Anda di halaman 1dari 10

Pre test Restorasi Gigi Semester IV Prodi Sarjana Terapan

Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta TA 2020/ 2021

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Jelaskan tentang perawatan Kelas I dan Kelas V (pengertian, indikasi, alat dan bahan,
prosedur)
2. Jelaskan tentang perawatan Pulpa Capping (pengertian, indikasi dan kontra indikasi, alat
dan bahan, prosedur)
3. Jelaskan tentang perawatan dengan Teknik ART (pengertian, indikasi, alat dan bahan,
prosedur)

Dosen Pengampu

Tim
Jawaban :

1. Perawatan Kelas 1

- Pengertian : Yaitu perawatan karies yang melibatkan permukaan oklusal, oklusal + 2/3 bukal
dan lingual gigi  posterior, atau pada pit lingual gigi anterior.

- Indikasi : Dimana kavitas yang dimulai dengan kerusakan pada pit dan fisure pada permukaan
oklusal gigi molar dan premolar, permukaan bukal dan lingual/palatal semua gigi di darah 2/3  ke
arah oklusal atau incisal, dan foramen caecum gigi anterior atas.

- Alat dan bahan :


-Alat OD
-Haandpiece
-Round Bur
-Fissure Bur
-Inverted Bur
-Mixing Paper/paperpad
-Agate spatel
-Plastis Filing Instrumen
-Burnisher
-Saliva Ejector
-GIC
-Cutton Roll
-Cutton Pallet
-Varnish
- Prosedur :
1. Apabila terdapat kotoran seperti debris, plak, atau karang gigi pada daerah kerja, maka
dibersihkan terlebih dahulu.
2. Membuat outline form pada oklusal gigi mengikuti bentuk pit dan fissure dengan
memperhatikan bentuk resistensi, retensi, konvenien, dan extention for prevention
3. Preparasi menggunakan kontra angle high speed dengan bur bulat sedalam 2-3 mm
4. Membentuk dinding tegak lurus dengan dasar kavitas menggunakan bur fissure
silindris
5. Pada sudut internal dibulatkan dengan bur bulat.
6. Dinding pulpa dihaluskan dengan bur inverted
7. Bersihkan kavitas dengan semprotan angin secara perlahan
8. Irigasi dengan aquadest steril kemudian keringkan dengan cotton palate.
9. Kavitas dibersihkan dan dikeringkan, kemudian ulasi dengan bahan dentin conditioner
menggunakan tip applicator serta ditunggu selama 15 detik, cuci dan keringkan kembali
untuk persiapan penumpatan.
10. Manipulasi bahan tumpat GIC, di atas paper pad, di aduk dengan  agate spatula
dengan gerakan melipat hingga homogen kemudian dimasukkan kedalam kavitas
menggunakan plastic filling instrument.
11. Dinding sementara (celleloid Strip) dipasang diatasnya dan ditahan pada posisinya
sampai bahan mengeras.
12. Bila sudah terjadi pengerasan awal, dinding sementara (celleloid Strip) dapat dilepas.
Pengerasan ini terjadi kira-kira 3 menit setelah bahan dimasukkan ke kavitas tetapi 
instruksi pabrik sebaiknya ditaati
13. Diulasi dengan varnish
14. Setiap kelebihan tumpatan yang dibersihkan dengan menggunakan ekskavator yang
tajam atau bur.
15. etelah restorasi dibentuk dan dipoles menggunakan arkansas, restorasi dapat segera
dilapisi dengan varnish menggunakan pinset dan gulungan kapas, sebagai pelapis
sehingga terhindar dari cairan saliva.

Perawatan Kelas V

- Pengertian : Yaitu perawatan Karies pada bukal atau labial mendekati dentino-enamel junction
atau cemento-enamel junction.
- Indikasi : Terjadi pada sepertiga gingival pada permukaan fasial dan lingual pada semua gigi
- Alat dan bahan :
-Alat OD
-Haandpiece
-Round Bur
-Fissure Bur
-Inverted Bur
-Mixing Paper/paperpad
-Agate spatel
-Plastis Filing Instrumen
-Burnisher
-Saliva Ejector
-GIC
-Cutton Roll
-Cutton Pallet
-Varnish
- Prosedur :
1. Apabila terdapat kotoran seperti debris, plak, atau karang gigi pada daerah kerja, maka
dibersihkan terlebih dahulu.
2. Membuat tempat masuk menggunakan bur inverted cone no.1 atau no.2 melalui
enamel yang sudah terdapat lubang masuk atau tempat dimana sonde dapat masuk
kedalam enamel. Kita membuang lubang dibawah batas dentin-email.
3. Pada waktu melebarkan kavita bur fissure harus tegak lurus pada dinding axial dan
dalammya sama disegalah jurusan. Melebarkan sampai enamel yang sehat, kita harus
berusaha supaya dinding jangan jadi terlalu tipis..
4. Kavita dibuat sedemikian rupa hingga tambalan tidak dapat lepas. Pergunakanlah bur
bundar kecil nomer ½  atau no 1 disepanjang gingivo-axial dan inciso-axcial line
angel untuk membuat retensi pada tambalan. Penting juga membuat retensi. 
5. Pinggiran enamel harus licin dan membundar. Jika pinggiran belum licin kita dapat
menggukan bur fissure atau bur bundar. Setelah prevarasi kavita selasai kavita
dibersihkan dan disucihamakan. lalu kavita diberi semen lalu diisi.
6. Semen yang berlebih harus dikeluarkan pada waktu yang tepat
7. Permukaan harus selesai tanpa pengeringan yang berlebihan, dan perlindungan
permukaan restorasi harus dipastikan untuk mencegah retak atau disolusi.
8. Memberikan cocoa buter untuk mengkilapkan tumpatan.
2. Perawatan Direct Pulpa Capping
- Pengertian : Pulpa capping adalah aplikasi selapis atau lebih  material pelindung atau bahan
untuk perawatan diatas  pulpa yang terbuka, misalnya kalsium hidroksida yang  akan
merangsang pembentukan dentin reparative.
- Indikasi direct pulpa capping :
a. Pulpa vital.
b. Pulpa terbuka karena faktor mekanis dan dalam keadaan  steril. 
c. Hanya berhasil pada pasien dibawah usia 30 tahun. Misalnya  pulpa terpotong oleh bur
ketika preparasi kavitas dan tidak  terdapat invasi bakteri dan kontaminasi saliva.
- Kontra Indikasi direct pulpa capping :
a. Nyeri gigi spontan dan malam hari. 
b. Mobilitas berlebihan. 
c. Penebalan ligamen periodontal. 
d. Bukti radiograf adanya degenerasi furcal atau peridicular.
e. Perdarahan yang tidak terkendali. 
f. Eksudat purulen atau serosa.
- Alat dan bahan :
- Bur bulat
- Hachet email atau pahat
- Excavator
- Pinset berkerat
- Sonde
- Plastis filling instrument
- Pincet
- Cement spatel 
- Kaca mulut
- Cement stopper
- Semen zinc oxide eugenol
- Kalsium Hidroksida
- Prosedur :
1. Siapkan peralatan dan bahan.Gunakan kapas, bor,  dan peralatan lain yang steril. 
2. Isolasi gigi. Selain menggunakan rubber dam,  isolasi gigi juga dapat menggunakan
kapas  dan saliva ejector  .
3. Preparasi kavitas. Tembus permukaan oklusal pada  tempat karies sampai kedalaman 1,5
mm (yaitu  kira-kira 0,5 mm ke dalam dentin. Pertahankan bor  pad kedalaman kavitas dan
dengan hentakan  intermiten gerakan bor melalui fisur pad permukaan  oklusal).
4. Eksavasi karies yang dalam. Dengan perlahan-lahan  buang karies dengan ekskavator,
mula-mula dengan  menghilangkan karies tepi kemudian berlanjut  kearah pulpa. Jika pulpa
vital dan bagian yang  terbuka tidak lebih besar diameternya dari ujung  jarum maka dapat
dilakukan pulp capping.
5. Berikan kalsium hidroksida. Keringkan kavitas  dengan cotton pellet lalu tutup bagian
kavitas yang  dalam termasuk pulpa yang terbuka dengan pasta  kalsium hidroksida. 
6. Atasnya letakkan zinc phosphat cement, kemudian  taruh kapas tipis, terakhir tutup
dengan tumpatan  sementara.
7. Setelah satu minggu, bongkar  tumpatan sementara sebatas  kapas, kapas diambil sondasi
perkusi negatif, lanjutkan  dengan penumpatan tetap  menggunakan bahan GI.

Perawatan Indirect Pulpa Capping


- Pengertian : adalah perawatan  pada pulpa yang masih tertutup lapisan  dentin tipis karena
karies yang dalam.
- Indikasi :
A. Riwayat 
1) Ketidaknyamanan yang ringan karena  rangsangan kimia dan termal 
2) Tidak ada nyeri spontan 
  3) Diutamakan utk pasien muda (anak2) 
INDIKA
B. Pemeriksaan Klinis 
1) Lesi karies besar, terdapat karies  profunda 
2) Tidak ada lymphadenopathy 
3) Gingiva yang berdekatan normal 
4) Warna gigi normal 
5) Gigi vital 
 6) Pulpitis reversible 

C.Pemeriksaan Radiografik 
1) Lesi karies besar didekat pulpa 
2) Lamina dura normal 
3) Ruang ligamen periodontal normal 
4) Tidak ada interradicular atau radiolusensi  periapikal 

- Kontra Indikasi:
A. Riwayat 
1) Nyeri yang tajam, penetrasi sakit bertahan  setelah penarikan
stimulus. 
2) Nyeri spontan yang berkepanjangan, terutama  malam hari. 

B. Pemeriksaan Klinis 
1) Mobilitas gigi yang berlebihan 
2) Paruks pada gingiva mendekati akar gigi 
3) Perubahan warna gigi 
4) Pada pengujian pulpa tidak ada respon 
5) Gigi goyang secara patologik. 
 6) Resorpsi akar eksterna. 
 7) Resorpsi akar interna. 
 8) Radiolusensi di periapeks / di antara akar. 
9) Kalsifikasi jaringan pulpa 
KONTRA INDIKASI 
C. Pemeriksaan Radiografik 
1) Lesi karies besar dgn paparan pada  pulpa 
 2) Terganggunya atau rusaknya lamina   dura 
 3) Ruang ligamen periodontal melebar 
4) Radiolusensi di daerah apeks akar  atau didaerah furkasi
- Alat dan bahan :
a. ZnOE cement  
b. Calcium hidroxide  
c. Mineral Trioxide Aggregate (MTA)  
d. Resin-Modified Calcium Silicate 11  
e. Zinc Oxide Eugenol
f. Bur bulat
g. Hachet email atau pahat
h. Excavator
i. Pinset berkerat
j. Sonde
k. Plastis filling instrument
l. Pincet
m. Cement spatel 
n. Kaca mulut
o. Cement stopper

- Prosedur :
A. Diagnosa  
B. Solasi gigi rubber dam, cotton roll dan saliva   ejector 
C. Preparasi kavitas
Tembus permukaan oklusal pada tempat  karies sampai kedalaman 1,5 mm
(yaitu  kira-kira 0,5 mm kedalam  dentin). Pertahankan bor pada kedalaman 
kavitas dan dengan hentakan intermitten  gerakan bor melalui fisur pada
permukaan  oklusal.
D. Ekskavasi karies yang dalam dengan  perlahan-lahan buang karies dengan
ekskavator,  mula-mula dengan menghilangkan karies tepi  kemudian
berlanjut ke arah pulpa. Jika pulpa vital dan bagian yang terbuka tidak lebih 
besar diameternya dari ujung jarum maka dapat  dilakukan pulp capping.  
E. Kavitas yang sudah bersih dari jaringan karies,  dipreparasi sesuai kavitas
dan restorasinya  
F. Letakkan bahan capping pulpa.  
 1) Ca(OH)2  
 2) ZnOE cement dengan plastis filling  instrument
G. Diatas bahan kaping pulpa diberi bahan   base atau langsung ditumpat
sementara. 
H. Setelah 1 minggu tumpatan   sementara dibongkar sebatas   kapas , sondasi
dan perkusi   tidak ada rasa sakit kmd.   Dilanjutkan dengan ditumpat  
menggunakan tumpatan   tetap/GI.

3. Perawatan dgn teknik ART


- Pengertian : Atraumatic restorative Treatment (ART)  adalah prosedur yang
berdasarkan pada  pembuangan jaringan karies gigi dengan hanya 
menggunakan instrument tangan dan disertai  dengan penumpatan kavitas
dengan bahan  tumpatan adhesive glass ionomer.
- Indikasi :
1. Kavitas satu permukaan : Pada pit dan fitsure dipermukaan oklusal 
premolar dan molar & Pada pit dipermukaan  lingual insisivus atas  
2.  Kavitas lebih dari satu permukaan :  Pada permukaan proksimal dan oklusal
dari . remolardan molar & incisal edge dan permukaan proksimal 

- Alat dan bahan :


 Oral Diagnostik (kaca mulut, Pinset, Sonde, dan  Excavator)  
 Dental Hatchet  
⚫ Applier (Carver)  
⚫ Mixing pad atau Glass slab dan Spatula 
⚫ Wedge 
⚫ Plastik strip (T bard)  
⚫ Enamel acces cuter 
⚫ Glass ionomer cement (powder dan liquid)
⚫ Cotton rool 
⚫ Cotton pellet 
⚫ Dentin conditioning
⚫ Vaseline/ protelium jelly

- Prosedur :

1. Preparasi lubang gigi jaringan karies dibersihkan dengan  excavator sampai tak ada
lagi dentin lunak, untuk  memudahkan pembersihan lubang sekali-kali dibasahi, 
keringkan lubang. 

2. Setelah preparasi selesai pasien dianjurkan oklusi untuk  melihat kontak lubang. 

3. Pemberian dentin conditioner yaitu 1 tetes liquid + tetes air  dibasahi pada kapas
kecil dan diolesi pada cavitas yang  sudah disiapkan selama 10 – 15 detik. Maksud
pemberian  ini adalah agar keadaan lembab sesuai kondisi tambalan  yang akan
digunakan. Sesudah pengolesan dengan dentin  conditioner maka cavitas haus diolesi
kapas sebanyak 3 kali  untuk mengurangi contioner yang berlebihan, selanjutnya 
dikeringkan dengan kapas dan cavitas siap ditambal.

4. Masukan bahan pengisi ke dalam lubang, pit dan  fissure dengan carver dengan
tekanan ringan. 

5. Tekan dengan jari (30”)yang sudah memakai  sarung tangan.  

6. Buang bahan yang berlebih.  

7. Oles dengan Vaseline.  

8. Periksa gigitan.  

9. Dianjurkan pasien agar tidak makan selama  kurang lebih satu jam.  

10. Varnish diberikan setelah penambalan dan  pengurangan sisa-sisa tumpatan yang
berlebih

Anda mungkin juga menyukai