Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN

MIOMA UTERI

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2

1. ANUGRAH RAHMAT HIDAYAT 8. FETY SUSANTI


2. ANISA SYAHRANI 9. INTAN PUSPITASARI
3. ANISA LAILA ISNAINI 10. NIA RISKI ASPRIYANTI
4. ASTUTI DWI PUTRI KRISNADI 11. RAHMADANTI
MAULIA
5. DELLA SYAHPUTRI 12. SEPTI LINGGA SARI
6. DESTI DARLIA 13. VIRA YUNIA
7. ERZAFIRA ARDAINI PUTRI

CI PENDIDIKAN :NS.INDAH DEWI RIDAWATI,M.Kep


CI LAPANGAN :NS.NAFI’AH.S.Kep

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUK LINGGAU
TAHUN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
“MIOMA UTERI”

A. Pengertian
Mioma Uteri adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh dirahim.
Mioma uteri dapat tumbuh di dinding rahim bagian dalam maupun luar.
Dalam kasus yang berat kondisi juga disebut polip dan fibroid rahim ini
tumbuh lebih dari satu dan dapat membesar ukuran rahim hingga mencapai
tulang rusuk.
Mioma Uteri adalah tumor jinak rahim yang sering timbul pasca
melahirkan. Mioma tidak memiliki potensi untuk berkembang menjadi
kanker. Ukurannya bervariasi, dari ukuran yang sangat kecil hingga tidak
terdeteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi hingga yang ukurannya sangat
besar hingga menambah volume rahim dan pendrita tampak seperti hamil tua.
Mioma merupakan:
 Nioplasma jinak dari otot utera dan jaringan ikat essential diagnosis/
cardial sign
 Menorhagia
 Dismenore
 Rasa menekan pada perut bagian bawah
B. Etiologi
Mioma Uteri paling sering terdiagnosis pada masa-masa
perimenopause, namun juga dapat menjadi simtomatik jauh lebih awal pada
beberapa pasien. Mioma uteri meningkat seiring dengan usia, mencapai
puncak pada usia awal 40 tahun, dan setelah menopaus. Diperkirakan kejadian
ini dapat merupakan akibat mioma uteri yang sebelumnya simptomatik yang
menjadi terlihat setelah petumbuhan bertahun-tahun dan paparan dari hormon
steroid endogen.
C. Tanda dann Gejala
1. Menstruasi dalam jumlah banyak
2. Peut terasa penuh dan membesar
3. Gangguan berkemih akibat ukuran mioma yang menekan saluran
kemih
4. Keluarnya mioma melalui leher rahim yang umumnya disertai nyeri
hebat, sehingga menyebabkan luka dan terjadiya infeksi sekunder
5. Konstipasi akibat mioma menekan bagian bawah usus besar
6. Penimbunan cairan dirongga perut
7. Nyeri panggul berkepanjagan dan tidak kunjung sembuh dapat
dirasakan saat menstruasi, setelah berhubungan seksual atau saat
terjadi penekanan pada panggul.
E. Patofisiologi
Mioma uteri sebagai tumor monoklonal yang tumbuh dari jaringan
otot halus di uterus yaitu pada lapisan miometrium. Tumor ini tergolong
dalam tumor jinak yang terdiri dari miofibroblas-miofibroblas tidak beraturan
yang terkubur dalam matriks ekstraseluler yang berjumlah besar. Matriks
ekstraseluler ini sendiri berkontribusi cukup besar pada volume tumor.
Kejadian yang mencetuskan tumor ini sendiri masih belum diketahui secara
pasti.

F. Pemeriksan Penunjang
1. USG
2. Vaginal Toucher
3. EKG
4. Pemeriksaan darah lengkap: Hemoglobin, Leokosit, Eritrosit, Albumin
5. Rontgen
6. Sitologi
G. Penatalaksanaan Medis
 Rawat inap
Diindikasikan apabila pendarahan menganjam jiwa atau nyeri akut
abdomen. Pencernaan tatalaksana harus disesuaikan dan spesifik atas
pertimbangan keparahan gejala, keinginan mempunyai anak dikemudian
hari dan ukuran tumor.
 Kurettagge endometrium,
Dapat mengidentifikasi kelainan pada endometrium dan
menyingkirkan kemungkinan keganasan endometrium. Apabila mioma
ukurannya kecil, tidak mengubah rongga endometrium dan apabila
endometrium menunjukam pendarahan anvoluntair maka dapat
dipertimbangkan untuk menekan ovarium dengan tablet kombinasi
estrogen progesteron. Hormon sistem tersebut harus digunakan dengan
hati-hati karena dapat menbangkitkan mioma yang sudah ada.
 Pengobatan Operatif (miomektomi dan histerektomi)
Dianjurkan apababila pasien hendak mempertahankan atau
meningkatkan potensinya untuk hamil. Histerektomi merupakan
pengobatan definetive untuk gejala yang persisten, namun hirektomi
dianjurkan bagi pasien simpomatik yang tidak lagi menghendaki anak
dikemudian hari.
 Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi. Sehingga
penderita mengalami menopause. Radioterapi ini umumnya hanya
dikerjakan kalau terdapat kontra indikasi untuk tindakan koperatif.
H. Komplikasi
1. Pertumbuhan Leimiosarkoma
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak
membesar. Membesar apabila hal itu terjadi sesudah menopause.
2. Torsi (Putaran tangkai)
Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami
putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami
gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan dan akan tampak
gambaran klinis dari abdomen akut.
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada moma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-
kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina.
Dalam hal ini kemugkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis
dan infeksi sekunder.
I. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas Pasien
 Identitas pasien
 Jenis kelamin
 Status perkawinan
 Agama
 Suku bangsa
 Pendidikan
 Alamat
 Pekerjaan
 Diganosis medis

2. Riwayat kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
c) Riwayat Kesehatan Keluarga

3. Riwayat Obsetic
a) Riwayat Menstruasi
b) Riwayat Perkawinan

4. Riwayat Hasil Persalinan dan Nifas yang lalu


a) Riwayat Hamil
b) Riwayat Persalinan
c) Riwayat Nifas
d) Riwayat Kehamilan Sekarang

5. Data Nutrisi dan Metabolik


6. Data Eliminasi
7. Data Istirahat dan Tidur
8. Data Kognitif
9. Data Presepsi diri dan Konsep diri
10. Data Peran dan Hubungan
11. Data Seksual dan reproduksi
12. Data Nilai dan kepercayaan
J. Diagnosa Medis
 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
 Ansietas b.d krisis situasional
 Risiko Infeksi d.d efek prosedur invasif.
K. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
Tujuan : Setelah dilakukan Intervensi Keperawatan Selama 3 × 24 Jam
Nyeri Akut dapat Menurun dengan Kriteria Hasil
SLKI : Tingkat nyeri
No Kriteria hasil 1 2 3 4 5
1. Keluhan nyeri √
2. Merringis √
3. Kesulitan tidur √
Ket :
1. Meningkat
2. Cukup Meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
SIKI: Manajemen nyeri
Observasi
 Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Identifikasi lokasi nyeri
Terapiutik
 Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat
Edukasi
 Jelaskan penyebab nyeri
 Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu

2. Gangguan intergritas kulit b.d perubahan sirkulasi


SLKI : Integritas kulit dan jaringan
Tujuan : Setelah dilakukan Intervensi Keperawatan Selama 3 × 24 Jam
Integritas Kulit dapat Membaik dengan Kriteri Hasil :
No Kriteria hasil 1 2 3 4 5
1 Kerusakan jaringan √
2 Kerusakan lapisan kulit √
Ket :
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup Membaik
5. Membaik
SIKI: perawatan integritas kulit
Observasi
 Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Terapiutik
 Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Edukasi
 Anjurkan minum air yang cukup

3. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasif


Tujuan : Setelah dilakukan Intervensi Keperawatan Selama 3 × 24 Jam
Resiko Infeksi dapat Menurun dengan Kriteria Hasil :
SLKI : Tingkat infeksi
no Kriteria hasil 1 2 3 4 5
1 Nyeri √
2 Kemerahan √
3 Bengkak √
Ket :
1. Meningkat
2. Cukup Meningkat
3. Sedang
4. Cukup Menurun
5. Menurun
SIKI: Pencegahan infeksi
Observasi
 Monitor tanda dan gejala infeksi
Terapeutik
 Batasi jumlah pengunjung
Edukasi
 Jelaskan tanda dan gejala infeksi
L. Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi degan pasien
mioma uteri adalah:
1. Nyeri akut luka post op dapat teratasi
2. Gangguan Integritas Kulit Membaik
3. Infeksi tidak terjadi
DAFTAR PUSTAKA

Nita Norma D.S.SIT, Mustika Dwi S,S.SIT.Asuhan Kebidanan Patologi


:Teori dan tinjauan kasus
Tim pokja SDKI DPD PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia, jakarta selatan : DPP PPNI
Tim pokja SIKI DPD PPNI (2018). Standar intervensi keperawatan
indonesia. Jakarta selatan :DPP PPNI
Tim pokja SLKI PPNI (2019). Standar luaran keperawatan indonesia, jakarta
selatan

Anda mungkin juga menyukai