A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat
nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
C. Tujuan Pembelajaran
● Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi pictorial, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun
simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi),
D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual ● Sketsa gambar benda 3D
dapat diamati dengan indera ● Proyeksi
atau alat ● Gambar perspektif
● Gambar teknik
● Teknik menggambar
● Standar ISO
G. SumberBelajar
● Hand Out
● Internet
H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
● Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk memulai
pembelajaran
Pendahuluan
● Memeriksa kehadiran Disiplin
peserta didik sebagai
sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
● Memberikan gambaran Rasa ingin
tentang manfaat tahu
mempelajari pelajaran
yang akan
dipelajari.
● Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada
pertemuan
yang berlangsung
● Mengaitkan materi Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan dengan
pengalaman peserta
didik dengan
Materi sebelumnya,
● Guru menyampaikan
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
● Guru menampilkan
tayangan tentang
Sketsa gambar
benda 3D
Stimulus ● Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Sketsa gambar
benda 3D
● Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Inti Sketsa gambar
Identifikasi benda 3D
masalah ● Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Sketsa
gambar benda 3D
● Guru meminta siswa
mengali informasi
Pengumpulan tentang Sketsa
data gambar benda 3D
● Siswa menggali
informasi tentang
tentang Sketsa
gambar benda 3D
● Guru memberikan
beberapa pertanyaan
yang berkenaan tentang
Sketsa
gambar benda 3D
Pembuktian
● Siswa menjawab dan
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru secara
berkelompok.
● Siswa menyajikan
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Sketsa
gambar benda 3D
Menarik
● Siswa lain
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Sketsa
gambar benda 3D
● Siswa menerima
tanggapan dari siswa
lain dan guru
● Siswa menyimpulkan
materi tentang Sketsa
gambar
benda 3D
● Guru menyimpulkan
pelajaran yang sudah
dibahas
● Guru melaksanakan
penilaian pengetahuan
melalui
tes tertulis.
● Guru memberikan Tanggung
Penutup tugas untuk jawab
pertemuan
selanjutnya.
● Siswa melakukan Disiplin
pembersihan peralatan,
media dan
ruangan.
● Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
● Penilaian Skala Sikap
● Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
● Bentuk penilaian : lembar pengamatan
● Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
● Pengetahuan
● Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
● Bentuk tes : uraian
● Instrumen Penilaian : (terlampir)
● Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
● Praktik/Performence
● Fortofolio
● Instrumen Penilaian : (terlampir)
Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.
PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Kefamenanu,......Januari 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran
Proyeksi
Proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda atau imajiner yang dituangkan
dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu . Proyeksi dibagikan menjadi dua yaitu Proyeksi
Aksonometri dan Proyeksi Oblique .
Proyeksi Pictorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati mendekati bentuk dan ukuran
sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal .
Proyeksi Aksonometri
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala
pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi
suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang
proyeksi.
Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar
aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan
seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detail bagian bangunan
atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala
pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap
bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan gambaran
bentuk benda seperti sebenarnya.
Kelemahan dari gambar aksonometri adalah agak tidak enak dipandang, dikarenakan bagian belakan
benda terlihat seolah-olah lebih besar dari bagian depannya (terjadi distorsi).
Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari benda akan terlihat
dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda aslinya. Proyeksi ini disebut jugs proyeksi sejajar
karena garis-garis objek yang sejajar tetap sejajar. Proyeksi ini dapat juga disebut sebagai proyeksi
dengan titik hilang tak terhingga.
Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi. Ada be
berapa jenis penggambaran Aksonometri yaitu: Isometri, Dimetri dan Trimetri.
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi orthogonal adalah proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang proyektor
yang tegak lurus terhadap bidang proyektornya .
PROYEKSI GAMBAR
Untuk bisa membaca gambar, maka terlebih dahulu anda harus memahami informasi yang terdapat pada
gambar tersebut. Untuk bisa memahami informasi dari sebuah gambar, antara designer (perancang
gambar), drafter (juru gambar) dan operator (pengguna gambar) harus mempunyai konsep yang sama
sehingga informasi gambar yang dimaksudkan tidak terjadi salah pengertian di antara ketiga orang
tersebut.
Untuk itu designer, drafter dan operator harus memahami, simbol, ukuran dan skala gambar yang telah
distandarkan. Cara yang lain dapat dilakukan untuk bisa membaca gambar adalah dengan memahami
jenis proyeksi dari gambar tersebut.
Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garis-garis pandangan
pengamat pada suatu bidang datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk menyatakan wujud
benda dalam bentuk gambar yang diperlukan.
Proyeksi dikelompokkan atas 2 klasifikasi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.
Proyeksi Gambar
PIKTORIAL
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran
sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal. Gambar piktorial disebut juga gambar
ilustrasi, tetapi tidak semua gambar ilustrasi termasuk gambar piktorial.
Dari contoh berikut dapat dibedakan gambar ilustrasi teknik jenis piktorial dan yang bukan piktorial.
PROYEKSI AKSONOMETRI
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap
bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan gambaran
bentuk benda seperti sebenarnya.
Proyeksi
PROYEKSI ISOMETRI
Proyeksi isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang garis pada sumbu-sumbunya
menggambarkan panjang sebenarnya. Cara menggambarnya sangat sederhana karena tidak ada ukuran-
ukuran benda yang mengalami skala perpendekan.
Gambar menampilkan kedudukan sumbu-sumbu isometri, yang dapat dipilih sesuai dengan tujuan dan
hasil yang akan memberikan kesan gambar paling jelas.
PROYEKSI DIMETRI
Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar isometri, dimana garis-garis yang tumpang-
tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada gambar dimetri tidak kelihatan lagi.
PROYEKSI TRIMETRI
Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu
(x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut. Sudut proyeksi trimetri adalah 20 derajat untuk alfa dan
30 derajat untuk beta atau 10 derajat untuk alfa dan 20 derajat untuk beta.
Jika kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan
untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet. Gambar oblique
biasanya dimulai dengan 3 basis sumbu yaitu 0 derajat, 45 derajat dan 90 derajat.
PROYEKSI PERSPEKTIF
Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara
penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil.
Pada proyeksi perspektif garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau beberapa titik.
Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat.
Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.
PROYEKSI ORTOGONAL
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus
terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang
proyeksi.
PROYEKSI EROPA
Proyeksi Eropa termasuk kedalam jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut pertama atau
proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangnya.
Coba kita perhatikan kembali gambar dibawah ini, dengan model yang sama kita proyeksikan gambar
tersebut kedalam proyeksi Eropa.
PROYEKSI AMERIKA
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga atau proyeksi kwadran III, , perbedaan istilah ini
tergantung dari masing-masing pengarang yang menjadi refernsi. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi
yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.
Lampiran Instrumen Penilaian
Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said
a. Sikap Spiritual
b. Sikap Sosial
1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan
Rekayasa Program Keahlian: Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
(C2) Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Bahan/
Kompetensi Level
KD Kelas Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
Dasar Kognitif
Semester
3.5 Menerapkan X/1 Menganalisis C1 Peserta didik 1
sketsa gambar sketsa gambar diminta
benda 3D benda 3D sesuai menganalisis
sesuai aturan aturan proyeksi sketsa gambar
pictorial benda 3D sesuai
proyeksi aturan proyeksi
pictorial. pictorial
Mengidentifikasi C2 Peserta didik 2 dst
sketsa gambar diminta
benda 3D sesuai mengidentifikasi
aturan proyeksi sketsa gambar
pictorial benda 3D sesuai
aturan proyeksi
pictorial
Soal Uraian :
1. Jelaskan tentang perbedaan Proyeksi Piktorial dan Proyeksi Ortogonal!
2. Jelaskan cara menentukan pandangan muka/pandangan depan pada proyeksi ortogonal!
3. Jelaskan perbedaan Proyeksi Isometri, Proyeksi Dimetri, dan Proyeksi Trimetri dilihat dari besar
sudut dan panjang garis pada sumbu-sumbu!
4. Mengapa proyeksi kuadran 3 disebut dengan Proyeksi Eropa? Jelaskan!
5. Gambarkan lambang dari Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa!
NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1. Jawab: Proyeksi piktorial adalah suatu cara menampilkan gambar benda yang
mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan
pandangantunggal.Proyeksi Ortogonal adalah suatu cara menampilkan gambar benda
secara dua dimensi dengan beberapa pandangan. Oleh karena itu, proyeksi ortogonal
sering disebut juga proyeksi pandangan jamak
(multiview projection)
SKOR MAKSIMUM 20
2. Jawab: Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup
keterangan mengenai bentuk khasnya atau fungsinya. Umpamanya wajah seseorang
ingin dibuat dalam gambar, maka di sini pandangan depan dari wajah tersebut, ialah
muka itu sendiri, karena bagian ini sudah memberikan ciri-ciri khas dari wajah tadi.
Di lain pihak, sebagai pandangan depan dari sebuah mobil, justru diambil dari
pandangan sampingnya, karena pandangan ini sudah cukup memberikan keterangan
tentang ciri-ciri khas dari
mobil tersebut
SKOR MAKSIMUM 20
3. Jawab:
a. Isometri
b. Dimetri
dan tidak
sama;
ox, oy dan oz tidak sama
c. Trimetri
SKOR MAKSIMUM 20
4. Jawab: Karena benda yang diproyeksikan diletakkan di kwadran III, sehingga bidang
proyeksi terletak di sebelah atas dan samping kanan benda yang diproyeksikan.Dengan
cara menarik bidang benda ke arah bidang proyeksi, maka akan diperoleh pandangan-
pandangan yang diinginkan (pandangan atas ditarik ke atas, dan pandangan samping
kanan ditarik ke kanan). Dengan demikian maka pada proyeksi Amerika ini letak
pandangan sesuai dengan namanya, dengan mengambil pandangan muka sebagai
acuan.
SKOR MAKSIMUM 20
5. Jawab
Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa!
SKOR MAKSIMUM 20
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Bahan/
No Kompetensi Level
Kelas Konten/ Materi Indikator Soal No Soal
KD Dasar Kognitif
Semester
3.5. Menerapkan X/1 Memahami C1 Peserta didik 1
sketsa gambar macam- macam diminta
benda 3D sesuai pandangan pada menganalisis
aturan proyeksi gambar proyeksi sketsa gambar
pictorial. benda 3D sesuai
aturan proyeksi
pictorial
Mema C2 Peserta didik 2 dst
hami diminta
jeis- mengidentifikasi
jenis sketsa gambar
pandangan pada benda 3D sesuai
gambar proyeksi aturan proyeksi
pictorial
1. Cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda
terhadap suatu bidang gambar yang dilihat dari satu/lebih sisi pandang merupakan definisi dari....
a. Sketsa
b. Potongan
c. Ortogonal
d. Perspektif
e. Proyeksi
4. Berikut ini yang bukan termasuk Proyeksi Piktorial adalah Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
5. Ciri skala ukuran 1:1:1baik sumbu dan sudut x, y dan z adalah Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
6. Perbandingan skala dua sisi dan dua sudut dengan garis horizontal sama, sedangkan sisi
vertikalnya digambarkan dengan skala 1 : 2 disebut Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
7. Sumbu X berhimpit dengan garis horisontal/ mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan
garis mendatar disebut Proyeksi ....
a. Eropa
b. Isometri
c. Miring
d. Trimetri
e. Dimetri
9. Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu sisi dalam ruang,
yang dinamakan...
a. proyeksi
b. bayangan
c. bidang proyeksi
d. titik hilang
e. titik sudut
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan
Rekayasa Program Keahlian: Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
(C2) Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
4.5 Menyajikan 4.5.1 Membuat ● Sketsa gambar ● Siswa diminta Tes
sketsa gambar sketsa gambar benda 3D membuat sketsa Praktek
benda 3D benda 3D sesuai gambar benda 3D
aturan proyeksi sesuai aturan
sesuai aturan
piktorial proyeksi piktorial
proyeksi
pictorial.
Komponen/Sub Komponen
No Indikator Skor
Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. Penggunaan alat dan bahan Penggunaan alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
Penggunaan alat dan bahan kurang sesuai prosedur 80 - 90
Penggunaan alat dan bahan tidak sesuai prosedur 70 - 79
b. Ketersediaan alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91 - 100
Ketersediaan alat dan bahan cukup lengkap 80 - 90
Ketersediaan alat dan bahan kurang lengkap 70 - 79
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Memahami Menerapkan sketsa Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan
91 - 100
gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi pictorial. tinggi
proyeksi pictorial. Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan
80 - 90
proyeksi pictorial. cukup
Menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan
70 - 79
proyeksi pictorial. kurang
b. Kemampuan menyajikan sketsa Kemampuan menyajikan sketsa gambar benda 3D
91 - 100
gambar benda 3D sesuai aturan sesuai aturan proyeksi pictorial tinggi
proyeksi pictorial Kemampuan menyajikan sketsa gambar benda 3D
80 - 90
sesuai aturan proyeksi pictorial cukup
Kemampuan menyajikan sketsa gambar benda 3D
70 - 79
sesuai aturan proyeksi pictorial kurang
c. Kemampuan mendapatkan informasi Kemampuan mendapatkan informasi lengkap 91 - 100
Kemampuan mendapatkan informasi cukup lengkap 80 - 90
Kemampuan mendapatkan informasi kurang lengkap 70 - 79
d. Kemampuan dalam bekerja Kemampuan dalam bekerja tepat 91 - 100
Kemampuan dalam bekerja cukup tepat 80 - 90
Kemampuan dalam bekerja kurang tepat 70 - 79
e. Laporan Hasil Laporan disusun rapih 91 - 100
Hasil Laporan disusun cukup rapih 80 - 90
Hasil Laporan disusun kurang rapih 70 - 79
3 Sikap kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91 -100
Bekerja dengan cukup terampil 80 - 90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 91 - 100
Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
c. Tanggung jawab dalam bekerja Bertanggung jawab 91 - 100
Cukup bertanggung jawab 80 - 90
Kurang bertanggung jawab 70 - 79
d. Konsentrasi dalam bekerja Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79
Skor Perolehan
Skor Maksimal
NK
Keterangan:
● Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
● Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
● Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap komponen
ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total bobot untuk komponen
penilaian adalah 100
● NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal
Kefamenanu,......Januari 2022
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran