Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan tugas kejaksaan dalam hukum pidana terhadap aspek materill dan formal,
serta fungsi dari mahkamah konstitusi
2. Jelaskan pengertian indenpendensi hakim dalam menjalankan tugasnya serta
pengertian dwi kewarganegraan
3. Jelaskan tujuan dari suatu negara demokrasi, serta pengertian kedaulatan rakyat
dengan sistem demokrasi
4. Jelaskan tujuan dari suatu negara demokrasi, serta pengertian kedaulatan rakyat
dengan sistem demokrasi
5. Jelaskan pnegetian dari perdes serta makna dari konvensi ketatanegaraan
6. Jelakan konstruksi hukum menurut teori dari pratik serta proses pembutaan
perjanjiaan yang mengakat dua negara atau lebih
7. Keberadaan wilayah negara sangat penting dalam hukum tatanegara, jelaskan
bagaimana pengaturan terhadap wilayah negaraa di Indonesia, serta cara suatu negara
mendapatkan wilayahnya.
Jawab
1. Tugas dan kewenangan jaksa dalam bidang pidana diatur dalam Pasal 30 ayat (1)
UU Kejaksaan antara lain:
a.    melakukan penuntutan;
b.    melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
c.    melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;
d.    melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-
undang;
e.    melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan penyidik.

Fungsi dan peran utama MK adalah adalah menjaga konstitusi guna tegaknya prinsip
konstitusionalitas hukum.
2. Indenpendensi hukum adalah kondisi di mana para hakim bebas dari pengaruh
apalagi tekanan lingkungannya dan mengadili suatu perkara hanya berdasarkan
fakta yang terbukti di pengadilan dan berdasarkan hukum.
Pengertian Dwi Kewarganegaraan bagi seseorang yang memiliki  status
kewarganegaraan rangkap atau ganda. Contohnya: Ali adalah keturunan dari
bangsa A (Ius sanguinis) dan anda lahir dinegara B (ius soli) tetapi karena kedua
orangtua anda mempunyai garis keturunan A, maka anda dengan sah dapat disebut
sebagai warganegara A dan sebagai warga negara B.
3. Tujuan dari negara demokrasi ….
Pengertian kedaulatan rakyat artinya bahwa sumber dari segala Kekuasaan Negara
berasal dari Kedaulatan Rakyat, karena tanpa ada pemberian Kedaulatan Rakyat
maka Negara tidak memiliki kekuasaan (teori yang menyatakan bahwa kekuasaan
dalam suatu negara ada di tangan rakyatnya.)
4. C
5. Perdes merupkaan peraturan desa. Peraturan ini berlaku di wilayah desa tertentu
peraturan desa merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi sosial budaya
masyarakat desa setempat. Peraturan Desa juga perlu dibuat karena adanya perintah
atau keharusan yang ditetapkan melalui peraturan yang lebih tinggi. Peraturan Desa
seperti ini biasanya merupakan penjabaran dan pengukuhan dari peraturan yang
lebih tinggi tersebut.
Konvensi ketatanegaraan segenap kebiasaan atau tindakan ketatanegaraan yang
bersifat mendasar (dengan materi muatan konstitusi), yang dilakukan dalam
penyelenggaraan negara, baik yang belum diatur maupun yang mungkin
menyimpang dari undang-umdang dasar (konstitusi) dan peraturan ketatanegaraan
lain, dengan maksud untuk melengkapi atatu memperbaiki ketentuan-ketentuan
ketatanegaraan yang bersifat mendasar atau sebagai faktor pendinamisasi
pelaksanaan konstitusi.
6. Proses pembuatan perjanjaian
 Perundingan
Sekali suatu negara memutuskan untuk memulai negosiasi dengan negara atau
negara-negara lain untuk membuat perjanjian internasional maka langkah pertama
yang harus ditempuh adalah mengangkat wakil-wakil untuk melakukan negosiasi.
 Penandatanganan
Di zaman modern ini hubungan antar negara berlangsung dengan cepat sekali,
karena itu dibuatlah prosedur yang cepat untuk menyatakan persetujuan
mengikatkan dirinya pada suatu perjanjian internasional dengan penandatangan
tanpa ratifikasi apabila memang hal itu menjadi maksud para peserta.
 Pengesahan
Pengesahan diartikan sebagai sebuah ekspresi untuk terikat pada sebuah perjanjian
internasional. Permasalahan utama yang timbul terkait dari diatur mengenai
pengesahan (baik ratifikasi, aksesi, pertukaran nota, penandatangan dsb) adalah
mengenai bagaimana apabila dalam sebuah perjanjian internasional tidak diatur
mengenai pengesahan.

Anda mungkin juga menyukai