KELAS XII
DAFTAR ISI
Daftar Isi .............................................................................................................
Prakata ..............................................................................................................
I
D. Blender ............................................................................................. 91
E. Mesin Cuci ............................................................................................. 99
Tugas Kelompok ............................................................................................. 110
Rangkuman ............................................................................................. 111
Uji Kompetensi ............................................................................................ 111
Daftar Pustaka
Profil Penulis
II
PRAKATA
Buku ini ditulis karena penulis ingin membuat anak didik khususnya siswa SMK lebih
tahu dan mengerti tentang materi-materi penulis yang ditulis oleh penulis. Karena penulis
juga melihat, bahwa masih sedikit buku untuk siswa SMK, dalam arti masih jarang siswa SMK
memiliki buku pegangan untuk mata pelajaran produktif.
Semoga buku yang penulis buat ini sangat berarti dan bermanfaat bagi siswa SMK,
supaya siswa SMK lebih mengerti lagi materi-materi tentang kejuruan. Dan tidak lupa juga
penulis ucapakan terimakasih kepada rekan-rekan yang sudah membantu dalam penulisan
buku ini.
Meskipun masih banyak kekurangan isi materi buku ini, tapi penulis akan selalu
memperbaiki dan menambah materi yang belum tersampaikan. Penulis berharap agar
pembaca berkenan menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan,
penulis menyampaikan rasa terimakasih dengan setulus-tulusnya. Kritikan merupakan
perhatian agar dapat menuju kesempurnaan,
Penulis,
III
BAB 1
Kompetensi Dasar
Tujuan Pembelajaran
Materi Pembelajaran
a. Perawatan berencana
b. Perawatan darurat
1
a. Perawatan pencegahan (preventive), merupakan perawatan yang dilakukan
terhadap peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan.
b. Perawatan dengan cara perbaikan (corrective), merupakan perawatan yang
dilakukan dengan cara memperbaiki dari peralatan (mengganti, menyetel) untuk
memenuhi kondisi standard peralatan tersebut.
c. Perawatan jalan (running), merupakan perawatan yang dilakukan selama
peralatan dipakai
d. Perawatan dalam keadaan berhenti (shut-down), merupakan perawatan yang
dilakukan pada saat peralatan tidak sedang dipakai.
2
pelaksanaan perawatan agar peralatan senantiasa siap dipakai. Perawatan
pencegahan ini meliputi :
1) Perawatan harian, adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan setiap atau
selama peralatan dioperasikan. Macam-macam kegiatan perawatan harian,
salah satunya adalah selama peralatan bekerja, maka si pemakai harus selalu
memeriksa atau mengganti situasi kerjanya, bahkan sejak peralatan
mulai bekerja. Cara memeriksa atau mengamati yaitu dengan cara ;
a) Lihat, yaitu cara kerja peralatan diperhatikan, mungkin ada sesuatu yang
kelihatan tidak semestinya.
b) Rasa, yaitu selama mesin bekerja perlu dirasakan, mungkin ada getaran
suhu meningkat, bau yang aneh dan sebagainya
c) Dengar, yaitu cara kerja peralatan didengarkan, mungkin ada suara asing
yang menandakan kelainan.
2) Pencegahan beban lebih. Setiap peralatan yang dioperasikan harus dijaga
agar beban tidak melebihi kapasitas atau kemampuan yang termasuk beban
lebih. Misal, putaran peralatan terlalu tinggi, muatan terlalu berat, suhu
terlalu tinggi dan sebagainya.
3) Pelumasan. Semua peralatan yang berputar atau bergerak dan bergesekan
perlu diberi pelumasan, yang fungsi untuk mengurangi gesekan, mencegah
keausan dan berfungsi mendinginkan. Untuk pelumasan perlu dipilih bahan
pelumas yang cocok dengan komponen yang dilumas.
4) Pendinginan. Peralatan yang bekerja pada suhu tinggi dan bergerak
memerlukan pendinginan, dengan pendinginan berarti suhu terkendali
hingga laju kerusakan terkendali juga.
5) Pencegahan korosi. Peralatan yang bagian-bagiannya terbuat dari logam atau
baja ada kecenderungan berkarat (korosi). Pada proses korosi akan terjadi
bila logam bereaksi dengan oksigen, air maupun bermacam-macam asam.
Korosi sangat merugikan, karena cepat merusak peralatan. Oleh karena itu
korosi harus dicegah. Untuk pencegahan korosi dapat dilakukan dengan cara
:
a) Kebersihan, yaitu menjaga peralatan tetap bersih dan selalu
dibersihkan setelah peralatan dipakai.
b) Melindungi logam supaya tidak terkena zat-zat penyebab korosi, antara
lain dengan mengolesi oli, mengecat, melapisi dengan anti karat.
6) Perawatan berkala, yaitu perawatan yang dilaksanakan secara berkala sesuai
dengan jadwal yang diprogramkan. Macam-macam kegiatan perawatan
berkala antara lain :
3
a) Pemeriksaan secara periodik, yaitu memeriksa peralatan terhadap
bagian-bagiannya untuk diadakan perawatan pencegahan dan
pemeriksaan yang biasa dilakukan 6 bulanan atau tahunan.
b) Penyetelan bagian-bagian atau komponen. Selama peralatan beroperasi,
dimungkinkan komponen-komponen berubah posisi karena adanya
getaran, perubahan suhu, keausan dan sebagainya, sehingga baut-baut
kendor atau posisi komponen bergeser. Untuk itu perlu disetel kembali
supaya kembali seperti semula.
4. Penggantian Komponen
Hasil dari inspeksi, kemungkinan telah ditemukan adanya komponen-komponen
yang perlu diganti karena aus, patah atau bengkok, sehingga tidak dapat berfungsi
dengan baik. Dengan itu perlu penggantian komponen. Dalam melaksanakan
perawatan berkala ini, harus bekerja berdasarkan petunjuk perawatan.
5. Alat dan bahan untuk keperlaun perawatan dan perbaikan perlatan listrik
Jenis atau jumlah alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan perawatan dan
perbaikan sangat tergantung pada jenis peralatan yang memerlukan perawatan dan
perbaikan. Misalnya diperlukan sejumlah kinci pas atau ring dari bermacam-macam
ukuran atau obeng dari bermacam jenis dan ukuran atau pelumas dari jenis tertentu.
Jenis alat-alat untuk keperluan perawatan dan perbaikan peralatan rumah tangga
antara lain yaitu :
a. Alat–alat tangan seperti : palu plastik, tang, obeng, kunci pas, kunci ring, pisau,
solder, kwas dan sebagainya
b. Alat-alat ukur dan tester seperti : multimeter, megger, tang amper, tespen dan
lainnya.
c. Power supply (catu daya) AC/DC untuk pengetesan.
4
energi listrik itu dirubah menjadi energi cahaya, energi panas atau energi mekanis.
Yang harus diperhatikan adalah dalam teknik penyambungan alat-alatnya, pada
jaringan listrik harus dijamin keselamatan kerja terutama pada pemakaiannya.
Untuk menghindari kesalahan yang terjadi dalam pemakaian peralatan listrik,
berikut diuraikan cara kerja dan bagian-bagian yang penting yang harus diketaui oelh
pemakai peralatan listrik tersebut. Sehingga dapat mempermudah perbaikannya
apabila suatu saat terjadi kerusakan.
7. Diagnosa Masalah
Mendiagnosa untuk mencari kerusakan yaitu menganalisis peralatan dalam
keadaan rusak atau memgalami gangguan untuk mengetahui pada bagian mana
terjadi kerusakan dan apa penyebabnya.
Supaya hasil diagnosa dan pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat,
maka diperlukan pengetahuan tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain :
B. Seterika Listrik
Seterika listrik merupakan alat yang paling sering dipergunakan dalam kehidupan
rumah tangga. Alat ini berfungsi untuk melicinkan atau menghaluskan pakaian agar lebih
rapi jika dipakai. Untuk memudahkan dalam melicinkan pakaian tersebut diperlukan
5
panas pada seterika tersebut, sehingga prinsip kerja pada seterika tersebut adalah
perubahan dari tenaga listrik yang diubah menjadi tenaga panas.
Bagian utama pada seterika listrik adalah elemen pemanas, plat dasar alas,
besi pemberat, tutup, pemegang, trminal dan kabel penghubung. Untuk sumber
pemanas pada seterika listrik digunakan elemen pemanas di mana elemen pemanas
ini dipasang nntara plat dasar dengan besi pemberat. Panas yang dihasilkan oleh
elemen pemanas ini secara konduksi (dihantarkan) kepada plat dasarnya yang
terbuat dari logam yang segera akan menjadi panas pula seperti besi. Plat dasar yang
6
terbuat dari logam tersebut, tahan karat atau dilapisi dengan bahan tahan karat, agar
tidak merusakkan atau mengotori bahan yang diseterika nantinya.
Untuk tutup seterika gunanya untuk melindungi bagian dalam seterika yang
dialiri arus listrik terhadap sentuhan pemakaiannya dan juga berfungsi agar panas
tidak menyebar langsung ke udara bebas. Sedangkan pemegang seterika biasanya
dari bahan yang tidak mengalirkan arus listrik. Untuk itu bagian ini biasanya terbuat
dari dari, ebonit atau karet.
Seterika listrik model yang lebih baru, tidak lagi dilengkapi dengan besi pemberat,
dengan alasan bahwa objek/bahan yang diseterika sudah banyak bahan dari jenis
sintesis dan lebih lembut.
7
Seterika listrik tanpa pengatur panas merupakan seterika listrik yang paling
sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Seterika ini biasa disebut seterika biasa.
Bagian-bagian seterika listrik biasa ini dapat dilhat pada gambar dibawah ini :
Qp = 0,24 . I² . R . t
8
Atau panas yang dihasilkan oleh elemen pemanas tadi tergantung dari daya
listrik yang terpakai dan seberapa lama waktunya. Sehingga selama arus listrik tetap
mengalir melalui elemen pemanas terebut, maka selama itu juga seterika masih
tetap pada keadaan panas atau menghasilkan panas. Oleh karena itu untuk
menghindarkan panas yang berlebihan biasanya aliran arus listrik dari sumber
tegangan diputuskan yaitu dengan cara menarik mtusuk kontak dari stop kontak
tadi.
9
Sebuah seterika listrik jika dipakai dengan baik dan tepat akan memberikan
kepuasan dalam jangka yang panjang tanpa ada kerusakan, namun demikian
perawatan juga sangat diperhatikan. Perawatan rutin pada seterika listrik relatif
ringan, sesuai dengan fungsinya bagian yang perlu diperhatikan adalah alat seterika
yang harus selalu terjaga kebersihannya. Biasanya jika selesai digunakan untuk
menyeterika pakaian yang jenis kainnya mudah terbakar dan mengandung bahan
sintesis, bulu-bulu kain terbakar dan arangnya menempel berupa kerak pada alas
seterika.
Pembersihannya dilakukan dengan lap yang sudah dibasahi dengan bensin
atau tinner. Apabila sudah terlampu keras dan tebaldibersihkan dengan pisau atau
sekrap tipis. Bagian lain yang harus dirawat adalah kabel penghubung terminal dan
tusuk kontaknya. Secara visual sebaiknya selalu diperiksa apakah isolasi kabel
masih dalam kondisi baik, terminal hubung dari tusuk kontak apakah masih dalam
kondisi baik.
Sebuah seterika listrik apabila digunakan dengan tepat dan benar akan
memberikan kepuasan dalam jangka waktu yang lama tanpa ada kerusakan. Namun
demikian tentu masalah pemeliharaan perlu juga dilakukan. Kerusakan-kerusakan
yang biasa terjadi seperti kerusakan kabel penghubungnya, tangkai pegangannya
patah atau sirkit di dalamnya ada yang putus, kabel penghubung rusak.
10
Gambar 6. Kabel sumber seterika diukur dengan multimeter
Tetapi, bila ternyata kabel penghubung tidak ada yang rusak atau tidak ada
kesalahan, maka selanjutnya kita teliti plug pemanasnya. Buka plug pemanas
(kontak tusuk) dengan melepas sekrup yang menyatukan kedua bagian plug
tersebut, lalu periksa konduknya apakah ada yang terputus atau terbakar. Apabila
kenyataannya isolasi sampai sekrup penjepitnya masih baik, maka tiap
konduktornya kita bengkokkan agar dapat diketahui dengan pasti bahwa kawat
tersebut tidak putus.
Jika seterika listrik tidak kunjung panas sampai suhu kerjanya yang
normal, maka kemungkinan akibat kerusakan ada pada kotak kontak atau
hubungan antara kotak kontak dengan plug tidak baik atau tegangan listrik
yang diberikan tidak cukup.
11
Pada tegangan listrik yang tidak cukup atau tidak sesuai dengan yang
tercantum pada name plat peralatan tersebut dapat dipergunakan volt meter
atau multimeter yang batas ukurnya pada posisi ACV sebagai pengukurnya.
Contoh sebagia berikut : pada name plat tercantum 220V AC, 300 Watt, berarti
tegangan kerja seterika listrik tersebutadalah 220 Volt AC dan daya maksimum
sebesar 300 Watt, dan tahan elemen pemanasnya sebesar 161 ohm. Sehingga
sudah jelas bahwa dengan kekurangantegangan kerja dari peralatan tersebut
menyebabkan panas seterika tersebut kurang dari yang diinginkan. Ingat
Rumus :
Kadang kegagalan panas itu bisa disebabkan oleh ausnya elemen pemana
atau karena terbukanya sambungan di dalam seterika tersebut. Elemen
pemanas di test tanpa beban dengan rangkaian paralel muti meter pada posisi
OHM.
Pada umumnya kita sudah mengetahui bahwa bagian dari seterika listrik
dengan pemanas adalah termostat dan sejumlah alat pengatur panas yang lain.
Untuk memeriksa sirkit termostat dan elemen pemanas dari seterika ini, yang
perta kita atur tombol pengatur panasnya pada kedudukan tertentu. Setelah itu
kita hubungkan test lead dari ohm meter pada terminalnya sebelum
dihubungkan dengan sumber tegangan. Apabila jarum penunjuk tidak
bergerak, bongkarlah seterika tersebut. Kendorkan sekrup pengukur pada
porosnya lalu lepaskan sekrup tersebutserta bagiannya. Pada bawah bingkai
bawahnya biasa dijumpai dua buah sekrup kemudian kita lepas. Perhatikan
dengan benar kedudukan yang tepat dari poros pengatur panas agar tidak
mengubah registrasi panas untuk kain yang berlainan pada waktu
pemasangannya kembali nanti seterika tersebut. Tutup atas dari seterika ini
kemudian kita buka, sehingga termostat dan bagian dalamnya terlihat
semuanya. Termostat dengan sambungan-sambungannya termasuk bilahnya
yang dihubungkan seri dengan elemen pemanas ditempatkan dibagian
tengahnya.
12
lalu kita letakkan test lead dari ohm meter pada terminal elemen pemanas.
Apabila ternyata dalam hal ini jarum penunjuk meter bergerak, berarti
termostat tidak rusak, sedangkan jika jarum penunjuk meter tidak bergerak
berati elemen pemanasnya yang rusak. Dengan demikian kita telah mengetahui
kerusakannya dan kita hanya mengganti jika termostat tersebut tidak dpat
digunakan lagi, meskipun sudah dibersihkan dan meluruskan kontak-
kontaknya, demikian dengan elemen pemanasnya jika sudah rusak harus
diganti dengan elemen pemanas yang baru.
C. Pemanggang Roti
Pemanggang roti adalah sebuah peralatan listrik rumah tangga yang digunakan
untuk memanggang roti yang telah diiris-iris berbentuk lempengan, Panas yang
dihasilkan dengan menggunakan elemen pemanas dari kawat nikelin pipih yang
dililitkan pada lempengan bahan tahan panas, seperti asbes atau mika. Roti yang telah
iris dimasukkan de dalam rongga yang tersedia, dipanaskan atau dipanggang salah satu
jenis pemanggang roti (Bread Toaster) yang banyak dipakai pada rumah tangga. Contoh
pemanggang roti bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
Adapun Konstruksi dari pemanggang roti yang biasa digunakan pada rumah tangga.
Pemanggang roti yang banyak digunakan pada rumah tangga memiliki konstruksi yang
terdiri dari bagian-bagian seperti di bawah ini :
13
1. Rumah pelindung
2. Elemen pemanas
3. Dudukan roti
4. Pengatur panas dan timer
5. Perlengkapan mekanik lainnya
1. Rumah pelindung
Rumah pelindung dari pemanggang roti tersebut terbuat dari bahan pelat yang
dilapisi chrom atau dicat tahan panas, agar tidak mudah korosi atau berkarat. Untuk
mengetahui lebih jelas bentuk dari rumah pelindung ini dapat dilihat seperti
gambar di bawah ini :
14
Gambar 9. Rumah pelindung toaster
2. Elemen pemanas
Elemen pemanas pada umumnya terdiri dari tiga bagian yang dihubungkan
jajar atau paralel dan ditempatkan sedemikian rupa berjajar, sehingga bisa
membentuk dua rongga diantaranya. Elemen pemanas ini dibuat dari bahan
pemanas yaitu kawat nikelin bulat atau pipih yang dililitkan pada lempengan mika
atau asbes. Seperti pada gambar di bawah ini menunjukkan bentuk dari elemen
pemanas dan kawat kisi-kisi yang memisahkan roti dengan elemen pemanas dengan
jarak tertentu agar roti tidak menempel pada elemen pemanas.
3. Dudukan roti
Pada dudukan roti di design sedemikian rupa, sehingga dapat dinaikkan atau
diturunkan. Menurunnya dilakukan dengan cara ditekan atau secara manual,
sedangkan gerakan naik kembalinya terjadi secara otomatis menurut panas dan
lamanya waktu pemanggangan yang telah ditentukan atau diset. Gambar di bawah
ini menunjukkan bagian dari dudukan roti.
15
Gambar 11. Dudukan roti
16
Gambar 13. Komponen dari pemanggang roti
17
Gambar 14. Pemeriksaan kebocoran tegangan
b. Pada saat belum bekerja, antara elemen tidak terdapat hubungan, maka
ukurlah dengan multimeter pada ujung-ujung kabel penghubung.
c. Bila tombol ditekan ke bawah, antara elemen akan terhubung dan bila kita ukur
dengan multimeter akan menunjukkan nilai tahanan. Perlu diketahui untuk
toaster kecil = 300 watt nilai tahanannya = 150 ohm.
d. Bila tombol dinaikkan hubungan elemen pemanas terputus dan bila diukur
dengan multimeter jarum akan menunjuk nol.
1) Elemen pemanas putus, untuk mengetahui elemen pemans itu putus dapat
diamati secara visual atau diukur dengan multimeter. Bila elemen putus
bisa diganti dengan yang baru.
2) Perlengkapan mekanik dari pemanggang roti rusak, perbaikan dengan cara
dibuka sekrup bagian bawah dari rumah pemanggang roti tersebut,
selanjutnya periksa bagian mekanik pengangkat roti dan pengatur panas
atau bimetalnya.
Perlu diperhatikan pada saat membuka pegas-pegas dan sambunngan
mekaniknya.
3) Kabel penghubung
18
Kerusakan kabel penghubung biasanya terjadi karena kabel sering tertekuk.
Kerusakan dapat dalam bentuk kabelnya putus atau isolasi kabelnya rusak. Apabila
masih memungkinkan, pada bagian kabel yang rusak dipotong atau diisolasi. Tetapi
kalau sudah terlalu pendek kabelnya sebaiknya diganti dengan yang baru. Susunan
konstruksi pemanggang roti secara lengkap dapat kita lihat pada gambar dibawah
ini :
19
D. Penanak Nasi (Rice Cooker)
Penanak nasi atau rice cooker juga merupakan peralatan listrik yang paling banyak
dipakai dirumah tangga. Penanak nasi atau rice cooker ini bekerjanya cukup lama,
sehingga alat ini sering disebut dengan slow cooker. Peralatan ini memungkinkan
digunakan pada rumah tangga, karena pemakaian dayanya dimulai dari 350 watt, 500
watt, 800 watt dan seterusnya. Bentuk dari alat penenak nasi listrik tersebut ditunjukkan
pada gambar dibawah ini :
a. Pan bagian dalamnya yang digunakan untuk menempatkan beras yang akan
ditanak terbuat dari logam atau aluminium yang dilapisi dengan bahan anti
lengket.
b. Elemen pemanas.
Letak elemen pemanas pada rice cooker tertentu dililitkan pada bagian
samping pan bagian dalam. Untuk jenis seperti ini apabila elemen rusak dapat
diperbaiki. Tetapi pada kebanyakan rice cooker yang diperdagangkan sekarang
elemen pemanasnya biasa ditempatkan dalam bagian atau pipa yang solid atau
permanen, sehingga apabila rusak sukar untuk diperbaiki.
c. Rumah bagian luar (out case), merupakan pelindung dari pan bagian dalam dan
elemen. Pada bagian ini biasanya terdapat sakelar dan terminal untuk kabel
tenaga (power). Sakelar umumnya mempunyai 2 kedudukan yaitu kedudukan
cooking dan warm.
20
d. Kabel tenaga atau sumber (power)
Kabel tenaga (power) ini biasanya terdiri dari tusuk kontak untuk kesumber
listrik dan kontra steker untuk keterminal pada peralatan. Apabila peralatan
tidak dipakai kabel dapat dilepas dan disimpan terpisah, agar tidak cepat
rusak.
e. Tutup rice cooker
Kebanyakan rice cooker mempunyai dua buah tutup yaitu satu tutup untuk pan
bagian dalam dan yang satunya tutup pada bagian atas yang dilengkapai
dengan klem.
Gambar dibawah ini adalah bagian-bagian dari rice cooker secara lengkap :
Pada umumnya perawatan pada rice cooker relatif ringan, dimana perawatan
biasa dilakukan terhadap fisik, kelistrikan dan sedikit bagian mekanik. Perawatan
terhadap fisik peralatan yaitu dalam bentuk pembersihan bagian-bagian peralatan
seperti pan bagian dalam dan rumah bagian luar. Untuk membersihkan bagian
21
dalam cuup dengan air dan sabun atau vim. Sedangkan untuk membersihkan bagian
luarnya agar tidak mudah berkarat harus selalu keringdan bila mungkin diberi
bahan anti karat atau bila catnya sudah rusak dilakukan pengecatan kembali.
Pada pemeliharaan kelistrikannya antara lain harus dijaga kabel tenaga (power)
tidak sering tertekuk dan perhatikan sakelar, apabila nasi telah masak pastikan
bahwa sakelar dalam posisi off atau warm. Setiap kali akan menggunakan yakinkan
bahwa tidak ada benda lain yang berada dibagian dalam antara pan dengan bagian
dasar rice cooker yang dapat mengganggu proses menanak nasi.
a. Kabel tenaga (power), putus atau isoolasi terkupas. Cara memperbaikinya bila
memungkinkan diperbaiki atau diisolasi pada bagian yang rusak, tapi kalau
kabel sudah cukup tua dn pendek sebaiknya diganti dengan yang baru.
b. Sakelar, yng kerusakkannya pada bagian mekanik seperti pegas dan kotak
kontaknya. Karena model sakelarnya tidak umum dijual dipasaran bila rusak
memerlukan perbaikan dan dimodifikasi.
c. Elemen pemanas, kerusakan pada elemen pemanas biasanya disebabkan oleh
kesalahan tegangan, dimana biasanya dipakai untuk tegangan 110 volt
kemudian dipakai pada tegangan 220 volt. Penyebab lainnya adalah karena
kurangnya pemeliharaan, sehingga pelindung elemen rusak dan elemennya
putus atau terhubung singkat dengan badan.
Untuk merk tertentu elemen pemanas ini ada dijual satu sat, tetapi kebanyakan
merk kerusakkan elemen susah diperbaiki.
d. Pengatur panas, alat ini dilengkapi dengan pengatur atau pembatas panas dari
bimetal, kerusakkan pada bimetal dapat menyebabkan rice cooker tidak panas
atau panas menjadi terlalu tinggi. Untuk itu bimetal perlu diperbaiki dan diset
ulang atu diperbaiki.
E. Dispenser
Dispenser merupakan peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik untuk dapat
memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya. Beberapa
dispenser ada yang menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan mesin
pendingin (kompresor). Dispenser atau biasa digunakan sebagai tempat minum
merupakan salah satu peralatan listrik atau elektronik yang didalamnya terdapat heater
sebagai komponen utamanya.
Heater pada dispenser berfungsi sebagai memanaskan air atau mendinginkan air. Heater
ini umumnya mempunyai daya sekitar 200-300 watt. Heater dapat memanaskan air yang
22
ada didalam dispenser, dispenser biasanya berisi 19 liter air yang ditempatkan pada
sebuah galon air.
Dispenser biasanya digunakan untuk memasak air, selain untuk memanaskan air
juga bisa untuk mendinginkan air, untuk mendinginkan air dispenser juga menggunakan
mesin pendingin. Mesin pendingin air dinamakan kompesor pendingin.
Pada bagian atas didalam dispenser terdapat tabung yang terbuat dari stanles
steel dan dibagian luar tabung dililitkan papi tembaga ukuran ¼ yang berfungsi sebagai
pendingin air. Lilitan pipa di bagian luar tabung dapat disamakan dengan sebuah
evaporator pada AC atu di lemari es.
Fungsi pada heater tersebut yaitu berguna untuk memanaskan air yang berada pada
tabung, air akan mengalir atau keluar melalui kran berwarna merah untuk air panas
dalam tabung yang menghasilkan suatu tekanan. Sedang air yang dingin keluar dari kran
berwarna biru didasari oleh proses gravitasi.
Dipasaran ada beberapa macam dan jenis dari dispenser, diantaranya adalah :
a. Sakelar On/Off
b. Thermostat 1
c. Thermostat 2
d. Saluran daya utama
23
e. Elemen pemanas
f. Saluran air panas
g. Saluran air normal
h. Pipa pembuangan
24
3. Komponen luar dari dispenser
a. Anti spill
b. Fuse
c. Tombol power switch
d. Power indicator
e. Hot indicator
f. Extra hot indicator
g. Tombol extra hot
h. Blue water tap
i. Red water tap
j. Drainage plig
25
Gambar 19. Dispenser bagian luar
Pemakaian dispenser yang semakin banyak, baik galon atas atau galon bawah.
Mungkin akan lebih baik bagi pengguna untuk mengerti komponen didalamnya
beserta fungsi dan cara kerjanya dapat dengan mudah untuk merawat agar tidak
cepat rusak dan awet. Dispenser sekarang ini mempunyai banyak model dan type
hot-netral, hot-cool, galon diatas dan galon dibawah. Alat pendingin dari model
refrigerator (mesin kompresor) atau dengan menggunakan elemen kerami (peltier).
a. Kran dispenser
Kran dispenser yang berfungsi untuk mengambil air panas, dingin atau
netral. Apabila terjadi kebocoran pada kran dispenser ini mungkin akibat dari
knop penutup kotor atau terjadi endapan kerak. Jika terjadi hal tersebut, maka
sebaiknya kita jangan buru-buru untuk mengganti yang baru, karena dengan
hanyan membersihkan kerak keran bisa berfungsi kembali.
26
Untuk mengecek heater cukup dengan menggunakan multimeter atau bisa
dihubungkan secara langsung ke arus listrik 220 volt, dalam hitungan detik
heater yang kondisinya masih baik akan terasa panas atau hangat.
Pada heater yang dijadikan satu dengan dengan tabung harus terisi air
ketika mencoba memberi arus listrik, apabila tidak terisi air berarti heater akan
rusak.
Peltier atau bisa disebut dengan elemen keramik, karena elemen yang
dibalut dengan keramik pada sisi luarnya. Peltier merupakan modul thermo-
electric, pada umumnya dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-
batang bismuth telluride didalamnya. Saat tersambung tegangan 12 volt salah
satu sisi akan menjadi panas dan sisi lainnya akan menjadi dingin dalam
beberapa saat, apabila panas peltier tidak terbuang,maka bagian sisi yang
dingin akan menjadi ikut panas. Jadi untuk type dispenser yang menggunakan
peltier sebagai pendingin bukan menggunakan mesin kompresor dan bila
terjadi kerusakan pada motor kipas atau kipas terlalu kotor, maka proses
pendinginan tidak maksimal bahkan air jadi seperti hangat atau panas.
27
http//1.bp.blogspot.com
Apabila dialiri listrik satu sis dari keramik ini bisa bersuhu dingin yang
menempel di tank pendingin dan bekerja untuk mendinginkan tank pendingin
satu sisi panas. Fungsinya untuk membuang panas air yang ada pada tank
pendingin yang ditempelkan ke sirip aluminium sebagai penghantar panas,
setelah itu dibuang dengan bantuan kipas.
http//1.bp.blogspot.com
28
kondisi elemen keramik ini baik atau tidak rusak dengan menggunakan batu
baterai remote 1,2 volt sudah cukuo untuk membuat sisi dingin adan sisi lain
panas.
e. Kipas dispenser
f. Mesin kompresor
29
Gambar 23. Kompresor
30
air layak pompa kompresor dengan cara memberikan tekanan udara dan air
akan keluar keatas melalui selang. Hal seperti ini perlu perhatian khusus, tutup
galon kurang rapat atau galon bocor bisa menyebabkan air tidak dapat naik ke
penampungan atas.
31
dispenser yang kita miliki. Petunjuk perawatan yang dikeluarkan oleh produsen
pada umumnya disertakan pada manual book atau brosur pada saat barang tersebut
kita beli. Untuk membeli alat rumah tangga listrik disarankan yang bergaransi, serta
mintalah manual book dan kartu garansi setiap membeli alat rumah tangga listrik,
agar keamanan, kenyaman, dan keawetan alat tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.
a. Bacalah dengan seksama manual book pada dispenser sebelum kita gunakan.
b. Gunakan dispenser menurut anjuran dalam manual book tersebut.
c. Letakkan dan posisikan dispenser sedemikian rupa hingga dudukannya sejajar
dengan lantai tidak boleh miring kekiri atau kekanan dan kedepan.
d. Letakkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa sehingga sirkulasi udara
yang mengintari lebih leluasa mengalami pertukaran kondisi. Letakkan badan
dispenser paling dekat 10 cm dari dinding.
e. Letakkan dan posisikan dispenser sedemikian rupa hingga mudah dijangkkau
penggunaan krannya. Posisikan kran air yang menyebabkan pengguna harus
membungkuk saat menggunakannya kurang bagus, karena dapat menjadikan
kran terbebani oleh momen berat badan, sehingga peluang kerusakan kran
akan lebih besar.
f. Jangan menyalakan tombol on sakelar on-off dispenser sebelum bak air atau
sebelum galon berisi air ditaruh diatas corong air dispenser hingga tabung
pemanas air berisi penuh air. Menyalakan tombol on dispenser dalam keadaan
tabung air kosong dapat menyebabkan tabung air terlampau panas dan
mengakibatkan pipa plastik atau selang air yang dihubungkan kepadanya
gepeng atau melumer dan tidak dapat dilalui aliran air dengan baik atau buntu.
g. Membersihkan dispenser paling baik setela 3 kali penggantian galon atau air
cuci bersih bak air untuk dispenser yang menggunakan bak air. Sementara
dispenser yang tidak menggunakan bak air cukup dengan membersihkan
corong air dudukan galon. Perhatikan untuk menghindari tabung air dan
rangkaian kelistrikan dari siraman air.
6. Perbaikan dispenser
Kerusakan dan cara perbaikan yang paling sering ditemukan pada dispenser antara
lain, adalah :
32
Air menetes atau bocor dapat diakibatkan oleh kerusakan pada kran air,
pipa atau selang air. Kerusakan yang terjadi pada kran air pada umumnya
terjadi pada bagian karet kedap airnya. Karet atau plastik kedap air kran yang
cacat atau sudah kaku dan tidak elastis lagi menjadi penyebab menetesnya air
keluar malalui celah karet kedap air tersebut.Jika karet kedap air tersebut yang
rusak bisa diganti dengan sementara dengan karet ban dalam mobil yang
dibuat persis seperti model karet kedap air kran.
Selain masalah air menetes dapat juga disebabkan oleh pecah atau
bocornya pipa atau selang air yang menghubungkan antara kran airdengan bak
penampung air, tabung air panas atau corong penadah air. Masalah bocornya
atau pecahnya selang air sangat susah diatasi, karena selang air yang
digunakan pada dispenser adalah selang air selang air yang tahan panas.
Sehingga untuk dapat mengatasinya memerlukan selang air pengganti yang
mempunyai karakteristik tahan panas yang sama dengan selang air dispenser.
b. Air yang keluar dari kran air panas kondisi tidak panas
Masalah ini terjadi jika arus listrik yang harus mengalir melalui elemen
pemanas terputus. Kerusakan atau kendala dapat diakibatkan oleh elemen
pemanas yang terdapat di dalam tabung pemanas air rusak atau putus, bimetal
peraba suhu putus, kbael-kabel rangkaian arus listrik, rangkaian daya ada yang
putus, seperti kabel yang menghubungkan antara bimetal dan elemen, antara
bimetal dan sakelar, dan kabel yang menghububngkan anatara sakelar dan
sumber listrik.
Arus listrik dalam rangkaian daya megalir dimulai dari sumber listrik –
tusuk kontak – kabel listrik – sakelar 0n/off – elemen pemanas – lalu kembali
lagi ke sumber listrik.
Jika salah satu komponen tersebut ada yang rusak dalam lingkaran arus
tersebut dan tidak dapat melewatkan arus listrik, misal tusuk kontak, kabel
listrik, sakelar, elemen pemanas atau peraba suhu, maka elemen pemanas
tidak akan bekerja atau memanas. Akibatnya air yang ada didalam tabung air
panas tidak akan menjadi panas.
33
1) Memeriksa sumber listrik dengan menggunakan taspen atau volt meter
untuk mengetahui ada tidaknya tegangan pada sumber listrik tersebut.
2) Apabila pada hasil pemeriksaan pada sumber listrik menunjukkan bahwa
sumber listrik normal, maka lanjutkan pemeriksaan pada tusuk kontak.
3) Melakukan tes hubungan tusuk kontak dengan menggunakan ohm meter,
apabila tusuk kontak yang digunakan tersambung tetap dengan kabel
penghantar, maka tes hubungan tusuk kontak hanya dapat dilakukan
dengan jalan menghubungkan salah satubprobe ohm meter pada salah
satu terminal tusuk kontak dan probe ohm meter yang lain disambungkan
pada salah satu ujung kabel penghantar. Dengan melakukan hal yang sama
pada trminal tusuk kontak yang lain dan ujung penghantar yang lain.
Apabila pengukuran menunjukkan pergerakan jarum ohm bergerak ke
kanan dan menunjukkan angka nol, maka hubungan tusuk kontak dan
penghantar bagus, berarti kerusakan bukan pada tusuk kontak dan kabel
penghantar.
4) Melanjutkan pemeriksaan pada komponen lingkaran arus daya yang
lainnya. Apabila jarum ohm meter tidak bergerak atau penunjukkannya
tak terhingga, artinya tusuk kontak atau kabel penghantar putus didalam.
Ganti tusuk kontak dan kabel penghantarnya. Sementara itu apabila tusuk
kontak tidak terpasang paten atau dapat dipisahkan dengan kabel
penghantar, maka pemeriksaan hubungan dapat dilakukan terpisah antara
tusuk kontak dan kabel penghantar. Cara pemeriksaannya sama dengan
pada tusuk kontak paten, demikian juga cara penanggulangannya.
5) Tes pada kondisi sakelar on/off dispenser dengan menggunakan ohm
meter. Dengan cara melepas kabel penghantar arus dan salah satu
terminal sakelar, kemudian letakkan posisi tuas sakelar pada posisi off,
selanjutnya sambungkan probe ohm meter pada masing-masing terminal
sakelar. Apabila sakelar masih bagus, maka jarum penunjuk alat ukur ohm
meter harus bergerak ke kanan mencapai titik nol. Apabila tidak demikian,
maka sakelar sudah kehilangan kontak atau rusak. Dan kerusakkan pada
sakelar on/off dapat terjadi karena pengaruh mekanik, misalnya badan
dan bodi sakelar menjadi gepeng, sehngga menyebabkan lidah-lidah
kontak tidak dapat bergerak menuju pada posisi on atau off.
6) Melakukan pengetesan kondisi hubunganbimetal peraba suhu.
Yang pertama, melakukan tes hubungan kotak kontaknya pada suhu
normal dengan menggunakan ohm meter. Jika jarum ohm meter bergerak
ke kanan menunjuk angka nol, maka bimetal dalam kondisi baik, tapi jika
jarum ohm meter tidak bergerak ke kanan atau menunjuk angka tak
terhingga, maka bimetal sudah rusak. Kondisi terakhir akan menyebabkan
34
terputusnya lingkaran arus rangkaian daya dispenser dan menyebabkan
elemen pemanas tidak berfungsi.
Yang kedua, melakukan tes hubungan kontak bimetal dalam keadaan
dipanasi dengan menggunakan ohm meter dan solder sebagai sumber
panas. Penunjukan ohm meter pada pemeriksaan dalam kondisi ini adalah
jarum ohm meter pada pemerikasaan awal akan menunjuk angka nol
(kondisi bimetal perabu suhu bagus), kemudian setelah mendapat
pemanasan dari solder hingga suhunya meningkat pada suhu tertentu ohm
meter akan kembali bergerak ke kiri hingga menunjuk angka tak
terhingga.
Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa bimetal berfungsi meraba
suhu tertentu atau masih kondisi bagus dan masih dapat digunakan terus.
Apabila terjadi sebaliknya, berarti bimetal peraba suhu sudah rusak dan
tidak dapat digunakan. Kerusakan kontak-kontak bimetal peraba suhu
dapat menyebabkan terputusnya arus listrik dalam lingkaran arus
rangkaian daya atau pemanasan air dalam tabung air tidak mampu
mencapai suhu standar (90˚ celcius). Bimetal peraba suhu yang rusak
tidak dpat diperbaiki, sehingga segeralah mengganti bimetal paraba suhu
yang rusak dengan bimetal baru yang harus sama karaktristiknya dengan
bimetal yang diganti.
F. Microwave oven
Microwave oven yang beredar dipasaran sangat banyak bentuknya. Tehnologi yang
digunakan juga sudah semakin beragam. Berikut adalah gambar yang menunjukkan
sebuah microwave oven dari komponen-komponen penyusun sebuah microwave oven
yang biasa digunakan di rumah tangga untuk memasak.
35
Gambar 26. Microwave oven
a. Magnetron
Komponen magnetron adalah bagian inti dari microwave oven, komponen
ini akan mengubah dari energi listrik menjadi radiasi gelombang mikro.
36
Gambar 28. Bagian-bagian dari magnetron
b. Waveguide
Waveguide merupakan komponen yang didesain untuk mengarahkan
gelombang, untuk setiap jenis gelombang waveguide yang digunakan tidaklah
sama. Waveguide untuk gelombang mikro dapat dibangun dari bahan
konduktor.
c. Microwave stirrer
37
Microwave stirrer merupakan komponen yang menyerupai baling-baling ini
digunakan untuk menyebarkan gelombang mikro didalam microwave oven.
Biasanya dikombinasikan dengan sebuah komponen seperti piringan yang
dapat diputar pada bagian bawahnya. Kombinasi ini memungkinkan
kecepatan tingkat kematangan yang merata saat memasak.
Cara kerja dari alat rumah tangga listrik, yaitu microwave oven dalam
memanaskan sebuah objek adalah sebagai berikut :
a. Arus listrik bolak-balik dengan beda potensial rendah dan arus searah dengan
beda potensial tinggi diubah dalam bentuk arus searah.
b. Magnetron menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang mikro
dengan frekuensi 2,.45 GHz
c. Gelombang mikro diarahkan oleh sebuah antena pada bagian atas magnetron
kedalam seuah waveguide
d. Waveguide meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang menyerupai
kipas, yang disebut dengan stirrer. Dimana stirrer menyebarkan gelombang
mikro didalam ruang oven.
e. Gelombang mikro ini kemudian dipantulkan oleh dinding dalam oven dan
diserap oleh molekul-molekul makanan.
f. Tiap gelombang memiliki sebuah komponen positif dan negatif, molekul-
molekul makanan didesak kedepan dan kebelakang selama 2 kali kecepatan
frekuensi gelombang mikro (4,9 juta dalam setiap detik).
38
memanfaatkan 3 sifat dari gelombang mikro tersebut dalam proses memasak.
Gelombang mikro dihasilkan oleh magnetron, gelombong tersebut ditransmisikan
kedalam waveguide, lalu gelombang tersebut dipantulkan kedalam fan stirrer dan
dinding dari ruangan didalam, kemudian gelombang tersebut diserap oleh makanan.
Microwave oven dapat membuat air berputar, putaran molekul air akan
mendorong terjadinya tabrakan antar molekul, dimana akan membuat molekul-
molekul tersebut memanas. Sebagian besar makanan mempunyai kadar air
didalamnya dan apabila makanan tersebut mempunyai kadar air berarti efek yang
sama akan terjadi apabila makanan tersebut dimasukkan kedalam microwave oven.
Selain perlu diingat bahwa molekul makanan yang lain akan menjadi panas karena
ada kontak langsung antara molekul tersebut dengan molekul air yang memanas.
Melalui perpindahan energi, panas disebabkan oleh pergerakkan molekul-molekul,
yaitu dengan cara konduksi, konveksi dan radiasi.
Ada 2 macam dampak yang terjadi pada pemakaian microwave oven tersebut, yaitu:
a. Dampak positif
Yang terjadi dari dampak positif adalah cepat panasnya makanan yang
dipanaskan, pemanasan bisa merata pada semua bagian makanan yang
dipanaskan, serta praktis dalam penggunaannya sehingga bisa mengefisienkan
waktu.
b. Dampak negatif
Pada dampak negatif yang terjadi adalah membutuhkan energi listrik yang
cukup besar untuk mengoperasikan microwave oven dan menimbulkan resiko
apabila tidak mengerti cara penggunaannya.
Microwave oven merupakan alat rumah tangga listrik yang biasa diletakkan di
dapur yang hampir setiap hari digunakan baik untuk memasak atau untuk
menghangatkan makanan. Oleh karena itu akan mudah sekali kotor dan berbau oleh
sisa makanan yang tercecerbaik didalam onen atau didinding luar oven.
Untuk itu perlu adanya perawatan pada peralatan tersebut, berikut cara
merawat microwave oven supaya tetap awet :
39
microwave, dimana hal ini bisa memicu percikan listrik. Kinerja microwave
akan terganggu, karena itu akan jauh lebih baik menggunakan wadah berbahan
kaca dan kaca juga lebih aman dari reaksi kimia. Microwave tidak sama dengan
oven, mungkin tidak masalah jika kita menggunakan wadah logam untuk
memasak makanan dengan oven. Tapi dengan mikrowave akibatnya bisa cukup
serius.
b. Selalu tutup rapat pintu microwave saat digunakan, karena microwave bekerja
dengan menggunakan gelombang mikro. Jidi jika tidak ditutup rapat gelombang
mikro ini bisa keluar dan membahayakan sekelilingnya lebih dari itu.,
gelombang tersebut bisa mengancam kesehatan kita.
c. Harus dibersihkan setiap kali digunakan, jangan lupa untuk membersihkan
microwave. Microwave harus terjaga kebersihannya dan terhindar dari bau.
Gangguan operasional yang diakibatkan karena adanya kotoran juga tidak akan
dialami. Dan tidak perlu membersihkan khusus, cukup berbekal air jeruk lemon
saja.
G. Coffe Maker
Sebuah mesin pembuat kopi modern juga ternyata hanya berupa mesin sederhana.
Para produsen lebih menghabiskan waktu selama lebih dari 30 tahun untuk
menyempurnakan desain mereka, sehingga kini kita bisa menemui rakitan mesin
bernama coffe maker yang cukup simpel jika kita melihat dedalam mesin tersebut. Disaat
kita melepaskan penutup atas mesin yang akan kita temukan adalah 3 hal dibawah ini,
yaitu :
1. Sebuah reservoir atau tangki yang berfungsi menyimpan air dan perlu diisi ulang
secara berkala untuk proses pembuatan kopi berikutnya.
40
2. Sebuang tabung putih yang muncul dari bagian dasar reservoir, fungsinya untuk
membawa naik air panas menuju ke tempat penyeduhan.
3. Dan sebuah kepala pancuran air. Air yang dialirkan oleh tabung putih akan
disemprotkan keluar dari pancuran ini keatas permukaan lapisan bubuk kopi.
Komponen bagian bawah pada mesin coffe maker, pertama yang kita temukan
adalah sebuah tabung orange yang bagian atasnya menjemput air dingin yang datang
dari lubang dibagian reservoir. Sementara bagian bawah dari tabung ini adalah tabung
untuk air panas yang terhubung dengan tabung putih dibagian atas mesin. Selain itu juga
terdapat komponen pemanas yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian pemanas dan
sebuah tabung untuk jalan air mengalir melaluinya. Sedangkan elemen pemanas ini
memiliki 2 fungsi utama yaitu :
1. Ketika kita menuangkan air kedalam mesin coffe maker elemen ini yang akan
memanaskannya menggunakan aliran listrik
2. Ketisa secangkir kopi telah selesai dibuat, elemen pemanas ini akan tetap menjaga
bubuk kopi didalamnya hangat.
41
a. Saat kita menuangkan air dingin, air tersebut akan mengalir dari reservoir
melalui sebuah lubang kedalam tabung orange
b. Lalu aliran air akan melalui saluran satu arah menuju kedalam tabung
aluminium pada elemen pemanas yang kemudian akan naik ke tabung putih
dibagian atas.
c. Ketika kita mulai mengalirkan listrik dengan menghidupkan mesin, elemen
pemanas akan mulai memanaskan tabung aluminium hingga akhirnya air yang
ada didalam tabung mendidih.
d. Saat air mendidih, level air akan naik karena gelembungnya dan akan terpompa
masuk kedalam tabung putih.
e. Air yang mengalir melalui tabung akan disebar menjadi tetesan-tetesan keatas
bubuk kopi yang sudah menunggu
f. Air panas mengalir melalui lapisan kopi giling, membawa serta sari minyak kopi
ketika mereka mengatur turun kedalam cangkir kopi. Minyak kopi tersebut yang
dilepaskan selama proses penyaringan biji kopi adalah yang biasa disebut
caffeol.
42
1) Lepaskan kabel power atau kabel penghubung dari kotak kontak dan
pastikan kabel tidak putus dan mesin masih dapat digunakan
2) Lepas penutup bagian bawah dan ini biasanya terdapat baut silahkan
lepaskan baut tersebut dengan menggunakan obeng lalu putar ke arah
kiri.
3) Buka penutup tersebut lalu perhatikan kabel penghubung dan lampu
indikatornya, bila kabel penghubung atau lampu indikator lepas, maka
silahkan segera pasang kembali
4) Bila kabel penghubung dan lampu terpasang sempurna, periksalah
bagian-bagian seperti pada resistor atau tahanan yang melekat dilampu
indikator bila ada. Memeriksa nilai resistor dengan multimeter dan
biasanya resistor lemah atau rusak dapat mengakibatkan indikator
lampu mati. Bila resistor normal, periksalah lampunya biasanya lampu
indikator mati ditandai dengan warna hitam atau lampu putus, maka
ganti lampu indikator dengan yang baru.
b. Mesin coffee maker menyala, tetapi tidak dapat memasak kopi
1) Lepaskan kabel power dari kotak kontak
2) Lepaskan penutup bagian bawah
3) Memriksa sambungan kabel yang menuju ke elemen pemanas. Apabila
kondisi longgar, maka kencangkanlah.
4) Memeriksa thermostat, masih tersambung denga sempurna atau tidak,
dapat menggunakan multimeter dalam periksaan tersebut.
5) Periksa elemen pemanasnya, dengan menggunakan multimeter bila
putus ganti dengan elemen yang baru.
c. Mesin coffee maker mati total
1) Periksa kabel power dengan multimeter, bila ada salah satu kabel yang
putus atau tidak tersambung sebaiknya ganti dengan yang baru.
2) Apabila kabel power dalam kkondisi bagus atau tidak putus, langkah
selanjutnya adalah dengan membongkar tutup bagian bawah dan
periksalah sambungan kabel yang menuju ke sakelar, elemen pemanas
dan thermostat dengan menggunakan multimeter.
3) Tempelkan ujung pertama elemen pemanas dengan kabel multimeter
warna merah, sedang kabel warna hitam ditempelkan dengan ujung
elemen pemanas yang lainnya. Bila multimeter tidak tidak menunjukkan
indikasi kontak atau jarum multimeter tidak bergerak, maka elemen
pemanas dipastikan sudah rusak atau putus. Gantilah elemen pemanas
yang rusak dengan yang baru yang sesuai dengan spesifikasinya
4) Setelah elemen pemanas terpasang dengan benar silahkan pasang
kembali penutup nesin tersebut dangan benar.
43
Tugas Kelompok
Dikerjakan secara kelompok, tugas memperbaiki alat rumah tangga listrik dengan pemanas :
TUGAS PENDAHULUAN
1. Lakukan uji operasi dengan sumber tegangan tentang kondisi peralatan dengan
pemanas.
2. Bongkar peralatan listrik sesuai kondisinya lakukan identifikasi bagian-bagiannya.
ANALISA PENGUJIAN
Dari pengujian dan pembongkaran peralatan tersebut secara kelompok yang telah dilakukan
buatlah analisanya.
Rangkuman
Peralatan rumah tangga listrik seharusnya dirawat dengan baik. Karena perlatan listrik selain
harga mahal sangat menguntungkan konsumen dlam pemakainnya. Hal ini perlu
diperhatikan oleh konsumen dalam merawatnya, pemakaian yang berlebihan akan
menyebabkan cepat rusaknya peralatan listrik tersebut, perawatan yang berkontinu atau
dibersihkan setelah digunakan akan memperpanjang umur alat tersebut. Selain itu cara
menggunakan peralatan listrik harus sesuai dengan perintah dari manual book yang ada,
supaya tidak cepat rusak. Untuk menghidupkan peralatan yang baru hendaknya tidak
langsung dibebani, peralatan dibiarkan hidup beberapa menit, sementara itu diadakan
pengecekan pada bagian-bagian tertentu. Apabila tidak ada kelainan pada alat tersebut
barulah peralatan dapat dibebani sedikit demi sedikit sampai pada beban yang diharapkan.
Uji kompetensi
44
2. Tujuan perawatan adalah seperti pernyataan dibawah ini, yang bukan termasuk
tujuan dari perawatan adalah ...
a. Untuk memperpanjang usia pakai peralatan
b. Untuk menjamin daya guna dan hasil guna
c. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan
d. Untuk meningkatkan hasil produksi
e. Untuk supaya alat tahan lama
3. Penyetelan bagian-bagian/komponen untuk tujuan perawatan adalah seperti
peralatan adalah merupakan bagian dari ...
a. Perawatan harian
b. Perawatan berkala
c. Perawatan pencegahan
d. Perawatan perbaikan
e. Perawatan tahunan
4. Agar hasil diagnosa dan pencarian kesalahan dapat lebih cepat dan tepat, diperlukan
pengetahuan tentang peralatan yang didiagnosa, antara lain …
a. Cat
b. Grease
c. Oli
d. Silicon
e. ditambal
5. Pengatur kerja setrika listrik adalah ...
a. mengubah energi listrik menjadi energi kinetik
b. mengubah energi listrik menjadi energi panas
c. mengubah energi listrik menjadi energi listrik
d. mengubah energi panas menjadi energi listrik
e. mengubah energi kinetik menjadi energi listrik
6. Pengatur panas pada setrika listrik adalah memanfaatkan kerja ...
a. Rotary switch
b. Nikelin
c. Bimetal
d. Timer
e. body
7. Sumber panas pada setrika uap menggunakan bahan ...
a. batu tahan api
b. air panas
c. kawat nikelin
d. lilitan tembaga
e. nikelin
45
8. Salah satu penyebab setrika listrik menjadi kurang panas adalah ...
a. Kabel power pada steker putus
b. Lilitan kawat nikelin putus ditengah
c. Besi pengumpul panas kotor
d. Penyetelan bimetal kurang tepat
e. Rotary switch tidak berfungsi
9. Sumber panas pada pemanggang menggunakan ...
a. Thermostat
b. Kawat nikelin
c. Bimetal
d. Elemen mika
e. Body
10. Pada pemeriksaan elemen pemanas pemanggang roti kapasitas kecik, dinyatakan
masih baik jika nilai ntahanannya menunjuk ...
a. Mendekati nol
b. Mendekati tak terhingga
c. Lebih dari 150 ohm
d. Lebih dari 300 ohm
e. nol
11. Apabila hasil pemanggangan roti terlalu hitam/hangus, maka kemungkinan
kesalahannya adalah ...
a. Pengatur waktunya terlalu lama
b. Sumber panasnya rusak
c. Bimetal kurang tekanan
d. Bahan ritinya kurang baik
e. Kabel setekernya putus
12. Agar penanakan nasi hasilnya baik, rice cooker disebut juga sebagai slow cooker
dengan alasan ...
a. Waktu penanakan terlalu lama
b. Panas awal yang dihasilkan cukup lama
c. Panas setelah penanakan bertahan lama
d. Waktu penanakan cukup lama
e. Waktu penghangatan cukup lama
13. Untuk memudahkan seseorang mengakses/mengambil air minum adalah fungsi dari
...
a. Teko pemanas
b. Dispenser
c. Keran air
d. Ember
46
e. Mixer
14. Sebuah peralatan dapur yang menggunakan radiasi gelombong mikro untuk
masalah/memanaskan makanan adalah fungsi dari ...
a. Rice cooker
b. Kompor listrik
c. Microwave
d. Oven listrik
e. Hair dryier
15. Cara merawat coffe maker adalah ...
a. Coffe maker dicuci dengan air sabun, kemudian dinyalakan mesinnya.
b. Hanya dibersihkan dengan kain
c. isi coffe maker dengan 6 cangkir cuka, lalu isi tangki bagian atas dengan air.
Hidupkan coffe maker seperti akan bekerja untuk membuat kopi
d. bagian atas coffe maker diberi air panas, nyalakan mesinnya, sisa kopi akan larut
sendiri
e. Dibersihkan dengan cara digosok kerak bekas kopinya, lalu dicuci dengan air
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Pada pemanggang roti biasanya dilengkapi dengan ....
2. Panas yang dihasilkan pemanggang rotimenggunakan ...
3. Perawatan rutin pada setrika listrik relatif ringan, sesuai dengan fungsinya bagian
yang perlu dioperhatikan adalah ...
4. Setrika listrik adalah ...
5. Peralatan sebelum dioperasikan bertujuan untuk ?..
6. Macam-macam kegiatan perawatan, sebutkan!
7. Beberapa istilah tentang perawatan, Yaitu ...
8. Perawatan dalam keadaan berhenti disebut juga ...
9. Perawatan rice cooker dilakukan terhadap fisik, kelistrikan dan sedikit pada bagian
...
10. Membersihkan bagian dalam rice cooker cukup dengan jalan ...
C. Soal Uraian
Jawablah dengan ringkas dan benar.
1. Apakah yang kalian ketahui tentang perawatan?, Jelaskan
2. Jalaskan pengalaman kalian secara singkat ketika kalian melakukan perawatan
terhadap peralatan rumah tangga listrik!
3. Bagaimana merawat setrika listrik, agar peralatan listrik tersebut beryahan lama!
4. Sebutkan bagian-bagian utama dari pemanggang roti!
47
5. Jelaskan cara merawat dispenser?
48