MIOMA UTERI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
A. Pengertian
Mioma Uteri adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh dirahim.
Mioma uteri dapat tumbuh di dinding rahim bagian dalam maupun luar.
Dalam kasus yang berat kondisi juga disebut polip dan fibroid rahim ini
tumbuh lebih dari satu dan dapat membesar ukuran rahim hingga mencapai
tulang rusuk.
Mioma Uteri adalah tumor jinak rahim yang sering timbul pasca
melahirkan. Mioma tidak memiliki potensi untuk berkembang menjadi
kanker. Ukurannya bervariasi, dari ukuran yang sangat kecil hingga tidak
terdeteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi hingga yang ukurannya sangat
besar hingga menambah volume rahim dan pendrita tampak seperti hamil tua.
Mioma merupakan:
Nioplasma jinak dari otot utera dan jaringan ikat essential diagnosis/
cardial sign
Menorhagia
Dismenore
Rasa menekan pada perut bagian bawah
B. Etiologi
Mioma Uteri paling sering terdiagnosis pada masa-masa
perimenopause, namun juga dapat menjadi simtomatik jauh lebih awal pada
beberapa pasien. Mioma uteri meningkat seiring dengan usia, mencapai
puncak pada usia awal 40 tahun, dan setelah menopaus. Diperkirakan kejadian
ini dapat merupakan akibat mioma uteri yang sebelumnya simptomatik yang
menjadi terlihat setelah petumbuhan bertahun-tahun dan paparan dari hormon
steroid endogen.
C. Tanda dann Gejala
1. Menstruasi dalam jumlah banyak
2. Peut terasa penuh dan membesar
3. Gangguan berkemih akibat ukuran mioma yang menekan saluran
kemih
4. Keluarnya mioma melalui leher rahim yang umumnya disertai nyeri
hebat, sehingga menyebabkan luka dan terjadiya infeksi sekunder
5. Konstipasi akibat mioma menekan bagian bawah usus besar
6. Penimbunan cairan dirongga perut
7. Nyeri panggul berkepanjagan dan tidak kunjung sembuh dapat
dirasakan saat menstruasi, setelah berhubungan seksual atau saat
terjadi penekanan pada panggul.
E. Patofisiologi
Mioma uteri sebagai tumor monoklonal yang tumbuh dari jaringan
otot halus di uterus yaitu pada lapisan miometrium. Tumor ini tergolong
dalam tumor jinak yang terdiri dari miofibroblas-miofibroblas tidak beraturan
yang terkubur dalam matriks ekstraseluler yang berjumlah besar. Matriks
ekstraseluler ini sendiri berkontribusi cukup besar pada volume tumor.
Kejadian yang mencetuskan tumor ini sendiri masih belum diketahui secara
pasti.
F. Pemeriksan Penunjang
1. USG
2. Vaginal Toucher
3. EKG
4. Pemeriksaan darah lengkap: Hemoglobin, Leokosit, Eritrosit, Albumin
5. Rontgen
6. Sitologi
G. Penatalaksanaan Medis
Rawat inap
Diindikasikan apabila pendarahan menganjam jiwa atau nyeri akut
abdomen. Pencernaan tatalaksana harus disesuaikan dan spesifik atas
pertimbangan keparahan gejala, keinginan mempunyai anak dikemudian
hari dan ukuran tumor.
Kurettagge endometrium,
Dapat mengidentifikasi kelainan pada endometrium dan
menyingkirkan kemungkinan keganasan endometrium. Apabila mioma
ukurannya kecil, tidak mengubah rongga endometrium dan apabila
endometrium menunjukam pendarahan anvoluntair maka dapat
dipertimbangkan untuk menekan ovarium dengan tablet kombinasi
estrogen progesteron. Hormon sistem tersebut harus digunakan dengan
hati-hati karena dapat menbangkitkan mioma yang sudah ada.
Pengobatan Operatif (miomektomi dan histerektomi)
Dianjurkan apababila pasien hendak mempertahankan atau
meningkatkan potensinya untuk hamil. Histerektomi merupakan
pengobatan definetive untuk gejala yang persisten, namun hirektomi
dianjurkan bagi pasien simpomatik yang tidak lagi menghendaki anak
dikemudian hari.
Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi. Sehingga
penderita mengalami menopause. Radioterapi ini umumnya hanya
dikerjakan kalau terdapat kontra indikasi untuk tindakan koperatif.
H. Komplikasi
1. Pertumbuhan Leimiosarkoma
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak
membesar. Membesar apabila hal itu terjadi sesudah menopause.
2. Torsi (Putaran tangkai)
Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum mengalami
putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak, tumor akan mengalami
gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan dan akan tampak
gambaran klinis dari abdomen akut.
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada moma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-
kadang dapat melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina.
Dalam hal ini kemugkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis
dan infeksi sekunder.
I. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas Pasien
Identitas pasien
Jenis kelamin
Status perkawinan
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Alamat
Pekerjaan
Diganosis medis
2. Riwayat kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
3. Riwayat Obsetic
a) Riwayat Menstruasi
b) Riwayat Perkawinan