Soal Simulasi OSK Plus Solusi
Soal Simulasi OSK Plus Solusi
(11 poin) Satuan planck (planck unit) adalah satuan pengukuran dalam fisika yang disusun
secara khusus oleh konstanta-konstanta universal. Termasuk ke dalam konstanta universal ini
adalah:
6.626
1034 kgm 2 / s
2p
Konstanta planck tereduksi
Konstanta boltzmann
s 1.381 1023 m 2kgs 2K 1
Konstanta gravitasi newton
G 6.674 10 11
m 3kg 1s 2
Konstanta coulomb
k 8.988 10 kgm s
9 3 4
A 2
, massa planck m ,
Satuan planck sendiri terdiri atas lima bagian, yaitu panjang planck p p
waktu planck
t , muatan planck c , dan temperatur planck T . Pada soal ini, kita akan
p p p
fokus hanya pada tiga satuan planck yaitu panjang planck, massa planck, dan waktu planck.
Berdasarkan definisinya, satuan planck merupakan satuan yang secara eksklusif tersusun oleh
konstanta-konstanta universal. Sebagai ilustrasi, satuan A dikatakan tersusun oleh satuan B, C, D
jika persamaan berikut ini terpenuhi:
A Ba C b Dd
a. Dari lima konstanta universal yang dituliskan pada soal, tentukan konstanta mana yang tidak
termasuk ke dalam penyusun panjang planck, waktu planck, dan massa planck.
b. Gunakan analisis dimensi untuk menghitung nilai panjang planck.
c. Gunakan analisis dimensi untuk menghitung nilai massa planck.
d. Gunakan analisis dimensi untuk menghitung nilai waktu planck.
Solusi:
a. Panjang planck berdimensi panjang, massa planck berdimensi massa, dan waktu planck
berdimensi waktu. Satuan penyusun tidak boleh mengandung dimensi selain panjang, massa,
dan waktu. Jika kita lihat lagi lima konstanta universal di atas, konstanta coulomb mengandung
dimensi arus listrik (A), sedangkan konstanta boltzmann mengandung dimensi teperatur (K).
Dengan demikian dua konstanta universal ini tidak termasuk konstanta penyusun panjang,
massa, dan waktu planck. (1 poin untuk masing-masing konstanta yang benar (total 2 poin))
b. Analisis dimensi untuk panjang planck:
p c G
a b d
LT M
a b d
L ML2T 1 1 1 3
L T 2
M 0L1T 0 M a d L2a b 3d T a b 2d
0 a d ,1 2a b 3d ,0 2d a b
1 3 1
a ,b d,
2 2 2 (1 poin)
Dengan demikian:
1 3 1
G
p 2c 2G 2 3
1.616 1035 m
c (1 poin untuk persamaan akhir, 1 poin untuk
hasil hitungan angka)
c. Gunakan cara yang sama dengan bagian b, hanya saja dimensi panjang di ruas kiri diganti
dengan dimensi massa:
mp c G
a b d
LT M
a b d
M ML2T 1 1 1 3
L T 2
M 1L0T 0 M a d L2a b 3d T a b 2d
1 1 1
a ,b d,
2 2 2 (1 poin)
Dengan demikian:
1 1 1
c
m p 2c 2G 2
2.176 108 kg
G (1 poin untuk persamaan akhir, 1 poin untuk
hasil hitungan angka)
d. Juga dengan cara yang sama:
t p c G
a b d
LT M
a b d
T ML2T 1 1 1 3
L T 2
M 0L0T 1 M a d L2a b 3d T a b 2d
a d 0,2d b 3d 0, d b 2d 1
1 5 1
a ,b d,
2 2 2 (1 poin)
Dengan demikian:
1 5 1
G
t p 2c 2G 2
5.391 1044 s
c5 (1 poin untuk persamaan akhir, 1 poin untuk
hasil hitungan angka)
2. (6 poin) Empat buah tongkat ringan, dua buah pegas identik yang
memiliki konstanta pegas k , dan dua utas benang tipis ringan
T1 dan T2 disusun seperti pada gambar di atas, kemudian diletakkan
di lantai datar. Massa seluruh sistem sangat ringan sedemikian sehingga
gaya berat tota sistem dapat diabaikan relatif terhadap gaya pemulih
pada masing-masing pegas. Pada soal ini, hanya gaya vertikal pada
sistem yang dijadikan fokus. Gaya horisontal tidak menjadi perhatian.
Pusat massa masing-masing tongkat juga diatur sedemikian rupa
sehingga hanya dapat bergerak pada arah vertikal saja.
a. Jika kedua tali tegang, tentukan pegas mana yang tertekan, pegas
mana yang teregang.
F1
T2 adalah F2 , hitung nilai F2
.
c. Jika massa total sistem adalah m , percepatan gravitasi adalah g ,
dan masing-masing pegas mengalami perubahan panjang sebesar
x , hitung besar gaya normal pada lantai.
Jawab:
a. Perhatikan pegas kiri. Bagian atas pegas kiri ditahan oleh benang
T2 , sedangkan bagian
T
bawahnya ditahan benang 1 . Karena kedua benang tegang, berarti arah gaya kedua
benang menuju ke pusat pegas kiri (pada arah vertikal). Agar kedua benang bisa tegang,
maka pegas kiri harus memberikan gaya yang berlawanan dengan arah gaya tali, yaitu
menjauhi pusat pegas. Dengan demikian, pegas kiri dalam keadaan tertekan. Dengan cara
berpikir yang sama, kita juga dapat simpulkan kalau pegas kanan juga dalam keadaan
tertekan. (2 poin)
b. Karena massa seluruh sistem dapat diabaikan relatif terhadap gaya pegas, maka gaya tegang
kedua benang murni dipengaruhi oleh gaya pegas saja.Karena masing-masing benang
terhubung ke pagas yang sama, maka gaya tegang kedua benang nilainya pasti sama.
Dengan demikian:
F1
1
F2
(2 poin)
c. Karena gaya tegang benang nilainya sama dan kedua benang ini juga terhubung ke kedua
pegas, maka gaya pemulih pada masing-masing pegas juga bernilai sama.Karena kedua
pegas identik, maka perubahan panjang yang dialami pegas juga sama. Benang menahan
pegas sedemikian sehingga gaya pemulih pegas tidak memberikan tekanan ke lantai.
Dengan demikian, gaya normal pada lantai murni dipengaruhi oleh gaya berat sistem.
Dengan demikian:
N mg (2 poin)
3. (14 poin) Dua buah silinder identik, masing-masing bermassa m
dan radius R kedua pusatnya dihubungkan dengan tali ringan yang
tidak dapat bertambah panjang. Salah satu silinder terletak di
bagian datar lintasan, sedangkan satu silinder lagi terletak di bagian
miring lintasan. Kedua silinder tidak dapat slip terhadap lintasan dan
besar sudut kemiringan bidang miring adalah q terhadap garis
horisontal.
Jawab:
3
T cos ma2
2
1
f1 R mR 21
2
1 R a1 (masing-masing persamaan 1 poin (total 2 poin))
3
mg sin T cos ma1
2
cos cos cos sin sin (1 poin)
Selanjutnya, percepatan pusat massa kedua silinder pada arah sejajar tali nilainya sama.
Jawab:
R R1 .
a. Kita misalkan dulu radius luar silinder adalah 2 , dan radius gulungan tali beban adalah
Saat sistem setimbang, persamaan geraknya adalah:
R2
x2 R2 x1
R1 (1 poin)
R2
x2 x0 x2 x0 x1
R1 (1 poin)
T1 mg ma (1 poin)
R
k x0 2 x1 R2 T1 R1 I
R1
(1 poin)
a R1 (1 poin)
Dari kedua persamaan gerak ini, kita akan dapatkan persamaan gerak harmonik sistem:
R a
k x0 2 x1 R2 mgR1 I maR1
R1 R1
R a
kx0 R2 mgR1 k 2 x1 R2 I maR1
R1 R1
0
kx1 R2 Ia maR12
2
kx1 R2 2
a
I mR12
kx1 R2 2
2 f
I mR12
(2 poin)
R1 R2 L :
Karena
kx1 R2 2
2 f
I m L R2
2
4 2 f 2 I m L R2
2
kx R
1 2
2
kx1 2
m 2 2 R2 2mLR2 I mL 0
2
4 f
Ikx1 L2 kx1 I
L
4 m f
2 2 2
4 mf
2 2
m
R2
kx1
1 4 2 mf 2
(1 poin)
mgR1
x0
kR2 (1 poin)
kx0
2
1
E p kx0 2
2 2k
2
kLx1 Ikx1 L2 kx1 I
2
mg R1 mg 4 mf
2 2 2 2
4 m f
2 2 2
4 mf
2 2
m
Ep
2k R2 2k Ikx1 L2 kx1 I
L
4 m f
2 2 2
4 mf
2 2
m
(1 poin)
5. (19 poin) Sebuah bola pejal homogen bermassa m dan
radius R diletakkan di dalam rongga balok bermassa
total m . Permukaan dalam rongga balok licin, kecuali
pada satu daerah antara A dan B. Awalnya balok diam,
v
sedangkan bola bergerak dengan kecepatan 0 tanpa
berotasi. Bola mulai bergerak dari sisi kiri A (bagian licin).
Kemudian bola melewati bagian kasar AB. Ternyata
Ketika mencapai titik B, bola bergerak menggelinding
tanpa slip.
a. Hitung kecepatan balok saat bola telah bergerak
menggelinding tanpa slip.
b. Beberapa saat kemudian, bola akan menumbuk
balok secara elastis sempurna. Bola akan bergerak ke
kiri relatif terhadap balok. Hitung kecepatan bola
relatif terhadap lantai sesaat ketika akan menumbuk
sisi kiri bagian dalam balok jika ternyata bola kembali
bergerak tanpa slip.
Jawab:
a. Saat melewati daerah kasar, bola akan mengalami perlambatan translasi, namun mengalami
percepatan rotasi, sedangkan balok akan mengalami percepatan translasi. Percepatan akan
terus terjadi hingga bola mencapai kondisi menggelinding tanpa slip.
Percepatan yang dialami bola dan balok diakibatkan oleh gaya gesek kinetik.
f ma1
2 2
fR mr
5 (1 poin untuk masing-masing persamaan (total 2 poin))
f ma2 (1 poin)
Misalkan bola mencapai kondisi tanpa slip t detik setelah memasuki daerah kasar:
v1 ' v0 a1t
' t (1 poin untuk masing-masing persamaan (total 2 poin))
Ketika bola mencapai kondisi tanpa slip, akan tercapai hubungan matematis berikut:
2
v2 ' v0
9 (1 poin)
b. Kecepatan dan kecepatan sudut bola setelah menggelincing tanpa slip adalah:
7
v1 ' v0
9
5
' v0
9 (1 poin untuk masing-masing persamaan (total 2 poin))
Selanjutnya, bola menumbuk balok secara elastis sempurna. Karena massa bola dan balok
sama, maka setelah tumbukan, kecepatan bola dan balok akan saling bertukar.
2
v1 '' v0
9
7
v2 '' v0
9 (1 poin untuk masing-masing persamaan (total 2 poin))
Kali ini, bola bergerak ke kiri relatif terhadap balok (gerak bola ke kanan lebih lambat
dibandingkan gerak balok ke kanan). Bola akan kembali bergerak ke daerah kasar. Di daerah
kasar, bola akan mengalami percepatan (kecepatannya relatif tanah akan bertambah), dan
akan mengalami perlambatan sudut, sedangkan balok akan mengalami perlambatan.
v1 ''' v1 '' a1t
''' ' t
v2 ''' v2 '' a2t(1 poin untuk masing-masing persamaan (total 3 poin))
Saat bola kembali mencapai kondisi gerak tanpa slip, arah kecepatan sudut bola akan
berlawanan dengan arahnya mula-mula (awalnya bola menggelinding ke kanan, arah
kecepatan sudutnya searah jarum jam. Setelah menggelinding tanpa slip untuk kedua
kalinya, bola menggelinding berlawanan arah jarum jam karena bergerak ke kiri relatif
terhadap balok). Hubungan yang berlaku adalah:
''' R v1 v2 (2 poin)
v1 ''' :
Dengan menggunakan persamaan-persamaan ini, kita dapaat menghitung nilai
38
v1 ''' v0
81 (1 poin)
x
Awalnya, pegas ditekan sehingga bertambah pendek sejauh 0 .
Selanjutnya gaya yang menekan pegas dihilangkan dan sistem mulai
bergerak.
a. Saat pegas kembali ke ukuran normalnya, hitung besar kecepatan
beban.
x0 maksimum agar balok tidak lepas kontak dengan
b. Hitung nilai
lantai.
Jawab:
a. Ketika pegas mencapai panjang normal, beban akan mengalami perubahan ketinggian
sebesar:
h x0 sin (1 poin)
Energi potensial pegas akan diubah menjadi energi potensial gravitasi beban dan energi
kinetik sistem.
1 2 1 1
kx0 mgx0 sin mv12 m v2 x 2 v2 y 2
2 2 2 (1 poin)
Pada arah horisontal, tidak ada gaya eksternal. Dengan demikian momentum total sistem
pada arah horisontal tidak berubah. Karena awalnya sistem tidak bergerak, berarti
momentum sistem pada arah horisontal bernilai nol. Karena massa beban dan balok sama,
maka besar kecepatan beban dan balok pada arah horisontal akan bernilai sama, namun
arahnya berlawanan.
v1 v2 x 0 v1 v2 x
v1 v2 x (1 poin)
Karena tidak ada gaya eksternal pada arah horisontal, maka energi mekanik pada arah
horisontal juga tidak berubah. Gaya pegas yang berkaitan dengan gerak horisontal sistem
kx cos
0
adalah . Komponen gaya ini menjadi komponen energi potensial pegas yang
mempengaruhi gerakan horisontal sistem. Dengan demikian dapat ditulis hubungan energi
mekanik yang berkaitan dengan gerak horisontal, mulai dari saat awal sistem bergerak
hingga pegas mencapai panjang normalnya sebagai berikut: (2 poin jika menyertakan
analisis ini)
1 1 1
k x0 cos mv12 mv2 x 2
2
2 2 2
2kx0 2 cos 2
v1 v2 x
m (2 poin)
Kembali ke persamaan kekekalan energi sistem, sekarang kita dapat menghitung besar
kecepatan beban pada arah vertikal.
1 2 1 1
kx0 mgx0 sin mv12 m v2 x 2 v2 y 2
2 2 2
1 2 1
kx0 mgx0 sin 2kx0 2 cos 2 mv2 y 2
2 2
1
kx0 2 2 cos2 mgx0 sin
v2 y 2
m (2 poin)
Kecepatan beban saat pegas mencapai panjang normalnya adalah:
kx0 2 1 8cos 2 2mgx0 sin
v2 v2 x v2 y
2 2
2m (1 poin)
b. Gaya normal pada lantai mencapai minimum ketika pegas teregang maksimum. Ketika
pegas teregang maksimum, energi potensial pegas (pada kondisi teregang) mencapai
maksimum. Ketika kondisi ini tercapai, sistem tidak akan bergerak untuk sesaat. Dengan
kata lain, energi kinetik sistem bernilai nol. Dengan demikian, seluruh energi potensial
pegas saat awal gerakan kembali dikonversi menjadi energi potensial. Bedanya adalah
sebagian energi dikonversi menjadi energi potensial gravitasi.
xm dan teregang sejauh xr , maka persamaan kekekalan
Misalkan beban berpindah sejauh
energi sistem adalah:
1 2 1
kx0 mgxm sin kxr 2
2 2
xm x0 xr (1 poin untuk masing-masing persamaan (total 2 poin))
Jika beban hampir lepas kontak dengan lantai, berarti gaya normal pada lantai bernilai nol.
Artinya, gaya berat beban sama dengan komponen gaya pegas pada arah vertikal.
N mg kxr sin 0
mg
xr
k sin (1 poin)
x0 . Selesaikan
Dari dua persamaan di atas, akan terbentuk persamaan kuadrat untuk
x0 .
persamaan kuadrat tersebut untuk mendapatkan nilai
mg 2sin 2 1
x0
k sin (1 poin)
Jawab:
a. Tinjau ayunan ke n . Sesaat sebelum tongkat mencapai titik terendah, perpindahan lebah
Kekekalan energi mulai dari awal berayun hingga sesaat sebelum lebah bergerak:
1 1 1 mgL 2mL gL
mgL mL gL mL2 mL L2 0 2 0 2
2 2 12 1
mL2 mL L2
12 (1 poin)
Hukum kekekalan momentum sudut ketika lebah bergerak:
1 2 1 2
mL mL L 0 mL mL L Ny N
2 2
12 12
1 2
mL mL L 0
2
12
N
1
mL2 mL L Ny
2
12 (1 poin)
Kekekalan energi mulai dari sesaat setelah lebah berhenti bergerak hingga tongkat
mencapai titik tertinggi:
1 1 2
mL mL L Ny N mgL mL g 2 L Ny
2 2
2 12 (1 poin)
mL
dan
Substitusikan nilai N 0 untuk mendapatkan nilai m .
24 L 5L Ny N y
3 2 3 3
(2 poin)