak menimbulkan masalah.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 22


PT. Waskita Sangir Energi

 Mengurus perizinan penyimpanan sementara limbah B3 berupa oli bekas,


mesin-mesin rusak, lampu bekas dan lain sebaginya ke Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Solok Selatan serta bekerjasama dengan perusahaan yang
telah memiliki izin sebagai pengolah limbah B3
 Memperbanyak jumlah tanaman yang ada pada daerah sekitar PLTM
sehingga flora dan fauna pada lahan sekitar bangunan PLTM tidak terlalu
terganggu dengan mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Lokasi pengelolaan dilakukan pda daerah sekitar bangunan power house
diletakan dan pada sungai batang Sangir untuk pengelolaan kualitas dan
kwantitas sungai.

6. Tolak Ukur Pengelolaan


 Tidak terjadinya pencemaran udara yang ditandai dengan hasil pengukuran
kualitas udara sesuai dengan standar :
- PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar
baku mutu Industri untuk kebisingan < 70 db(A))
- Kepmen LH Nomor 49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran (kecepatan
getaran pada campuran bidang datar diatas lantai < 40 mm/detik)
- Baku Mutu Emisi Sumber Tidak bergerak sebagaimana dipersyaratkan
dalam Permen LH Nomor 21/2008 (Total Partikulat ≤ 150 mg/Nm3, CO ≤ 600
mg/Nm3, NOx ≤ 1000 mg/Nm3, S02 ≤ 800 mg/Nm3, Opasitas ≤ 20 %)
 Tidak terjadinya pencemaran badan air yang ditandai dengan masih
beradanya dibawah ambang baku mutu air yang diperbolehkan sesuai dengan
PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air.
 Tidak terjadinya permasalahan dari bangunan utama PLTM PT. Waskita
Sangir Energi.
 Mengupayakan lokasi PLTM seperti awal kembali dengan cara membuat
daerah konservasi mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA Hayati
dan Eksositemnya.

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat tahap opersional PLTM PT. Waskita
Sangir Energi berlangsung

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


 Melakukan pengujian kualitas air sungai Batang Sangir yang mengacu kepada
PP 82 Tahun 2001
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 23
PT. Waskita Sangir Energi

 Melakukan pengecekan dan pemeriksaan setiap hari terhadap bangunan


utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi.
 Pengecekan rambu-rambu batas yang boleh dilewati umum setiap hari.
 Memberikan pelatihan terhadap tenaga kerja yang bekerja sebagai operator
sehingga terciptanya tenaga yang mampu menjaga dan melakukan
operasional PLTM dengan baik dan ramah lingkungan.
 Melakukan pengujian kualitas udara di sekitar PLTM PT. Waskita Sangir Energi
dan disekitar pemukiman masyarakat dekat bangunan utama PLTM sehingga
diharapkan suara tersebut tidak melampaui ambang baku mutu kebisingan
sebagaimana yang dianjurkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH
No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar baku mutu Industri < 70 db(A)), serta tidak
melebihi ambang baku mutu tingkat getar yang dipersyaratkan dalam
Kepmen LH Nomor 49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran dan sesuai dengan
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam
Permen LH Nomor 21/2008 (Total Partikulat ≤ 150 mg/Nm3, CO ≤ 600 mg/Nm3,
NOx ≤ 1000 mg/Nm3, S02 ≤ 800 mg/Nm3, Opasitas ≤ 20 %)

9. Parameter Pemantauan
 Kualitas sungai sebagaimana yang diamanatkan PP 82/2001
 Kualitas udara sebagaimana yang diamanatkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan
Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 dan Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam Permen LH Nomor 21/2008
 Kinerja dari operator dan tenagakerja lannya dalam pengoperasional dan
pemeliharaan PLTM

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pemantauan udara dilakukan 1 kali dalam kurun waktu 6 bulan sekali
 Pemantauan air dilakukan setiap bulan pada titik sungai sebelum dan sesudah
kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
 Setiap hari untuk pelaporan dari tenaga kerja yang bekerja sebagai operator
dan penjaga PLTM

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan disekitar bangunan power house diletakan dan pada sungai
batang Sangir untuk pengelolaan kualitas dan kwantitas sungai.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi


- Pengawas : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Pelaporan : - KLH Kabupaten Solok Selatan
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 24
PT. Waskita Sangir Energi

3.3.2. PEMUTUSAN DAN PENGURANGAN TENAGA KERJA

1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari tenaga kerja yang bekerja di Pembangunan PLTM
PT. Waskita Sangir Energi karena setelah komisioning test selesai dan pekerjaan
setelah selesai secara keseluruhan maka tenga kerja yang bekerja akan dilakukan
pengurangan jumlah sehingga mengakibatkan terjadinya pengangguran. Namun
bagi pekerja yang mempunyai potensial untuk dijadikan sebagai tenaga kerja
pada saat operasional nanti tetap bertahan bekerja di PT. Waskita Sangir Energi .

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya keresahan masyarakat karena
hilangnya pekerjaan masyarakat dan sumber mata pencarian sehingga dapat
menimbulkan keresahan dan terjadinya pengangguran.

3. Besaran Dampak
Dilihat dari sumber kehidupan masyarakat disekitar lokasi pembangunan PLTM,
dampak ini cukup besar dirasakan oleh masyarakat karena ada umumhya
masyarakat disekitar tapak proyek tersebut biasa bekerja dengan cara bertani dan
berladang, sehingga dengan terjadinya pelepasan tenaga kerja ini dapat
mengakibatkan hilangnya sumber mata pencarian mereka.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Memberikan pesangon bagi pekerja yang telah habis masa kerjanya
 Melakukan sosialisasi pada saat akan penerimaan tenaga kerja berlangsung
mengenai lamanya bekerja (waktu kontrak kerja) sehingga tenaga kerja yang
diterima bekerja dapat mengetahui dan memahaminya.
 Mencarikan tempat bekerja ke tempat yang lain, sehingga tenaga kerja
tersebut masih dapat bekerja
 Mengembangkan aktivitas masyarakat melalui memberikan bantuan agar
masyarakat tersebut masih dapat bekerja dengan cara berwiraswasta di
tempat mereka.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur.

6. Tolak Ukur Pengelolaan

 Tidak terjadinya konflik yang diakibatkan oleh pemutusan hubungan kerja


 Bertumbuhnya kegiatan masyarakat untuk berwiraswata sehingga tidak
terjadinya pengangguran

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 25


PT. Waskita Sangir Energi

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat melakukan pemutusan hubungan kerja
dengan tenga kerja dan pasca kegiatan tersebut.

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Melakukan wawancara langsung dengan masyarakat tenaga kerja, mengenai
keinginan dan yang diharapkan terkait dengan terhentinya kegiatan bekerja pada
PT. Waskita Sangir Energi.

9. Parameter Pemantauan
 Presepsi tenaga kerja dari masyarakat.
 Pertumbuhan kegiatan masyarakat di sekitar Jorong Letter W

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Waktu pemantauan dilakukan pada saat pemutusan hubungan kerja terjadi dan
pada saat pasca pemutusan hubungan kerja dalam kurun waktu 1 kali dalam 6
bulan sekali.

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi
- Pengawas : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Dinas Ketenaga kerjaa Kab. Solok Selatan
- Dinas Koperindag Kab. Solok Selatan
- BPM Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan sangir
- Wali Nagari
- Pelaporan : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Dinas Ketenaga kerjaa Kab. Solok Selatan
- Dinas Koperindag Kab. Solok Selatan
- BPM Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan sangir
- Wali Nagari

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 26


PT. Waskita Sangir Energi

3.4. TAHAP OPERASIONAL

Pada Tahap Operasional ini dampak lingkungan oleh PLTM PT. Waskita Sangir Energi
yang akan terjadi adalah :
1. Perubahan terhadap kualitas dan kuantitas lingkungan disekitar lokasi PLTM yang
diakibatkan oleh Operasional Mesin Generator dan Pemeliharaan Bangunan
Utama
2. Pendistribusian yang dilakukan oleh PLN

3.4.1. OPERASIONAL MESIN GENERATOR DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN


UTAMA

1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari tingkat getar mesin generator, intensitas kebisingan
dari mesin generator, sisa oli mesin yang merupakan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3) yang dapat menggangu flora dan fauna serta kualitas udara, air dan
tanah.
Sumber dampak lainnya berasal dari bangunan utama yaitu dari konstruksi
saluran air untuk mengatur debit, konstruksi bendungan dan konstruksi Power
House, dimana dampak yang akan dihasilkan adalah terjadinya lonsor, banjir dan
kecelakaan kerja akibat tidak kokohnya bangunan utama tersebut dan atau
terjadinya runtuh bangunan utama tersebut.

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang akan terjadi adalah dampak terhadap :
 Flora-fauna akibat dari suara mesin dan tingkat getar generator yang melebihi
ambang baku mutu.
 Kualitas udara akibat asap buangan mesin generator.
 Kualitas air sungai akibat limbah B3 yang dibuang ke badan air.
 Kualitas air akibat sedimen jika terjadinya lonsor yang dikarenakan oleh
runtuhnya bangunan utama
 Gangguan terhadap kesehatan masyarakat disekiitar lokasi PLTM

3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang dihasilkan tergolong dalam dampak besar dan penting
yang bersifat negatif sehingga perlu perhatian yang baik

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Membuat perizinan bangunan khusus tempat penyimpanan limbah bahan
berbahaya dan beracuni.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 27


PT. Waskita Sangir Energi

 Penampungan dilakukan dengan cara menampung oli tersebut dalam satu


wadah yang kemudian dikirim kesuatu perusahaan yang mempunyai izin
untuk melakukan pengumpulan dan pengelolaan Limbah B3.
 Mesin-mesin yang digunakan untuk PLTM PT. Waskita Sangir Energi ini harus
dilengkapi dengan saringan suara yang baik, sehingga diharapkan suara
tersebut tidak melampaui ambang baku mutu kebisingan sebagaimana yang
dianjurkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-
LH.11/1996 (standar baku mutu Industri < 70 db(A)), serta tidak melebihi
ambang baku mutu tingkat getar yang dipersyaratkan dalam Kepmen LH
Nomor 49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran dan sesuai dengan Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam Permen LH
Nomor 21/2008.
 Membuat bangunan utama yang kokoh dan tahan terhadap kemungkinan
yang terjadi, sehingga bangunan utama ini tidak menimbulkan masalah
nantinya.
 Membuat batas-batas areal yang boleh dilewati oleh umum untuk menjaga
keamanan bangunan utama serta laju aliran sungai pada saluran yang dibuat
oleh PT. Waskita Sangir Energi.
 Menyediakan suatu areal sebagai tempat pembuangan sampah sementara
dengan menerapakan prinsip 3R dan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
untuk pengangkutan menuju lokasi TPA
 Menyediakan bak septik tank pada areal dekat base camp sehingga limbah
rumah tangga tesebut tidak langsung masuk ke badan air sungai Batang
Sangir.
 Menanami dengan pohon pohon di lahan terbuka dan sekitar areal PLTM PT.
Waskita Sangir Energi untuk mengantisipasi longsor dan suara berisik.
 Memperbanyak jumlah tanaman yang ada pada daerah sekitar PLTM
sehingga flora dan fauna pada lahan sekitar bangunan PLTM tidak telalu
terganggu dengan mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA Hayati
dan Ekosistemnya
 Menempatkan beberapa orang tenaga kerja sebagai operator mesin yang
mampu mengopersional PLTM dan menjaga PLTM
 Mengurus perizinan penyimpanan sementara limbah B3 ke Kantor Lingkungan
Hidup Kabupaten Solok Selatan serta bekerjasama dengan perusahaan yang
telah memiliki izin sebagai pengolah limbah B3
 Memberikan jaminan kesehatan dan jiwa terhadap masyarakat sekitar lokasi
PLTM dan terhadap tenaga kerja.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di lokasi bangunan utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi .
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 28
PT. Waskita Sangir Energi

6. Tolak Ukur Pengelolaan


 Tidak terjadinya pencemaran badan air yang ditandai dengan masih
beradanya dibawah ambang baku mutu air yang diperbolehkan (PP 82 Tahun
2001)
 Tidak terjadinya pencemaran udara yang ditandai dengan hasil pengukuran
kualitas udara sesuai dengan standar :
- PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar
baku mutu Industri untuk kebisingan < 70 db(A))
- Kepmen LH Nomor 49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran (kecepatan
getaran pada campuran bidang datar diatas lantai < 40 mm/detik)
- Baku Mutu Emisi Sumber Tidak bergerak sebagaimana dipersyaratkan
dalam Permen LH Nomor 21/2008 (Total Partikulat ≤ 150 mg/Nm3, CO ≤ 600
mg/Nm3, NOx ≤ 1000 mg/Nm3, S02 ≤ 800 mg/Nm3, Opasitas ≤ 20 %)
 Tidak terjadinya permasalahan dari bangunan utama PLTM PT. Waskita
Sangir Energi.
 Mengupayakan lokasi PLTM seperti awal kembali dengan cara membuat
daerah konservasi mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA Hayati
dan Ekosistemnya

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat tahap opersional PLTM PT. Waskita
Sangir Energi berlangsung

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


 Melakukan pengujian kualitas air sungai Batang Sangir yang mengacu kepada
PP 82 Tahun 2001
 Melakukan pengujian kualitas udara di sekitar PLTM PT. Waskita Sangir Energi
dan disekitar pemukiman masyarakat dekat bangunan utama PLTM sehingga
diharapkan suara tersebut tidak melampaui ambang baku mutu kebisingan
sebagaimana yang dianjurkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH
No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar baku mutu Industri < 70 db(A)), serta tidak
melebihi ambang baku mutu tingkat getar yang dipersyaratkan dalam
Kepmen LH Nomor 49/1996 tentang Baku Tingkat Getaran dan sesuai dengan
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam
Permen LH Nomor 21/2008.
 Melakukan pengecekan dan pemeriksaan setiap hari terhadap bangunan
utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi.
 Pengecekan rambu-rambu batas yang boleh dilewati umum setiap hari.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 29


PT. Waskita Sangir Energi

 Memberikan pelatihan terhadap tenaga kerja yang bekerja sebagai operator


sehingga terciptanya tenaga yang mampu menjaga dan melakukan
operasional PLTM dengan baik dan ramah lingkungan.

9. Parameter Pemantauan
 Kualitas sungai sebagaimana yang diamanatkan PP 82 2001
 Kualitas udara sebagaimana yang diamanatkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan
Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 dan Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam Permen LH Nomor 21/2008
(Total Partikulat ≤ 150 mg/Nm3, CO ≤ 600 mg/Nm3, NOx ≤ 1000 mg/Nm3, S02 ≤
800 mg/Nm3, Opasitas ≤ 20 %)
 Kinerja dari operator dan tenagakerja lainnya dalam pengoperasional dan
pemeliharaan PLTM

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


 Pemantauan udara dilakukan 1 kali dalam kurun waktu 6 bulan sekali
 Pemantauan air dilakukan setiap bulan pada titik sungai sebelum dan sesudah
kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
 Setiap hari untuk pelaporan dari tenaga kerja yang bekerja sebagai operator
dan penjaga PLTM

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Di lokasi bangunan utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi .

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi
- Pengawas : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.4.2. PENDISTRIBUSIAN YANG DILAKUKAN OLEH PLN


1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari keresahan masyarakat disekitar lokasi karena
kurangnya layanan jaringan PLN ke tempat-tempat yang belum dijangkau serta
masih seringnya terjadinya pemadaman listrik oleh PLN.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 30
PT. Waskita Sangir Energi

2. Jenis Dampak
Adanya kekecewaan dan kecemburuan sosial dari masyarakat karena pelayanan
listrik belum juga dapat dinikmati masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman,
sementara disisi lain mereka beranggapan bahwa daerah mereka merupakan
sebagai penghasil tenaga listrik yang dialirkan ke daerah-daerah lainnya.

3. Besaran Dampak
Berdasarkan dari masalah diatas, besaran dampak yang akan terjadi tergolong
besar. Karena dampak yang dihasilkan akan dapat menimbulkan propokasi bagi
masyarakat disekitar PLTM berada yang dapat menimbulkan perusakan terhadap
PLTM dan terjadinya gangguan ketertiban umum.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Menyarankan kepada PLN agar memberikan pelayanan listrik sampai ke
daerah – daerah yang membutuhkan listrik, khususnya daerah yang
berdekatan dengan lokasi pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi.
 Membantu masyarakat dan/atau memfasilitasi masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan listrik dari PLN
 Memberikan bantuan kepada masyarakat dalam bentuk program
Coorperation Social Responbility (CSR) dan Community Development yang
kemudian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan
peruntukannya.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan dilakukan di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur
Kecamatan Sangir

6. Tolak Ukur Pengelolaan


Yang menjadi tolak ukur dari pengelolaan lingkungan ini adalah sedikitnya jumlah
masyarakat yang belum menikmati penerangan listrik dari PLN, serta
perkembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar PLTM dari
pemberdayaan dana Coorperation Social Responbility (CSR) dan Community
Development

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Periode pengelolaan dampak ini dilakukan sekali setahun pada saat operasional
PLTM telah berlangsung

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


 Melakukan observasi dan pemantauan terhadap rumah-rumah yang berada
dekat lokasi PLTM yang belum menikmati listrik PLN
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 31
PT. Waskita Sangir Energi

 Melakukan pemantauan terhadap pemanfaatan dana Coorperation Social


Responbility (CSR) dan Community Development yang telah diberikan kepada
masyarakat.

9. Parameter Pemantauan
Yang harus dipantau dalam hal ini adalah sedikitnya jumlah masyarakat yang
belum menikmati penerangan listrik dari PLN, serta dana Coorperation Social
Responbility (CSR) dan Program Community Development

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Waktu pemantauan terhadap dampak ini dilakukan sekali 6 bulan semenjak
operasional PLTM dimulai

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Lokasi pengelolaan dilakukan di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur
Kecamatan Sangir.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup


- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi
- Pengawas : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- PT. PLN (Persero)
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- PT. PLN (Persero)
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.5. TAHAP PASCA OPERASIONAL

Pengindentifikasi dampak yang akan terjadi pada saat Pasca Operasional adalah
berupa Demobilisasi Tenaga Kerja dan Reklamasi lahan.

3.5.1. DEMOBILISASI TENAGA KERJA

1. Sumber Dampak
Dengan berakhirnya kegiatan operasional PLTM PT. Waskita Sangir Energi dan
masa kontrak dengan PLN maka berakhir pula masa kerja pekerja lokal dan
asing yang bekerja di perusahaan PT. Waskita Sangir Energi, sehingga ini
menimbulkan keresahan dan meningkatkan angka pengangguran.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 32
PT. Waskita Sangir Energi

2. Jenis Dampak
Dampak yang dihasilkan adalah dampak sosial dengan hilangnya kesempatan
kerja bagi tenaga kerja yang bekerja di PT. Waskita Sangir Energi , sehingga dapat
mempengaruhi tingkat perekonomian bagi pekerja tersebut dan terjadinya
pengangguran.

3. Besaran Dampak
Besaran dampak dari demobilisasi tenaga kerja ini cukup besar, karena hal ini
menyangkut perekonomian tenaga kerja tersebut, oleh karena itu dampak dari
demobilisasi ini perlu dikelola dengan baik.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

 Melakukan sosialisasi pada saat akan penerimaan tenaga kerja berlangsung


mengenai lamanya bekerja (waktu kontrak kerja) sehingga tenaga kerja yang
diterima bekerja dapat mengetahui dan memahaminya.
 Memberikan pesangon bagi pekerja yang telah habis masa kerjanya.
 Mencarikan tempat bekerja ke tempat yang lain, sehingga tenaga kerja
tersebut masih dapat bekerja
 Mengembangkan aktivitas masyarakat melalui memberikan bantuan agar
masyarakat tersebut masih dapat bekerja dengan cara berwiraswasta di
tempat mereka.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur.

6. Tolak Ukur Pengelolaan

 Tidak terjadinya konflik akibat oleh pemutusan hubungan kerja


 Bertumbuhnya kegiatan masyarakat untuk berwiraswata sehingga tidak
terjadinya pengangguran

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat melakukan pemutusan hubungan kerja
dengan tenga kerja dan pasca kegiatan tersebut.

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Melakukan wawancara langsung dengan masyarakat tenaga kerja, mengenai
keinginan dan yang diharapkan terkait dengan terhentinya kegiatan bekerja pada
PT. Waskita Sangir Energi.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 33


PT. Waskita Sangir Energi

9. Parameter Pemantauan
 Peresepsi tenaga kerja dari masyarakat.
 Pertumbuhan kegiatan masyarakat di sekitar Jorong Letter W

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup

Waktu pemantauan dilakukan pada saat pemutusan hubungan kerja terjadi dan
pada saat pasca pemutusan hubungan kerja dalam kurun waktu 1 kali dalam 6
bulan sekali.

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi


- Pengawas : - Dinas Ketenagakerja Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
- Pelaporan : - Dinas Ketenagakerja Kab. Solok Selatan
- KLH Kabupaten Solok Selatan
- Camat Kecamatan Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

3.5.2. REKLAMASI LAHAN

1. Sumber Dampak
Dengan berakhirnya kegiatan operasional PLTM PT. Waskita Sangir Energi di
lokasi Nagari Lubuk Gadang Timur, maka status kepemilikan lahan, reklamasi
lahan serta keberadaan bangunan yang tertingal perlu dikelola dengan baik
karena dapat memicu terjadinya gangguan kamtibnas.

2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dihasilkan adalah dampak sosial yaitu dengan adanya
kesesuaian antara kesepakatan antara pemilik lahan dengan PT. Waskita Sangir
Energi pada saat pra konstruksi sebelumnya. Serta penyerahan bangunan yang
tertinggal di lahan tersebut.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 34


PT. Waskita Sangir Energi

3. Besaran Dampak
Besaran dampak dari Reklamasi ini cukup besar, karena hal ini dapat memicu
terjadinya kerusuhan jika tidak dikelola dengan baik.

4. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


 Menjaring dan mengumpulkan informasi mengenai keinginan masyarakat
terhadap areal yang akan ditinggalkan.
 Sebelum atau menjelang akan berakhirnya masa operasional kegiatan PLTM
PT. Waskita Sangir Energi telah dilakukan koordinasi dan mencari kesepakatan
dengan pemilik lahan, ninik mamak dan pemerintah daerah mengenai
pengembalian lahan yang telah digunakan oleh PLTM PT. Waskita Sangir
Energi.
 Memberikan bangunan utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi kepada PLN
atau masyarakat atau pemerintah daerah agar dapat dimanfaatkan.
 Menjadikan bangunan utama seperti bendungan untuk mengaliri aliran air
sawah dan peladangan daerah setempat.

5. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup


Di daerah tempat bangunan utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi dan disekitar
Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur.

6. Tolak Ukur Pengelolaan


 Tidak terjadinya konflik yang diakibatkan oleh pasca kegiatan PLTM PT.
Waskita Sangir Energi
 Dapat dimanfaatkannya bangunan utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi
bagi masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten Solok Selatan

7. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup


Waktu Pengelolaan dilakukan pada saat tahap pasca opersional akan dilakukan
dan setelah pasca operasional tersebut.

8. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup


Melakukan wawancara langsung dengan masyarakat tenaga kerja, mengenai
keinginan dan yang diharapkan terkait dengan pasca operasional PT. Waskita
Sangir Energi.

9. Parameter Pemantauan
 Presepsi masyarakat dan pemerintah daerah.
 Pemanfaatan bangunan utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 35


PT. Waskita Sangir Energi

10. Periode Pemantauan Lingkungan Hidup


Waktu pemantauan dilakukan pada saat akan dilakukan penghentian
operasional PLTM PT. Waskita Sangir Energi yang dilakukan 1 kali pada saat itu.

11. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup


Di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang Timur.

12. Institusi Pengawas, Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

- Penanggung Jawab : PT. Waskita Sangir Energi


- Pengawas : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas PU Kab. Solok Selatan
- Camat Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur
-
- Pelaporan : - KLH Kabupaten Solok Selatan
- Dinas ESDM Kab. Solok Selatan
- Dinas PU Kab. Solok Selatan
- Camat Sangir
- Wali Nagari Lubuk Gadang Timur

Untuk lebih lengkapnya mengenai upaya pengelolaan lingkungan dan upaya


pemantauan lingkungan PLTM PT. Waskita Sangir Energi ini dapat dilihat pada tabel
matrika rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan lingkungan
hidup berikut ini.

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 36


PT. Waskita Sangir Energi
Tabel 3.1.Matrik Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Rencana Pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi

No Sumber Jenis Dampak Besaran UPAYA PENGELOAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Institusi
Dampak Dampak Pengelolaan Lokasi Tolak Ukur Periode Pemantauan Parameter Periode Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
TAHAP PRAKONSTRUKSI
1 SOSIALISASI KEGIATAN
Sumber - Timbulnya rasa ragu dan Besaran - Menjangkau seluruh lapisan Lokasi terjadi atau Dilakukan Melakukan wawancara Konflik Waktu Pada lokasi Penanggung
dampakberasal persepsi ketidakseriusan. dampak yang masyarakat dengan pengelolaan tidaknya konflik pada awal secara langsung Masyarakat pemantaua masyarakat Jawab PT.
dari masyarakat - Timbulnya anggapan terjadi pada menggunakan langkah dampak dimasyarakat kegiatan dengan masyarakat dan n terhadap disekitar Waskita Sangir
munculnya sebagai Broker dalam izin- aspek ini pendekatan secara persuasif lingkungan dimulai saat Jorong Letter W Persepsi dampak ini tempat PLTM Energi
persepsi positif izin tergolong - Memberikan informasi hidup adalah sosialisasi Nagari Lubuk Gadang dari dilakukan di bangun Pengawas
dan negative - Timbulnya persepsi sedang, masyarakat pada lokasi berlangsung Timur, ninik masyarakat sekali - Dinas Hutbun
dan pengaruh terjadikerusakan pada - Memberikan informasi masyarakat mamakserta pemilik selama - KLH
kualitas kualitas sungai mengenai keuntungan dan disekitar lahan sehubungan kegiatan - KPUP
lingkungan - Hilangnya sumber mata kerugian terhadap tempat PLTM dengan rencana sosialisasi - Camat Sangir
hidup disekitar pencarian masyarakat. dibangun kegiatan PLTM PT. berlangsung - Wali Nagari
Sungai Batang - Dapat menyediakan - Memberikan informasi dan Waskita Sangir Energi Lubuk
Sangir sumber pendapatan aru. saling berkoordinasi dengan Gadang
- Timbumya anggapan Instansi Pemerintah Timur
bahwa dengan PLTM ini - Membuat papan informasi dan Pelaporan
akan mampu mensupplai sosialisasi - Dinas Hutbun
Energi listrik - KLH
- KPUP
- Camat Sangir
- Wali Nagari
2 SURVEY LAPANGAN
timbulnya Persepsi negatif dan positif dikategorikan - Memberikan Lokasi Terjadi atau Periode Melakukan wawancara Terjadi atau Waktu Lokasi Penanggung
persepsi serta komplain yang datang dalam informasiterhadap kegiatan pengelolaan tidaknya konflik pengelolaan secara langsung tidaknya pemantaua masyarakat Jawab PT. WSE
negative dan dari pemilik lahan keadaan kecil dilakukan dilakukan di dimasyarakat dampak ini dengan masyarakat Konflik n terhadap disekitar Pengawas
postif dari - Mengikutsertakan dan Jorong Letter terhadap dilakukan Jorong Letter W Nagari Masyarakat dampak ini tempat PLTM - Dinas ESDM
masyarakat melibatkan masyarakat. W Nagari rencana pada awal Lubuk Gadang Timur, dan dilakukan di bangun - Dinas Hutbun
yang berasal - Memberikan pelaporan Lubuk Gadang kegiatan kegiatan ninik mamakserta tiimbulnya sekali serta pada - TNKS
survey secara berkala dan Timur pembangunan dimulai pemilik lahan Persepsi selama lokasi survey - PU
lapangan transparan. Kecamatan PLTM yaitu pada dari kegiatan sedang - KLH
- Membuat papan informasi Sangir saat survey Masyarakat survey dilakukan - Camat Sangir
- Mengikutsertakan dan lapangan lapangan - Wali Nagari
melibatkan masyarakat berlangsung Pelaporan
setempat. - Dinas Hutbun
- KLH
- KPUP
- Camat Sangir
- Wali Nagari
3 PEMATOKAN LAHAN DAN PEMBEBASAN LAHAN
Sumber Jenis dampak yang timbul Dampak yang - Menjangkau seluruh lapisan Lokasi tumbuhnya Periode dilakukannya Konflik yang Waktu Lokasi Penanggung
dampak berasal adalah complaint terhadap dihasilkan masyarakat menggunakan pengelolaan persepsi positif pengelolaan pengukuran, terjadi di pemantaua pengelolaan Jawab PT> WSE
permasalahan perusahaan dari kegiatan langkah pendekatan secara dampak dan ikutnya dampak ini pematokan secara Masyarakat n terhadap dampak Pengawas
pembebasan ini dapat persuasif lingkungan berpartisipasi dilakukan langsung dengan dan dampak ini lingkungan BPN

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 39


PT. Waskita Sangir Energi
lahan dikategorikan - Melibatkan masyarakat hidup adalah masyarakat pada saat masyarakat pemilik Persepsi dilakukan hidup adalah Dinas ESDM
besarkarena pemilik lahan. pada Jorong dalam awal lahan sehubungan dari sekali pada lokasi Dinas Hutbun
menyangkut - Melibatkan BPN dan instansi Letter W membantu kegiatan dengan kegiatan PLTM masyarakat selama masyarakat KLH
kepemilikan terkait, KAN, tokoh Nagari Lubuk terlaksananya pembebasa PT. Waskita Sangir kegiatan disekitar KPUP
lahan dan masyarakat, pemuda, ninik Gadang Timur rencana n lahan Energi pematokan tempat PLTM Camat
negosiasi mamak, jorong dan wali Kecamatan kegiatan PLTM dimulai lahan di bangun di Wali Nagari
mengenai nagari. Sangir PT. Waskita berlangsung Jorong Letter Pelaporan
jumlah - sesuai dengan harga,norma Sangir Energi W Nagari BPN
pembebasan serta ketentuan yang berlaku Lubuk Gadang Dinas ESDM
lahan Timur Dinas Hutbun
Kecamatan KLH
Sangir KPUP
Camat
Wali Nagari
TAHAP KONSTRUKSI
1 MOBILISASI ALAT DAN MATERIAL
Sumber - Jenis dampak yang terjadi Besaran - Melakukan kegiatan Dijalan yang - Tidak Periode Pemantau dilakukan -Terjadinya - Pemantaua - Di sepanjang Penanggung
dampak berasal pada kegiatan mobilisasi dampak yang mobilisasi alat dan material dilewati oleh terjadinya pengelolaan dengan cara kecelakaan n kualitas jalan yang Jawab PT. WSE
dari mobilisasi alat dan material adalah terjadi dapat pada saat jam lalu lintas mobilisasi kemacetan dan dampak ini memantau laju lintas. -Intensitas udara dan dilewati oleh Pengawas :
kendaraan yang timbulnya gangguan lalu dikategorikan tidak sibuk kendaraan gangguan lalu dilakukan Melakukan kebisingan kebisingan mobilisasi Dinas Perhub
mengangkut lintas sehingga dalam - Kendaraan memenuhi yang lintas pada saat pemantauan kualitas dan Kulaitas dilakukan 1 kendaraan KLH
alat-alatberat mengakibatkan kemacetan kategori standar dan SOP peralatan. mengangkut - Kualitas udara setiap udara mengacu Udara kali dalam yang Camat
dan sarana dan peningkatan debu sedang dan - Mensosialisasikan kepada bahan dan dan kebisingan kegiatan kepada PP No. 41 kurun 6 mengangkut Wali Nagari
prasarana yang pada saat mobilisasi kecil, karena masyarakat, mengenai material yang di lingkungan mobilisasi Tahun 1999 dan bulan bahan dan Pelaporan
dibutuhkan berlangsung dampak yang jadwal – jadwal kedatangan dibutuhkan pemukiman alata dan Kepmen LH Peningkatan material yang Dinas Perhub
untuk terjadi hanya alat dan bahan. dan Di sekitar masyarakat (PP bahan No.Kep.48/MEN- jumlah dibutuhkan KLH
pembangunan pada saat  Melaksanakan konvoi pemukiman No. 41 Tahun berlangsung LH.11/1996 penyakit - Di sekitar Camat
PLTM PT. kegiatan mobilisasi tidak terlalu masyarakat 1999 dan dilakukan 1 pemukiman Wali Nagari
Waskita Sangir mobilisasi panjang dan banyak. Jorong Letter Kepmen LH x 1 tahun masyarakat
Energi berlangsung  Membuat marka jalan dan W No.Kep.48/ME Jorong Letter
dan tidak atau rambu-rambu pada N-LH.11/1996) W Nagari
bersifat daerah-daerah - Meningkatnya Lubuk Gadang
berbalik persimpangan, daerah jumlah Timur
rawan kecelakaan serta penyakit
daerah yang diperlukan
seperti rawan terjadiinya
longsor.
 Melakukan pengangkutan
sesuai dengan standar
tonase jalan yang
dibolehkan, dan seandainya
kelebihan akan
dikoordinasikan dengan
dinas terkait
2 PEREKRUTAN TENAGA KERJA
Sumber - Jenis dampak yang terjadi Besaran - Melakukan sosialisasi ke Jorong Letter - Tidak Periode Melakukan wawancara Keresahan Pemantaua Lokasi Penanggung
dampak yang adalah timbulnya dampak masyarakat dan mebuka W Nagari terjadinya pengelolaan langsung dengan angkatan n dilakukan pemantauan di Jawab PT. WSE
terjadi berasal kecemburuan sosial akibat besaryang peluang kesempatan kerja Lubuk Gadang konflik dan dampak ini masyarakat pelamar kerja (usia pada saat Jorong Letter Pengawas
dari jumlah, dari jumlah, komposisi dan bersifat bagi penduduk sekitar lokasi Timur permasalahan dilakukan pekerjaan tenaga penerimaan W Nagari KetenagakerjaK

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 40


PT. Waskita Sangir Energi
spesifikasi, spesifikasi tenaga kerja positif. PLTM PT. Waskita Sangir Kecamatan - Terjadinya pada saat Mengawal dan kerja) tenaga kerja Lubuk Gadang LH
dominasi serta yang dibutuhkan serta Energi untuk dapat bekerja Sangir peningkatan penerimaan menseleksi sebaik- berlangsung Timur Camat
tata cara keinginan untuk bekerja - Memberikan gaji sesuai ekonomi tenaga kerja baiknya tenaga kerja Konflik Wali Nagari
perekrutan dari masyarakat dalam dengan Upah Minimum masyarakat berlangsung pada saat perekrutan sosial di Pelaporan
tenaga kerja. melakukan konstruksi Propinsi (UMP) Sumbar setempat tenaga kerja tengah Ketenagakerja
pembangunan PLTM - Melakukan perekrutan secara - Berkurangnya berlangsung masyarakat KLH
bersih, adil dan transparan tingkat Dan melakukan terkait Camat
- Membatasi keterlibatan pengangguran koordinasi serta dengan
tenaga kerja dari daerah lain di lokasi PLTM pelaporan pada saat penerimaan
dan mengutamakan tenaga PT. Waskita perekrutan tenaga tenaga
kerja local Sangir Energi kerja dengan instansi kerja
- Memberikan pelaporan terkait.
terhadap tenaga kerja yang
ada
3 PEMBUKAAN LAHAN
Sumber - Jenis dampak yang terjadi Besaran - Melakukan pembukaan lahan Di lokasi - Tidak Waktu - Melakukan Kualitas air - Kualitas Di lokasi Penainggung
dampak berasal adalah timbulnya complaint, dampak yang hanya pada areal yang tempat terjadinya Pengelolaan pengambilan dan kondisi Sungai tempat Jawab PT. WSE
dari : keraguan dan kekwatiran terjadi diperlukan saja tanpa pembukaan peningkatan dilakukan pengujian kualitas air badan Batang pembukaan Pengawas :
masyarakat dari masyarakat kepada tergolong merusak sungai dan lahan run off material pada saat sungai Batang Sangir Sungai Sangir lahan KLH
pemilik lahan, pihak PT. Waskita Sangir dalam menghindari daerah berlangsung (PP 38/2011 melakukan pada titik sesudah dan Batang dilakukan 1 berlangsung Pelaporan :
lahan ninik Energi besaran perbukitan yang mempunyai dan badan Air tentang Sungai) pembukaan sebelum kegiatan Sangir (PP kali setiap dan badan Air KLH
mamak yang - Jenis dampak lainnya adalah dampak besar kelerengan diatas 45 % Sungai Batang - Kualitas sungai lahan PLTM PT. Waskita 82 Tahun bulannya, Sungai Batang
terkena dalam terjadinya penurunan karena - Melakukan pembukaan lahan Sangir. Batang Sangir berlangsung Sangir Energi 2001 serta - Untuk Sangir
patok-patok kualitas Sungai Batang menyangkut secara bertahap sehingga yang mengacu - Melakukan observasi PP 38/2011) biodiversity
kegiatan alat- Sangir keberlajutan dapat mengurangi penurunan kepada PP 82 langsung terkait dilakukan 1
alat berat untuk - Penurunan kualitas udara kehidupan kualitas udara, air dan Tahun 2001 dengan flora dan fauna Keanekarag kali dalam
sarana serta gangguan terhadap masyarakat, kehilangan biodiversty. tentang yang ada pada areal aman hayati kurun
prasarana sempada sungai batang kesehatan - Menyediakan satu lahan Pengelolaan pembukaan lahan disekitar waktu 3
pendukung sangir, gangguan kesehatan masyarakat untuk tempat penyimpanan Kualitas Air dan terjadi. lokasi PLTM tahun
PLTM yang diakibatkan oleh dan mahluk tanah pucuk untuk apat Pegendalian Melakukan pengujian sekali
pembangunan sarana dan hidup lainnya dimanfaatkan kembali. Pencemaran kualitas udara pada Kualitas - Serta untuk
prasarana PLTM, serta banjir - Membuat saluran drainase Air lokasi pembukaan udara kulaitas
dan longsor pada daerah pada pinggiran areal yang - Kulaitas udara lahan terjadi disekitar udara
terjal dan tebing tinggi dibuka, agar tidak terjadi mengacu  Melakukan pengujian lokasi dilakukan
pengerusan tanah pada saat kepada PP No. kualitas udara pada pembangun pengujian
hujan berlangsung dan tidak 41 Tahun 1999 lokasi pembukaan an PLTM selama 1
adanya air yang tergenang dan Kepmen LH lahan terjadi dengan (PP No. 41 kali dalam
 Melakukan pembukaan No.Kep.48/ME mengacu kepada PP Tahun 1999 kurun
lahan pada daerah N-LH.11/1996 No. 41 Tahun 1999 dan waktu 6
sempadan setelah - Tidak terjadi dan Kepmen LH Kepmen LH bulan sekali
mendapatkan perizinan dari perusakan dan No.Kep.48/MEN- No.Kep.48/
instansi terkait. pemusnahan LH.11/1996 (standar MEN-
 Mengunakan mesin alat flora dan fauna baku mutu Industri LH.11/1996)
sebagai sarana dan yang dilindungi untuk kebisingan < 70
prasarana pembukaan lahan - Tidak db(A)). Untuk Flora
sesuai dengan ketentuan terjadinya  Pelakukan dan fauna
yang berlaku untuk longsor pengecekan terlebih mengacu
menghindari terjadinya dahulu untuk kepada UU
pencemaran udara. melakukan Nomor

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 41


PT. Waskita Sangir Energi
 Menghindari pembukaan pembukaan lahan dan 5/1990
lahan pada daerah diusahakan tentang
sempadan sungai dan menghindari tebing KSDA Hayati
daerah yang terdapat flora tinggi dan terjal. dan
dan fauna yang dilindungi Ekosistemy
(mengacu kepada UU a serta PP
5/1990 tentang KSDA Hayati Nomor
dan Ekosistemnya serta PP 7/1999
Nomor 7/1999 tentang Jenis tentang
Flora dan Fauna yang Jenis Flora
dilindung) dan Fauna
yang
dilindung)
4 PEMBANGUNAN BASE CAMP DAN KONSTRUKSI UTAMA
Sumber Jenis dampak yang terjadi Berdasarkan - Melakukan penataan dan Di lokasi - Tidak terjadinya Waktu - Melakukan Kualitas air Untuk Di lokasi Penanggung
berkaitan bersifat sementara, seperti : dari uraian pembuatan jalan dengan tempat kecelakaan Pengelolaan pengambilan dan Sungai (PP Pemantaua tempat Jawab PT. WSE
dengan unsur - Berkurangnya kualitas diatas, ukuran 6 meter membuat pembangunan kerja pada saat dilakukan pengujian kualitas 82/2001 n dilakukan pembangunan Pengawas :
lingkungan fisik, udara akibat buangan besaran saluran drainase yang baik bangunan pekerjaan pada saat air sungai Batang dan PP sebagai bangunan KLH
kimia, dan mesin alat-alat berat. dampak yang agar tidak terjadi banjir dan utama pembangunan melakukan Sangir pada titik 38/2011 berikut : utama Pelaporan :
biologi - Peningkatan intensitas akan terjadi longsor berlangsung bangunan pembangun sesudah dan - Kualitas berlangsung KLH
lingkungan yang kebisingan Terjadinya tergolong - Melakukan penanaman pada dan badan Air utama an sebelum kegiatan Keanekarag Sungai dan badan Air
berasal dari kerusakan tanah akibat besar. Karena areal terbuka dan tebing- Sungai Batang berlangsung. bangunan PLTM PT. Waskita aman hayati Batang Sungai Batang
kegaiatan pengikisan lapisan tanah dampak yang tebing jalan serta sungai Sangir - Masih utama Sangir Energi PP 82 disekitar Sangir Sangir
pembangunan - Berkurangnya kualitas dihasilkan untuk mengantisipasi beradanya berlangsung Tahun 2001 tentang lokasi PLTM dilakukan
Base camp, dan sungai cukup terjadinya longsor diambang baku Pengelolaan Kualitas PT. WSE. 1 kali
bangunan - Dengan berkurangnya komplit - Melakukan pembangunan mutu yang Air dan Pegendalian setiap
konstruksi kualitas sungai juga akan terhadap konstruksi yang berstandar diperbolehkan Pencemaran Air Kualitas bulannya
utama PLTM PT. mempengaruhi kehidupan permasalaha Nasional (SNI) untuk kualitas - Melakukan observasi udara - Untuk
Waskita Sangir biota di perairan n lingkungan - Melakukan pembangunan air (PP 82 langsung terkait disekitar biodiversi
Energi - flora dan fauna hilang. bangunan utama secara Tahun 2001 dan dengan flora dan lokasi ty
- dampak sosial akibat bertahap, agar pembukaan PP 38/2011) fauna serta kondisi pembangun dilakukan
penggunaan lahan lahan secara besar-besaran - Masih pembangunan yang an PLTM 1 kali
- Terjadinya kecelakaan dapat terhindar. beradanya ada pada areal PT.WSE ( dalam
kerja, - Melakukan program K3 untuk diambang baku pembukaan lahan PP. 41/1999 kurun
- Gangguan terhadap menghindari terjadinya Mutu yang terjadi (PP No. 41 dan waktu 3
kesehatan masyarakat kecelakaan kerja. diperbolehkan Tahun 1999 dan Kepmen LH tahun
disekitar lokasi PLTM - Merektur tenaga kerja yang untuk kualitas Kepmen LH No.Kep.48/ sekali
professional udara dan No.Kep.48/MEN- MEN- - Kualitas
- Menyediakan lahan untuk kebisingan LH.11/1996 (standar LH.11/1996 udara
peletakan tanah pucuk agar - Tercapainya baku mutu Industri (standar dilakukan
dapat dimanfaatkan kembali terlaksananya untuk kebisingan < baku mutu pengujia
sebagai media tanam pembangunan 70 db(A)) Industri n selama
- Tanah yang terkupas untuk bangunan - Melakukan untuk 1 kali
pembangunan PLTM akan utama sesuai pengujian kualitas kebisingan dalam
digunakan sebagai tanah dengan udara pada lokasi < 70 db(A)) kurun
timbun disekitar bangunan perencanaan pembangunan waktu 6
Water Way dan sechedule bangunan utama Jumlah bulan
- Memasang rambu-rambu waktu yang terjadi kecelakaan sekali
jalan (marka) pada daerah dperkirakan - Melakukan kerja yang

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 42


PT. Waskita Sangir Energi
strategis terjadinya - Mempertahan koordinasi dengan terjadi
kecelakaan seperti rambu- Flora dan fauna instansi terkait pada
rambu untuk persimpangan, yang dilindungi saat pembangunan Untuk Flora
tanjakan, turunan dan daerah dengan bangunan PLTM dan fauna
rawan longsor serta lain mengacu yang berada di mengacu
sebagainya kepada Untuk daerah sempadan kepada UU
- Memberikan asuransai Flora dan fauna sungai Nomor
kesehatan dan jiwa kepada mengacu 5/1990
masyarakat sekitar dan kepada UU tentang
tenaga kerja terhadap Nomor 5/1990 KSDA Hayati
penyakit yang dakibatkan tentang KSDA dan
oleh pembangunan PLTM PT. Hayati dan Ekosistemy
Waskita Sangir Energi Ekosistemya a serta PP
serta PP Nomor Nomor
7/1999 tentang 7/1999
Jenis Flora dan tentang
Fauna yang Jenis Flora
dilindung) dan Fauna
yang
dilindung)
5 KONSTRUKSI TRANSMISI
Sumber Jenis dampak untuk Berdasarkan - Melakukan pendataan Di lokasi - Tidak Waktu - Melakukan konflik - Konflik Di lokasi Penanggung
berkaitan pembangunan transmisi ini dari uraian terhadap tanah masyarakat pengeloaan terjadinya Pengelolaan wawancara dengan masyarakat masyarat tempat Jawab PT. WSE
dengan bersifat sementara, karena diatas, yang terkena untuk lingkungan kecelakaan dilakukan masyakat terhadap dilakukan pembangunan Pengawas :
kecelakaan hanya berlngsung pada saat besaran pembangunan tiang transmisi dilakukan kerja pada saat pada saat permasalahan yang kesehatan pada saat bangunan KLH
kerja pada saat pembangunan berlangsung. dampak yang - Melakukan ganti lahan pada setiap pekerjaan melakukan terjadi akibat masyarakat pembebasa transmisi Dinkes
pembangunan Namun setelah transmisi akan terjadi terhadap lahan yang terkena jalur transmisi pembangunan pembangun pemasangan jalur n lahan dilakukan dan Camat
transmisi dari beroperasional nanti akan tergolong untuk pembangunan jaringan ditempatkan tiang jalur an Tiang trasmisi ini. kondisi untuk pada Wali Nagari
power house menimbulkan damapk sedang. transmisi trasmisi. Transmisi - Melakukan tiang jalur pembangu masyarakat Pelaporan :
menuju gardu terhadap kesehatan Karena - Mengupayakan - Tidak dan pada pengecekan transmisi nan tiang Jorong Letter KLH
induk PLN serta masyarakat dampak yang pembangunan transmisi tidak terjadinya saat terhadap kesehatan trasnmisi. W Dinkes
dampak lain dihasilkan berada pada jarak yang konflik di operasional masyarakat yang - Kesehatan Camat
yang timbul tidak berdekatan dengan tengah PLTM diakibatkan oleh masyarakat Wali Nagari
adalah mengenai pemukiman masyarakat masyarakt berlangsung Jalur transmisi. yang
pemasalahan seluruh - Memberikan asuransi Pengaruh - Pengontrolan dan berada di
pembebasan komponen kesehatan dan jiwa terhadap kesehatan pengecekan serta dekat jalur
lahan untuk masyarakat masyarakata yang terkena masyarakat pemeliharaan transmisi 1
pendirian tiang Jorong Letter dampak trnasimsi PLTM yang terhadap kondisi kali
transimisi W - Menerapakan penggunaan diakibatkan tiang-tiang yang setahun
APD pada setiap karyawan oleh jalur telah dibangun - 1 x minggu
agar kecelakaan kerja dapat transmisi terhadap
diminimalisasi. kondisi
- Merektur tenaga kerja yang bangunan
profesional transmisi
TAHAP PASCA KONSTRUKSi
1 KOMISSIONING DAN TESTING
Sumber Jenis dampak yang dihasilkan Besaran - Mesin-mesin yang digunakan Lokasi - Tidak Waktu - Melakukan Kualitas - Pemanta Lokasi Penanggung
dampak berasal omisioning test ini adalah : dampak yang untuk PLTM PT. Waskita pengelolaan terjadinya Pengelolaan pengujian kualitas sungai uan pengelolaan Jawab PT. WSE
mesin a. Terjadinya pencemaran dihasilkan Sangir Energi ini harus dilakukan pda pencemaran dilakukan air sungai Batang sebagaiman udara disekitar Pengawas :

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 43


PT. Waskita Sangir Energi
generator untuk udara disekitar lokasi tergolong dilengkapi dengan saringan daerah sekitar badan air pada saat Sangir a yang dilakukan bangunan KLH
pembangkit generator dalam suara yang baik, sehingga bangunan yang ditandai tahap - Melakukan diamanatka 1 kali power house Pelaporan :
listrik dan b. Terjadinya penurunan dampak besar diharapkan suara tersebut power house dengan masih opersional pengujian kualitas n PP 82 dalam diletakan dan KLH
turbin yang di kualitas air Sungai Batang yang bersifat tidak melampaui ambang diletakan dan beradanya PLTM PT. udara di sekitar 2001 kurun pada sungai
operasionalkan Sangir akibat sisa oli mesin negatif baku mutu kebisingan pada sungai dibawah Waskita PLTM PT. Waskita waktu 6 batang Sangir
tergantung dari serta lonsor, banjir akibat sehingga sebagaimana yang dianjurkan batang Sangir ambang baku Sangir Sangir Energi dan Kualitas bulan untuk
debit dan tidak kokohnya bangunan perlu oleh PP No. 41 Tahun 1999 untuk mutu air yang Energi disekitar pemukiman udara sekali pengelolaan
tekanan yang utama perhatian oleh PP No. 41 Tahun 1999 pengelolaan diperbolehkan berlangsung masyarakat dekat sebagaiman - Pemanta kualitas dan
dihasil oleh air c. Pengurangan kwantitas air untuk dan Kepmen LH kualitas dan (PP 82 Tahun bangunan utama a yang uan air kwantitas
Sungai Batang sungai Batang Sangir yang mengantisipa No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 kwantitas 2001) PLTM diamanatka dilakukan sungai
Sangir dialirkan ke saluran si (standar baku mutu Industri < sungai - Tidak - Melakukan n oleh PP setiap
pembawa untuk permasalaha 70 db(A)), serta tidak terjadinya pengecekan dan No. 41 bulan
menggerakan turbin n melebihi ambang baku mutu pencemaran pemeriksaan setiap Tahun 1999 pada titik
d. Terjadinya peningkatan pencemaran tingkat getar yang udara yang hari terhadap dan sungai
kebisingan dan tingkat limbah B3, dipersyaratkan dalam ditandai bangunan utama Kepmen LH sebelum
getar dari operasional pengurangan Kepmen LH Nomor 49/1996 dengan hasil PLTM PT. Waskita No.Kep.48/ dan
mesin generator dan kuantitas tentang Baku Tingkat Getaran pengukuran Sangir Energi. MEN- sesudah
turbin debit air dan sesuai dengan Baku kualitas udara. - Pengecekan rambu- LH.11/1996 kegiatan
e. terdegradasinya flora- sungai Batang Mutu Emisi Sumber Tidak (PP No. 41 rambu batas yang PLTM PT.
fauna akibat dari suara Sangir serta bergerak sebagaimana Tahun 1999 boleh dilewati Kinerja dari Waskita
mesin dan tingkat getar dan dipersyaratkan dalam dan Kepmen umum setiap hari. operator Sangir
generator yang melebihi konstruksi Permen LH Nomor 21/2008 LH - Memberikan dan Energi
ambang baku mutu bangunan - Membuat bangunan utama No.Kep.48/ME pelatihan terhadap tenagakerja - Setiap
sarana yang kokoh dan tahan N-LH.11/1996 tenaga kerja yang lannya hari
prasarana terhadap kemungkinan yang (standar baku bekerja sebagai dalam untuk
PLTM yang terjadi, sehingga masalah mutu Industri operator sehingga pengoperasi pelapora
baik sesuai penurunan kualitas dan untuk terciptanya tenaga onal dan n dari
dengan kwantitas air sungai tidak kebisingan < yang mampu pemelihara tenaga
standar yang menimbulkan masalah. 70 db(A)) menjaga dan an PLTM kerja
dipersyaratka - Mengurus perizinan - Kepmen LH melakukan yang
n penyimpanan sementara Nomor operasional PLTM bekerja
limbah B3 ke Kantor 49/1996 dengan baik dan sebagai
Lingkungan Hidup Kabupaten tentang Baku ramah lingkungan operator
Solok Selatan serta Tingkat - Melakukan dan
bekerjasama dengan Getaran pengujian kualitas penjaga
perusahaan yang telah (kecepatan udara di sekitar PLTM
memiliki izin sebagai getaran pada PLTM PT. Waskita
pengolah limbah B3 campuran Sangir Energi dan
- Merelokasi flora dan fauna bidang datar disekitar pemukiman
pada lahan sekitar bangunan diatas lantai < masyarakat dekat
PLTM dengan cara 40 mm/detik) bangunan utama
memperbanyak jumlah - Baku Mutu PLTM sehingga
tanaman yang ada pada Emisi Sumber diharapkan suara
daerah sekitar PLTM Tidak tersebut tidak
bergerak melampaui ambang
sebagaimana baku mutu
dipersyaratka kebisingan
n dalam sebagaimana yang
Permen LH dianjurkan oleh PP

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 44


PT. Waskita Sangir Energi
Nomor No. 41 Tahun 1999
21/2008 dan Kepmen LH
(Total No.Kep.48/MEN-
Partikulat ≤ LH.11/1996 (standar
150 mg/Nm3, baku mutu Industri <
CO ≤ 600 70 db(A)), serta tidak
mg/Nm3, NOx melebihi ambang
≤ 1000 baku mutu tingkat
mg/Nm3, S02 ≤ getar yang
800 mg/Nm3, dipersyaratkan
Opasitas ≤ 20 dalam Kepmen LH
%) Nomor 49/1996
- Tidak tentang Baku Tingkat
terjadinya Getaran dan sesuai
permasalahan dengan Baku Mutu
dari bangunan Emisi Sumber Tidak
utama PLTM bergerak
PT. Waskita sebagaimana
Sangir Energi dipersyaratkan
dalam Permen LH
Nomor 21/2008
(Total Partikulat ≤
150 mg/Nm3, CO ≤
600 mg/Nm3, NOx ≤
1000 mg/Nm3, S02 ≤
800 mg/Nm3,
Opasitas ≤ 20 %)
2 PEMUTUSAN DAN PENGURANGAN TENAGA KERJA
Sumber Jenis dampak yang terjadi Dilihat dari - Melakukan sosialisasi pada Di Jorong - Tidak Waktu Melakukan wawancara Presepsi Waktu Di Jorong Penanggung
dampak berasal adalah timbulnya keresahan sumber saat akan penerimaan tenaga Letter W terjadinya Pengelolaan langsung dengan tenaga pemantaua Letter W Jawab PT. WSE
dari tenaga masyarakat karena hilangnya kehidupan kerja Nagari Lubuk konflik yang dilakukan masyarakat tenaga kerja dari n dilakukan Nagari Lubuk Pengawas
kerja pekerjaan masyarakat dan masyarakat - Memberikan pesangon bagi Gadang Timur diakibatkan pada saat kerja, mengenai masyarakat. pada saat Gadang Timur KLH
sumber mata pencarian disekitar pekerja oleh melakukan keinginan dan yang pemutusan Dinas Ketenaga
sehingga dapat lokasi - Mencarikan tempat bekerja pemutusan pemutusan diharapkan terkait Pertumbuh hubungan kerjaan
menimbulkan keresahan dan pembanguna ke tempat yang lain hubungan kerja hubungan dengan terhentinya an kegiatan kerja terjadi Koperindag
terjadinya pengangguran n PLTM, - Mengembangkan aktivitas - Bertumbuhnya kerja kegiatan bekerja pada masyarakat dan pada Camat
dampak ini masyarakat melalui kegiatan dengan PT. Waskita Sangir di sekitar saat pasca Wali Nagari
cukup besar memberikan bantuan agar masyarakat tenga kerja Energi Jorong pemutusan Pelaporan :
dirasakan masyarakat tersebut masih untuk dan pasca Letter W hubungan KLH
oleh dapat bekerja dengan cara berwiraswata kegiatan kerja dalam Dinas Ketenaga
masyarakat berwiraswasta di tempat sehingga tidak tersebut kurun waktu kerjaan
mereka terjadinya 1 kali dalam Koperidag
pengangguran 6 bulan Camat
sekali Wali Nagari
TAHAP OPERASIONAL
1 OPERASIONAL MESIN GENERATOR DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN UTAMA
Sumber Jenis dampak yang akan Besaran - Membuat perizinan Di lokasi - Tidak Waktu - Melakukan Kualitas - Pemantaua Di lokasi Penanggung
dampak berasal terjadi adalah dampak dampak yang bangunan khusus tempat TPS bangunan terjadinya Pengelolaan pengujian kualitas sungai n udara bangunan Jawab PT. WSE
dari tingkat terhadap : dihasilkan B3. utama PLTM pencemaran dilakukan air sungai Batang sebagaiman dilakukan 1 utama PLTM Pengawas

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 45


PT. Waskita Sangir Energi
getar mesin - Flora-fauna akibat dari tergolong - Mesin-mesin dilengkapi PT. Waskita badan air pada saat Sangir a yang kali dalam PT. Waskita Dinas ESDM
generator, suara mesin dan tingkat dalam dengan saringan suara yang Sangir Energi yang ditandai tahap - Melakukan diamanatka kurun Sangir Energi KLH
intensitas getar generator yang dampak besar sesuai(PP No. 41/1999 dan dengan masih opersional pengujian kualitas n PP 82 waktu 6 Camat
kebisingan dari melebihi ambang baku dan penting Kepmen LH No.Kep.48/MEN- beradanya PLTM PT. udara di sekitar 2001 bulan Wali Nagari
mesin mutu. yang bersifat LH.11/1996) (standar baku dibawah Waskita PLTM PT. Waskita sekali Pelaporan
generator, sisa - Kualitas udara akibat asap negatif mutu Industri < 70 db(A)), ambang baku Sangir Sangir Energi dan Kualitas - Pemantaua Dinas ESDM
oli mesin buangan mesin generator. sehingga serta tidak melebihi ambang mutu air yang Energiberla disekitar udara n air KLH
Sumber - Kualitas air sungai akibat perlu baku mutu tingkat getar yang diperbolehkan ngsung pemukiman sebagaiman dilakukan Camat
dampak lainnya limbah B3 yang dibuang perhatian dipersyaratkan dalam (PP 82 Tahun masyarakat dekat a yang setiap Wali Nagari
berasal dari ke badan air. yang baik Kepmen LH Nomor 49/1996 2001) bangunan utama diamanatka bulan pada
bangunan - Kualitas air akibat tentang Baku Tingkat Getaran - Tidak PLTM sehingga n oleh PP titik sungai
utama yaitu sedimen jika terjadinya dan sesuai dengan Baku terjadinya diharapkan suara No. 41 sebelum
dari konstruksi lonsor yang dikarenakan Mutu Emisi Sumber Tidak pencemaran tersebut tidak Tahun 1999 dan
saluran air oleh runtuhnya bangunan bergerak sebagaimana udara yang melampaui ambang dan sesudah
untuk mengatur utama dipersyaratkan dalam ditandai baku mutu Kepmen LH kegiatan
debit, - Gangguan terhadap Permen LH Nomor 21/2008. dengan hasil kebisingan No.Kep.48/ PLTM PT.
konstruksi kesehatan masyarakat - Membuat bangunan kokoh pengukuran sebagaimana yang MEN- Waskita
bendungan dan disekiitar lokasi PLTM dan tahan. kualitas udara. dianjurkan oleh PP LH.11/1996 Sangir
konstruksi - Membuat batas areal yang (PP No. 41 No. 41 Tahun 1999 dan Baku Energi
Power House, boleh dilewati oleh umum Tahun 1999 dan Kepmen LH Mutu Emisi Setiap hari
- Menyediakan areal sebagai dan Kepmen No.Kep.48/MEN- Sumber untuk
tempat pembuangan sampah LH LH.11/1996 (standar Tidak pelaporan
akhir dengan prinsip 3R dan No.Kep.48/ME baku mutu Industri bergerak dari tenaga
bekerja sama denggan N-LH.11/1996 < 70 db(A)), serta sebagaiman kerja yang
pemerintah daerah untuk (standar baku tidak melebihi a bekerja
pengangkutan men uju lokasi mutu Industri ambang baku mutu dipersyarat sebagai
TPA untuk tingkat getar yang kan dalam operator
- Menyediakan bak septik tank kebisingan < dipersyaratkan Permen LH dan penjaga
pada areal base camp . 70 db(A)) dalam Kepmen LH Nomor PLTM
- Menanami dengan pohon - Kepmen LH Nomor 49/1996 21/2008
pohon di lahan terbuka . Nomor tentang Baku (Total
- Menempatkan beberapa 49/1996 Tingkat Getaran dan Partikulat ≤
orang tenaga kerja tentang Baku sesuai dengan Baku 150
professional Tingkat Mutu Emisi Sumber mg/Nm3,
- Mengurus perizinan Getaran Tidak bergerak CO ≤ 600
penyimpanan sementara (kecepatan sebagaimana mg/Nm3,
limbah B3 getaran pada dipersyaratkan NOx ≤ 1000
campuran dalam Permen LH mg/Nm3,
bidang datar Nomor 21/2008. S02 ≤ 800
diatas lantai < - Melakukan mg/Nm3,
40 mm/detik) pengecekan dan Opasitas ≤
- Baku Mutu pemeriksaan setiap 20 %)
Emisi Sumber hari terhadap
Tidak bangunan utama. - Kinerja
bergerak - Pengecekan rambu- dari
sebagaimana rambu batas yang operator
dipersyaratka boleh dilewati dan
n dalam umum setiap hari. tenagakerj
Permen LH - Memberikan a lannya

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 46


PT. Waskita Sangir Energi
Nomor pelatihan terhadap dalam
21/2008 tenaga kerja yang pengopera
(Total bekerja sebagai sional dan
Partikulat ≤ operator pemelihar
150 mg/Nm3, aan PLTM
CO ≤ 600
mg/Nm3, NOx
≤ 1000
mg/Nm3, S02 ≤
800 mg/Nm3,
Opasitas ≤ 20
%)
- Tidak
terjadinya
permasalahan
dari bangunan
utama PLTM
PT. Waskita
Sangir Energi
2 PENDISTRIBUSIAN YANG DILAKUKAN OLEH PLN
Sumber Adanya kekecewaan dan Tergolong - Menyarankan kepada PLN Lokasi Yang menjadi Periode Melakukan observasi Yang harus Waktu Lokasi Penanggung
dampak berasal kecemburuan sosial dari besar. Karena agar memberikan pelayanan pengelolaan tolak ukur dari pengelolaan dan pemantauan dipantau pemantaua pengelolaan Jawab PT. WSE
dari keresahan masyarakat karena dampak yang listrik daerah – daerah yang dilakukan di pengelolaan dampak ini terhadap rumah- dalam hal n terhadap dilakukan di Pengawas
masyarakat pelayanan listrik yang belum dihasilkan membutuhkan listrik, Jorong Letter lingkungan ini dilakukan rumah yang berada ini adalah dampak ini Jorong Letter Dinas ESDM
disekitar lokasi dinikmati masyarakat secara akan dapat - Membatu masyarakat W Nagari adalah sekali dekat lokasi PLTM sedikitnya dilakukan W Nagari PT. PLN
karena keseluruhan menimbulkan dan/atau memfasilitasi Lubuk Gadang sedikitnya setahun yang belum menikmati jumlah sekali 6 Lubuk Gadang KLH
kurangnya propokasi masyarakat untuk Timur jumlah pada saat listrik PLN masyarakat bulan Timur Camat
layanan bagi mendapatkan pelayanan Kecamatan masyarakat operasional yang belum semenjak Kecamatan Wali Nagari
jaringan PLN masyarakat listrik dari PLN Sangir yang belum PLTM telah Melakukan menikmati operasional Sangir Pelaporan
disekitar - Memberikan bantuan kepada menikmati berlangsung pemantauan terhadap penerangan PLTM Dinas ESDM
PLTM masyarakat dalam bentuk penerangan pemanfaatan dana listrik dari dimulai PT. PLN
program Coorperation Social listrik dari PLN Coorperation Social PLN KLH
Responbility (CSR) dan Responbility (CSR) dan Camat
Community Development Community Wali Nagari
yang kemudian dapat Development yang
dimanfaatkan oleh telah diberikan kepada
masyarakat sesuai dengan masyarakat
peruntukannya
TAHAP PASCA OPERASIONAL
2 DEMOBILISASI TENAGA KERJA
Dengan Dampak yang dihasilkan Besaran - Melakukan sosialisasi pada Di - Tidak Waktu Melakukan wawancara Peresepsi Waktu Di Jorong Penanggung
berakhirnya adalah dampak sosial dengan dampak dari saat akan penerimaan tenaga Jorong Letter terjadinya Pengelolaan langsung dengan tenaga pemantaua Letter W Jawab PT. WSE
kegiatan hilangnya kesempatan kerja demobilisasi kerja berlangsung W Nagari konflik akibat dilakukan masyarakat tenaga kerja dari n dilakukan Nagari Lubuk Pengawas :
operasional bagi tenaga kerja yang tenaga kerja - Memberikan pesangon bagi Lubuk Gadang oleh pada saat kerja, mengenai masyarakat. pada saat Gadang Timur Dinas
PLTM PT. bekerja di PT. Waskita Sangir ini cukup pekerja yang telah habis Timur. pemutusan melakukan keinginan dan yang pemutusan Ketenagakerja
Waskita Sangir Energi , sehingga dapat besar, karena masa kerjanya. hubungan pemutusan diharapkan terkait Pertumbuh hubungan KLH
Energi dan mempengaruhi tingkat hal ini - Mencarikan tempat bekerja kerja hubungan dengan terhentinya an kegiatan kerja terjadi Camat
masa kontrak perekonomian bagi pekerja menyangkut ke tempat yang lain, sehingga - Bertumbuhn kerja kegiatan bekerja pada masyarakat dan pada Wali
dengan PLN tersebut dan terjadinya perekonomia tenaga kerja tersebut masih ya kegiatan dengan PT. Waskita Sangir di sekitar saat pasca NagariPelapora

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 47


PT. Waskita Sangir Energi
maka berakhir pengangguran n tenaga dapat bekerja masyarakat tenga kerja Energi Jorong pemutusan n :
pula masa kerja kerja - Mengembangkan aktivitas untuk dan pasca Letter W hubungan Dinas
pekerja lokal tersebut, oleh masyarakat melalui berwiraswat kegiatan kerja dalam Ketenagakerja
dan asing karena itu memberikan bantuan agar a sehingga tersebut kurun waktu KLH
dampak dari masyarakat tersebut masih tidak 1 kali dalam Camat
demobilisasi dapat bekerja dengan cara terjadinya 6 bulan Wali Nagari
ini perlu berwiraswasta di tempat penganggura sekali
dikelola mereka n
dengan baik
2 REKLAMASI LAHAN
Dengan Jenis dampak yang dihasilkan Besaran - Menjaring dan Di daerah - Tidak Waktu Melakukan wawancara Presepsi Waktu Di Jorong Penanggung
berakhirnya adalah dampak sosial yaitu dampak dari mengumpulkan informasi tempat terjadinya Pengelolaan langsung dengan masyarakat pemantaua Letter W Jawab PT. WSE
kegiatan dengan adanya kesesuaian Reklamasi ini mengenai keinginan bangunan konflik yang dilakukan masyarakat tenaga dan n dilakukan Nagari Lubuk PEngawas :
operasional antara kesepakatan antara cukup besar, masyarakat terhadap areal utama PLTM diakibatkan pada saat kerja, mengenai pemerintah pada saat Gadang Timur KLH
PLTM PT. pemilik lahan dengan PT. karena hal ini yang akan ditinggalkan. PT. Waskita oleh pasca tahap pasca keinginan dan yang daerah. akan Dinas ESDM
Waskita Sangir Waskita Sangir Energi pada dapat - Sebelum atau menjelang Sangir kegiatan opersional diharapkan terkait dilakukan Dinas PU
Energi di lokasi saat pra konstruksi memicu akan berakhirnya masa Energidan PLTM PT. akan dengan pasca Pemanfaata penghentia Camat
Nagari Lubuk sebelumnya. Serta terjadinya operasional kegiatan PLTM disekitar Waskita dilakukan operasional PT. n bangunan n Wali Nagari
Gadang Timur, penyerahan bangunan yang kerusuhan PT. Waskita Sangir Jorong Letter Sangir Energi dan setelah Waskita Sangir Energi utama operasional Pelaporan :
maka status tertinggal di lahan tersebut jika tidak Energitelah dilakukan W Nagari - Dapat pasca PLTM PT. PLTM PT. KLH
kepemilikan dikelola koordinasi dengan pemilik Lubuk Gadang dimanfaatka operasional Waskita Waskita Dinas ESDM
lahan, reklamasi dengan baik lahan, ninik mamak dan Timur nnya tersebut Sangir Sangir Dinas PU
lahan serta pemerintah daerah bangunan Energi Energi yang Camat
keberadaan mengenai pengembalian utama PLTM dilakukan 1 Wali Nagari
bangunan yang lahan yang telah digunakan PT. Waskita kali pada
tertingal perlu oleh PLTM PT. Waskita Sangir Sangir Energi saat itu
dikelola dengan Energi bagi
baik karena - Memberikan bangunan masyarakat
dapat memicu utama PLTM PT. Waskita dan
terjadinya Sangir Energi kepada PLN pemerintah
gangguan atau masyarakat atau daerah
kamtibnas pemerintah daerah agar kabupaten
dapat dimanfaatkan. Solok Selatan
- Menjadikan bangunan utama
seperti bendungan untuk
mengaliri aliran air sawah
dan peladangan daerah
setempat

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro diBatang Sangir BAB III - 48


PT. Waskita Sangir Energi

BAB IV
IZIN YANG DIBUTUHKAN

4.1. UMUM

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012


Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan pada lampiran IV Pedoman Pengisian
Formulir UKL-UPL dinyatakan bahwa perlu mencantumkan nama-nama dan jenis-jenis izin
yang dibutuhkan.
Hal ini bertujuan untuk mempertegaskan bahwa Izin Lingkungan yang
dipersyaratkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
merupakan persyaratan untuk memperoleh perizinan produksi dan/atau operasional suatu
jenis usaha yang akan dibangun

4.2. IZIN IZIN YANG DIBUTUHKAN

Terkait dengan perizinan yang dibutuhkan oleh kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir
Energi sebagai usaha pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) adalah antara lain:
a. Izin Pembuangan Limbah Cair,
b. Izin Tempat Penyimpanan Limbah Sementara,
c. Izin Pemanfaatan dengan memanfatakan potensi sumber daya air Sungai,
d. Izin pelaksanaan konstruksi pada ruang sungai,
e. Izin pelaksanaan konstruksi yang mengubah alur sungai,
f. Izin pemanfaatan bantaran dan sempadan sungai,
g. Izin pemanfaatan sungai sebagai penyedia tenaga air,
h. Izin mendirikan bangunan (IMB),
i. Izin PenggunaanTenaga Kerja Asing,
j. Izin Usaha Operasi Produksi.

PembangkitlistrikTenaga Mini Hidro diBatangSangir BAB IV -1


PT. Waskita Sangir Energi

BAB V
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Perusahaan : PT. WASKITA SANGIR ENERGI


Alamat Perusahaan : Waskita Building Jl. MT. Haryono Nomor 10 Cawang Jakarta
Timur
Tel : 021-8515550
Fax : 021-8515510
Alamat Proyek : Sungai Batang Sangir Nagari Lubuk Gadang Timur Kecamatan
Sangir Kabupaten Solok Selatan Propinsi Sumatera Barat
Penanggung Jawab : Ir. Surahman. M.Tech. M.Eng
Jabatan : Direktur Utama

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Kami bersedia melaksanakan dan mematuhi ketentuan serta kewajiban yang


tertuang dalam dokumen UKL-UPL tersebut di atas.
2. Bila Kami tidak melaksanakan UKL-UPL sebagaimana tercantum dalam butir 1 atau
terjadi pencemaran akibat kegiatan kami yang belum tercakup dalam UKL-UPL
tersebut, kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku atau
menghentikan sementara kegiatan operasional sehingga dengan tertanggulaginya
limbah /cemaran tersebut.
3. Jika nanti dikemudian hari terjadi perubahan mendasar dari luas lahan, dan kegiatan
operasional usaha, kami akan mengajukan revisi terhadap dokmen UKL-UPL yang
telah diajukan.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang Aro, November 2013

Yang Membuat Pernyataan,


PT. WASKITA SANGIR ENEGI

Ir. Surahman.M.Tech,M.Eng
Direktur Utama

Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB V - 1


JAWABAN RISALAH PENILAIAN DAN PENGKOREKSIAN DOKUMEN UKL-UPL PT. WASKITA SANGIR ENERGI

No. PERIHAL KOREKSI SOLUSI HAL JAWABAN HALAMAN

OLEH : Bpk. Awal Mukmin Siregar, S.Si., M.Si (KLH)


1. Pembangunan fisik/ konstruksi sebaiknya tidak Deskripsikan dalam dokumen tahap Pembukaan Lahan pada Daerah Sempadan Sungai Batang III – 14 dan
merubah bentang alam daerah sempadan sungai konstruksi Sangir dilakukan hanya untuk pembangunan intake jalur water III - 17
way dan bangunan power hause sebagai outlet air sungai dan
hal ini diperkirakan tidak terlalu mempengaruhi daerah
sempadan sungai. Selain itu untuk melakukan pembangunan
PLTM ini PT. Waskita Sangir Energy akan berkoordinasi dengan
instansi terkait untuk pelaksanaannya.
2. Flora fauna hilang Kata- kata hilang diganti dengan terkena II.30 Sudah diperbaiki II-24-25, III -
dampak/ terdegradasi 21
3. Status lahan yang digunakan tertulis bahwa Agar konsisten dengan penjelasan terkait III.20 Pada beberapa titik seperti pembukaan jalan lingkungan III - 6
lahan milik masyarakat dan adat. Apakah PT. status lahan yang akan dilakukan terdapat lahan yang belum dikelola oleh masyarakat. Karena di
Waskita sangir Energi menggunakan tanah pembebasan Sumbar hak wilayat diakui oleh Negara, maka tanah tesebut
ulayat ? dinamakan tanah wilayat yang sebenarnya adalah milik negara
4. Pengelolaan dan pemantauan sedimentasi Uraikan dalam rencana pengelolaan dan III.21 Pendangkalan hanya terjadi sedikit sekali pada saat konstruksi
akibat konstruksi dan operasional agar tidak pemantauan saja, sehingga pengelolaan ini dapat dilakukan dengan
terjadi pendangkalan sungai mengandalkan proses alami.
5. Berdasarkan pemaparan diketahui bahwa Uraikan dalam dokumen Sudah dikoordinasikan dan survey lapangan dengan pihak Berita acara
terjadi pergeseran lokasi power house 720 m, terkait, Dinas ESDM, Dinas Kehutanan, dan Balain TNKS, berita dalam
bagaimana pembebasan lahan terkait masalah acara terlampir. lampiran
ini
6. Setelah terjadi peralihan dari PT. Shalawat ke Lampirkan daftar hadir sosialisasi oleh PT. Sudah ada pada lampiran Berita acara
PT. Waskita Sangir Energi, telah dilakukan Waskita Sangir Energi dalam
sosialisasi dengan masyarakat lampiran
7. Data data terkait dalam dokumen Agar diperbaharui dengan kondisi terkini Sudah diperbaiki dengan ditambahkan sub bab Rona BAB II - 26
Lingkungan dan digunakan data dari PT. Shalawat Power. – II - 35
OLEH : Bpk. Rosa Yulfiano SKM,. M.Kes (Dinas Kesehatan)
1. Belum ada data jumlah penduduk yang tambahkan Data yang memanfaatkan sungai batang sangir tidak tersedia. Bab II - 33
memanfaatkan sungai batang Sangir Namun sepanjang sungai batang sangir banyak terdapat
rencana kegiatan PLTM. Sehinngga kontribusi terhadap sungai
Batang Sangir tidak hanya dari PT. WSE saja. Dan berdasarkan
hasil survey, masyarakat tidak terdapat di sepanjang perizinan
PLTM PT. WSE.
2. Dampak terhadap kesehatan masyarakat pada Lakukan analisa kegiatan yang berdampak Telah diperbaiki BAB III – 17
tahap konstruksi dan operasional belum terhadap kesehatan masyarakat dan uraikan dan Bab III -
terangkum dalam dokumen
3. Konsistensi penulisan masih banyak ditemukan perbaiki II.9 Telah diperbaiki Semua bab
bagian yang tidak sinkron misalnya jadwal
sosialisasi pada BAB II berbeda dengan lampiran
4. Teknik penulisan masih banyak yang rancu Cek dan perbaiki kembali Sudah diperbaiki Semua bab
5. Terjadi pengulangan jenis dampak yang timbul Perbaiki dan beri penjelasan Sudah diperbaiki Semua bab
akibat kegiatan pada BAB II dan BAB III
OLEH : Bpk. Dr. Kardiman (PERUSDA)
1. Mohon diberikan peluang bagi Perusda untuk Pertimbangkan Pengaturan mengenai saham 10 % diatur dengan perundangan Ok
berpartisipasi dan memiliki saham 10 % yang berlaku dan hal merupakan kajian tersendiri di luar kajian
UKL-UPL ini
OLEH : Bpk. Kaswiruddin, S.Hi (Kepala Jorong Letter W)
1. Aspirasi masyarakat  Memberikan CSR dan Royaalti bagi jorong CSR merupakan kewajiban perusahaan dan diberikan setelah III - 31
Letter W seperti bantuan renovasi mesjid, kegiatan beroperasi yang diperuntukan untuk pendidikan dan
kantor jorong, sekolah, dll. lain sebaginnya. Pengaturan akan dilakukan sesuai dengan
 Setiap perjanjian yang disepakati agar kesepakatan penerima CSR nantinya, bukan oleh perusahaan.
dilengkapi dengan materai
 Pembebasan lahan dilakukan dengan
musyawarah tanpa adanya intimidasi
kepada pemilik lahan
OLEH : Bpk. Asriko, S.Sos (LH)
1. Dimensi water way dan head pond menghasilkan Bagaimana pengelolaan dan mau diapakan II.7 Urugan sebagian besar akan digunakan untuk penimbunan II – 12 dan II
material urugan yang sangat banyak (48.000 material ini pada pembangunan water way tersebut, dan sebagian lagi akan – 13
m3) ditempatkan pada lokasi penempatan tanah pucuk atau
dimanfaatkan untuk daerah-daerah kritis sebagai media
tanam.
2. Lebar sungai 23-32 m sementara rencana Agar dipertimbangkan keberadaan ikan- II.7 Pembangunan bendung tidak dilakukan secara keseluruhan II - 11
bending 31,5 m dimana hal ini berarti bahwa ikan local di sungai dan dalam konstruksi pada sungai, sehingga ekosistem sungai tidak terputus antara
bendungan akan sama dengan lebar sungai nantinya dibuatkan fish way hulu dan hilir Dan untuk fish way tidak menjadi masalah karena
pada pembangunan bendung tidak membatasi sungai
3. Panjang water way sekitar 2500 m tambah Bagaimana jika dalam rentang 2640 m II.7 Masyarakat yang memanfaatkan sungai ini tidak akan II -14
dengan penstock 140 m. maka dalam rentang tersebut ada pihak masyarakat yang terganggu karena PLTM ini tidak akan mengurangi debit sungai.
jarak akan terjadi pengurangan debit/ kuantitas memanfaatkan aliran air sungai untuk Namun memanfaatkan debit sungai tersebut yang nantinya
air sungai pengairan sawah/ kebun. Agar dibuatkan akan dikembalikan kembali ke dalam sungai tersebut.
alternatifnya Sementara bendung yang dibuat dengan system gate valve
sehingga sungai tidak akan kekeringanan selama mata air yang
masuk kedalam sungai tersebut tidak tergaggu.
4. Bukaan lahan dan pengurugan yang banyak Belum ada kajian tentang pengelolaan matriks Kualitas tanah tidak begitu berpengaruh dan hanya matrik
berpotensi longsor dan terjadinya perubahan longsor dan penurunan kualitas tanah . agar menghasikan dampak yang sangat kecil karena hanya untuk
kualitas tanah ditambahkan peletakan sarana PLTM saja tanpa adanya perlakukan untuk
perusakan tanah seperti pembuangan, dan penambahan bahan
5. Komisioning dan Testing :pengelolaan flora fauna
Relokasi berarti pemindahan bukan III.44 Sudah diperbaiki III - 22
tertulis merelokasi flora fauna pada lahan perbanyakan. Agar dikaji kembali sebab
dengan cara perbanyakan jumlah tanaman apabila flora fauna dilindungi, idealnya
bangunan yang harus bergeser
6. Salah satu izin PPLH yang dibutuhkan adalah Apa jenis, kandungan dan karakteristik IV.1 IPLC yang dimaksud adalah untuk kawasan perkantoran dan IV - 1
IPLC limbah cair yang dihasilkan PLTM, jelaskan base camp tenaga kerja.
OLEH : Bpk. Nurhayati Rais, AMd (WN Lubuk Gadang Timur)
1. Peta Agar cakupan peta di persempit menjadi I.4 Sudah diperbaiki dalam ukuran A4 II – 3 – II -5
Peta Kab. Solok Selatan dan Peta Kec. Sangir
dengan ukuran dan skala yang sesuai (A3).
2. Basaran dampak Pengelolaan dampak dari demolisasi yang II.38 Telah ada dalam dokumen III - 31
dikelola dengan baik :
 Agar diperjuangkan listrik untuk
masyarakat setempat ke pihak PLN
setelah PT. WSE beroperasi
 Agar diusahakan pekerja PLTM berasal
dari masyarakat local setempat
3. CSR Agar diprogramkan bantuan terhadap : CSR merupakan kewajiban perusahaan dan diberikan setelah III - 31
 keluarga miskin, kegiatan beroperasi yang diperuntukan untuk pendidikan dan
 bantuan pendidikan dan lain sebaginnya. Pengaturan akan dilakukan sesuai dengan
 bangunan kantor Waki Nagari yang saat kesepakatan penerima CSR nantinya, bukan oleh perusahaan.
ini terbengkalai
OLEH : Bpk. Yoserizal, SH (Dinas HubInfoKom)
1. Harap ditampilkan peta jalan menuju lokasi Tambahkan dalam dokumen Peta secara resmi tidak tersedia, namun dalam bentuk narasi II - 35
utama pekerjaan PT. Waskita Sangir Energi sudah ada dalam dokumen
2. Dalam perencanaan tertuang bahwa PT. WSE Dalam pembangunan dan pembukaan jalan Sudah ada dalam dokumen III -17
akan membuka jalan baru menuju lokasi tapak agar memperhatikan kemiringan, ketinggian
kegiatan. dan kesesuaian dengan SOP
3. Besaran jalan yang akan dibangun dengan lebar Agar pembukaan dan pembangunan jalan Telah diperbaiki dan sudah ada dalam dokumen III - 17
6 meter dan bahu jalan 1 meter. dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan
standar keselamatan
4. Rambu- rambu dan marka jalan Di sekitar lokasi proyek agar dibuat rambu Sudah diperbaiki III - 9
dan marka jalan sesuai kondisi
5. Mobilisasi alat agar tidak beriringan terlalu Dalam pelaksanaannya dilakukan Sudah diperbaiki III - 9
dekat (konvoi) sehingga tidak mengganggu pengawasan dan dapat dikoordinasikan
pengguna jalan lainnya/ menyebabkan dengan Dinas Perhubungan
kemacetan
OLEH : Bpk. Rika Putra Abbas (BB TNKS)
1. redaksional Kata kunjungan diganti dengan pengecekan II.15 Sudah diperbaki III - 4
sesuai dengan Berita Acara
2. Tidak terdapat lampiran jenis flora fauna Lakukan survey untuk mendukung data flora III.32 Sudah diperbaiki, menggnakan data PT. Shalawat Power II – 29 – II -
sementara pada sumber dampak dan jenis fauna dan lampirkan 32
dampak terdapat dampak terhadap flora fauna
3. Terjadi kesalahan dalam pengetikan koordinat Perlu perbaikan dari instansi terkait (BB TNKS Lamp Sudah diperbaiki Lampiran
dalam BAP TNKS tertanggal 18 September 2013 akan memberikan perbaikan BAP)
4. Apa upaya pihak perusahaan dalam menjaga Lakukan kerjasama dengan pihak terkait Catmint area merupakan hal yang paling penting dalam PLTM II - 29
catchment area (tangkapan air) dalam wilayah tentang pengelolaan kawasan tersebut ini, oleh karena itu nantinya PT. WSE akan melakukan
HL dan TNKS rehabilitasi dan memperkaya vegetasi pada catmint area
tersebut dengan cara berkoordinasi dengan instansi terkait
OLEH : Bpk. Harri Trisna (BPPPMD)
1. Peta lokasi Sesuaikan peta lokasi dengan RTRW, I.2 Peta yang ada dalam dokumen hanyalah penunjuk lokasi II – 3 – II -5
gunakan aaturan yang sesuai tentang skala sementara saja. Mengenai skala akan disesuaikan
dan ukuran
2. Izin gangguan (HO) dari instansi terkait lampirkan IV.1 HO akan dirterbitkan pada saat UKL-UPL telah selesai Ok
3. Izin prinsip yang ditampilkan atas nama PT. Lampirkan MoU penunjukan PT. Waskita Lamp Sudah diperbaiki
Shalawat Power Sangir Energi sebagai pelaksana izin prinsip
tersebut
4. Perbaiki batas soloks elatan Sesuaikan dengan RTRW atau Solok Selatan I.1 Sudah diperbaiki II – 3 – II -5
dalam angka
OLEH : Bpk. Rafidal Yuneri (LSM WAPPELHI)
1. Peta yang ada hanyalah peta provinsi Sumatera Tampilkan peta rincian lokasi (peta Peta yang ada dalam dokumen hanyalah penunjuk lokasi II – 3 – II -5
Barat dan Kab. Solok Selatan kecamatan secara detail) sementara saja. Mengenai skala akan disesuaikan
2. Surat Keterangan status lahan adalah APL Tampilkan rekomendasi Dinas Kehutanan Sudah ada dalam dokumen Lampiran
terkait lokasi pada bibir sungai Dinas
Hutbun
3. Ulasan tentang CSR belum ada dalam dokumen Dibuat MoU CSR dengan masyarakat CSR merupakan kewajiban perusahaan dan diberikan setelah III - 31
setempat seperti konstribusi pendidikan, kegiatan beroperasi yang diperuntukan untuk pendidikan dan
kesehatan, ekonomi maupun bedah rumah lain sebaginnya. Pengaturan akan dilakukan sesuai dengan
keluarga miskin kesepakatan penerima CSR nantinya, bukan oleh perusahaan.
OLEH : Bpk. Baharmin Sami (Dinas Sosnakertrans)
1. Perekrutan Tenaga kerja agar dilaporkan ke Laporkan rekritmen TK beserta formasi yang Sudah diperbaiki III – 12
DInas terkait dibutuhkan ke Dinas Sosnakertrans
2. Wajib lapor ketenagakerjaan Laporkan ketenagakerjaaan di perusahaan Sudah diperbaiki III -12
sesuai dengan amanah pasal 6 Undang
Undang No. 7 Tahun 1981
OLEH : Bpk. Yoni Elfis, SE. MSi, Akt (Bagian Ekbang)
1. PT. Shalawat Power bermitra dengan dengan PT. Tunjukkan bukti (lampiran) dan Mou II.23 Sudah diperbaiki
Waskita Sangir. Sementara izin prinsi yang Penunjukan PT. Wakkita Sangir sebagai
dikeluarkan untuk PT. Shalawat Power pelaksana izin PT. Shalawat Power
2. Izin prinsip yang dilampirkan atas nama PT. Apabila PT. Waskita sangir sudah Lamp Sudah diperbaiki
Shalawat Power sementara Berita Acara Izin direkomendasikan untuk melanjutkan izin
Lokasi dari Balai Besar TNKS atas nama PT. prinsip PT. Shalawat Power, apakah perlu
Waskita Sangir Energi dikeluarkan Izin Bupati tentang penggantian
Izin Prinsip tersebut, jelaskan
3. Koordinat kolam penenang pada rekomendasi Jelaskan koordinat yang benar dipakai dan Koordinat yang dipakai adalah berdasarkan koordinat dari II - 1
dari Dinas ESDM dan BA peninjauan lokasi Balai lampirkan juga BA peninjauan lokasi untuk dinas ESDM.
Besar TNKS berbeda 10 menit pada LS PT. Shalawat Power
4. Pencabutan Izin LH No. 660.33.2013 dari Kantor Lampirkan surat keputusan pencabutan izin I.1 Pencabutan dilakukan oleh KLH dalam penerbitan izin 1-1
Lingkungan Hidup SolSel dimaksud lingkungan nantiya.
5. Dokumen FS Gambaran umum Kab. Solok Selatan agar I.1 Sudah diperbaiki
dicek kembali jumlah kecamatan daan luas
wilayah serta ketinggiannya
6. Penulisan Terdapat kata- kata PLTM Sumpur, agar VI.3 Sudah diperbaiki
diperbaiki
7. Profil lengkap perusahaan Lampirkan profil lengkap perusahaan (Akta Sudah dilampirkan Dalam
Pendirian, Struktur Organisasi, SIUP, TDP, SKT, lampiran
Surat pengukuhan PKP, NPWP) termasuk
laporan keuangan. 2011 dan 2012
OLEH : Bpk. Ilhamka Yusid (Bagian Hukum)
1. Ketidaksesuaian penulisan daftar isi dengan disesuaikan DI Sudah diperbaiki Lampiran
halaman tampilan, misalnya izin yang dan daftar
dibutuhkan hal IV.2 isi
2. Izin prinsip diberikan kepada PT. Shalawat Power Berikan penjelasan dan lampirkan dokumen lamp Sudah diperbaiki
namun lokasi diberikan pada PT. Waskita Sangir pendukung
Energi sementara dalam ketentuan izin prinsip
pasal 8 disebutkan bahwa izin prinsip tidak dapat
dipindah tangankan
3. Perlu ditambahkan KAN sebagai unsure ninik Dilibatkan dalam pembebasan lahan III.9 Sudah diperbaiki III – 6 dan III
mamak dalam pembebasan lahan untuk -7
mengurangi dampak social masyarakat
4. Dalam rekomendasi izin lokasi PT. Waskita Sangir Jelaskan dan tetapkan koordinat yang akan Lamp Sudah diperbaiki yang digunakan adalah koordinat dari Dinas II - 1
Energi, koordinat kolam penenang berbeda dipakai ESDM Kab. Solok Selatan.
dengan Berita Acara Peninjauan lokasi dari BB
TNKS
OLEH : Bpk. Mori Astria Veri, AMd (LH)
1. Batas wilayah untuk lokasi kegiatan secara Mohon di koreksi II.2 Sudah diperbaiki, diganti dengan lokasi rencana kegiatan PLTm II – 1 & II - 2
administrasi harus diuraikan berdasarkan arah PT. WSE
mata angin bukan berdasarkan batas
administratif
2. Pembebasan lahan  perjelas uraian tentang pembebasan II.10 Sudah diperbaiki III – 6 dan III
lahan/ pinjam pakai ? -7
 perjelas status kepemilikan (masyarakat, Sudah diperbaiki
ulayat, tanah negara/ bekas HGU) lahan
pertanian, perkebunan dan lahan kosong
yang akan dibebaskan
3. Uraikan tentang status lahan dan rencana Agar ditambahkan Sudah diperbaiki II – 9
pembebasan dalam satu subbab.
4. Apakah dalam konstruksi terjadi Land Clearing, Sudah ada dalam dokumen III - 13
mohon dimuat metoda dan pengelolaannya
dalam UKL-UPL
OLEH : Bpk. Khairuman (Tokoh Masyarakat)
1. Klarifikasi KAN di Lubuk Gadang KAN untuk nagari Lubuk Gadang hanya ada Sudah diperbaiki II – 8 dan III
1 yaitu KAN Lubuk Gadang -6
2. Harapan masyarakat setempat tentang bantuan Tambahkan dalam dokumen tentang CSR merupakan kewajiban perusahaan dan diberikan setelah III - 31
dari perusahaan bantuan perbaikan masjid Jabbal Nur dan kegiatan beroperasi yang diperuntukan untuk pendidikan dan
pagar sekolah SD 19 Taluak Aia Putiah lain sebaginnya. Pengaturan akan dilakukan sesuai dengan
kesepakatan penerima CSR nantinya, bukan oleh perusahaan.
Mengenai bantuan lainnya akan dilakukan kesepakatan
dengan pihak terkait dalam bentuk MoU diluar konteks UKL-
UPL ini.
OLEH : Bpk. HB. Dt. Marajo (KAN Lb. Gadang)
1. Pembebasan lahan Libatkan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sudah Diperbaiki II - 8
lubuk Gadang dalam proses pembebasan
lahan
OLEH : Bpk. Tri Handoyo (Dinas HUTBUN)
1. Administrasi dan topografi SolSel Administratif 7 Kecamatan, luas wilayah I.1 Sudah diperbaiki II - 5
334.620 Km2 , ketinggian 100- 1100 mdpl agar
disesuaikan dalam dokumen
2. Pencapaian lokasi Tambahkan jarak Padang- Muara labuh- I.3 Sudah diperbaiki II - 2
Padang aro- Letter W
3. Perbedaan luas DAS Sangir pada hal II.1 dan V.1 Koordinasikan dan sesuaikan dalam dokumen II.1 Sudah diperbaiki II - 1
4. Pengelolaan cathment area Dapat dilakukan dengan patrol bersama Telah diperbaiki II - 29
pihak terkait
OLEH : Bpk. Mustafa Ammi (LH)
1. Langkah antisipasi apa yang dilakukan apabila Jelaskan dan tambahkan dalam perkiraan Sudah diperbaiki III – 17
bendungan jebol dampak
2. Limbah B3 dari Power House Apa jenis, karakteristik, sifat dan bagaimana Sudah ada dalam dokumen III – 23 dan
pengelolaanya agar dicantumkan dalam III - 28
dokumen
3. Mobilisasi peralatan Agar dilakukan diluar jam sibuk agar tidak Sudah ada dalam dokumen III – 9
menggangu pengguna jalan lainnya
4. Antisipasi debit air musim kemarau Agar tidak mengganggu pengguna air sungai Sudah diperhitungkan, dan debit yang didapat adalah rata-rata Ok
Batang Sangir di Bagian Hilir lokasi debit air pada musim kemarau dan musim hujan
OLEH : Ibu. Nelvi Mela Y (KPUP)
1. Sosialisasi tertanggal 24 Sept 2013 oleh PT. PT. Waskita Sangir Energi harus melakukan II.9 Sudah diperbaiki II - 8
Shalawat Power sosialisasi ulang ke masyarakat
2. Kelengkapan perizinan Lampirkan pula perizinanlain yang terkait Sudah ada dalam dokumen Lampiran
seperti kesesuaian RTRW dari BPPPMD, Izin
Gangguan, IMB, Izin Pemanfaatan Sungai ke
Dinas PU, Dll yang diperlukan
3. Perpanjangan izin prinsip dari PT. Shalawat Agar ditampilkan MoU antara PT. Shalawat Lamp Sudah diperbaiki
Power ke PT. Waskita Sangir Energi Power dengan PT. Waskita Sangir Energi
4. Wilayah administrative Solok Selatan Solok Selatan terdiri dari 7 Kecamatan I.1 Sudah diperbaiki
5. Desa Kubang Gajah Kec. Padang Aro Kecamatan Padang Aro dig anti Sangir II.5 Sudah diperbaiki
6. Studi kelayakan standar harga satuan upah Agar mengacu kepada UMR/ satndar biaya I.1 Sudah diperbaiki III - 11
yang sesuai dengan aturan
7. Redaksional penulisan PLTM sumpur, maksudnya ? Agar diperbaiki IV.3 Sudah diperbaiki Ok
OLEH : Ibu. Apnes Suryanengsih (LH)
1. Redaksional penulisan Cek kembali penulisan yang salah Sudah diperbaiki Ok
2. Catchment area berupa TNKS dengan luas 410, Sumbernya dari mana, tuliskan II.8 Sudah diperbaiki Ok
94 km2.
3. Redaksional penulisan PT. WSE Yang benar waskita atau waksita, perhatikan II.8 Sudah diperbaiki ok
kembali penulisannya
4.
5. Wilayah PT. WSE bearda pada desa kubang Nama desa dan kecamatan perbaiki sesuai II.9 Sudah diperbaiki II - 1
gajah Kec. Padang aro daerah administratif
6. Harapan masyarakat untuk mendapat pasokan Aliran listrik langsung dari PT. WSE atau II.10 PT. WSE adalah perusahaan pembangkit dan untuk Ok
aliran listrik melalui PLN, jelaskan pendistribusian adalah PT. PLN
7. Luas tanah yang dibebaskan adalah 15 Ha Bagaimana status 5 Ha sisanya, jelaskan II.10 Sudah diperbaiki II – 6 dan II
sementara pada pemanfaatan lahan di table II.4 -9
tertulis 20,2165 Ha
8. Pada tahap operasional dihasilkan LB3 berupa Bagaimana pengelolaannya, jelaskan II.19 Akan mengurus perizinan tempat penyimpanan LB3 III – 23 dan
pelumas bekas III - 28
9. Parameter pemantauan kualitas udara dan Tuliskan parameter yang diukur II.29 Sudah diperbaiki III – 23 dan
kualitas air III - 24
10 Pada setiap tahapan kegiatan tidak tertera tambahkan Sudah ditambahkan III - 28
pengelolaan persampahan
11 Pada daftar table tertulis pemanfaatan lahan perbaiki DT Sudah diperbaii
Kec. Lubuk Sikaping dan desa sundatar
OLEH : Sekretariat
1. Mou PT. Waskita Sangir Energi sebagai pelaksana Lampirkan Sudah diperbaiki
izin prinsip PT. Shalawat Energi
2. Dalam permohonan izin lingkungan berdasarkan lengkapi Sudah dilampirkan
pasal 43 PP 27 Tahun 2013, wajib melampirkan
dokumen pendirian usaha, profil usaha dan UKL-
UPL
3. Program CSR Tuangkan dalam dokumen rencana CSR CSR merupakan kewajiban perusahaan dan diberikan setelah III - 31
berkelanjutan yang diberikan kepada kegiatan beroperasi yang diperuntukan untuk pendidikan dan
masyarakat misalnya bantuan pendidikan lain sebaginnya. Pengaturan akan dilakukan sesuai dengan
bagi siswa berprestasi, dll kesepakatan penerima CSR nantinya, bukan oleh perusahaan.
Mengenai bantuan lainnya akan dilakukan kesepakatan
dengan pihak terkait dalam bentuk MoU diluar konteks UKL-
UPL ini.
4. Perizinan pemanfaatan sungai Mengacu pada pasal 57 PP 36 Tahun 2011 PT. WSE akan mengurus perizinsn pemanfaatan sungai setelah III -17
bahwa kegiatan yang dilakukan pada ruang memiliki Izin Lingkungan.
sungai wajib memiliki izin. Diwajibkan bagi
pemrakarsa untuk mengurus perizinan
dimaksud pada instansi terkait

*note : Huruf Bercetak Merah Berarti Telah Diperbaiki

Anda mungkin juga menyukai