Anda di halaman 1dari 22

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : _______________________________

Kelas / Semester : X (Sepuluh) / 1

Nama Guru : _______________________________

NIP / NIK : _______________________________


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan sketsa gambar benda 3.5.1 Menganalisis sketsa gambar benda 3D
3D sesuai aturan proyeksi pictorial. sesuai aturan proyeksi pictorial
3.5.2 Mengidentifikasi sketsa gambar benda 3D
4.5 Menyajikan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi pictorial
sesuai aturan proyeksi pictorial. 3.5.3 Menjelaskan proyeksi piktorial dimetri
3.5.4 Menjelaskan proyeksi piktorial isometri
3.5.5 Menjelaskan proyeksi piktorial miring
3.5.6 Menjelaskan proyeksi piktorial perspektif.

4.5.1 Membuat sketsa gambar benda 3D sesuai


aturan proyeksi piktorial
4.5.2 Membuat proyeksi piktorial dimetri
4.5.3 Membuat proyeksi piktorial isometri
4.5.4 Membuat proyeksi piktorial miring
4.5.5 Membuat proyeksi piktorial perspektif.

C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan
saintifik peserta didik menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi
pictorial, mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan
data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan


saintifik peserta didik menyajikan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi
pictorial, mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan
data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun,
dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Sketsa gambar benda 3D
dapat diamati dengan indera  Proyeksi
atau alat  Gambar perspektif
 Gambar teknik
 Teknik menggambar
 Standar ISO

Materi Konseptual  Sketsa gambar benda 3D


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Gambar pictorial
Generalisasi hubungan antar  Gambar orthogonal
konsep-konsep yang saling  Cara dan penyajian gambar proyeksi pictorial :
terkait  Isometric
 Dimetri
 Oblique/ miring
 Perspektif
 Pengertian dan fungsi bentuk proyeksi aksonometri dan
oblique (pictorial)
 Cara menggam- bar bentuk proyeksi pictorial
 Pengertian, fungsi dan jenis gambar perspektif
 Cara meng gambar perspektif satu titik hilang dan dua titik
hilang
Materi Prosedural  Membuat sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi
Sederetan langkah yang piktorial
sistematis dalam menerapkan  Membuat proyeksi piktorial dimetri
prinsip  Membuat proyeksi piktorial isometri
 Membuat proyeksi piktorial miring
 Membuat proyeksi piktorial perspektif.

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Sketsa gambar
benda 3D
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Sketsa gambar
benda 3D
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Sketsa gambar
Inti Identifikasi masal benda 3D
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Sketsa
gambar benda 3D
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Sketsa
Pengumpulan gambar benda 3D
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Sketsa
gambar benda 3D
Pembuktian  Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Sketsa
gambar benda 3D
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Sketsa
gambar benda 3D
Menarik
kesimpulan  Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Sketsa
gambar benda 3D
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Sketsa gambar
benda 3D
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

.............……..,.....................

Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Catatan Kepala Sekolah
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Lampiran
Materi Pembelajaran

Pengertian Proyeksi gambar

Proyeksi
Proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda atau imajiner yang
dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu . Proyeksi dibagikan menjadi dua
yaitu Proyeksi Aksonometri dan Proyeksi Oblique .

Proyeksi Pictorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati mendekati bentuk
dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal .

Proyeksi Aksonometri
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi
dan skala pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis
proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus
terhadap bidang proyeksi.

Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala.
Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu
bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau
interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi
dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan
terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan
memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.

Kelemahan dari gambar aksonometri adalah agak tidak enak dipandang, dikarenakan bagian
belakan benda terlihat seolah-olah lebih besar dari bagian depannya (terjadi distorsi).

Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari benda akan
terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda aslinya. Proyeksi ini disebut jugs
proyeksi sejajar karena garis-garis objek yang sejajar tetap sejajar. Proyeksi ini dapat juga
disebut sebagai proyeksi dengan titik hilang tak terhingga.

Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi. Ada
beberapa jenis penggambaran Aksonometri yaitu: Isometri, Dimetri dan Trimetri.
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi orthogonal adalah proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang
proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyektornya .

PROYEKSI GAMBAR

Untuk bisa membaca gambar, maka terlebih dahulu anda harus memahami informasi yang
terdapat pada gambar tersebut. Untuk bisa memahami informasi dari sebuah gambar, antara
designer (perancang gambar), drafter (juru gambar) dan operator (pengguna gambar) harus
mempunyai konsep yang sama sehingga informasi gambar yang dimaksudkan tidak terjadi
salah pengertian di antara ketiga orang tersebut.

Untuk itu designer, drafter dan operator harus memahami, simbol, ukuran dan skala gambar
yang telah distandarkan. Cara yang lain dapat dilakukan untuk bisa membaca gambar adalah
dengan memahami jenis proyeksi dari gambar tersebut.

Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garis-garis
pandangan pengamat pada suatu bidang datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk
menyatakan wujud benda dalam bentuk gambar yang diperlukan.

Proyeksi dikelompokkan atas 2 klasifikasi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.

Proyeksi Gambar
PIKTORIAL
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran
sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal. Gambar piktorial disebut juga
gambar ilustrasi, tetapi tidak semua gambar ilustrasi termasuk gambar piktorial.
Dari contoh berikut dapat dibedakan gambar ilustrasi teknik jenis piktorial dan yang bukan
piktorial.

PROYEKSI AKSONOMETRI
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan
terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan
memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.

Proyeksi

PROYEKSI ISOMETRI
Proyeksi isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang garis pada sumbu-
sumbunya menggambarkan panjang sebenarnya. Cara menggambarnya sangat sederhana
karena tidak ada ukuran-ukuran benda yang mengalami skala perpendekan.
Gambar menampilkan kedudukan sumbu-sumbu isometri, yang dapat dipilih sesuai dengan
tujuan dan hasil yang akan memberikan kesan gambar paling jelas.

PROYEKSI DIMETRI
Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar isometri, dimana garis-garis yang
tumpang-tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada gambar dimetri tidak kelihatan lagi.

PROYEKSI TRIMETRI
Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-
sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut. Sudut proyeksi trimetri adalah 20
derajat untuk alfa dan 30 derajat untuk beta atau 10 derajat untuk alfa dan 20 derajat untuk
beta.
PROYEKSI MIRING (OBLIQUE)
Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi tidak tegak lurus
bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Permukaan depan dari benda
pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan
tergambar seperti sebenarnya.

Jika kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier,
sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring
cabinet. Gambar oblique biasanya dimulai dengan 3 basis sumbu yaitu 0 derajat, 45 derajat dan
90 derajat.

PROYEKSI PERSPEKTIF
Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara
penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit
dan kecil. Pada proyeksi perspektif garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada
satu atau beberapa titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat.
Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.

PROYEKSI ORTOGONAL
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak
lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi.

PROYEKSI EROPA
Proyeksi Eropa termasuk kedalam jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut
pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya terbalik
dengan arah pandangnya. Coba kita perhatikan kembali gambar dibawah ini, dengan model
yang sama kita proyeksikan gambar tersebut kedalam proyeksi Eropa.

PROYEKSI AMERIKA
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga atau proyeksi kwadran III, , perbedaan
istilah ini tergantung dari masing-masing pengarang yang menjadi refernsi. Proyekasi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.
Referensi
http://pengertianproyeksi.blogspot.com/2016/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://gurupujaz.wordpress.com/2016/01/24/proyeksi-gambar/
Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I

Bahan/
Kompetensi Level
KD Kelas Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
Dasar Kognitif
Semester
3.5 Menerapkan X/1 Menganalisis C1 Peserta didik diminta 1
sketsa gambar sketsa gambar benda menganalisis
benda 3D sesuai 3D sesuai aturan sketsa gambar benda
aturan proyeksi proyeksi pictorial 3D sesuai aturan
pictorial. proyeksi pictorial
Mengidentifikasi C2 Peserta didik diminta 2 dst
sketsa gambar benda mengidentifikasi
3D sesuai aturan sketsa gambar benda
proyeksi pictorial 3D sesuai aturan
proyeksi pictorial

Soal Uraian :
1. Jelaskan tentang perbedaan Proyeksi Piktorial dan Proyeksi Ortogonal!
2. Jelaskan cara menentukan pandangan muka/pandangan depan pada proyeksi ortogonal!
3. Jelaskan perbedaan Proyeksi Isometri, Proyeksi Dimetri, dan Proyeksi Trimetri dilihat dari
besar sudut dan panjang garis pada sumbu-sumbu!
4. Mengapa proyeksi kuadran 3 disebut dengan Proyeksi Eropa? Jelaskan!
5. Gambarkan lambang dari Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa!

Pedoman Penskoran Soal Uraian :

NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1. Jawab: Proyeksi piktorial adalah suatu cara menampilkan gambar benda yang
mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan
pandangantunggal.Proyeksi Ortogonal adalah suatu cara menampilkan
gambar benda secara dua dimensi dengan beberapa pandangan. Oleh karena
itu, proyeksi ortogonal sering disebut juga proyeksi pandangan jamak
(multiview projection)
SKOR MAKSIMUM 20
2. Jawab: Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan
cukup keterangan mengenai bentuk khasnya atau fungsinya. Umpamanya
wajah seseorang ingin dibuat dalam gambar, maka di sini pandangan depan
dari wajah tersebut, ialah muka itu sendiri, karena bagian ini sudah
memberikan ciri-ciri khas dari wajah tadi. Di lain pihak, sebagai pandangan
depan dari sebuah mobil, justru diambil dari pandangan sampingnya, karena
pandangan ini sudah cukup memberikan keterangan tentang ciri-ciri khas dari
mobil tersebut
SKOR MAKSIMUM 20
3. Jawab:

a  b  c
ox  oy  oz

a. Isometri

a  c
oz  oy

b. Dimetri
a, b dan c tidak
sama;
ox, oy dan oz tidak sama

c. Trimetri
SKOR MAKSIMUM 20
4. Jawab: Karena benda yang diproyeksikan diletakkan di kwadran III, sehingga
bidang proyeksi terletak di sebelah atas dan samping kanan benda yang
diproyeksikan.Dengan cara menarik bidang benda ke arah bidang proyeksi,
maka akan diperoleh pandangan-pandangan yang diinginkan (pandangan atas
ditarik ke atas, dan pandangan samping kanan ditarik ke kanan). Dengan
demikian maka pada proyeksi Amerika ini letak pandangan sesuai dengan
namanya, dengan mengambil pandangan muka sebagai acuan.

SKOR MAKSIMUM 20
5. Jawab
Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa!

Proyeksi Eropa Proyeksi Amerika

SKOR MAKSIMUM 20
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100

Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda

Jenjang Sekolah : SMK


Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kurikulum : 2013
Kelas :X
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Bahan/
No Kompetensi Level
Kelas Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
KD Dasar Kognitif
Semester
3.5. Menerapkan X/1 Memahami C1 Peserta didik diminta 1
sketsa gambar macam- macam menganalisis
benda 3D sesuai pandangan pada sketsa gambar benda
aturan proyeksi gambar proyeksi 3D sesuai aturan
pictorial. proyeksi pictorial
Memahami jeis- C2 Peserta didik diminta 2 dst
jenis pandangan mengidentifikasi
pada gambar sketsa gambar benda
proyeksi 3D sesuai aturan
Bahan/
No Kompetensi Level
Kelas Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
KD Dasar Kognitif
Semester
proyeksi pictorial

Soal Pilihan Ganda :

1. Cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu
benda terhadap suatu bidang gambar yang dilihat dari satu/lebih sisi pandang merupakan
definisi dari....
a. Sketsa
b. Potongan
c. Ortogonal
d. Perspektif
e. Proyeksi

2. Proyeksi yang carapenyajiansuatugambartigadimensiterhadapbidangduadimensi yang


kelihatan tiga pandangan disebut Proyeksi ....
a. Ortogonal
b. Piktorial
c. Konstruksi geometris
d. Perspektif
e. Potongan
3. Adapun proyeksi yang carapenyajiansuatugambartigadimensiyang dibuat menjadi gambar
2 dimensi dalam 6 pandangan disebut Proyeksi ....
a. Ortogonal
b. Piktorial
c. Konstruksi geometris
d. Perspektif
e. Potongan

4. Berikut ini yang bukan termasuk Proyeksi Piktorial adalah Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri

5. Ciri skala ukuran 1:1:1baik sumbu dan sudut x, y dan z adalah Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
6. Perbandingan skala dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, sedangkan sisi
vertikalnya digambarkan dengan skala 1 : 2 disebut Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri

7. Sumbu X berhimpit dengan garis horisontal/ mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45°
dengan garis mendatar disebut Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri

8. Perhatikan gambar berikut!

Gambar diatas merupakan jenis gambar perspektif....


a. sejajar
b. sudut
c. satu titik hilang
d. tiga titik hilang
e. dua titik hilang

9. Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu sisi dalam
ruang, yang dinamakan...
a. proyeksi
b. bayangan
c. bidang proyeksi
d. titik hilang
e. titik sudut

10. Perhatikan gambar berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 10-12


W

X
Gambar diatas merupakan Proyeksi Ortogonal...
a. dalam sebuah titik
b. dalam sebuah bidang
c. dalam sebuah garis
d. dalam sebuah bayangan
e. dalam sebuah benda

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :


NO SKOR
KUNCI JAWABAN
SOAL Benar Salah
1 Jawaban : D 1 0
2 Jawaban : B 1 0
3 Jawaban : A 1 0
4 Jawaban : B 1 0
5 Jawaban : D 1 0
6 Jawaban : C 1 0
7 Jawaban : D 1 0
8 Jawaban : D 1 0
9 Jawaban : B 1 0
10 Jawaban : C 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I

Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
4.5 Menyajikan 4.5.1 Membuat  Sketsa gambar  Siswa diminta Tes
sketsa sketsa gambar benda 3D membuat Praktek
gambar benda 3D sketsa gambar
benda 3D sesuai aturan benda 3D
proyeksi sesuai aturan
sesuai piktorial proyeksi
aturan piktorial
proyeksi
pictorial.

Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja  
a. Memahami Menerapkan sketsa Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan
91 - 100
gambar benda 3D sesuai proyeksi pictorial. tinggi
aturan proyeksi pictorial. Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan
80 - 90
proyeksi pictorial. cukup
Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan
70 - 79
proyeksi pictorial. kurang
b. Kemampuan menyajikan sketsa Kemampuan menyajikan sketsa gambar benda 3D
gambar benda 3D sesuai aturan
91 - 100
sesuai aturan proyeksi pictorial tinggi
proyeksi pictorial Kemampuan menyajikan sketsa gambar benda 3D
80 - 90
sesuai aturan proyeksi pictorial cukup
Kemampuan menyajikan sketsa gambar benda 3D
70 - 79
sesuai aturan proyeksi pictorial kurang
c. Kemampuan mendapatkan Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
informasi Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja  
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d.  Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu  
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik (NP)


Proses dan
Persiapan Sikap Kerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6

Skor Perolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK

.......……..,.....................

Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai