Anda di halaman 1dari 27

TUGAS INDIVIDU KONSEP DASAR KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN“ DHF”

DI SUSUN OLEH:
RIA NUR FIANA (NIM:1914201136)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TRANSFER

2019/2020
BAB 1
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
 Identitas Pasien
Nama                        : TN.S
Umur                        : 45 tahun
Agama                      : Katolik
Jenis Kelamin           : Islam
Status                        : Menikah
Pendidikan                : S1
Pekerjaan                  : Swasta
Suku Bangsa             : Betawi
Alamat                      : Jln. Peta selatan No.1 kec. Kalideres, jakarta Barat
Tanggal Masuk         : 12 mei 2020
Tanggal Pengkajian   : 12 mei 2020
No. Register              : 00xxxx
Diagnosa Medis        : DHF

 Identitas Penanggung Jawab


Nama                        : Ny. F
Umur                        : 38 tahun
Hub. Dengan Pasien : IRT
Pekerjaan                  : swasta
Alamat                      : Jln. Peta selatan No.1 kec. Kalideres, jakarta Barat

2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Demam sejak jum’at pagi (09/05/20) kurang lebih 3 hari ini, demam naik turun,
badan linu- linu, mual muntah, muntah lebih dari 2 x hari ini. Nafsu makan menurun,
muntah setiap kali masuk makanan, merasa lemas dan hanya mau tiduran, kepala
pusing, mata kunang-kunang,kepala pusing mata kunang-kunang saat dipaksa untuk
berjalan bab cair 6 kali baru hari ini ampas (-) Lendir (+) darah (-) perut terasa
melilit.
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Klien mengatakan alasan masuk rumah sakit,klien merasakan sudah tidak tahan
dengan sakit yang dialaminya, pusing kepala dan demamnya sangat menggangu.
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Klien mengatakan cara mengatasinya dengan berobat di pelayanan kesehatan

b. Satus Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
Klien memiliki riwayat penyakit ashma
2) Pernah dirawat
Klien mengatakan perna dirawat sebelumnya dengan tifoid
3) Alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi obat-obatan dan makanan
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Klien mengatakan tidak perna mengonsumsi alkohol, hanya mengonsumsi minuman
seperti teh,susu dan kopi, pasien mengatakan dulu sempat memiliki kebiasan
merokok namun sudah berhenti 2 tahun terakhir .
c. Riwayat Penyakit Keluarga
klien megatakan tidak mempunyai riwayat penyakit.

3. Diagnosa Medis dan therapy


Diagnosa : DHF
Terapi :
a. Terapi di UGD:
- IVFD Rl loding 500 CC lanjut 20 tpm
- Ranitidine 50mg iv
- Ondan 4mg iv
- New diatab 2tab po
b. Terapi di Ruangan
- IVFD RL500 CC 20 tpm
- Parasetamol 3x1 gr, Kp demam >= 38’C
- New diatab 2tab seriap BAB max 20 10 tab/hari
- Omeprazol 2x40mg iv
- Donperidon 3x4 mg iv
- Curcuma 3x1 po
- Cek DR/12 jam

4. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
klien mengatakan semenjak dirawat di rumah sakit klien merasakan ada perubahan
persepsinya terhadap kesehata. Pasien merasa bahwa kesehatan itu sangat penting.
b.    Pola Nutrisi-Metabolik
1) Sebelum sakit          :
- Klien mengatakan 3x sehari
- Sarapan pagi
- Makan siang
- Makan malam
2) Saat sakit                 :
Klien mengatakan tidak pernah menghabiskan makanan yang dari rumah sakit karna
tidak nafsu makan, terasa mual saat masuk makanan.
c. Pola Eliminasi
1)   BAB
 Sebelum sakit          :
klien mengatakan bab yang lancar pada saat sebelum sakit
 Saat sakit                 :
Klien mengatakan bab cair 6x hari ini, konsistensi cair ampas (-) Lendir (+)
darah (-).
2)   BAK
 Sebelum sakit       :
Klien mengatakan BAK yang lancar sebelum sakit
 Saat sakit              :
Klien mengatakan BAKnya lancar saat sakit
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Aktivitas M PC TC
BED activity 
Kebersihan diri 
Berpakaian 
Makan 
Transfer 
Ket:
M: Mandiri
PC: Parcial Care
TC: Total Care
2) Latihan
 Sebelum sakit
Klien mengatakan sehari-hari beraktivitas,bekerja sebagai kariawan swasta
 Saat sakit          
Klien mengatakan selama dirawat hanya istirahat untuk memulihkan kesehatan
e. Pola kognitif dan Persepsi
Klien menerima kondisi kesehatannya saat ini dan berfikir bahwa ini sebuah ujian dari
tuhan.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
pasien dan keluarga berharap agar cepat sembuh
g. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit          :
Klien mengatakan istirahat yang cukup
 Saat sakit                 :
Klien mengatakan istirahat yang kurang
h. Pola Peran-Hubungan
klien mengatakan terlihat hubungan pasien dengan keluarga sangat baik
i. Pola Seksual-Reproduksi
 Sebelum sakit     : pasien mengatakan hubungan dengan istrinya baik-baik saja
 Saat sakit             : setelah sakit pasien mengatakan hubungan dengan istrinya baik-
baik saja
j. Pola Toleransi Stress-Koping
klien mengatakan untuk lebih menonton,mendengarkan misik, dan bekerja\
k. Pola Nilai-Kepercayaan
klien mengatakan saat sakit jarang melakukan dan saat sehat kadang-kadang beribadah

5. Pengkajian Fisik
a.   Keadaan umum : sakit sedang
- Tingkat kesadaran : komposmetis
- GCS           : verbal 5 Psikomotor: 6 Mata : 4
b. Tanda-tanda Vital :
- TD:90/60mmHg
- HR: 109 x/menit
- RR:20 x/Menit
- S:39’4C
- SO2:98% ( Tanpa alat bantu Oxsigensi)
- S02 100% (dengan Nasal 3 LPM)
c. Keadaan fisik
1) Kepala :
berbentuk bulat,simetris, tidak ada tanda-tanda bekas trauma.
2) Wajah :
Pasien tidak menunjukan ekspresi menahan nyeri. Hanya saja pasien tampak pucat
dan lemas.
3) Mata :
Konjungtiva ananemis, klera tidak ikterik.
4) Hidung:
Secret tidak ada, polip tidak ada, pernafasan cuping tidak ada.
5) Bibir:
Sianosis tidak ada, mukosa bibir kering
6) Leher
JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar tiroid tidak ada. Leher simetris
7) Dada  :
a) Paru
 Inspeksi : simetris, reguler, frekuensi 20 x/mnt
 Palpasi : vokal fremitus
 Perkusi : resonan
 Auskultasi : suara nafas vesikuler
 Batuk : tidak ada
 Sesak napas : tidak ada
 Gerakan dada : simetris, tidak menggunakan otot bantu pernafasan
 Irama nafas : teratur
 Kesulitan bernafas :tidak ada
 Sekresi :tidak ada
 Jenis pernafasan : pernafasan dada
 Pola nafas : normal
b) Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : ictus cordis terasa pada intercosta 4-5 midclavicula 2cm
ke arah kiri
 Perkusi : pekak
 Auskultasi : BJ 1 dan BJ 2 reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada
 Nyeri : tidak ada
 CRT : ± 3 detik
8) Payudara dan ketiak   :
Payu dara dan ketiak simetris
9) abdomen        :
 Inspeksi : supel, tidak ada pelebaran vena
 Auskultasi : bising usus ada meningkat, peristaltik hiperaktif
 Perkusi : timpani
 Palpasi : tidak ada massa, tidak ada distensi abdomen
 Extremitas : akral hangat, edema tidak ada
 Kulit : turgor elastis
10) Genetalia   : tidak ada kelainan
11) Integumen :
Kebersihan kulit baik, turgor kulit elastis
12) Ekstremitas     :
 Atas
Kekutan otot baik 5555 /5555, kedua ekstremitas atas simetris
 Bawah
Kekutan otot baik 5555 /5555, kedua ekstremitas bawah simetris
13)  Neurologis      :
 Status mental dan emosi : pasien tampak tenang, dan koperatif.
 Pengkajian saraf kranial :tidak ada kelainan
   Pemeriksaan refleks :baik

d. Pemeriksaan Penunjang
1) Data laboratorium yang berhubungan
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN

HEMATOLOGI
Hemoglobin 7,6 110-18.0 g/gl
LED 10 0-10 mm/jam
Leukosit 3000 3.700-13.000 /uI
Hematokrit 23 32-52 %
Trombosit 18000 150.000-450.000 /uI
Eritrosit 3.17 3.74-6.10 Juta/uI

HITUNG JENIS
Basofil 0 0-1 %
Eosinophil 0 1-7 %
Batang 0 0-8 %
Segmen 57 33-80 %
Limfodit 57 8-46 %
Monosit 7 3-9 %

NILAI ERITRISIT
RATA-RATA
MCV 67 79-99 fl
MCH 24 25-35 pg
MCHC 35 31-37 %

FUNGSI GINJAL
Creatinin Darah 1 0.67-1.17 Mg/dl
eGFR 100 >90 Ml/menit

DIABETES
GLUKOSA SEWAKTU 99 <=200 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 130 136-146 mmol/I
Kalium: 3.89 3.40-5.10 mmol/I

Serologi
NS1 POSITIV Negative
2) Pemeriksaan EKG

3) Pemeriksaan radiologi
Kesan : tak tampak kelainan pada cord an pulmo pada rontgen thorax saat ini. Semua
dalam batas normal

6. ASUHAN KEPERAWATAN
1) ASSESMEN

No. Data Fokus Problem Etiologi


1 DS: (DO0130) Proses penyakit
. - pasien mengatakan demam sejak (mis. infeksi,
Hipertermia
jum’at pagi (09/05/20) kurang kanker)

lebih 3 hari ini, demam naik turun,


DO:
- TD:90/60mmHg
- HR: 109 x/menit
- RR:20 x/Menit
- S:39’4C
- SO2:98% ( Tanpa alat bantu
Oxsigensi)
- S02 100% (dengan Nasal 3 LPM)
- Akral hangat
- Wajah pucat
- Kulit kemerahan
- Petekie (+) di wajah dan badan
- Dx DHF
- Penunjang:
Pemeriksaan lab:
 Hemoglobin 7,6
 LED 10
 Leukosit 3000
 Hematokrit; 23
 Trombosit : 18000
 Eritrosit :3.17
 Serologi : NS1 Positiv

2 DS: D.0056 ketidakseimbangan


. - Pasien mengatakan lemas dan hanya Intoleransi antara suplai dan

tiduran, badan terasa linu-linu, kepala aktivitas kebutuhan oksigen

pusing mata kunang-kunang saat


dipaksa untuk berjalan

DO:
- Ku: TSS
- Kes. CM
- Tampak pucat
- ADL di bantu
- Posisi Semifowler
- Akral hangat
- Nadi kuat
- TD:90/60mmHg
- HR: 109 x/menit
- RR:20 x/Menit
- S:39’4C
- SO2:98% ( Tanpa alat bantu
Oxsigensi)
- S02 100% (dengan Nasal 3 LPM)
- Dx DHF
- Penunjang:
Pemeriksaan lab:
 Hemoglobin 7,6
 LED 10
 Leukosit 3000
 Hematokrit; 23
 Trombosit : 18000
 Eritrosit :3.17
- konjungtiva ananemis
- wajah pucat
3 DS: (D00020) Proses infeksi
. - pasien mengatakan babnya
DIARE
DO:
- Tampak pucat
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit elastis
- Tampak lemas
- Konsisrtensi cair
- frekuensi 6 kali baru hari ini
- ampas (-)
- Lendir (+)
- darah (-)
- bising usus hiperaktif
- peristaltik meningkat
- tampak memegang perut karna
perutnya terasa melilit.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- (DO0130) Hipertermia berhubungan denganProses penyakit (mis. infeksi, kanker)
- D.0056 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen
- D00020) Diare berhubungan dengan Proses infeksi

3. NTERVENSI

No Diagnosa (SDKI) Tujuan & KH Intervensi (SIKI)


(SLKI)
1. (DO0130) Ekspetasi : MANAJEMEN
Hipertermia HIPERTERMIA (I.15506)
Termogulasi membaik
berhubungan
(L. 14134) Observasi
denganProses penyakit
(mis. infeksi, kanker) Setelah dilakukan
 Identifikasi penyebab
perawatan selama 1x24
Ditandai dengan: hipertermia (mis. Dehidrasi,
jam, diharapkan
adanya tanda: terpapar lingkungan panas,
Kriteria Hasil: penggunaan incubator)
Mayor: Objektiv
- Menggigil  Monitor suhu tubuh
- Suhu tubuh  Monitor kadar elektrolit
menurun
diatas nilai  Monitor haluaran urine
- Takikardi
Normal menurun  Monitor komplikasi akibat

Minor: Objektiv - Pucat menurun hipertermia

- Suhu tubuh
- Kulit merah
membaik
- Takikardi Terapiutik
- Tekanan darah
- Kulit terasa membaik
 Sediakan lingkungan yang
hangat
dingin
 Longgarkan atau lepaskan
pakaian
 Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hiperhidosis (Keringat
berlebihan).
 Lakukan pendinginan eksternal
(mis. Selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila)
 Hindari pemberian antipiretik
atau aspirin h) Berikan
oksigen, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
 Pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu

2. D.0056 Intoleransi Ekspetasi : - I.05178 Manajemen Energi


aktivitas berhubungan Observasi
Toleransi Aktivitas
dengan - Identifikasi gangguan fungsi
Ekspektasi: meningkat
ketidakseimbanga n tubuh yang mengakibatkan
antara suplai dan (L.05047)
kelelahan
kebutuhan oksigen. - Monitor kelelahan fisik dan

Ditandai dengan Gejala emosional


Setelah dilakukan
dan tanda : - Monitor pola dan jam tidur
perawatan selama 3x24
Mayor: jam, diharapkan - Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
Subjektif:
melakukan aktivitas
- Mengeluh lelah Kriteria hasil: Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman
Objektif:  Frekuensi nadi
dan rendah stimulus (mis.
meningkat
- Frekuensi
cahaya, suara, kunjungan)
jantung
 Saturasi oksigen
- Lakukan latihan rentang
meningkat
meningkat
gerak pasin dan/atau aktif
>20% dari  Kemudahan dalam
- Berikan aktivitas distraksi
kondisi istirahat melakukan aktivitas
yang menenangkan
seharihari meningkat
- Fasilitasi duduk di sisi
 Kecepatan berjalan
Minor tempat tidur, jika tidak dapat
meningkat
berpindah atau berjalan
Subjektif:  Jarak berjalan
- Edukasi
- Dispnea meningkat
- Anjurkan tirah baring
saat/setelah  Kekuatan tubuh
- Anjurkan melakukkan
aktivitas bagian atas meningkat
aktivitas secara bertahap
- Merasa tidak  Kekuatan tubuh
- Anjurkan menghubungi
nyaman setelah bagian bawah
perawat jika tanda dan gejala
beraktivitas meningkat
kelelahan tidak berkurang
- Merasa lemah  Toleransi dalam
- Ajarkan strategi koping
menaiki tangga
untuk mengurangi kelelahan
meningkat
Objektif: - Kolaborasi
 Keluhan lelah
- Tekanan darah - Kolaborasi dengan ahli gizi
 Dipsnea saat aktivitas
berubah >20% tentang cara meningkatkan
menurun
dari kondisi asupan makanan
 Dipsnea setelah
istirahat
aktivitas menurun
- Gambaran EKG
 Perasaan lemah
menunjukkan
menurun
aritmia
 Sianosis menurun
saat/setelah
 Warna kulit membaik
aktivitas  Tekanan darah
- Gambaran EKG membaik
menunjukkan  Frekuensi napas
iskemia membaik
- Sianosis

3. (D00020) Diare Exspektasi: MANAJEMEN DIARE


berhubungan dengan (I.03101)
Fisiologis: Proses Eliminasi fekal
infeksi 1. Observasi
membaik (L.04033)
Di tandai dengan Gejala - Identifikasi penyebab diare
dan Tanda: Setlah dilakukan
(mis. Inflamasi
perawatan selama
Mayor: gastrointestinal, iritasi
2x24 jam diharpakan
gastrointestinal)
Objektif :
Kriteria Hasil: - Identifikasi riwayat
- Defekas
- Contro pemberian makanan
i lebihdari tiga
kali dalam 24 jam l pengeluaran - Identifikasi gejala
- Feses
feses meningkat invaginasi
lembek atau cair
- Nyeri - Monitor warna, volume,

abdomen frekwensi, dan konsistensi


Minor:
tinja.
menurun
Subjektif: - Monitor tanda dan gejala
- Kram
- Urgrncy hipovolemia
abdomen menuru
- Nyeri/kr - Monitor iritasi dan ulserasi
am abdomen - Konsis
kulit didaerah perineal
tensi feses
Objektif : - Monitor jumlah
membaik
- Frekuensi pengeluaran diare
- Frekue
peristaltic - Monitor keamanan
meningkat nsi defekasi
- Bisingusus penyiapan makanan
membaik
hiperaktif
- Perista
ltic usus membaik
2. Terapeutik

- Berikan asupan cairan oral


- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena
- Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap
dan elektrolit
- Ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu

3. Edukasi

- Anjurkan makanan porsi


kecil dan sering secara
bertahap
- Anjurkan menghindari
makanan,  pembentuk gas,
pedas, dan mengandung
lactose
- Anjurkan melanjutkan
pemberian ASI

4. Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian obat


antimotilitas
- Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/ spasmolitik
- Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses.

2. PEMANTAUAN CAIRAN
(I.03121)
1. Observasi

- Monitor frekuensi dan


kekuatan nadi
- Monitor frekuensi nafas
- Monitor tekanan darah
- Monitor berat badan
- Monitor waktu pengisian
kapiler
- Monitor elastisitas atau
turgor kulit
- Monitor jumlah, waktu dan
berat jenis urine
- Monitor kadar albumin dan
protein total
- Monitor hasil pemeriksaan
serum (mis. Osmolaritas
serum, hematocrit, natrium,
kalium, BUN)
- Identifikasi tanda-tanda
hipovolemia (mis.
Frekuensi nadi meningkat,
nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor
kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume
urine menurun, hematocrit
meningkat, haus, lemah,
konsentrasi urine
meningkat, berat badan
menurun dalam waktu
singkat)
- Identifikasi tanda-tanda
hypervolemia 9mis.
Dyspnea, edema perifer,
edema anasarka, JVP
meningkat, CVP
meningkat, refleks
hepatojogular positif, berat
badan menurun dalam
waktu singkat)
- Identifikasi factor resiko
ketidakseimbangan cairan
(mis. Prosedur pembedahan
mayor, trauma/perdarahan,
luka bakar, apheresis,
obstruksi intestinal,
peradangan pankreas,
penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi
intestinal)

2. Terapeutik

- Atur interval waktu


pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
- Dokumentasi hasil
pemantauan

3. Edukasi

- Jelaskan tujuan dan


prosedur pemantauan
- Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

4. IMPLEMENTASI
TGGL& DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON PASIEN PA
WAKTU
RA
F
12/05/ (DO0130) MANAJEMEN  Adanya infeksi virus
20 dibuktikan dengan hasil
Hipertermia HIPERTERMIA
pemeriksaan laboratorium
berhubungan (I.15506) - Hemoglobin 7,6
denganProses - LED 10
Observasi
penyakit (mis. - Leukosit 3000
infeksi, kanker)
 Mengidentifikasi - Hematokrit; 23
penyebab hipertermia - Trombosit : 18000
 Memonitor suhu tubuh - Eritrosit :3.17
 Memonitor kadar - Serologi : NS1
elektrolit Positiv
 Memonitor haluaran  TD:90/60mmHg
urine
 HR: 109 x/menit
 Memonitor komplikasi
 RR:20 x/Menit
akibat hipertermia
 S:39’4C
 SO2:98% ( Tanpa
Terapiutik alat bantu Oxsigensi)
 S02 100% (dengan
 menyediakan Nasal 3 LPM)
lingkungan yang
 Urin diuresis
dingin
1cc/kgbb/jam (7Jam)
 Longgarkan atau
shift pagi
lepaskan pakaian
 Suhu rungan dingin
 Basahi dan kipasi
 pasaien
permukaan tubuh
menggunakan pakaian
 Berikan cairan oral
 Ganti linen setiap hari tipis
atau lebih sering jika  test tourniquet (+)
mengalami  tampak keluar petekie
hiperhidosis (Keringat di area tangan kanan
berlebihan).
 pasien bedrest
 pasien diberikan terapi

Edukasi - IVFD RL500 CC 20 tpm


- Parasetamol 3x1 gr, Kp
menganjurkan tirah
demam >= 38’C
baring
 Pasien rencana dilakukan

Kolaborasi pemeriksaan lab DR


ulang
memberian cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu
D.0056 I.05178 Manajemen  pasien masih merasa
Intoleransi lemas, pusing saat
Energi
aktivitas melakukan aktivitas
berhubungan seperti saat berjalan
dengan Observasi kekamarmadi.
ketidakseimbang  Pasien masi merasa linu2
a n antara suplai di persendian
dan kebutuhan - mengidentifikasi
 ADL dibantu
oksigen gangguan fungsi  Pasien mau membatasi
tubuh yang aktivitas/bedrest
 Pasien dapat beristirahat
mengakibatkan  Ruangan pasien tenang
kelelahan  Pasien diberikan tranfusi
PRC 190 CC GOLdarah O+
- Memonitor
Dalam 4jam tanpa
kelelahan fisik dan premedikasi, tidak ada
emosional tanda-tanda infeksi
 Pasien makan ½ porsi
- Memonitor pola dan dengan diit lunak 3xporsi
jam tidur rendah serat

- Memonitor lokasi
danketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas

Terapeutik

- menyediakan
lingkungan nyaman
dan rendah stimulus
(mis. cahaya, suara,
kunjungan)
- melakukan latihan
rentang gerak pasin
dan/atau aktif
- memerikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
- memasilitasi duduk
di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan

Edukasi

- menganjurkan tirah
baring
- menganjurkan
melakukkan
aktivitas secara
bertahap
- menganjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala kelelahan
tidak berkurang
- mnegajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan

Kolaborasi

Kolaborasi dengan ahli


gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
(D00020) Diare MANAJEMEN DIARE  Pasien mengalami infeksi
berhubungan (I.03101) virus dibuktikan pada
dengan pemeriksaan laboratorium
Fisiologis: Observasi  Pasien masieh merasa
Proses infeksi ingin BAB dan perut masih
- mengidentifikasi terasa sakit seperti
diremas-remas
penyebab diare  Pasien mampu melakukan
(mis. Inflamasi tekhnik relaksasi saat
perutnya nyeri
gastrointestinal,
mules/diremas-remas saat
iritasi mau BAB
 Bab Cair sudah 6x cair,
gastrointestinal)
ampas -, lender +
- mengidentifikasi  Pasien sudah terpasang
infus di vena Cefa sinistra
gejala invaginasi
terpasang infus RL
- Memonitor warna, 500cc/12 jam,
IVFD RL500 CC 20 tpm
volume, frekwensi,
dan konsistensi  Pasien mendapat terapi

tinja. obat:

- Memonitor tanda - Parasetamol 3x1 gr,


dan gejala Kp demam >= 38’C
hipovolemia - New diatab 2tab
- Memonitor iritasi seriap BAB max 20
dan ulserasi kulit 10 tab/hari
didaerah perineal - Omeprazol 2x40mg
- Memoonitor jumlah iv
pengeluaran diare - Donperidon 3x4 mg
- Memonitor iv
keamanan - Curcuma 3x1 po
penyiapan makanan - Cek DR/12 jam
 Pasien makan ½ porsi
Terapeutik dengan diit lunak 3xporsi
rendah serat
- memerikan asupan
cairan oral
- memasang jalur
intravena
- memerikan cairan
intravena
- mengammbil
sampel darah untuk
pemeriksaan darah
lengkap dan
elektrolit
- mengambil sampel
feses untuk kultur,
jika perlu

Edukasi

- menganjurkan
makanan porsi kecil
dan sering secara
bertahap
- menganjurkan
menghindari
makanan, 
pembentuk gas,
pedas, dan
mengandung
lactose

Kolaborasi

- berkolaborasi
pemberian obat
antimotilitas
- berkolaborasi
pemberian obat
antispasmodic/
spasmolitik

2. PEMANTAUAN
CAIRAN (I.03121)

Observasi

- Memonitor
frekuensi dan
kekuatan nadi
- Memonitor
frekuensi nafas
- Memonitor tekanan
darah
- Memonitor berat
badan
- Meonitor waktu
pengisian kapiler
- Memonitor
elastisitas atau
turgor kulit
- Memonitor jumlah,
waktu dan berat
jenis urine
- Memonitor hasil
pemeriksaan serum
(mis. Osmolaritas
serum, hematocrit,
natrium, kalium,
BUN)
- mengidentifikasi
tanda-tanda
hipovolemia
- mengidentifikasi
factor resiko
ketidakseimbangan
cairan)

5. Terapeutik

- Atur interval waktu


pemantauan sesuai
dengan kondisi
pasien
- Dokumentasi hasil
pemantauan

6. Edukasi

- Jelaskan tujuan dan


prosedur
pemantauan

Anda mungkin juga menyukai