Anda di halaman 1dari 59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumberasih


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jam Pelajaran : 16 JP (@ 45 Menit)

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami peralatan dan 3.1.1 Memahami penggunanaan peralatan serta
kelengkapan gambar teknik kelengkapan gambar teknik
3.1.2 Memahami dan penggunaan
4.1 Memilih peralatan dan kelengkapan penggaris & jangka
gambar teknik. 3.1.3 Memahami dan penggunaan
pensil & mal
3.1.4 Memahami dan penggunaan
penghapus & kertas

4.1.1 Menggunakan peralatan dan kelengkapan


gambar teknik
C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Peralatan
dapat diamati dengan indera  Gambar teknik
atau alat  Kertas gambar
 Gambar asli (kalkir)
 Film gambar

Materi Konseptual  Peralatan dan kelengkapan gambar teknik


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Kertas gambar
Generalisasi hubungan antar  Pensil gambar
konsep-konsep yang saling  Kotak jangka
terkait  Penggaris
 Papan dan meja gambar
 Mal
 Mesin gambar
 Penghapus
Materi Prosedural  Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik
Sederetan langkah yang
sistematis dalam menerapkan
prinsip
E. Pendekatan, Strategi dan Metode
 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Peralatan dan
kelengkapan gambar
teknik
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Peralatan dan
kelengkapan gambar
teknik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Peralatan dan
kelengkapan gambar
Inti Identifikasi masal teknik
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Peralatan
dan kelengkapan
gambar teknik
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Peralatan
dan kelengkapan
Pengumpulan gambar teknik
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Peralatan
dan kelengkapan
gambar teknik
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Peralatan
dan kelengkapan
Pembuktian gambar teknik
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Peralatan
dan kelengkapan
gambar teknik
 Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Peralatan
dan kelengkapan
gambar teknik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Peralatan dan
kelengkapan gambar
teknik
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Sumberasih, 15 juli 2022


Mengetahui
Kepala SMKN 1 SUMBERASIH Guru Mata Pelajaran

SITI ROHMAH HADI, S.Pd, M.Pd EKO HENDI PRAYITNO, ST


NIP. 19660411 199412 2 002 NIP. 19831223 202221 1 011
Lampiran
Materi Pembelajaran
Peralatan dan kelengkapan gambar teknik

Alat-alat untuk menggambar mesin terdiri dari kertas gambar, pensil gambar, kotak jangka,
penggaris-T, sepasang segitiga, sepasang mal lengkung, mal bentuk, mistar skala, busur drajat,
penghapus, pelindung penghapus, pita gambar, mesin gambar dan alas gambar.

1. Kertas gambar,
Terbagi tiga jenis yaitu kertas gambar putih, kalkir, dan film
 Kertas gambar untuk tata letak, untuk gambar tata letak dengan pensil diperlukan
kertas putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter yang bermutu baik dan dapat
mudah dihapus.
 Kertas gambar untuk gambar asli (kalkir), karena gambar cetakan biru atau cetak
kontak (contact print) dibuat langsung dari gambar tersebut. untuk gambar pensil
dipergunakan kertas kalkir kasar, sedangkan untuk gambar tinta dipergunkan kertas
kalkir mengkilap. Mutu kertas yang dikehendaki adalah tahan lama dan tahan lembab,
mudah untuk gambar pensil maupun tinta, dan mudah dicetak kembali.
 Film gambar, film dibuat dari polyester atau cellulose triacetate, dan dipergunakan
untuk gambar yang teliti, dimana keawetanya sangat diperluka, serta tidak boleh
memuai maupun menyusut.

Berikut ini tabel lambang dan ukuran kertas gambar

2. Pensil gambar.
Terbagi dua jenis yaitu pensil biasa dan pensil mekanik
 Pensil biasa, pensil gambar ini dapat digolongkan menurut kekerasanya, yang
dinyatakan oleh gambar huruf dan angka. Golongan tersebuat adalah keras, sedang,
dan lunak. untuk golongan keras diberi lambang 9H sampai dengan 4H, golongan
sedang dari 3H sampai denagn B, dan golongan lunak dari 2B sampai dengan 7B.
 Pensil mekanik, dengan menggunakan pensil ini tidk perlu lagi untuk menajamkan,
karena ukuranya tidak akan berobah. ukuran-ukuran yang ada ialah 0,3, 0,5, 0,7, dan
0,9 mm. dan kekerasanya dapat dipilih dari HB atau F, H, 2H, dan 3H. karena
ukuranya kecil ini, penggunanya harus hati-hati agar tidak patah.

3. Kotak jangka
Terbagi tiga jenis jangka yaitu besal, menengah, dan kecil.
 Jangka besar digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 sampai
200 mm.
 Jangka menengah digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 20
sampai 100 mm.
 Jangka kecil digunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 sampai 30
mm.

4. Penggaris
Terbagi empat jenis yaitu, penggaris T, segitiga, mal lengkung, dan mal bentuk.
 Penggaris-T, adalah terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun, penggaris ini
mempunyai ukuran yang disesuaikan dengan ukuran meja gambar.
 Segitiga, penggaris ini memilki sepasang segitiga yaitu segitiga siku sama kaki ,dan
sebuah segitiga siku 60 drajat. dengan berbagai macam ukuran harus tersedia dalam
ruang gambar.
 Mal lengkung, adalah untuk menggambar garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat
dengan jangka dipergunakan mal lengkung.
 Mal bentuk, untuk menggambar secara cepat dipergunakan mal-mal bentuk. seperti
misalnya untuk menggambar lambang-lambang dalam bidang elektroteknik, gambar
mur, dan lain sebagainya.

5. Papan dan meja gambar


Papan gambar harus mempunyai permukaan yag rata dan tepi yang lurus, dimana kepala
dari penggaris-T digeser. papan gambar dibuat dari kayu pohon cemara, ukuranya harus
disesuaikan dengan ukuran kertas yang kita gunakan.

6. Mesin gambar.
Mesin gambar adalah sebuah alat, yag menggantikan alat-alat gambar lainya, seperti
busur derajat, penggaris-T, segitiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan
mekanisme gerak sejajar, yang terdiri dari 4 batang penghubung (link). Dengan alat ini
dapat ditarik garis-garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah.

Berikut ini tabel jenis mesin gambar.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumberasih


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jam Pelajaran : 16 JP (@ 45 Menit)

J. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

K. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami garis-garis gambar teknik 3.2.1 Mengidentifikasi garis- garis gambar
sesuai bentuk dan fungsi garis teknik sesuai bentuk dan fungsi garis
3.2.2 Menganalisis garis-garis gambar teknik
4.2 Membedakan garis-garis gambar sesuai bentuk dan fungsi garis
teknik sesuai bentuk dan fungsi garis 3.2.3 Menjelaskan garis-garis gambar teknik
sesuai bentuk dan fungsi garis
3.2.4 Menjelaskan jenis garis dan
penggunaannya
3.2.5 Menganalisis ukuran dan jarak garis
3.2.6 Menjelaskan pertemuan garis

4.2.1. Mempraktikan garis-garis gambar teknik


sesuai bentuk dan fungsi garis
4.2.2. Membuat garis gambar teknik sesuai
bentuk dan fungsi garais

L. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik memahami garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik membedakan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi garis,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun,
dan tanggungjawab).

M. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Macam macam garis
dapat diamati dengan indera  Gambar teknik
atau alat  Teknik menggambar
 Standar ISO

Materi Konseptual  Garis-garis gambar teknik


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Garis gambar (garis kontinyu tebal)
Generalisasi hubungan antar  Garis sumbu (garis bertitik tipis)
konsep-konsep yang saling  Garis ukuran (garis kontinyu tipis)
terkait  Garis potongan (garis bertitik tipis, ujung tebal atau garis
tipis bebas)

Garis bantu (garis kontinyu tipis)

Garis arsiran (garis kontinyu tipis)

Garis benda yang tertutup (garis putus-putus sedang)
Materi Prosedural 
Mempraktikan garis-garis gambar teknik sesuai bentuk
Sederetan langkah yang dan fungsi garis
sistematis dalam menerapkan  Membuat garis gambar teknik sesuai bentuk dan fungsi
prinsip garais

N. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

O. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

P. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

Q. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Garis-garis gambar
teknik
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Garis-garis gambar
teknik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Garis-garis gambar
Inti Identifikasi masal teknik
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Garis-garis
gambar teknik
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Garis-garis
Pengumpulan gambar teknik
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Garis-garis
gambar teknik
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Garis-garis
gambar teknik
Pembuktian
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Garis-garis
gambar teknik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Garis-
garis gambar teknik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang Garis-
garis gambar teknik
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

R. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Sumberasih, 15 juli 2022


Mengetahui
Kepala SMKN 1 SUMBERASIH Guru Mata Pelajaran

SITI ROHMAH HADI, S.Pd, M.Pd EKO HENDI PRAYITNO, ST


NIP. 19660411 199412 2 002 NIP. 19831223 202221 1 011
Lampiran
Materi Pembelajaran

MACAM - MACAM GARIS

Berikut ini merupakan macam-macam garis dan penggunaanya pada gambar teknik sesuai
dengan standar ISO.

Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti
dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan
tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:

 Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar
 Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa.
Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh
mata.
 Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Garis
ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
 Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa. Garis ini
digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari garis
petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat
terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca
gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda
panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki
dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.
 Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik,titik,strip” dengan ketebalan1/2 tebal garis
biasa.
Jenis garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis sedang dan garis tipis.
Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar ISO memiliki perbandingan 1: 0,7 ; 0,5. Tebal garis
dipilih sesuai besar kecilnya gambar, dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0, 25; 0, 35; 0,
5; 0, 7; 1; 1 4; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu,
tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis adalah 0, 5 atau 0, 7.  
Teknik menggambar garis gores dan garis bertitik
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumberasih


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)

S. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

T. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Memahami huruf, angka dan etiket 3.3.1. Menjelaskan huruf, angka dan etiket
gambar teknik gambar teknik
3.3.2. Mengidentifikasi standar huruf dan angka
4.3 Menyajikan huruf, angka dan etiket 3.3.3. Menjelaskan penulisan huruf dan angka
gambar teknik tegak
3.3.4. Menjelaskan penulisan huruf dan angka
miring
3.3.5. Menjelaskan ukuran huruf standar
3.3.6. Menganalisis kepala gambar (etiket)

4.3.1 Membuat huruf, angka dan etiket


gambar teknik

U. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik memahami huruf, angka dan etiket gambar teknik, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik menyajikan huruf, angka dan etiket gambar teknik, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati,
mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).

V. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Huruf, Angka Dan Etiket Gambar Teknik
dapat diamati dengan indera  Gambar teknik
atau alat  Teknik menggambar
 Standar ISO

Materi Konseptual  Huruf, Angka Dan Etiket Gambar Teknik


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Etiket Gambar Teknik :
Generalisasi hubungan antar  Huruf dan angka
konsep-konsep yang saling  Etiket
terkait
Materi Prosedural  Membuat huruf, angka dan etiket gambar teknik
Sederetan langkah yang
sistematis dalam menerapkan
prinsip

W. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning
X. Alat dan Media Pembelajaran
 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.
Y. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

Z. Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
 Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
Pendahuluan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti Stimulus  Guru menampilkan
tayangan tentang 
Huruf, Angka Dan
Etiket Gambar
Teknik
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Huruf, Angka Dan
Etiket Gambar
Teknik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Huruf, Angka Dan
Etiket Gambar
Identifikasi masal Teknik
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Huruf, Angka
Dan Etiket Gambar
Teknik
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Huruf, Angka
Dan Etiket Gambar
Pengumpulan Teknik
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Huruf, Angka
Dan Etiket Gambar
Teknik
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Huruf, Angka
Dan Etiket Gambar
Pembuktian Teknik
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Huruf, Angka
Dan Etiket Gambar
Teknik
 Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Huruf,
Angka Dan Etiket
Gambar Teknik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang Huruf,
Angka Dan Etiket
Gambar Teknik
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

AA. Penilaian Pembelajaran


 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

1.
Sumberasih, 15 juli 2022
Mengetahui
Kepala SMKN 1 SUMBERASIH Guru Mata Pelajaran

SITI ROHMAH HADI, S.Pd, M.Pd EKO HENDI PRAYITNO, ST


NIP. 19660411 199412 2 002 NIP. 19831223 202221 1 011
Lampiran
Materi Pembelajaran

HURUF, ANGKA DAN ETIKET

sebagaimana kita ketahui bahwa gambar teknik itu telah distandarisasi. lembaga internasional
ISO, membuat aturan mengenai penyajian gambar teknik.

ada beberapa hal yang distandarisasi dalam gambar teknik, antara lain ;

 Huruf dan Angka


 Etiket
 Penyajian Ukuran

pada kali ini, kita akan sedikit mengulas tentang huruf, angka dan etiket.

1. HURUF DAN ANGKA


huruf dan angka yang disajikan dalam gambar teknik, harus memenuhi persyaratan berikut
ini ;
a. Jelas
artinya huruf harus bisa dipahami dan dibaca oleh semua orang
b. Seragam
ketebalan garis nya, jarak antar huruf, jenis huruf dll.
c. Dapat dibuat microfilm/ direproduksi
ada 2 jenis huruf yang sesuai dengan standar, yaitu ; huruf tegak dan miring. huruf yang
miring memiliki kemiringan 75 derajat. untuk membuat huruf dan angka sesuai standar,
maka anda dapat mengacu pada tabel dibawah ini.

2. ETIKET

selain huruf dan angka, etiket juga distandarisasi. Etiket adalah kepala gambar., etiket berisi
informasi tambahan yang ingin disampaikan juru gambar kepada pembaca. informasi/ konten
yang ada pada etiket, antara lain;
a. nama orang yang menggambar
b. nama orang yang memeriksa dan melihat
c. tanggal selesainya gambar
d. tanggal diperiksa gambar
e. Nama Gambar / benda yang digambar
f. Nomor Gambar
g. ukuran kertas yang dipakai
h. Nama instansi : perusahaan/sekolah/organisasi
i. skala
j. satuan ukuran
3. h. keterangan tambahan

Setiap gambar wajib disertai dengan kepala gambar, sehingga gambar teknik yang dibuat dapat
menjadi sarana komunikasi yang efektif dan efisien.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumberasih


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)

BB. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

CC. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Memahami gambar konstruksi 3.4.1. Memahami macam- macam
geometris berdasarkan bentuk pandangan pada gambar proyeksi
konstruksi 3.4.2. Memahami jeis-jenis pandangan
pada gambar proyeksi
4.4 Mengelom-pokkan gambar 3.4.3. Menjelaskan konsep gambar bentuk
konstruksi geometris berdasarkan bidang depan
bentuk konstruksi 3.4.4. Menjelaskan konsep gambar bentuk
bidang vertical/atas
3.4.5. Menjelaskan konsep gambar bentuk
bidang horizontal/samping kanan
3.4.6. Menjelaskan konsep gambar bentuk
bidang kuadran/proyeksi Amerika dan
Eropa

4.4.1. Menggambar konstruksi geometris


berdasarkan bentuk konstruksi

DD. Tujuan Pembelajaran


 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik memahami gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk konstruks,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik mengelom-pokkan gambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk
konstruksi, mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan
data, menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun,
dan tanggungjawab).

EE. Materi Pembelajaran


Materi Faktual  Gambar konstruksi geometris
dapat diamati dengan indera  Gambar teknik
atau alat  Teknik menggambar
 Standar ISO

Materi Konseptual  Gambar konstruksi geometris


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Konstruksi sudut
Generalisasi hubungan antar  Konstruksi lingkaran
konsep-konsep yang saling  Konstruksi garis singgung
terkait  Konstruksi gambar bidang
 Macam-macam bentuk bidang datar
 Kegunaan bentuk bidang datar
 Cara menggam- bar bentuk bidang datar dan elips
Materi Prosedural  Menggambar konstruksi geometris berdasarkan bentuk
Sederetan langkah yang konstruksi
sistematis dalam menerapkan
prinsip

FF. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

GG. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

HH. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

II.Kegiatan Pembelajaran
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Gambar konstruksi
geometris
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Gambar konstruksi
geometris
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Gambar konstruksi
Inti Identifikasi masal geometris
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Gambar
konstruksi geometris
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Gambar
Pengumpulan konstruksi geometris
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Gambar
konstruksi geometris
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Gambar
konstruksi geometris
Pembuktian
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Gambar
konstruksi geometris
 Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Gambar
konstruksi geometris
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Gambar konstruksi
geometris
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

JJ. Penilaian Pembelajaran


 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
2.

Sumberasih, 15 juli 2022


Mengetahui
Kepala SMKN 1 SUMBERASIH Guru Mata Pelajaran

SITI ROHMAH HADI, S.Pd, M.Pd EKO HENDI PRAYITNO, ST


NIP. 19660411 199412 2 002 NIP. 19831223 202221 1 011
Lampiran
Materi Pembelajaran

Konstruksi Geometris

Dalam menggambar suatu mesin atau komponennya, tukang gambar sering menggunakan
konstruksi geometris untuk membantu dalam menyelesaikannya. Konstruksi geometris yang
sering digunakan antara lain: garis, sudut, lingkaran, busur, ellips, segi banyak, dan lain-lain.
Penggunaan konstruksi geometris dalam gambar teknik mesin dengan maksud agar hasil
gambar yang didapat lebih baik. Pembuatan ellips yang dibuat dengan bantuan lingkaran
hasilnya akan lebih akurat dan pantas dari pada yang dibuat dengan perkiraan saja. Untuk
itulah seorang juru gambar harus menguasai cara pembuatan konstruksi geometris ini.

Garis tegak lurus

Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara membagi garis lurus menjadi dua sama panjang.
Caranya adalah buat garis lurus AB, kemudian dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang di atas
dan di bawah garis AB. Dengan cara yang sama juga dari titik B dilingkarkan jari-jari yang sama
sehingga memotong di titik C dan D. Hubungkan kedua titik itu sehingga memotong garis AB di
titik F. Panjang garis AF dan FB sama panjang.

Membagi garis menjadi dua yang sama panjangnya

Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara membuat garis tegak lurus (siku) pada sebuah garis
lurus. Caranya pada garis lurus AB dari titik Q buat busur ST, kemudian dari titik S dan T
buatlah lingkarkan jari-jari sembarangan ke atas.

Garis tegak lurus pada sebuah garis.


Dengan cara yang sama lingkarkan jari-jari tersebut dari titik T sehingga memotong di titik P.
Hubungkan titik P dan Q. Garis PQ tegak lurus AB.

Membagi Sudut
Gambar di bawah ini, memperlihatkan cara membagi sebuah sudut sama besar. Caranya yaitu
dari titik A lingkarkan jari-jari sembarang sehingga memotong kedua garis sudut di titik P dan Q,
dari titik P lingkarkan jari-jari tadi di tengah-tengah sudut. Dengan cara yang sama dari titik Q
lingkarkan jari-jari sehingga berpotongan di titik D. Hubungkan titik A ke D. Sudut DAQ sama
besar dengan sudut DAP.

Membagi sudut sama besar

Membuat Segi Lima

Gambar di bawah, memperlihatkan cara pembuatan segi lima dengan salah satu sisinya 
diketahui. Garis AB adalah sisi yang diketahui dari segi lima yang akan dibuat. Bagi dua garis
AB, dan buat garis tegak lurus CD  dengan melingkarkan jari-jari sepanjang AB dari titik A dan
B sehingga diperoleh  titik D. Dari titik A dibuat garis melalui titik D. Dari titik D buatlah
lingkarkan jari-jari DE yang panjangnya ½ AB, sehingga memotong perpanjangan garis CD di
titik F. Lingkarkan jari-jari sepanjang sisi AB dari titik A, B, dan F, sehingga berpotongan di titik
G dan H. Hubungkan titik B ke H, H ke F, serta F ke G, dan G ke A. Diperoleh segi lima ABHFG
yang mempunyai sisi sama panjang.

Segi lima dengan salah satu sisinya diketahui


Gambar di bawah ini memperlihatkan pembuatan segi lima di dalam sebuah lingkaran dengan
diameter tertentu. Caranya adalah dengan membuat sumbu AB dan CD yang saling tegak lurus
melalui titik O. Bagi sama panjang CO, dengan cara melingkarkan jari-jari sepanjang CO dari
titik C dan O ke atas dan bawah memotong lingkaran di titik E dan F. Hubungkan titik E dan F,
sehingga didapatkan titik G. Dari titik G lingkarkan jari-jari r = GA didapatkan titik H. Dari titik A
lingkarkan jari- jari l = AH, sehingga didapatkan titik I dan J. Dari titik I lingkarkan jari-jari l
didapat titik L, dan dari titik J didapatkan titik K, hubungkan garis dari titik A ke J, J ke L, L ke I,
dan I ke A, sehingga didapat segilima beraturan AJKLI

Segi lima di dalam sebuah lingkaran

Membuat Segi Enam


Gambar berikut memperlihatkan pembuatan segi enam di dalam sebuah lingkaran. Caranya
ialah setelah membuat lingkaran, kemudian dengan tidak mengubah jari-jari lingkaran dari titik
D dan C dilingkarkan kembali jari-jari tersebut sehingga memotong di titik E dan F, juga G dan
H. Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D dengan garis lurus sehingga saling menutup
membentuk segi enam beraturan.

Segi enam di dalam lingkaran


Gambar berikut memperlihatkan cara pembuatan segi enam di luar lingkaran. Caranya adalah
buat garis sejajar sumbu AB l dan m sehingga menyinggung lingkaran dititik Q dan T. Dari titik
pusat O buat sudut 300 membentuk sudut COQ dan QOD. Buat garis CE dan DF melalui titik
pusat O. Hubungkan titik C dan D, serta titik F dan E sehingga terbentuk garis CD dan FE. Buat
garis CA, FA, DB, dan EB yang menyinggung lingkaran di titik P, V, S, dan R. Terbentuk segi
enam  ACDBEF yang terletak di luar lingkaran.

Segi enam di luar lingkaran

Membuat Ellips

Gambar berikut memperlihatkan pembuatan ellips dengan menggunakan dua lingkaran.


Caranya adalah buat dua buah lingkaran dengan jari-jari yang berbeda dari pusat sumbu yang
sama. Bagilah lingkaran dengan sudut yang sama, kemudian buat garis radial yang memotong
kedua lingkaran di titik 1, 2, 3, dstnya, juga 1‟, 2‟, 3‟, dstnya. Tariklah dari titik 1, 2, 3 dstnya
garis sejajar sumbu tegak, demikian juga dari titik 1‟, 2‟, 3‟ dstnya garis sejajar sumbu datar,
sehingga berpotongan di titik 1”, 2”, 3”, dstnya. Dari titik 1”, 2”, 3”… sampai titik 15”
dihubungkan dengan garis. Terbentuklah ellips yang diinginkan.

Membuat elips menggunakan 2 lingkaran


Gambar 18 memperlihatkan pembuatan ellips dengan bantuan segi empat. Caranya adalah
buat segi empat dengan sumbu-sumbunya. Pada sumbu OA bagilah menjadi sama panjang
dan diberi notasi 1, 2, 3, dan 4. Dengan cara yang sama pada sisi AE dibagi menjadi sama
panjang dan diberi notasi 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Buat garis lurus dari titik C, sehingga mengenai
garis AE di titik 1‟, 2‟, 3‟, dan 4‟. Dari titik D buat garis lurus melalui titik 1, 2, 3, dan 4, sehingga
memotong di titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Hubungkan titik 1”, 2”, 3”, dan 4”. Dengan cara yang sama
pada sisi yang lain dapat dibuat, sehingga akan terbentuk ellips seperti terlihat pada gambar di
bawah.

Menggambar ellips dengan bantuan segi empat


.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumberasih


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)

KK. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

LL. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan sketsa gambar benda 3.5.1 Menganalisis sketsa gambar benda 3D
3D sesuai aturan proyeksi pictorial. sesuai aturan proyeksi pictorial
3.5.2 Mengidentifikasi sketsa gambar benda 3D
4.5 Menyajikan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi pictorial
sesuai aturan proyeksi pictorial. 3.5.3 Menjelaskan proyeksi piktorial dimetri
3.5.4 Menjelaskan proyeksi piktorial isometri
3.5.5 Menjelaskan proyeksi piktorial miring
3.5.6 Menjelaskan proyeksi piktorial perspektif.

4.5.1 Membuat sketsa gambar benda 3D sesuai


aturan proyeksi piktorial
4.5.2 Membuat proyeksi piktorial dimetri
4.5.3 Membuat proyeksi piktorial isometri
4.5.4 Membuat proyeksi piktorial miring
4.5.5 Membuat proyeksi piktorial perspektif.

MM. Tujuan Pembelajaran


 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapkan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi pictorial,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik menyajikan sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi pictorial,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun,
dan tanggungjawab).

NN. Materi Pembelajaran


Materi Faktual  Sketsa gambar benda 3D
dapat diamati dengan indera  Proyeksi
atau alat  Gambar perspektif
 Gambar teknik
 Teknik menggambar
 Standar ISO

Materi Konseptual  Sketsa gambar benda 3D


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Gambar pictorial
Generalisasi hubungan antar  Gambar orthogonal
konsep-konsep yang saling  Cara dan penyajian gambar proyeksi pictorial :
terkait  Isometric
 Dimetri
 Oblique/ miring
 Perspektif
 Pengertian dan fungsi bentuk proyeksi aksonometri dan
oblique (pictorial)
 Cara menggam- bar bentuk proyeksi pictorial
 Pengertian, fungsi dan jenis gambar perspektif
 Cara meng gambar perspektif satu titik hilang dan dua titik
hilang
Materi Prosedural  Membuat sketsa gambar benda 3D sesuai aturan proyeksi
Sederetan langkah yang piktorial
sistematis dalam menerapkan  Membuat proyeksi piktorial dimetri
prinsip  Membuat proyeksi piktorial isometri
 Membuat proyeksi piktorial miring
 Membuat proyeksi piktorial perspektif.

OO. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

PP. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

QQ. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

RR. Kegiatan Pembelajaran


Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Sketsa gambar
benda 3D
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Sketsa gambar
benda 3D
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Sketsa gambar
Inti Identifikasi masal benda 3D
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Sketsa
gambar benda 3D
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Sketsa
Pengumpulan gambar benda 3D
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Sketsa
gambar benda 3D
Pembuktian  Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Sketsa
gambar benda 3D
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Sketsa
gambar benda 3D
Menarik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Sketsa
gambar benda 3D
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Sketsa gambar
benda 3D
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

SS. Penilaian Pembelajaran


 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)
 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Sumberasih, 15 juli 2022


Mengetahui
Kepala SMKN 1 SUMBERASIH Guru Mata Pelajaran

SITI ROHMAH HADI, S.Pd, M.Pd EKO HENDI PRAYITNO, ST


NIP. 19660411 199412 2 002 NIP. 19831223 202221 1 011
Lampiran
Materi Pembelajaran

Pengertian Proyeksi gambar

Proyeksi
Proyeksi adalah gambar bayangan suatu benda yang berasal dari benda atau imajiner yang
dituangkan dalam bidang gambar menurut cara-cara tertentu . Proyeksi dibagikan menjadi dua
yaitu Proyeksi Aksonometri dan Proyeksi Oblique .

Proyeksi Pictorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati mendekati bentuk
dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal .

Proyeksi Aksonometri
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi
dan skala pemendekan yang telah ditetapkan melalui proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis
proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus
terhadap bidang proyeksi.

Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala.
Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu
bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau
interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan.
Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi
dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan
terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan
memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.

Kelemahan dari gambar aksonometri adalah agak tidak enak dipandang, dikarenakan bagian
belakan benda terlihat seolah-olah lebih besar dari bagian depannya (terjadi distorsi).

Proyeksi aksonometri adalah proyeksi miring di mana tiga muka (dimensi) dari benda akan
terlihat dengan bentuk dan ukuran yang sebanding benda aslinya. Proyeksi ini disebut jugs
proyeksi sejajar karena garis-garis objek yang sejajar tetap sejajar. Proyeksi ini dapat juga
disebut sebagai proyeksi dengan titik hilang tak terhingga.

Untuk menggambarkan proyeksi aksonometri dapat dilakukan dengan berbagai posisi. Ada
beberapa jenis penggambaran Aksonometri yaitu: Isometri, Dimetri dan Trimetri.
Proyeksi Orthogonal
Proyeksi orthogonal adalah proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang
proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyektornya .

PROYEKSI GAMBAR

Untuk bisa membaca gambar, maka terlebih dahulu anda harus memahami informasi yang
terdapat pada gambar tersebut. Untuk bisa memahami informasi dari sebuah gambar, antara
designer (perancang gambar), drafter (juru gambar) dan operator (pengguna gambar) harus
mempunyai konsep yang sama sehingga informasi gambar yang dimaksudkan tidak terjadi
salah pengertian di antara ketiga orang tersebut.

Untuk itu designer, drafter dan operator harus memahami, simbol, ukuran dan skala gambar
yang telah distandarkan. Cara yang lain dapat dilakukan untuk bisa membaca gambar adalah
dengan memahami jenis proyeksi dari gambar tersebut.

Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dilukiskan menurut garis-garis
pandangan pengamat pada suatu bidang datar/ bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk
menyatakan wujud benda dalam bentuk gambar yang diperlukan.

Proyeksi dikelompokkan atas 2 klasifikasi yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.

Proyeksi Gambar
PIKTORIAL
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang mendekati bentuk dan ukuran
sebenarnya secara tiga dimensi, dengan pandangan tunggal. Gambar piktorial disebut juga
gambar ilustrasi, tetapi tidak semua gambar ilustrasi termasuk gambar piktorial.
Dari contoh berikut dapat dibedakan gambar ilustrasi teknik jenis piktorial dan yang bukan
piktorial.

PROYEKSI AKSONOMETRI
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial.
Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan
terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan
memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.

Proyeksi

PROYEKSI ISOMETRI
Proyeksi isometri menyajikan benda dengan tepat, karena panjang garis pada sumbu-
sumbunya menggambarkan panjang sebenarnya. Cara menggambarnya sangat sederhana
karena tidak ada ukuran-ukuran benda yang mengalami skala perpendekan.
Gambar menampilkan kedudukan sumbu-sumbu isometri, yang dapat dipilih sesuai dengan
tujuan dan hasil yang akan memberikan kesan gambar paling jelas.

PROYEKSI DIMETRI
Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar isometri, dimana garis-garis yang
tumpang-tindih yang terdapat pada gambar isometri, pada gambar dimetri tidak kelihatan lagi.

PROYEKSI TRIMETRI
Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-
sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut. Sudut proyeksi trimetri adalah 20
derajat untuk alfa dan 30 derajat untuk beta atau 10 derajat untuk alfa dan 20 derajat untuk
beta.
PROYEKSI MIRING (OBLIQUE)
Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi tidak tegak lurus
bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Permukaan depan dari benda
pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan
tergambar seperti sebenarnya.

Jika kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier,
sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring
cabinet. Gambar oblique biasanya dimulai dengan 3 basis sumbu yaitu 0 derajat, 45 derajat dan
90 derajat.

PROYEKSI PERSPEKTIF
Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara
penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit
dan kecil. Pada proyeksi perspektif garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada
satu atau beberapa titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat.
Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.

PROYEKSI ORTOGONAL
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak
lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan benda
terhadap bidang proyeksi.

PROYEKSI EROPA
Proyeksi Eropa termasuk kedalam jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut
pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya terbalik
dengan arah pandangnya. Coba kita perhatikan kembali gambar dibawah ini, dengan model
yang sama kita proyeksikan gambar tersebut kedalam proyeksi Eropa.

PROYEKSI AMERIKA
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga atau proyeksi kwadran III, , perbedaan
istilah ini tergantung dari masing-masing pengarang yang menjadi refernsi. Proyekasi Amerika
merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumberasih


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C2)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik Otomotif
Kelas / Semester : X/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Jam Pelajaran : 12 JP (@ 45 Menit)

TT. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

UU. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan sketsa gambar benda 3.6.1 Menganalisis sketsa gambar benda 2D
2D sesuai aturan proyeksi secara sesuai aturan proyeksi orthogonal
orthogonal. 3.6.2 Mengidentifikasi sketsa gambar benda
2D secara sesuai aturan proyeksi
4.6 Menyajikan sketsa gambar benda 2D orthogonal
sesuai aturan proyeksi orthogonal 3.6.3 Menjelaskan proyeksi ortogonal dari
sebuah titik
3.6.4 Menjelaskan proyeksi ortogonal dari
sebuah benda
3.6.5 Menjelaskan proyeksi ortogonal dari
sebuah garis
3.6.6 Menjelaskan ciri-ciri dari hasil proyeksi
eropa
3.6.7 Menjelaskan ciri-ciri dari hasil proyeksi
amerika

4.6.1. Membuat sketsa gambar benda 2D sesuai


aturan proyeksi orthogonal
4.6.2. Membuat gambar proyeksi ortogonal dari
sebuah titik
4.6.3. Membuat gambar proyeksi ortogonal
dari sebuah benda
4.6.4. Membuat gambar proyeksi ortogonal
dari sebuah garis
4.6.5. Membuat gambar proyeksi eropa
4.6.6. Membuat gambar proyeksi amerika atau
proyeksi sudut ketiga

VV. Tujuan Pembelajaran


 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik menerapkan sketsa gambar benda 2D sesuai aturan proyeksi orthogonal,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
pengetahuan (memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik menyajikan sketsa gambar benda 2D sesuai aturan proyeksi orthogonal,
mengajukan pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data,
menganalisa data, menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi
keterampilan (mengamati, mencoba, menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun,
dan tanggungjawab).

WW. Materi Pembelajaran


Materi Faktual  Sketsa gambar benda 2D
dapat diamati dengan indera  Proyeksi Ortogonal
atau alat  Gambar teknik
 Teknik menggambar
 Standar ISO

Materi Konseptual  Sketsa gambar benda 2D


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Sudut pertama/ Proyeksi Eropa
Generalisasi hubungan antar  Sudut ketiga/ Proyeksi Amerika
konsep-konsep yang saling  Pengertian dan fungsi bentuk proyeksi orthogonal
terkait  Cara menggam- bar bentuk orthogonal
 Gambar bentuk proyeksi orthogonal
Materi Prosedural  Membuat sketsa gambar benda 2D sesuai aturan proyeksi
Sederetan langkah yang orthogonal
sistematis dalam menerapkan  Membuat gambar proyeksi ortogonal dari sebuah titik
prinsip  Membuat gambar proyeksi ortogonal dari sebuah benda
 Membuat gambar proyeksi ortogonal dari sebuah garis
 Membuat gambar proyeksi eropa
 Membuat gambar proyeksi amerika atau proyeksi sudut
ketiga

XX. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

YY. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

ZZ. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

AAA. Kegiatan Pembelajaran


Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Sketsa gambar
benda 2D
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Sketsa gambar
benda 2D
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Sketsa gambar
Inti Identifikasi masal benda 2D
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Sketsa
gambar benda 2D
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Sketsa
Pengumpulan gambar benda 2D
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Sketsa
gambar benda 2D
Pembuktian  Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Sketsa
gambar benda 2D
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Sketsa
gambar benda 2D
Menarik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Sketsa
gambar benda 2D
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Sketsa gambar
benda 2D
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

BBB. Penilaian Pembelajaran


 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Sumberasih, 15 juli 2022


Mengetahui
Kepala SMKN 1 SUMBERASIH Guru Mata Pelajaran

SITI ROHMAH HADI, S.Pd, M.Pd EKO HENDI PRAYITNO, ST


NIP. 19660411 199412 2 002 NIP. 19831223 202221 1 011
Lampiran
Materi Pembelajaran

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci. Gambar
proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropa dan cara Amerika.
Pada cara Eropa mempergunakan tiga bidang proyeksi saling berpotongan tegak lurus satu
sama yang lain, di mana benda yang diproyeksikan berada di antara ketiga bidang tersebut.
Sedangkan cara Amerika mempergunakan enam bidang proyeksi yaitu benda dipandang dari
enam sisi. Berikut yang dibahas hanya gambar proyeksi cara Eropa.
Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropa akan membentuk sebuah ruangan yang
disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah :
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas)
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari arah samping)

Perhatikan gambar berikut ini!

Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang proyeksi
tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah :
1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2.
2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.
3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3
Susunan bidang-bidang proyeksi seperti di atas yang membentuk ruang nyata disebut dengan
bidang gambar proyeksi stereometri. Dalam gambar stereometri ini, di samping menampilkan
gambar proyeksi 1, 2, dan 3 juga menampilkan gambar ruang objeknya. Dari bentuk gambar
stereometri akan disederhanakan menjadi bentuk gambar proyeksinya saja.
Perhatikan bentuk gambar berikut.
Penjelasan gambar
Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y dianggap dapat
dibagi menjadi dua bilah.
2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2.
3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan Gambar. B).
Setelah memahami bagaimana terbentuknya bidang-bidang proyeksi dan sumbu-sumbu
proyeksi, sekarang kita mulai membuat gambar proyeksi itu sendiri. Kita akan mempelajarinya
secara bertahap, dimulai dari proyeksi sebuah titik, kemudian garis, bidang, baru selanjutnya
memproyeksikan suatu benda (benda geometris tiga dimensi).

A. Proyeksi Sebuah Titik


Untuk membuat gambar proyeksi dari sebuah titik, atau juga objek lainnya, sebaiknya dilakukan
dua tahapan kerja, yang pertama membuat gambar stereometrinya dan kedua membuat
gambar proyeksinya. Berikut ini perhatikan gambar proyeksi titik A yang terletak 2 cm di atas
bidang P1, 1 cm di depan bidang P2 dan 3 cm di samping bidang P3.
Perhatikan bentuk gambar berikut.

Penjelasan gambar
1) Titik A1 adalah proyeksi titik A pada bidang P1 dengan koordinat (x,y) dengan nilai (3,1).
Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak nilai y dan sebaliknya.
2) Titik A2 adalah proyeksi titik A pada bidang P2 dengan koordinat (x,z) dengan nilai (3,2).
Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak nilai z dan sebaliknya.
3) Titik A3 adalah proyeksi titik A pada bidang P3 dengan koordinat (y,z) dengan nilai (1,2).
Tarik garis proyeksi dari nilai y tegak lurus sumbu o-y dengan jarak nilai z dan sebaliknya.
4) Titik A pada gambar stereometri adalah benda yang sebenarnya dengan koordinat (x,y,z)
dengan nilai (3,1,2). Titik A didapat dengan menarik garis proyeksi dari titik A1, A2 dan A3 tegak
lurus dengan bidang-bidang proyeksinya.
Latihan Soal :
1. Diketahui titik B yang terletak pada koordinat (4,3,5). Cari dan buat gambar stereometri serta
gambar proyeksinya!
2. Diketahui titik C dengan koordinat (4, 6, 0). Cari dan buat gambar stereometri serta gambar
proyeksinya!
B. Gambar Proyeksi Sebuah Garis
Menggambar proyeksi sebuah garis dapat diartikan menggambar proyeksi dua buah titik.
Namun dalam membuat gambar proyeksinya harus kita pandang sebagai sebuah garis yang
utuh, hal itu menyebabkan terdapatnya beberapa kemungkinan hasil gambar proyeksi sebyah
garis, antara lain :
 Proyeksi dari sebuah garis lurus akan berupa garis lurus juga, tetapi bila garis tersebut
tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil proyeksinya berupa sebuah titik.
 Proyeksi dari sebuah garis yang sejajar dengan bidang priyeksinya maka hasil
proyeksinya akan sama panjang dengan garis tersebut, dan bila sebuah garis yang tidak
sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil proyeksinya lebih
pendek dari garis tersebut.
Perhatikan dan pelajari gambar-gambar berikut.
Latihan Soal :
1. Diketahui garis BC dengan koordinat titik B (1,2,3,). Garis BC panjangnya 5 cm dan sejajar
dengan sumbu o-y Cari dan buat gambar stereometri serta gambar proyeksinya!
2. Diketahui garis CD dengan koordinat titik C (2,2,1). Garis CD = 6 cm yang semula sejajar
dengan sumbu o-z, kemudian diputar kekanan hingga membentuk sudut 450 dengan sumbu o-x
Cari dan buat gambar stereometri serta gambar proyeksinya!

C. Gambar Proyeksi Sebuah Bidang


Sebuah bidang dibentuk oleh tiga buah garis atau lebih. Oleh karena itu, untuk membuat
gambar proyeksi sebuah bidang sama dengan memproyeksi beberapa buah garis.
Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada proyeksi garis dapat berlaku juga pada proyeksi
bidang.
Perhatikan dan pelajari gambar berikut.
Penjelasan Gambar
 Bidang ABCD gambar proyeksinya pada bidang P1 berupa sebuah garis yang sama
panjang dengan sisi AB, sejajar sumbu o-x atau tegak lurus sumbu o-y.
 Proyeksi bidang ABCD pada bidang P2 berupa bidang yang sama besar dengan bidang
asalnya, bidang tersebut sejajar dengan bidang P2 dan tegak lurus dengan bidang P1
dan P3.
 Proyeksi bidang ABCD pada bidang P3 berupa sebuah garis yang sama panjang
dengan sisi BC, sejajar sumbu o-z dan tegak lurus sumbu o-y.
Penjelasan gambar
 Gambar Proyeksi pada bidang P1, P2 dan P3 berupa bidang segitiga.
 Ketiga segitiga pada masing-masing bidang proyeksi tidak ada yang ukuranya dengan
segitiga asalnya yaitu segitiga EFG, ini disebabkan karena letak dari segitiga EFG tidak
sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang-bidang proyeksinya.
Latihan Soal :
1. Diketahui bidang berbentuk ‘T’ dengan koordinat titik A (3,2,1,). Garis AB // dengan sumbu o-
x dan garis BC // dengan sumbu o-z Cari dan buat gambar stereometri serta gambar
proyeksinya!
2. Diketahui Bidang segi-empat ABCD dengan koordinat titik A (2,2,1). Garis AB = 6 cm //
dengan sumbu o-y dan garis BC = 7 cm // sumbu o-z. Bidang ABCD semula sejajar dengan
bidang P3, kemudian diputar ke kanan dengan garis AB sebagai sumbu putar hingga
membentuk sudut 450dengan bidang P1. Cari dan buat gambar stereometri serta gambar
proyeksinya!

D. Gambar Proyeksi Sebuah Benda Tiga Dimensi


Memproyeksikan sebuah benda tiga dimensi seperti kubus, balok, limas dan sebagainya sama
artinya memproyeksikan beberapa buah bidang. Kemungkinan gambar proyeksinya pada
bidang P1,P2 dan P3 berupa sebuah bidang.
Perhatikan gambar berikut dan pelajarilah.

Ketentuan gambar proyeksi balok di atas adalah sebagai berikut.


Ditentukan proyeksi balok dengan kordinat titik A (1,1,1), Garis AB
panjangnya 5 cm sejajar dengan sumbu o-x dan tegak lurus sumbu o-y. Garis BC panjangnya 4
cm sejajar sumbu o-y dan tegak lurus sumbu o-x. Alas balok adalah bidang ABCD sejajar
dengan bidang P1. Tinggi balok 2,5 cm.

Ketentuan garis :
Garis tepi : 0,8 mm tinta hitam
Garis sumbu : 0,6 mm tinta hitam
Garis gambar proyeksi : 0,8 mm tinta hitam
Garis konstruksi : 0,1 mm tinta merah
3. Diketahui bentuk bangun di bawah ini, dengan ketentuan sebagai berikut :
Titik A terletak pada koordinat (1,2,1), garis AB sejajar dengan sumbu o-x dan bidang alas
bangun (bidang ABCD) sejajar dengan bidang P1. Buatlah gambar proyeksinya dan diarsir rapi
dengan pensil tipis!

Ketentuan garis :
Garis tepi : 0,8 mm tinta hitam
Garis sumbu : 0,6 mm tinta hitam
Garis gambar proyeksi : 0,8 mm tinta hitam
Garis konstruksi : 0,1 mm tinta merah

Anda mungkin juga menyukai