Cara pembuatannya terbilang sederhana, yaitu hanya dengan memasukkan bakteri yang telah
diisolasi dari tubuh cumi-cumi ke dalam sebuah alat bernama biolie. Lampu ini kemudian
tinggal di tempatkan di salah satu bagian ruangan yang ingin diterangi. Sementara untuk hal
perawatan, hal yang dilakukan pemilik persis seperti tengah merawat hewan peliharaan.
Karena hanya dengan memberi makanan organik seperti sayuran yang difermentasi maka
lampu ini akan menyala seumur hidup.
Alat penemuan mereka adalah sebuah kulkas tanpa listrik yang dibuat dari bahan stereofoam,
pasir, serta air dingin. Cara pembuatan alat ini adalah dengan mengotak-atik stereofoam
hingga berbentuk seperti kulkas lalu kemudian mengisinya dengan sayuran yang dimasukkan
ke dalam kaleng biskuit. Untuk menjaga agar suhu sayuran tetap dingin, pasir dan air dingin
ditaburkan di sekeliling kaleng.
Arya dan Sanika mengaku mendapatkan cara ini setelah keduanya melakukan pencarian di
Internet. Darisanalah mereka tahu kalau ternyata pasir dapat menyimpan suhu sehingga
akhirnya memutuskan untuk membuat penemuan ini.
Baterai-baterai tersebut akan mengalirkan listrik bertegangan 450 volt. Pemakai sepatu cukup
menyentuhkan sepatunya pada pelaku, maka pelaku akan merasakan sentruman yang cukup
membuatnya jera. Temuan Hibar tersebut menarik perhatian banyak kalangan, terlebih para
perempuan.
Kotoran sapi difermentasi selama tiga hari kemudian diekstraksi dan dicampur dengan air
kelapa, lalu disuling untuk menghilangkan kotorannya. Produk akhirnya berupa pengharum
ruangan dengan aroma alami tumbuh-tumbuhan. Pengharum ruangan ini dikatakan ramah
lingkungan karena bebas dari aerosol.
Photo Electro System adalah nama dari penemuan tersebut. Prinsip kerja energi alternatif ini
yaitu, listrik bertenaga matahari ini ditampung di dalam baterai dan difungsikan untuk
menggerakkan mesin 75%, 25% nantinya akan digunakan dalam proses elektrolisasi. Dengan
menggunakan elektrolizer ini, elektrolit berwujud urine akan membentuk gas hidrogen dan
nitrogen. Membutuhkan waktu sekitar 1.5 menit untuk 1 liter urine. Untuk kualitas urine yang
digunakan hanya dari urine manusia sehat. Ini dikarenakan, urine yang mengandung gula atau
unsur kimia menyebabkan terganggunya proses elektrolisasi.
Setelah proses elektrolisasi selesai, gas yang berwujud hidrogen akan dialirkan ke fuel cell
yang akan menyebabkan terjadinya rekasi penggabungan antara oksigen dan hidrogen,
sehingga akan mendapatkan listrik. Kemudian listrik yang dihasilkan tersebut akan dialirkan
ke proton exchange membrane fuel cell untuk mengikat proton, sehingga hanya elektronnya
saja yang disimpan di dalam baterai yang akan menjadi tenaga penggerak kendaraan tersebut.
Uji coba yang dilakukan yaitu dengan mobil remote control.