Head – H (meter)
River
KEGIATAN RENCANA
PEMBANGUNAN PLTM 10 MW (2 X 5 MW)
DI SUNGAI BATANG SANGIR
NAGARI LUBUK GADANG TIMUR KABUPATEN SOLOK SELATAN
PROPINSI SUMATERA BARAT
PT. Waskita Sangir Energi
DAFTAR PUSTAKA
Nazir, M. 1989. Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia, cetakan III, Agustus 1989.
Michell, B., B. setiawan dan D.N. Rachmi. 2000. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan.
___________________ Gadjah Mada Universitasity Press. Yogyakarta, Soemarwoto, o. 1988.
Analisis Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta cetakan 1
Soeratmo, G. 1988.Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta Cetakan I.
___________________ ,MonografiKecamatan Cisolok 200, Alert, G., Sumesti S. 1987, Metode
Penelitian Air. Usaha Nasional Surabaya, Cetakan ke -1
___________________ 2011, Kecamatan Sangir DalamAngka Tahun 2011, Badan Pusat
Statistik Kabupaten Solok Selatan
__________________ , 1993. Modul III Pelatihan Petugas Pengawas Kebisingan, Dirjen
PPM & PLP, Depkes RI, Jakarta
Djajadiningrat, S.T., Famiola, M. Kawasan Industri Berwawasan Lingkungan.
Rekayasa Sains, Bandung
Nevers, de Noel, 2000. Air Pollution Control Engineering, Second Edition, Mc-Graw
Hill, New York
Novotny and Olem, 1994. Water Quality : Prevention, Identification And
Management of Diffuse Pollution. Van Nostrand Reinhold, New York
Manik, K.E.S., 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup, Djambatan, Jakarta
Metcalf and Eddy, 2003. Wastewater Engineering. 3th Edition. McGraw-Hill, Inc.,USA
Suratmo, F. Gunawan, 1990. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Gajah Mada
University Press
Tchobanoglous, George, 1993. Integrated Solid Waste Management, Graw Hill, New
York
Suma’mur, 1995. Keselamatan Kerja Pencegahan Kecelakaan, Gunung Agung,
Jakarta
BAB I
IDENTITAS PEMRAKARSA
PT. Waskita Sangir Energi adalah suatu perseroan terbatas nasional yang bergerak di
bidang ketenaga listrikan, yang bertujuan untuk mengembangkan potensi sumber daya
alam untuk menjadi suatu Energi listrik dengan memegang prinsip pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pada saat ini PT. Waskita Energi Sangir Energi
mencoba membangun salah satu lokasi yang berada di KabupatenSolok Selatan untuk
dijadikan pembangkit listrik dengan memanfaatkan potensi sumber daya air Sungai Batang
Sangir KabupatenSolok Selatan untuk dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro
(PLTM)
Lokasi PLTM yang akan dibangun oleh PT. Waskita Sangir Energi dahulunya oleh
Pemerintah Daerah KabupatenSolok Selatan secara izin prinsip diberikan kepada PT.
Shalawat Power yaitu pada tahun 2011 dengan nomor 540/87/DESDM/BUP-2011 tanggal 29
Juli 2011, Namun seiring jalan, untuk percepatan pembangunan PLTM di Sungai Batang
Sangir Kabupaten Solok Selatan ini PT. Shalawat Power bekerjasama dengan PT. Waskita
Karya (Persero) Tbk yang kemudian dibentuk suatu badan usaha yang dinamakan dengan
PT. Waskita Sangir Energi dengan rencana pembangunan Bendung (weir) yaitu pada lokasi
koordinat S 1o37’28,99” ; E 101o20’17,34”, rencana pembangunan Kolam Penenang (ponds)
pada lokasi koordinat S 1o36’35,40” ; E 101o19’40,08”, serta pembangunan Power House pada
lokasi koordinat S 1o36’30,88” ; E 101o19’25,81”.
Sesuai Surat dari Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok Selatan terkait dengan
perubahan yang dilakukan, maka terhadap perubahan nama badan usaha dan lokasi
pembangunan bangunan utama PLTM ini wajib untuk dilakukan penyusunan dokumen
UKL-UPL baru dan Izin Lingkungan terhadap PT. Shalawat Power yang telah diberikan
dengan nomor 660.33 Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013 tidak berlaku lagi.
Fax : 021-8515510
AlamatProyek : Sungai Batang Sangir Nagari Lubuk Gadang Timur
Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan Propinsi
Sumatera Barat
PenanggungJawab : Ir. Surahman, M.Tech, M.Eng
Jabatan : DirekturUtama
BAB II
RENCANA USAHA DAN / ATAU KEGIATAN
Jenis usaha yang akan dibangun oleh PT. Waskita Sangir Energi adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dengan memanfatakan potensi sumber daya air Sungai
Batang Sangir yang secara administrasi berada di Jorong Letter W Nagari Lubuk Gadang
Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan. Secara teknis pembangkit yang dapat
dihasilkan dan direncanakan oleh PT. Waskita Sangir Energi di Sangai Batang Sangir ini
adalah sebesar 10 MW (2 x 5 MW).
Peletakan sarana dan prasarana PLTM PT. Waskita Sangir Energi dilakukan
berdasarkan kondisi ketersediaan debit air Sungai Batang Sangir sendiri dengan
pertimbangan lain adalah dari faktor ketinggian/kontur untuk menghasilkan tekanan untuk
menggerakan turbin sebagai penghasil energi.
Secara teknis letak bangunan utama PLTM yang akan dibangun oleh PT. Waskita
Sangir Energi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1. Posisi Letak Sarana dan Prasarana PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Sarana Posisi Geografi
Pencapaian waktu ataupun jarak tempuh yang dilakukan hingga mencapai lokasi
lokasi pembangunan PLTM dari Pusat Ibukota Propinsi Sumatera barat adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.1.
Halaman II-3
Lokasi Kegiatan
Gambar 2.2.
Halaman II-4
Berdasarkan analisa hidrologi yang telah dilakukan, DAS Batang Sangir mampu
menghasilkan pembangkit listrik sebesar 32,414 MW dengan tingkat probability 95 % dan
head 79,7 meter.
Renana pengembangan yang akan dilakukan oleh PT. Waskita Sangir Energi dengan
menggunakan debit rencana (Q install cap) sebesar 15,44 M3/Second (Q 40%, 146 hari),
diperoleh kapasitas terpasang sebesar 10 MW.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.3. Potensi Pembangkit Listrik PLTM Batang Sangir (ecology Flow = Probabilitas 95 %)
Discharge Debit Ecology Debit Power
Probability
Pararel Seri Desain
dischg (%)
M3/S M3/S M3/S M3/S MW
1 46,62 53.97 5.59 48.38 32.414
5 33,25 33.94 5.59 28.35 18.993
10 27,64 28.78 5.59 23.19 15.539
15 25,22 25.47 5.59 19.88 13.321
20 22,98 23.09 5.59 17.50 11.728
25 21,24 21.39 5.59 15.80 10.588
30 19,73 19.78 5.59 14.19 9.505
35 18,54 18.48 5.59 12.88 8.633
40 17,31 17.24 5.59 11.65 7.805
45 16,19 16.04 5.59 10.45 7.004
50 15,37 15.07 5.59 9.48 6.353
55 14,39 13.71 5.59 8.12 5.440
60 13,59 12.64 5.59 7.05 4.724
65 12,62 11.62 5.59 6.03 4.040
70 11,62 10.65 5.59 5.06 3.391
75 10,42 9.77 5.59 4.18 2.802
80 9,44 8.80 5.59 3.21 2.150
85 8,41 7.88 5.59 2.29 1.531
90 7,34 7.15 5.59 1.56 1.042
95 6,08 5.59 5.59 0.00 0.00
100 3,25 0.06 5.59 -5.53 -3.704
Sumber : PT. WSE
Lokasi PLTM 10 MW (2 x 5 MW) PT. Waskita Sangir Energi akan dimanfaatkan untuk
sebagai berikut ini :
Dari hasil-hasil investigasi, analisis, dan perhitungan disain dasar, secara garis besar gambaran
proyek adalah sebagai berikut
Secara umum kegiatan pembangunan PLTM Batang Sangir PT. Waskita Sangir
Energiakan dilakukan dengan melalui tiga tahapan yang terdiri dari tahap pra-konstruksi,
tahap konstruksi serta tahap operasional dan pemeliharaan.
A. TAHAP PRA-KONSTRUKSI
Kegiatan yang dilakuan pada Tahap Pra-Konstruksi untuk pembangunan PLTM PT.
Waksita Sangir Energi ini adalah :
1. Pengurusan Ijin
Izin yang dimiliki oleh Waskita Sangir Energi masih ada kaitannya dengan perizinan
yang dimiliki oleh PT. Shalawat Power, karena PT. Waskita Sangir Energi adalah
merupakan Entitas Anak Perusahaan PT.Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan PT.
Shalawat Power, sesuai Akta Pendirian Perusahaan oleh Notaris Fathiah Helmi, SH
nomor 22 pada tanggal 11 Juli 2013, dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi
Manusia – Republik Indonesia, yang tercatat sebagai Daftar Perseroan No.AHU
0072061. AH.01.09 tahun 2013 pada tanggal 26 Juli 2013.
Dalam hal ini untuk pembangunan PLTM di Sungai Batang Sangir Nagari Lubuk
Gadang Timur Kecamatan Sangir Kabupaten Solok Selatan, PT. Waskita Sangir Energi
telah memiliki Izin Prinsip dari Bupati Solok Selatan dengan Nomor
540/381/IP/DESDM/Bup-2012 tanggal 13 November 2012.
Sedangkan Rekomendasi Izin Lokasi Nomor 540/326/DESDM/E.VII/2013 Tanggal 27
Agustus 2013 dan akan melakukan pengurus izin lainnya kepada instansi terkait yang
berhubungan dengan kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energidi Kabupaten Solok
Selatan dan daerah lainnya.
2. Sosialisasi
Mengingat adanya perubahan terhadap nama perusahaan dan lokasi penempatan
bangunan PLTM, maka sosialisasi perlu dilakukan kembali oleh PT. Waskita Sangir
Energi.
Sosialisasi telah dilakukan dengan masyarakat/penduduk disekitar wilayah
pembangunan pada tanggal 20 September 2013 yang dihadiri oleh Camat Sangir,
Kapolsek Sangir, Danramil, KAN Lubuk Gadang, Wali Nagari Lubuk Gadang Timur,
Kepala Jorong, tokoh-tokoh masyarakat, pemilik lahan dan beberapa orang
masyarakat setempat. Dan hasil dari sosialisasi tersebut mendapatkan apresiasi yang
baik penduduk yang nantinya akan dikembangkan dalam bentuk penggantian
lahan atau ganti rugi lahan.
Tabel 2.6. Persepsi atau Pendapat Masyarakat terhadap Rencana PLTM PT.WSE
No Pendapat Persentase
(%)
1 Setuju, karena ada perbaikan jalan, desa bertambah 47
ramai, dan menambah kesempatan kerja danberusaha.
2 Tidak keberatan, apabila sebagian lahan masyarakat 47
digunakan untuk lokasi Bendung dan/atau
bangunanPLTM.
3 Ragu-ragu dengan rencana pembangunan PLTM, 6
karena belum ada kejelasan luas lahan yang terkena
proyek dan nilai kompensasinya
4. Pembebasan Lahan
Pembebasan lahan akan dilakukan PT. Waskita Sangir Energi setelah adanya
persetujuan perizinan dari beberapa instansi terkait.
Pembebasan lahan ini dilakukan dengan cara ganti rugi lahan dan tumbuhan,
dengan cara jual beli, pinjam pakai terhadap lahan yang digunakan, atau pemberian
royalty /fee terhadap lokasi yang digunakan untuk PLTM.
Luas tanah yang dibebaskan untuk bangunan utama dan fasilitas-fasilitasnya pada
Proyek PLTM PT. Waskita Sangir Energi sebesar ± 25 Ha yang terdiri lahan pertanian,
perkebunan dan lahan kosong yang ditumbuhi berbagai macam jenis tanaman.
Lahan yang terpakai untuk PLTM ini akan dibebaskan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku dan nilai harga pasar yang berlaku untuk tanah dan
tanaman di sekitar proyek dengan memperhatikan Nilai Jual Objek Pajak yang telah
ditetapkan oleh Instansi yang berkompeten.
B. TAHAP KONSTRUKSI
1. Pekerjaan Persiapan
Adapun jenis alat berat dan material yang akan dipergunakan selama masa
konstruksi adalah:
Alat berat : Bulldozer, Excavator, Dump Truck, Compact Vibrator &
Mobil Crane.
Jenis Material : Pasir, Batu Kali, Batu Kerikil, Semen, Besi beton, dll.
2. Pekerja Konstruksi
Dari hasil survey, perencanaan teknis terhadap PLTM ini, maka langkah selanjutnya
yang akan dilakukan adalah pengerjaan konstruksi yaitu :
Head pond ini berbentuk segi enam yang di desain pada bagian ujung dan
pangkal mengecil dan bagian dasar permukaan dibuat miring agar endapan
jatuh ke dalam bagian yang miring tersebut dan dilengkapi dengan pintu
penguras. Luas head pond ini diperkirakan dengan panjang 50 meter Lebar 20
meter dan tinggi 5 meter yang berfungsi sebagai penyetaraan aliran air
Pada salah satu bagian head pond dibuat pelimpah yang diletakan pada
bagian samping dengan panjang 18 meter. Pelimpah ini berfungsi untuk
mengembalikan air sungai yang berlebih didalam head pond.
Tanah urugan yang berasal dari penyodetan lahan dan pembuatan Head Pond
ini akan dikembalikan lagi untuk menimbun bagian-bagian yang kosong pada
saluran tersebut. Sehingga tanah tersebut tidak dibuang begitu saja. Dan selain
itu tanah ini akan dimanfaatkan kembali untuk media tanam atau akan
diletakan pada salah satu tempat untuk disimpan
Titik koordinat pembangunan Head Pond ini direncanakan adalah pada posisi S
1036’35,40” dan E 101019’40,08”. Dan berdasarkan surat dari Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Solok Selatan Nomor 522.2/484/PH/2013 tanggal 23
Agustus 2013 berada di Areal Penggunaan Lain (APL) serta Berita Acara
Kunjungan Tim Balai TNKS Nomor BA 34/IV-10/II-IV/2013 tanggal 18 September
2013 menyatakan bahwa Bendung dan Bak Penenang ini berada di luar
wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat.
F. Pipa Penstock
Pipa pesat berfungsi mengalirkan air dari bak penenang ke inlet turbine hingga
runner blade berputar. Pipa pesat pembawa dirancang dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Jalur pipa/ Saluran Pembawa dirancang sependek mungkin
b. Jumlah belokan seminimal mungkin
c. Aman terhadap momen lentur, baik vertikal maupun horizontal
d. Mempunyai tahanan hidrolis minimum tertentu untuk menghindari tekanan
udara di bawah tekanan atmosfer
e. Efek terhadap turbin
f. Kenaikan tekanan akibat waterhammer
g. Kenaikan tekanan pada saat pengetesan
Adapun yang menjadi kriteria dan Syarat-Syarat Struktural Pipa Pesat adalah
sebagai berikut :
- Block anchor diletakkan pada jarak maksimum 100 m untuk pipa pesat
tipe permukaan yang berfungsi untuk menahan gaya-gaya yang timbul
akibat pergeseran pada belokan.
- Di antara block anchor, dipasang tumpuan sadel pada setiap jarak ± 5 m,
masing-masing dipasang cincin penopang.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB II - 13
PT. Waskita Sangir Energi
G. Pintu Air
Jumlah pintu air yang diperlukan sebanyak 8 buah, yaitu pada bangunan
bendung 2 buah, intake 2 buah, penguras kolam (sandtrap) 1 buah, pipa pesat
(penstock) 2 buah serta 1 buah pintu penguras di kolam penenang (headpond).
Pengoperasian pintu air direncananakan secara manual untuk semua jenis pintu.
Pintu-pintu dipabrikasi dengan menggunakan pelat dan profil baja dengan
bentuk konstruksi standar. Pintu-pintu yang diletakkan pada slot pintu yang
akan dipasang pada lembaran pelat bala diletakkan pada beton sekunder
dudukan pintu air.
Dimensi pintu-pintu yang distandarisasikan dengan membuat banyaknya tipe
ukuran pintu seminimal mungkin. Untuk setiap tipe pintu yang sama didesain
dengan menggunakan head yang sama, dengan mangambil head maksimun.
Ujung saluran tail race direncanakan tidak terletak pada bagian sisi luar sungai
karena bisa mendapat beban yang besar pada saat banjir, serta memungkinkan
masuknya aliran air menuju ke rumah pembangkit.
Power House memiliki beda tinggi sebesar 70 meter dari pipa pesat dan
dibangun pada areal seluas 34 x 15m yang dilengkapi :
- Ruang Trafo
- Ruang Operasional
- Mesin Turbin.
- Gudang
- Ruang Ganti/Locker
- Ruang MV
- Ruang Erection Bay
Titik koordinat pembangunan Power House ini direncanakan adalah pada posisi
S 1036’30,88” dan E 101019’25,81”.
Dan berdasarkan surat dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Solok
Selatan Nomor 522.2/484/PH/2013 tanggal 23 Agustus 2013 berada di Areal
Penggunaan Lain (APL) serta Berita Acara Kunjungan Tim Balai TNKS Nomor
BA 34/IV-10/II-IV/2013 tanggal 18 September 2013 menyatakan bahwa Power
House ini berada di luar wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat
Weir
Head – H (meter)
River
3. Commissioning
Sebelum PLTM beroperasi penuh, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian dengan
memperhatikan beberapa kepentingan yang ada terhadap aspek seperti Energi yang
dihasilkan, keamanan/safety, dan efektivitas lainnya dan hasilnya akan diumumkan
ke instansi yang terkait
4. Jaringan Distribusi
Listrik yang dihasilkan dari pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energiini akan
didistribusikan dengan menyambung ke gardu instalasi listrik terdekat untuk
memenuhi kebutuhan Energi listrik penduduk sekitar Kabupaten Solok Selatan dan
Kabupaten/Kota berdekatan pada umumnya dengan saluran jaringan sistem 20 KV
sepanjang 1.000 meter. Dan untuk pendistribusian dari gardu PLN hingga ke
pengguna listrik telah menjadi tanggung jawab PLN.
C. TAHAP OPERASI
Setelah dilakukan kajian terlebih dahulu melalui studi pendahuluan, waktu yang
diperlukan untuk pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energiini mulai dari tahap
persiapan hingga setelah pendistribusian ke PLN Ranting Muara Labuh Kabupaten Solok
Selatan diperkirakan selama 1,5 tahun dan masa operasional sesuai Perjanjian Jual Beli
Listrik/PPA (Power Purchase Agreement) dengan PT.PLN (Persero) selama 20 tahun sejak
Financing Date termasuk waktu pelaksanaan konstruksi dan setelah itu dapat diperpanjang.
Bentuk kontrak perjanjian pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro
(PLTM) Waskita Sangir Energi ini adalah BOO (Build Owner Operated) sesuai dengan
Perjanjian antara PT.Waskita Sangir Energi sebagai Pengembang Energi dengan PT.PLN
(Persero) Wilayah Sumbar sebagai Pembeli Listrik.
Tabel 2.8 Time Schedule Pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
NO AKTIVITAS JUMLAH BULAN (2013-2015)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 PERSIAPAN
2 ENGINEERING & SURVEYING
3 PEMBEBASAN TANAH
4 KONSTRUKSI DAM & INTAKE
5 KONSTRUKSI WATERWAY
6 KONSTRUKSI HEADPOND
7 PEMASANGAN PENSTOCK
8 KONSTRUKSI POWER HOUSE
9 PEMASANGAN MESIN
10 KONSTRUKSI TRANSMISI
11 TESTING & KOMISIONING
Sumber : WSE
Sebelum melakukan pembuatan UKL-UPL ini PT. Waskita Sangir Energi telah
melakukan koordinasi dengan instansi terkait yaitu Badan Perencanaan Pembangunan dan
Penanaman Modal Daerah Kabupaten Solok Selatan terkait dengan kesesuai lokasi PLTM
yang akan dibangun dengan tata ruang daerah Kabupaten Solok Selatan.
Berdasarkan surat Badan Perencanaan Pembangunan dan Penanaman Modal
Daerah Kabupaten Solok Selatan Nomor 05/234/BPPPMD-2o13 tanggal 24 September 2013
menyatakan bahwa lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi dapat dinyatakan bahwa lokasi
berada pada Areal Penggunaan Lain (APL) dan sesuai dengan tata ruang wilayah
Kabupaten Solok Selatan dengan mempertimbangkan sebagai berikut :
1. Lokasi pengembangan terletak di anak sungai Sangir Hulu yang bersebelahan dengan
sungai yang dijadikan Wisata Minat Khusus yaitu Kayak dan Arum Jeram dengan
tidak mengganggu lokasi wisata,khususnya arum jeram dan kayak.
2. Lokasi yang dilakukan pengembangan PLTMH Sangir Hulu tersebut tidak
mengganggu terhadap rencana kawasan budidaya yang direncanakan dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Solok SelatanTahun 2012-2031.
3. Tidak melanggar peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Sedangkan untuk ketentuan Lampiran Peta Instruksi Presiden Nomor 10 tahun 2011
tentang peta indikatif penundaan izin baru (PIPIB), Lokasi PT. Waskita Sangir Energi tidak
termasuk dalam kawasan yang dimaksud dalam Instruksi Presiden Nomor 10 tahun 2011
tersebut karena lokasi PT. Waskita Sangir Energi berada di lokasi Areal Penggunaan Lain
(APL)
Karena PT. Waskita Sangir Energi adalah mitra kerja dengan PT. Shalawat Power,
maka izin prinsip yang dipergunakan adalah izin prinsip yang telah dikeluarkan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan kepada PT. Shalawat Power dengan Nomor
540/381/IP/DESDM/Bup-2012 tanggal 13 November 2012 dan Rekomendasi Izin Lokasi dari
Dinas Energi Sumber daya Mineral Nomor 540/326/DESDM/E.VII/2013 Tanggal 27 Agustus
2013.
Lokasi Kegiatan
Gambar 2.5.
Halaman II-20
Lokasi Kegiatan
Gambar 2.6.
Halaman II-21
Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
ini dapat berupa dampak negative dan dampak positif. Berikut ini akan digambarkan
mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan PLTM yang dibagi dalam
beberapa tahapan yaitu tahapan Pra-Konstruksi, tahapan Konstruksi, Tahapan Pasca
Konstruksi, Tahapan Operasi dan Tahapan Pasca Operasi.
A. TAHAP PRAKONSTRUKSI
1. Sosialisai Kegiatan
Dampak yang ditimbulkan adalah sebagai berikut :
- Timbulnya rasa keraguan pada PT. Waskita Sangir Energi dan persepsi ketidak
seriusan pada PT. Shalawat Power dalam melakukan pembangunan PLTM
karena belum juga adanya “action” dalam melaksanakan pembangunan.
Sementara izin yang diberikan sudah lama diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten Solok Selatan.
- Timbulnya anggapan bahwa PT. Shawalat Power dianggap sebagai Broker
dalam izin-izin yang diberkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan
karena dengan adanya penggantian nama ataupun JointofOrder dengan
perusahaan lain, sehingga dianggap PT. Shalawat Power dianggap tidak
memiliki modal untuk melakukan pembangunan PLTM
- Timbulnya persepsi akan terjadinya kerusakan pada kualitas sungai Batang
Sangir dan lahan disekitar wilayah PLTM akibat pembangunan sarana
prasarana PLTM, Longsor dan banjir
- Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM akan mengakibatkan
berkurangnya sumber mata pencarian sebagai penangkap ikan akibat
hilangnya spesies mahluk hidup di Sungai Batang Sangir.
- Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM di daerah tersebut akan
menyediakan sumber pendapatan yang baru dan ketersedian lowongan tenaga
kerja baru.
- Timbulya anggapan bahwa dengan PLTM ini akan mampu mensupplai Energi
listrik di kabupaten Solok Selatan
2. Survey Lapangan
Dampak yang ditimbulkan adalah menyangkut persepsi masyarakat umum
terhadap kegiatan survey yang dilakukan sehingga menimbulkan persepsi negatif dan
positif serta komplain yang datang dari pemilik lahan yang terkena rencana
pembangunan PLTM.PT. Waskita Sangir Energi
B. TAHAP KONSTRUKSI
3. Pembukaan Lahan
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya complaint, keraguan dan kekwatiran
dari masyarakat kepada pihak PT. Waskita Sangir Energi seandainya pembebasan
lahan tidak dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak
- Dengan adanya pemakaian lahan milik masyarakat dan adat maka akan
menimbulkan dampak sosial jika pengelolaan tidak dengan baik.
- Terjadinya kecelakaan kerja, jika seandainya tidak dilakukan dengan SOP dan
tata kerja yang baik
- Mempengaruhi kesehatan masyarakat disekitar lokasi pembangunan PLTM
D. TAHAP OPERASIONAL
2. Reklamasi Lahan
Jenis dampak yang dihasilkan adalah dampak sosial yaitu dengan adanya kesesuaian
antara kesepakatan antara pemilik lahan dengan PT. Waskita Sangir Energi pada
saat pra konstruksi sebelumnya. Serta penyerahan bangunan yang tertinggal di lahan
tersebut
1. Curah Hujan
Untuk data curah hujan tahunan pada Kecamatan Sangir, digunakan data curah
hujan pada tahun 2011 yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik. Rata-rata
curah hujan tahunan di Kecamatan Sangir adalah sebesar 20,23 mm, dan untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
6 Juni 28,14 14
7 Juli 16,90 10
8 Agustus 19,67 15
9 September 18,68 22
10 Oktober 16,75 24
11 November 14,00 13
12 Desember - -
Jumlah Rata-Rata 16 20,23
Sumber : Kecamatan Sangir Dalam Angka 2010
2. Suhu
Hasil pengamatan dengan menggunakan alat Thermometer, didapat suhu rata –
rata pada tapak kegiatan yaitu sebagai berikut :
Berdasarkan dari hasil analisis diatas dapat dikatakan bahwa kualitas udara di
sekitar lingkungan tapak kegiatan masih dalam keadaan baik.
4. Kualitas Air
5. Topografi
Kabupaten Solok Selatan mempunyai ketinggian 350 - 1.500 meter diatas permukaan
laut, Dan hanya untuk daerah disekitar Gunung Kerinci ketinggian daerah hingga
mencapai 3,805 meter diatas permukaan laut. Secara global wilayah Kabupaten
Solok Selatan memiliki kondisi geografi yang bervariatif, mulai dari wilayah dataran,
berbukitan dengan kelerengan rendah, landai dan terjal. Khusus untuk Kecamatan
Sangir kisaran ketinggian antara 350 – 702 meter diatas permukaan laut dan untuk
Lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi ketinggiannnya adalah 939 – 697 meter diatas
permukaan laut.
6. Geografi
PLTM PT Waskita Sangir Energy akan dibangun pada daerah pinggiran sungai
dengan ketentuan akan memenuhi semua peraturan yang berlaku. Secara geografi
areal PLTM ini berada pada daerah perbukitan yang begitu banyak.
Disekitar tapak kegiatan PLTM PT Waskita Sangir Energy yaitu didaerah bagian
depan Jalan Raya Sangir Kabupaten Solok Selatan – Kabupaten Kerinci terdapat
beberapa bangunan perumahan permanen dan perladangan palawija.
Lokasi PLTM PT Waskita Sangir Energy ini hampir berdampingan dengan Taman
Nasional Kerinci Seblat dan hutan lindung. Hal ini sangat mendukung untuk
dilakukan suatu ide innovatif yang menguntungkan bagi semua pihak antara lain
untuk kegiatan pariwisata, kegiatan sumber energi tenaga air, daerah sumber air
baku air bersih dan sumber ilmu pengetahuan untuk penyelidikan. Dan oleh karena
itu maka PT. Waskita Sangir Energi akan berusaha untuk menjaga selalu catment
area tersebut dan akan mengembangakn program dan kegiatan untuk menjaga
keutuhannya tersebut dengan cara berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi
terkait.
Secara geologi, kondisi litologi (batuan) di Kecamatan Sangir terdiri dari Alluvial, Fillit,
Batu Gamping Kristalisasi dari formasi barisan dan batuan granit.
Tabel 2.14 Analisa Vegetasi Untuk Kategori Pancang Pada Areal Sekitar Sungai Batang Sangir
di Koordinat S 01O 38’ 04.9” E 101 0 20’ 25,4”
No Nama Jenis Famili Nama KR FR DR NP
1 Cinnamomum burmanii BL Lauraceae Daerah
Kayu manis (%)
13,6 (%)
11,65 (%)
14,89 40,14
2 Coffea arabica L Rubiaceae Kopi 8,7 8,54 10,54 27,78
3 Piper stylosum MIQ Piperaceae Kadok rimbo 6,6 7,97 7,97 22,54
4 Amaranthus viridis L Amaranthaceae Bayam rimbo 6,6 6,97 4,97 18,54
5 Cycas circinalis L Cycadaeae Paku Laut 5,6 6,97 4,97 17,54
6 Melastoma malabathricum Melastomataceae 5,6 5,97 4,97 16,54
7 Clidemia hirta DON Melastomataceae 5,6 5,97 4,97 16,54
8 Bambusa vulgaris SCHRAD Graminae Bambu 5,6 4,97 4,97 15,54
9 Pandanus helicopus KURZ Pandanaceae Rasau 4,7 4,97 4,97 14,64
10 Macaranga Hypoleuca Euphorbiaceae Sapek 4,7 4,97 4,97 14,64
11 MUELL
Albizzia pedicellata BAKER Leguminosae Petai rimbo 4,7 3,97 3,97 12,64
12 Tona sureni ROXB Meliaceae Surian 4,7 3,97 3,97 12,64
13 Laportea stimulans MIQ Urticaceae Jilatang 4,7 3,97 3,97 12,64
14 Lasianthus tomentosus BL Rubiaceae Ixora rimbo 3,7 3,97 3,97 11,64
15 Mallotus barbatus MUELL Euphorbiaceae Balek angin 3,7 3,97 3,97 11,64
16 Macaranga trilobaMUELL Euphorbiaceae Mahang 3,7 3,97 3,97 11,64
17 Jatropha multifida L Euphorbiaceae Jarak 3,7 3,97 3,97 11,64
18 Mimosa invisa MART Leguminosae Putrimalu 3,7 3,97 3,97 11,64
TOTAL rimbo 100 100 100 300
Sumber : Hasil Analisa PT. SHALAWAT POWER, 2012
Tabel 2.15 Analisa Vegetasi Untuk Kategori Pancang Pada Areal Sekitar Sungai Batang Sangir
di koordinat S 01O 38’ 01.4” E 101 0 20’ 14.5”
Nama KR FR DR
No Nama Jenis Famili Daerah (%) (%) (%) NP
1 Tona sureni ROXB Meliaceae Surian 17,3 7,24 12,4 36,94
2 Artocarpus communis FORST Moraceae Sukun 14,6 7,95 4,54 27,09
3 Artocarpus elasticus REINW Moraceae Tarok 11,8 7,94 4,54 24,28
4 Durio zibetinus Bombacaceae Durian 6,34 5,34 8,45 20,13
5 Macaranga gigantea MUELL Euphorbiaceae Sapek 4,5 4,89 4,89 14,28
6 Eugenia pergamentaceae Myrtaceae Jambak 2,7 4,54 4,54 11,78
7 Vitex pubescens VAHL Verbenaceae Laban 2,7 4,54 4,54 11,78
8 Querqus wallichii KING Fagaceae Paniang2 2,7 4,54 4,54 11,78
9 Calophyllum inophyllum L Guttiferae penaga laut 2,7 4,54 4,54 11,78
10 Terminalia catappa L Combretaceae Ketaping 2,7 4,54 4,54 11,78
11 Palaquium gutta BURK Sapotaceae Balam merah 2,7 4,54 4,54 11,78
12 Macaranga Hypoleuca MUEL Euphorbiaceae Sapek 3,6 3,97 3,97 11,54
13 Ficus benjamina L Moraceae Beringin 3,6 3,97 3,97 11,54
14 Ficus elastica ROXB Moraceae 3,6 3,97 3,97 11,54
15 Knema hookeriana WARB Myristicaceae Mandarahan 3,6 3,97 3,97 11,54
16 Eugenia longiflora FISCH Myrtaceae Kalek 3,6 3,97 3,97 11,54
17 Flacourtia jangomas ROXB Flacourtiaceae Rukam 3,6 3,97 3,97 11,54
18 Albizzia myriophylla BENTH Leguminosae Petai rimbo 2,7 3,97 3,97 10,64
19 Albizzia pedicellata BAKER Leguminosae Petai rimbo 2,7 3,97 3,97 10,64
20 Canarium rufum BENN Burceraceae Madang 0,9 3,05 3,05 8,2
21 Saurauria Miq Saurauariacea 0,9 3,05 3,05 8,2
TOTAL 100 100 100 300
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012
Tabel 2.16 Daftar Beberapa Jenis Terbanyak Untuk Kategori Vegetasi Dasar Pada Areal
Sekitar Sungai Batang Sangir
No Nama Jenis Famili Nama Daerah
1 Cinnamomum burmanii BL Lauraceae Kayu manis
2 Coffea arabica L Rubiaceae Kopi
3 Piper stylosum MIQ Piperaceae Kadok rimbo
4 Amaranthus viridis L Amaranthaceae Bayam rimbo
5 Melastoma malabathricum JACK Melastomataceae
6 Tona sureni ROXB Meliaceae Surian
7 Clidemia hirta DON Melastomataceae
8 Bambusa vulgaris SCHRAD Graminae Bambu
9 Homalomena griffithii HOOK Araceae Keladi rimbo
10 Selaginela Selaginelaceae Paku rimbo
11 Zingiber sp Zingiberaceae Jahe rimbo
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012
Tabel 2.17 Daftar jenis terbanyak pada kawasan Areal Sekitar Sungai Batang Sangir
N0 Kelompok (Famili) Nama jenis (species) Nama lokal
1 Mamalia Hylobates lara Ungko
Hylobates syndactylus siamang
Peresbythis melalophos simpai
Macaca fascicularis Karo
Sus vittatus babi
2 Aves Argusianus argus Kuaw
Buceros rhinoceros anggang
Copshycus saularis murai
Spilornis cheela Alang putiah
Hirundo rustica Layang-layang
3 Reptilia Varanus salvator biawak
Calamaria sp Ula hijau
Mobuya multifaciata bingkaruang
4 Amphibia Rana sp Koncek hijau
Bufo sp koncek
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012
8. Biota Perairan
Tabel 2.18 Daftar jenis ikan pada perairan kawasan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Species Nama lokal
1 Labeobarbus tumbroides Gariang
2 Mestacembelus unicolor Tilan
3 Puntius binotatus Kapareh
4 Macrones nemurus Bauang
5 Rasbora lateristiatus Pantau
6 Osteochylus hasseltii Nila
7 Anabas testudineus puyu
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012
Chrisophyta
8 Cocconeis 4 1,78
9 Cymbella 24 10,71
10 Gomphonema 4 1,78
11 Navicula 36 16,07
12 Pinnularia 4 1,78
13 Synedra 36 16,07
Zooplankton Protozoa
14 Astramoeba 12 5,35
15 Arcella 4 1,78
16 Difflugia 8 3,58
Rotatoria
17 Branchionus 8 3,58
Rotaria 8 3,58
Crustaceae
19 Cyclops 8 3,58
20 Nauplius 4 1,78
∑ 256 100
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012
Tabel 2.20 Daftar Fitoplankton dan Zooplankton di Koordinat 01 ◦, 36767’ BT – 101◦, 19,656 ‘LS
Sungai Batang Sangir PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Taksa K (ind/ml) KR (%)
Fitoplankton Cyanophyta
1 Oscillatoria 12 4,61
2 Lingbya 8 3,08
chlorophyta
3 chladophora 20 7,69
4 Closterium 12 4,61
5 Cosmarium 4 1,54
6 Oedogonium 24 9,23
7 Spirogyra 8 3,08
Chrisophyta
8 Cocconeis 12 4,61
9 Cymbella 24 9,23
10 Gomphonema 4 1,54
11 Navicula 24 9,23
12 Pinnularia 8 3,08
13 Surinella 8 3,08
14 Synedra 16 6,15
Fragillaria
15 Zooplankton Protozoa
16 Astramoeba 8 3,08
17 Arcella 8 3,08
Difflugia 12 4,61
18 Rotatoria
Rotaria 4 1,54
19 Crustaceae
20 Cyclops 16 6,15
21 Nauplius 24 9,23
∑ 260 100
Sumber : Analisa PT. SHALAWAT POWER 2012
9. Kependudukan
Berdasarkan data dari badan Pusat Statistik tahun 2012, jumlah penduduk di
Kecamatan Sangir adalah sebanyak 39.034 orang dengan luas daerah seluas 632,99
Km2. Jadi rata-rata kepadatan penduduk adalah 61,67 orang/Km2.
Sedangkan data kependudukan berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Sangir
adalah 19.772 orang lelaki dan 19.262 orang perempuan dengan sex ratio sebesar 102,6
Tabel 2.21 Data Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Kecamatan Sangir
Agama Jumlah
Islam 37.712
Protestan 11
Jumlah 37.723
Sumber : BPS Dalam Angka 2012
13. Pendidikan
Di Kecamatan Sangir, jumlah sekolah dan murid serta guru yang ada masih tergolong
sangat sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor ekonomi, kemajuan
daerah dan minat dari masyarakat setempat. Pendidikan ini merupakan salah satu
faktor untuk media peningkatan sumber daya manusia.
Dari hasi survey yang dilakukan terhadap fasilitas kesehatan, di daerah dekat
pemukiman yang berada pada sekitar lokasi rencana pembangunan PLTM PT.
Waskita Sangir Energi, hanya ada tempat/fasiltas kesehatan rumahan secara
perorangan (praktek bidan). Namun berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Solok Selatan, secara umum fasilitas Kecamatan Sangir terdiri dari 1 unit
Puskesmas, 9 unit Puskesmas Pembantu dan 56 unit Posyandu.
13. Transportasi
Kondisi transportasi di lokasi PT. Waskita Sangir Energi belum ada, Cuma jalan jalan
setapak yang bisa dilewati dengan berjalan kaki yang digunakan oleh masyarakat
setempat untuk berkebun dan ke ladang.
Jalan raya Padang Aro – Kerinci secara garis lurus berada sekitar 500 -1.000 meter ke
lokasi Sungai Batang Sangir.
BAB III
Pada Bab ini mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan, maka akan dibahas
mengenai dampak-dampak lingkungan yang akan terjadi serta bentuk pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidupnya.
Pada Tahap konstruksi ini diperkirakan terjadi beberapa dampak yang ditimbulkan oleh
kegiatan pembangunan PLTM ini yang bersumber dari kegiatan sebagai berikut :
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang akan tejadi pada kegiatan sosialisasi berasal dari
masyarakat dengan menculnya persepsi positif dan negative terhadap keseriusan
PT.Waskita Sangir Energi dan munculnya persepsi negative dari kegiatan PT.
Waskita Sangir Energi dalam melakukan Pembangunan PLTM di Sungai Batang
Sangir akan dapat mempengaruhi kualitas lingkungan hidup disekitar Sungai
Batang Sangir.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 1
PT. Waskita Sangir Energi
2. Jenis Dampak
Jenis dampak positif dan negative yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
Timbulnya rasa keraguan dan persepsi ketidakseriusan pada PT. Waskita Sangir
Energi dalam melakukan pembangunan PLTM karena belum juga adanya
action dalam melaksanakan pembangunan. Sementara izin yang diberikan
sudah lama diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan.
Timbulnya anggapan bahwa PT. Shawalat Power dianggap sebagai Broker
dalam izin-izin yang diberkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan
karena dengan adanya penggantian nama atau Joint of Order dengan
perusahaan lain, sehingga dianggap PT. Shawalat Power tidak memiliki modal
untuk melakukan pembangunan PLTM,
Timbulnya persepsi akan terjadinya kerusakan pada kualitas sungai Batang
Sangir dan lahan disekitar wilayah PLTM akibat pembangunan sarana
prasarana PLTM, longsor dan banjir,
Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM akan mengakibatkan
berkurangnya sumber mata pencarian sebagai penangkap ikan akibat
hilangnya spesies mahluk hidup di Sungai Batang Sangir.
Timbulnya anggapan bahwa dengan adanya PLTM di daerah tersebut akan
menyediakan sumber pendapatan yang baru dan ketersedian lowongan tenaga
kerja baru.
Timbulnya anggapan bahwa dengan PLTM ini akan mampu men-supply Energi
listrik di kabupaten Solok Selatan
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi pada aspek ini tergolong sedang, karena hal ini telah
dilakukan sosialisasi awal kepada masyarakat di sekitar lokasi PLTM PT. Waskita
Sangir Energi dan menerangkan secara detail, dan hasilnya sangatlah positif
dimana masyarakat tersebut sangat mendukung adanya rencana pembangunan
PLTM tersebut.
9. Parameter Pemantauan
Konflik Masyarakat dan Persepsi dari masyarakat
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang diakibatkan adalah timbulnya persepsi negative dan postif
dari masyarakat yang berasal dari :
Survey lapangan untuk survey lokasi kegiatan
Adanya Tim Teknis PLTM dan Tim Teknis dari instansi Pemerintahan
Kabupaten Solok Selatan ke lokasi kegiatan.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi umumnya menyangkut persepsi masyarakat umum
terhadap kegiatan survey yang dilakukan sehingga menimbulkan persepsi negatif
dan positif serta komplain yang datang dari pemilik lahan yang terkena rencana
pembangunan PLTM. PT. Waskita Sangir Energi.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi masih dapat dikategorikan dalam keadaan kecil,
hal ini dibuktikan dengan adanya kedatangan tim pada saat pengukuran titik
koordinat dan pada tim perizinan ke lokasi untuk pengambilan data dimana hasil
dari pengambilan tersebut masyarakat sekitar tapak proyek menyambut baik dan
memberikan data yang sangat detail ke tim.
9. Parameter Pemantauan
Yang harus dipantau dalam hal ini adalah terjadi atau tidaknya Konflik
Masyarakat dan tiimbulnya Persepsi dari Masyarakat
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul adalah complaint terhadap perusahaan karena adanya
rencana pembangunan di atas lahan mereka yang mungkin nantinya seandai
tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerusuhan sehingga terjadinya
gangguan kamtibnas.
3. Besaran Dampak
Dampak dikategorikan besar karena menyangkut kepemilikan lahan dan
negosiasi mengenai jumlah pembebasan lahan.
9. Parameter Pemantauan
Konflik yang terjadi di Masyarakat dan Persepsi dari masyarakat
Konstruksi Headpond
Pemasangan Penstock
Konstruksi Power House
Pemasangan Mesin
Konstruksi Transmisi
Testing & Komisioning
6. Pemutusan dan Pengurangan Tenaga Kerja
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari mobilisasi kendaraan yang mengangkut alat-alat
berat dan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTM PT.
Waskita Sangir Energi .
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi pada kegiatan mobilisasi alat dan material adalah
timbulnya gangguan lalu lintas sehingga mengakibatkan kemacetan dan
peningkatan debu pada saat mobilisasi berlangsung.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi dapat dikategorikan dalam kategori sedang dan
kecil, karena dampak yang terjadi hanya pada saat kegiatan mobilisasi
berlangsung dan tidak bersifat berbalik.
Pemantau dilakukan dengan cara memantau laju laintas yang dilintasi oleh
kendaraan pengangkut bahan dan material setiap harinya.
Melakukan pemantauan kualitas udara mengacu kepada PP No. 41 Tahun
1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996
9. Parameter Pemantauan
Terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh terganggunya lalu
lintas akibat kegiatan mobilisasi bahan dan material PT. Waskita Sangir Energi .
Intensitas kebisingan dan Kulaitas Udara.
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang terjadi berasal dari jumlah, spesifikasi, dominasi serta tata
cara perekrutan tenaga kerja. Karena pada saat akan dimulainya kegiatan
konstruksi akan membutuhkan beberapa jumlah tenga kerja yang diambil dari
tenaga kerja lokal serta asing
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya kecemburuan sosial akibat dari
jumlah, komposisi dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan serta keinginan
untuk bekerja dari masyarakat dalam melakukan konstruksi pembangunan PLTM.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi pada permasalahan tenaga kerja ini tergolong pada
kategori besar yang bersifat positif. Karena hal ini dapat meningkatkan
penghasilan masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran serta membuka
peluang usaha bagi masyarakat setempat.
9. Parameter Pemantauan
Keresahan angkatan kerja (usia tenaga kerja)
Konflik sosial di tengah masyarakat terkait dengan penerimaan tenaga kerja
Jumlah dan ketersedian tenaga kerja lokal di sekitar lokasi PLTM
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari masyarakat pemilik lahan, lahan ninik mamak yang
terkena dalam patok-patok rencana pembangunan PLTM. Pembukaan lahan
dilakukan pada daerah yang relative datar, dimana hal ini secara ekonomis dapat
memperkecil biaya yang ditimbulkan. Selain itu dampak terhadap banjir dan
longsor dapat diatasi
Sumber lainnya adalah pada saat kegiatan alat-alat berat untuk sarana
prasarana pendukung PLTM yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas
tanah akibat land clearing di sempadan sungai, pengikisan tanah akibat air
sehingga terjadinya kekeruhan dan penurunan kualitas air sehingga
mempengaruhi fisik, kimia dan bilogis perairan sungai Batang Sangir,
berkurangnya daya tampung Sungai Batang Sangir serta berkurangnya
biodiversity akibat tercemar.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya complaint, keraguan dan kekwatiran
dari masyarakat kepada pihak PT. Waskita Sangir Energi seandainya pembebasan
lahan tidak dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Jenis dampak lainnya adalah terjadinya penurunan kualitas Sungai Batang Sangir,
penurunan kualitas udara, gangguan terhadap sempadan Sungai Batang Sangir,
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh pembangunan sarana dan prasarana
PLTM, serta banjir dan longsor pada daerah terjal dan tebing tinggi
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi tergolong dalam besaran dampak besar karena
menyangkut keberlajutan kehidupan masyarakat, kesehatan masyarakat dan
mahluk hidup lainnya.
Tidak terjadinya peningkatan run off material yang berdampak pada badan
air sungai Batang Sangir (PP 38/2011 tentang Sungai)
Kualitas sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pegendalian Pencemaran Air
Melakukan pengambilan dan pengujian kualitas air sungai Batang Sangir pada
titik sesudah dan sebelum kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir Energi dengan
mengacu kepada Kualitas sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pegendalian Pencemaran
Air.
Melakukan observasi langsung terkait dengan flora dan fauna yang ada pada
areal pembukaan lahan terjadi.
Melakukan pengujian kualitas udara pada lokasi pembukaan lahan terjadi
dengan mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH
No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 (standar baku mutu Industri untuk kebisingan < 70
db(A)).
Pelakukan pengecekan terlebih dahulu untuk melakukan pembukaan lahan
dan diusahakan menghindari tebing tinggi dan terjal.
9. Parameter Pemantauan
Kualitas air kondisi badan Sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82
Tahun 2001 serta PP 38/2011
Keanekaragaman hayati disekitar lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi .
Kualitas udara disekitar lokasi pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
yang mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-
LH.11/1996
Untuk Flora dan fauna mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA
Hayati dan Ekosistemya serta PP Nomor 7/1999 tentang Jenis Flora dan Fauna
yang dilindung)
Serta untuk kualitas udara dilakukan pengujian selama 1 kali dalam kurun
waktu 6 bulan sekali
Berkoordinasi dengan instansi pengelola sempadan sungai pada saat akan
melakukan kegitan
1. Sumber Dampak
Sumber berkaitan dengan unsur lingkungan fisik, kimia, dan biologi lingkungan
yang berasal dari kegaiatan pembangunan Base camp, jalan lingkungan dan
bangunan konstruksi utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi .
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi bersifat sementara, dimana dampak yang terjadi
berlangsung selama pembangunan base camp dan bangunan utama
dilaksanakan. Namun dari segi sudut pandang pentingnya dampak, dampak yang
dihasilkan dari kegiatan ini sangatlah berpotensial mempengaruhi kondisi
lingkungan hidup di sekitar wilayah tersebut seperti :
Berkurangnya kualitas udara akibat buangan mesin alat-alat berat.
Peningkatan intensitas kebisingan pada saat operasional pekerjaan dilakukan.
Terjadinya kerusakan tanah akibat pengikisan lapisan tanah yang dilakukan
dengan menggunakan mesin/alat-alat berat
Berkurangnya kualitas sungai akibat sedimen padatan tanah yang terbawa
oleh arus
Dengan berkurangnya kualitas sungai juga akan mempengaruhi kehidupan
biota di perairan sehingga mempengaruhi kwantitas dan biodiversitas di
perairan tersebut
Dengan adanya pembukaan lahan untuk pembangunan bangunan utama
sehingga flora dan fauna terdegradasi ke daerah lain.
3. Besaran Dampak
Berdasarkan dari uraian diatas, besaran dampak yang akan terjadi tergolong
besar. Karena dampak yang dihasilkan cukup komplit terhadap permasalahan
lingkungan.
9. Parameter Pemantauan
Kualitas air kondisi badan Sungai Batang Sangir yang mengacu kepada PP 82
Tahun 2001 serta PP 38/2011
Keanekaragaman hayati disekitar lokasi PLTM PT. Waskita Sangir Energi.
Kualitas udara disekitar lokasi pembangunan PLTM PT. Waskita Sangir Energi
yang mengacu kepada PP No. 41 Tahun 1999 dan Kepmen LH No.Kep.48/MEN-
LH.11/1996
Untuk Flora dan fauna mengacu kepada UU Nomor 5/1990 tentang KSDA
Hayati dan Ekosistemya serta PP Nomor 7/1999 tentang Jenis Flora dan Fauna
yang dilindung)
Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi
1. Sumber Dampak
Sumber berkaitan dengan kecelakaan kerja pada saat pembangunan transmisi
dari power house menuju gardu induk PLN serta dampak lain yang timbul adalah
pemasalahan pembebasan lahan untuk pendirian tiang transimisi .
2. Jenis Dampak
Jenis dampak untuk pembangunan transmisi ini bersifat sementara, karena hanya
berlngsung pada saat pembangunan berlangsung. Namun setelah transmisi
beroperasional nanti akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan
masyarakat.
3. Besaran Dampak
Berdasarkan dari uraian diatas, besaran dampak yang akan terjadi tergolong
sedang. Karena dampak yang dihasilkan tidak mengenai seluruh komponen
masyarakat Jorong Letter W .
9. Parameter Pemantauan
konflik masyarakat
kesehatan masyarakat
kondisi tiang jalur transmisi.
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal mesin generator untuk pembangkit listrik dan turbin yang
di operasionalkan tergantung dari debit dan tekanan yang dihasil oleh air Sungai
Batang Sangir
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dihasilkan pada saat komisioning test ini adalah :
a. Terjadinya pencemaran udara disekitar lokasi generator
b. Terjadinya penurunan kualitas air Sungai Batang Sangir akibat sisa oli mesin
serta lonsor, banjir akibat tidak kokohnya bangunan utama
c. Pengurangan kwantitas air sungai Batang Sangir yang dialirkan ke saluran
pembawa untuk menggerakan turbin
d. Terjadinya peningkatan kebisingan dan tingkat getar dari operasional mesin
generator dan turbin
e. terdegradasinya flora-fauna akibat dari suara mesin dan tingkat getar
generator yang melebihi ambang Baku Mutu.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang dihasilkan tergolong dalam dampak besar yang bersifat
negatif sehingga perlu perhatian untuk mengantisipasi permasalahan pencemaran
limbah B3, pengurangan kuantitas debit air sungai Batang Sangir serta dan
konstruksi bangunan sarana prasarana PLTM yang baik sesuai dengan standar
yang dipersyaratkan.
9. Parameter Pemantauan
Kualitas sungai sebagaimana yang diamanatkan PP 82/2001
Kualitas udara sebagaimana yang diamanatkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan
Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 dan Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam Permen LH Nomor 21/2008
Kinerja dari operator dan tenagakerja lannya dalam pengoperasional dan
pemeliharaan PLTM
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari tenaga kerja yang bekerja di Pembangunan PLTM
PT. Waskita Sangir Energi karena setelah komisioning test selesai dan pekerjaan
setelah selesai secara keseluruhan maka tenga kerja yang bekerja akan dilakukan
pengurangan jumlah sehingga mengakibatkan terjadinya pengangguran. Namun
bagi pekerja yang mempunyai potensial untuk dijadikan sebagai tenaga kerja
pada saat operasional nanti tetap bertahan bekerja di PT. Waskita Sangir Energi .
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang terjadi adalah timbulnya keresahan masyarakat karena
hilangnya pekerjaan masyarakat dan sumber mata pencarian sehingga dapat
menimbulkan keresahan dan terjadinya pengangguran.
3. Besaran Dampak
Dilihat dari sumber kehidupan masyarakat disekitar lokasi pembangunan PLTM,
dampak ini cukup besar dirasakan oleh masyarakat karena ada umumhya
masyarakat disekitar tapak proyek tersebut biasa bekerja dengan cara bertani dan
berladang, sehingga dengan terjadinya pelepasan tenaga kerja ini dapat
mengakibatkan hilangnya sumber mata pencarian mereka.
9. Parameter Pemantauan
Presepsi tenaga kerja dari masyarakat.
Pertumbuhan kegiatan masyarakat di sekitar Jorong Letter W
Pada Tahap Operasional ini dampak lingkungan oleh PLTM PT. Waskita Sangir Energi
yang akan terjadi adalah :
1. Perubahan terhadap kualitas dan kuantitas lingkungan disekitar lokasi PLTM yang
diakibatkan oleh Operasional Mesin Generator dan Pemeliharaan Bangunan
Utama
2. Pendistribusian yang dilakukan oleh PLN
1. Sumber Dampak
Sumber dampak berasal dari tingkat getar mesin generator, intensitas kebisingan
dari mesin generator, sisa oli mesin yang merupakan limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3) yang dapat menggangu flora dan fauna serta kualitas udara, air dan
tanah.
Sumber dampak lainnya berasal dari bangunan utama yaitu dari konstruksi
saluran air untuk mengatur debit, konstruksi bendungan dan konstruksi Power
House, dimana dampak yang akan dihasilkan adalah terjadinya lonsor, banjir dan
kecelakaan kerja akibat tidak kokohnya bangunan utama tersebut dan atau
terjadinya runtuh bangunan utama tersebut.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang akan terjadi adalah dampak terhadap :
Flora-fauna akibat dari suara mesin dan tingkat getar generator yang melebihi
ambang baku mutu.
Kualitas udara akibat asap buangan mesin generator.
Kualitas air sungai akibat limbah B3 yang dibuang ke badan air.
Kualitas air akibat sedimen jika terjadinya lonsor yang dikarenakan oleh
runtuhnya bangunan utama
Gangguan terhadap kesehatan masyarakat disekiitar lokasi PLTM
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang dihasilkan tergolong dalam dampak besar dan penting
yang bersifat negatif sehingga perlu perhatian yang baik
9. Parameter Pemantauan
Kualitas sungai sebagaimana yang diamanatkan PP 82 2001
Kualitas udara sebagaimana yang diamanatkan oleh PP No. 41 Tahun 1999 dan
Kepmen LH No.Kep.48/MEN-LH.11/1996 dan Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
bergerak sebagaimana dipersyaratkan dalam Permen LH Nomor 21/2008
(Total Partikulat ≤ 150 mg/Nm3, CO ≤ 600 mg/Nm3, NOx ≤ 1000 mg/Nm3, S02 ≤
800 mg/Nm3, Opasitas ≤ 20 %)
Kinerja dari operator dan tenagakerja lainnya dalam pengoperasional dan
pemeliharaan PLTM
2. Jenis Dampak
Adanya kekecewaan dan kecemburuan sosial dari masyarakat karena pelayanan
listrik belum juga dapat dinikmati masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman,
sementara disisi lain mereka beranggapan bahwa daerah mereka merupakan
sebagai penghasil tenaga listrik yang dialirkan ke daerah-daerah lainnya.
3. Besaran Dampak
Berdasarkan dari masalah diatas, besaran dampak yang akan terjadi tergolong
besar. Karena dampak yang dihasilkan akan dapat menimbulkan propokasi bagi
masyarakat disekitar PLTM berada yang dapat menimbulkan perusakan terhadap
PLTM dan terjadinya gangguan ketertiban umum.
9. Parameter Pemantauan
Yang harus dipantau dalam hal ini adalah sedikitnya jumlah masyarakat yang
belum menikmati penerangan listrik dari PLN, serta dana Coorperation Social
Responbility (CSR) dan Program Community Development
Pengindentifikasi dampak yang akan terjadi pada saat Pasca Operasional adalah
berupa Demobilisasi Tenaga Kerja dan Reklamasi lahan.
1. Sumber Dampak
Dengan berakhirnya kegiatan operasional PLTM PT. Waskita Sangir Energi dan
masa kontrak dengan PLN maka berakhir pula masa kerja pekerja lokal dan
asing yang bekerja di perusahaan PT. Waskita Sangir Energi, sehingga ini
menimbulkan keresahan dan meningkatkan angka pengangguran.
Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro di Batang Sangir BAB III - 32
PT. Waskita Sangir Energi
2. Jenis Dampak
Dampak yang dihasilkan adalah dampak sosial dengan hilangnya kesempatan
kerja bagi tenaga kerja yang bekerja di PT. Waskita Sangir Energi , sehingga dapat
mempengaruhi tingkat perekonomian bagi pekerja tersebut dan terjadinya
pengangguran.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak dari demobilisasi tenaga kerja ini cukup besar, karena hal ini
menyangkut perekonomian tenaga kerja tersebut, oleh karena itu dampak dari
demobilisasi ini perlu dikelola dengan baik.
9. Parameter Pemantauan
Peresepsi tenaga kerja dari masyarakat.
Pertumbuhan kegiatan masyarakat di sekitar Jorong Letter W
Waktu pemantauan dilakukan pada saat pemutusan hubungan kerja terjadi dan
pada saat pasca pemutusan hubungan kerja dalam kurun waktu 1 kali dalam 6
bulan sekali.
1. Sumber Dampak
Dengan berakhirnya kegiatan operasional PLTM PT. Waskita Sangir Energi di
lokasi Nagari Lubuk Gadang Timur, maka status kepemilikan lahan, reklamasi
lahan serta keberadaan bangunan yang tertingal perlu dikelola dengan baik
karena dapat memicu terjadinya gangguan kamtibnas.
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dihasilkan adalah dampak sosial yaitu dengan adanya
kesesuaian antara kesepakatan antara pemilik lahan dengan PT. Waskita Sangir
Energi pada saat pra konstruksi sebelumnya. Serta penyerahan bangunan yang
tertinggal di lahan tersebut.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak dari Reklamasi ini cukup besar, karena hal ini dapat memicu
terjadinya kerusuhan jika tidak dikelola dengan baik.
9. Parameter Pemantauan
Presepsi masyarakat dan pemerintah daerah.
Pemanfaatan bangunan utama PLTM PT. Waskita Sangir Energi
No Sumber Jenis Dampak Besaran UPAYA PENGELOAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Institusi
Dampak Dampak Pengelolaan Lokasi Tolak Ukur Periode Pemantauan Parameter Periode Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
TAHAP PRAKONSTRUKSI
1 SOSIALISASI KEGIATAN
Sumber - Timbulnya rasa ragu dan Besaran - Menjangkau seluruh lapisan Lokasi terjadi atau Dilakukan Melakukan wawancara Konflik Waktu Pada lokasi Penanggung
dampakberasal persepsi ketidakseriusan. dampak yang masyarakat dengan pengelolaan tidaknya konflik pada awal secara langsung Masyarakat pemantaua masyarakat Jawab PT.
dari masyarakat - Timbulnya anggapan terjadi pada menggunakan langkah dampak dimasyarakat kegiatan dengan masyarakat dan n terhadap disekitar Waskita Sangir
munculnya sebagai Broker dalam izin- aspek ini pendekatan secara persuasif lingkungan dimulai saat Jorong Letter W Persepsi dampak ini tempat PLTM Energi
persepsi positif izin tergolong - Memberikan informasi hidup adalah sosialisasi Nagari Lubuk Gadang dari dilakukan di bangun Pengawas
dan negative - Timbulnya persepsi sedang, masyarakat pada lokasi berlangsung Timur, ninik masyarakat sekali - Dinas Hutbun
dan pengaruh terjadikerusakan pada - Memberikan informasi masyarakat mamakserta pemilik selama - KLH
kualitas kualitas sungai mengenai keuntungan dan disekitar lahan sehubungan kegiatan - KPUP
lingkungan - Hilangnya sumber mata kerugian terhadap tempat PLTM dengan rencana sosialisasi - Camat Sangir
hidup disekitar pencarian masyarakat. dibangun kegiatan PLTM PT. berlangsung - Wali Nagari
Sungai Batang - Dapat menyediakan - Memberikan informasi dan Waskita Sangir Energi Lubuk
Sangir sumber pendapatan aru. saling berkoordinasi dengan Gadang
- Timbumya anggapan Instansi Pemerintah Timur
bahwa dengan PLTM ini - Membuat papan informasi dan Pelaporan
akan mampu mensupplai sosialisasi - Dinas Hutbun
Energi listrik - KLH
- KPUP
- Camat Sangir
- Wali Nagari
2 SURVEY LAPANGAN
timbulnya Persepsi negatif dan positif dikategorikan - Memberikan Lokasi Terjadi atau Periode Melakukan wawancara Terjadi atau Waktu Lokasi Penanggung
persepsi serta komplain yang datang dalam informasiterhadap kegiatan pengelolaan tidaknya konflik pengelolaan secara langsung tidaknya pemantaua masyarakat Jawab PT. WSE
negative dan dari pemilik lahan keadaan kecil dilakukan dilakukan di dimasyarakat dampak ini dengan masyarakat Konflik n terhadap disekitar Pengawas
postif dari - Mengikutsertakan dan Jorong Letter terhadap dilakukan Jorong Letter W Nagari Masyarakat dampak ini tempat PLTM - Dinas ESDM
masyarakat melibatkan masyarakat. W Nagari rencana pada awal Lubuk Gadang Timur, dan dilakukan di bangun - Dinas Hutbun
yang berasal - Memberikan pelaporan Lubuk Gadang kegiatan kegiatan ninik mamakserta tiimbulnya sekali serta pada - TNKS
survey secara berkala dan Timur pembangunan dimulai pemilik lahan Persepsi selama lokasi survey - PU
lapangan transparan. Kecamatan PLTM yaitu pada dari kegiatan sedang - KLH
- Membuat papan informasi Sangir saat survey Masyarakat survey dilakukan - Camat Sangir
- Mengikutsertakan dan lapangan lapangan - Wali Nagari
melibatkan masyarakat berlangsung Pelaporan
setempat. - Dinas Hutbun
- KLH
- KPUP
- Camat Sangir
- Wali Nagari
3 PEMATOKAN LAHAN DAN PEMBEBASAN LAHAN
Sumber Jenis dampak yang timbul Dampak yang - Menjangkau seluruh lapisan Lokasi tumbuhnya Periode dilakukannya Konflik yang Waktu Lokasi Penanggung
dampak berasal adalah complaint terhadap dihasilkan masyarakat menggunakan pengelolaan persepsi positif pengelolaan pengukuran, terjadi di pemantaua pengelolaan Jawab PT> WSE
permasalahan perusahaan dari kegiatan langkah pendekatan secara dampak dan ikutnya dampak ini pematokan secara Masyarakat n terhadap dampak Pengawas
pembebasan ini dapat persuasif lingkungan berpartisipasi dilakukan langsung dengan dan dampak ini lingkungan BPN
BAB IV
IZIN YANG DIBUTUHKAN
4.1. UMUM
Terkait dengan perizinan yang dibutuhkan oleh kegiatan PLTM PT. Waskita Sangir
Energi sebagai usaha pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) adalah antara lain:
a. Izin Pembuangan Limbah Cair,
b. Izin Tempat Penyimpanan Limbah Sementara,
c. Izin Pemanfaatan dengan memanfatakan potensi sumber daya air Sungai,
d. Izin pelaksanaan konstruksi pada ruang sungai,
e. Izin pelaksanaan konstruksi yang mengubah alur sungai,
f. Izin pemanfaatan bantaran dan sempadan sungai,
g. Izin pemanfaatan sungai sebagai penyedia tenaga air,
h. Izin mendirikan bangunan (IMB),
i. Izin PenggunaanTenaga Kerja Asing,
j. Izin Usaha Operasi Produksi.
BAB V
SURAT PERNYATAAN
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ir. Surahman.M.Tech,M.Eng
Direktur Utama