Anda di halaman 1dari 7

NERACA ENERGI

Bentuk-bentuk energy
 Energi potensial (EP): akibat posisi objek relatifterhadap bidang datum
(bidang refensi)
 Energy kinetic (EK): akibat gerakan objek
 Internal energy (U): akibat gerakan molekul dalam bahan
 Work/kerja (W)
 Heat/panas (Q)
 Energy listrik

Neraca Panas di site sekitar titik 1 ke titik 2:


Input = output
EP1 + EK1 +U1 + P1V1 + Q = EP2 + EK2 +U2 + P2V2 + W
∆EP + ∆EK +∆U + ∆PV = Q – W
V2
g Z   U  PV  Q  W
2g

Persamaan di atas sering dipakai untuk kasus transportasi fluida yaitu persamaan
Bernoulli
Neraca Energi untuk proses kimia (non flow system)

System non flow dianggap terjadi di dalam alat-alat proses, missal alat penukar
panas (HE: heat exchanger), reactor dan alat-alat transfer massa lainnya.
Pada site mini biasanya EP dan EK sangat kecil jika dibandingkan dengan Q dan
W, sehngga EP dan EK dapat diabaikan dan neraca panas menjadi:
∆U + ∆PV = Q – W
∆H = ∆U + ∆PV = Q – W
∆H = Q – W
H2 - H1 = Q – W
Untuk beberapa proses biasanya nilai W sangat kecil, sehingga:
H2 - H1 = Q = ∆H
Dengan: H1: entalpi arus masuk (titik 1)
H2: entalpi arus keluar (titik 2)
Macam-macam perubahan enthalpy/panas:
 Panas sensible: perubahan panas yang disebabkan adanya perubahan suhu
 Panas latent: perubahan panas yang disebabkan adanya perubahan fase
pada suhu tetap.
o Panas peleburan (dari fase padat menjadi cair)
o Panas sublimasi (dari fase padat menjadi gas)
o Panas kondensasi (dari fase gas menjadi cair)
o Panas penguapan (dari fase cair menjadi gas)
 Panas reaksi: panas yang dihasilkan atau dbutuhkan pada proses yang
melibatkan reaksi kimia
o Heat of reaction, ∆HR (panas reaksi)
o Heat of formation, ∆Hf (panas pembentukan)
o Heat of combustion, ∆Hc (panas pembakaran)
Neraca Panas tanpa Reaksi Kimia

1. Panas sensible untuk gas


Kapasitas panas adalah banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu setiap satuan
massa setiap satuan suhu.
Satuan kapasitas panas:
o (satuan panas) / (satuan massa) (satuan suhu)
o (satuan panas) / (satuan mol) (satuan suhu)
cal kcal kcal kcal kcal
o
 o
 atau o

( g )( C ) (kg )( C ) (kg )( K ) (kgmol)( C ) (kgmol)( K )
Btu Btu Btu Btu
o
 o
atau 
(lb)( F ) (lb)( R ) (lbmol )( F ) (lbmol)( oR )
o

Kapasitas panas air pada 15 0C:


1 cal/(g.0C) untuk satuan cgs
1 kcal/(kg. 0C) untuk satuan SI
1 Btu/(lb. 0F) untuk satuan fps

dQ  n c dT

Dimana
dQ: perubahan panas
n: jumlah mol
c: kapasitas panas molal
dT: perubahan suhu
untuk n = 1 mol, maka
Q = c dT
Untuk proses dengan volume konstan dQ  cv dT

Kapasitas panas gas pada tekanan konstan dQ  c p dT

Hasil integrasi persamaan di atas antara dua suhu:


T2

Q   c p dT
T1

0
Kapasitas panas gas ideal pada 1 atm: c p
0
Bentuk umum persamaan c p  f (T ) :
0
c p  a  bT  cT 2
0
c p  a  bT  cT 2  dT 3
0
c p  a  bT  cT 2  d / T 2
0
Namun ada juga bentuk persamaan c p  f (T ) yang lain (biasanya sudah ditentukan)

Nilai cp disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.


T2

Q   a  bT  cT  dT
2

T1

hasil integrasi: Q  a  T2  T1  
b
2
 2

2

c 3
T2 T 1  T2  T1
3
3

T2

Q   a  bT  cT  dT 3  dT
2

T1

hasil integrasi: Q  a  T2  T1  
b
2
 2
2

c 3

3 d 4

T2 T 1  T2  T1  T2  T1
3 4
4

T2

Q   a  bT  cT  d / T 2  dT
2

T1

hasil integrasi: Q  a  T2  T1  
2

b 2
2

3

c 3

3
T2 T 1  T2  T1  d
 1

1
 
 T2 T1 
Contoh:
1 kgmol methane dipanaskan suhunya dari 30 0C menjadi 250 0C, hitunglah panas yang
dibutuhkan.

Penyelesaian:
Basis 1 kgmol methane
T1 = 30 + 273 = 303 K
T2 = 250 + 273 =523 K
0
Cara 1: menggunakan tabel 5.1: persamaan empiris c p untuk gas (Stoichiometry, Bhatt)
Gas methane: a = 5,04
b = 9,32 x 10-3
Missal ambil data baris ke 1
c = 8,87 x 10-6
d = -5,37 x 10-9

Bentuk persamaan yang diambil harus sesuai dengan ketentuan yang ada pada kolom ke 7
pada tabel tersebut.

9,32 x103 8,87 x10 6 5,37 x109


Q  5,04 523  303 
2

5232  3032   3

5233  3033  3
5234  3034 
Q  1.108,80  846,82  1340,72  89,13

Q  2.207,21 kcal

Gas methane: a = 4,598


b = 12,447 x 10-3
Missal ambil data baris ke 2
-6
c = 2,86 x 10
d = -2,703 x 10-9

12,447 x10 3 2,86 x10 6 2,703x10 9


Q  4,598  523  303 
2
5232  3032   3
 
5233  3033 
3
 5234  3034 
Q  1.011,56  1.130,93  109,86  44,86

Q  2.207,49 kcal
0
Cara 2: menggunakan tabel 5.2: kapasitas panas rata-rata c pm untuk gas (Stoichiometry,
Bhatt)
Q  Q2  Q1

 0
Q  n c pm T 2  c pm T1   0


Karena dalam kolom suhu tidak ada 30 0C dan 250 0C, maka harus diinterpolasi untuk
mendapatkan nilai Cpm0 pada suhu tersebut.
30  25
c pm
0
CH 4 ; 30 0C
  8,609  0  0  3,363 kcal / kgmol.0 C
37,8  25

250  204
c pm
0
CH 4 ; 250 0C
  9,979  9,598  9,598  9,911 kcal / kgmol.0 C
260  204


Q  n c pm T 2  c pm T1
0
  0

Q  1 9,911  250  25  3,363  30  25
Q  2.198,2 kcal
Cara 3: menggunakan grafik kapasitas panas untuk Fig. 5.5 (Stoichiometry, Bhatt)

Dari interpolasi grafik diperoleh:


Cp0 methane pada 30 0C = 0,55 kcal/kg.0C
Cp0 methane pada 250 0C = 0,7 kcal/kg.0C
0 0,55  0,7
c pm   0,625 kcal / kg 0C
2
Karena satuan kapasitas panas kcal/kg.0C, maka menggunakan rumus:
Q  m c p T

m CH4 = 1 kgmol x 16 kg/kgmol = 16 kg


∆Q = (16 kg)(0,625 kcal/kg.0C)(220 0C)
∆Q = 2.200 kcal

Anda mungkin juga menyukai